BAB 1 PENDAHULUANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000034... · Executive...
-
Upload
truongthuan -
Category
Documents
-
view
220 -
download
4
Transcript of BAB 1 PENDAHULUANelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000034... · Executive...
Executive Summary
1
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi.
Karenanya sistem transportasi nasional (SISTRANAS) diharapkan mampu
menghasilkan jasa transportasi yang berkemampuan tinggi dan diselenggarakan
secara efisien dan efektif dalam menunjang dan sekaligus menggerakan dinamika
pembangunan; mendukung mobilitas manusia dan barang serta jasa;
mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah,
peningkatan hubungan nasional dan internasional yang lebih memantapkan
perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan
Wawasan Nusantara.
MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan melengkapi dokumen
perencanaan. Saat ini sudah diidentifikasi lokasi kawasan Perhatian Investasi
(KPI) oleh KP3EI terkait dengan wilayah kabupaten/kota Suksesnya pelaksanaan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tersebut sangat
tergantung pada kuatnya derajat
konektivitas ekonomi nasional (intra dan inter wilayah) maupun konektivitas
ekonomi internasional Indonesia dengan pasar dunia. Dengan pertimbangan
tersebut Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) menetapkan penguatan konektivitas nasional sebagai salah
satu dari tiga strategi utama (pilar utama). Konektivitas Nasional merupakan
pengintegrasian 4 (empat) elemen kebijakan nasional yang terdiri dari Sistem
Logistik Nasional (Sislognas), Sistem Transportasi Nasional (Sistranas),
Executive Summary
2
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Pengembangan wilayah (RPJMN/RTRWN), Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK/ICT).
Upaya ini perlu dilakukan agar dapat diwujudkan konektivitas nasional yang
efektif, efisien, dan terpadu. Sebagaimana diketahui, konektivitas nasional
Indonesia merupakan bagian dari konektivitas global. Oleh karena itu,
perwujudan penguatan konektivitas nasional perlu mempertimbangkan
keterhubungan Indonesia dengan dengan pusat-pusat perekonomian lokal,
regional dan dunia (global) dalam rangka meningkatkan daya saing nasional. Hal
ini sangat penting dilakukan guna memaksimalkan keuntungan dari
keterhubungan lokal, regional dan global/internasional.
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) pada hakekatnya merupakan suatu
Konsep Pembinaan Transportasi dalam pendekatan kesisteman yang
mengintegrasikan sumber daya dan memfasilitasi upaya-upaya untuk mencapai
tujuan nasional. Dalam hal ini adalah penting untuk secara berkelanjutan
memperkuat keterkaitan fungsi atau keterkaitan aktivitas satu sama lainnya baik
langsung maupun tidak langsung dengan penyelenggaraan transportasi baik
pada Tataran Transportasi Nasional
(Tatranas), Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), maupun Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok).
Di sisi lain, sebagai unsur pendorong dalam pengembangan transportasi
berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk menghubungkan
daerah terisolasi, tertinggal dan perbatasan dengan daerah berkembang yang
berada di luar wilayahnya, sehingga terjadi pertumbuhan perekonomian yang
sinergis.
Dalam kaitan tersebut dan dalam rangka perwujudan SISTRANAS dalam
Mendukung MP3EI perlu disusun jaringan transportasi pada tataran Nasional,
Propinsi dan Lokal Kabupaten / Kota agar tercipta harmonisasi dan sinkronisasi
penyelenggaraan transportasi. Pada Tataran wilayah propinsi (Tatrawil) telah
disusun secara simultan pada tahun 2012 yang perlu di tindak lanjuti dengan
penyusunanan Tatralok pada tahun 2013 ini khususnya pada wilayah Kabupaten
Executive Summary
3
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
/ Kota yang belum berkembang dengan baik. Dengan demikian diperoleh arah
pembangunan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana yang dapatberperan
dalam mendukung perekonomian wilayah (MP3EI) dan mendorong
pertumbuhan wilayah yang belum berkembang baik pada tataran lokal, provinsi
hingga nasional/internasional.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari studi ini adalah menyusun, mengevaluasi dan meninjau ulang
Tataran Transportasi Lokal sejalan dengan dinamika perkembangan ekonomi
wilayah, sebagai pedoman pengaturan dan pembangunan transportasi wilayah,
Tujuannya dari studi ini adalah agar rencana dan program pengembangan
transportasi di wilayah lokal kabupaten/kota, yang efektif dan efisien sesuai
dengan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) dan rencana pengembanganan jaringan pada Tatranas dan Tatrawil.
1.3. RUANG LINGKUP STUDI
Ruang lingkup studi secara keseluruhan yang akan dilakukan mencakup
kegiatankegiatan sebagai berikut:
1) Identifikasi permasalahan sistem transportasi lokal yang ada;
2) Identifikasi pelayanan, jaringan prasarana dan jaringan pelayanan
transportasi secara terpadu;
3) Analisis permintaan transportasi dan pola bangkitan serta pergerakan terkait
dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan rencana
pembangunan dalam MP3EI;
4) Pengkajian Model pengembangan jaringan transportasi lokal kabupaten /
kota;
5) Merumuskan alternatif pengembangan jaringan prasarana dan pelayanan
transportasi;
6) Merumuskan kebijakan, strategi dan program pengembangan jaringan
prasarana dan pelayanan transportasi;
Executive Summary
4
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
7) Menetapkan prioritas dan tahapan pengembangan jaringan transportasi
lokal dalam kurun waktu 2014, 2019, 2025 dan 2030;
8) Menyusun rancangan peraturan Bupati tentang Sistranas pada Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok);
9) Mengadakan FGD di Ibu Kota Kabupaten untuk mendapatkan masukan
alternatif pengembangan jaringan transportasi lokal;
10) Menyelenggarakan seminar dalam rangka penyempurnaan laporan akhir
dan legalitas Tatralok di Ibu Kota Provinsi.
1.4. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari studi adalah tersusunnya naskah akademis
pengembangan jaringan transportasi Lokal dan rancangan peraturan Bupati
tentang Sistranas pada Tatralok.
Executive Summary
5
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -2
TINJAUAN KEBIJAKAN
2.1 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA
Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005 – 2025, maka visi Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia
yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”.
Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan
menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan
pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250 – USD 15.500 dengan
nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk
mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 – 7,5 persen
pada periode 2011 – 2014, dan sekitar 8,0 – 9,0 persen pada periode 2015 –
2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari
sebesar 6,5 persen pada periode 2011 – 2014 menjadi 3,0 persen pada 2025.
Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik
negara maju.
Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus
utamanya, yaitu:
a) Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta
distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah,
dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis
di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Executive Summary
6
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
b) Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta
integrasi pasar domestic dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan
perekonomian nasional.
c) Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses,
maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan,
menuju innovation-driven economy.
fokus dari pengembangan MP3EI ini diletakkan pada 8 program utama, yaitu
pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematika,
serta pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut
terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama.
Gambar 2.1 22 Kegiatan Utama (Sumber MP3EI)
MP3EI juga dirumuskan dengan memperhatikan Rencana Aksi Nasional Gas
Rumah Kaca (RAN-GRK) karena merupakan komitmen nasional yang berkenaan
dengan perubahan iklim global.
Executive Summary
7
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 2.2 Posisi MP3EI dalam rencana pembangunan pemerintah (Sumber
MP3EI)
Dengan memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing
pulau besar (sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing
pulau), telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi seperti yang tergambar pada
peta dibawah ini.
Gambar 2.3 Peta koridor Ekonomi Indonesai (Sumber MP3EI)
Executive Summary
8
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan
perluasan pembangunan
ekonomi adalah sebagai berikut:
a) Koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan sebagai “Sentra
Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”;
b) Koridor Ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan sebagai “Pendorong
Industri dan Jasa Nasional”;
c) Koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai “Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”;
d) Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai ‘’ Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan
Pertambangan Nasional;
e) Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara memiliki tema pembangunan sebagai
‘’Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional’’;
f) Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku memiliki tema pembangunan
sebagai “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan
Nasional”.
2.1.1 Koridor Ekonomi IV Sulawesi
Pengembangan Koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai tema Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan
Nasional. Koridor ini diharapkan menjadi garis depan nasional terhadap pasar
Asia Timur, Australia, dan Amerika
Executive Summary
9
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 2.4 Ilustrasi konsep pengembangan KE IV Sulawesi (Sumber MP3EI)
a) Kebijakan pengembangan ekonomi
Kebijakan sektor kegiatan ekonomi utama pada KE Sulawesi secara umum
dijelaskan di bawah ini, diantaranya:
- Perluasan area tanam melalui optimalisasi pemanfaatan lahan,
pencetakan sawah baru, rehabilitasi dan konservasi lahan pertanian;
- Mengamankan ketersediaan dan produksi pangan melalui
pengembangan keberlanjutan lumbung pangan, pemberdayaan dan
peningkatan kapasitas kelembagaan petani (Gapoktan, Koperasi);
- Mengurangi potensi kehilangan jumlah dan nilai pasca panen melalui
peningkatan kualitas penyimpanan, pengembangan mekanisme
pembelian yang efektif;
- Menyediakan dukungan aktif saat rehabilitasi dan peremajaan tanaman,
penyediaan bibit kakao klon unggul, serta pengendalian organism
pengganggu tanaman kakao;
Executive Summary
10
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
- Diversifikasi pasar ekspor olahan (butter, powder, cake, dan lain-lain)
yang memberi nilai tambah dalam rantai nilai kakao;
- Menerapkan program penggunaan SNI wajib biji kakao dan sertifikasi
agar terjamin sediaan hasil produksi biji kakao dan bahan olahan produk
kakao berdaya saing internasional;
- Meningkatkan aktivitas pengolahan rumput laut;
- Mengembangkan minapolitan berbasiskan perikanan tangkap untuk
percepatan pembangunan kawasan yang berbasis perikanan tangkap dan
minapolitan berbasis perikanan budidaya;
- Mengembangkan sistem pengaturan dan pengawasan yang lebih ketat
mengenai aktivitas penangkapan ikan;
- Perbaikan kelembagaan untuk membuat investasi di pertambangan nikel
lebih menarik, karena pada saat ini terdapat inefisiensi dalam hal akuisisi
tambang, pembuatan kontrak, dan sebagainya;
- Perbaikan peraturan terkait pertanahan dan memperjelas tata guna lahan
melalui tata ruang;
- Dukungan Pemerintah berupa pemberian insentif kepada investor
industry padat modal.
- Optimalisasi produksi migas melalui peningkatan kegiatan eksplorasi dan
produksi minyak dan gas bumi setempat;
- Penyediaan iklim investasi yang positif dan penyempurnaan beberapa
perundang-undangan dan perizinan migas;
- Peningkatan sinergitas pemerintah dengan pemangku kepentingan
terkait;
- Pemberian insentif untuk pembangunan kilang dalam negeri.
b) Tim Kerja KE Sulawesi
Tim Kerja KE Sulawesi, yang terdiri dari Sekretariat Tim Kerja dan Sub Tim Kerja
(Tanaman Pangan dan Kakao, Kementerian Pertanian; Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan; dan Energi-Migas, Kementerian ESDM). Dalam
Executive Summary
11
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
perkembangan MP3EI, Tim Kerja Pusat telah didukung oleh Daerah dengan
terbentuknya KP3EI Daerah, yaitu :
- Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 260/I/Tahun 2012 tentang
Pembentukan Tim KP3EI di Provinsi Sulawesi Selatan;
- Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 65 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Tim KP3EI di Provinsi Sulawesi Tenggara;
- Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah No. 050/86/Bappeda-GST/2012
tentang Tim KP3EI di Provinsi Sulawesi Tengah;
- Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 38 Tahun 2012 Tentang
Pembentukan KP3EI di Provinsi Sulawesi Utara;
- Keputusan Gubernur Gorontalo No. 84/18/III/ 2012 Tentang
Pembentukan Komite Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (KP3EI) Provinsi Gorontalo;
- Provinsi Sulawesi Barat masih dalam proses pembentukan KP3EI.
c) Keunggulan Koridor Ekonomi Sulawesi
Potensi ekonomi yang menjadi keunggulan pada Koridor Ekonomi IV Sulawesi
dapat dirangkum sebagai berikut.
- Pertanian Pangan. Pertanian pangan, khususnya beras dan jagung
terutama digunakan untuk konsumsi domestik di Indonesia. Indonesia
merupakan produsen beras terbesar ketiga didunia, namun masih harus
mengimpor 800.000 ton jagung di tahun 2010 untuk memenuhi
kebutuhan domestic sebesar 5 juta ton. Sulawesi merupakan produsen
ketiga terbesar di Indonesia yang menyumbang 10% produksi padi
nasional dan 15% produksi jagung nasional.
