Bab 1 Dbd Revisi

8
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue (Arbovirus) yang masuk ketubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi & Yuliani,2001). Demam Berdarah Dengue adalah penyakit virus berat yang ditularkan oleh nyamuk endemik (Aedes Aegypty) dibanyak Negara Asia Tenggara & Selatan, Pasifik & Amerika Latin. Ditandai dengan meningkatnya Permeabilitas pembuluh darah, hipovolemia dan gangguan mekanisme pembuluh darah. Wabah hebat terjadi saat penyakit menyebar kedaerah baru dengan angka serangan tinggi pada orang-orang yang rentan. DBD ini merupakan infeksi yang berhubungan dengan bepergian, yang sering terjadi pada turis dari negera non endemik. Penyakit DBD ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang terutama memiliki habitat perkotaan dan mendapat virus sewaktu menghisap darah manusia yang terinfeksi (Infektif setelah 8- 10 hari). DBD bukan hanya menyerang anak-anak tetapi orang 1

description

dbd

Transcript of Bab 1 Dbd Revisi

Page 1: Bab 1 Dbd Revisi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh Virus Dengue (Arbovirus) yang masuk ketubuh melalui gigitan nyamuk

Aedes Aegypty (Suriadi & Yuliani,2001). Demam Berdarah Dengue adalah

penyakit virus berat yang ditularkan oleh nyamuk endemik (Aedes Aegypty)

dibanyak Negara Asia Tenggara & Selatan, Pasifik & Amerika Latin. Ditandai

dengan meningkatnya Permeabilitas pembuluh darah, hipovolemia dan

gangguan mekanisme pembuluh darah. Wabah hebat terjadi saat penyakit

menyebar kedaerah baru dengan angka serangan tinggi pada orang-orang yang

rentan. DBD ini merupakan infeksi yang berhubungan dengan bepergian,

yang sering terjadi pada turis dari negera non endemik. Penyakit DBD ini

ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty yang terutama memiliki habitat

perkotaan dan mendapat virus sewaktu menghisap darah manusia yang

terinfeksi (Infektif setelah 8-10 hari).

DBD bukan hanya menyerang anak-anak tetapi orang dewasa juga. Di

Indonesia DBD cenderung meningkat pada musim hujam. Kejadian luar biasa

terutama di Indonesia dilaporkan oleh Dr. David Baylon di Batavia (Jakarta)

1779. Hampir seluruh provinsi terjangkit penyakit DBD dan hampir tiap

tahun terjadi wabah meskipun bergantian dari satu kota ke kota lain. Pada

tahun 1988 terjadi wabah meluas diseluruh tanah air. Namun Demam

Berdarah baru dikenal pada tahun 1968 dalam KLB di Jakarta & Surabaya

dengan angka kematian sangat tinggi sekitar 41,3%. DBD pada hakekatnya

1

Page 2: Bab 1 Dbd Revisi

2

adalah penyakit akibat urbanisasi dan dipengaruhi oleh mobilitas sangat tinggi.

Urbanisasi menyebabkan berjejalnya penduduk perkotaan yang akan

menurunya kualitas sanitasi dan timbulnya tempat pembiakan nyamuk Aedes

Aegypty. Dari tahun 1955 sampai dengan tahun 2007 jumlah penderita

DBD diseluruh dunia sangat meningkat sekali dari 908 jiwa mencapai

9.25.896 jiwa (WHO 2009).

. (Data kasus DBD di Puskesmas Dau) Menurut hasil wawancara dari

bidan Desa Kalisongo, mengatakan bahwa Desa Kalisongo merupakan daerah

endemik DHF di daerah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang khususnya

Dusun Loandeng RW 4. Terbukti dari data 6 bulan terakhir tahun 2015

didapatkan 13 orang terkena DBD. Berdasarkan hasil pengkajian yang

dilakukan di RT 1 dan 2 RW 4 Dusun Loandeng Desa Kalisongo Kabupaten

Malang, ditemukan 57% rumah warga masih memiliki barang bekas di sekitar

rumah yang berserakan dan dapat menampung air hujan, 53% keadaan

selokan cenderung kotor dan air selokannya tidak mengalir dengan baik yang

mana hal ini dapat menjadi sarang nyamuk.

