BAB 1 musko

7
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu terrtentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan suatu proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008). Musculoskeletal merupakan masalah pada lanjut usia (lansia) yang sulit ditangani dan dapat berdampak pada penurunan kemampuan fungsional fisik. musculoskeletal yaitu nyeri yang berasal dari sistem musculoskeletal, yang terdiri dari tulang, sendi dan jaringan lunak pendukung yaitu otot, ligamen, tendo dan bursa, keluhan yang berasal dari jaringan lunak khususnya otot paling sering terjadi dibandingkan dari tulang dan sendi. Sejumlah penelitian 1

description

perawat

Transcript of BAB 1 musko

24

BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu terrtentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan suatu proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008). Musculoskeletal merupakan masalah pada lanjut usia (lansia) yang sulit ditangani dan dapat berdampak pada penurunan kemampuan fungsional fisik. musculoskeletal yaitu nyeri yang berasal dari sistem musculoskeletal, yang terdiri dari tulang, sendi dan jaringan lunak pendukung yaitu otot, ligamen, tendo dan bursa, keluhan yang berasal dari jaringan lunak khususnya otot paling sering terjadi dibandingkan dari tulang dan sendi. Sejumlah penelitian menunjukkan penyebab nyeri yang sering terjadi pada lansia, mulai dari yang paling sering terjadi, yaitu gout,neuropati (diabetik, postherpetik), osteoartritis, osteoporosis dan fraktur. Perubahan fisiologis yang terjadi seiring dengan proses penuaan berupa adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal. Perubahan sistem muskuloskeletal ini ditandai dengan adanya nyeri pada sendi penopang tubuh yaitu salah satunya sendi lutut. Nyeri lutut merupakan salah satu tanda dan gejala dari osteoartritis. Osteoartritis adalah penyakit tulang degeneratif yang ditandai oleh pengeroposan kartilago artikular sendi. Tanpa adanya kartilago sebagai penyangga, tulang di bawahnya mengalami iritasi, yang menyebabkan degenerasi sendi (Corwin, 2009). Sendi yang paling sering terserang pada osteoartritis adalah sendi-sendi penyokong berat badan, antara lain sendi panggul, lutut, servikal, dan tulang belakang. Saat ini, di seluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Fenomena ini jelas mendatangkan sejumlah konsekuensi, antara lain timbulnya masalah fisik, mental, sosial, serta kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Dampak perubahan epidemiologis, penyakit pada lanjut usia cenderung ke arah penyakit degeneratif (Nugroho, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati, dkk (2006) melaporkan bahwa prevalensi kasus muskuloskeletal terbanyak yang ditemukan pada lansia adalah osteoartritis lutut, yaitu sebanyak 87%. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas Dr. Soetomo Kelurahan Dr. Soetomo Kecamatan Tegalsari Surabaya, pada bulan november 2013 mendapatkan hasil bahwa jumlah pasien lansia yang didiagnosa mengalami osteoartritis pada tahun 2013 yaitu sebanyak 50 pasien. Nyeri sendi dan kecacatan akibat osteoartritis akan mengakibatkan penurunan aktivitas pada lansia serta imobilisasi berkepanjangan. Keterbatasan dalam pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi akan memperparah kondisi sistem muskuloskeletal akibat proses penyakit. Oleh karena itu, diperlukan adanya penatalaksanaan untuk osteoartritis. Tujuan dari penatalaksanaan adalah untuk mencegah atau menahan kerusakan yang lebih lanjut pada sendi, dan untuk mengatasi nyeri serta kekakuan sendi guna mempertahankan mobilitas. Pada lansia proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovial persendian, tonus otot menurun, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan lingkup gerak sendi, sehingga mengurangi gerakan persendian.Dalam hal ini perawat memaenkan dua peran penting yaitu pertama mempraktikan promisi kesehatan jauh sebelum berusisa 65 tahun dapat menunda dan memperkecil efek regeneratif dari penuaan. Penyakit muskuloskeletal bukan merupakan suatu konsekuensi penuaan yang tidak dapat dihindari dan karena harus dianggap sebagai suatu proses penyakit spesifik, tidak hanya sebagai akibat dari penuaan. Dalam pengajaran promosi kesehatan, perawat dapat membantu orang lain mengatasi dan menunda efek perlahan postur tubuh, penurunan mobilitas, potensial cidera dan ketidak nyamanan yang secara normal penyertai penuaan. Perawat yang paling terpecaya adalah mereka yang meningkatkan kesehatan mereka sendiri dan melakukan latihan yang teratur , postur tubuh dan melakukan diet yang benar tiap hari dalam kehiduopan mereka sendiri. Kedua ketika merawat lansia dengan masalah muskuloskeletal, perawat harus mempunyai suatu pemahaman tentang masalah muskuloskeletal yang umum terjadi yang mempengaruhi lansia dan suatu kekmampuan untuk membedakan antara keluhan rematik dan keluhan-keluhan lain yang memerlukan evaluasi yang lebih seksama dan perlu dirujuk. Pengetahuan tentang osteoporosis, osteoartritis, penyakit inplamasi pada sendi dan faktur sangat diperlukan untuk membantu mencegah komplikasi dan memperkecil dampaknya. Asuhan keperawatan harus didasarkan pada kepercayaan bahwa pemeliharaan mobilitas merupakan hal yang kritis untuk kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup. Perawat juga memaenkan suatu peran penting dalam mengenali dan mengajarkan kepada orang lain tentang kerentanan lansia karena perpaduan antar faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan usia.

B. Tujuan Penelitian Tujuan umumMenerapkan teori dan konsep sehingga memperoleh pengalaman yang nyata di dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dan meningkatnya kemampuan penulis mengenal masalah muskuloskeletal

Tujuan khusus1. Mampu menjelaskan keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal 2. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal3. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal4. Mampu menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal5. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal6. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien dengan masalah Muskuloskeletal

C. Ruang lingkupAsuhan keperawatan pada klien Ny S dengan usia 63 tahun dengan masalah muskuloskeletal dan memberikan asuhan keperawatan selama praktek di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur dalam waktu 1 minggu.

D. Sumber DataBerdasarkan pengkajian yang di dapat oleh perawat data yang diperolehdari keluarga studi kasus, dan internet.

E. Metode penulisanDalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada Ny S dengan masalah muskuloskeletal dalam bentuk narasi.

F. Sistematika PenulisanDalam penulisan karya tulis ini penulis membagi menjadi beberapa bab menjadi beberapa bagian terdiri dari 5 BAB yaitu BAB I PENDAHULUAN yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI, BAB III terdiri dari TINJAUAN KASUS, BAB IV terdiri dari PEMBAHASAN, BAB V terdiri dari PENUTUP yang berisi SARAN dan KESIMPULAN.

1

2