MEKANISME RESTRUKTURISASI PADA PEMBIAYAAN DI BPRS … · MEKANISME RESTRUKTURISASI PADA PEMBIAYAAN MURA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - · PDF filePT. Surya Toto Indonesia Tbk ... operasional...
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - · PDF filePT. Surya Toto Indonesia Tbk ... operasional...
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat.
Kemajuan demi kemajuan telah dialami oleh manusia, dan kemajuan-kemajuan
baik yang bersifat keilmuan maupun kebudayaan tersebut telah memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Di tengah-tengah
kemajuan tersebut, iklim kompetisi (persaingan) baik yang bersifat pribadi
hingga kolektif menjadi konsekuensi logis dari keinginan untuk maju dari
pribadi-pribadi maupun dari kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat.Persaingan yang terjadi ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan
yang muncul, berkembangan, dan aktif dalam lingkungan sehari-hari.
Persaingan yang sehat merupakan hal positif bagi setiap perusahaan. Namun
tidak selamanya persaingan sehat yang berjalan, sebab kadangkala muncul
persaingan yang tidak sehat pula. Hal ini menjelaskan bahwa betapa ketatnya
persaingan di dunia usaha.
Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh faktor-faktor pendukung
seperti sumber daya manusia, karyawan atau tenaga kerja, sarana dan prasarana
yang mendukung. Sehebat apapun faktor pendukung yang dimiliki suatu
perusahaan, tanpa adanya sumber daya yang memadai makan perusahaan akan
sulit untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Kualitas sumber daya manusia
atau karyawan dapat diukur dari kinerja karyawan tersebut dan
produktivitasnya.Perusahaan selalu berusaha untuk terus meningkatkan
produktivitas karyawannya agar dapat bertahan, berkembang, serta mempunyai
rasa percaya diri yang tinggi.
Produktivitas karyawan dapat ditentukan oleh budaya yang dimiliki
perusahaannya (corporate culture). Keberhasilan dalam mengelola perusahaan
saat ini tidak hanya terpaku dalam keberhasilan prinsip manajemen seperti
dalam melakukan planning, organizing, leading, controlling, tetapi masih ada
faktor lain yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Faktor lain itu seperti budaya perusahaan yang dapat membantu penerapan
manajemen dengan baik.
2
Budaya perusahaan secara langsung dapat mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan. Kesadaran pemimpin perusahaan akan pentingnya budaya
perusahaan dapat memberikan semangat yang kuat untuk mempertahankan,
memelihara, dan mengembangkan budaya perusahaan untuk mendorong
kemajuan perusahaan tersebut. Budaya perusahaan yang kuat akan
menciptakan rasa tanggung jawab yang besar dalam diri karyawan dan dapat
memberikan motivasi kepada karyawan untuk terus menampilkan kinerja yang
memuaskan sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerjanya.
Pemilihan PT. Surya Toto Indonesia Tbk, dilakukan karena budaya
perusahaan yang menerapkan budaya dari Negara Jepang. PT. Surya Toto
Indonesia Tbk mengawali usahanya sebagai CV Surya, yang bergerak di
bidang penjualan material bangunan, terutama produk saniter.Pada tahun 1968,
perusahaan ini kemudian menjadi agen penjualan resmi TOTO Ltd, Jepang,
sebuah merek produk Saniter yang ternama di dunia. Perusahaan mencapai
tonggak sejarah penting saat menjalin usaha bersama ( joint venture) dengan
TOTO Ltd, Jepang pada bulan Juli 1977. CV Surya, kemudian berganti nama
menjadi PT. Surya Toto Indonesia (STI).
Pemasaran Lokal seluruh hasil produksi PT. Surya Toto Indonesia Tbk
dipercayakan pemasarannya kepada PT. Surya Pertiwi, sebuah Perseroan
swasta nasional yang telah mempunyai pengalaman pemasaran barang-barang
Saniter lebih dari 40 tahun lamanya.Untuk pemasaran Luar negeri, pemasaran
dilakukan melalui 11 agen di luar negeri dengan mengekspor barang Saniter,
Fitting, serta produk peralatan System Dapur.
Saat ini pemasaran perusahaan sudah sampai ke lebih dari 30 negara
tujuan utama di Asia, Eropa, Amerika, Timur Tengah, serta lainnya. Negara
tujuan ekspor yang selama ini dipasok adalah Malaysia, Amerika Serikat,
Barbados, Jepang, Korea, Hongkong, China, Taiwan, Brunei, Singapura,
Kuwait, Uni Emirat Arab, Inggris, Perancis, dan masih akan terus
dikembangkan lagi pemasarannya ke beberapa negara. Untuk saat ini PT.
Surya Toto Indonesia Tbk menguasai pasar Indonesia untuk produk fitting dan
juga satu-satunya Negara yang melakukan ekspor produk fitting di Negara
ASEAN. Mengenai persaingan usaha di pasar domestik, untuk saat ini belum
ada Perusahaan yang memproduksi dan menjual barang-barang Saniter, Fitting,
dan Peralatan Sistem Dapur secara bersamaan.
3
Proses produksi mulai dilakukan sejak perusahaan berdiri pada tahun
1917, Toto Ltd di Jepang telah memiliki pengalaman dan teknologi yang luar
biasa dan Perusahaan mendapatkan akses akan teknologi tersebut mulai dari
pemilihan bahan baku sampai dengan teknologi produksi, sehingga perusahaan
dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi serta tidak
membahayakan pada kesehatan manusia. Selain itu, Perusahaan hanya
memproduksi produk-produk yang berkualitas guna memperoleh kepuasan
para konsumen.
Berikut ini adalah kapasitas produksi fitting perusahaan selama tahun
2014, 2013, 2012:
Table 1.1 Kapasitas Produksi
Produk 2014 2013 2012
Fitting (set) 523.270 492.836 443.654
Sumber : PT. Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
Seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, dimana saat ini
banyak dari masyarakat yang ingin memiliki tempat tinggal yang layak, maka
perusahaan yakin bahwa perusahaan memiliki prospek bisnis yang baik untuk
kedepannya. Terlebih lagi dengan mulai munculnya kesadaran masyarakat
akan sanitasi yang baik dan cara hidup yang lebih higienis akan memberikan
dampak kepada peningkatan penjualan produk perusahaan.
Perusahaan melakukan riset pasar untuk mencermati produk-produk yang
diminati oleh pelanggan. Perusahaan terus berinovasi, melakukan penelitian
dan pengembangan untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan biaya
rendah. Saat ini perusahaan sudah memiliki hampir semua fasilitas produksi
dan penunjangnya. Perusahaan juga melakukan modifikasi atas mesin-mesin
yang ada sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Dalam melakukan proses produksi, komponen biaya terbesar terhadap
produk perusahaan berasal dari bahan baku dan bahan pembantu, upah, biaya
operasional pabrik, dan energi. Untuk produksi yang kualitasnya tidak sesuai
akan dihancurkan dan dibuang. Oleh sebab itu proses pemilihan bahan baku
serta bahan pembantu yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan
produksi.
