Bab 1 KTI Riana
-
Upload
lot-siieeizen -
Category
Documents
-
view
10 -
download
2
Transcript of Bab 1 KTI Riana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal,
meskipun demikian pada saat proses persalinan sebenarnya telah terjadi
pengurangan aliran darah plasenta akibat aktivitas otot rahim pada saat
kontraksi. Bila janin sudah mengalami kurangnya aliran darah plasenta,
seperti pada gangguan pertumbuhan janin dalam rahim. Adanya
gangguan aliran darah plasenta yang diakibatkan posisi ibu terlentang hal
ini dapat membahayakan janin dan ibu. Pada janin hal ini bisa
mengakibatkan gawat janin akibat penekanan autocaval sehingga
menyebabkan hipoksia pada janin, sedangkan ibu yang melahirkan
dengan posisi terlentang akan mengalami kontraksi yang lebih
nyeri,kelelahan dan kesulitan untuk ibu meneran (IBI, 2005)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat primitif
sebagian besar (90%) persalinannya lebih lama dan nyeri, Sedangkan
masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin dengan rasa nyeri yang lebih
ringan di karenakan masyarakat maju telah menemukan alternatif-
alternatif baru dalam bentuk posisi-posisi dan obat-obatan yang dapat
menghindari ibu kontraksi yang lebih nyeri, persalinan yang lebih lama,
yang dapat berakhir dengan trauma yang lebih besar sehingga
menyebabkan perdarahan dan meningkatkan angka kesakitan dan
kematian ibu (Handaya, 2002)
1
2
Menurut data WHO, sebanyak 99% dan obat-obatan yang
dapat mengurangi nyeri persalinan kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio
kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi
dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan
dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara
persemakmuran (WHO, 2005). Pada tahun 2005, diperkirakan angka
kematian ibu diseluruh dunia mencapai 536. 000. Sedangkan negara
berkembang telah mencatat 99% (533. 000) dari angka kematian
tersebut. Selain itu disebutkan pula bahwa lebih dari sebahagiaan
kematian ibu (270. 000) terjadi di kawasan sub – sahara afrika dan 188.
000 kematian di Asia selatan. Sehingga jika digabungkan kontribusi
kedua kawasan terhadap angka kematian ibu di dunia pada tahun 2005
mencapai 86% (WHO, 2005).
Survey demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2002/2003 menjadi 262/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007
laporan Balai Pengobatan Swasta (BPS) menyebutkan AKI menjadi
248/100.000 kelahiran hidup yang di sebabkan oleh perdarahan (28%),
infeksi jalan lahir (24%), dan partus lama (18%) dan (20% )di sebabkan
faktor lainnya. Indonesia masih merupakan hal yang memerlukan
penanganan yang serius hal ini di tandai dengan masih tingginya AKI di
Indonesia. Pada tahun 2008 AKI di Indonesia adalah 354/100.000
kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan tiap hari ada 48 ibu yang meninggal
karena hamil atau melahirkan, dan tiap jam ada dua perempuan
3
Indonesia meninggal karena komplikasi mengandung dan melahirkan.
Jika dibandingkan dengan Negara tetangga seperti: Thailand, Malaysia,
dan Singapura, maka Indonesia masih menjadi peringkat tertinggi di asia
tenggara (Depkes RI, 2008).
