bab 1 poros
-
Upload
muhammad-hafiz-ismail -
Category
Documents
-
view
278 -
download
17
description
Transcript of bab 1 poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Irawan MalikTeknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya
Slide 1
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
18-1 Introduksi ……….92218-2 Konstrain Geometrik ……….92718-3 Konstrain Kekuatan ……….93318-4 Konstrain Kekuatan – Metode Tambahan ……….94018-5 Material Poros ……….94418-6 Poros Berlubang ……….94418-7 Kecepatan Kritis (dihilangkan) ……….94518-8 Desain Poros ……….950
18-1 Introduksi ……….92218-2 Konstrain Geometrik ……….92718-3 Konstrain Kekuatan ……….93318-4 Konstrain Kekuatan – Metode Tambahan ……….94018-5 Material Poros ……….94418-6 Poros Berlubang ……….94418-7 Kecepatan Kritis (dihilangkan) ……….94518-8 Desain Poros ……….950
Slide 2
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
18-1 Introduksi ……….92218-2 Konstrain Geometrik ……….92718-3 Konstrain Kekuatan ……….933
18-1 Introduksi ……….92218-2 Konstrain Geometrik ……….92718-3 Konstrain Kekuatan ……….933
CH-18 LEC 29Slide 3
Poros menerima Beban Fatik
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Dipermesinan, term/istilah umum “shaft” berkaitan suatu
bagian, yang biasanya berpenampang sirkular, yang mendukung
roda gigi, sproket, roda, rotor, dlsbgnya, dan menerima torsi
dan beban-beban transverse atau aksial yang beraksi sendirian
atau kombinasinya.
Sedangkan “axle” adalah suatu bagian yang tidak berputar yang
mendukung roda-roda, puli,… dan tidak ada torsi.
“Spindle” adalah poros pendek. Term seperti lineshaft,
headshaft, stub shaft, transmission shaft, countershaft, dan
flexible shaft adalah nama-nama yang berhubungan dengan
pemakaian khusus.
18-1 Introduksi18-1 Introduksi
Slide 4
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Jenis poros: poros-poros transmisi dan mesin (poros engkol)
Tegangan-tegangan di poros: tegangan geser, tegangan bengkok
(tarik atau tekan), dan kombinasi keduanya
Desain poros berbasis pada: kekuatan, rigiditas dan kekakuan
18-1 Introduksi18-1 Introduksi
Slide 5
Poros mesin
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN 18-1 Introduksi18-1 Introduksi
Slide 6
Berdasarkan kekuatan:
Poros mendapatkan momen puntir/torsi saja
Poros mendapatkan momen bengkok saja
Poros mendapatkan kombinasi torsi dan momen bengkok
Poros mendapatkan beban aksial disamping kombinasi torsi dan
momen bengkok
Berdasarkan rigiditas:
rigiditas torsional
rigiditas lateral
Teknik-teknik untuk mengurangi konsentrasi tegangan di bahu porosyang ditumpu bantalan beradius tajam (b) alur beradius besar dibelakang bahu poros (c) alur beradius besar di diameter kecil poros.
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN Pertimbangan dalam Mendesain PorosPertimbangan dalam Mendesain Poros
1. Defleksi dan Rigiditas(a) Defleksi Bengkok(b) Defleksi Torsi(c) Slope di bantalan dan poros yang mendukung elemen(d) Defleksi geser karena beban transverse di poros pendek
2. Tegangan dan kekuatan(a) Kekuatan Statik(b) Kekuatan Fatik(c) Reliabilitas
Slide 7
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Geometri poros adalah geometri silinder bertingkat. Roda gigi, bantalan, dan pulli harus ditempatkan secara akurat
Elemen-elemen Umum Pemindah Torsi
Pasak (Keys) Spline Set screws (Sekerup kecil tanpa kepala) Pin Suaian Tekan atau Sesak (Press or shrink fits) Suaian Tirus (Tapered fits)
Slide 8
Pertimbangan dalam Mendesain PorosPertimbangan dalam Mendesain Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 9
Salah satu pendekatan adalah:
1. Pilih material (biasanya steel)2. Gambarkan free body diagram (DBB) dari poros3. Lakukan analisis kesetimbangan statis dan4. Perhatikan lokasi daerah kritis5. Lakukan analisis tegangan statis untuk mencari ukuran diameter awal, d’.6. Dengan nilai d’ hitung limit ketahanan (endurance) -> (diameter trial
dapat juga digunakan)7. Estimasikan nilai kritis diameter, d, gunakan metode DE-Gerber atau DE-
ASME-elliptic8. Ulangi langkah 6 bila d berbeda dari d’.9. Bentuk (building) bagian lain dari poros dengan memerhatikan bagian-
bagian mesin yang akan dipasangkan padanya (bantalan, roda gigi, pulli, …)10. Lakukan analisis defleksi11. Lakukan analisis dinamik
Desain Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 10
Biasanya terbuat dari bahan tempa (ductile).
