BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. ·...

23
IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI ... ZAFIRATUL ILMIYAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan adalah organisasi sektor publik yang memiliki tujuan umum untuk menyejahterahkan rakyat. Dalam pelaksanaannya pemerintah mengutamakan kepentingan rakyatnya dengan memberikan pelayanan publik semaksimal mungkin seperti pendidikan, transportasi umum, fasilitas umum, keamanan, kesehatan, dan tidak mencari laba atau keuntungan. Pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah terbagi lagi menjadi pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten atau kota. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945. Pemerintahan daerah provinsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahannya memiliki hubungan dengan pemerintahan pusat, pemerintahan daerah provinsi lainnya, dan daerah kabupaten atau kota lainnya. Hubungan yang dimaksud meliputi hubungan wewenang, pelayanan umum, keuangan, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa dalam menyelengarakan urusan pemerintahan di Daerah dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekosentrasi, dan Tugas Pembantuan. Asas desentralisasi sendiri adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Transcript of BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. ·...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI ... ZAFIRATUL ILMIYAH

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintahan adalah organisasi sektor publik yang memiliki tujuan

umum untuk menyejahterahkan rakyat. Dalam pelaksanaannya pemerintah

mengutamakan kepentingan rakyatnya dengan memberikan pelayanan publik

semaksimal mungkin seperti pendidikan, transportasi umum, fasilitas umum,

keamanan, kesehatan, dan tidak mencari laba atau keuntungan. Pemerintahan di

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari pemerintahan pusat dan

pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah terbagi lagi menjadi pemerintahan

provinsi dan pemerintahan kabupaten atau kota.

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas – luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang

Dasar Tahun 1945. Pemerintahan daerah provinsi dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahannya memiliki hubungan dengan pemerintahan pusat,

pemerintahan daerah provinsi lainnya, dan daerah kabupaten atau kota lainnya.

Hubungan yang dimaksud meliputi hubungan wewenang, pelayanan umum,

keuangan, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

menyatakan bahwa dalam menyelengarakan urusan pemerintahan di Daerah

dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekosentrasi, dan Tugas

Pembantuan. Asas desentralisasi sendiri adalah penyerahan wewenang

pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Page 2: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

2

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Indonesia. Dalam melaksanakan wewenang tersebut, Pemerintah daerah

menyusun perencanaan pembangunan daerah yang juga sebagai satu kesatuan

dengan sistem pembangunan nasional (Tim Buku Pintar, 2011:77). Dalam

pelaksanaan pembangunan daerah dibutuhkan dana yang cukup sebagai sumber

keuangan daerah agar dapat sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional.

Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah angka 6

tentang Keuangan Daerah disebutkan daerah diberikan hak untuk mendapatkan

sumber keuangan yang antara lain berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari

pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang diserahkan kewenangan

memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi daerah dan hak untuk

mendapatkan bagi hasil dari sumber – sumber pendapatan lain yang sah serta

sumber – sumber pembiayaan.

Pengelolaan Keuangan Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah dilakukan perubahan ke dua

yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 yang menjelaskan

tentang Pedoman Keuangan Daerah. Menurut Nuramalia dan Achmad (2017:187)

Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah merupakan bagian dari pengelolaan

keuangan daerah secara keseluruhan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa

Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

Provinsi Jawa Timur, Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya

disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara,

peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis

transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah

daerah.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua subsistem, yaitu

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh PPKD (Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah) dan Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat

Daerah yang dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD.

Sistem Akuntansi Satuan Kerja terdiri dari akuntansi pendapatan, akuntansi

belanja, akuntansi asset, dan akuntansi selain kas.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

3

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto (Nuramalia

dan Achmad, 2017:189). Pernyataan tersebut sesuai dengan definisi pendapatan

berdasarkan PSAK Nomor 23 yaitu arus masuk bruto dari manfaat ekonomik

yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk

tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kotribusi

penanam modal. Berdasarkan PSAP Nomor 2 Paragraf 22-23, pendapatan diakui

pada saat diterima pada rekening kas umum negara/daerah. Adapun akuntansi

pendapatan SKPD dilakukan hanya untuk mencatat Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang masih berada dalam wewenang SKPD.

