Bab 1
-
Upload
ahmad-juheri -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Bab 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi di topang oleh majunya Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki rasa tanggung jawab dan integritas
yang tinggi. Suatu bangsa akan maju dan berwibawa apabila memiliki
insan-insan yang menguasai ilmu dan teknologi serta bermoral luhur
sebagai pengelola Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang secara teratur dan terarah. Untuk itu perlu di tingkatkan daya
pikir (intelektual) dan kualitas kerja (skill). Pendidikan adalah faktor
utama dalam upaya peningkatan intelektual yang di harapkan mampu
memberikan ilmu, dan juga penerapan-penerapan ilmu. Latihan dan
praktek kerja merupakan tahapan peningkatan kualitas kerja
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kerja yaitu dengan di
laksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dasar pelaksanaan PKL
adalah memenuhi syarat Sistem Kredit Semester (SKS) yang di bebankan
sebagai ajang untuk menerapkan teori yang sudah diperoleh di bangku
perkuliahan
Teori yang sudah diperoleh tentunya memerlukan wujud aplikasi
nyata, salah satunya adalah fisika material. Teori tersebut mengkaji
tentang material ( bahan ) berdasarkan sifat mekanik, optik , dan magnetik.
Selain itu juga membahas tentang teori-teori solidifikasi, penumbuhan dan
karakterisasi material.
Karakterisasi material merupakan tahap untuk dapat memperoleh
informasi yang lebih banyak tentang material. Hasil yang diperoleh adalah
data yang dapat dianalisa lebih lanjut, sehingga mengetahuai karakter
( sifat ) bahan yang telah dibuat. Setelah mengetahui sifat material maka
dapat dijadikan referensi ketika akan memberikan perlakuan lebih lanjut
untuk memanfaatkan material tersebut.
Pada material logam cukup dilakukan pengujian sifat mekanik dan uji
komposisi logam tersebut. Uji komposisi material akan menghasilkan
komposisi unsur yang terkandung dalam bahan tersebut. Agar bahan dapat
digunakan sesuai keperluan dan memenuhi kualifikasi yang diinginkan,
maka perlu diuji sifat mekaniknya. Uji mekanik dapat berupa uji tarik, uji
kekerasan dan uji lengkung.
Pengetahuan mengenai uji tarik dan uji lengkung bahan penting untuk
di ketahui khususnya oleh seseorang yang berkecimpung di bidang tehnik
dan material sains. Bertolak dari hal inilah maka penulis memilih UPTD
Lab. Perindustrian DISPERINDAG Kabupaten Tegal sebagai mitra dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan karena peralatan yang dimiliki
cukup lengkap dan menunjang untuk melakukan pengujian tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat
Dengan adanya PKL ini, mahasiswa di harapkan dapat mengetahui
kondisi di lapangan yang sesungguhnya untuk memasuki dunia kerja
sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Selain itu, untuk
membandingkan kualitas antara dua logam uji (kuningan) dari produsen
yang berbeda berdasarkan hasil uji tarik dan uji lengkung.
Karakteristik material perlu di ketahui secara mendalam sebab bahan
tersebut dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai
keadaan. Pengujian bahan menjadi hal penting dan sangat diperlukan.
Hasil uji akan memberikan informasi yang dapat menjadi acuan akurat dan
ilmiah terkait keadaan bahan tersebut. Berawal dari pengujian dapat
diketahui apakah bahan sudah memenuhi standar atau belum.
Uji tarik logam dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat kekuatan
mekanik tarik (batas lumer, kekuatan tarik, keuletan, dan sebagainya) dari
bahan logam yang di pakai. Uji lengkung dapat di gunakan untuk
menentukan sifat mampu lengkung suatu bahan. Dengan PKL ini,
mahasiswa dapat mengetahui secara langsung keadaan dan permasalahan
sesungguhnya yang ada dalam suatu proses pengujian yang selama ini
hanya oleh mahasiswa secara teoritis di perkuliahan.
C. Tempat dan Pelaksanaan
PKL dilaksanakan di UPTD Laboratorium Perindustrian Dinas
Perindustrian Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Tegal.
Pelaksanaan PKL dimulai dengan mengajukan proposal PKL ke dosen
pembimbing dilanjutkan ke satgas PKL jurusan fisika untuk kemudian
disetujuai oleh ketua jurusan. Setelah itu semua proposal PKL
ditandatangai oleh kepala LP3. Setelah proposal disetuji maka surat
permohonan PKL di serahkan ke instansi mitra (UPTD Lab. Perindustrian
DISPERINDAG Kab. Tegal). Surat permohonan yang disetujui oleh
instansi mitra (di tandai dengan stempel instansi mitra) selanjutnya di
tukarkan dengan surat penerjunan. Dengan berbekal itu maka diajuakan ke
fihak UPTD Laboratorium Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan
Kabupaten Tegal.