4
Penjualan perusahaan selama tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini
dikarenakan membaiknya situasi perekonomian di Indonesia dan juga
meningkatnya perminatan di sector property. Adapun rincian penjualan
selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
• Penjualan Lokal sebesar Rp 1.561.852 juta, meningkat sebesar 16%
dibandingkan tahun 2013
• Penjualan Ekspor sebesar Rp 491.779 juta, meningkat sebesar 35%
dibandingkan tahun 2013
Table 1.2 Penjualan
Tujuan 2014 2013
Juta (Rp) % Juta (Rp) %
Ekspor 363,152 21% 491,778 24%
Lokal 1,348,155 79% 1,561,852 76%
Sumber : PT Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
Berikut adalah table penjualan Fitting PT. Surya Toto Indonesia Tbk
selama 5 tahun terakhir:
Table 1.3 Penjualan Domestik
Penjualan Domestic 2014 2013 2012 2011 2010
Fitting Rp billion 887 740 681 594 460
Sumber : PT Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
5
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Domestik Sumber: PT Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
Table 1.4 Penjualan Ekspor
Penjualan Ekspor 2014 2013 2012 2011 2010
Fitting Rp billion 259 188 161 198 190
Sumber : PT Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
Gambar 1.2 Grafik Penjualan Ekspor Sumber: PT Surya Toto Indonesia Tbk, 2014
Penjualan PT. Surya Toto Indonesia Tbk pada tahun 2014 berdasarkan
segmentasi produk terdiri dari penjualan Saniter Rp 868.061 juta, meningkat
16% dibandingkan tahun 2013, penjualan Fitting Rp 1.145.899 juta,
meningkat 23% dibandingkan tahun 2013, penjualan Peralatan System Dapur
6
Rp 30.804 juta, meningkat 16% dibandingkan tahun 2013, dan penjualan
Peralatan Elektronik dan Aksesoris Rp 8.866 juta, meningkat 35%
dibandingkan tahun 2013. Margin kotor penjualan Saniter 22%, margin kotor
penjualan Fitting 31%, margin kotor penjualan Elektronik dan aksesoris 31%,
sementara penjualan Peralatan System dapur mengalami kerugian dengan
margin negative 62% karena belum tercapainya kapasitas penuh.(PT. Surya
Toto Indonesia Tbk, 2015)
Banyak orang berpendapat bahwa semakin besar produksi yang
dihasilkan maka semakin besar juga tingkat produktivitasnya. Para pakar
pada umumnya setuju bahwa produktivitas ialah output per input, atau output
dibagi input. Produktivitas tidaklah berdiri sendiri melainkan adanya
hubungan dengan berbagi variable, dan pembicaraan tentang produktivitas
sering dikaitkan dengan etos kerja, budaya perusahaan, kemakmuran,
motivasi, dan sebagainya. (Sutrisno, 2011)
Budaya perusahaan menjadi salah satu peluang untuk membangun
Sumber Daya Manusia menjadi lebih baik melalui aspek perubahan sikap dan
perilaku yang mampu menyesuaikan diri terhadap tantangan yang sedang
dihadapi maupun yang akan datang. Negara Jepang merupakan salah satu
Negara dengan perusahaan multinasional terbanyak yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2006 jumlah Perusahaan Jepang tercatat 783 perusahaan.Pada
tahun 2014 jumlah perusahaan Jepang yang ada di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Negara Jepang dikenal memiliki nilai-
nilai, filosofi, dan semangat yang kuat yang dapat ditularkan ke seluruh dunia
salah satunya melalui budaya perusahaan pada perusahaan multinasional
yang tersebar di dunia.(Noviantoro, 2014)
Kehadiran Perusahaan Multinasional dari Jepang di Indonesia
memberikan dampak positif dengan memberikan contoh kebiasaan rakyat
Jepang.Kebiasaan rakyat Jepang ini dikenal dengan budaya Kaizen.Kaizen
adalah istilah bahasa Jepang terhadap konsep continous incremental
improvement. Kai berarti perubahan dan Zen berarti baik.Jadi, Kaizen berarti
penyempurnaan yang berkesinambungan yang melibatkan semua orang
dalam segala hal. Dalam budaya Kaizen, semua cara hidup baik dalam
halpekerjaan ataupun kehidupan sosial atau bahkan kehidupan pribadi perlu
disempurnakan setiap saat.
7
Budaya Kaizen mempunyai beberapa point penting dalam penerapannya,
diantaranya; Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri), Budaya 5S (Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu dan Shitsuke), Konsep PDCA, dan Konsep 5W+1H.
Penerapan tersebut dijadikan filosofi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Jepang dan merupakan nilai yang kuat serta terus dipertahankan dalam
kehidupan mereka dan juga dipertahankan dalam budaya perusahaan.
