Bab 1

37
Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, di mana mata rantai kehidupan sebagian penduduknya masih bergantung pada sektor pertanian. Jumlah daratan yang masih luas memungkinkan penduduknya melakukan usaha pertanian sebagai sumber mata pencarian. Ini sesuai dengan pasal 33 Undang- Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa “kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia akan dimanfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia”. Berdasarkan pada Undang-Undang Dasar tersebut dan melihat kenyataan adanya kekayaan alam yang melimpah di bumi Indonesia, maka pemerintah berupaya menggalinya dengan cara memajukan sektor pertanian yang merupakan tulang punggung tata ekonomi Indonesia. Ditinjau dari perlunya pupuk bagi pertanian Indonesia maka pemerintah merasa perlu untuk mendirikan pabrik-pabrik pupuk antara lain pabrik yang telah didirikan adalah PT Pupuk Sriwidjaja atau yang dikenal dengan sebutan PT Pusri. Pabrik ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959 dan FITRI KORTINA - 0609 3040 0367 Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 1

Transcript of Bab 1

Page 1: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Sejarah Berdirinya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, di

mana mata rantai kehidupan sebagian penduduknya masih bergantung pada sektor

pertanian. Jumlah daratan yang masih luas memungkinkan penduduknya

melakukan usaha pertanian sebagai sumber mata pencarian. Ini sesuai dengan

pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa “kekayaan alam yang

terkandung di bumi Indonesia akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat Indonesia”. Berdasarkan pada Undang-Undang Dasar

tersebut dan melihat kenyataan adanya kekayaan alam yang melimpah di bumi

Indonesia, maka pemerintah berupaya menggalinya dengan cara memajukan

sektor pertanian yang merupakan tulang punggung tata ekonomi Indonesia.

Ditinjau dari perlunya pupuk bagi pertanian Indonesia maka pemerintah

merasa perlu untuk mendirikan pabrik-pabrik pupuk antara lain pabrik yang telah

didirikan adalah PT Pupuk Sriwidjaja atau yang dikenal dengan sebutan PT Pusri.

Pabrik ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959

dan berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan dengan modal pertama adalah Rp

10.000.000.000.000,- dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Pada tanggal 16 Oktober 1963, merupakan kegiatan produksi PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang pertama dengan mulai beroperasinya pabrik Pusri-I.

Kapasitas terpasang pabrik Pusri-I adalah 100.000 ton/tahun Urea, walaupun pada

akhir tahun 1963 Pusri-I hanya dapat memproduksi 0,7 ton/hari Urea dan 180

ton/hari Amoniak. Namun pada tahun 1964 Pusri-I dapat mencapai produksi

sampai dengan 100,4% dari target produksi yang ditetapkan.

Untuk mengimbangi kebutuhan pupuk Urea yang terus meningkat, PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang melakukan perluasan pabrik. Perluasan pabrik dilakukan

dengan membangun Pusri-II pada tahun 1974 dengan kapasitas 380.000 ton/tahun

Urea, Pusri-III pada tahun 1976 dan Pusri-IV pada tahun 1977 dengan kapasitas

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 1

Page 2: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

masing-masing 570.000 ton/tahun Urea. Kemudian Pusri-II dioptimalisasi dan

ditingkatkan kapasitasnya menjadi 552.000 ton/tahun Urea pada tahun 1992.

Keseluruhan konstruksi untuk Pusri-II, Pusri-III, dan Pusri-IV dilakukan oleh

M.W. Kellog Overseas (Amoniak) dan Toyo Engineering Corporation (Urea).

Pada tahun 1985, operasi pabrik Pusri-I dihentikan karena usia dan dinilai

tidak efisien lagi. Pada tahun 1990 pabrik Pusri-I dirombak menjadi pabrik Pusri-

IB oleh PT Rekayasa Industri dengan menggunakan teknologi Advanced Cost and

Energy Savings (ACES). Pusri-IB diresmikan pada tanggal 22 Desember 1994

oleh Presiden Soeharto. Pusri-IB menggunakan sistem kendali komputer

Disributed Control System. Pabrik Pusri-IB ini dibangun dengan kapasitas

terpasang 570,000 ton/tahun Urea. Dalam rangka meningkatkan efisiensi pabrik

pada tahun 1992 dilakukan program Ammonia Optimization Project (AOP) dan

Urea Optimization Program (UOP) dalam upaya optimasi produksi pada Pusri-II,

Pusri-III, dan Pusri-IV. Program yang dilakukan Pusri telah dapat membuahkan

hasil dengan meningkatkan jumlah produksi Amoniak dan Urea dengan

mengurangi konsumsi energi yang dibutuhkan. Dengan keberadaan empat pabrik

yang dimiliki saat ini, PT Pusri telah menjadi produsen pupuk Urea terbesar di

Indonesia.

