BAB 14 Enzim Sperma

19

Click here to load reader

description

enzim

Transcript of BAB 14 Enzim Sperma

Page 1: BAB 14 Enzim Sperma

BAB 14BAB 14ENZIM SPERMA UNTUK ENZIM SPERMA UNTUK KEPENTINGAN KEPENTINGAN DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK

Oleh:Oleh:

Suzanna P. MonganSuzanna P. Mongan

Page 2: BAB 14 Enzim Sperma

PendahuluanPendahuluan

Sejumlah uji biologis tersedia utk menilai aktivitas Sejumlah uji biologis tersedia utk menilai aktivitas fungsional dari spermatozoafungsional dari spermatozoa

Idealnya Idealnya tes biokimiawi harus dikembangkan tes biokimiawi harus dikembangkan utk masing-masing organel spermautk masing-masing organel sperma

Aktivitas enzimatik yg berhubungan dng organel Aktivitas enzimatik yg berhubungan dng organel penting untuk fungsinya penting untuk fungsinya

2 enzim indikator utk aktivitas organel:2 enzim indikator utk aktivitas organel:- Akrosin Akrosin utk akrosom utk akrosom penting dalam zona penting dalam zona

penetrasi penetrasi - Kreatin kinase (CK) Kreatin kinase (CK) untuk bangian tengah untuk bangian tengah

Page 3: BAB 14 Enzim Sperma

AkrosinAkrosin

Latar BelakangLatar BelakangAkrosin Akrosin proteinase seri mirip dng tripsin proteinase seri mirip dng tripsinBerperan penting dalam:Berperan penting dalam:- Reaksi akrosomReaksi akrosom- Penetrasi dari spermatozoa sepanjang zona Penetrasi dari spermatozoa sepanjang zona

pelusidapelusida- Ikatan sperma-zonaIkatan sperma-zonaHampir semuanya berada dalam bentuk tidak Hampir semuanya berada dalam bentuk tidak

aktif aktif proakrosin proakrosin

Page 4: BAB 14 Enzim Sperma

UjiUji

1.1. Uji radioimunologisUji radioimunologis

2.2. Uji lempeng proteolitik Uji lempeng proteolitik

3.3. Uji esterolitikUji esterolitik

4.4. Uji aminolitik klinisUji aminolitik klinis

Page 5: BAB 14 Enzim Sperma

1.1. Uji radioimunologisUji radioimunologis Uji ikatan kompetitif yg menggunakan Uji ikatan kompetitif yg menggunakan

serum antikrosi & akrosin yg teriodinasiserum antikrosi & akrosin yg teriodinasi Hanya mengukur jumlah total dari Hanya mengukur jumlah total dari

akrosin/proakrosin yg berhubungan dng akrosin/proakrosin yg berhubungan dng spermatozoa tanpa mempertimbangkan spermatozoa tanpa mempertimbangkan kemampuan proakrosin untuk diubah kemampuan proakrosin untuk diubah menjadi akrosinmenjadi akrosin

Page 6: BAB 14 Enzim Sperma

2.2. Uji lempeng proteolitikUji lempeng proteolitik Memperkirakan jumlah akrosin dng Memperkirakan jumlah akrosin dng

meletakkan spermatozoa pd lempeng meletakkan spermatozoa pd lempeng gelatin fotografis & menentukan ukuran gelatin fotografis & menentukan ukuran dari pembentukan halo di sekitar kepala dari pembentukan halo di sekitar kepala sperma.sperma.

Tidak dapat dipercaya & tidak kuantitatifTidak dapat dipercaya & tidak kuantitatif

Page 7: BAB 14 Enzim Sperma

3.3. Uji esterolitikUji esterolitik Tes paling akurat. Meliputi:Tes paling akurat. Meliputi:- Penyebaran akrosom pd pH rendahPenyebaran akrosom pd pH rendah- Mengubah pH dari ekstrak shg proakrosin Mengubah pH dari ekstrak shg proakrosin

berubah menjadi akrosin, dan/atau inhibitor berubah menjadi akrosin, dan/atau inhibitor akrosin terlepas dari akrosinakrosin terlepas dari akrosin

- Menilai aktivitas esterolitik pada masing-Menilai aktivitas esterolitik pada masing-masing pHmasing pH

Membutuhkan waktu lama tetapi memberi Membutuhkan waktu lama tetapi memberi informasi lebih banyakinformasi lebih banyak

