BAB 1

11
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terbatasnya sarana akomodasi di kota Bandar Lampung, mengharuskan kota Bandar Lampung untuk berorientasi pada pembangunan perhotelan yang dapat menunjang pertumbuhan kota Bandar Lampung baik dari sektor perekonomian, pariwisata, dan jasa. Sebagai salah satu kota terbesar di pulau Sumatera, Bandar Lampung memainkan peranan yang penting dalam pengembangan dan kegiatan ekonomi di pulau Sumatera. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan . Pada tahun 2011 provinsi Lampung menjadi wilayah sentralisasi pabrik dan industri, serta sebanyak 200 obyek wisata yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota yang

description

Bab 1 contoh laporan kerja praktik paket pekerjaan pondasi bored pile hotel mercure lampung

Transcript of BAB 1

Page 1: BAB 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbatasnya sarana akomodasi di kota Bandar Lampung, mengharuskan kota

Bandar Lampung untuk berorientasi pada pembangunan perhotelan yang

dapat menunjang pertumbuhan kota Bandar Lampung baik dari sektor

perekonomian, pariwisata, dan jasa. Sebagai salah satu kota terbesar di pulau

Sumatera, Bandar Lampung memainkan peranan yang penting dalam

pengembangan dan kegiatan ekonomi di pulau Sumatera. Sebagian besar

penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Pada

tahun 2011 provinsi Lampung menjadi wilayah sentralisasi pabrik dan

industri, serta sebanyak 200 obyek wisata yang tersebar di seluruh wilayah

kabupaten/kota yang mendukung aktif perkembangan kegiatan pariwisata di

provinsi Lampung.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Lampung, “Lampung

Dalam Angka 2013, Lampung in Figures” permintaan kamar hotel berbintang

tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012 meskipun tidak

terlalu signifikan. Berdasarkan total wisatawan yang berkunjung ke kota

Bandar lampung pada tahun 2012-2013, jumlah pengunjung yang menginap

di hotel berbintang pada tahun 2012 sebanyak 58,32% dan pada tahun 2013

Page 2: BAB 1

2

menjadi 55,33%. Untuk hotel melati mengalami peningkatan, jumlah tingkat

penghunian kamar dan akomodasi hotel melati meningkat dari 39,48% (2012)

menjadi 41,81% (2013). Sedangkan untuk jumlah hotel dan akomodasi

lainnya yang terdapat di Provinsi Lampung pada tahun 2013 yaitu, sebanyak

75 hotel, 2.431 kamar, 4.499 tempat tidur, dan 1.887 tenaga kerja.

Usaha perhotelan sekarang ini sudah merupakan salah satu industri yang

memiliki prospek menjanjikan. Pembangunan hotel memerlukan sumber dana

dan sumber daya manusia dalam jumlah besar, dengan resiko kerugian dan

keuntungan yang sama besar.

Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,

disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan

berikut makan dan minum. (Sud, 1987)

Sebagai suatu industri jasa, usaha perhotelan dalam menyelenggarakan

pelayanannya harus didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai, antara

lain fasilitas penginapan, ruang tamu, tempat parkir, makan dan minum,

rekreasi, perlengkapan telekomunikasi, tenaga kerja, dan lain-lain. Dengan

demikian usaha perhotelan benar–benar menjadi usaha komersial yang

mampu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sekaligus menunjang

sektor pembangunan dimana hotel itu berada. Dalam menunjang

pembangunan tersebut perhotelan dapat berperan aktif dalam berbagai hal

antara lain meningkatkan industri rakyat, menciptakan lapangan kerja,

membantu usaha pendidikan latihan, meningkatkan pendapatan daerah atau

Page 3: BAB 1

3

negara, meningkatkan devisa negara dan meningkatkan hubungan antara

bangsa. (Marpaung 1990).

Dari gambaran latar belakang di atas, PT. Sinar Laut sebagai owner merespon

secara positif dengan membangun Hotel Mecure Lampung, PT. Sinar Laut

bekerjasama dengan Manajemen Hotel Mecure Indonesia untuk

mengembangkan roda bisnis perusahaan dan memfasilitasi masyarakat

provinsi Lampung sebagai salah satu sarana penginapan dan kegiatan.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan proyek serta

tujuan kerja praktik:

1. Tujuan Proyek

Tujuan pembangunan Hotel Mercure Lampung secara umum, yaitu:

a. Memenuhi tingkat kebutuhan masyarakat lokal, nasional, dan

internasional terhadap mutu pelayanan serta fasilitas perhotelan di

kota Bandar Lampung.

b. Menciptakan lapangan pekerjaan dan pengembangan karir khususnya

bagi masyarakat kota Bandar Lampung dan Umumnya bagi

masyarakat di provinsi Lampung.

c. Pemenuhan kebutuhan fasilitas penginapan bagi para pendatang di

kota Bandar Lampung.

d. Menunjang pertumbuhan di sektor perekonomian, jasa dan pariwisata

di kota Bandar Lampung.

