BAB 1

3
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat dan keanekaragaman kebutuhan hidup mendorong berkembangnya industri-industri baru untuk memproduksi kebutuhan tersebut. Semakin banyaknya industri yang berdiri mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan energi untuk menunjang keberlangsungan proses industri tersebut. Namun sebagian besar industri-industri di Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Penggunaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, di Indonesia khususnya, sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Selain semakin susah didapatkan dan harganya yang semakin tinggi, emisi yang dihasilkan pun menjadi salah satu polusi yang mencemari lingkungan. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk berkontribusi dalam upaya penyediaan sumber energi alternatif adalah keberadaan sumber-sumber batubara yang melimpah di wilayah Indonesia. Untuk wilayah Banten, batubara banyak ditemukan di daerah Banten Selatan tepatnya di desa Bayah Barat. Menurut Tim Kajian Batubara Nasional (2006) batubara Bayah dapat ditemukan dengan mudah dan jumlahnya pun berlimpah sekitar 13,31 juta ton. Namun batubara tersebut didominasi oleh batubara kelas sedang sampai rendah. Batubara kelas sedang sampai rendah memiliki nilai kalori yang rendah sehingga sampai saat ini hanya digunakan untuk pembangkit energi listrik dengan harga yang murah. Batubara merupakan sumber mineral yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi krisis energi dalam waktu dekat. Diharapkan dengan berlimpahnya batubara yang tersedia dapat mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak bumi yang beremisi tinggi ke bahan bakar yang memiliki emisi lebih rendah seperti gas sintesis. Salah satu cara untuk mengurangi emisi adalah dengan menggunakan teknologi bersih. Teknologi ini merupakan inovasi terbaru dalam memperbaiki metode pembakaran batubara. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi alternatif telah

description

hhhh

Transcript of BAB 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat dan keanekaragaman kebutuhan hidup mendorong berkembangnya industri-industri baru untuk memproduksi kebutuhan tersebut. Semakin banyaknya industri yang berdiri mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan energi untuk menunjang keberlangsungan proses industri tersebut. Namun sebagian besar industri-industri di Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Penggunaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, di Indonesia khususnya, sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Selain semakin susah didapatkan dan harganya yang semakin tinggi, emisi yang dihasilkan pun menjadi salah satu polusi yang mencemari lingkungan.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk berkontribusi dalam upaya penyediaan sumber energi alternatif adalah keberadaan sumber-sumber batubara yang melimpah di wilayah Indonesia. Untuk wilayah Banten, batubara banyak ditemukan di daerah Banten Selatan tepatnya di desa Bayah Barat. Menurut Tim Kajian Batubara Nasional (2006) batubara Bayah dapat ditemukan dengan mudah dan jumlahnya pun berlimpah sekitar 13,31 juta ton. Namun batubara tersebut didominasi oleh batubara kelas sedang sampai rendah. Batubara kelas sedang sampai rendah memiliki nilai kalori yang rendah sehingga sampai saat ini hanya digunakan untuk pembangkit energi listrik dengan harga yang murah.

Batubara merupakan sumber mineral yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi krisis energi dalam waktu dekat. Diharapkan dengan berlimpahnya batubara yang tersedia dapat mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak bumi yang beremisi tinggi ke bahan bakar yang memiliki emisi lebih rendah seperti gas sintesis. Salah satu cara untuk mengurangi emisi adalah dengan menggunakan teknologi bersih. Teknologi ini merupakan inovasi terbaru dalam memperbaiki metode pembakaran batubara. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi alternatif telah memperoleh perhatian besar di Indonesia. Batubara mempunyai potensi sebagai bahan baku kimia, yang diantaranya dapat dilakukan melalui proses gasifikasi (Groenevald, 1980). Proses gasifikasi merupakan salah satu proses konversi batubara, khususnya batubara berkualitas rendah. Produk gasifikasi disebut juga gas produser, mengandung CO, H2, dan CH4, serta gas-gas inert CO2, H2O, dan N2. Gas-gas H2 dan CO merupakan komponen utama gas sintesis yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai bahan kimia, misalnya synthetic natural gas (SNG), ethanol, methanol, BBM, petro-chemical, urea dan listrik melalui teknologi integrated gasification combined cycle (IGCC) yang sangat ramah lingkungan.

Juproni (2014) telah meneliti tentang peningkatan nilai kalori batubara Alam Bayah tingkat rendah dengan metode Upgraded Brown Coal (UBC) dengan memanfaaatkan oli bekas sebagai pelarut dan aspal sebagai pelarut pembanding. Batubara yang telah di upgrade ini yang akan menjadi bahan baku studi penelitian ini dengan metode gasifikasi dengan menggunakan fixed bed reactor dan katalis K2CO3.

1.2 Perumusan MasalahMelimpahnya cadangan batubara Alam Bayah yang didominasi oleh low rank coal (batubara peringkat rendah) yang telah banyak ditingkatkan heating value-nya menggunakan metode UBC (Upgraded Brown Coal). Untuk memperoleh informasi mengenai performa katalisator yang digunakan dalam gasifikasi, maka diperlukan penelitian tentang komposisi gas hasil gasifikasi tersebut.

1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan syngas dari batubara Bayah yang telah terupgrade dengan menggunakan metode gasifikasi dengan menggunakan katalis K2CO3.

1.4 Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari program ini adalah: 1. Produk dari hasil gasifiasi batubara ini diharapkan dapat menghasilkan emisi gas CO dan H2 yang memiliki emisi gas yang rendah sehingga lebih ramah lingkungan dan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi batubara Alam Bayah sehingga industri-industri di Banten yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar dapat memperolehnya dengan mudah.2. Proses gasifikasi batubara yang dapat menghasilkan syngas dengan spesifikasi rasio mol H2/CO sebesar 23. Publikasi proceeding di seminar nasional atau jurnal nasional.

1.5 Manfaat ProgramBeberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program ini adalah :1. Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu yang diperoleh dengan berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi.2. Meningkatkan nilai ekonomis batubara Alam Bayah.3. Menggali potensi sumber daya alam Banten Selatan khususnya daerah Bayah. 4. Mengurangi emisi gas CO dan H2 untuk mengurangi pencemaran lingkungan.5. Memudahkan industri-industri pengguna bahan bakar batubara dalam memperoleh bahan bakar yang dibutuhkan.