Menurut data yang di dapat dari dinas kesehatan provinsi NAD,
jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 136 orang dari 100.761 jumlah
persalinan.Ibu yang meninggal terdiri dari 41 orang akibat perdarahan, 9
orang akibat infeksi, 2 orang akibat abortus dan 55 orang akibat yang
lain. Sementara di wilayah Aceh Besar, jumlah kematian ibu bersalin
sebanyak 8 orang dari 7.394 jumlah persalinan. Ibu yang meninggal
terdiri dari 1 orang akibat perdarahan dan 2 orang akibat infeksi, 2 orang
partus lama, dan 3 orang di sebabkan oleh faktor lainnya (Dinkes Prov
NAD, 2009)
Menurut data yang di dapat dari Dinkes Provinsi NAD tahun 2009
jumlah bidan di NAD sebanyak 4.839 orang bidan, dan jumlah bidan di
wilayah Aceh Besar sebanyak 605 orang bidan, sedangkan di wilayah
kerja puskesmas indrapuri Aceh Besar sebanyak 40 orang (Dinkes Prov
NAD, 2009)
Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan merupakan ujung
tombak dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) Salah satu
kontribusi menurunkan AKI adalah dengan memberikan pelayanan
kebidanan yang berkualitas. Agar pelayanan kebidanan yang diberikan
dapat berkualitas Bidan harus memiliki cara pandang bagaimana
pelayanan kebidanan yang berkualitas.Keberhasilan pelayanan tersebut
4
dipengaruhi oleh pengetahuan, keyakinan, pemahaman dan cara
pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara
manusia/wanita, lingkungan, pelayanan kebidanan, perilaku, dan
keturunan (Hidayat, 2008)
Asuhan kebidanan pada saat ini memberikan kebebasan pada ibu
untuk memilih posisi yang diinginkan saat persalinan. Jika dulu persalinan
dilakukan hanya dalam posisi berbaring namun sekarang ibu boleh
memilih posisi yang dirasanya nyaman baik itu setengah duduk, jongkok,
berdiri, merangkak dan sebagainya (Hidayat , 2009)
Oleh karena itu, posisi yang diterapkan pada kala dua harus
menghindari terjadinya hipoksia pada janin, menciptakan pola kontraksi
uterus yang efisien, meningkatkan dimensi pelvis, memudahkan
pengamatan janin, memberikan paparan perineum dengan
baik,menyediakan daerah yang bersih untuk melahirkan dan merasa
nyaman (Varney,2007)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melihat ”Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Posisi-Posisi Melahirkan
Wilayah Kerja Puskesmas Indrapuri Aceh Besar Tahun 2010.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dia atas, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Posisi-Posisi Melahirkan di
Wilayah Kerja puskesmas Indrapuri Aceh Besar Tahun 2010.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang
Posisi-Posisi Melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Indrapuri Aceh
Besar tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Macam-
Macam Posisi-Posisi Melahirkan
b. Untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Bidan Tentang Manfaat
Posisi-Posisi Melahirkan Tujuan
c. Untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Bidan Tentang
kelemahan Posisi-Posisi Melahirkan
D. Manfaat Penelitian
6
1. Bagi peneliti
Sebagai penerapan proses berfikir secara alamiah dalam
menganalisa suatu masalah, juga sebagai media latihan dalam
melakukan penelitian, khususnya yang berhubungan dengan
Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Posisi-Posisi Melahirkan.
2. Bagi Bidan
Dengan hasil penelitian ini di harapkan Pengetahuan Bidan Tentang
Posisi-Posisi Melahirkan meningkat, sehingga dapat membantu
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu
3. Bagi Institusi
Untuk kajian keilmuan dalam meningkatkat kemampuan peserta didik
dengan mengembangkan ilmu pengetahuan melalui penelitian ini.
4. Bagi pukesmas
Dapat menjadi masukan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam menganjurkan
ibu dalam memilih posisi-posisi melahirkan pada setiap pertolongan
persalian.
D. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup materi
Variabel yang di teliti adalah Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang
Posisi-Posisi Melahirkan
7
2. Ruang Lingkup Responden
Subjek yang di gunakan pada penelitian ini adalah bidan yang
bertugas di Wilayah Kerja Puskesmas Indarapuri sebanyak 40 orang.
3. Ruang lingkup waktu
Sebagai langkah awal rancangan KTI dengan pembuatan proposal
yang di mulai pada bulan Mai 2010 sampai dengan selesai.
4. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini di lakukan di Wilayah Kerja puskesmas Indrapuri Aceh
Besar Tahun 2010.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Citra putri
pratiwi tahun 2009 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang
Tekhnik dan manfaat Posisi Persalinan Di pekan Baru. Dari hasil
penelitian yang lalu didapatkan bahwa pengetahuan bidan tentang
Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Tekhnik dan Manfaat Posisi
Persalinan berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 57%.