Bab 1 s/d Bab 3 (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

26
AUDIT KINERJA Pada Sektor Publik

description

Tugas Kuliah

Transcript of Bab 1 s/d Bab 3 (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

Page 1: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

AUDIT KINERJA

Pada Sektor Publik

Page 2: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

BAB 1Konsep Sektor Publik

Page 3: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

KONSEP SEKTOR PUBLIK

Pengertian Sektor Publik

Barang Publik

Penentuan Jumlah Persediaan

Komponen Sektor Publik

Manajemen Sektor Publik

Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Sektor Publik dan Keuangan Negara

Page 4: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

BARANG PUBLIK: PRODUK SEKTOR PUBLIK

PENGERTIAN

Barang dan jasa yang diadakan oleh pemerintah(sektor publik) untuk keperluan masyarakat

SIFAT UTAMA BARANG PUBLIK Nonexcludability: barang dapat

dinikmati oleh semua orang tanpa mengorbankan kenikmatan orang lain.

Nonrivalness in consumption: orang tidak perlu bersaing untuk mendapatkan barang

Contoh: Pertahanan keamanan, mercusuar.

Page 5: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN DAN HARGA BARANG PUBLIK

Penetapan termuat dalam anggaran belanja negara, biasanya digunakan untuk mencapai tujuan tertentu guna meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya ekonomi serta keadilan dalam distribusi pendapatan.

Pada beberapa situasi pemerintah menentukan harga barang publik dibawah harga pokoknya, (hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga & memberikan perlindungan bagi konsumen)

Page 6: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

KOMPONEN SEKTOR PUBLIK

Sektor Publik

Sektor Pemerintah

Pemerintah Pusat

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Daerah

Perusahaan Publik

Perusahaan Publik Keuangan

Perusahaan publik

moneter

Perusahaan publik

nonmoneter

Perusahaan Publik Nonkeuangan

Page 7: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Pemerintah : Kepatuhan UU dan Politik AnggaranPrivat: patuh kepada manajemen. Dan tidak boleh defisit lebih

dari 2,5%

1. Perencanaan tujuan dasar organisasi (Perencanaan Strategis)

2. Perencanaan Operasional

3. Penganggaran

4. Pengendalian dan Pengukuran

5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik

Page 8: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program, atau kegiatanUntuk menilai tingkat besarnya terjadi penyimpangan antar kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan

Page 9: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

TUJUAN PENGUKURAN KINERJA

Menciptakan akuntabilitas publik

Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi

Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya

Menyediakan sarana pembelajaran pegawai

Memotivasi pegawai

Page 10: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PERMASALAHAN

Pemerintah memberikan kewajiban dan nilai, bukan produk/barang kepada masyarakat.

Lebih banyak melibatkan suatu proses daripada produk

Suatu proses yang baik belum tentu menghasilkan produk akhir yg dapat diterima oleh semua pihak

Kinerja dari organisasi publik saling berkaitan satu dengan yang lainnya

Unsur sebab akibat dalam sektor publik sering kali tidak diketahui dan tidak jelas

Lingkungan yg sangat dinamis dan tidak statis, sehinga sulit melakukan penilaian

Page 11: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PENGUKURAN KINERJA

ASPEK PENGUKURAN KINERJA Input: sumber daya yg dibutuhkan

dalam rangka menghasilkan output.

Proses: kegiatan yang dilakukan untuk mengolah input menjadi output.

Output: barang/jasa yg dihasilkan scr langsung.

Outcome: efek langsung dari output pada jangka menengah.

PERLUASAN 5E

Economy

Efficiency : standar teknis, standar historis, perbandingan dgn organisasi lain, pemanfaatan utilitas

Effectiveness

Equity

Equality

Page 12: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

THANK YOUDhini

Page 13: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

BAB 2Audit pada Sektor Publik

Page 14: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PENGERTIAN AUDIT

SEKTOR PUBLIK

Page 15: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

TIGA PIHAK YG SALING BERKAITAN DALAM AUDIT Auditor

Auditee

Penerima akuntabilitas dan hasil audit

PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK Kegiatan yg ditujukan terhadap

entitas yg menyediakan pelayanan publik dengan tujuan untuk membandingkan antara kondisi yg ditemukan dn kriteria yg ditetapkan

Audit keuangan negara diatur dalam UU no.15 Tahun 2004

Page 16: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

(CONT…)

TUJUAN

Untuk mendukung keberhasilan upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

JENIS AUDIT SEKTOR PUBLIK Audit keuangan

Audit kinerja

Audit dengan tujuan tertentu (audit forensik/investigatif)

Page 17: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

TARARANGKYU Dhini

Page 18: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

BAB IIIKonsep Audit Kinerja

Page 19: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PERKEMBANGAN AUDIT KINERJA

Di Indonesia, audit kinerja mulai diperkenalkan pada tahun 1976. Dengan dimulainya management audit course di BPK atas kerjasama dengan US-GAO. Dalam kurun waktu 2004-2007, BPK telah melaksanakan 99 audit kinerja, dengan rincian sebanyak 37 audit di kantor pusat dan 62 audit dikantor perwakilan daerah.

Page 20: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PENGERTIAN AUDIT KINERJA

Suatu proses sistematis dalam mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektive atas kinerja sutu organisasi, program, fungsi atau kegiatan dalam hal efisiensi dan efektifitas.

Page 21: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

ISTILAH DALAM AUDIT KINERJA

Value For Money (FVM) audit:penilaian apakah manfaat yg dihasilkan lebih besar dri biaya yg dikeluarkan (spending well)

Performance audit

Audit manajeme, audit operasional,audit ekonomi dan efisiensi: untuk menilai aspek ekonomi dan efisiensi dari pengelolaan organisasi.

Audit kinerja terdiri atas audit manajemen dan audit program.

Page 22: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

PERBEDAAN ANTARA AUDIT KINERJA DAN AUDIT KEUANGAN

AUDIT KEUANGAN

Ruang lingkup mencakup seluruh laporan keuangan

Merupakan audit reguler

Opini bersifat baku: unqualified,qualified,disclaimer,adverse

AUDIT KINERJA

Lebih spesifik dan fleksibel dlm pemilihan subjek, objek dan metodologi audit

Bukan audit reguler

Dilaksanakan dengan dasar pengetahuan yg bersifat multidisiplin

Bukan audit dlm bentuk checklist

Page 23: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

KARAKTERISTIK AUDIT KINERJA

Mencari jawaban atas dua pertanyaan

Audit dapat dihentikan apabila pengujian terinci dinilai tdk memberi nilai tambah yg signifikan

Page 24: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

(CONT)… MENURUT PROF. SOEMARDJO TJIDTROSIDOJO

Pemeriksaan operasional dengan menggunakan perbandingan

Pengujian haruslah wajar (fair), objektif, dan realistis

Pemeriksa harus mempunyai keterampilan dan berbagai bidang

Pemeriksa harus dapat berpikir dgn menggunakan sudut pandangan pejabat pimpinan

Early warning system

Page 25: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

MANFAAT AUDIT KINERJA

PENINGKATAN KINERJA PENINGKATAN AKUNTABILITAS PUBLIK

Mengidentifikasi permasalahan dan alternatif penyelesaiannya.

Mengidentifikasi sebab aktual Mengidentifikasi peluang untuk

mengatasi keborosan atau ketidakefisienan.

Mengidentifikasi kriteria untuk menilai pencapaian tujuan organisasi

Melakukan evaluasi atas pengendalian internal

Melaporkan ketidakberesan

Rekomendasi dapat menjadi kunci untuk mencapai perubahan.

Peningkatan Kinerja

Peningkatan Akuntabilitas Publik

Page 26: Bab 1 s/d Bab 3  (Audit Kinerja pada Sektor Publik)

TARARANGKYUU… ^_^