Sebagai wujud untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui SKPD

dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas penerimaan kas melalui pendapatan

maka diperlukan sistem penerimaan pendapatan bagi Satuan Kerja Perangkat

Daerah yang berisi prosedur penerimaan pendapatan dari terbentuknya sumber

penerimaan pendapatan hingga masuk ke Rekening Kas Umum Daerah. Sistem

penerimaan pendapatan juga berkepentingan dalam terlaksananya siklus

pemerintahan agar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan pemerintahan dan

aturan yang ada.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa timur Nomor 10 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Jawa Timur dilakukan

sesuai dengan kewenangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Timur. Sumber pembiayaan dari perencanaan pembangunan daerah

sendiri dapat bersumber dari penerimaan pendapatan. Oleh karena itu penulis

tertarik ingin mengambil judul tentang “Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan

Pendapatan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur”

Page 4: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

4

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1.2 Landasan Teori

1.2.1 Definisi Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016:4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Sedangkan menurut Marshall dan Paul (2015:3) Sistem adalah

rangkaian dari dua atau kebih komponen-komponen yang saling berhubungan,

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari

subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Menurut Mulyadi (2016:3) Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan. Sedangkan Menurut Pramono dkk (2010:115) Sistem Akuntansi

adalah prosedur – prosedur yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan

informasi yang dibutuhkan oleh pihak – pihak di dalam dan di luar organisasi.

Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari beberapa opini diatas bahwa

sistem akuntansi adalah rangkaian prosedur yang dilaksanakan dengan tujuan

untuk memudahkan pengelolaan perusahaan serta menghasilkan informasi yang

dibutuhkan oleh pihak eksternal dan internal perusahaan.

1.2.2 Definisi Penerimaan Pendapatan Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Penerimaan Kas adalah semua aliran kas

yang masuk ke Bendahara Umum Negara/Daerah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, definisi dari penerimaan daerah

adalah uang yang masuk ke kas daerah. Penerimaan daerah terdiri dari pendapatan

daerah dan pembiayan daerah. Penerimaan daerah disetor ke Rekening Kas

Umum Daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk dan dapat dilakukan dengan

tiga cara yaitu disetor melalui bendahara penerimaan, bendahara penerimaan

pembantu dan melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga

keuangan, dan/kantor pos.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

5

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pendapatan daerah adalah

hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

1.2.3 Lain – lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah

Menurut Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pendapatan Asli

Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut

berdasarkan Peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

Pengelompokan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas:

1. Pajak Daerah

2. Retribusi Daerah

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah menurut Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk

dalam jenis pajak, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan.

Jenis Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah khususnya untuk

pendapatan Provinsi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam

Lampiran A.III.a mencakup yakni:

a. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan

b. Jasa giro

c. Pendapatan bunga

d. Tuntutan ganti rugi

e. Komisi, potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah

f. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

Page 6: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

6

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

g. Pendapatan denda pajak

h. Pendapatan denda retribusi

i. Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan

j. Pendapatan pengembalian

k. Fasilitas sosial dan fasilitas umum

l. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

m. Pendapatan dari angsruan/cicilan penjualan

n. Hasil pengelolaan dana bergulir

1.2.4 Hasil Pengelolaan Dana Bergulir

Hasil Pengelolaan Dana Bergulir termasuk dalam kelompok Lain-lain

Pendapatan Asli Daerah yang Sah, hal tersebut menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah, dalam Lampiran A.III.a.

Gambar 1.1 Format Kode Rekening Hasil Pengelolaan Dana Bergulir pada

Pendapatan Provinsi

Sumber: Lampiran A.III.a Permendagri Nomor 21 Tahun 2011

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2008

tentang Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir Pada Kementerian Negara/Lembaga,

dana bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Kementerian

Negara/Lembaga/Satuan Kerja Badan Layanan Umum untuk kegiatan perkuatan

modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang

berada di bawah pembinaan Kementerian Negara/Lembaga.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 24 Tahun 2016

tentang Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bergulir Provinsi Jawa Timur, dana

Page 7: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

7

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Timur untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi Masyarakat Jawa Timur yang

berada di wilayah Jawa Timur maupun di luar wilayah Jawa Timur. Pengelolaan

dana bergulir yang diberikan kepada Dinas / Badan / Biro yang berfungsi sebagai

Sekretariat dengan tugas menerima permohonan, menyeleksi kelengkapan

administrasi dari masyarakat Jawa Timur. Masyarakat Jawa Timur yang termasuk

dalam penerima dana bergulir adalah:

1. Penduduk Jawa Timur yang berprofesi sebagai tenaga kerja sekaligus

entrepreneur berada pada level start up.

