BAB 1

16
 Universitas Sriwijaya  Laporan Kerja P raktek Unit Operasi PUSR I-1B 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang sebagian  besar pendudukn ya hidup dengan bercocok tanam. Sebagai negara kepulauan terbesar Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya yang melimpah terutama di sektor pertanian. Meski demikian, negara Indonesia merupakan negara berkembang yang kondisi perekonomian negaranya masih sangat bergantung pada sektor pertanian. Dengan kondisi demikian, Indonesia membutuhkan pasokan pupuk skala besar untuk menunjang kegiatan di bidang  pertanian dengan tujuan meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat menaikkan jumlah produksi. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dengan mendirikan industri pupuk. Untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk bagi para petani, maka Pemerintah mulai mendirikan pabrik pupuk pada tanggal 24 Desember 1959, yaitu PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) yang berlokasi di sekitar kawasan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Pelaksanaan pendirian pabrik pupuk tersebut diserahkan pada Biro Perancang Negara pada tahun 1957. Proyeknya dilimpahkan ke Departemen Perindustrian dan Pertambangan dengan nama Proyek pupuk Urea I. Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan ( Spin Off ) dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja disingkat PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Terjadi pengalihan hak dan kewajiban PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pusri Palembang yang berlaku efektif pada 1 Januari 2011. 1.2. Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan kerja praktek ini adalah untuk: 1. Memenuhi persyaratan kurikulum Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.