Waktu pelaksanaan PKL pada ahir bulan Agustus sampai bulan
September tahun 2008. Bentuk Kegiatan PKL berupa:
a. Orientasi, observasi dan eksperimen di UPTD Laboratorium
Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten
Tegal.
b. Mempelajari penggunaan alat-alat karakterisasi untuk
pengujian komposisi kimia dan sifat mekanis material yang
ada di objek PKL untuk mengkarakterisasi bahan logam non-
ferro.
D. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penyusunan laporan ini adalah melalui beberapa metode, yaitu:
1. Metode observasi
Dalam metode ini pengumpulan data di lakukan dengan mengamati
secara langsung objek penelitian dengan pengamatan.
2. Metode studi literatur
Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data-data yang di
peroleh dari buku-buku yang ada hubungannya dengan elemen mesin,
mekanika tehnik, ilmu bahan, ataupun buku yang berhubungan dengan
proses pelaksanaan PKL dan proses penyusunan laporan PKL
3. Metode wawancara
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan bertanya secara
langsung kepada responden, dalam hal ini adalah dari pihak UPTD Lab.
Perindustrian DISPERINDAG Kab. Tegal.
BAB 2Uji tarik dan lengkung bahan logam non-ferro di UPTD Lab.
Perindustrian DISPERINDAG Kabupaten Tegal
A. Kegiatan
1) Profil UPTD Lab Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tegal.
UPTD Lab Perindustrian adalah milik Pemerintah Kabupaten
Tegal yang dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan Penanaman Modal Kabupaten Tegal. Instansi Pemerintah ini
didirikan berdasarkan peraturan Daerah ( Perda ) Kabupaten Tegal
nomor 16 Tahun 2004.
Bidang jasa yang dikerjakan UPTD lab Perindustrian meliputi jasa
pengujian komposisi logam non ferro dan pengujian mekanik. Design
Center dan Machining hanya sebagai pendukung. UPTD lab
Perindustrian memiliki personil dua belas orang dengan status PNS 2
Orang, CPNS 2 Orang, PTT 4 orang dan 4 orang karyawan harian
lepas.
Peralatan uji/ ukur mesin-mesin yang dimiliki UPTD lab
Perindustrian antara lain:
Peralatan Uji / Ukur
No. Nama Type Jumlah
1. UTM
2. Spectrometer
3. Impact Charpy
4. Hardness Tester
5. Digimatic Caliper 0-300 mm
6. Dial Caliper 0-300mm
2) Kegiatan
Kegiatan utama yang dilakukan di objek PKL adalah melakukan
karakterisasi bahan logam non ferro yang dalam laporan ini digunakan
logam kuningan.
Percobaan tarik (tension test atau tensile test) ialah pengujian
mekanis secara statis dimana batang percobaan (benda uji) tarik di
bebani pada kedua ujungnya dengan gaya tarik sebesar P (N).
tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat kekuatan mekanik tarik (batas
lumer, kekuatan tarik, keuletandan sebagainya) dari bahan logam yang
di pakai.
Pengujian ini dilakukan dengan kecepatan pembebanan tetap atau
kecepatan perpanjangan tetap yang rendah sekali. Mesin tarik mencatat
beban yang diberikan dan perpanjangan dari batang percobaan pada
satu grafik. Batang percobaaan atau specimen tarik, ukuran dan
bentuknya ditentukan menurut standar. Untuk batang percobaan yang
silindrik di bagian tengah diameternya lebih kecil dan ini ditentukan
ialah d0 ,panjang yang di ukur dengan diameter d0 ialah l0 ,di ujung
specimen tersebut dibuat ullir untuk dapat dipegang pada mesi tarik.
Prosedur yang dilalui dalam melakukan pengujian tarik ini adalah:
1) Menggambarkan bentuk dan ukuran-ukuran benda uji dengan
satuan millimeter dengan tanda-tanda d0 , l0 , lZ , h , D dan L bagi
batang bulat dan a serta b bagi batang persegi sebagai ganti d0.
2) Mengukur gauge-length (panjang ukur l0) dan membaginya dalam
5 (lima) bagianyang sama, setiap bagian diberi tanda, penandaan
ini tidak boleh menyebabkan goresan dan tidak boleh terhapus.
3) Menentukan luas penampang-penampang setiap tempat yang
diberi tanda itu (untuk penampang bulat dengan cara mengukur
diameter setiap tempat itu d1 , d2 , …..d5).
4) Menentukan panjang dari setiap bagian yang diberi tanda (l1 , l2 ,
…….,l5).
5) Menghitumg gaya maksimum dari dari benda uji.
6) Memasang benda uji pada mesin uji tarik dan memberinya beban.
7) Selama benda uji mengalami penarikan, melakukan pengukuran
diameter ( di) benda uji dan langsung mencatatnya sementara
memberi tanda pada diagram “gaya tarik” di kertas grafik nilai P i
yang sesuai dengan di tadi.
8) Setelah batang percobaan putus, mematikan mesin dan
mengambil benda uji yang putus itu.
9) Mengambil diagram gaya perpanjangan yang telah tertulis pada
kertas grafik .
10) Mengukur penampang di tempat benda uji putus (untuk
penampang bulat ds).
11) Mengukur panjang batang LS setelah kedua patahan dipertemukan
kembali.
12) Mengukur penampang setiap tempat yang semula di beri tanda
disepanjang gauge-length.
13) Mengukur panjang bagian benda kerja (lS1 , lS2 , ……………lS5) disetiap
bagian yang semuala diberi tanda disepanjang gauge-length.
14) Mengukur kekerasan batang pada bagian-bagian yang mengalami
perpanjangan dan yang tidak.
15) Menentukan tempat batang putus dan menjelaskan apakah putus
simetri atau tidak.
16) Menggambar secara seksama bentuk dan keadaan permukaan dari
kedua ujung patahan dan memberikan penilaian.
17) Menentukan nilai-nilai sifat-sifat tarik yang diperoleh.
Pengujian selanjutnya adalah uji lengkung. Uji lengkung ( bending
test) ialah pengujian mekanis secara statis dimana batang percobaan
( benda uji ) lengkung di tumpu di kedua ujung dengan tumpuan rol,
kemudian dibebani tekan P (N) di tengah-tengah antar jarak antara dua
rol tersebut.
Lenturan (defleksi) yang terjadi ditengah batang tersebut diukur.
Untuk uji lengkung ini penilaian di lakukan secara kualitatif, yaitu
dengan mengamati titik lengkungnya.
Prosedur yang dilalui dalam melakukan pengujian lengkung :
1) Menggambarkan bentuk dan ukuran benda uji D, l dalam satuan
milimeter.
2) Mengukur jarak lengkung L.
3) Menentukan luas penampang batang.
4) Meletakkan benda uji tegak lurus diatas dua rol penumpu dan
mengatur agar penekan terletak di atas tengah-tengah
jaraklengkung antara dua rol penumpu.
5) Melakukan penekanan dengan menjalankan mesin. Mengukur
defleksi sesaat dan mengamati beban tekan (Pi) yang terjadi
selama pengujian berlangsung.
6) Mengambil benda uji.
7) Mengambil diagram pada kertas grafik.
8) Melukiskan sifat tampak dari permukaan benda uji yang
mengalami tegangan tarik, memberikan penilaian.
9) Menentukan sifat lengkung yang diperoleh.
B. Analisa Hasil
Gambar 1. Bentuk sampel awal
Dimensi plat A sebelum dilakukan uji tarik:
Panjang mula-mula (P0) = 50 mmLebar (l) = 12,42 mmTebal (t) = 0,82 mmLuas penampang awal (A0) = 10,18 mm2
Setelah uji tarik, diperoleh garfik sbb:
Grafik 1. hubungan antara F (kN) dan Stroke (mm) pada plat A
Beban tarik maksimum (Fmax) = 2.56 kN
Kekuatan tarik / ultimate strange (σu) :
σu =
σu =
σu = 251,28 N/mm2
Beban luluh = 2,38 kN
Kuat luluh / yield strength (σy) :
σy =
σy =
σy = 233,79 N/mm2
Panjang ukur ahir = 70,74 mmElongasi / regangan patah (ξf) :
(ξf) = x 100%
(ξf) = x 100%
(ξf) =
Dimensi plat B sebelum dilakukan uji tarik:
Panjang mula-mula (P0) = 49,50 mmLebar (l) = 12,41 mmTebal (t) = 0,81 mmLuas penampang awal (A0) = 10,05 mm2
Setelah uji tarik, diperoleh garfik sbb:
Grafik 2. hubungan antara F (kN) dan Stroke (mm) pada plat B
Beban tarik maksimum (Fmax) = 2.26 kN
Kekuatan tarik / ultimate strange (σu) :
σu =
σu =
σu = 224,87 N/mm2
Beban luluh = 1,85 kN
Kuat luluh / yield strength (σy) :
σy =
σy =
σy = 185,08 N/mm2
Panjang ukur ahir = 72,15 mmElongasi / regangan patah (ξf) :
(ξf) = x 100%
(ξf) = x 100%
(ξf) =
BAB 3PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran