BAB 10

13
Chapter 10 Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya Dalam akuntansi keuangan, istilah biaya didefinisikan sebagai suatu pengukuran dalam satuan moneter, jumlah dari sumber daya yang digunakan untuk beberapa tujuan dalam akuntansi manajerial. Istilah biaya digunakan dalam beberapa cara yang berbeda. Terdapat perbedaan jenis dari biaya yang digunakan untuk perbedaan tujuan. Beberapa biaya sangat bermanfaat untuk perencanaan, penganggaran dan pengendalian biaya, serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam perusahaan manufaktur, biaya dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur. Biaya manufaktur terdiri dari tiga kategori yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam pembuatan produk. Biaya overhead dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Transcript of BAB 10

Chapter 10Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya

Dalam akuntansi keuangan, istilah biaya didefinisikan sebagai suatu pengukuran dalam satuan moneter, jumlah dari sumber daya yang digunakan untuk beberapa tujuan dalam akuntansi manajerial. Istilah biaya digunakan dalam beberapa cara yang berbeda. Terdapat perbedaan jenis dari biaya yang digunakan untuk perbedaan tujuan. Beberapa biaya sangat bermanfaat untuk perencanaan, penganggaran dan pengendalian biaya, serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik jangka pendek maupun jangka panjang.Dalam perusahaan manufaktur, biaya dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur. Biaya manufaktur terdiri dari tiga kategori yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung dalam pembuatan produk. Biaya overhead dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya non-manufaktur dibagi lagi menjadi biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya penjualan adalah semua biaya yang dihubungkan dengan aktifitas penjualan dan pengiriman dari produk, misalnya adalah biaya komisi penjualan atau biaya iklan. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang mencakup dalam kaitannya dengan pelaksanaan aktivitas administrasi dan umum seperti biaya gaji eksekutif.

Sistem Biaya Tradisional versus Biaya Standar1. Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi BiayaAkuntansi biaya biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan, mengkuantifikasi, mengakumulasikan dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan, yaitu : Digunakan untuk penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham, kantor pemeriksa pajak dan kreditor. Berfungsi untuk menyediakan informasi yang tepat waktu dan relevan kepada manajemen untuk membantu perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas operasional.

2. Sistem Biaya Tradisional (Historis)Sistem dalam biaya tradisional berfokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data biaya harga pokok barang terjual yang diberikan untuk pelaporan keuangan eksternal. Namun, sistem biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi data biaya historis semata-mata tanpa perbandingan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya tidak sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer. Untuk dapat memenuhi konsep pengendalian kontemporer serta untuk memotivasi manajer dan karyawan, tujuan kinerja dan sasaran per unit atau untuk periode masa depan tertentu harus ditetapkan. Kinerja aktual oleh pusat pertanggungjawaban harus secara periodik dibandingkan dengan tingkat kinerja yang diinginkan. Penyimpangan harus dicatat dan diinformasikan kembali pada individu yang berkepentingan sehingga mendorong tindakan korektif yang segera.

Standard Cost System1. Ruang LingkupDalam hal ini dengan adanya kelemahan dari biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi biaya standar. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk/jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Biaya standar mencerminkan estimasi terinci dan canggih mengenai besarnya biaya untuk menghasilkan suatu produk tertentu.

2. Sistem Biaya Standard dan Anggaran FleksibelTerdapat hubungan yang penting antara penganggaran fleksibel dan sistem biaya standar. Taksiran sistem biaya standar sebenarnya menginventarisasi sepanjang periode pada jumlah anggaran fleksibel. Ingat bahwa anggaran fleksibel adalah anggaran biaya per unit dikalikan dengan jumlah unit aktual. Oleh karena itu, sistem biaya standar menjawab pertanyaan seperti apa laporan laba/rugi dan neraca akan terlihat jika biaya-biaya dan input per unit harus direncanakan dengan tepat pada tingkat output aktual yang dicapai.

3. Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi ModernDalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, berikut langkah-langkah pengendalian sebagaimana dijelaskan oleh Edwin Caplain.a. Penetapan tujuan organisasi.b. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada setiap organisasi.c. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang memiliki kemampuan, motivasi dan pengetahuan yang mencukupi nuntuk melakukan fungsinya.d. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi lainnya.e. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi, relevan dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.f. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikam feedback mengenai penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan kinerja.

Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel1. Filosofi yang MendasariSemua metode akuntansi biaya tradisional yang sesuai dengan konsep biaya tersebut membebankan unit produk atau jasa dengan biaya penuh. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dibebankan langsung ke unit produk atau jasa, sementara overhead tetap dan variabel pada kebanyakan kasus diserap berdasarkan estimasi tarip yang didasarkan pada volume yang telah ditentukan. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya, maka prosedur penyerapan akan menimbulkan penyerapan terlalu tinggi atau terlalu rendah atas overhead manufaktur. Metode akuntansi biaya tradisional mengabaikan fakta bawa biaya overhead tertentu akan tetap konstan tanpa memperdulikan kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang diserahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk mengatasi kekurangan ini, alat sepeti penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya volume laba diperkenalkan.

2. Dorongan KeperilakuanKonsep, prinsip dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja manajerial, tidak selalu mengarah pada hasil yang diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki bias yang terkandung di dalamnya, yang memotivasi manajer untuk memilih alternatif tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan operasi atau keuangan perusahaan.Melalui badan yang berwenang, sekarang ini profersi akuntansi sedang menguji ulang konsep-konsep dasar, prinsip dan praktik akuntansi dengan mempertimbangkan implikasi keperilakuan yang mungkin. Dalam proses pengujian ulang tersebut, pertanyaan-pertanyaan seperti yang ditanyakan oleh David Hawkins. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip dan praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip dan praktik tersebut:a. Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternatif akuntansi.b. Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ekspektasi kerja yang tak dapat dicapai.

Pengendalian BiayaMembagi biaya kedalam komponen variabel dan tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut memungkinkan penyusunan laporan laba/rugi menggunakan margin kontribusi yang menekankan pada pola perilaku biaya dan memberikan perincian pada manajemen mengenai biaya teknik, biaya yang dikomitmenkan dan biaya diskresioner. Perbedaan ini penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlukan prosedur pengendalian yang berbeda.Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead variabel seperti bahan bakar dan listrik. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi yang tidak dapat dihindari dalam memenuhi tujuan jangka panjang. Biaya diskresioner adalah biaya yang muncul dari keputusan periodic menganai jumlah maksimum yang akan dikeluarkan dan biaya yang tidak memiliki hubungan optimum yang dapat ditunjukkan antara input (yang diukur oleh biaya) dan output (yang diukur oleh pendapatan atau tujuan tertentu). Misalnya saja biaya periklanan, biaya jasa audit, jasa konsultasi manajemen dan pelatihan sumber daya manusia.

Pengambilan KeputusanDisamping menekankan perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel serta memberikan informasi biaya diferensial dalam situasi pengambilan keputusan tertentu, perhitungan biaya langsung atau biaya variabel memberikan informasi penting lainnya kepada manajer. Informasi tersebut meliputi margin kontribusi dari produk, lini produk, aktivitas jasa, divisi dan sejenisnya.Penentuan harga produk baru. Produk baru umumnya diterima di pasar hanya setelah diuji coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industry tersebut. Untuk mendorong perusahaan guna menggunakan produk itu secara percobaan, manajemen dapat menjualnya pada biaya variabel. Setelah produk tersebut diuji dan dapat diterima oleh konsumen/pemakai, produk tersebut akan ditetapkan harganya pada biaya penuh ditambah mark up yang konsisten dengan tujuan laba. Penetrasi pasar. Manajer dapat menggunakan biaya variabel sebagai dasar untuk penentuan harga ketika mereka bermaksud memasuki pasar baru dengan produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi persainagn yang semakin meningkat selama periode dimana permintaan menurun. Penghapusan produk. Margin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan menghentikan suatu produk atau hanya berhenti menjualnya dipasar tertentu. Pesanan khusus. Perusahaan juga dapat dihadapkan dengan situasi pesanan khusus. Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi untuk persyaratan khusus untuk ukuran, metode pengiriman atau pengemasan. Kampanye iklan dan promosi. Untuk meningkatkan volume penjualan saat ini, perusahaan dapat memakai iklan dan promosi khusus. Jika perusahaan menggunakan perhiungan biaya tradisional, maka keputusan tersebut kemungkinan besar hanya akan didasarkan pada perbandingan antara tambahan biaya dengan prospek peningkatan dalam volume penjualan.