Transcript of BAB 1

Universitas SriwijayaLaporan Kerja Praktek Unit Operasi PUSRI-IB

Universitas SriwijayaLaporan Kerja Praktek Unit Operasi PUSRI-1B

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang sebagian besar penduduknya hidup dengan bercocok tanam. Sebagai negara kepulauan terbesar Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya yang melimpah terutama di sektor pertanian. Meski demikian, negara Indonesia merupakan negara berkembang yang kondisi perekonomian negaranya masih sangat bergantung pada sektor pertanian. Dengan kondisi demikian, Indonesia membutuhkan pasokan pupuk skala besar untuk menunjang kegiatan di bidang pertanian dengan tujuan meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat menaikkan jumlah produksi. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dengan mendirikan industri pupuk. Untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk bagi para petani, maka Pemerintah mulai mendirikan pabrik pupuk pada tanggal 24 Desember 1959, yaitu PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. PUSRI) yang berlokasi di sekitar kawasan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.Pelaksanaan pendirian pabrik pupuk tersebut diserahkan pada Biro Perancang Negara pada tahun 1957. Proyeknya dilimpahkan ke Departemen Perindustrian dan Pertambangan dengan nama Proyek pupuk Urea I.Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja disingkat PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Terjadi pengalihan hak dan kewajiban PT. Pusri (Persero) kepada PT. Pusri Palembang yang berlaku efektif pada 1 Januari 2011.1.2. Tujuan Kerja PraktekAdapun tujuan kerja praktek ini adalah untuk:1. Memenuhi persyaratan kurikulum Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.2. Mempelajari aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik kimia pada PT. PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG.3. Menambah cakrawala pandang dan berpikir bagi mahasiswa teknik kimia dalam aplikasi ilmu teknik kimia untuk skala industri.4. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sriwijaya dengan adanya transfer informasi dari kalangan industri kepada mahasiswa.5. Melihat, mempelajari dan memahami secara rinci proses pembuatan pupuk Urea yang siap dipasarkan secara langsung dan mengaitkannya dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.6. Memahami teknik peralatan industri yang digunakan di PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG serta mengetahui pengoperasian alat industri kimia secara langsung di pabrik. 7. Menganalisa kinerja Carbamat Condenser II dengan membandingkan neraca massa desain dan aktual serta menganalisa hasil perhitungan neraca panas antara desain dan aktual. 1.3. Ruang Lingkup Kerja Prakteka. Mengenali situasi dan kondisi baik di dalam maupun di luar lingkungan pabrik.b. Mengetahui struktur organisasi perusahaan.c. Mempelajari diagram alir proses dan kondisi operasi proses.1.4. Manfaat Kerja Prakteka. Menambah wawasan kami selaku civitas akademik Universitas Sriwijaya dalam bidang teknologi industri kimia.b. Dapat membandingkan ilmu yang telah dipelajari secara teori di kampus dengan ilmu lapangan yang ada di pabrik.1.5. Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan PT PUSRI Biro Perancang Negara (BPN) sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Lima Tahun 1 (REPELITA I) periode 1956-1960 diberi kepercayaan untuk perencanaan pembangunan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia. BPN melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik pupuk tersebut, dilanjutkan dengan pemilihan lokasi yaitu di Sumatera Selatan, dan percobaan lapangan penggunaan pupuk urea. Proyek pendirian pabrik pupuk urea ini kemudian dilimpahkan kepada Departemen Perindustrian dan Pertambangan dengan nama Proyek Pupuk Urea 1. Pada tanggal 24 Desember 1959 dimulailah pendirian pabrik pupuk pertama di Indonesia dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja atau lebih dikenal dengan PT. PUSRI. Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemilik saham tunggal yaitu pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan dan Departemen Perindustrian selaku kuasa pemegang saham. Pabrik yang diberi nama PUSRI I itu didirikan pada tanggal 4 November 1960 dengan kapasitas terpasang sebesar 180 ton amoniak/hari dan 300 ton urea/hari. Pabrik ini pertama kali beroperasi pada tanggal 16 Oktober 1963.Perluasan pabrik PUSRI mulai direncanakan pada tahun 1965 melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Departemen Perindustrian dengan perusahaan engineering Toyo Menko dari Jepang, namun rencana tersebut menemui kegagalan akibat kejadian G30S/PKI. Untuk menindak lanjuti rencana perluasan pabrik tersebut kemudian diadakan studi kelayakan bersama John Van Der Volk & Associate dari Amerika Serikat pada tahun 1968. Pada tahun 1972 mulai didirikanlah pabrik baru yang disebut pabrik PUSRI II dengan kapasitas terpasang 660 ton amoniak/hari dan 1150 ton urea/hari. Pembangunan pabrik PUSRI II selesai pada tahun 1974, pembangunan ini dikerjakan oleh kontraktor dari Amerika Serikat, MW Kellog Overseas Corporation, dan dari Jepang, Toyo Engineering Corporation.Dikarenakan kebutuhan pupuk dalam negeri meningkat sangat pesat, pabrik PUSRI III dibangun pada tanggal 21 Mei 1975 dengan kapasitas terpasang 1000 ton ammoniak/hari dengan menggunakan proses Kellog dan kapasitas produksi urea 1725 ton/hari dengan proes Mitsui Toatsu Total Recycle (MTTR) C-Improved oleh Kellog Overseas Corp. dan Toyo Engineering Corporation (TEC). Pabrik PUSRI IV mulai dibangun dengan kapasitas terpasang dan proses yang sama, lima bulan setelah pembangunan pabrik PUSRI III.Pabrik PUSRI I dihentikan operasinya pada tahun 1985 karena dipandang tidak efisien lagi. Untuk menggantikan pabrik PUSRI I, pada tahun 1990 mulai dibangun pabrik baru yang diberi nama pabrik PUSRI IB. Pabrik PUSRI IB memiliki kapasitas 446.000 ton amoniak per tahun dengan menggunakan proses Kellog dan kapasitas pabrik urea 570.000 ton urea per tahun dengan menggunakan proses Advanced Process for Cost and Energy Saving (ACES) dari Toyo Engineering Corporation (TEC). Pabrik ini merupakan pabrik yang dibangun dengan konsep hemat energi dan menggunakan sistem kendali komputer Distributed Control System. Konstruksi pabrik ini dilaksanakan oleh PT. Rekayasa Industri. Tabel 1.1. Data Kapasitas PabrikPabrikTahun operasiLicensor prosesKapasitas terpasangPelaksana konstruksi

PUSRI IIUnit amoniak1974Kellog overseas corporation218.000 ton/tahunKellog overseas corporation (Amerika Serikat)

Unit ureaMitsui Toatsu Chemicals, Inc.570.000 ton/tahun

PUSRI IIIUnit amoniak1976Kellog overseas corporation330.000 ton/tahunKellog overseas corporation (Amerika Serikat)

Unit ureaMitsui Toatsu Chemicals, Inc.570.000 ton/tahun

PUSRI IVUnit amoniak1977Kellog overseas corporation330.000 ton/tahunKellog overseas corporation (Amerika Serikat)

Unit ureaMitsui Toatsu Chemicals, Inc.570.000 ton/tahun

PUSRI IBUnit amoniak1995Kellog overseas corporation446.000 ton/tahunPT. Rekayasa Industri (Indonesia)