Page 8: BAB 14 Enzim Sperma

4.4. Uji aminolitik KennedyUji aminolitik Kennedy Meliputi:Meliputi:- Pengangkatan plasma semen dari Pengangkatan plasma semen dari

spermatizia dng sentrifugasispermatizia dng sentrifugasi- Inkubasi Ficoll dari butr sperma dalam Inkubasi Ficoll dari butr sperma dalam

medium penyangga pada pH 8,0medium penyangga pada pH 8,0 Mengukur jumlah total dari akrosin yang Mengukur jumlah total dari akrosin yang

tersedia utk spermatozoatersedia utk spermatozoa

Page 9: BAB 14 Enzim Sperma

Pengamatan Laboratorium KlinisPengamatan Laboratorium Klinis1.1. Penyimpanan sperma & pengawetan bekuPenyimpanan sperma & pengawetan beku

ejakulat disimpan pada suhu 22-24ejakulat disimpan pada suhu 22-2400C C selama 24 jam atau pada suhu 37selama 24 jam atau pada suhu 3700C selama C selama 6 jam6 jam

2.2. LeukositLeukosit dapat mempengaruhi interpretasi dari ujidapat mempengaruhi interpretasi dari uji

3. Agen yang menurunkan viskositas 3. Agen yang menurunkan viskositas belum belum diketahuidiketahui

Page 10: BAB 14 Enzim Sperma

4.4. AbstinensiaAbstinensia aktivitas akrosin dari spermatozoa tetap hingga 5 aktivitas akrosin dari spermatozoa tetap hingga 5 hari abstinensia dan menurun 2 kali lipat setelah 10 hari abstinensia dan menurun 2 kali lipat setelah 10 harihari

5.5. Prosedur seleksi spermaProsedur seleksi sperma biasa juga dipakai utk spermatozoa dng kadar biasa juga dipakai utk spermatozoa dng kadar akrosin normal atau tinggiakrosin normal atau tinggi

6.6. Hubungan seksual versus masturbasiHubungan seksual versus masturbasiKadar akrosin meningkat pada saat spermatozoa Kadar akrosin meningkat pada saat spermatozoa dikumpulkan dng hubungan seksual bila dikumpulkan dng hubungan seksual bila dibandingkan dng masturbasidibandingkan dng masturbasi

Page 11: BAB 14 Enzim Sperma

7.7. Ejakulat yang terbagiEjakulat yang terbagi fraksi pertama dari ejakulat yg terbagi memiliki fraksi pertama dari ejakulat yg terbagi memiliki kualitas sperma yg lebih tinggi daripada fraksi yg kualitas sperma yg lebih tinggi daripada fraksi yg terakhirterakhir

8.8. Hubungan dng parameter sperma standarHubungan dng parameter sperma standar aktivitas akrosin biasanya bervariasi tidak aktivitas akrosin biasanya bervariasi tidak dipengaruhi oleh parameter sperma yang laindipengaruhi oleh parameter sperma yang lain

9.9. Penetrasi mukosa serviksPenetrasi mukosa serviks sperma dengan aktivitas akrosin yg rendah sperma dengan aktivitas akrosin yg rendah cenderung menembus mukosa servis dng burukcenderung menembus mukosa servis dng buruk

Page 12: BAB 14 Enzim Sperma

10.10. VarikokelVarikokel Perubahan kuantitatif pd akrosin sperma terjadi setelah Perubahan kuantitatif pd akrosin sperma terjadi setelah induksi buatan dari varikokel pada kelinciinduksi buatan dari varikokel pada kelinci

11. Infeksi mikrobial 11. Infeksi mikrobial tidak ada hubungan yg signifikan tidak ada hubungan yg signifikan12.12. UmurUmur

aktivitas akrosin tampaknya tidak bervariasi dng usia donor aktivitas akrosin tampaknya tidak bervariasi dng usia donor semensemen

13.13. Merokok, paparan bahan kimia, stressMerokok, paparan bahan kimia, stress memiliki kadar akrosin lebih rendahmemiliki kadar akrosin lebih rendah

14.14. Kelainan saluran genitalKelainan saluran genital memiliki nilai akrosin yang sammemiliki nilai akrosin yang sam aktivitas akrosin lebih rendah setelah cedera genitalaktivitas akrosin lebih rendah setelah cedera genital

Page 13: BAB 14 Enzim Sperma

Pembuahan Pembuahan in vitroin vitroUji KennedyUji Kennedy- De Jonge et al De Jonge et al akrosin lebih tinggi pd ejakulat yg akrosin lebih tinggi pd ejakulat yg

membuahi 70% oosit maturmembuahi 70% oosit matur- Sharma et al Sharma et al jumlah sperma motil sebelum jumlah sperma motil sebelum

inseminasi harus disesuaikan shg aktivitas akrosin per inseminasi harus disesuaikan shg aktivitas akrosin per oosit adalah > 7,6 oosit adalah > 7,6 µIU untuk memastikan pembuahanµIU untuk memastikan pembuahan