- Kakao. Indonesia merupakan produsen kakao kedua terbesar dunia,
dengan menyumbang 18 % dari pasar global, dimana permintaan kakao
dunia mencapai 2,5 juta ton per tahun. Koridor Ekonomi Sulawesi
menyumbang 63% produksi kakao nasional. Total luas lahan kakao di
Sulawesi mencapai 838.037 Ha atau 58 % dari total luas lahan di
Indonesia.
Executive Summary
12
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
- Perikanan. Indonesia merupakan produsen perikanan terbesar di Asia
Tenggara, dengan kekayaan laut yang melimpah saat ini pertumbuhan
produk makanan laut mencapai 7% per tahun. Secara signifikan sebagian
besar hasil perikanan di Sulawesi adalah untuk pemenuhan kebutuhan
ekspor seiring dengan permintaan global yang terus meningkat.
- Nikel. Produksi nikel Indonesia mencapai 190 ribu ton per tahun, dimana
cadangan nikel dunia terdapat di Indonesia sebesar 8%, dan merupakan
produsen nikel terbesar ke-4 di dunia. Sulawesi merupakan daerah
dengan produksi nikel paling maju di Indonesia, dimana pertambangan
nikel menyumbang sekitar 7% terhadap PDRB Sulawesi. Selain itu,
Sulawesi memiliki 50% cadangan nikel di Indonesia dengan sebagian
besar untuk tujuan ekspor.
- Minyak bumi dan gas bumi. Indonesia merupakan salah satu Negara
produsen migas di dunia, dimana potensi migas tersebar secara merata
hamper diseluruh wilayah Indonesia. Skala nasional potensi migas Koridor
Ekonomi Sulawesi relatif kecil, dimana hanya sekitar 0,64% untuk minyak
bumi dan 2,69% untuk gas bumi dari total cadangan Indonesia.
Berdasarkan pemetaan potensi keunggulan ekonomi di Koridor Ekonomi
Sulawesi, telah dipetakan lokasi-lokasi dengan kegiatan ekonomi utama masing-
masing yang potensial untuk mengundang masuknya ivestasi.
2.1.2 MP3EI dan Kawasan Perhatian Investasi Provinsi Gorontalo
Berdasarkan pemetaan koridor yang dilakukan oleh tim KP3EI atas KE Sulawesi
sebagai mana telah disampaikan di atas, Provinsi Gorontalo merupakan wilayah
yang menjadi bagian dari Koridor Utama Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo –
Manado. Pusat pertumbuhan yang berada pada koridor ini adalah Kota
Gorontalo dan Kota Manado (Provinsi Sulawesi Utara). Di masa mendatang,
koridor ekonomi di wilayah tengah Pulau Sulawesi akan dibangun di antaranya
dengan mengubungkan pusat pertumbuhan ekonomi Gorontalo dan Palu
(Provinsi Sulawesi Tengah).
Executive Summary
13
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Selain keberadaan koridor ekonomi Gorontalo – Manado, di Provinsi Gorontalo
telah diusulkan adanya 4 (empat) lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI), yaitu:
KPI Gorontalo di Kota Gorontalo, KPI Boalemo di Kabuaten Boalemo, KPI
Gorontalo Utara di Kabupaten Gorontalo Utara, dan KPI Pohuwato di Kabupaten
Pohuwato. Berdasarkan data sementara dari Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi
pada bulan mei 2013, terdapat beberapa projek MP3EI di Provinsi Gorontalo baik
sektor riil maupun infrastruktur yang sudah groundbreaking ataupun usulan
projek baru antara lain sebagai berikut:
Tabel 2.1 Daftar Proyek MP3EI Provinsi Gorontalo
Nomor Kota/Kabupaten Sektor Riil Sektor Infrastruktur
Nilai
Investasi
(M)
Keterangan
1 Kota Gorontalo
Lanjutan
Pembangunan
Fasilitas pelabuhan
Gorontalo
179 GB 2011-2012
2 Kab.Gorontalo Utara
Lanjutan
Pembangunan
Fasilitas pelabuhan
laut Anggrek 142
142 GB 2011-2012
3 Kab.Pahuwato Pembangunan Pengering
(driyer) dan Silo Jagung 742,4
Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
4 Kab. Bone Bolango Pengolaan Pertambangan
Mineral 230,6
Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
5 Kab. Boalemo Pengelolaan Perkebunan
Sawit 1.200
Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
6 Kec.Anggrek
Kab. Gorontalo Utara
Pembangunan PLTU
Anggrek (2 x 25
MW),
342 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
7 Kec. Kabila Bone,
Kab. Bone Bolango
Pembangunan PLTU
Molotabu (2 x 12
MW)
300 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
8 Kota Gorontalo
Pengembangan
Fasilitas Pelabuhan
Laut Gorontalo
65,9 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
9 Kab. Gorontalo
Pengembangan
Terminal dan
Fasilitas Bandara
Udara Djalaludin
Gorontalo
107 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
10
Kab.Gorontalo, Kota
Gorontalo dan
Kab.Bone Bolango
Pembangunan
Gorontalo Outer
Ring Road (GORR)
6.200 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
11 Kab.Bone Bolango
Pembangunan
Waduk Dumbaya
Bulan
483 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
Executive Summary
14
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor Kota/Kabupaten Sektor Riil Sektor Infrastruktur
Nilai
Investasi
(M)
Keterangan
12 Kab. Pohuwato
Pembangunan
Bendungan
Randangan di
425 Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
13 Kota Gorontalo Pembangunan RSUD
Prov. Gorontalo 255,4
Usulan Proyek Baru
(Verifikasi)
Sumber:Bappeda Provinsi Gorontalo
2.2 PENYELENGGARAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DI PROVINSI
GORONTALO
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus, mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 harus
dilaksanakan melalui penyelenggaraan pembangunan perekonomian nasional
yang berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Dalam rangka
mempercepat pembangunan perekonomian nasional, dikembangkanlah
Kawasan Ekonomi Khusus yang dilakukan melalui penyiapan kawasan yang
memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis yang dipersiapkan untuk
memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
juga ditujukan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model
terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain
industri, pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan
kerja.
2.2.1 KEK GOPANDANG (Gorontalo-Paguyaman-Kwandang) Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo sat ini sedang mempersiapkan pengusulan penetapan
Kawasan Ekonomi Khusus Gorontalo – Paguyaman – Kwandang (KEK Gopandang)
kepada Dewan Nasional KEK. Langkah-langkah yang sedang dilakukan di
antaranya:
a) Membentuk KP3EI Provinsi Gorontalo,
Executive Summary
15
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
b) Menentukan Kawasan Persiapan Investasi (KPI) yang nantinya akan
dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Gopandang,
c) Mengadakan rapat-rapat koordinasi KP3EI dan pemangku kepentingan
lainnya,
d) Membahas berbagai rencana alokasi dan persiapan dan konsep sharing yang
akan diterapkan.
KP3EI Provinsi Gorontalo telah dibentuk melalui Keputusan Gubernur Gorontalo
No. 84/18/III/ 2012 tentang Pembentukan Komite Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Provinsi Gorontalo. Di tingkat nasional,
pembentukan KEK Gopandang telah dimasukkan ke dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) tahun 2013 di bawah koordinasi Kementerian Perindustrian.
KEK Gopandang dimasukkan sebagai salah satu isu strategis Pengembangan
Wilayah Strategis dengan progam, kegiatan, dan indikator sasaran berupa:
a) Program Pengembangan Perwilayahan Industri,
b) Kegiatan Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah III, dan
c) Indikator sasaran Dokumen fasilitasi Penyusunan Master Plan Kawasan
Industri.
Paguyaman
Kwandang
Gorontalo
Gambar 2.5 Kawasan Ekonomi Khusus Gorontalo-Paguyaman-Kwandang
(GOPANDANG)
Executive Summary
16
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
2.3 RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH (RTRW) NASIONAL, PULAU
SULAWESI, DAN PROVINSI GORONTALO
2.3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Berdasarkan RTRWN, sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan
Nasioinal (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN).
Sementara itu, sistem jaringan prasarana transportasi nasional yang
direncanakan meliputi jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan bebas
hambatan, jaringan jalan lintas nasional, jaringan jalur kereta api antar kota,
pelabuhan nasional serta bandara pusat penyebaran skala pelayanan sekunder
kabupaten gorontalo dalam sudut pandang RTRWN adalah sebagai berikut:
a) Pusat Kegiatan Wilayah : Isimu, Kabupaten Gorontalo II/C/2 (II=Tahapan
Pengembangan periode II (2015-2019), C=Revitalisasi dan Percepatan
Pengembangan Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasonal, C/2 Pengembangan
Baru)
b) Pengembangan Jalan Bebas Hambatan Limboto-Gorontalo, Kota dan
Kabupaten Gorontalo I/6 (I= Tahapan Pengembangan (2010-2014),
6=Pengembangan Jaringan Jalan Bebas Hambatan)
c) Pengembangan Jalan Bebas Hambatan Isimu-Gorontalo, Kota dan Kabupaten
Gorontalo II/6 ( II Tahapan Pengembangan (2015-2019), 6=Pengembangan
Jaringan Jalan Bebas Hambatan)
d) Bandar Udara Djalaluddin adalah Bandar udara pengumpul sekunder,
Kabupaten Gorontalo (I/3) ( I Tahapan Pengembangan periode I (2010-2014),
3=Pemantapan Bandar Udara Sekunder)
2.3.2 Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Kebijakan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi tertuang di dalam Peraturan
Presiden Nomor 88 tahun 2011. Kabupaten gorontalo dalam sudut pandang RTR
Pulau Sulawesi adalah sebagai berikut:
a) Struktur perkotaan wilayah di Kabupaten Gorontalo berdasarkan RTR Pulau
Sulawesi tersusun atas 1 (satu) PKW Isimu (Kabupaten Gorontalo).
Executive Summary
17
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
b) Jaringan jalan arteri primer pada Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sulawesi
yang menghubungkan Gorontalo-Limboto-Isimu-Paguyaman-Tabulo-Marisa-
Lemito- Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo-Kasimbar-Ampibabo-Toboli-
Parigi-Tolai- Sausu-Tumora-Tambarana-Poso;
c) Jaringan jalan kolektor primer pada Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau
Sulawesi yang menghubungkan Bitung-Girian-Kema-Rumbia-Buyat-Molobog-
Onggunoi-Pinolosian-Molibagu- Mamalia-Taludaa-Gorontalo.
d) Pengembangan jaringan jalur kereta api antarkota yang meliputi Jaringan
Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sulawesi Bagian Utara yang
menghubungkan Bitung-Gorontalo-Tilamuta-Marisa-Kasimbar-Tobali-Palu
e) Pengembangan jaringan transportasi danau untuk meningkatkan
keterkaitan antarwilayah sekitarnya meliputi pengembangan jaringan
transportasi danau di Danau Limboto (Kabupaten Gorontalo).
Executive Summary
18
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 2.6 Pola Ruang Pulau Sulawesi Tahun 2027
2.3.3 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalote;ah diterbitakn melalui
Peraturan daerah Provinsi Gorontalo nomor 4 tahun 2011 tentang rencana tata
ruang wilayah provinsi gorontalo tahun 2010-2030 meliputi 6 (enam) sistem
struktur, yaitu:
a) Sistem perkotaan,
b) Sistem jaringan transportasi,
c) Sistem pengelolaan sumber daya air,
d) Sistem jaringan energi,
e) Sistem jaringan telekomunikasi, dan
f) Sistem jaringan prasarana persampahan limbah cair dan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL).