Unit ureaToyo Engineering corporation570.000 ton/tahun

Pada tahun 1997 dibentuk Holding BUMN pupuk di Indonesia dan PT.PUSRI ditunjuk sebagai induk perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang tercakup dalam Holding tersebut adalah :1. PT. Pupuk Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan.2. PT. Petrokimia Gresik yang berdiri pada 31 Mei 1975 di Gresik, Jawa timur.3. PT. Pupuk Kujang yang berdiri pada 9 Juni 1975 di Cikampek, Jawa Barat.4. PT. Pupuk Kalimantan Timur yang berdiri pada 7 Desember 1977 di Bontang, Kalimantan Timur.5. PT. Pupuk Iskandar Muda yang berdiri pada 24 Februari 1982 di Lhoksemawe, Nanggroe Aceh Darussalam.Dalam sejarah perkembangannya, PT. PUSRI mendapat berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Dalam laporan ini hanya dicantumkan penghargaan-penghargaan yang berhubungan dengan kinerja pabrik dan keselamatan kerja di PT. PUSRI. Beberapa penghargaan tersebut diantaranya adalah:1. Upakarti sebagai Pembina Industri Kecil dari Presiden RI (1988)2. Piagam sebagai salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar dari Menteri Keuangan RI (1988)3. Highest Safety Performance dari British Safety Council (1989)4. Piagam sebagai Perusahaan Teladan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tingkat nasional dari Menteri Tenaga Kerja (1991)5. Piagam Zero Accident dari Menteri Tenaga Kerja (1991)6. Penghargaan Sahwali (Sahwali Award) dari Indonesian Environmental Management and Information Centre (1991)7. Satya Lencana Pembangunan dalam Pembinaan Koperasi Mandiri dari Wakil Presiden RI (1992)8. Sword of Honour dari British Safety Council (1993)9. Piagam Zero Accident dari Menteri Tenaga Kerja (1994)10. Penghargaan ISO-25 dalam bidang Akreditasi Laboratorium atas Analisa Pengujian Mutu Produk Amonia dan Urea dari National Association of Testing Authorities (NATA) Australia11. Penghargaan ISO-14001 untuk keselamatan lingkungan (2000)12. Penghargaan ISO-9002 untuk kualitas produk (2001).1.6. Lokasi Dan Tata Letak PabrikPT. PUSRI didirikan 7 kilometer dari pusat kota Palembang di tepi sungai Musi di daerah Sungai Selayur. Kelayakan ini ditunjang dengan keadaan geografis Sumatera Selatan yang memiliki kekayaan alam yaitu gas alam yang merupakan bahan baku utama dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Sungai Musi merupakan salah satu faktor penunjang sebagai bahan baku pembuatan steam dan keperluan utilitas lainnya di samping sebagai sarana transportasi untuk pengangkutan produk. Luas tanah yang dipergunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar sedangkan luas tanah untuk perumahan karyawan 26,5265 hektar. Di samping itu sebagai lokasi cadangan disiapkan 41,7965 hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan kompleks pabrik dan perumahan karyawan bila diperlukan di kemudian hari. Tata letak PT. PUSRI dapat dilihat pada Gambar 1.1.Berikut ini ditampilkan adalah lokasi dari PT PUSRI.

