BAB 1

14
Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong – Papua Barat KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PT. KRIASPESA NUSAPERDANA 1.1 Latar Belakang Upaya pemba ngun an perumahan berbasis kawasan dimak sudkan untuk mencipta kan li ngkungan perumahan dan permukiman yang se rasi , selaras, seimbang, dan berkel anu tan denga n dukun gan penye diaan sistem arin gan prasar ana primer dan sekunder yang memadai se suai dengan rencana tata ruang wi layah dan RP!" Kabupaten#Kota$ Permenpera No$ %! Tahun &''( tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus, pas al & men yebutkan bahwa salah sat u tu uan penyel eng garaan pengembangan perumahan pada kawasan ber)ungsi khusus adalah mendorong pembangunan rumah sesuai kebutuhan untuk menun ang kegiatan )ungsi khusus pada suatu kawasan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat ter)asilitasi kebutuhan tempat tinggalnya sekaligus untuk meningkatkan produkti*itas dan kineranya dalam kegiatan sektor yang bersangkutan$ "engan demikian, pemenuhan kebutuhan akan perumahan terutama pada kawasan+ kawasan yang ber)ungsi khusus mempunyai sasaran yang lebih detail Pe nd ah ul uan -%+% BAB - 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

description

lll

Transcript of BAB 1

Usula Teknis

BAB - 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Upaya pembangunan perumahan berbasis kawasan dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman yang serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dengan dukungan penyediaan sistem jaringan prasarana primer dan sekunder yang memadai sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan RP4D Kabupaten/Kota.

Permenpera No. 14 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus, pasal 2 menyebutkan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan pengembangan perumahan pada kawasan berfungsi khusus adalah mendorong pembangunan rumah sesuai kebutuhan untuk menunjang kegiatan fungsi khusus pada suatu kawasan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat terfasilitasi kebutuhan tempat tinggalnya sekaligus untuk meningkatkan produktivitas dan kinerjanya dalam kegiatan sektor yang bersangkutan.Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan akan perumahan terutama pada kawasan-kawasan yang berfungsi khusus mempunyai sasaran yang lebih detail:

1. Penyediaan rumah sederhana, layak, sehat dan terjangkau untuk MBR;

2. Pemenuhan kebutuhan akan PSU yang dapat memudahkan MBR yang tinggal di kawasan tersebut untuk menetap dan berkeluarga dengan baik;

3. Semakin berkembangnya sektor-sektor ekonomi maupun non ekonomi pada kawasan khusus terkait yang akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut yang berupa kenaikan produktifitas dan kinerjanya dalam berkehidupan;Akan tetapi dalam rangka pengembangan perumahan pada kawasan khusus menghadapi berbagai kendala antara lain: kepadatan penduduk, ketersediaan lahan, dan meningkatnya harga lahan untuk perumahan, serta kecenderungan semakin menurunnya kualitas lingkungan.

Oleh karena itu, di dalam melaksanakan penyelenggaraan perumahan pada kawasan khusus serta dikarenakan adanya fungsi khusus yang melekat pada kawasan tersebut (misalnya : kawasan industri, kawasan nelayan, kawasan pertambangan, dll), makan untuk terwujudnya tujuan penyelenggaraan perumahan pada kawasan khusus diperlukan adanya upaya untuk menyusun Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) Kawasan Perumahan pada Kawasan yang berfungsi khusus.

Sesuai dengan Permenpera No. 14 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus, Pasal 5 disebutkan bahwa pengembangan perumahan kawasan khusus diselenggarakan dengan: (i) menyediakan satuan perumahan untuk menunjang kegiatan dengan fungsi khusus pada satuan kawasan, yang telah dilengkapi dengan jaringan primer, sekunder dan tersier prasarana lingkungan, serta memenuhi persyaratan pembakuan pelayanan prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; (ii) menyediakan kaveling tanah matang untuk membangun rumah yang layak dan terjangkau guna menunjang kegiatan fungsi khusus pada suatu kawasan terutama bagi lapisan masyarakat berpenghasilan rendah.

Dengan demikian, sudah sangat jelas bahwa dalam kerangka penyusunan RRTR nantinya akan dihasilkan gambar-gambar rencana yang akan menjelaskan site plan dari kaveling-kaveling tanah matang beserta PSU yang baik primer, sekunder, maupun tersier kawasan.Berdasarkan Permenpera No. 14 Pasal 22 disebutkan bahwa penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan meliputi:

a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan;

b) Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kawasan.