Executive Summary
19
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Studi Tatralok di Wilayah Provinsi Gorontalo Gorontalo ini sangat berkaitan erat
dengan 2 (dua) sistem struktur pertama di atas, yaitu sistem perkotaan dan
sistem jaringan transportasi. Sistem perkotaan di Provinsi Gorontalo yang
terdapat di wilayah Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut:
pusat kegiatan berikut:
a) PKW Isimu yang potensial dikembangkan menjadi pusat kegiatan
agroindustri, pergudangan, dan simpul intermoda transportasi udara, darat
dan kereta api;
b) PKL Limboto potensial dikembangkan menjadi pusat perdagangan dan
pelayanan kabupaten, serta wisata tirta Danau Limboto;
Tabel 2.2 Usulan Program Utama RTRWP yang berkaitan dengan
pengembangan jaringan transportasi wilayah di Kabupaten Gorontalo
Nomor Usulan Program Utama Lokasi
Tahap Pelaksanaan
2010 2011 2012 2013 2014 2015-
2020
2021-
2025
2026-
2030
1 Pengembangan Pusat Kegiatan
Nasional Gorontalo
a Pembangunan Jalan Bypass
Isimu,
Limboto,
Gorontalo
b
Pembangunan Terminal Tipe A
sebagai simpul jaringan jalan
lintas timur pulau sulawesi
Isimu
c
Peningkatan fungsi jalan arteri
primer yang menghubungkan PKN
Gorontalo dengan Pelabuhan
Gorontalo dan Bandar Udara
Djalaludin
Kabupaten
Gorontalo
d
Pembangunan jalur kereta api dan
stasiun kelas besar sebagai simpul
jaringan jalur kereta api dari
bagian barat ke Pulau Sulawesi
Bagian Utara
Isimu,
Limboto,
e
Peningkatan Bandar udara
Djalaludin menjadi bandra
pengumpul sekunder
Kabupaten
Gorontalo
2 Pengembangan Pusat Kegiatan
Wilayah Isimu
a
Pembangunan kota transit
Bandara dan transportasi darat
antara PKN Gorontalo PKW
Kwandang dan PKW Tilamuta
Isimu,
limboto
b
Peningkatan fungsi simpul
penghubung jaringan lintas barat
dan tengah Sulawesi
Isimu dan
Sekitarnya
Executive Summary
20
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor Usulan Program Utama Lokasi
Tahap Pelaksanaan
2010 2011 2012 2013 2014 2015-
2020
2021-
2025
2026-
2030
c
Penigkatan fungsi sebagian
terminal Tipe B untuk simpul
lintas tengah Sulawesi
Isimu dan
Sekitarnya
Sumber: RTRW Provinsi Gorontalo 2010-2013
2.4 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAN MENENGAH PROVINSI
GORONTALO
2.4.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Gorontalo 2005
– 2025
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2025
merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai tujuan
pembentukan Provinsi Gorontalo sebagaimana diamanahkan dalam Undang –
Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo. Untuk
itu, dalam 20 Tahun mendatang, sangat penting dan mendesak bagi Provinsi
Gorontalo untuk melakukan penataan kembali berbagai langka dan
kebijakan, antara lain dibidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga Provinsi Gorontalo
dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya
saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat nasional dan internasional.
RPJP Daerah digunakan sebagai pedoman dalam menyusun RPJM Daerah dan
RPJMD Kabupaten/Kota. Pentahapan rencana pembangunan daerah disusun
dalam masing – masing periode RPJM Daerah sesuai dengan visi, misi, dan
program Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Kurun waktu yang seharusnya RPJP Daerah adalah 20 (dua puluh) tahun, namun
untuk Provinsi Gorontalo, kurun waktunya disesuaikan dengan periodisasi dan
pentahapan perencanaan pembangunan daerah jangka menengah (5 Tahunan)
yang dimulai tahun 2007 dan seterusnya.
Executive Summary
21
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
2.4.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Gorontalo
2012 – 2017
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017 Provinsi
Gorontalo baru selesai disusun pada saat studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi
Gorontalo ini memasuki tahap akhir. RPJMD baru ini menetapkan Visi
Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam periode pembangunan 5 tahun ke depan,
yaitu “Terwujudnya Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang Serta
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo”.
Adapun misi pembangunan yang diemban oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo
tahun 2012 – 2017 adalah:
a) Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi
kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan
infrastruktur pedesaan sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan
mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat,
b) Meningkatkan kualitas SDM melalui pendekatan kesesuaian keahlian serta
pemenuhan mutu kwalitas penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan,
c) Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya kelautan,
pertanian, peternakan, kehutanan, Danau Limboto dan potensi lingkungan
lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan
kemakmuran rakyat,
d) Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun
penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya serta
memperkuat peran pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap anak,
termasuk issue kesetaraan gender dalam pembangunan,
e) Menciptakan sinergisitas di antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
kabupaten/kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk
meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta
menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi
birokrasi.
Executive Summary
22
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
2.5 SISTRANAS PADA TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI
GORONTALO
Provinsi Gorontalo saat ini telah memiliki dokumen Sistranas pada Tatrawil yang
dituangkan di dalam Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 67 tahun 2010 yang
masih dalam proses revisi oleh Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo
dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi. Naskah
akademik yang disusun sebagai dasar penerbitan peraturan gubernur ini
menggunakan periodisasi analisis awal dan akhir tahun perencanaan tahun 2014
hingga tahun 2030.
Berdasarkan Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo dalam Mendukung
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi tersebut, ditetapkan adanya 2
(dua) pintu keluar-masuk Provinsi Gorontalo yang terdapat di Kabupaten
Gorontalo guna menunjang aktivitas masyarakat Provinsi Gorontalo secara
regional, nasional, maupun internasional kedua simpul transportasi wilayah
tersebut adalah:
a) Terminal Bus Isimu di Kabupaten Gorontalo,
b) Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo di Kabupaten Gorontalo.
Di samping rencana pengembangan jaringan prasarana transportasi darat, laut,
dan udara, serta perencanaan penetapan kelas jalan, Tatrawil Gorontalo
menetapkan pula rencana pembangunan jalur kereta api yang menjadi bagian
dari rencana jalur Trans Sulawesi Railways (Jalur Bitung – Manado – Gorontalo –
Palu – Makassar). Selain pengembangan jaringan prasarana, direncanakan pula
pengembangan jaringan pelayanan yang meliputi pengembangan transportasi
jalan, program pengembangan jaringan transportasi penyeberangan, program
pengembangan jaringan transportasi kereta api, program pengembangan
jaringan transportasi laut, program pengembangan jaringan transportasi udara.
Executive Summary
23
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 2.3 Detail Usulan Program Pengembangan Transportasi Darat
No Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-
2025
2026-
2030
Pendukung Perluasan dan Percepatan
Pembangunan Ekonomi
1 Peningkatan Prasarana Transportasi
a Dukungan pengembangan jaringan jalan
nasional (arteri
primer)
• Gorontalo – Limboto Pelebaran dan
struktural
21.8 km APBN V
• Limboto – Isimu Pelebaran dan
struktural
18.0 km APBN V
• Isimu – Paguyaman Pelebaran dan
struktural
41.7 km APBN V V
• Isimu – Malingkaputo Pelebaran dan
struktural
20 km APBN V
• Taludaa (bts. Sulut) - Gorontalo
(Pelabuhan Gorontalo)
Struktural 68.3 km APBN V V
b Dukungan peningkaran aksesibilitas
• Isimu - Bandara Jalaluddin (akses
bandara)
Pelebaran dan
struktural
1.5 km APBN/
APBDP V V
• Jalan lingkar Gorontalo Pelebaran dan
struktural
20 km APBN/
APBDP V
• Jalan lingkar Limboto Pelebaran dan
struktural
10 km APBDP V
Executive Summary
24
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-
2025
2026-
2030
• Jalan lingkar Isimu Pelebaran dan
struktural
15 km APBDP V V
2 Peningkatan Pelayanan Transportasi
a Penambahan jumlah terminal untuk
barang
sentral dan
sub-sentral
distribusi
Isimu;
APBN/
APBDP/
Swasta
V V V
b Pengembangan akses dry port termasuk
sebagai sentra
distribusi
barang
Isimu; APBN/
APBDP/
Swasta V V V
c Peningkatan trayek angkutan antar
provinsi
• Gorontalo - Sulteng (Isimu - Palu via
Marisa)
Angkutan
barang dan
penumpang
Kab.Gorontalo APBDP/
Swasta V V
• Gorontalo - Sulut (Isimu - Manado via
Atinggola)
Kab.Gorontalo APBDP/
Swasta V V
• Gorontalo - Sulteng (Isimu - Palu via
Tolinggula)
Kab.Gorontalo APBDP/
Swasta V V
d Peningkatan pelayanan angkutan umum
kabupaten Gorontalo
- Isimu
Untuk
mendukung
akses
terminal tipe A
dengan kota
Gorontalo
Kab.Gorontalo APBDP/
Swasta
V V
e Pengetatkan uji kelayakan kendaraan Kab.Gorontalo APBDP V V
Executive Summary
25
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-
2025
2026-
2030
Pendukung Perluasan dan Percepatan
Pengurangan Kemiskinan
1 Peningkatan konektivitas daerah (antar
kabupaten/kota)
• Paguyaman - Bilato - Bilububarat Pelebaran dan
struktural
Kab.Gorontalo APBDP V V
• Gorontalo - Batudaa - Isimu Pelebaran dan
struktural
Kab.Gorontalo APBDP V V
2 Peningkatan trayek angkutan dalam
provinsi
• Mengurangi tumpang tindih trayek Dukungan utk
pelayanan
angkutan
umum yg lebih
balk
Kab.Gorontalo APBDP
V
• Pembatasan umur operasional
kendaraan
Dukungan utk
pelayanan
angkutan
umum yg lebih
balk
Kab.Gorontalo APBDP/
Swasta
V
• Rasionalisasi jumlah armada dengan
permintaan yg
ada
Dukungan utk
pelayanan
angkutan
umum yg lebih
balk
Kab.Gorontalo APBDP
V
Executive Summary
26
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-
2025
2026-
2030
3 Pengembangan dan optimalisasi fungsi
terminal
• Regulasi yang lebih ketat agar terminal
dapat berfungsi lebih optimal
Semua
terminal
Kabupaten
Gorontalo
APBDP
V V
• Pemanfaatan lahan dan bangunan
terminal utk
aktivitas jasa dan perdagangan (tod, transit
oriented
development)
Terminal Isimu APBDP/
Swasta
V V V
• Perbaikan sirkulasi penumpang dalam
terminal
proses naik
turun,
menungu, tiket,
sistem
informasi
Semua
terminal
Kabupaten
Gorontalo
APBDP
V V V
4 Pengadaan angkutan umum murah untuk
rakyat
Pembelian
mobil nasional
murah untuk
angkutan
umum
Kab.Gorontalo APBN/
APBDP/
Swasta V V
Sumber: Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Executive Summary
27
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 2.4 Detail Usulan Program Pengembangan Transportasi Kereta Api
No Usulan Program Keterangan Satuan/ Lokasi
Sumber
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020- 2025
2026- 2030
Pendukung Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan
1 Pembangunan dan pengembangan jaringan jalan rel sebagai bagian dari rencana jalur rel di Sulawesi
sentral dan sub-sentral distribusi
Kab. Gorontalo
APBN/ APBDP
v
a Jaringan rel Atinggola (bts. Sulut; dari Bitung) - Isimu
termasuk sebagai sentra distribusi barang
Kab. Gorontalo;
APBN/ APBDP
v
b Jaringan rel Isimu - Marisa - Molosipat
c Jalan rel kota Gorontalo - Isimu
sebagai sentra dan sub-sentra distribusi
Isimu;Gorontalo
APBN/ APBDP / Swasta
v
2 Pengembangan stasiun kereta sebagai sentra distribusi
sentral dan sub-sentral distribusi
Kab. Gorontalo
APBN/ APBDP
v
Sumber: Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Executive Summary
28
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 2.5 Detail Usulan Program Pengembangan Transportasi Laut
No Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-
2025
2026-
2030
Pendukung Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Pengembangan dry port termasuk
sebagai sentra
distribusi barang
Isimu APBN/
APBDP /
Swasta
v v
Sumber: Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Executive Summary
29
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 2.6 Detail Usulan Program Pengembangan Transportasi Udara
No Usulan Program Satuan/
Lokasi
Sumber
Dana
Target Pencapaian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-2025 2026-2030
Pendukung Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan
1 Pengembangan bandara
pengumpul Djalaluddin
(Gorontalo)
A Peningkapatan kapasitas
runway dan terminal;
perbaikan akses
Kab
Gorontalo;
APBN
v v
B Peningkatan aksesibilitas
antar daerah kedaerah
terpencil
Kab
Gorontalo;
APBN
v v v
Pendukung Penguatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Pengembangan Bandara
Djaluddin sebagai embakarsi
haji
Kab
Gorontalo;
APBN/APBDP
v
Sumber: Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Executive Summary
31
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -3
METODOLOGI
3.1. POLA PIKIR SISTRANAS PADA TATRALOK
Penyusunan Sistranas pada Tatralok menggunakan pendekatan kesisteman yang
menjelaskan keterkaitan dari seluruh komponen mulai dari input serta proses
yang akan dilakukan untuk menghasilkan output/outcome yang diharapkan
sebagaimana tergambar pada pola pikir berikut.
Gambar 3.1 Pola fikir sistranas pada tatralok
Executive Summary
32
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
3.2. METODOLOGI
Gambar 3.2 Metodologi Penyusunan Studi Sistranas Pada Tatralok Di wilayah
Provinsi Gorontalo
Executive Summary
33
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -4
KONDISI WILAYAH DAN JARINGAN
TRANSPORTASI SAAT INI
4.1 KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Gorontalo terletak antara 0030
’ - 0
054
’ Lintang Utara dan 122
007’ -
123044’ Bujur Timur dengan luas daerah sekiatr 2207.58 Km
2. Berdasarkan posisi
geografisnya, Kabupaten Gorontalo memiliki batas-batas:
− Utara berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo Utara
− Selatan berbatsaan Teluk Tomini,
− Barat berbatasan dengan Kabupaten Boalemo,
− Timur berbatasan dengan Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango
4.2 ADMINISTRATIF PEMERINTAHAN KABUPATEN GORONTALO
Pada tahun 2012 Kabupaten Gorontalo terbagi menjadi 17 Kecamatan, terdiri
dari 205 desa, dengan ibu kotanya terletak di Kecamatan Limboto.