PT. Surya Toto Indonesia Tbk menerapkan gerakan 5S sebagai budaya
kerja organisasi. Budaya 5S dalam Bahasa Indonesia berarti Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, dan Rajin (5R). Namun terdapat beberapa permasalahan dalam
penerapan Budaya 5S di perusahaan, seperti kurangnya konsistensi karyawan
dalam menjaga kerapihan area kerja dan masih banyaknya karyawan yang
tidak meletakan kembali barang-barang yang digunakan ke tempat semula
atau meletakan barang di bukan tempatnya. Hal ini menyebabkan area tempat
kerja yang kurang efisien dan timbulnya pemborosan waktu untuk mengambil
barang yang berada tidak pada tempatnya, sehingga menurunnya
produktivitas dalam bekerja.
Selain menerapkan budaya 5S, PT. Surya Toto Indonesia Tbk
menerapkan Sistem Menejement Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3/K3) supaya lebih efisien dan lebih produktifitas dalam bekerja. Motto
K3 ialah mengutamakan K3 di setiap aktivitas kerja. Penerapan K3
merupakan salah satu wujud nyata dukungan Perusahaan dalam
meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja setiap karyawan.
Penerapan Sistem Menejemen K3 di perusahaan dilakukan untuk
melindungi karyawan dari terjadinya kecelakaan kerja atau hal-hal yang tidak
diinginkan lainnya. Namun dalam melakukan penerapan ini masih terdapat
beberapa permasalahan yang menyebabkan menurunnya produktivitas dalam
perusahaan.
Kecelakaan kerja berhubungan dengan hubungan kerja di perusahaan.
Hubungan kerja dimaksudkan adalah kecelakaan kerja yang terjadi
dikarenakan oleh pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Ada
banyak faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat menimbulkan
kecelakaan bagi pekerja, antara lain mesin, peralatan yang digunakan, bahan
dan cara pengolahan, keadaan tempat kerja, dan lingkungan serta cara
melakukan pekerjaan tersebut.
8
Kecelakaan kerja sering terjadi pada saat berlangsungnya proses
produksi. Banyaknya terjadi kecelakaan dalam bekerja karena karyawan yang
tidak mematuhi aturan-aturan yang dibuat perusahaan, seperti karyawan yang
terkena percikan serbuk saat melakukan gurinda atau pemotongan barang
produksi dikarenakan tidak menggunakan kaca mata pelindung. Selain itu
banyak karyawan yang tidak menggunakan sarung tangan saat akan
memegang barang panas sehingga melukai tangannya. Dan masih banyak
permasalahan yang terjadi karena kurangnya konsistensi karyawan dalam
melaksanakan penerapan K3 di perusahaan yang dapat menurunkan
produktivitas perusahaan.
Perusahaan telah menetapkan angka kecelakaan yang terjadi disetiap
pabrik yaitu satu kecelakaan kerja yang terjadi. Perusahaan juga
mengharapkan sekali tidak terjadinya kecelakaan kerja di bagian manapun di
dalam pabrik (zero accident), karena kecelakaan yang terjadi dapat
menyebabkan waktu kerja hilang sehingga produktivitas menurun.
Selain itu faktor yang penting dalam menjaga produktivitas perusahaan
selain penerapan budaya Kaizen dan K3 adalah dengan mengadopsi standar
ISO untuk kebutuhan perusahaan, ISO saat ini telah menjadi standar sistem
mutu yang paling diakui oleh dunia internasional.Perusahaan yang telah
menerapkan ISO maka kredibilitas dan imagenya semakin meningkat.
Berbagai kalangan kemudian mempromosikan pentingnya sertifikasi ISO
dengan menekankan mengenai manfaat yang dapat diperoleh.
Perusahaan yang menerapkan ISO 9001:2008 memperoleh manfaat
eksternal berupa pengakuan dari masyarakat (konsumen), reputasi
perusahaan, dan peningkatan permintaan konsumen/ pangsa pasar di samping
itu, perusahaan yang menerapkan ISO juga memperoleh manfaat internal
berupa peningkatan kesadaran mutu karyawan, peningkatan efisiensi operasi,
dan pengurangan biaya (akibat produk gagal).(Annual Report PT. Surya Toto
Indonesia Tbk, 2014)
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan model untuk
menjamin mutu, desain, pengembangan, produksi, pemasangan dan
pelayanan. Dengan menerapkan system manajemen mutu ISO 9001:2008
maka perusahaan diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnnya melalui
peminimalisiran fakto-faktor yang dapat mengganggu proses produksi.