Poros kecil berdiameter kurang dari 3,5 in (90 mm) biasanya
terbuat dari baja karbon cold drawn (AISI 1018-1050).
Poros berdiameter besar dibuat dari baja dirol panas (hot
rolled).
Baja perlakuan panas dapat digunakan bila kekuatan lebih tinggi
(higher strengths) diperlukan.
Material Poros
Slide 11
Poros
Desain?
cari diameter kritis,d
Eq. 6-42 or 6-44Analisis Statik
pers. 6-43 or 6-45
d = diameter kritisporos
d.≠. d’N
Cari faktor keamanan, n
Y N
Pers. Analisis Statis6-44 atau 6-46
n
Analisis Fatik
Y
N Y
Berputar?
Bengkok & Torsi?N
Pers. 18-17 atau 18-22 Pers.18-14 atau 18-20
pers. 18-16 or 18-21 pers. 18-13 or 18-19
d
Analisis Fatik
d
Nn
NY
YN
Y
Berputar?
Analisis Statik
d’
Bngk/Torsi?
Geom. Lngkp &Lakukan AnalisisDeformasi
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 12
Konstrain Geometrik
Tidak seperti tegangan, yangadalah suatu fungsi geometri lokaldan beban, defleksi adalah sebuahfungsi geometri dimana saja.Oleh karena itu, analisis defleksidan rigiditas dapat dimulai hanyaapabila keseluruhan geometriporos ditentukan.
Namun pendekatan yangdijelaskan pada seksi 18-2, yangberdasarkan pada konstrainkemiringan (slope) bantalanterbatas, boleh digunakanpertama dengan mengasumsikandiameter poros yang seragam dangunakan persamaan 18-1 dan 18-2untuk mendapatkan diameter dibantalan tersebut.
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 13
Shoulders
ShouldersSled runnerkeyseat
ShoulderGroove
Profile keyseat
Konsentrasi Tegangan dan Geometri Poros
Bahu (shoulder) poros digunakan untuk menempatkan dan memberikandukungan aksial untuk elemen-elemen seperti bantalan, roda gigi, puli,…Ketentuan tertentu harus disiapkan untuk elemen pentransfer torsiseperti pasak, splines, pin.Faktor konsentrasi tegangan teoretis untuk bahu (shoulder), alur (groove)dan lubang-lubang didapat pada tabel-tabel khusus, contoh yang lain
Kt = 2,0 untuk dudukan profil pasakKt = 1,6 untuk dudukan pasak sled runner
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 14
Konsentrasi Tegangan dan Geometri Poros
Kt dan Kts adalah faktor-faktor konsentrasi tegangan berturut-turut untuktegangan normal dan geser. Kf dad Kfs adalah nilai pengurang Kt danbiasanya dikenal sebagai faktor konsentrasi tegangan fatik.
f
tegangan maksimal di spesimen bertakik (notch)K =
tegangan di spesimen tanpa notch
Jadi, tegangan maksimal didefinisikan sebagai:
0max fK= maxmax fsK=
( )11 −+= tf KqK ( )11 −+= tsshearfs KqKKf dan Kfs lebih lanjut didefinisikan dengan:
dengan q adalah sensitivitas notch. Persamaan Neuber yang dimodifikasilebih umum digunakan.
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 15
Konsentrasi Tegangan dan Geometri Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 16
Konsentrasi Tegangan dan Geometri Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 17
Konsentrasi Tegangan dan Geometri Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 18
Geometri PorosUntuk menentukan keseluruhan geometri poros haruslah berdasarkanpada model-model yang ada, contohnya adalah sebagai berikut.
Defleksi transverse dari kurva elastis poros dapat ditentukan misalnyadengan metode superposisi. Untuk geometri poros yang rumit integrasinumerik atau program komputer dapat dibuat dan digunakan
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 19
1. Kemiringan di bantalan bola sebatas 0,250, kemiringan di bantalan
gelinding (roller) dan bantalan jurnal panjang harus lebih rendah lagi.