2. Usaha mikro yang merupakan usaha produktif milik orang

perorangan dan/atau badan usaha perorangan.

3. Usaha kecil yang merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

4. Usaha menengah yang merupakan usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha

besar.

5. Koperasi yang merupakan badan usaha yang beranggotakan orang

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 07

tentang Akuntansi Dana Bergulir, dana bergulir merupakan dana yang

dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna

Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi

rakyat dan tujuan lainnya. Adapun karakteristik dari dana bergulir antara lain:

Page 8: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

8

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1. Dana bergulir merupakan bagian dari keuangan negara/daerah.

2. Dana bergulir dicantumkan dalam APBN/APBD dan/atau laporan

keuangan.

3. Dana bergulir harus dikuasai, dimiliki, dan/atau dikendalikan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA).

4. Dana tersebut merupakan dana yang disalurkan kepada masyarakat

ditagih kembali dari masyarakat dengan atau tanpa nilai tambah,

selanjutnya dana disalurkan kembali kepada masyarakat/kelompok

masyarakat demikian seterusnya (bergulir).

5. Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir.

Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 07 tentang

Akuntansi Dana Bergulir menjelaskan bahwa pengelolaan dana bergulir dapat

dilakukan oleh 3 (tiga) institusi yaitu satuan kerja biasa, satuan kerja yang

menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum/Badan Layanan

Umum Daerah (BLU/BLUD), dan institusi di luar satker pemerintah.

Satuan kerja biasa merupakan satker di lingkungan pemerintah

pusat/daerah yang mengelola keuangan Negara/daerah sesuai dengan ketentuan

APBN/APBD. Adapun karakteristik satuan kerja biasa antara lain:

1. Satuan kerja tersebut harus menyetor pendapatan yang diterima oleh

satuan kerja secepatnya ke Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

2. Satuan kerja biasa menarik dana dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah, dengan atau tanpa lembaga perantara, untuk

diteruskan ke masyarakat.

3. Satuan kerja biasa menagih kembali dana tersebut dari masyarakat,

untuk langsung disetor ke Rekening Kas Umum Negara/Daerah,

sehingga pada tahun anggaran satuan kerja biasa tidak boleh

mempunyai saldo kas.

4. Jika dana bergulir hendak digulirkan kembali ke masyarakat, satuan

kerja biasa harus mencantumkannya dalam dokumen penganggaran

dan dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA/DPA).

Page 9: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

9

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1.2.5 Definisi Sewa Sebagian Tanah dan/ Bangunan Milik Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun

2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur,

Pengelolaan barang milik daerah merupakan bagian dari pengelolan keuangan

daerah yang dilaksanakan secara terpisah dari Pengelolaan barang milik

Pemerintah. Pengelolaan barang milik daerah adalah rangkaian kegiatan dan

tindakan terhadap barang milik daerah yang terdiri atas perencanaan kebutuhan

dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran,

penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,

penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi terhadap barang milik daerah.

Pemanfaatan dapat diartikan sebagai pendayagunaan barang milk daerah

yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam

bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan

bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. Sedangkan

pengertian Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh Pihak Lain dalam

jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai.

Ketentuan mengenai penyewaan sebagian tanah dan/ bangunan milik

daerah diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 107 Tahun 2010

tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan dan Pemanfaatan Barang Milik

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu mencakup :

1. Penyewaan Barang Milik Daerah dilakukan untuk:

a. mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Daerah yang

belum/tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi penyelenggaraan pemerintahan;

b. menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD (missal

penyewaan kantin, koperasi, fotokopi dan lain-lain);

c. mencegah penggunaan Barang Milik Daerah oleh Pihak Lain

secara tidak sah;

d. menambah peningkatan PAD.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

10

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

2. Barang milik daerah baik barang bergerak maupun tidak bergerak

yang belum dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi, dapat

disewakan kepada pihak lain sepanjang menguntungkan daerah.

3. Barang milik daerah yang disewakan tidak merubah status hukum/

status kepemilikannya.

4. Penyewaan barang milik daerah atas sebagian tanah dan/atau

bangunan, selain tanah dan/atau bangunan yang masih dipergunakan

oleh Pengguna, dilaksanakan oleh Pengguna setelah mendapat

persetujuan dari Pengelola.

5. Jangka waktu sewa Barang Milik Daerah paling lama 5 (lima) tahun

sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang lagi.

6. Penghitungan besaran sewa minimum didasarkan pada formula tarif

sewa yang telah diatur Pemerintah Provinsi, penyewaan barang milik

daerah sepanjang dilaksanakan sebagai penunjang tugas pokok dan

fungsi Pengguna, tarif dasar minimum sebesar perkiraan biaya

pemakaian listrik, air dan telepon yang dipergunakan penyewa serta

biaya kebersihan obyek sewa yang dikeluarkan Pengguna sesuai

kesepakatan.

7. Penghitungan dan penetapan nilai Barang Milik Daerah untuk

sebagian tanah dan/atau bangunan serta selain tanah dan/atau

bangunan dilakukan oleh Tim yang ditetapkan oleh Pengguna

dengan melibatkan instansi teknis terkait dan/atau penilai.

8. Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan

Pengelola/Pengguna hanya dapat mengubah bentuk Barang Milik

Daerah tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan, dengan

ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi

Barang Milik Daerah.

9. Hasil penerimaan sewa disetor ke Kas Daerah secara bruto atau

disetor sebagai Pendapatan BLUD bagi SKPD BLUD.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

11

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Besarnya biaya sewa Barang Milik Daerah dihitung dengan formula

dasar yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 107 Tahun 2010

tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan dan Pemanfaatan Barang Milik

Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :

a. Formula Sewa Tanah Kosong

St = 3,33 % x (Lt x Nilai tanah)

Keteranqan :

1) St = Sewa tanah

Lt = Luas tanah (m2)

Nilai Tanah = Nilai tanah berdasarkan hasil penilaian dengan

estimasi terendah menggunakan NJOP (per m2)

2) Luas tanah dihitung berdasarkan pada gambar situasi/peta tanah

atau sertifikat tanah dalam meter persegi.

b. Sewa Tanah dan Bangunan

Stb = (3,33% x Lt x Nilai tanah) + ( 6,64% x Lb x Hs x Nsb)

Keteranqan:

1) Lb = Luas lantai Bangunan (m2)

Hs = Harga satuan bangunan standar dalam keadaan baru

(Rp/m2)

Nsb = Nilai sisa bangunan (%)

Penyusutan untuk bangunan permanen = 2 % / tahun

Penyusutan untuk bangunan semi permanen = 4 % / tahun

Penyusutan untuk bangunan darurat = 10 % / tahun

Penyusutan maksimal 80 %

2) Luas bangunan dihitung berdasarkan luas lantai bangunan sesuai

gambar dalam meter persegi.

3) Harga satuan bangunan

Harga satuan bangunan per m2 sesuai klasifikasi/tipe dalam

keadaan baru berdasarkan keputusan pemerintah

kabupaten/kota setempat pada tahun yang bersangkutan.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

12

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Harga satuan tertinggi rata-rata per m2 bangunan bertingkat

untuk Bangunan Gedung Negara.

4) Jumlah lantai bangunan harga satuan per m2 tertinggi:

Bangunan 1 lantai 1,000 standar harga gedung bertingkat.

Bangunan 2 lantai 1,090 standar harga gedung bertingkat.

Bangunan 3 lantai 1,120 standar harga gedung bertingkat.

dst.

5) Dalam hal sisa bangunan menurut umur tidak sesuai dengan

kondisi nyata, maka Nsb ditetapkan berdasarkan kondisi

bangunan sebagai berikut:

baik = 85% s.d. 100 % siap pakai/perlu pemeliharaan awal

rusak ringan = 70% s.d. < 85% rusak sebagian non struktur

rusak berat = 55% s.d. < 70% rusak sebagian non struktur

atau struktur

rusak berat = 35% s.d. < 55% rusak sebagian besar non

struktur atau struktur.

1.2.6 Definisi Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017

tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, Sistem

Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian

sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk

mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan

keuangan di lingkungan organisasi pemerintah daerah.