9
Penerapan ISO 9001:2008 dalam perusahaan dapat dilakukan dengan
cara rutin melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang diproduksi
yang terdapat dalam catatan mutu produk. Namun masih banyak
permasalahan yang menjadi kendala karena karyawan yang tidak mencatat
atau lupa memberikan tanda checklist pada form pemeriksaan produk hasil
produksi. Hal tersebut dapat menurunkan produktivitas perusahaan karena
harus melakukan pengecekan ulang pada barnag-barang produksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas mengenai
beberapa penerapan dilakukan PT. Surya Toto Indonesia Tbk yang dapat
mempengaruhi produktivitas perusahaan, ada beberapa rumusan masalah untuk
mengkaji lebih dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh budaya 5S terhadap produktivitas PT. Surya Toto
Indonesia Tbk ?
2. Bagaimana pengaruh Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)terhadap
produktivitas PT. Surya Toto Indonesia Tbk ?
3. Bagaimana pengaruh ISO 9001:2008 terhadap produktivitas PT. Surya
Toto Indonesia Tbk ?
4. Bagaimana pengaruh budaya 5S, Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3),
dan ISO 9001:2008 terhadap produktivitas PT. Surya Toto Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan diatas, penelitian ini
bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya 5Sterhadap produktivitas
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Keselamatan dan kesehatan Kerja
(K3) terhadap produktivitas PT. Surya Toto Indonesia Tbk
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ISO 9001:2008terhadap
produktivitas PT. Surya Toto Indonesia Tbk
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya 5S, Keselamatan dan
kesehatan Kerja (K3), dan ISO 9001:2008 terhadap produktivitas PT. Surya
Toto Indonesia Tbk
10
1.4 Ruang Lingkup
Penelitian ini akan dilakukan di PT. Surya Toto Indonesia Tbk yang
memproduksi fitting di Gading Serpong.
Untuk memfokuskan pada tujuan penelitian maka peneliti membatasi
ruang lingkup skripsi ini. Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah:
1. Penerapan Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan
2. Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan
3. Standarisasi ISO 9001:2008 (kompetensi, pelatihan, kepedulian,
infrastruktur dan lingkungan kerja) untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan
1.5 Manfaat Penelitian
• Bagi Perusahaan, dengan melakukan penelitian ini diharapkan
perusahaan dapat mengetahui apakah penerapan budaya perusahaan yang
selama ini dilakukan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan, dan
apakah ada para karyawan dapat menerima penerapan-penerapan yang
dilakukan persudahaan demi meningkatkan produktivitas perusahaan.
Hasil dari penelitian ini bisa perusahaan gunakan untuk mengevaluasi
penerapan apa saja yang bisa dan tidak bisa diterima oleh karyawan.
• Bagi Penulis, dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap
mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang budaya perusahaan dan
penerapan apa saja yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi dan meningkatkan produktivitas dari perusahaan tersebut.
• Bagi Akademis, dengan hasil penelitian ini penulis berharap para
pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
penerapan yang dapat dilakukan perusahaan demi mencapai tujuan
perusahaan terutama bagaimana meningkatkan produktivitas perusahaan,
dan bagaimana penerapan-penerapan tersebut bisa mempengaruhi
produktivitas perusahaan.
11
1.6 State of the Art
Table 1.5 State of Art
No. Penulis (th), Judul,
Nama Jurnal
Metode Hasil Penelitian Adaptasi
1 P. Katsuro; C. T.
Gadsirayi; Taruwona
M(2010), “Impact of
occupational health
and safety on worker
productivity: A case
of Zimbabwe food
industry”, African
Journal of Business
Management
Vol.4(13)
Penelitian
Deskriptif,
Teknik
pengumpulan
data
menggunakan
Wawancara,
Observasi,
Kuesioner, dan
studi
kepustakaan
Penelitian ini
menemukan
bahwa masalah
K3 terkait
pengaruh negatif
kapasitas
produktif pekerja
di industri
makanan
menghasilkan
output pekerja
berkurang .