Teknik Teknik Accu-spermAccu-sperm- Indeks aktivitas akrosin (AAI) terbukti berhubungan dng - Indeks aktivitas akrosin (AAI) terbukti berhubungan dng

hasil IVFhasil IVF

Page 14: BAB 14 Enzim Sperma

Pengamatan Pengamatan in vivoin vivo

- Kemampuan laki-laki untuk menghamili Kemampuan laki-laki untuk menghamili pasangan cenderung meningkat seiring pasangan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan nilai akrosin dengan peningkatan nilai akrosin sperma.sperma.

- Kadar akrosin sperma yang rendah Kadar akrosin sperma yang rendah berhubungan dng ketidaksuburanberhubungan dng ketidaksuburan

Page 15: BAB 14 Enzim Sperma

Kreatin Kinase (CK)Kreatin Kinase (CK)

PendahuluanPendahuluan- CK telah dianggap sebagai enzim kunci dalam CK telah dianggap sebagai enzim kunci dalam

sintesis & transpor energisintesis & transpor energi- Namun hasil selanjutnya enunjukkan hanya Namun hasil selanjutnya enunjukkan hanya

sedikit atau tidak ada hubungan yg terjadi sedikit atau tidak ada hubungan yg terjadi antara kadar CK dng motilitas spermaantara kadar CK dng motilitas sperma

- Spermatozoa menunjukkan kemampuan Spermatozoa menunjukkan kemampuan pembuahan yg menghilang bila aktivitas CK pembuahan yg menghilang bila aktivitas CK tinggitinggi

Page 16: BAB 14 Enzim Sperma

UjiUji

Secara singkat Secara singkat cairan semen diangkat cairan semen diangkat dari spermatozoa dng sentrifugasi dlm dari spermatozoa dng sentrifugasi dlm medium dingin medium dingin butiran sperma butiran sperma diekstrak dng homogenisasi atau diekstrak dng homogenisasi atau pemvorteksan pemvorteksan selanjutnya reaksi tiga selanjutnya reaksi tiga langkah digunakan untuk mengukur langkah digunakan untuk mengukur aktivitas CK yg dibebaskanaktivitas CK yg dibebaskan

Page 17: BAB 14 Enzim Sperma

Pengamatan laboratorium klinisPengamatan laboratorium klinis- Hubungan dng parameter semen standarHubungan dng parameter semen standar

kadar CK sperma menunjukkan hubungan kadar CK sperma menunjukkan hubungan yang terbalik dengan konsentrasi spermayang terbalik dengan konsentrasi sperma tidak ada hubungan antara motilitas sperma tidak ada hubungan antara motilitas sperma & kadar CK sperma& kadar CK sperma

- Prosedur seleksiProsedur seleksi seleksi spermatozoa dng prosedur seleksi spermatozoa dng prosedur perendaman menghasilkan populasi sperma yg perendaman menghasilkan populasi sperma yg mengandung kadar CK lebih rendahmengandung kadar CK lebih rendah

Page 18: BAB 14 Enzim Sperma

Pengamatan kesuburanPengamatan kesuburan- Pembuahan Pembuahan in vitroin vitro

Spermatozoa dng pola CK imatur tidak selalu Spermatozoa dng pola CK imatur tidak selalu berhasil mengikat zona.berhasil mengikat zona.Rasio CK-MM <10% memiliki kecenderungan Rasio CK-MM <10% memiliki kecenderungan rendah untuk pembuahanrendah untuk pembuahan

- Pembuahan Pembuahan in vivoin vivoEjakulat tidak subur memiliki rata-rata dua kali Ejakulat tidak subur memiliki rata-rata dua kali aktivitas CK dari ejakulat suburaktivitas CK dari ejakulat subur

Page 19: BAB 14 Enzim Sperma

KESIMPULANKESIMPULAN

Kapanpun uji yg baru dikembangkan dan Kapanpun uji yg baru dikembangkan dan dievaluasi oleh laboratorium & klinik yg dievaluasi oleh laboratorium & klinik yg berbeda akan timbul suatu pertentanganberbeda akan timbul suatu pertentangan

Akrosin dapat digunakan sebagai alat Akrosin dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan untuk ketidaksuburanpengambil keputusan untuk ketidaksuburan

Uji kreatin kinase (CK) memiliki jasa untuk Uji kreatin kinase (CK) memiliki jasa untuk kepentingan diagnostik meskipun data terbataskepentingan diagnostik meskipun data terbatas