Page 4: BAB 1

4

2. Tujuan Kerja Praktik

Tujuan kerja praktik pada proyek pembangunan Hotel Mercure Lampung

yang berlokasi di Jalan Raden Intan No.88, Tanjung Karang, kota Bandar

Lampung diantaranya, yaitu:

a. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program

studi Strata 1 Teknik Sipil, Universitas Lampung.

b. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang suatu

pekerjaan konstruksi dengan melihat secara langsung di lapangan

(lokasi proyek) serta mengetahui metode baru dalam perkembangan

pelaksanaan proyek dewasa ini.

c. Memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang

sebenarnya.

d. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang telah didapat di

bangku kuliah dengan praktik pelaksanaan di lapangan serta

implementasi dan realisasi ilmu teknik sipil.

C. Ruang Lingkup Pekerjaan

Secara umum ruang lingkup pekerjaan pada pembangunan Hotel Mercure

Lampung yang berlokasi di Jalan Raden Intan No.88, Tanjung Karang, kota

Bandar Lampung diantaranya, yaitu:

1. Penyelidikan tanah dan tes laboratorium

Pekerjaan ini meliputi :

a. Sampling dan coring.

Page 5: BAB 1

5

b. Tes karakteristik tanah (kadar air, berat jenis, berat volume, analisis

sarigan, permeabilitas, dll).

c. Tes daya dukung tanah (CBR, konsolidasi, SPT test dll).

2. Pekerjaan Persiapan

a. Pekerjaan pembersihan lapangan.

b. Pekerjaan direksi keet.

c. Pekerjaan pengukuran.

d. Mobilisasi dan demobilisasi

e. Pekerjaan prasarana proyek:

3. Pekerjaan Tanah dan Pasir

1) Pekerjaan sarana listrik.

2) Pekerjaan sarana air kerja.

3) Pekerjaan bouwplank

4. Pekerjaan Tanah dan Pasir

a. Galian tanah.

b. Urugan tanah setelah galian.

c. Pemadatan tanah

5. Pekerjaan Substruktur

Pekerjaan substruktur yang dilaksanakan adalah :

a. Pekerjaan retaining wall

b. Pekerjaan bore pile

c. Pekerjaan pile cap

6. Pekerjaan Struktur

7. Pekerjaan Arsitekturss

Page 6: BAB 1

6

8. Pekerjaan Mechanical Electrical

D. Batasan Masalah

Mengingat waktu kerja praktik yang relatif terbatas, maka laporan ini tidak

dapat menjelaskan secara lengkap pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir

pelaksanaan. Pada laporan ini, pembahasan dibatasi pada masalah teknis

pengawasan dan pelaksanaan di lapangan, yang meliputi:

1. Studi kasus dilakukan di proyek pembangunan Hotel Mecure Lampung,

dengan kondisi lahan proyek sebagai objek penelitian.

2. Teknik pelaksanaan pekerjaan pengondisian lahan proyek pembangunan

Hotel Mecure Lampung yang meliputi pembangunan dinding penahan

(retaining wall tipe secan pile), pekerjaan pondasi (bored pile).

3. Teknik pengendalian proyek yang meliputi pengendalian mutu bahan,

pengendalian waktu, pengendalian logistik, pengendalian tenaga kerja,

pengendalian biaya, pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan, serta

sistem laporan.

E. Metode Pelaksanaan Kerja Praktik

Pelaksanaan kerja praktik ini didasarkan pada:

1. Pengamatan langsung di lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan.

2. Penjelasan dari site engineer proyek selaku pembimbing lapangan.

3. Mempelajari literatur dan berbagai referensi untuk melengkapi beberapa

poin pembahasan yang diperlukan.

4. Pengarahan dan konsultasi dengan dosen pembimbing kerja praktik.

Page 7: BAB 1

7

5. Data berupa dokumen kontrak proyek dan gambar rencana.

6. Dokumentasi pada setiap tahap pekerjaan.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu.

1. Studi Pustaka

Penulisan menggunakan berbagai literatur yang berkaitan dengan pokok

permasalahan yang terjadi di lapangan. Studi pustaka ini bertujuan untuk

membandingkan secara teori dan secara teknis di lapangan.

2. Observasi

Penulisan ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung selama

kerja praktik pada saat pelaksanaan pembangunan proyek tersebut di

lapangan. Pengamatan di lokasi proyek dilakukan selama tiga bulan.

3. Wawancara

Penulisan melakukan tanya jawab pada saat kerja praktik di lapangan

dengan konsultan pengawas, kontraktor pelaksana, dan para pekerja di

lokasi proyek serta pihak-pihak yang terkait dalam ruang lingkup proyek

tersebut.

4 Asistensi dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing Kerja Praktik

Asistensi dan konsultasi dilakukan dengan Dosen Pembimbing Kerja

Praktik untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa bagaimana cara

Membandingkan hasil kerja secara teoritis di kampus dengan praktek di

lapangan.