Untuk detil kemiringan yang diijinkan perhatikan katalog FAG dan SKF.
2. Untuk poros permesinan, defleksi harus tidak lebih besar dari 0,001 in/ft
(0,075 mm/m) dari panjang poros antara bantalan.
3. Untuk kedudukan poros roda gigi lurus (spur) kualitas bagus, maka
defleksi pada rangkaian roda gigi harus tidak melebihi 0,005 in. (0,125
mm) atau b/200 (b adalah lebar muka gigi dalam inch) dan kemiringan
harus tidak melebihi 0,02860.
4. Untuk kedudukan poros roda gigi payung (bevel) kualitas bagus, maka
defleksi pada rangkaian roda gigi jangan melebihi 0,003 in. (0,076 mm).
Konstrain Geometrik: Defleksi dan Slope
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 20
Berbagai Metode untuk Memasangkan Elemen ke Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 21
Jenis-jenis Umum Pasak Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 24
Jenis-jenis Umum Ring Penahan (snap ring)
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Gambar 18-2(a) Pilih konfigurasi poros untuk
pendukung dan penempatan 2roda gigi dan 2 bantalan.
(b) Solusi mengunakan pinyonumum, 3 kerah (shoulder)poros, pasak dan alurnya(keyway), dan selosong(sleeve). Rangkamenempatkan bantalan diring luarnya dan menerimabeban aksial.
(c) Pilih konfigurasi fanshaft.(d) Solusi menggunakan bantalansleeve, poros lurus-tembus,lokasi kerah (collar), dansetscrew untuk collar, pullifan, dan fan itu sendiri.Rumah fan menahan bantalansleeve.
Slide 29
*)bantalan sleeve: bantalan yang dilumasi oleh sleeve
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Desain poros melibatkan studi tentang
1. Analisis tegangan dan kekuatan: Statik dan Fatik
2. Defleksi dan rigiditas
3. Kecepatan kritis
18-3 Konstrain Kekuatan18-3 Konstrain Kekuatan
Slide 30
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Tegangan di suatu elemenberlokasi di permukaan poros solidberdiameter d yang menerimamomen bengkok (bending, M),beban aksial (F), dan puntiran(twist, T) adalah
Slide 31
Beban Statik pada poros (Shaft)Beban Statik pada poros (Shaft)
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
( )
1/2 1/22 2 2 2
1/22 23
' 3
4' 8 48
A A B B x xy
M Fd Td
= − + = +
= + +
( )
( )
1 22 2max
1/22 2max 3
14
2 22
8 64
A Bx xy
M Fd Td
−= = +
= + +
TeganganVon Mises:
TeganganMaksimalTeoritis:
Slide 32
Beban Statik pada poros (Shaft)Beban Statik pada poros (Shaft)
Tegangan Non-zeroprincipal:
1 22
2,2 2
x y x yA B xy
+ − = ± +
3 2
32 4x
M F
d d
= + 3
16xy
T
d
=Tegangan Normal: Tegangan Geser:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
1/22 23
16' 4 3M T
d
= +
1/22 2max 3
16M T
d
= +
(6-41)
(6-42)
Dalam kondisi kebanyakan, gaya aksial F di (6-37) dan (6-38) biasanyakecil atau nol sehingga dapat diabaikan. Jika F = 0, pers. (6-37) dan (6-38) menjadi:
Slide 33
Beban Statik pada poros (Shaft)Beban Statik pada poros (Shaft)
TeganganVon Mises:
TeganganMaksimalTeoritis:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
( )
( )
1/31/22 2
1/22 23
164 3
1 164 3
y
y
nd M T
S
M Tn d S
= +
= +
( )
( )
1/31/22 2
1/22 23
32
1 32
y
y
nd M T
S
M Tn d S
= +
= +
(6-43)
(6-44)
Substitusikan tegangan ijin dari pers. 6-39 dan 6-40 maka
(6-45)
(6-46)
Slide 34
Beban Statik pada poros (Shaft)Beban Statik pada poros (Shaft)
TeganganVon Mises:
TeganganMaksimalTeoritis:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN Kekuatan FatikKekuatan Fatik
Slide 35
Bending, torsi, dan tegangan aksial kemungkinan ada di keduarentang tengah (midrange) dan komponen-komponen lain(alternating components).
Untuk analisis, secara sederhana menggabungkan berbagaitegangan berbeda kedalam tegangan von Mises midrange danberubah-ubah (lihat bagian 7–14, p. 361).
