Bab 1 Bumil

download Bab 1 Bumil

of 3

Transcript of Bab 1 Bumil

HUBUNGAN KONSUMSI ZAT BESI DAN RIWAYAT GANGGUAN MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangAnemia gizi adalah kekurangan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) sehingga disebut anemia defisiensi besi atau Anemia Gizi Besi (AGB). Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi (Kemenkes RI., 2009). Pada ibu hamil, masalah AGB dapat disebabkan karena asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan zat besi yang tidak adekuat. Selain itu, karena pada masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan hemoglobin (Arisman,2004)Kebutuhan zat besi selama trimester I relatif lebih sedikit, yaitu 0,8 mg sehari, yang kemudian meningkat selama trimester II dan III yaitu hingga 6,3 mg sehari. Sebagian peningkatan ini dapat terpenuhi dari cadangan zat besi dan dari zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna. Jika cadangan zat besi sangat sedikit, sedangkan kandungan dan penyerapan zat besi dari dan dalam makanan sedikit, maka pemberian suplementasi menjadi sangat penting (Arisman,2004).Pada ibu hamil yang memiliki riwayat kelainan menstruasi seperti hipermenorea/menoragia atau polimenorea kemungkinan memiliki cadangan zat besi yang tidak banyak dan resiko mengalami anemia cukup tinggi.Hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), yang disebabkan oleh kelainan organik dalam rahim. Sedangkan polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari), disebabkan oleh gangguan hormonal. (Sarwono). Pasien dengan menorrhagia kehilangan lebih dari 80 mL darah dengan setiap siklus menstruasi dan sering mengalami anemia (Coulter A, Bradlow J, Agass M, et al, 1991). Pada wanita yang memiliki kelainan tersebut, akan ada banyak darah yang keluar dan kejadian anemia pun sangat rentan terjadi. Jika anemia berlanjut terus sampai ketika ia hamil, hal tersebut akan mengganggu pemenuhan kebutuhan zat besi yang meningkat selama kehamilan dan kemungkinan akan memperparah anemia pada ibu hamil tersebut.

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut dan fenomena yang terjadi pada masyarakat, peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan antara konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan apakah riwayat gangguan menstruasi sebelumnya berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

1.3. Tujuan Penelitian1.3.1.Tujuan UmumMengetahui apakah ada hubungan tingkat konsumsi zat besi dan riwayat kelainan menstruasi sebelumnya dengan kejadian anemia pada ibu hamil, sehingga dapat dilakukan pencegahan primer maupun sekunder untuk menurunkan angka kejadian anemia khususnya anemia defisiensi besi pada ibu hamil.1.3.2.Tujuan Khusus1.3.2.1.Diketahuinya tingkat konsumsi zat besi pada ibu hamil.1.3.2.2.Mengetahui apakah ada riwayat kelainan menstruasi sebelumnya pada ibu hamil.1.3.2.3.Menganalisis apakah ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kadar hb pada ibu hamil.1.3.2.4.Menganalisis apakah ada hubungan antara terdapatnya riwayat kelainan menstruasi dengan kadar hb pada ibu hamil.

1.4. Manfaat Penelitian1.4.1 Subjek PenelitianMengetahui tingkat konsumsi zat besi sehari-hari, serta adanya riwayat kelainan menstruasi sebelumnya dan hubungannya dengan kadar hb sehingga dapat mencegah ataupun menanggulangi masalah kejadian anemia pada ibu hamil.1.4.2 Diri SendiriUntuk menambah wawasan tentang ilmu kedokteran khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil serta untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat khususnya ilmu CRP (Community Research Programe).1.4.3 Pemerintah dan Praktisi KesehatanHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas kesehatan setempat sehingga dapat menjalankan perannya secara maksimal dan berkesinambungan dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat khususnya ibu hamil dan meningkatkan upaya pencegahan anemia pada ibu hamil di wilayah kerjanya.1.4.4 Masyarakat UmumSebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sehingga diharapkan masyakarat dapat berperan aktif dalam pencegahan anemia pada ibu hamil.1.4.5 Masyarakat IlmiahHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan menjadi dasar penelitian yang lebih lanjut.