Beberapa ahli juga menyatakan pendapatnya mengenai sistem akuntansi

pemerintahan daerah bahwa definisi dari sistem akuntansi pemerintahan daerah

adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi, mulai dari

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan posisi keuangan

dari operasi keuangan organisasi dalam hal ini pemerintah daerah (Pramono

dkk,2010). Sedangkan menurut Nuramalia dan Achmad (2017:180) Sistem

Akuntansi Pemerintahan Daerah merupakan kumpulan dari subsistem – subsistem

Page 13: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

13

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

yang di dalam setiap subsistem tersebut terdapat tahap – tahap, prosedur,

perangkat, dan peraturan yang harus diikuti dalam rangka mengumpulkan dan

mencatat data keuangan, kemudian mengolah data tersebut menjadi berbagai

laporan keuangan untuk pihak luar maupun internal pemerintah daerah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

sebagaimana telah diubah perubahan kedua dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

sistem akuntansi pemerintahan daerah terdiri dari beberapa prosedur akuntansi

yaitu prosedur akuntansi penerimaan kas, prosedur akuntansi pengeluaran kas,

prosedur akuntansi aset tetap/barang milik daerah dan prosedur akuntansi selain

kas. Beberapa hal yang harus diperhatikan dari setiap prosedur akuntansi tersebut

adalah uraian prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan dan laporan

yang dihasilkan.

1.2.7 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah

atau disingkat sebagai SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintahan daerah

selaku pengguna anggaran / pengguna barang. Kepala SKPD selaku pejabat

pengguna anggaran / pengguna barang mempunyai tugas berikut:

a. Menyusun RKA-SKPD.

b. Menyusun DPA-SKPD.

c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja.

d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya.

e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.

f. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak.

g. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam

batas anggaran yang telah ditetapkan.

h. Menandatangani SPM.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

14

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

i. Mengelola utang dan piutang yag mejadi tanggung jawab SKPD

yang dipimpinnya.

j. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi

tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya.

k. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang

dipimpinnya.

l. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya.

m. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang

lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah.

n. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah

melalui Sekretaris Daerah.

1.2.8 Prosedur Penyewaan Sebagian Tanah dan/atau Bangunan Milik

Daerah

1.2.8.1 Prosedur Pelaksanaan Penyewaan Sebagian Tanah dan/atau

Bangunan Milik Daerah

Prosedur atau tata cara pelaksanaan penyewaan sebagian tanah dan/atau

bangunan milik daerah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 107

Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan dan Pemanfaatan Barang

Milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bahwa dalam Lampiran ke II nomor 4(b)

yaitu:

1. Calon Penyewa mengajukan permohonan menyewa sebagian tanah

dan/atau bangunan kepada Pengguna;

2. Pengguna membentuk tim yang beranggotakan unsur SKP Pengguna

dengan melibatkan instansi teknis terkait dan/atau penilai, yang

bertugas:

a) melakukan penelitian kemungkinan kelayakan penyewaan

terhadap sebagian tanah dan/atau bangunan;

b) melakukan penghitungan besaran tarif sewa minimum;

c) menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis apabila diperlukan;

Page 15: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

15

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

d) melaporkan hasil penelitian dan perhitungannya kepada

Pengguna dilengkapi dengan berita acara hasil pembahasan tim.

3. Pengguna mengajukan usulan kepada Pengelola untuk menyewakan

sebagian tanah dan/atau bangunan dengan disertai pertimbangan

penyewaan, bukti kepemilikan, gambar lokasi, luas yang akan

disewakan, nilai sewa, Calon Penyewa, serta jangka waktu

penyewaan.

4. Pengelola melakukan penelitian atas usulan penyewaan dari

Pengguna.

5. Dalam hal Pengelola tidak menyetujui usulan tersebut, maka

Pengelola memberitahukan kepada Pengguna disertai alasannya.

6. Dalam hal Pengelola menyetujui, maka Pengelola menerbitkan surat

persetujuan penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan, yang

sekurang-kurangnya memuat data sebagian tanah dan/atau bangunan

yang disewakan, Calon Penyewa, nilai sewa dan jangka waktu sewa.

7. Pengguna menetapkan keputusan pelaksanaan penyewaan yang

sekurang-kurangnya memuat informasi tentang data sebagian tanah

dan/atau bangunan yang akan disewakan, besaran tarif sewa, Calon

Penyewa dan jangka waktu sewa.