Kadang-kadang memungkinkan untuk memodifikasi persamaan-persamaan tersebut khususnya untuk aplikasi poros.
Beban aksial biasanya sangat kecil di tempat-tempat kritis dimanabending dan torsi dominan, sehingga gunakan persamaan berikut.
Tegangan fluktuasi karena bending dan torsi adalah sebagai berikut:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 36
Tegangan fluktuasi karena bending dan torsi adalah
denganMm dan Ma adalah momen bengkok midrange dan berubah-ubah,
Tm dan Ta adalah torsi midrange dan berubah-ubah, dan
Kf and Kfs adalah faktor konsentrasi tegangan fatik untuk bending dan torsi.
Kekuatan FatikKekuatan Fatik
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 37
Asumsikan poros solid berpenampang bulat, dengan memasukkan besaran-besaran geometri yang cocok pada c, I, dan J menghasilkan
Kombinasi tegangan-tegangan tersebut berdasarkan teori kegagalan energidistorsi, tegangan von Mises untuk poros bulat dan solid, serta mengabaikanbeban-beban aksial menjadi
Kekuatan FatikKekuatan Fatik
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 38
Transmisi Daya pada:Transmisi Daya pada:
Poros berputar:Mengalami torsi, T [Nm], berputar pada N [rpm] maka besar daya yangditransmisikannya,
P [watt] adalah:
atau jika mengalami torsi, T [Nm], berputar pada kecepatan sudut, [rad/det] makakarena hubungan antara kecepatan linear, V [m/d] dan :maka
Sabuk:Pada sabuk maka T = (T1 – T2) R, dengan T1 [N] dan T2 [N] adalah gayategang pada sisi tegang dan kendor sabuk dan R [m] adalah jejari puli,sehingga
60
NTπ2P =
ωTP =rωV =
VFP =
( )60
NRT-Tπ2P 21=
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 39
Contoh soal 1:Contoh soal 1:
Soal: suatu poros berputar pada 200 rpm untuk mentransmisikan 2500 watt.Poros dibuat dari mild steel dengan tegangan geser ijin 4200 N/cm2. Tentukandiameter poros abaikan momen bengkok pada poros.
Diketahui: poros berputar pada N = 200 rpm, P = 2500 watt. i = 4200 N/cm2.
Ditanya: tentukan diameter poros abaikan momen bengkok.
Jawab:
Torsi pada poros,
Diameter poros,
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 40
Contoh soal 2:Contoh soal 2:
Soal: poros propeler mentransmisikan 63000 watt pada 150 rpm tanpa momenbengkok yang signifikan. Efisiensi propeler 75% pada kecepatan 10 knot.Tentukan gaya aksial pada poros.
Diketahui: propeler berputar pada N = 150 rpm, P = 63000 watt. = 0,75V = 10 knot = 10 . 1,85 km/jam
Ditanya: tentukan diameter poros abaikan momen bengkok.
Jawab:
Dalam [m/d],
Torsi pada poros,
Gaya aksial pada poros,
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 41
Contoh soal 3:Contoh soal 3:Soal: dua puli masing-masing berdiameter 450 dan 200 mm pada poros paralelberjarak 1.95 m dan dihubungkan dengan sabuk menyilang. Bila panjangsabuk tersebut 4,975 m, tentukan daya yang dapat ditransmisikan sabuk saatpuli besar berotasi 200 rpm, tegangan ijin maksimal di sabuk 1 kN, sudutkontak sabuk dan puli 3,474 rad dan koefisien gesekan antara sabuk dan puli0,25.Diketahui: Sabuk silang, d1 = 450 mm, d2 = 200 mm, x = 1,95 m, N = 200
rpm, T1 = 1 kN, µ = 0,25Ditanya: tentukan daya yang dapat ditransmisikan sabuk, P [watt].Jawab:
Dalam [m/d],
Rasio tegangan sabuk,
Daya ditransmisikan sabuk,
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 42
Contoh soal 4:Contoh soal 4:Soal: setiap siklus pelobangan (punching), poros crank untuk operasi pelobanganmelakukan 270 J kerja selama rotasi 30 degrees, lihat gambar. Tidak ada kerjadilakukan selama sisa 3300. Berapa ukuran flywheel diperlukan bila kecepatandilokasi flywheel tersebut 20 rad/d dan inersia bagian berputar lainnya terhadapflywheel 0.51 N-s2-m. Kerja rerata dibutuhkan adalah 270/(2π) = 43.0 J/rad.Motor akan menyuplai torsi konstan sepanjang siklus. Berdasarkan gambar,flywheel akan melepas beberapa dari energi tersimpan selama 300 pelobanganaktual. Ini berupa daerah bergaris di atas garis torsi rerata; motor akanmenyuplai tambahan 43 J/rad. Selama 3300 sisa, motor akan menyuplai kembaliflywheel, seperti ditunjukkan oleh daerah bergaris di bawah garis torsi rerata.Kecepatan flywheel mencapai maksimum dan minimum saat torsi pembebananmelewati garis torsi rerata.