Gambar 1.1. Peta lokasi PT. PUSRI1.7. Pengertian dan Makna Lambang Perusahaan

Gambar 1.2. Logo PT. PUSRINama perusahaan ini diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termashur pada abad VII di daerah Sumatera, yaitu kerajaan Sriwijaya. Penggunaan nama ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa dulu pernah berdiri kerajaan besar di kota Palembang. Makna yang terkandung pada lambang PT. PUSRI adalah:1. Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan singkatan kata urea. Lambang ini telah terdaftar di Dep Kehakiman & HAM No. 021391.2. Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal akte berdirinya PT. PUSRI.3. Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember.4. Setangkai kapas berjumlah lima yang mekar dari kelopak berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya PT. PUSRI, yaitu 1959.5. Perahu Kajang, merupakan ciri khas kota Palembang yang dibelah oleh sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap ikan.6. Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan perkembangan PT. PUSRI di masa depan.7. Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur yang dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan dan ketabahan dalam mengejar cita-cita. 1.8. Maksud dan Tujuan PerusahaanMaksud dan tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya adalah:1. Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya.2. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perseroan menjalankan usaha-usaha: produksi, perdagangan, pemberian jasa, dan usaha lain.3. Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut di atas, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.1.9. Visi, Misi PerusahaanVisi PT. PUSRI adalah Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri pupuk, petrokimia, dan jasa-jasa teknik melalui maksimasi nilai untuk perusahaan dan kepuasan pelanggan.Misi yang diemban oleh PT. PUSRI adalah untuk Memproduksi dan memasarkan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan nasional (swasembada pangan), produk-produk petrokimia dan jasa-jasa teknik di pasar nasional dan global dengan memperhatikan aspek mutu secara menyeluruh.Untuk mewujudkan misi dan visi di atas, PT. PUSRI senantiasa menyandarkan kegiatannya pada 3 hal utama, yaitu a. Sumber daya manusia merupakan aset yang berharga.b. Pelanggan merupakan alasan keberadaan perusahaan.c. PT. PUSRI berada di tengah masyarakat.1.10. Perkembangan Usaha dan PemasaranPT. PUSRI dari sejak berdirinya telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan yang mana PT. PUSRI telah tercatat sebagai produsen pupuk yang memiliki aset terbesar diantara pabrik pupuk lainya di Indonesia. PT. PUSRI sekarang mengoperasikan empat train pabrik pupuk yaitu PUSRI II, III, IV, dan I-B (dahulunya PUSRI I) dengan fasilitas pendukungnya, tiga pabrik utilitas, dua pabrik kantong, dan satu unit pengantongan, satu unit fasilitas pembuatan ammonia cair ke kapal, serta satu kapal pengangkutan ammonia.1.10.1.PUSRI IIStudi Kelayakan Ekonomi:Jhon Van Der WalkPelaksana Konstruksi:Kellog Overseas Corp. (USA)Toyo Engineering Corp. (Jepang)Penandatanganan Kontrak:7 Agustus 1972Selesai Konstruksi:6 Agustus 1974Produksi Perdana:6 Agustus 1974Biaya:US $ 86 JutaSumber Dana:USAID, OECF, IDA, Bank Asia RIJenis Proyek:Cost Plus Fixed FeeKapasitas Terpasang:Urea 1.150 ton per hari Ammonia 660 ton per hari Proses Pembuatan:Ammonia-KellogUrea-MTC Total Recycle C ImprovedSumber Gas Alam:Pertamina/StanvacPabrik PUSRI II terdiri dari dua pabrik utama, di samping fasilitas lainnya, yaitu:a. Pabrik ammonia dengan kapasitas 660 MTPD dengan menggunakan proses M.W. Kellog Corp (USA).b. Pabrik urea yang mempunyai kapsitas 1.150 MTPD dengan menggunakan Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved milik Mitsui Toatsu Chemical Inc. (Jepang).Sedangkan fasilitas pembantu yang dibangun untuk pabrik PUSRI II adalah:a. Pembangkit tenaga listrik / generator dengan penggerak gas turbin dengan kapasitas 15 MW.b. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan generator darurat.c. Pembangkit steam bertekanan 1500 psig dan 625 psigd. Unit water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan air pendingin.e. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.

1.10.2.PUSRI IIITahun Pendirian:21 Mei 1975Pelaksana Konstruksi:Kellog Overseas Corp. (USA)Toyo Engineering Corp. (Jepang)Produksi Perdana:Desember 1976Biaya:US $ 192 JutaSumber Dana:World Bank dan RIJenis Proyek:Cost Plus Fixed FeeKapasitas Terpasang:Urea 1.725 ton per hari Ammonia 1.000 ton per hari Proses Pembuatan:Ammonia-KellogUrea-MTC Total Recycle C ImprovedSumber Gas Alam:Pertamina/Stanvac