Selain itu pada Pasal 5 disebutkan bahwa Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan harus memenuhi persyaratan teknis, ekologi, sosial, dan administrasi sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, serta telah memperhitungkan aspek mitigasi aspek mitigasi bencana antara lain bencana longsor, banjir, kebakaran, gempa dan tsunami.Untuk itu, sesuai dengan arahan dari pelaksanaan kegiatan tersebut diatas, maka kegiatan penyusunan RRTR Kawasan berfungsi khusus di Kota Sorong tersebut harus mengikuti kaidah-kaidah yang telah diatur didalam Permenpera No. 14 Tahun 2006.1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

1.2.1 MaksudMaksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui penyusunan rencana rinci tata ruang (RRTR) yang telah disesuaikan dengan kondisi, potensi dan permasalahan di daerah dalam rangka mendukung kebijakan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman.1.2.2 TujuanTujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah terwujudnya perumahan untuk mendukung fungsi khusus yang tertata dan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya.1.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedia Dokumen Rencana Rinci Kawasan Perumahan sebagaimana telah diatur dalam produk-produk kebijakan penataan ruang kawasan perumahan yang mendukung kawasan berfungsi khusus.Apabila dirinci lebih lanjut, dokumen tersebut di atas akan berisikan:

1. Teridentifikasinya kondisi, potensi dan permasalahan yang dihadapi pemerintah kabupaten/kota dalam rangka mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman baik dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan kawasan, baik yang terkait dengan:

a. Permasalahan lokasi pengembangan kawasan (location);

b. Kondisi dan permasalahan pada kawasan (Neighborhood Context);

c. Permasalahan ukuran (size) dan zoning kawasan;

d. Permasalahan legalisasi produk penataan ruang di daerah (legalization);

e. Kondisi fisik kawasan atau sumber daya alam (natural physical features);

f. Kondisi sumber daya buatan (man made features);

g. Permasalahan sirkulasi kawasan (circulation);h. Permasalahan yang terkait dengan utilitas kawasan (utilities);

i. Permasalahan yang terkait dengan arah pandang keluar kawasan (sensory);

j. Permasalahan yang terkait dengan sosial budaya kawasan (human and cultural);

k. Permasalahan yang terkait dengan iklim kawasan (climate).2. Visi, misi, dan tujuan pengembangan perumahan pada kawasan khusus;3. Skenario pengembangan kawasan khusus;

4. Strategi pengembangan kawasan khusus;

5. Rencana perolehan lahan kawasan khusus;

6. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan khusus yang terdiri dari rencana distribusi penduduk, rencana pengembangan prasarana, sarana dan utilitas, rencana struktur pelayanan kegiatan, dan rencana sistem jaringan pergerakan;

7. Rencana tapak pemanfaatan ruang lingkungan perumahan kawasan khusus;

8. Rencana blok pemanfaatan ruang (block plan);

9. Ketentuan letak dan penampang (pra rencana teknik) bangunan gedung, bangunan bukan gedung, jaringan jalan, dan jaringan utilitas;10. Pedoman pelaksanaan dan rencana pentahapan pelaksanaan pembangunan perumahan kawasan khusus;

11. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang;

12. Rencana invenstasi/pembiayaan dan sumber pendanaannya yang akan dikembangkan dalam upaya mewujudkan perumahan yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah;

13. Indikasi program dan kegiatan;

14. Gambar rumah dengan perspektif tiga dimensi pada kawasan khusus;

15. Film animasi kawasan;

16. Peta-peta pendukung dengan tingkat kedetailan peta skala 1:2000.

1.4 Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan ini meliputi:

1. Lingkup Materi Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan

Lingkup materi Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perumahan mengacu kepada produk-produk kebijakan penataan ruang kawasan perumahan yang mendukung kawasan berfungsi khusus. Selain itu juga lingkup materi mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus serta peraturan terkait lainnya.

2. Lingkup Kawasan Perencanaan dan Kedalaman Rencana

Lingkupnya adalah kawasan yang ditetapkan oleh Pemda sebagai kawasan berfungsi khusus dan kawasan disekitarnya; Kedalaman kawasan perencanaan adalah dengan skala 1 : 20003. Lokasi KegiatanLokasi kegiatan di Jakarta dengan kasus Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat yang berlokasi di Jln. Viktori km 10. Kelurahan Remu Slatan Distrik Sorong Timur berdasarkan Keputusan Walikota Sorong Nomor : 664 Tahun 2008 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kawasan Nelayan Di Jalan Viktori KM. 10 Kelurahan Remu Selatan Distrik Sorong Timur. (Lihat Gambar 1-1)4. Data dan Fasilitas Penunjang

Penyediaan oleh pengguna jasa;

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa;

Laporan dan Data

Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi serta photografi terkait yang ada dari berbagai instansi, antara lain dari Kantor Menpera, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, dan Pemda, dsb: Studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Program Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D) dari Pemda. Staf Pengawas

Pengguna jasa akan membentuk tim teknis yang bertindak sebagai pengawas dalam rangka jasa konsultan.

Penyediaan oleh penyedia jasa;Penyedia harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, baik yang harus dibeli maupun sewa atas nama kegiatan. Seluruh data hasil survei baik berupa data, program dan dokumen laporan yang diperoleh dari hasil kegiatan diserahkan kepada Tim Teknis Keasdepan Pengembangan Kawasan Khusus.

5. Alih Pengetahuan

Penyedia jasa harus mengadakan diskusi, pembahasan dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada pihak-pihak yang memerlukan di pusat dan daerah.

1.5 Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah berupa Dokumen Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) Kawasan Perumahan pada Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Provinsi Papua Barat, sesuai produk-produk kebijakan penataan ruang kawasan perumahan yang mendukung kawasan berfungsi khusus. Selain itu juga lingkup materi mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus.Dengan demikian, maka minimal keluaran yang ingin dihasilkan, yaitu:

1. Teridentifikasinya kondisi, potensi dan permasalahan yang dihadapi pemerintah kabupaten/kota dalam rangka mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman baik dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan kawasan, baik yang terkait dengan:

a. Permasalahan lokasi pengembangan kawasan (location);

b. Kondisi dan permasalahan pada kawasan (Neighborhood Context);

c. Permasalahan ukuran (size) dan zoning kawasan;

d. Permasalahan legalisasi produk penataan ruang di daerah (legalization);

e. Kondisi fisik kawasan atau sumber daya alam (natural physical features);

f. Kondisi sumber daya buatan (man made features);

g. Permasalahan sirkulasi kawasan (circulation);

h. Permasalahan yang terkait dengan utilitas kawasan (utilities);

i. Permasalahan yang terkait dengan arah pandang keluar kawasan (sensory);

j. Permasalahan yang terkait dengan sosial budaya kawasan (human and cultural);

k. Permasalahan yang terkait dengan iklim kawasan (climate).2. Visi, misi, dan tujuan pengembangan perumahan pada kawasan khusus;

3. Skenario pengembangan kawasan khusus;

4. Strategi pengembangan kawasan khusus;

5. Rencana perolehan lahan kawasan khusus;

6. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan khusus yang terdiri dari rencana distribusi penduduk, rencana pengembangan prasarana, sarana dan utilitas, rencana struktur pelayanan kegiatan, dan rencana sistem jaringan pergerakan;

7. Rencana tapak pemanfaatan ruang lingkungan perumahan kawasan khusus;

8. Rencana blok pemanfaatan ruang (block plan);

9. Ketentuan letak dan penampang (pra rencana teknik) bangunan gedung, bangunan bukan gedung, jaringan jalan, dan jaringan utilitas;

10. Pedoman pelaksanaan dan rencana pentahapan pelaksanaan pembangunan perumahan kawasan khusus;

11. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang;

12. Rencana invenstasi/pembiayaan dan sumber pendanaannya yang akan dikembangkan dalam upaya mewujudkan perumahan yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah;

13. Indikasi program dan kegiatan;

14. Gambar rumah dengan perspektif tiga dimensi pada kawasan khusus;

15. Film animasi kawasan;

16. Peta-peta pendukung dengan tingkat kedetailan peta skala 1:2000.

1.6 Sistematika PenulisanSistematika Laporan Pendahuluan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Papua Barat adalah sebagai berikut:Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, keluaran yang diharapan serta sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Papua Barat.

Bab 2 Gambaran Umum Wilayah Studi

Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran umum Kota Sorong, yang meliputi aspek fisik dan sumberdaya alam, sosial kependudukan, perekonomian, sarana dan prasarana.

Bab 3 Tinjauan TeoritisBab ini akan menguraikan mengenai teori-teori dari berbagai literatur mengenai tata ruang dan penataan kawasan perumahan. Hal ini akan menjadi landasan bagi penyusunan pekerjaan selanjutnya. Bab 4 Pendekatan dan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Bab ini berisi tentang pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Papua Barat.

Bab 5 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Rencana Kerja

Bab ini berisi tentang organisasi pelaksana Pekerjaan dan Rencana Kerja Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Khusus Nelayan di Kota Sorong Papua Barat. Gambar 11Peta Wilayah Perencanaan

Gambar 12Peta Lokasi Kegiatan Penyusunan RRTR Kawasan Khusus Nelayan Kota Sorong Papua Barat Berdasarkan Keputusan Walikota Sorong Nomor : 664 Tahun 2008 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kawasan Nelayan Di Jalan Viktori KM. 10 Kelurahan Remu Selatan Distrik Sorong Timur

BAB 1 PENDAHULUAN1-11.1Latar Belakang1-11.2Maksud, Tujuan, dan Sasaran1-31.2.1Maksud1-31.2.2Tujuan1-41.3Sasaran1-41.4Ruang Lingkup1-61.5Keluaran1-81.6Sistematika Penulisan1-10

Gambar 11Peta Wilayah Perencanaan1-12Gambar 12Peta Lokasi Kegiatan Penyusunan RRTR Kawasan Khusus Nelayan Kota Sorong Papua Barat Berdasarkan Keputusan Walikota Sorong Nomor : 664 Tahun 2008 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kawasan Nelayan Di Jalan Viktori KM. 10 Kelurahan Remu Selatan Distrik Sorong Timur1-13

Pendahuluan |1-1

Pendahuluan |1-2