Jawab: karena kurva torsi-sudut tajam di kedua ujungnya, luasan di atas garistorsi rerata merupakan luasan total minus persegi panjang kecil di bawah rerata.Variasi energi menjadi
Kecepatan relatif antara poros crank dan flywheel tidak penting karena energi(torsi kali sudut) adalah sama di setiap kecepatan. Misal Cs = 0.10 untuk variasikecepatan moderat, persamaan inersia flywheel :
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 43
Contoh soal 4:Contoh soal 4:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 44
Contoh soal 4:Contoh soal 4:
Untuk flywheel jenis steel-rim, asumsikan 10 % inersianya disuplai hub dan spokes,rim flywheel dengan diameter rim rerata 0.5-m akan mempunyai berat kira-kira
Gunakan densitas 76.5 kN/m3, luas penampang potongnya
Asumsikan kecepatan berada di reratanya selama torsi puncak 774 J, daya puncakdibutuhkan tanpa efek flywheel menjadi
Tanpa flywheel, keterbatasan desain pada fluktasi kecepatan harus memenuhipenggunaan torsi input nonuniform. Dengan flywheel, daya dibutuhkan ditentukandari torsi rerata 43.0 J:
Hal ini menunjukkan bahwa disamping untuk meringankan (smoothing) operasimesin, flywheel sesungguhnya mengurangi ukuran motor yang dibutuhkan.
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 45
Contoh soal 5:Contoh soal 5:Soal: kopling (clutch) sentrifugal dipertimbangkan untuk digunakan padakecepatan putar 3000 rpm dan penyambungan mulai pada 1000 rpm. Direncanakanuntuk menggunakan 4 tapak (shoes), masing-masing dengan massa 140 gr. Koefisiengesek, f= 0.3 dapat dicapai. Diameter dalam drum 75 mm, dan radius R ketitikberat setiap tapak 25 mm. (1) Berapa tegangan awal pegas garter? (2) Berapakangaya normal di setiap tapak pada kecepatan putar? (3) Berapakah kapasitas torsipada kecepatan putar? (4) Berapakah kapasitas daya pada kecepatan putar bilafaktor servis 2.25 diperlukan?
Jawab:Tegangan awal pegas garter adalah (pers. 30.40):
Gaya normal di setiap tapak pada 3000 rpms, dengan (pers. 30.39),
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 46
Contoh soal 5:Contoh soal 5:
Kapasitas torsi pada kecepatan putar 3000 rpm,
Kapasitas daya tanpa faktor servis,
Dengan faktor servis, laju daya:
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 47
Tentukan diameter yang sesuai dari poros yang terbuat daribahan baja Fe 770. Poros menerima momen bengkokterbalik 4100 Nm dan torsi tetap 2450 Nm. Porosmenggunakan pasak profil
Poros tersebut merupakan bagian dari sistem pengeringbiji-bijian:•Di A, ada kipas jenis propeler dengan massa 16 kgmemerlukan daya 12 hP saat berputar pada 475 rpm.
•Puli untuk sabuk rata (flat) di D mengantarkan daya 3,5hP ke konveyor yang membawa biji-bijian.
•Semua daya berasal dari poros yang dihantarkan olehsabuk V di C.
Menggunakan bahan baja Fe 540 ditarik dingin, tentukandiameter minimum yang aman di C.
Contoh soal 6: Review Perhitungan PorosContoh soal 6: Review Perhitungan Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 48
Contoh soal 6: Review Perhitungan PorosContoh soal 6: Review Perhitungan Poros
Irawan Malik Shafts dan Axles
PERENCANAANMESIN
PERENCANAANMESIN
Slide 49
31 cm 26 126 11
A B C D E
150
Sheave DKatrol/Puli C
Contoh soal 6: Review Perhitungan PorosContoh soal 6: Review Perhitungan Poros