Tabel 4.1 Nama dan Luas Kecamatan Kabupaten Gorontalo
Kecamatan Luas wilayah
(Km2)
Persentase Luas
Wilayah (%)
Jumlah
Desa
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Dusun
Batudaa Pantai 50,58 2,29 9 27
Biluhu 99,03 4,49 8 27
Batudaa 208,23 9,43 8 34
Bongomeme 30,13 1,36 25 94
Tabongo 36,34 1,65 9 38
Tibawa 137,56 6,23 16 69
Pulubala 247,04 11,19 11 44
Boliyohuto 181,57 8,22 13 42
Mootilango 185,39 8,40 10 45
Tolangohula 149,3 6,76 15 65
Asparaga 534,99 24,23 10 32
Limboto 86,61 3,92 14 66
Limboto Barat 92,35 4,18 10 47
Telaga 100,47 4,55 9 31
Telaga Biru 57,86 2,62 15 52
Executive Summary
34
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Kecamatan Luas wilayah
(Km2)
Persentase Luas
Wilayah (%)
Jumlah
Desa
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Dusun
Tilango 5,15 0,23 8 26
Telaga Jaya 4,98 0,23 5 20
Jumlah 2207,58 100 191 14 789
Sumber : Kabupaten Gorontalo dalam angka 2013
Sumber: Kabupaten Gorontalo dalam angka 2013
Gambar 4.1 Wilayah Administratif Kabupaten Gorontalo
4.3 KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah penduduk kabupaten gorontalo pada tahun 2012 mencapai 3388.821
jiwa, dengan jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Limboto dan
jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Biluhu. Sementara kepadan
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Tilango dan kepadatan penduduk
terkecil terdapat di Kecamatan Batudaa, tabel jumlah penduduk dan
kepadatannya disajikan pada tabel di bawah ini
Kabupaten Gorontalo Utara
Kabupaten Boalemo
Kota Gorontalo
Executive Summary
35
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Gorontalo
Tahun 2012
Kecamatan
Luas
wilayah
(Km2)
Persentase
Luas
Wilayah
(%)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(per Km2)
Batudaa Pantai 50,58 2,29 12.409 245,33
Biluhu 99,03 4,49 8.390 84,72
Batudaa 208,23 9,43 14.508 69,67
Bongomeme 30,13 1,36 37.208 1.234,92
Tabongo 36,34 1,65 18.800 517,34
Tibawa 137,56 6,23 40.797 296,58
Pulubala 247,04 11,19 24.784 100,32
Boliyohuto 181,57 8,22 16.756 92,28
Mootilango 185,39 8,40 19.060 102,81
Tolangohula 149,3 6,76 24.096 161,39
Asparaga 534,99 24,23 13.389 25,03
Limboto 86,61 3,92 48.750 562,87
Limboto Barat 92,35 4,18 25.307 274,03
Telaga 100,47 4,55 21.770 216,68
Telaga Biru 57,86 2,62 27.996 483,86
Tilango 5,15 0,23 14.000 2.718,45
Telaga Jaya 4,98 0,23 11.343 2.277,71
Jumlah 2207,58 100 388.821 176,13 Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
4.4 KONDISI EKONOMI
Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga berlaku, nilai PDRB pada tahun 2011 adalah sebesar 2.691.562 juta rupiah,
lebih tinggi dibanding dengan tahun 2010, demikian pula PDRB harga konstan
tahun 2011 sebesar 927.904 juta rupiah, mengalami laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 7,68 persen.
Tabel 4.3 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Di Kabupaten Gorontalo (juta rupiah), 2008-2012
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011* 2012**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN 519.775 609.539 685.416 718.915 757.303
Tanaman Bahan Makanan 209.045 213.365 273.260 288.158 313.023
Executive Summary
36
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011* 2012**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tanaman Perkebunan 188.400 242.892 238.223 243.331 247.128
Peternakan dan Hasil-hasilnya 76.733 90.317 103.501 107.144 112.625
Kehutanan 4.683 10.185 11.703 12.391 12.391
Perikanan 40.915 52.780 58.728 67.890 72.136
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 18.978 24.890 27.774 29.589 32.429
Pertambangan tanpa Migas 0 0 0 0 0
Penggalian 325 409 482 523 573
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 18.652 24.481 27.292 29.066 31.857
a. Industri Migas 101.257 119.708 134.180 147.280 155.295
b. Industri Tanpa Migas **) 0 0 0 0 0
Makanan, Minuman dan Tembakau 101.257 119.708 134.180 147.280 155.295
Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 77.237 91.092 102.369 111.674 118.169
Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1.858 2.169 2.642 2.953 3.050
Semen & Brg. Galian bukan logam 15.823 18.326 19.731 22.249 23.185
Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0 0 0 0 0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0 0 0 0 0
Listrik 4.950 5.739 6.575 7.415 7.803
Air Bersih 0 0 0 0 0
5. BANGUNAN 1.389 2.383 2.863 2.990 3.088
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
0 0 0 0 0
Perdagangan Besar & Eceran 5.969 7.029 9.154 10.200 10.720
Hotel 4.752 5.719 7.342 8.090 8.191
Restoran 0 0 0 0 0
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 144.041 175.995 207.120 228.182 352.198
a. Pengangkutan 134.700 164.356 193.102 211.949 335.957
Angkutan Jalan Raya 0 0 0 0 0
Angkutan Udara 65.365 76.990 90.285 97.896 205.892
Jasa Penunjang Angkutan 0 0 0 0 0
b. Komunikasi 0 0 0 0 0
Pos dan Telekomunikasi 55.161 70.977 84.851 95.554 108.951
Jasa Penunjang Komunikasi 14.174 16.389 17.965 18.499 21.114
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS.
PRSH.
9.341 11.639 14.018 16.233 16.241
Bank 8.563 10.038 11.745 13.601 13.609
Lembaga Keuangan tanpa Bank 777 1.600 2.273 2.632 2.632
Sewa Bangunan 197.290 249.580 282.316 302.981 342.334
Jasa Perusahaan 108.074 142.770 156.223 162.207 185.776
9. JASA-JASA 28.946 36.562 41.085 43.791 44.950
a. Pemerintahan Umum 0 0 0 0 0
Executive Summary
37
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011* 2012**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
b. Swasta 59.449 69.324 83.893 95.794 110.373
Sosial Kemasyarakatan 821 924 1.115 1.188 1.235
Hiburan & Rekreasi 363.015 633.218 707.134 869.283 928.169
Perorangan & Rumahtangga 290.458 547.162 614.061 764.095 817.489
PDRB ADHB 290.458 547.162 614.061 764.095 817.489
Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
* Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara
Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Gorontalo (juta rupiah), 2008-2012
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011* 2012**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PERTANIAN 219.093 226.761 248.728 256.624 266.246
Tanaman Bahan Makanan 110.084 107.475 127.540 131.623 138.817
Tanaman Perkebunan 38.383 44.416 42.084 42.350 42.253
Peternakan dan Hasil-hasilnya 39.360 42.370 44565 45.688 47.972
Kehutanan 4.093 4.707 5359 5.642 5.681
Perikanan 27.174 27.793 29.179 31.321 31.523
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 7.890 9.289 10.105 10.553 10.555
Pertambangan tanpa Migas 0 0 0 0 0
Penggalian 226 222 232 241 242
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.664 9.068 9.872 10.312 10.313
a. Industri Migas 59.536 61.286 65380 70.204 71.032
b. Industri Tanpa Migas **) 0 0 0 0 0
Makanan, Minuman dan Tembakau 59.536 61.286 65380 70.204 71.032
Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 45.822 46.828 50.017 53.564 54.195
Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1.065 1.154 1.348 1.480 1.497
Semen & Brg. Galian bukan logam 8.978 9.490 9.948 10.819 10.947
Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0 0 0 0 0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0 0 0 0 0
Listrik 3375 3.088 3294 3.550 3.591
Air Bersih 0 0 0 0 0
5.BANGUNAN 596 725 773 792 801
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
0 0 0 0 0
Perdagangan Besar & Eceran 3.222 3.399 3.839 4.140 4.180
Hotel 2513 2.665 3.025 3.212 3.252
Restoran 0 0 0 0 0
Executive Summary
38
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Lapangan Usaha Tahun
2008 2009 2010 2011* 2012**
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 93.116 102.706 112.262 119.312 159.182
a. Pengangkutan 89.526 98.776 107.894 114.543 154.412
Angkutan Jalan Raya 0 0 0 0 0
Angkutan Udara 26.835 28.340 30313 31.352 62.956
Jasa Penunjang Angkutan 0 0 0 0 0
b. Komunikasi 0 0 0 0 0
Pos dan Telekomunikasi 56.445 63.286 69.826 75.360 82.841
Jasa Penunjang Komunikasi 6.245 7.149 7.755 7.830 8.616
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS.
PRSH.
3.590 3.930 4368 4.769 4.770
Bank 3.219 3.533 3.928 4.293 4.294
Lembaga Keuangan tanpa Bank 371 397 440 476 476
Sewa Bangunan 90.400 96.069 101.108 104.844 106.698
Jasa Perusahaan 44.914 46.835 49.407 51.204 52.318
9. JASA-JASA 7.649 8.185 9.189 9.546 9.755
a. Pemerintahan Umum 0 0 0 0 0
b. Swasta 37.506 40.701 42.131 43.704 44.220
Sosial Kemasyarakatan 331 348 381 390 405
Hiburan & Rekreasi 170.989 185.234 195.442 233.018 246.398
Perorangan & Rumahtangga 134.129 145.932 154.046 188.155 200.292
PDRB ADHB 134.129 145.932 154.046 188.155 200.292
Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
* Angka Sementara
*Angka Sangat Sementara
4.5 KONDISI SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI KABUPATEN
GORONTALO
4.5.1 Kondisi Jalan
Status jalan menurut kewenangan dan sumber pembiayaan dibedakan dalam 3
(tiga) kelompok, jalan negara, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Pada tahun
2012 Di Kabupaten Gorontalo terdapat 75.42 Km panjang jalan nasional, 127.99
panjang jalan provinsi dan 1.498,43 km jalan kabupaten. Tabel panjang jalan
menurut wewenang, menurut jenis permukaan dan panjang jalan menurut
kondisi di Kabupaten gorontalo ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Panjang Jalan Menurut Wewenang di Kabupaten Gorontalo (2010-
2012)
Jenis Jalan 2010 2011 2012
Jalan Negara 75,42 66,88 75,42
Jalan Propinsi 127,99 92,99 127,99
Executive Summary
39
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Jenis Jalan 2010 2011 2012
Jalan Kota 1.346,19 1.406,89 1.498,43
Jumlah 1.549,60 1.556,79 1.701,84 Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
Tabel 4.6 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Gorontalo
(2010-2012)
Kondisi Jalan 2010 2011 2012
Diaspal 621,76 - 518,5
Kerikil 200,85 - 215,93
Tanah 37,77 - 758,35
Lainnya 18,46 - 5,65
Jumlah 262,83 - 224,49 Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
Tabel 4.7 Panjang Jalan Menurut Kondisi di Kabupaten Gorontalo (2010-2012)
Kondisi Jalan 2010 2011 2012*
Baik 649,83 - 538,58
Sedang - - -
Rusak 127,82 - 190,19
Rusak Berat 771,95 - -
Jumlah 1.549,60 - - Sumber : Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2013
4.5.2 Kondisi Simpul Transportasi di Kabupaten Gorontalo
Di Kabupaten Gorontalo terdapat Prasarana simpul transportasi berupa terminal
sebanyak 5 (lima) yaitu, terminal Isimu yang merupakan terminal tipe A,
terminal Limboto yang merupakan terminal Tipe B, Terminal Telaga,
Bongomeme dan Parungi yang merupakan terminal Tipe C. Selain terminal, di
Kabupaten Gorontalo juga terdapat jembatan timbang di daerah Isimu dengan
kapasitas 20 ton. Tabel dan gambar dibawah ini akan menyajikan nama dan
lokasi terminal di Kabupaten Gorontalo.
Tabel 4.8 Nama dan Lokasi Terminal di Kabupaten Gorontalo
No Nama Terminal Tipe Lokasi
1 Terminal Isimu A Isimu, Kab.Gorontalo
2 Terminal Limboto B Limboto, Kab.Gorontblo
3 Terminal Telaga C Bulial-Telaga Kab. Gorontalo
4 Terminal Bongomeme C Bongomeme Kab. Gorontalo
Executive Summary
40
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Nama Terminal Tipe Lokasi
5 Terminal Parungi C Parungi, Kab. Gorontalo
Sumber : Dishubpar Provinsi Gorontalo 2013
Gambar 4.2 Lokasi Terminal di Kabupaten Gorontalo
Beberapa permasalahan umum yang dihadapi di dalam penyelenggaraan
terminal di Kabupaten Gorontalo, diantaranya:
1) Rendahnya aksesibilitas dari dan ke terminal karena Kekurang tepatan
pemilihan lokasi pembangunan sehingga tidak berfungsi maksimal dan
menimbulkan adanya beberapa terminal bayangan
2) Minimnya biaya pemeliharaan berdampak pada kondisi sarana dan
prasarana,
3) Kurangnya kompetensi petugas operasional terminal
Selain simpul terminal untuk data distribusi angkutan barang pada jaringan jalan
bisa diketahui dari jembatan timbang yang mencatat setidaknya tonase barang
dan jenis barang yang diangkut, dari ketiga jembatan timbang yang ada di
Provinsi Gorontalo hanya satu yang terdapat di wilayah studi Kabupaten
Gorontalo, yaitu jembatan timbang Isimu di Kabupaten Gorontalo.
Executive Summary
41
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
4.5.3 Kondisi Pelayanan Angkutan Umum Kabupaten Gorontalo
Kondisi trayek angkutan umum di Kabupaten Gorontalo dilayani oleh 5 (lima)
terminal yang sudah disebutkan diatas, trayek angkutan umum yang melayani
Kabupaten Gorontalo akan disajikan pada tabel di bawah ini berdasarkan
terminal yang ada di Kabupaten Gorontalo.
Tabel 4.9 Pelayanan Taryek Angkutan Umum Dari Terminal Kabupaten
Gorontalo (Sumber : Dishubpar Provinsi Gorontalo 2012)
Nama Terminal Tipe Lokasi Trayek Yang Dilayani
Terminal Isimu A Isimu, Kab.
Gorontalo Gorontalo - MAnado
Gorontalo - Kotamubagu
Gorontalo – Palu
Gorontalo - Makasar
Isimu - Pst Kota Gorontalo
Isimu - Paguyaman
Isimu - Kwandang
Isimu – Atinggola
Isimu – Marisa
Isimu – Popayato
Isimu - Molosifat
Isimu – Parungi
Isimu – Tilamuta
Terminal Limboto
B
Limboto,
Kabupaten
gorontalo
Limboto Gorontalo
Limboto – Isimu
Limboto – Telaga
Terminal Telaga C Bulila - Telaga,
Kab. Gorontalo Telaga - Pst Kota Gorontalo
Telaga – Limboto
Telaga - Pasar Sore
Telaga – Isimu
Terminal
Bongomeme C
Bongomeme Kab.
Gorontalo Bongomeme - Pst Kota Gorontalo
Bongomeme - Isimu
Terminal Parungi C Parungi
Kab.Gorontalo Parungi – Isimu
Parungi - Lakewa
Parungi - Paguyaman
Parungi - Tilamuta
Parungi – Marisa
Executive Summary
42
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Dari tabel dan gambar diatas, Pelayanan angkutan umum untuk Angkutan Antar
Kota Antar Provinsi hanya dialayani oleh terminal Isimu, Sementara Angkutan
umum yang menghubungkan ibu kota kecamtan di Kabupaten dilayani oleh
terminal Limboto, Terminal Telaga dan Terminal Bongomeme, Terminal Parungi
melayani angkutan umum antar kota dalam provinsi ke Isimu dan lakeya di
Kabupaten Gorontalo dan beberapa daerah di Kabupaten Bone Bolango dan
Kabupaten Pohuwato.
4.5.4 Kondisi Prasarana dan Pelayanan Transportasi Udara
Pelayanan transportasi udara Provinsi Gorontalo dilayani oleh Bandar Udara
Djalaludin yang saat ini berstatus sebagai Bandara Nasional dengan kelas
pelayanan sekunder yang berlokasi di Isimu Kecamatan Tibawa Kabupaten
Gorontalo. Kapasitas landasan Bandar Udara Djalaludin saat ini mampu untuk
didarati pesawat jenis Boeing 737-400, Boeing 737 – 900 ER, dan MD – 90.
Landas pacu Bandara Djalaluddin memiliki dimensi 2.500 m x 45 m. Apron untuk
tempat parkir pesawat seluas 231,5 m x 80 m. Landas pacu dan apron
dihubungkan oleh (dua) buah taxi way masing-masing dengan dimensi 115 m x
23 m.
Tabel 4.10 Fasilitas Bandar Udara Djalaludin Gorontalo
No Fasilitas Tahun 2011
Fasilitas Sisi Udara
1 Runway
Dimensi 2.500 m x 45 m
Designation = 09 -27
Surface = Flexible (Asphalt Concrete)
Streght = PCN 28 F/C/Y/T
2 Turning Area 3 x 1.200 m2
3 Overrun 2 x (30 m x 60 m)
4 Taxi Way Alpha 115 m x 23 m
5 Taxi Way Betha 115 m x 23 m
6 Apron 231,5 m x 80 m
7 Air Strip 3.375 m x 150 m
8 Aerodrome Dara
9 Instrument Landing System Localizer dan Midlle Marker
10 Landing Aid PAPI
Executive Summary
43
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Fasilitas Tahun 2011
11 Sistem Pelayanan ADC
12 Alat Bantu Navigasi DVOR/DME/dan NDB
13 Dapat didarati pesawat
Fasilitas Sisi Darat
1 Terminal 1.708 m2
2 Gudang 137 m2
3 Gudang Kargo 220 m2
4 Parkir 3.200 m2
5 Kantor 320 m2
6 Gedung VIP 370 m2
7
Bangunan Operasi
a. Tower 180 m2
b. Bangunan PKP - PK 216 m2
c. Gedung NDB 76 m2
d. Gedung DCOR/DME 103 m2
e. Gedung Meteorologi 160 m2
f. Gedung ower House 360 m2
g. Kantor 320 m2
h. Rumah Dinas 1.738 m2
i. Gudang 137 m2
j. Gedung Workshop 280 m2
k. Gedung CCR 220 m2
l. Gedung Kargo Lama 300 m2
m. Gedung Pairing Sistem 36 m2
n. Gedung Genset 96 m2
8
Fasilitas Penunjang
a. Jalan Masuk 1.720 m2
b. Jalan Inspeksi 8.215 m2
c. Jalan Operasi 810 m2
d. Jalan Lingkungan 2.335 m2
e. ParkirPKP-PK 1.250 m2
f. Pagar 3.760 m2
g. Drainase 2.250 m2
h. Bak Air 26 m2
Sumber: Dishubpar Provinsi gorontalo 2012
Executive Summary
44
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Rute yang dilayani Bandar Udara Gorontalo saat ini mencakup Gorontalo-Jakarta
dan Gorontalo-Surabaya yang masing-masing transit di Makassar serta rute
Gorontalo-Manado dan Manado-Poso. Pelayanan rute tersebut dilayani oleh 6
(enam) maskapai nasional.
Tabel 4.11 Daftar Maskapai di Bandar Udara Djalaludin
NO MASKAPAI TIPE PESAWAT RUTE/LINTASAN
1 GARUDA INDONESIA B.737 - 800 NG - Gorontalo-Makasar-Jakarta (PP)
2 LION AIR B.7373 - 900 NG - Gorontalo-Makasar-Jakarta (PP)
- Gorontalo-Makasar-Surabaya-Jakarta (PP)
3 SRIWIJAYA AIR B.737 - 200/300 - Gorontalo-Makasar-Jakarta (PP)
- Gorontalo-Makasar-Surabaya-Jakarta (PP)
4 BATAVIA AIR B.737 - 300/400 - Gorontalo-Makasar-Jakarta (PP)
- Gorontalo-Makasar-Surabaya-Jakarta (PP)
5 WINGS AIR DASH 8 - Gorontalo – Manado
- Manado – Gorontalo
6 SMEK AIR CN.212/200 - Manado- Poso (PP)
Sumber: Dishubpar Provinsi gorontalo 2012
Bandar udara pada wilayah studi Kabupaten Gorontalo adalah bandar Udara
Djalaludin yang terletak di Isimu kecamatan Tibawa, permintaan penumpang
pada bandar udara Dajalaludin disajikan pada tabel di bawah ini
Tabel 4.12 Perkembangan Arus Pesawat, Penumpang dan Bagasi Pada Bandar
Udara Djalaludin (2009-2012)
No Keterangan Tahun
Jumlah 2009 2010 2011 2012
1
Pesawat
Tiba 1,011 1,286 1,524 1,798 5,619
Berangkat 1,069 1,284 1,526 1,801 5,680
Jumlah 2,080 2,570 3,050 3,599
2 Penumpang
Tiba 115,889 135,596 168,397 172,102 419,882
Berangkat 115,292 137,288 170,691 174,446 423,271
Jumlah 231,282 273,048 339,088 346,548
3 Bagasi
Tiba 1,631,888 1,646,537 1,999,001 232,684 5,277,426
Berangkat 1,253,580 1,332,475 1,611,639 187,595 4,197,694
Jumlah 2,885,468 2,979,012 3,610,640 420,278
Sumber : Dishubpar Provinsi Gorontalo 2012
Executive Summary
45
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Dari tabel diatas terlihat bahwa arus pesawat (memiliki kenaikan rata-rata 18%),
penumpang (memiliki kenaikan rata-rata (22%) dan bagasi (memiliki kenaikan
berkisar 11%) menagalmi kenaikan pada Bandar Udara Djalaludin, hal ini
dimungkinkan dari dampak persaingan maskapai nasional yang menerapkan
kebijakan tarif pesawat yang lebih terjangkau terjangkau.
4.6 POLA AKTIVITAS TRANSPORTASI SAAT INI
4.6.1 Kondisi Lalu Lintas
Dengan melakukan pengamatan lalulintas pada beberapa ruas jalan di
Kabupaten Gorontalo (Lihat Gambar 4.3) terlihat bahwa Kondisi lalu lintas saat
ini di Kabupaten bila dilihat dari volume kendaraan pengguna jalan, masih
rendah seperti umumnya kondisi lalu lintas di kawasan Indonesia timur.
Sedangkan komposisi kendaraan didominasi oleh motor dan betor (becak motor)
yang dimanfaatkan sebagai angkutan umum oleh masyarakat.
Gambar 4.3 Lokasi Survey Traffic Counting Kabupaten Gorontalo
Tabel 4.13 Kondisi Lalu Lintas Tahun 2012 Kabupaten Gorontalo
No Nama Ruas Jalan
Volume Lalu
Lintas tahun
2013 (Smp/Hari)
Volume Lalu Lintas
tahun 2013
(Smp/jam)
Lebar
rata-rata
(m)
Tipe
Lajur V/C
17 Batas Kota Limboto-Batas
Isimu 7150 980 7 2/2UD 0.2
18 Isimu- Paguyaman 3344 301 5 2/2UD 0.19
Executive Summary
46
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
No Nama Ruas Jalan
Volume Lalu
Lintas tahun
2013 (Smp/Hari)
Volume Lalu Lintas
tahun 2013
(Smp/jam)
Lebar
rata-rata
(m)
Tipe
Lajur V/C
19 Malingkaputo-Isimu 4989 449 5 2/2UD 0.28
20 Tangkobu-Gorontalo 920 80 4.5 2/2UD 0.05
21 Isimu-Batudaa-Gorontalo 4628 398 4.5 2/2UD 0.25
4.6.2 Sistem Zona
Asumsi analisis pergerakan adalah bahwa pergerakan berasal dari satu titik ke
titik lainnya untuk satu tujuan tertentu dengan menggunanakan moda
pergerakan tertentu dan melalui rute jalan tertentu, sehingga Zona Lalu Lintas
merupakan dasar yang penting dari analisis pergerakan tersebut. Secara umum
bahwa zona merupakan luasan yang relatif seragam dalam hal tata guna lahan
dan mempunyai kompilasi data yang dapat diandalkan. Dalam hal ini maka zona
lalu lintas pada umumnya diambil dari batasan administratif (kelurahan,
kecamatan, atau kombinasinya).
Nama dan Nomor Zona beserta potensi setiap zona wilayah studi ditampilkan
pada Tabel 4.15.
Tabel 4.14 Nomor dan Nama Zona Lalu Lintas
Nomor
Zona Nama Zona Potensi Zona
1 Kota Barat Pariwisata
2 Dungingi Industri Sedang
3 Kota Selatan Pariwisata, Perdagangan dan Jasa
4 Kota Timur Pertanian, Perkantoran, Pertambangan
Galian Pasir dan tanah liat
5 Hulontalangi Pariwisata, Minapolitan
6 Dumbo Raya Industri Sedang, Pariwisata, Minapolitan
7 Kota Utara Pertanian
8 Kota Tengah Pertanian, Perkantoran, Minapolitan
9 Sipatana Perkantoran, Pertambangan Galian Pasir dan
tanah liat
10 Batudaa Pantai Pertanian, Pekebunan, Peternakan,
Pariwisata
11 Biluhu Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Peternakan, Pengolahan Perikanan
12 Batudaa Pertanian, Pekebunan
Executive Summary
47
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor
Zona Nama Zona Potensi Zona
13 Bongomeme Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Peternakan, Tambang Emas
14 Tabongo Pertanian, Pekebunan
15 Tibawa Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Peternakan, Industri Besar
16 Pulubala
Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Peternakan, Tambang Tembaga, Industri
Besar
17 Boliyohuto Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Tambang Emas, Industri Sedang, Pariwisata
18 Mootilango Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Tambang Emas, Industri Sedang
19 Tolangohula Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Tambang Emas, Industri Sedang
20 Asparaga Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Tambang Emas
21 Limboto Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Tambang Emas
22 Limboto Barat Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan
23 Telaga Pertanian, Pekebunan, Peternakan
24 Telaga Biru Hutan Produksi, Pertanian, Pekebunan,
Peternakan, Tambang Emas
25 Tilango Pertanian
26 Talaga Jaya Pertanian
27 Kabupaten
Gorontalo Utara -
28 Kabupaten Boalemo -
29 Kabupaten Bone
Bolango -
30 Kabupaten Bone
Bolango -
Sumber : RTRW Kota dan Kabupaten Gorontalo
Executive Summary
48
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Sumber : Anlisis Konsultan
Gambar 4.4 Peta Pembagian Zona Kota dan Kabupaten Gorontalo
Sumber : Anlisis Konsultan
Gambar 4.5 Model Jaringan Jalan Tahun 2013
4.6.3 Pembentukan Matriks Asal Tujuan Eksisting Tahun 2013
Matriks asal-tujuan (MAT) dasar pergerakan yang digunakan dalam analisis
adalah dari matriks perjalanan dari studi terdahulu yang dilakukan di Gorontalo
yaitu Studi Tinjau Ulang Tatrawil Provinsi Gorontalo Tahun 2012. Kemudian dari
data matriks perjalanan tersebut di sesuaikan dengan kebutuhan pengembangan
zona pada studi ini, Matriks asal tujuan tersebut kemudian dikalibrasi dengan
Executive Summary
49
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
data hasil survey lalu lintas pada beberapa titik kontrol. Besaran volume lalu
lintas antara hasil survey dan pemodelan menjadi parameter untuk menilai
kualitas MAT yang akan digunakan. Matriks asal tujuan yang digunakan
memperlihatkan jumlah pergerakan sebanyak 7.066 smp/jam yang bergerak di
seluruh jaringan jalan di Kota dan Kabupaten Gorontalo dan sekitarnya,
sebagaimana disajikan pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Matrik Asal Tujuan Kota dan Kabupaten Gorontalo Tahun Dasar
2013 (Smp/jam)
Oi/Dd 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 43 42 47 29 24 32 49 31 1 1 1 1 1 5 3 2 3 3 2 23 10 1 1 1 1 15 8 3 1
2 43 0 46 52 32 27 35 54 34 1 1 1 1 1 6 4 3 3 4 2 26 11 1 1 1 1 17 8 4 1
3 42 46 0 50 31 26 34 53 34 1 1 1 1 1 6 4 3 3 3 2 25 11 1 1 1 1 16 8 4 1
4 47 52 50 0 35 31 38 59 38 1 1 1 1 1 6 4 3 3 4 2 29 13 1 1 1 1 18 9 4 1
5 29 32 31 35 0 16 24 37 24 31 1 1 1 1 4 3 2 2 3 2 16 6 1 1 1 1 12 6 3 1
6 24 27 26 31 16 0 18 33 18 1 1 1 1 1 4 3 2 2 3 2 18 7 1 1 1 1 13 6 3 1
7 32 35 34 38 24 18 0 40 26 1 1 1 1 1 4 3 2 2 3 2 18 7 1 1 1 1 13 6 3 1
8 49 54 53 59 37 33 40 0 40 1 1 1 1 1 6 4 3 3 4 2 30 13 1 1 1 1 19 9 4 1
9 31 34 34 38 24 18 26 40 0 1 1 1 1 1 4 3 2 2 3 2 17 7 1 1 1 1 12 6 3 1
10 1 1 1 1 31 1 1 1 1 0 77 3 6 3 5 3 2 3 3 2 10 6 7 9 3 2 15 15 5 15
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 77 0 2 4 2 3 2 2 2 2 1 7 4 5 6 2 2 11 11 4 11
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 0 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 4 1 4 4
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 4 2 0 2 3 2 2 2 2 1 7 4 5 6 2 2 10 2 10 10
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 0 2 1 1 1 1 1 4 2 3 3 1 1 5 1 5 5
15 6 7 7 8 5 5 5 8 5 5 3 2 3 2 0 2 1 2 2 1 5 3 4 5 2 1 9 53 75 8
16 4 4 4 5 3 3 3 5 3 3 2 1 2 1 2 0 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 6 52 65 5
17 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 2 2 2 2 1 1 4 1 44 4
18 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 2 1 2 1 1 0 1 1 3 2 2 2 1 1 4 2 50 4
19 4 4 4 5 3 3 3 5 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 0 1 3 2 2 3 1 1 6 2 63 5
20 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 2 2 1 1 3 1 35 3
21 16 17 17 19 12 13 13 20 13 10 7 3 7 4 5 3 2 3 3 2 0 6 8 10 3 2 76 11 67 11
22 8 9 9 10 6 7 7 10 7 6 4 2 4 2 3 2 2 2 2 1 6 0 4 5 2 2 39 6 58 6
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 5 2 5 3 4 2 2 2 2 2 8 4 0 7 2 2 3 4 4 11
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 6 3 6 3 5 3 2 2 3 2 10 5 7 0 3 2 4 5 6 15
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 3 0 1 4 1 4 4
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 0 3 1 3 3
27 3 3 3 4 3 3 3 4 3 15 11 4 10 5 1 1 1 1 1 1 8 5 14 18 4 3 0 80 12 86
28 1 1 1 2 1 1 1 2 1 25 17 1 1 1 53 52 1 2 2 1 72 37 25 31 1 1 77 0 10 5
29 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 10 6 4 5 6 4 37 26 25 31 1 1 73 84 0 50
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 11 4 10 5 8 5 4 4 5 3 17 9 11 15 4 3 25 1 25 0
Executive Summary
50
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 4.6 Desire Line Matrik Asal Tujuan Tahun 2013 (smp/jam)
Gambar 4.7 Hasil pembebanan Tahun 2013
Dari hasil pembebanan jaringan pada tahun 2013 maka kinerja jaringan jalan
tahun 2013 Kota dan Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Parameter Kinerja Jaringan jalan Tahun 2013
Nomor Parameter Kinerja 2013
1 Total Vehicle-Miles 183046
2 Total Vehicle-Hours 4898
3 Average Speed (Km/Jam) 37.37
Executive Summary
51
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -5
PERKIRAAN KONDISI MENDATANG
5.1 PREDIKSI BANGKITAN DAN TARIKAN TAHUN MENDATANG (2014, 2019,
2025 dan 2030)
Prediksi bangkitan dan tarikan pada studi ini menggunakan data basis
pertumbuhan penduduk pada setiap zona analisis, sehingga dari proses ini
menghasilkan persamaan matematis. Dengan parameter penduduk sebagai
variabel bebas dan variabel Bangkitan/Tarikan sebagai variabel tidak bebas. Hasil
persamaan matematis pada tiap zona disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Persamaan Regresi Bangkitan dan Tarikan (Smp/hari)
Nomor Zona Bangkitan Tarikan Nomor Zona Bangkitan Tarikan
1 Y= 0.2105 X Y= 0.1968 X 16 Y= 0.0953 X Y= 0.0615 X
2 Y= 0.2099 X Y= 0.1944 X 17 Y= 0.0753 X Y= 0.0410 X
3 Y= 0.2103 X Y= 0.1954 X 18 Y= 0.0761 X Y= 0.0400 X
4 Y= 0.2063 X Y= 0.1931 X 19 Y= 0.0711 X Y= 0.0368 X
5 Y= 0.2383 X Y= 0.2259 X 20 Y= 0.0784 X Y= 0.0439 X
6 Y= 0.1767 X Y= 0.1647 X 21 Y= 0.0982 X Y= 0.1062 X
7 Y= 2.1633 X Y= 2.0349 X 22 Y= 0.1141 X Y= 0.1042 X
8 Y= 0.2046 X Y= 0.1920 X 23 Y= 0.0517 X Y= 0.0821 X
9 Y= 0.2166 X Y= 0.2050 X 24 Y= 0.0491 X Y= 0.0781 X
10 Y= 0.2347 X Y= 0.2418 X 25 Y= 0.0438 X Y= 0.0411 X
11 Y= 0.2518 X Y= 0.2577 X 26 Y= 0.0463 X Y= 0.0441 X
12 Y= 0.0422 X Y= 0.0396 X 27 Y= 0.0372 X Y= 0.0619 X
13 Y= 0.0312 X Y= 0.0282 X 28 Y= 0.0412 X Y= 0.0387 X
14 Y= 0.0359 X Y= 0.0332 X 29 Y= 0.0344 X Y= 0.0511 X
15 Y= 0.0748 X Y= 0.0490 X 30 Y= 0.0170 X Y= 0.0241 X
Executive Summary
52
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030
Ke
bu
tuh
an
Pe
rge
rak
an
(S
mp
/Ha
ri)
Tahun
Bangkitan
Tarikan
Gambar 5.1 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Lalu Lintas Dengan Pertumbuhan
Penduduk (Smp/Hari)
Berdasarkan pada prediksi pertumbuhan penduduk, maka prediksi pergerakan
antar zona pada wilayah Kota dan Kabupaten Gorontalo dan sekitarnya dapat
dibentuk ke dalam Matriks Asal Tujuan dengan Metode Fratar. Hasil
Pengembangan matrik asal tujuan pada tahun rencana 2014, 2019, 2025 dan
2030 di sajikan pada tabel di bawah ini.