Pekerja
mengembangkan
sikap negatif dan
moral rendah
terhadap
pekerjaan .
Insiden tinggi
kecelakaan kerja
juga terjadi .
penelitian ini
merekomendasika
n bahwa pabrik
industri makanan
harus meng-
upgrade K3
mereka melalui
Teori
pengaruh K3
terhadap
produktivitas
12
No. Penulis (th), Judul,
Nama Jurnal
Metode Hasil Penelitian Adaptasi
program pelatihan
dan menggunakan
peralatan up- to-
date .
2 Supriyanto, Agus
(2014), “Pengaruh
Sikap Kerja 5S (
Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu, Shitsuke)
terhadap
Produktivitas”, Riset
Manajemen &
Akuntansi Volume 5
Nomor 9 Edisi Maret
2014 : 23-31
Metode
Analisis
Regresi Linear
Sederhana,
Kuesioner
Hasil penelitian
ini
mengemukakan
bahwa sikap kerja
5S berpengaruh
positif dan
signifikan pada
produktivitas
kerja, dapat
diartikan bahwa
jika karyawan
dapat menerapkan
sikap kerja 5S,
maka akan
berdampak pada
peningkatan
produktivitas di
tempat kerja.
-Teori
metode 5S
3 Evangelos L.
Psomas; Angelos
Pantouvakis;
Dimitrios P.
Kafetzopoulos
(2012),“The impact
of ISO
9001effectiveness on
the performanceof
Kuesioner,
Analisis
Regresi Linear
Berganda
Mengidentifikasi
dan mengukur
efektivitas ISO
9001 sebagai
pencapaian tujuan
standard an
menentukan
dampaknya
terhadap kinerja
-Teknik
pengumpulan
data
13
No. Penulis (th), Judul,
Nama Jurnal
Metode Hasil Penelitian Adaptasi
service companies” perusahaan jasa
yang berkaitan
dengan kualitas
produk/jasa, serta
operasional dan
keuangan.
4 Muhammad Fahmi,
Andi Tri Haryono,
Aziz Fathoni
(2015),“THE EFFECT
OF CULTURE KAIZEN
AND COMPENSATION
OF EMPLOYEES WITH
THE SPIRIT OF
ORGANIZATION
COMMITMENT ASAN
INTERVENING
VARIABLE CASE
STUDY OF
EMPLOYEES PT .
SMARTFREN
TELECOM Tbk.
SEMARANG”, Journal
of Management. ISSN :
2442-4064
Analisis
Regresi
Berganda
dengan Two
Stage Least
Square (2SLS)
dan uji
Goodness of Fit
secara parsial
dan simultan.
Metode
Kuantitatif
Berdasarkan hasil
Analisis Regresi
Berganda dengan
Two Stage Least
Square diketahui
bahwa variable
budaya kaizen
memberikan
pengaruh terbesar
terhadap
komitmen
organisasi dan
pengujian
Goodness of Fit
secara parsial
menunjukan
variable budaya
kaizen dan
kompensasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
komitmen
organisasi.
-Teori
Budaya
KAIZEN
-Teknik
analisis data
14
No. Penulis (th), Judul,
Nama Jurnal
Metode Hasil Penelitian Adaptasi
5 Osha Silvia
Anggraeini (2014),
“Pengaruh
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(K3) Dan Disiplin
Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja
Pada Karyawan
Bagian ProduksiPT.
Pura Barutama Unit
Paper Mill Kudus”,
Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis
Metode
Analisis
Regresi Linear
Sederhana dan
Berganda, uji
Validitas dan
Reliabilitas
Hasil penelitian
diperoleh
kesimpulan
bahwa perusahaan
harus mampu
meningkatkan
produktivitas
kerja karyawan
dengan
memberikan K3
yang baik kepada
karyawan dan
mempertahankan
disiplin karyawan
- Teori K3
- Hipotesis
Sumber : Penulis, 2015