8. Penyewaan sebagian tanah dan/atau bangunan dituangkan dalam

perjanjian sewa menyewa yang ditandatangani oleh Pengguna

dengan Penyewa, yang memuat sekurang-kurangnya:

a) hak, kewajiban dan sanksi;

b) jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, peruntukan dan

jangka waktu;

c) cara pembayaran sewa;

d) tanggung jawab Penyewa atas biaya operasional dan

pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;

e) persyaratan lain yang dianggap perlu.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

16

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1.2.8.2 Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait pada prosedur penyewaan sebagian tanah dan/atau

bangunan milik daerah adalah:

1. Calon Penyewa

Pihak selain pengguna dan pengelola yang akan memanfaatkan

sebagian tanah dan/ bangunan milik daerah dalam jangka waktu

tertentu dengan menyetor uang sewa.

2. Pengguna

Pejabat pemegang kewenangan penggunaan sebagian tanah dan/atau

bangunan milik daerah

3. Pengelola

Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan

koordinasi pengelolaan sebagian tanah dan/atau bangunan milik

daerah

4. Tim Penghitung

Pihak yang dibentuk oleh Pengguna, bertugas untuk melakukan

penghitungan dan penelitian terhadap sebagian tanah dan/atau

bangunan yang akan disewakan

1.2.8.3 Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan pada prosedur penyewaan sebagian tanah

dan/atau bangunan milik daerah adalah:

1. Surat Permohonan Sewa

Dokumen yang digunakan oleh calon penyewa untuk mengajukan

permohonan sewa.

2. Berita Acara Hasil Pembahasan Tim

Dokumen yang dihasilkan oleh Tim Penghitung berisi laporan hasil

penelitian dan perhitungan atas sebagian tanah dan/atau bangunan

milik daerah yang akan disewakan.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

17

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

3. Surat Persetujuan Penyewaan

Dokumen yang diterbitkan oleh Pengelola, yang memuat persetujuan

penyewaan atas sebagian tanah dan/atau bangunan, data sebagian

tanah dan/atau bangunan yang akan disewakan, calon penyewa, nilai

sewa dan jangka waktu sewa.

4. Surat Keputusan Pelaksanaan Penyewaan

Ditetapkan oleh Pengguna yang memuat informasi tentang data

sebagian tanah dan/atau bangunan yang akan disewakan, besaran

tarif sewa, Calon Penyewa dan jangka waktu sewa.

5. Perjanjian Sewa – Menyewa

Dokumen yang ditandatangani oleh Pengguna dengan Penyewa atas

penyewaan sebagian tanah dan/atau bangunan milik daerah.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

18

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1.2.9 Prosedur Penerimaan Pendapatan Melalui Bendahara Penerimaan

1.2.9.1 Prosedur Pelaksanaan Penerimaan Pendapatan Melalui Bendahara

Penerimaan

Gambar 1.2 Prosedur Penerimaan Pendapatan Melalui

Bendahara Penerimaan

Sumber: SE.900/316/BAKD

Page 19: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

19

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Berdasarkan Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan

Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah atas Surat

Edaran Dirjen Bina Administrasi Keuangan Daerah Nomor SE.900/316/BAKD

dalam rangka implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, Prosedur pelaksanaan penerimaan pendapatan

melalui bendahara penerimaan adalah:

1. Pengguna Anggaran menyerahkan SKP Daerah/SKR kepada

Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi.

2. Wajib Pajak/Retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera

dalam SKP Daerah/ SKR kepada Bendahara Penerimaan.

3. Bendahara Penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang

diterimanya dengan dokumen SKP Daerah/ SKR yang diterimanya

dari Pengguna Anggaran.

4. Setelah diverifikasi, Bendahara Penerimaan akan menerbitkan STS

dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah.

5. Bendahara menyerahkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain

yang Sah kepada Wajib Pajak/Retribusi dan menyerahkan uang yang

diterimanya tadi beserta STS kepada Bank.

6. Bank membuat Nota Kredit dan mengotorisasi STS. Bank kemudian

menyerahkan kembali STS kepada Bendahara Penerimaan. Nota

Kredit disampaikan kepada BUD

1.2.9.2 Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait pada prosedur penerimaan pendapatan melalui

bendahara penerimaan adalah:

1. Pengguna Anggaran

Memiliki kewenangan atas SKR (Surat Ketetapan Retribusi)

2. Wajib Pajak/Retribusi

Pihak yang menyetor uang atas pajak/retribusi kepada bendahara

penerimaan

3. Bendahara Penerimaan

Page 20: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

20

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,

menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang

pendapatan daerah.