Executive Summary
53
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 5.2 Matrik Asal Tujuan Kota dan Kabupaten Gorontalo Tahun 2014
(smp/jam)
OI/Dd 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 45 43 49 30 25 34 51 32 1 1 1 1 1 5 3 2 4 3 2 24 10 1 1 1 1 16 8 3 1
2 45 0 48 54 33 28 36 57 35 1 1 1 1 1 6 5 3 3 4 2 27 11 2 1 1 1 17 9 4 1
3 44 48 0 52 32 27 35 55 36 1 1 1 1 1 6 4 3 3 4 2 26 11 1 1 1 1 17 8 4 1
4 49 54 52 0 36 33 39 61 40 1 1 1 1 1 6 5 3 3 4 2 30 14 1 1 1 1 19 9 4 1
5 30 33 33 36 0 17 25 38 25 32 1 1 1 2 4 3 2 2 3 2 17 6 1 1 1 1 13 6 3 1
6 25 28 27 32 17 0 19 34 19 1 1 1 1 1 4 3 2 2 3 3 18 8 1 1 1 1 13 6 4 1
7 33 37 35 40 25 18 0 42 27 1 1 1 1 1 4 3 2 3 3 2 18 8 1 1 1 1 13 7 3 1
8 51 56 55 62 38 34 42 0 42 1 1 1 1 1 6 4 3 3 5 2 31 13 1 1 2 1 19 10 4 1
9 32 36 35 39 25 19 27 42 0 1 1 1 1 1 4 3 2 2 4 2 17 8 1 1 1 1 12 6 4 1
10 1 1 1 1 32 1 1 2 1 0 80 3 6 3 5 3 3 3 3 2 10 6 8 9 3 2 16 16 5 15
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 80 0 3 4 2 3 2 2 2 2 1 8 4 5 6 2 2 12 11 4 12
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 0 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 5 1 4 4
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 4 2 0 2 3 2 2 2 2 1 8 4 5 6 2 2 11 2 10 11
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 0 2 1 1 1 1 1 4 2 3 3 1 2 5 1 5 5
15 6 8 7 8 5 6 5 8 5 5 4 2 3 2 0 2 1 2 2 1 5 3 5 5 2 1 9 55 78 9
16 4 4 4 6 3 3 3 5 3 3 3 1 2 1 2 0 1 1 1 1 3 2 2 3 1 1 7 54 67 6
17 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 1 2 1 1 1 0 1 1 2 2 2 2 2 1 1 4 1 46 4
18 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 2 1 3 1 2 1 1 0 1 1 3 2 2 2 1 1 4 2 52 5
19 4 4 4 6 3 3 3 5 3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 0 1 3 2 2 3 1 1 7 2 65 5
20 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 3 2 1 1 3 1 36 3
21 17 17 18 20 12 14 13 21 14 10 7 3 8 4 5 3 2 3 3 3 0 6 8 11 3 2 79 11 70 11
22 8 10 9 10 7 7 7 11 7 6 4 2 5 2 3 2 2 2 2 1 6 0 5 5 2 2 40 7 60 6
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 5 2 5 3 4 2 3 2 2 2 8 4 0 8 2 2 3 4 4 12
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 6 3 6 3 6 3 2 2 3 2 11 5 7 0 3 2 4 6 6 15
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 3 0 1 5 1 4 4
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 0 3 1 4 3
27 3 3 3 5 3 3 3 4 3 16 11 4 11 5 1 1 1 1 1 1 9 5 14 19 4 3 0 83 13 89
28 1 1 1 2 1 1 1 2 1 26 18 1 1 1 55 54 1 3 2 1 75 38 26 32 1 1 80 0 11 5
29 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 11 6 4 5 6 5 38 27 26 32 1 1 76 88 0 52
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 11 5 10 5 8 6 4 4 5 3 18 9 12 15 5 3 26 1 26 0
Gambar 5.2 Desire Line Matrik Asal Tujuan Tahun 2014 (smp/jam)
Executive Summary
54
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 5.3 Matrik Asal Tujuan Kota dan Kabupaten Gorontalo Tahun 2019
(smp/jam)
Oi/Dd 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 55 52 60 37 30 42 62 39 1 1 2 1 1 6 4 2 5 4 2 30 12 1 1 1 2 19 10 4 1
2 55 0 58 66 41 34 44 69 43 1 1 2 1 1 7 6 4 4 5 2 33 13 3 1 1 2 20 11 5 1
3 54 58 0 64 39 33 42 67 44 2 1 1 1 1 8 5 3 4 5 2 32 13 2 1 1 1 21 10 5 1
4 60 66 63 0 44 40 48 74 49 1 2 1 1 1 8 6 3 4 5 2 37 17 1 1 2 1 23 11 5 1
5 37 40 40 44 0 21 30 47 30 39 1 2 1 2 5 4 2 3 3 3 21 7 1 1 2 1 16 7 4 1
6 30 35 33 39 20 0 24 41 23 1 2 1 1 1 5 4 2 3 3 4 22 10 1 1 1 2 16 7 5 1
7 40 45 43 49 30 22 0 52 33 1 1 1 1 2 5 3 3 3 4 2 22 10 1 2 1 1 16 8 4 1
8 62 69 67 75 47 41 51 0 52 1 1 1 1 2 7 5 4 3 6 3 38 15 2 1 2 2 23 12 5 1
9 39 44 43 47 31 23 33 51 0 1 2 1 1 1 5 4 2 3 4 3 21 9 2 1 1 1 15 7 5 1
10 1 1 2 1 39 1 1 3 1 0 98 3 8 3 6 4 4 3 4 2 13 7 10 11 3 3 19 20 6 18
11 1 1 2 1 1 1 2 1 1 98 0 3 5 3 3 3 2 3 2 1 10 5 6 7 3 2 15 13 5 15
12 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 3 0 3 1 2 2 1 1 1 2 3 3 2 4 1 1 6 1 5 5
13 1 1 2 1 1 1 2 1 1 9 4 3 0 2 4 2 3 2 3 1 10 5 6 7 2 3 13 3 12 13
14 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 3 2 2 0 2 2 1 1 1 2 4 3 3 4 1 3 6 1 6 6
15 7 10 9 9 6 8 6 10 6 6 5 2 4 2 0 3 1 2 3 1 6 4 6 6 2 2 11 67 95 11
16 5 5 5 7 4 3 4 6 4 3 4 1 3 1 2 0 2 1 1 1 4 2 3 3 2 1 8 66 82 7
17 4 3 4 4 3 4 2 5 3 2 3 1 2 1 2 1 0 1 1 3 2 3 2 3 1 1 5 1 56 5
18 4 5 3 6 4 4 3 5 4 3 3 1 4 1 2 2 1 0 1 1 4 2 3 2 2 1 5 2 64 6
19 5 5 5 7 4 3 4 6 4 3 4 1 3 1 2 2 1 1 0 1 4 2 3 3 2 1 8 3 79 6
20 2 4 4 3 4 3 2 4 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 0 3 1 4 2 1 2 3 2 43 4
21 21 20 22 25 14 18 15 26 17 12 9 4 9 5 6 4 2 4 4 3 0 8 9 14 3 3 96 14 85 14
22 10 12 11 12 9 8 9 13 9 7 5 2 6 3 4 2 2 3 2 2 7 0 6 6 2 3 49 8 73 8
23 1 1 2 1 1 1 2 1 1 10 6 2 6 4 5 2 4 2 3 2 10 5 0 10 2 3 3 5 5 15
24 1 1 2 1 1 1 2 1 1 12 7 4 7 4 7 4 3 2 4 2 14 6 8 0 4 2 5 7 8 18
25 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 3 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3 3 2 4 0 1 6 1 5 5
26 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 4 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 2 3 2 1 0 4 1 5 4
27 4 3 4 6 4 3 4 5 4 19 14 4 14 6 1 1 2 1 1 1 11 6 17 24 4 4 0 101 16 109
28 1 1 2 2 1 2 1 2 1 32 22 1 2 1 67 66 1 4 2 1 92 46 32 39 1 1 98 0 13 6
29 2 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 1 2 1 14 7 5 6 7 7 46 33 32 39 1 1 93 107 0 64
30 1 1 2 1 1 1 2 1 1 19 14 6 12 6 10 7 5 5 6 4 22 11 14 19 6 4 31 1 32 0
Gambar 5.3 Desire Line Matrik Asal Tujuan Tahun 2019 (smp/jam)
Executive Summary
55
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 5.4 Matrik Asal Tujuan Kota dan Kabupaten Gorontalo Tahun 2025
(smp/jam)
Oi/Dd 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 70 66 76 47 38 54 78 50 1 1 3 1 1 8 5 3 6 5 3 38 15 1 1 2 2 24 13 5 1
2 70 0 74 83 52 44 55 88 55 1 1 3 1 1 9 8 5 5 6 3 42 16 4 1 2 2 26 14 6 1
3 69 73 0 82 49 42 53 85 56 3 1 1 2 1 10 6 4 5 7 2 41 16 3 1 1 2 26 13 6 2
4 76 84 80 0 56 51 61 94 62 1 3 1 1 1 11 7 4 5 7 2 47 22 1 1 3 1 29 14 7 1
5 47 51 51 55 0 27 38 60 38 50 1 2 2 2 7 5 2 4 4 4 26 9 1 2 2 1 21 9 5 1
6 38 45 41 50 25 0 31 52 29 1 3 1 2 1 6 5 3 4 3 5 28 13 1 2 1 2 21 9 6 1
7 51 57 55 62 38 28 0 66 42 1 1 2 1 2 7 4 3 4 5 3 28 12 2 2 2 1 20 10 5 2
8 79 87 85 96 59 52 65 0 66 2 1 1 1 3 9 6 5 4 8 3 49 19 2 2 2 3 29 15 6 2
9 50 55 55 60 39 29 42 65 0 1 3 1 1 2 6 5 3 3 5 4 27 11 3 1 1 2 19 9 6 1
10 1 2 2 1 50 1 1 4 2 0 124 4 10 4 7 5 6 3 5 3 16 9 13 14 4 4 24 25 8 23
11 1 2 2 1 2 1 2 2 1 124 0 4 7 3 4 4 3 3 3 1 13 6 8 9 4 2 19 17 6 19
12 1 2 2 1 2 1 2 2 1 5 4 0 4 1 2 3 1 2 1 2 4 4 3 5 1 1 8 1 6 7
13 1 2 2 1 2 1 2 2 1 11 5 4 0 3 5 2 4 3 4 1 13 6 8 8 3 4 16 4 15 17
14 1 2 2 1 2 1 2 2 1 5 4 2 3 0 2 3 1 2 1 2 5 4 4 5 1 4 8 1 8 7
15 9 13 11 11 8 10 8 13 7 8 6 3 5 2 0 4 1 3 4 1 8 5 7 8 2 3 14 85 121 14
16 6 7 6 9 5 4 5 8 5 3 6 1 4 1 2 0 3 1 1 2 5 2 4 4 3 1 10 84 104 9
17 5 4 5 5 4 5 2 7 4 2 4 1 3 1 3 1 0 1 1 4 3 4 2 4 1 1 7 1 71 7
18 5 6 4 8 5 5 4 6 5 4 4 1 5 2 2 3 1 0 1 1 5 3 4 2 3 1 7 2 81 8
19 6 7 6 9 5 4 5 8 5 3 6 1 4 1 2 3 1 1 0 2 5 2 4 4 3 1 10 4 100 8
20 3 5 5 4 5 3 3 5 3 2 3 1 1 1 3 1 2 1 1 0 4 1 5 3 1 3 3 3 55 5
21 27 25 28 32 18 22 19 33 22 15 12 5 11 7 7 5 3 5 5 4 0 10 11 18 4 4 122 17 108 18
22 13 15 14 15 12 10 11 17 11 9 6 3 8 3 5 3 2 4 3 2 9 0 8 8 2 4 62 10 93 10
23 1 2 2 1 2 1 2 2 1 13 7 3 7 6 6 2 6 2 4 2 13 6 0 13 3 3 4 7 6 19
24 1 2 2 1 2 1 2 2 1 15 9 5 9 5 9 5 4 2 6 2 18 7 11 0 5 2 7 9 10 23
25 1 2 2 1 2 1 2 2 1 5 4 2 3 1 4 1 2 1 1 3 3 4 3 5 0 1 8 1 6 7
26 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 5 1 4 1 1 1 3 1 2 1 4 2 4 3 1 0 5 1 6 6
27 5 4 5 8 5 3 6 6 5 24 18 5 18 7 2 1 2 2 1 1 14 8 21 31 5 5 0 128 21 138
28 1 2 2 3 1 2 2 2 2 40 28 1 3 1 85 84 1 5 3 1 117 58 41 50 1 1 125 0 16 8
29 3 3 3 5 3 5 3 4 4 3 3 2 2 1 18 9 6 8 9 9 58 42 41 49 2 1 118 136 0 81
30 1 2 2 1 2 1 2 2 1 24 18 8 15 7 13 9 6 7 7 5 28 14 18 24 8 5 39 2 40 0
Gambar 5.4 Desire Line Matrik Asal Tujuan Tahun 2025 (smp/jam)
Executive Summary
56
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Oi/Dd 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 85 81 93 57 46 66 95 61 2 1 3 2 1 10 6 3 8 6 4 46 18 1 2 2 3 29 16 6 1
2 85 0 91 101 63 54 67 108 67 1 1 4 1 1 11 10 6 6 7 4 51 20 5 1 2 3 32 17 7 1
3 84 89 0 100 60 51 65 104 68 4 1 1 3 1 12 7 5 6 9 2 50 20 3 2 1 2 32 16 7 3
4 93 102 98 0 68 62 75 114 76 1 4 1 1 2 13 9 4 7 8 3 57 27 1 1 4 1 35 18 8 1
5 57 63 62 67 0 33 46 73 47 61 1 2 3 2 9 6 2 5 5 5 32 11 1 2 3 1 26 11 6 1
6 46 55 50 61 31 0 38 63 35 2 3 2 2 1 8 6 3 5 4 6 34 16 1 3 1 2 26 11 7 1
7 62 70 67 76 46 34 0 81 51 1 1 3 1 2 9 5 3 5 6 4 34 15 2 3 2 1 25 12 6 3
8 96 107 103 117 72 64 79 0 81 2 1 1 2 3 11 8 6 5 9 4 60 23 2 3 2 4 35 19 7 2
9 61 67 67 73 48 35 52 79 0 1 4 1 1 3 7 6 4 3 7 4 33 14 3 2 1 2 23 11 8 1
10 1 3 2 1 61 2 1 5 2 0 151 5 12 5 9 6 7 4 6 4 19 11 16 17 5 5 29 31 9 28
11 1 3 2 1 3 1 2 3 1 151 0 5 9 3 5 5 4 4 3 1 16 8 9 11 5 3 23 21 7 23
12 1 3 2 1 3 1 2 3 1 6 5 0 5 1 3 3 1 3 1 3 4 5 4 6 1 2 9 2 7 8
13 1 3 2 1 3 1 2 3 1 13 7 4 0 4 6 3 5 3 5 1 16 7 10 10 4 5 19 5 18 21
14 1 3 2 1 3 1 2 3 1 6 5 3 3 0 3 3 1 3 1 3 6 5 4 7 1 5 9 2 9 9
15 11 16 13 14 9 13 9 16 9 10 7 4 6 2 0 5 1 4 5 1 10 6 8 10 3 3 17 104 148 17
16 7 9 7 11 6 5 6 10 6 4 7 1 5 1 3 0 3 2 1 2 6 3 5 5 3 2 12 102 127 11
17 6 5 6 6 5 6 3 8 5 2 5 2 3 1 4 1 0 2 1 5 3 5 3 4 2 1 8 2 86 9
18 6 7 5 10 6 6 5 7 7 4 5 2 6 2 3 3 1 0 2 1 6 4 4 3 4 1 8 3 99 9
19 7 9 7 11 6 5 6 10 6 4 7 1 5 1 3 3 2 1 0 2 6 3 5 5 3 2 12 5 122 9
20 4 6 6 5 6 4 3 6 4 2 4 1 1 2 3 2 2 1 1 0 5 2 6 3 2 3 4 3 68 6
21 33 30 35 39 22 26 24 40 27 18 15 6 13 9 8 6 4 6 6 5 0 12 14 22 5 4 149 21 132 22
22 16 18 17 19 14 12 14 21 13 11 7 4 10 3 6 4 3 4 4 3 10 0 10 10 2 5 76 12 114 12
23 1 3 2 1 3 1 2 3 1 16 8 4 9 7 7 3 7 3 4 3 16 7 0 16 4 3 5 9 7 23
24 1 3 2 1 3 1 2 3 1 18 11 6 11 7 11 6 5 2 7 3 22 8 14 0 6 2 9 11 12 28
25 1 3 2 1 3 1 2 3 1 6 5 2 4 1 5 1 3 1 1 4 4 5 3 6 0 2 9 2 7 8
26 1 3 2 1 3 1 2 3 1 4 6 1 5 1 1 2 3 1 3 1 5 2 5 4 1 0 6 2 7 7
27 6 5 6 10 6 4 7 7 6 30 22 6 22 8 3 1 2 3 1 1 17 10 26 37 7 6 0 156 25 169
28 1 3 2 4 1 2 3 2 3 49 34 1 4 1 104 102 1 6 4 1 143 71 50 61 1 1 153 0 19 10
29 4 3 4 6 4 6 4 4 5 4 4 2 2 2 22 11 7 10 11 11 70 52 50 59 3 1 144 166 0 99
30 1 3 2 1 3 1 2 3 1 29 22 10 18 9 16 11 7 9 8 6 34 17 22 30 9 7 47 3 48 0
Tabel 5.5 Matrik Asal Tujuan Kota dan Kabupaten Gorontalo Tahun 2030
(smp/jam)
Gambar 5.5 Desire Line Matrik Asal Tujuan Tahun 2030 (smp/jam)
Executive Summary
57
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 5.6 Hasil Pembebanan Jaringan Jalan Tahun 2014 (smp/jam)
Gambar 5.7 Hasil Pembebanan Jaringan Jalan Tahun 2019 (smp/jam)
Gambar 5.8 Hasil Pembebanan Jaringan Jalan Tahun 2025 (Smp/jam)
Executive Summary
58
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Gambar 5.9 Hasil Pembebanan Jaringan Jalan Tahun 2030 (smp/jam)
Executive Summary
59
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
BAB -6
ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN
6.1. ARAH PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA JARINGAN
TRANSPORTASI KABUPATEN GORONTALO
Arah pengembangan prasarana transportasi Kabupaten Gorontalo lebih
menekankan pada aksesibilitas dan konektivitas dari seluruh ibu kota kecamatan
menuju pusat pelayanan kegiatan atau pusat kegiatan wilayah dalam
perwujudan rencana struktur ruang Kabupaten Gorontalo.