Aspek Keperilakuan dan Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih1. Penetapan StandarElemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda, yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotivasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Raymond Miles dan Roger Vern mengemukakan empat prasyarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul dalam keperilakuan, diantaranya:a. Standar haruslah ditetapkan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga orang menerimanya sebagai sesuatu yang realistis.b. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan tujuan mereka sendiri.c. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja.d. Feedback atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupun evaluasi.

Partisipasi dalam Penetapan StandarPada penerapannya tingkat partisipasi yang ideal bergantung pada pertimbangan produksi dan manusia, serta akan bervariasi dari situasi ke situasi yang lain. Orang bahkan tidak mau dibebani dengan tanggung jawab partisipasi dan keraguan setelah pengambilan keputusan mengenai kebijaksanaan dari pilihan mereka. Survey menunjukkan bahwa dalam perusahaan yang terorganisasi secara demokratis, partisipasi aktif dalam penetapan tujuan dan sasaran adalah sumber penting dari kepuasan karyawan. Namun, dalam perusahaan yang otokratis, karyawan seringkali mengindikasikan bahwa mereka menyukai pekerjaan mereka karena mengetahui kemana mereka dapat memperoleh keputusan.

Standar yang Ketat versus Standar yang LonggarUntuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan haruslah tidak terlalu ketat dan juga tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada yang yang dapat dicapai. Variasi yang dihasilkan mungkin tidak berhubungan secara langsung dengan kinerja yang buruk dan tidak diidentifikasikan sebagai sesuatu yang disebabkan oleh standar yang terlalu ketat. Tingkat keketatan yang diharapkan haruslah dievaluasi dalam setiap situasi yang didasarkan pada jenis proses produksi, produk atau jasa yang akan diserahkan, dan kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Penyerapan OverheadBidang lain yang penuh dengan dorongan disfungsional adalah penyerapan overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variabel ke produk pada tarip estimasi yang didasarkan pada tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dari varians ini juga dipengaruhi oleh tingkat kapasitas yang dipilih sebagai penyebut dalam penentuan tarip tersebut. Tingkat kapasitas jangka panjang (kapasitas normal) akan menghasilkan varians yang berbeda dibandingkan dengan tingkat kapasitas jangka pendek (kapasitas yang secara aktual dapat dicapai).

Analisis VariansUnsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa biaya aktual yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasional yang akan dikendalikan.

Keputusan investigasi VariansKeputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilaiannya atas signifikansi diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikansi pengendalian hanya jika varians tersebut berasal dari penyebab yang dapat ditentukan, dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan.

Aspek KeperilakuanSemua model akuntansi untuk investigasi varians. Semua model akuntansi untuk investigasi varians biaya didasarkan pada pandangan pengendalian structural. Pandangan ini lebih melihat pengendalian sebagai mesin homostatis yang mengatur dirinya sendiri. Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respons manusia adalah faktor-faktor seperti batas yang ditetapkan oleh manajemen, jenis hasil umpan bailik atau feedback, keketatan pemaksaan serta penghargaan dan sanksi yang terkait dengan kebijakan pengendalian.Batas pengendalian. Kisaran hasil kinerja yang dianggap dapat diterima oleh manajer adalah batasan pengendalian. Batasan ini menentukan mudah atau sulitnya seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan banyaknya ruang yang mereka miliki untuk gagal sekali waktu. Tingkat toleransi ini dapat mempengaruhi tingkat kinerja mereka.