4. Bank

Pihak yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah atas penerimaan

pendapatan daerah

1.2.9.3 Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan pada prosedur penerimaan pendapatan melalui

bendahara penerimaan adalah:

1. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah / SKR (Surat Ketetapan

Retribusi)

Digunakan yang digunakan oleh Wajib Pajak/Retribusi untuk

membayarkan setoran pajak/retribusi kepada Bendahara Penerimaan.

2. Surat Tanda Setoran (STS)

Dokumen yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk

menyetorkan pendapatan.

3. Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah

Digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk tanda bukti atas

pembayaran dari Wajib Pajak/Retribusi

4. Nota Kredit

Digunakan oleh Bank sebagai bukti atas penerimaan pendapatan

daerah.

Page 21: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

21

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

1.3 Tujuan Penyusunan Tugas Akhir

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pelaksanaan peyusunan

Laporan Tugas Akhir adalah:

1. Mengetahui sumber penerimaan pendapatan pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur.

2. Mengetahui mekanisme penerimaan pendapatan yang terjadi di

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur.

3. Mengetahui penerapan peraturan yang berlaku terhadap mekanisme

penerimaan pendapatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penyusunan Tugas Akhir

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

diantaranya:

1. Bagi penulis

a. Memenuhi tugas mata kuliah Tugas Akhir (TA) sebagai syarat

kelulusan dari program studi Diploma III Akuntansi Universitas

Airlangga.

b. Mengetahui penerapan ilmu akuntansi yang telah diperoleh

selama perkuliahan.

c. Mengetahui lebih dalam mengenai sistem akuntansi yang terjadi

pada pemerintahan daerah.

2. Bagi Almamater

a. Menjadi sarana pengenalan kualitas mahasiswa Universitas

Airlangga kepada instansi atau masyarakat sekitar.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang sedang

melakukan penulisan tugas akhir.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

22

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

3. Bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

a. Sebagai media untuk meningkatkan kerja sama dengan

Universitas Airlangga baik dalam penyediaan tempat

pengambilan data maupun bentuk kerjasama lainnya.

b. Memberikan sumbangan pemikiran berupa evaluasi dan saran

dari hasil penelitian penulis kepada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur dalam peningkatkan

kinerja instansi.

4. Bagi Pembaca

a. Memberikan informasi terkait Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Provinsi Jawa Timur.

b. Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan dan

diharapkan menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan sejenis

selanjutnya.

1.5 Kegiatan Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir

adalah sebagai berikut:

a. Obyek Tugas Akhir

Bidang : Akuntansi, Sistem Akuntansi, Akuntansi Sektor Publik

Topik : Sistem Akuntansi Penerimaan Pendapatan

b. Subyek Tugas Akhir

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur,

Jalan Pahlawan No. 102 – 108, Surabaya.

c. Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur yang

beralamat di Jalan Pahlawan No. 102 – 108, Surabaya. Kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6 minggu,

terhitung sejak tanggal 13 Januari hingga 21 Februari 2020. Praktik

Page 23: BAB 1 PENDAHULUANrepository.unair.ac.id/99055/3/3. BAB 1 PENDAHULUAN .pdf · 2020. 9. 18. · disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan

23

IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI .... ZAFIRATUL ILMIYAH

Kerja Lapangan dilaksanakan dengan jam kerja pukul 07.00 – 15.30

selama Senin sampai Jum’at. Selama pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan ditempatkan di Sub Bagian Tata Usaha pada minggu ke

satu, lalu di Sub Bidang Industri, Perdagangan, Investasi, Energi,

dan SDM pada minggu ke dua sampai tiga, dan Sub Bagian

Keuangan pada minggu ke empat sampai enam.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penyusunan Laporan Tugas Akhir

No Kegiatan Des 19 Jan 20 Feb 20 Mar 20 Apr 20 Mei 20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengajuan

Proposal

PKL

2 Pelaksanaan

PKL

3 Perkuliahan

PKL

4

Penentuan

Dosen

Pembimbing

5

Pengajuan

Tema dan

Judul Tugas

Akhir

6

Penyusunan

Laporan

Tugas Akhir

dan PKL

7

Konsultasi &

Revisi Dosen

Pembimbing

8

Penyerahan

Laporan

Tugas Akhir

dan PKL