Arah pengembangan sarana transportasi di arahkan pada pengembangan
fasilitas angkutan umum yang efektif dan efisien. Efektif dalam arti selamat,
aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat,
mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, serta polusi
rendah. Efisien dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu
kesatuan jaringan transportasi.
6.2. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JARINGAN PRASARANA DAN PELAYANAN
TRANSPORTASI KABUPATEN GORONTALO
Tujuan dan sasaran kebijakan sektor transportasi Kabupaten Gorontalo
mencakup hal-hal utama sebagai berikut :
1) Peningkatan aksesibiltas dan konektivitas sarana transportasi dalam
menunjang rencana struktur dan pola ruang Kabupaten Gorontalo.
2) Peningkatan kualitas dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
3) Mendorong pemakaian angkutan umum dan menganjurkan pengaturan
wilayah penggunaan bentor.
Executive Summary
60
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
6.3. STRATEGI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA JARINGAN
TRANSPORTASI KABUPATEN GORONTALO
1) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kapasitas akses jalan dari
seluruh ibu kota kecamatan menuju pusat pelayanan kegiatan atau pusat
kegiatan wilayah sesuai RTRW Kabupaten Gorontalo.
2) Peningkatan pelayanan transportasi agar meningkatkan aksesibilitas, efisiensi
dan efektifitas jalur angkutan penumpang baik bagi pengguna layanan dan
penyedia layanan sesuai dengan ketersediaan sistem jaringan jalan dan
fasilitas simpul-simpul transportasi.
3) Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana pendukung layanan
angkutan penumpang meliputi terminal dan fasilitas pemberhentian
angkutan.
4) Peningkatan kualitas dan kapasitas serta pengembang sarana dan prasarana
Bandar Udara Djalaludin.
6.4. PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA JARINGAN
TRANSPORTASI KABUPATEN GORONTALO
6.4.1. Pengembangan Transportasi Jalan
Pengembangan transportasi jalan di fokuskan pada peningkatan konektifitas ibu
kota kecamatan dengan ibukota kabupaten di Limboto, Peningkatan dan
pengembangan kualitas da kapasitas jalan di lihat dari pola pergerakan yang
terbangun menunjukan kebutuhan pergerakan yang menghubungkan simpul-
simpul transportasi antara pelabuhan pengumpul Gorontalo dengan pelabuhan
anggrek dan kwandang serta Bandar Udara Djalaluddin, sehingga memungkinkan
dukungan daerah pada program pengembangan jaringan jalan bebas hambatan
yang sesuai dengan perencanaan RTRW Nasional, dalam perkembangan terkini
program pengembangan jalan bebas hambatan di konsentrasikan pada
pembangunan ruas jalan Gorontalo Outter Ring Road (GORR. Mengacu pada
RTRW Nasional, program pengembangan jaringan jalan bebas hambatan
direncanakan pada periode kedua yaitu tahun 2015-2019.
Executive Summary
61
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Seiring dengan meningkatnya perjalanan dengan pesawat udara maka akan
diperlukan angkutan pemadu moda yang merupakan aksesibiltas langsung bagi
penumpang pesawat udara baik dari terminal maupun pelabuhan.
6.4.2. Pengembangan Transportasi Kereta Api
Transportasi kereta api adalah merupakan pengembangan jaringan transportasi
jangka panjang. Sebagai dukungan langsung kepada perluasan dan percepatan
pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan belum dapat dilakukan
untuk jangka pendek. Pengembangan jaringan transportasi kereta api
disesuaikan dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
Rencana pengembangan transportasi kereta api disesuaikan berdasarkan
program RTRW Nasional yang ditetapkan pada prioritas pengembangan tahun
2025-2027 sehingga analisis permintaan dan pengembangan jalur kereta api
akan dianalisi dalam satu koridor pulau sulawesi.
6.4.3. Pengembangan Transportasi Bandar Udara
Usulan pengembangan bandara djalaluddin terkait dengan pesatnya
pertumbuhan penumpang pesawat udara, hal ini terkait dengan persaingan
sehat antar maskapai penerbangan yang memberikan fasilitas dan harga terbaik
kepada konsumen. Dengan peningkatan penumpang rata-rata berkisar 22% per
tahun nya maka dipastikan diperlukannya pengembangan bandara baik dari sisi
kapasitas maupun fasilitas.
Executive Summary
63
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Tabel 6.1 Usulan Program Pengembangan Sarana Dan Prasarana Jaringan Transportasi Kabupaten Gorontalo
Nomor Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi Sumber Dana
Target Pencapaian
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2030
Pengembangan Transportasi Darat
1 Meningkatkan dan mengembangkan
kualitas dan kapasitas jalan
• Jalan Bulila-Tualango; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Jembatan Jodoh-Timuato; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Tuladenggi-Dumati; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Hulawa-Pilohayanga; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Iluta-BiluhuTimur; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Pilolalenga-BiluhuTengah; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Pulubala-Dulamayo; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Pangadaa-Bakti; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Mulyonegoro-Lakeya; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Lakeya-Pangahu; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Bumela-Totopo; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Pongongaila-Iloponu; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Lamahu-Puncak; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Tunggulo-Ilomangga; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Yosonegoro-LimeheBarat; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Balahu-Kaliyoso;dan Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Parungi-Monggolito; Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Jalan Limboto-Kota Gorontalo Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBD X
• Pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Gorontalo Outer Ring
Road (GORR)
Pembangunan Baru Kabupaten Gorontalo APBN X
• Peningkatan Poros Isimu-Gorontalo Pelebaran dan Struktural Kabupaten Gorontalo APBN/APBD x x
Executive Summary
64
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi Sumber Dana
Target Pencapaian
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2030
2
Peningkatan kualitas Pelayanan
Transportasi
• Penambahan rute BRT beserta
feeder nya yang mengakomodir
pergerakan menuju Bandar Udara di
Isimu
Pelayanan angkutan
umum yg lebih balk Kabupaten Gorontalo APBN X X
• Rasionalisasi jumlah armada
angkutan kota dengan permintaan
yg ada
Pelayanan angkutan
umum yg lebih balk Kabupaten Gorontalo APBD X
• Peningkatan kapasitas dan kualitas
terminal tipe B Limboto
Pelayanan angkutan
umum yg lebih balk Kabupaten Gorontalo APBD X
• Penambahan jumlah terminal untuk
barang
sub-sentral distribusi Isimu APBD/Swasta X X
• Pemanfaatan lahan dan bangunan
terminal untuk aktivitas jasa dan
perdagangan
Optimalisasi Terminal
Isimu APBD/Swasta X
• Pengaturan yang lebih ketat agar
terminal dapat berfungsi lebih
optimal
Optimalisasi Terminal
Isimu APBD/APBN
• Perbaikan sirkulasi penumpang
dalam terminal
proses naik turun,
menungu, tiket, sistem
informasi
Semua terminal
Kabupaten Gorontalo APBD X
• Penambahan jumlah terminal tipe B,
C
Disesuaikan dengan
kebutuhan Kabupaten Gororntalo APBD X X
• Pengetatan uji kelayakan kendaraan
Peningkatan Keselamatan
Jalan Raya Kabupaten Gorontalo APBD X
• Pengaturan ruang gerak Bentor pada
jalan lingkungan
Kabupaten Gorontalo APBD X
Executive Summary
65
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi Sumber Dana
Target Pencapaian
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2030
• Penyelengaraan sarana transportasi
pemadu moda untuk aksesibilitas
menuju bandara
Kabupaten Gorontalo X X
Pengembangan Transportasi Kereta
Api
1 Pembangunan dan pengembangan
akses jalan rel Gorontalo-Isimu
sebagai sentra dan sub-
sentra distribusi Kabupaten Gororntalo APBN
X
2
Pembangunan dan pengembangan
jaringan jalan rel sebagai bagian dari
rencana jalur rel di Sulawesi
sentral dan sub-sentral
distribusi Kabupaten Gororntalo APBN
3 Jaringan rel Atinggola (bts. Sulut; dari
Bitung) – Isimu
termasuk sebagai sentra
distribusi barang Kabupaten Gororntalo APBN X
4 Jaringan rel Isimu - Marisa - Molosipat termasuk sebagai sentra
distribusi barang Kabupaten Gororntalo APBN X
5 Pengembangan stasiun kereta sebagai
sentra distribusi
sentral dan sub-sentral
distribusi Kabupaten Gororntalo APBN X
Pengembangan Transportasi Udara
Pengembangan bandara pengumpul
Djalaluddin (Gorontalo)
• Peningkapatan kapasitas runway dan
terminal; perbaikan akses Kabupaten Gororntalo APBN X X
• Peningkatan aksesibilitas antar
daerah kedaerah terpencil Kabupaten Gororntalo APBN X X X
• Pengembangan Bandara Djaluddin
sebagai embakarsi haji Kabupaten Gororntalo APBN X
• Penyusunan RTBL Kawasan Sekitar
Bandara Djalaluddin dengan
memperhatikan KKOP
Kabupaten Gororntalo APBN X X
Executive Summary
66
Studi Sistranas Pada Tatralok Di Wilayah Provinsi Gorontalo
Nomor Usulan Program Keterangan Satuan/
Lokasi Sumber Dana
Target Pencapaian
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2030
• Penataan lansekap dan parkir
Bandara Djalaluddin Kabupaten Gororntalo APBN X X X X X X X X