1.10.3. PUSRI IVTahun Pendirian:25 Oktober 1975Pelaksana Konstruksi:Kellog Overseas Corp. (USA)Toyo Engineering Corp. (Jepang)Produksi Perdana:Oktober 1977Biaya:US $ 186 JutaSumber Dana:Dana Pembangunan Saudi Arabia, World Bank dan RIJenis Proyek:Cost Plus Fixed FeeKapasitas Terpasang:Urea 1.725 ton per hari Ammonia 1.000 ton per hari Proses Pembuatan:Ammonia-KellogUrea-MTC Total Recycle C ImprovedSumber Gas Alam:Pertamina/StanvacPada saat peresmian pabrik PUSRI II, Presiden RI telah mengumumkan dan menyetujui pembangunan pabrik PUSRI III. Melalui Kep-Pres No. 17 tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk melaksanakan pembangunan pabrik PUSRI IV. Berdasarkan pertimbangan teknis maka PUSRI III dan PUSRI IV dibangun berdampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama.Pabrik PUSRI III dan IV masing-masing terdiri atas dua pabrik, yaitu:a. Pabrik ammonia dengan kapasitas produksi yang sama yaitu 1.000 MTPD dengan proses yang sama pula yang dibuat oleh M.W. Kellog Overseas Corp. (USA).b. Pabrik urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTPD, keduanya menggunakan proses Mitsui Toatsu Recycle C Improved (Jepang). Sedangkan fasilitas-fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah:a. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 16 MW.b. Dua unit water treatment untuk penyediaan demin water dan air pendingin.c. Dua unit steam generator, yang masing-masing terdiri dari:1) Waste heat boiler dengan kapasitas 90.700 kg steam/jam.2) Package boiler dengan kapasitas 102.060 kg steam/jamd. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan kapasitas 1.000 MT.e. Memperpanjang dermaga dan kapasitas pengangkut pupuk yang memakai conveyer untuk memuat pupuk langsung ke kapal.f. Pembangunan pabrik Oksigen dan Nitrogen cair (Air Separation Unit) dengan kapasitas masing-masing 5.000 m3.1.10.4.PUSRI I-BPUSRI I-B ini menggantikan pabrik PUSRI I yang telah beroperasi selama 23 tahun, pabrik PUSRI I (didirikan tahun 1961 dan beroperasi mulai 1963) ini dihentikan karena dipandang tidak ekonomis lagi dan sudah tua.Tahun Pendirian PUSRI I-B:14 November 1989Pelaksana Konstruksi:PT. Rekayasa Industri (Indonesia)Produksi Perdana:Agustus 1990Sumber Dana:World Bank, Bank Exim Tokyo dan RIJenis Proyek:SwakelolaKapasitas Terpasang:Urea 1.725 ton per hari Ammonia 1.350 ton per hari Proses Pembuatan:Ammonia-KellogUrea- ACESSumber Gas Alam:Pertamina/Stanvac

Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan penghematan bahan baku, pada tahun 1990-an dilakukan proyek optimasi yang dikenal dengan Amoniak Optimization Project (AOP) untuk PUSRI II, III, IV dan Urea Optimization Project (UOP) untuk PUSRI II oleh PT PUSRI sendiri bekerjasama dengan licensor proses sebagai konsultan.

Tabel 1.2. Kapasitas Produksi PT. Pusri sesudah Amoniak Optimization Project (AOP) dan Urea Optimization Project (UOP)Produksi Ammonia Produksi Urea