Tindakan pencegahan terjadinya DBD di Desa kalisongo juga telah

dilakukan seperti pembagian bubuk abate yang disebarkan ke rumah-rumah

warga serta penyuluhan tentang bahaya DBD dan program 4M plus oleh petugas

kesehatan setempat, tetapi kejadian DBD masih saja terjadi di setiap tahunnya.

Untuk itu masyarakat sebagai obyek pelayanan kesehatan tidak lagi sebagai

pihak yang pasif yang hanya menerima pelayanan dari tenaga kesehatan tetapi

harus ikut aktif dalam seluruh proses perubahan sejak pengenalan masalah

kesehatan sampai penanggulangan masalah kesehatan. Untuk itu, dalam

mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas, maka mahasiswa Jurusan

Page 3: Bab 1 Dbd Revisi

3

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ingin

melakukan praktek profesi keperawatan komunitas di Desa Kalisongo Dusun

Loandeng RW 04 dari RT 01 dan RT 02 Kecamatan Dau Malang guna

membantu masyarakat menanggulangi kasus DBD yang hingga sekarang

program dari pemerintah belum tuntas.

Pada kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas digunakan

suatu pendekatan, yaitu model keperawatan community as partner yaitu

pendekatan kepada perangkat desa dan masyarakat setempat. Pendekatan

perangkat desa dilakukan dengan cara berdiskusi dengan perangkat desa

dan stakeholder mengenai permasalahan kesehatan yang ada dan solusi

apa yang bisa diambil. Pendekatan juga dilakukan kepada masyarakat di RT

01 dan RT 02 RW 4 Dusun Loandeng Desa Kalisongo untuk diberikan

edukasi mengenai bahaya DBD dan pencegahannya.

Dengan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kesehatan yang terjadi

pada individu, keluarga dan masyarakat serta mampu meningkatkan derajat

kesehatan yang optimal secara mandiri khususnya pada masalah penanganan

DHF.

Dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan proses keperawatan

komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data,

kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan

hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.

Page 4: Bab 1 Dbd Revisi

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana proses Asuhan keperawatan pada agregat DBD di Dusun

Loandeng Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang RT 01 dan RT 02

RW 04 ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan

masyarakat serta mampu menanggulangi masalah kesehatan terkait Demam

Berdarah bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi

yang terdapat di masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Dapat mengenal wilayah binaan praktek profesi keperawatan komunitas

2. mengetahui agregat DBD di Dusun Loandeng Desa Kalisongo Kecamatan

Dau Kabupaten Malang RT 01 dan RT 02 RW 04

3. Berkomunikasi secara efektif dengan tokoh masyarakat dan semua lapisan

masyarakat.

4. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat

terkait DBD.

5. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah

DBD.

6. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam

menanggulangi masalah DBD yang terdapat pada masyarakat.

7. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna

mengatasi masalah DBD yang dihadapi.

Page 5: Bab 1 Dbd Revisi

5

8. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah

DBD yang dihadapi.

9. Melaksanakan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, analisa

data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi

terhadap masalah yang ditemukan

1.4 Manfaat penulisan

1.4.1 Untuk mahasiswa

1. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan asuhan keperawatan

komunitas dengan pemberian pendidikan kesehatan khususnya tentang

Demam Berdarah Dengue (DBD).

2. Untuk menimba pengalaman belajar mengenali masalah kesehatan dan

menentukan langkah penyelesaiannya.

1.4.2 Untuk puskesmas

1. Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi

kesehatan masyarakat terkait DBD yang termasuk dalam wilayah kerja

puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.

2. Dapat dijadikan bahan penyuluhan bagi puskesmas pada masyarakat di

wilayah kerja puskesmas.

1.4.3 Untuk masyarakat

Masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku

pencegahan kejadian demam berdarah dengue (DBD) dari masyarakat tersebut

Page 6: Bab 1 Dbd Revisi

6

sehingga dapat dijadikan masukan untuk lebih meningkatkan peran serta

masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah