BAB 1 new
-
Upload
yudi-kurniawan -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of BAB 1 new
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain pada
umumnya, pemeriksaan radiologi mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Kemajuan ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi fisika, kimia,
biologi, elektronik, komputer dan bidang-bidang ilmu yang lain.
Perkembangan teknologi terbaru telah menghasilkan berbagai
teknik dan prosedur pencitraan yang kompleks. Namun demikian, prinsip
dasar pencitraan adalah memberikan gambaran anatomi bagian tubuh
tertentu dan kelainan-kelainan yang berhubungan dengan modalitas
pencitraan yaitu sinar-X, fluoroskopi, ultrasonografi, computed
tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), kedokteran nuklir
(Patel, 2007).
Suatu objek dalam kondisi yang tidak sejajar dengan arah sinar-x
maka hasil gambaran yang dihasilkan juga akan mempengaruhi keakuratan
diagnosis. Sebagai contoh obyek yaitu thorax yang mempunyai ketebalan
obyek karena organ yang padat, jika obyek tersebut diperiksa secara
radiologi maka terbukanya scapula agar tidak menutupi lapangan paru.
Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian
bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih
panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan
mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara
kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem
diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah. Organ
pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu esofagus dan
paru,sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu jantung, pembuluh
darah dan saluran limfe. Pembuluh darah pada sistem peredaran darah
terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung,vena yang membawa
darah ke jantung dan kapiler yang merupakan jalan lalu lintas makanan
dan bahan buangan (Pearce, 2003)
Salah satu proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi
thorax yaitu proyeksi posterior anterior (PA). Proyeksi posterior anterior
(PA) yang baik bila pasien dalam posisi berdiri dan kedua tangan dengan
posisi endorotasi, salah satu alasan dilakukan proyeksi PA dengan tangan
endoroasi ini adalah supaya scapula tidak menupi luas lapangan paru.
Akan tetapi, tidak semua pasien dilakukan dengan proyeksi PA berdiri dan
tangan endorotasi, seperti halnya pasien yang tidak bisa turun dari
brankard. Dalam kondisi pasien yang seperti ini pemeriksaan radiografi
thorax bisa dilakukan dengan proyeksi PA diatas brankard dengan posisi
tangan merangkul kaset.
Dari latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian
dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “PERBEDAAN TEKNIK
RADIOGRAFI THORAX PA (POSTERIOR ANTERIOR) DENGAN
TANGAN ENDOROTASI DAN MERANGKUL KASET TERHADAP
GAMBARAN TERBUKANYA SCAPULA DI INSTALASI RADIOLOGI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG”
1.2 Rumusan Penelitian
1. Bagaimana hasil radiograf pada teknik radiografi thorax PA dengan
tangan endorotasi?
2. Bagaimana hasil radiograf pada teknik radiografi thorax PA dengan
merangkul kaset?
3. Apakah terdapat perbedaan gambaran terbukanya scapula pada teknik
radiografi thorax dengan tangan endorotasi dan merangkul kaset?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui perbedaan teknik radiografi thorax PA
(posterior anterior) dengan tangan endorotasi dan merangkul
kaset terhadap gambaran terbukanya scapula.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui gambaran terbukanya scapula pada teknik
radiografi thorax PA (posterior anterior) endorotasi?
2. Untuk membandingkan perbedaan radiograf thorax PA
(posterior anterior) dengan tangan endorotasi dan memeluk
kaset terhadap terbukanya scapula?
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.4.1 Bagi Akademik STIKes Widya Cipta Husada
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan pertimbangan
referensi tentang pemeriksaan thorax pada proyeksi PA (posterior
anterior) dengan tangan endorotasi dan merangkul kaset.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam penatalaksanaan
teknik radiografi thorax pada proyeksi PA (posterior anterior)
terhadap terbukanya scapula.
1.4.3 Bagi Profesi Radiografer
Manfaat penulisan karya ilmiah ini bagi penulis adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pemeriksaan
radiografi thorax PA (posterior anterior) yang paling optimal untuk
melihat terbukanya scapula dengan tangan endorotasi dan merangkul
kaset.