Ton Per HariTon Per TahunTon Per HariTon Per Tahun

792621.0001.725552.000

1.200396.0001.725570.000

1.200396.0001.725570.000

1.350446.0001.725570.000

4.5421.499.0006.9002.262.000

Usaha sampingan terdiri dari dua proyek studi kelayakan, pertama studi kelayakkan untuk pabrik Asam Sionurat yang berkapasitas 12.000 ton per tahun yang pelaksanaannya berkerja sama dengan Shikoku Chemical Corp dan Mitsui Toatsu dari Jepang. Proyek ini merupakan diversifikasi produk yang menggunakan bahan baku urea. Kedua adalah proyek melamin yang merupakan diversifikasi bahan baku.Untuk lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, baik sebelum pensiun ataupun sesudah masa pensiun, PT PUSRI mendirikan yayasan kesejahteraan karyawan PT PUSRI (YKKP) dan yayasan dana pensiun karyawan (YDPK). Dalam pengembangan usahanya, YKKP dan YDKP menanamkan modalnya dalam bentuk deposito, membeli saham atau obligasi dan membentuk anak perusahaan. Anak perusahaan tersebut adalah : a. PT Srijasa Perkasa (Srikasa)Bergerak dibidang usaha pembinaan petani karet Sumatera Selatan dengan berorientasi kepada mutu karet yang berkualitas tinggi.b. PT Sri Umbika Sari Bergerak dibidang usaha engineering, pabrikasi dan plant service.c. PT Sri Bina HeveaBergerak di bidang usaha pembinaan singkong dengan orientasi menghasilkan tepung singkong.d. PT Sri Andal LestariBergerak dibidang instrument dan elektronika diantaranya penanganaan perbaikan kondisi udara, pembangunan jaringan TV, parabola, reklame dan lain-lain.e. PT Sri Varia WisataBergerak dibidang jasa travel, penginapan dan pariwisata.f. PT Sri Aneka Karta (SAK) Bergerak di bidang pelayanan jasa seperti service kebersihan dan konstruksi sipil.Sedangkan anak perusahaan YDPK adalah:a. Foxboro PerkindBergerak dibidang pengadaan chemical dan spareparts serta pemeliharaan pabrik.b. PT Mahogany Indah IndustriMemproduksi gitar berkualitas tinggi.c. PT Puspa Karya TamaMengelola bidang usaha apotik untuk melayani keperluan obat-obatan bagi karyawan dan keluarga PT PUSRI, maupun masyarakat luar.Sejalan dengan misi PT PUSRI dan pola pembangunan industri nasional, khususnya pengembangan industri kecil, PT PUSRI juga aktif berperan sebagai pembina dalam pengembangan industri kecil, Pembinaan PT PUSRI terhadap industri kecil meliputi:a. Pembinaan pemasaranb. Pembinaan manajemenc. Pembinaan teknologiPembinaan tersebut dilakukan melalui suatu mekanisme program kerja sama antara PT PUSRI dengan instansi dan lembaga pemerintahan terkait melalui metode pendekatan bapak angkat.Beberapa industri kecil yang dibina PT PUSRI diantaranya:a. Keramik Payakabungb. Tenun tradisional jumputan pelangic. Kerajinan tenun songketd. Kerajinan kulit sepatu1.10.5.Distribusi dan PemasaranPendistribusikan pupuk urea sampai ke tangan petani pada waktu dan jumlah yang tepat merupakan tugas PT PUSRI, yang pelaksanaanya dilakukan oleh pusat distribusi dan berada di bawah pengawasan direktur komersial.Berdasarkan surat keputusan menteri perdagangan dan koperasi No.831/KP/016/1993 bahwa PT PUSRI bertanggung jawab sepenuhnya menyalurkan segala jenis pupuk urea, TSP, Za, KCl. Pupuk yang disalurkan sepenuhnya menyalurkan segala jenis pupuk-pupuk lainya di Indonesia maupun pupuk import, sehigga peta distribusi sampai melampaui wawasan nusantara.PT PUSRI memiliki sarana distribusi sebagai berikut:a. Tujuh kapal pupuk curah kapasitas 52.000 ton.b. Satu buah kapal ammonia kapasitas 5.700 ton meter kubik.c. Lima ratus sembilan puluh gerbong kereta api dengan kapasitas masing-masing 30 ton.d. Dua puluh lima kantor pemasaran wilayah (KPW) dan dua kantor perwakilan wilayah terbesar di Indonesia.e. Seratus delapan puluh tujuh kantor pemasaran kabupaten.f. Tiga ratus lima puluh satu buah gedung penyediaan pupuk (GPP) milik dan sewa yang tersebar diseluruh Indonesia dengan total kapasitas 1.087.246 ton.g. Lima kantor perwakilan yaitu:1) PT Pupuk Kujang2) PT Pupuk Iskandar Muda 3) PT Pupuk Asean Fertilizer4) PT Petrokimia Gersik5) PT Pupuk Kalimantan TimurPupuk urea PUSRI telah diekspor ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika serikat. Jadi pupuk urea ini telah dipasarkan hampir ke seluruh dunia.1.11. Kepedulian LingkunganSelain mengutamakan peningkatan jumlah produksi, PT. PUSRI jujga secara konsisten melaukan berbagai upaya terobosan untu dapat tetap menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan ialah dengan memperbaiki sistem dan perangkat yang ada dengan teknologi yang ramah lingkungan. Disamping itu perbaikan prosedur kerja juga diperhatikan untuk menjaga keselamatan dan kelestarian lingkunganKepedulian PT. PUSRI serta anak perusahaannya terhadap kelestarian lingkungan telah terbukti secara nyata dngan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dari SGS Yarsley United Kingdom. Pada tahun berikutnya Sucofindo juga menyerahkan sertifikat ISO 14001, termasuk sertifikat Predikat Biru dan Proper Prokasih dari Bapedal. Dengan demikian hal tersebut merupakan bukti nyata kepercayaan terhadap kepedulian PT. PUSRI dalam menjaga kualitas lingkungan.

1

1