Tabel 1.1. Data pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Pabrik Tahun mulai

beroperasi

Licensor proses Kapasitas Pelaksana

Konstruksi

Pusri-II

Unit Amoniak

Unit Urea

1974 Kellog

MTC Total Recycle

C Improved

218,000 ton/tahun

570,000 ton/tahun

Kellog Overseas

Corporation

(AS)

Pusri-III

Unit Amoniak

Unit Urea

1976 Kellog

MTC Total Recycle

C Improved

330,000 ton/tahun

570,000 ton/tahun

Kellog Overseas

Corporation

(AS)

Pusri-IV

Unit Amoniak

Unit Urea

1977 Kellog

MTC Total Recycle 330,000 ton/tahun

Kellog Overseas

Corporation

(AS)

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 2

Page 3: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

C Improved 570,000 ton/tahun

Pusri-IB

Unit Amoniak

Unit Urea

1995 Kellog advance

process for cost

and energy saving

Aces of toyo eng.

corp.

446,000 ton/tahun

570,000 ton/tahun

PT Rekayasa

Industri

(Indonesia)

Dengan optimasi tersebut, produksi Amoniak Pusri-II, III, dan IV mengalami

peningkatan sebesar 10% sedangkan produksi Urea meningkat sebesar 50%

dengan penghematan gas alam sebanyak 30%. Total kapasitas keempat pabrik

yang dimiliki PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebesar 1.449.000.000

ton/tahun Amoniak atau 4542 Metric Ton Per Diameter (MTPD) Amoniak, dan

2.262.000.000 ton/tahun Urea atau 6900 Metric Ton Per Diameter (MTPD) Urea.

Tabel 1.2. Spesifikasi dan dana pembangunan pabrik Pusri-I, -II, -III, dan -IV

DATA PUSRI-I PUSRI-II PUSRI-III PUSRI-IV

Studi Kelayakan EkonomiGas Bell &

Associates

John Van der

Walk

PT. Pupuk

Sriwidjaja

Palembang

PT. Pupuk

Sriwidjaja

Palembang

Pelaksaaan Konstruksi

Morisson

Knudsen of

Asia Inc. (AS)

Kellog

Overseas

Corp. (AS)

Toyo

Engineering

Corp. (Japan)

Kellog

Overseas

Corp. (AS)

Toyo

Engineering

Corp. (Japan)

Kellog

Overseas Corp.

(AS)

Toyo

Engineering

Corp. (Japan)

Penandatangan Kontrak 1 Maret 19617 Agustus

1972

7 Agustus

19747 Agustus 1975

Mulai Konstruksi Pertama Oktober 19617 Desember

197221 Mei 1975

25 Oktober

1975

Selesai Konstruksi Agustus 19636 Agustus

1974

November

1976Juli 1977

Produksi Pertama 16 Oktober 6 Agustus Desember Oktober 1977

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 3

Page 4: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1963 1974 1976

Biaya US $ 33 Juta US $ 86 Juta US $ 192 Juta US $ 186 Juta

Sumber Dana Exim Bank RI

USAID,

OECF, IDA

Bank Asia, RI

Bank Dunia,

RI

Dana

Pembangunan

Saudi Arabia

Jenis Proyek Turn KeyCost plus fixed

fee

Cost plus fixed

fee

Bank Dunia,

RI, Cost plus

fixed fee

Proses Pembuatan

Amoniak-

Gidler Urea-

MTC Total

Recycle B

Amoniak-

Gidler Urea-

MTC Total

Recycle C-

Improved

(TRCI)

Amoniak-

Gidler Urea-

MTC Total

Recycle C-

Improved

(TRCI)

Amoniak-

Gidler Urea-

MTC Total

Recycle C-

Improved

(TRCI)

Kapasitas

terpasang

(ton/hari)

Amoniak 180 660 1.000 1.000

Urea 300 1.150 1.725 1.725

Kapasitas

setelah

menggunakang

proses Kellog

dan ACES

(ton/hari)

Amoniak 1.350 - - -

Urea 1.725 - - -

Kapasitas

setelah AOP

dan UOP

(ton/hari)

Amoniak - 792 1.200 1.200

Urea - 1.725 - -

Kebutuhan Gas Alam

(MMSCFD)54,27 40,07 53,16 53,16

Konsumsi

energi pabrik

Desain 31,41 44,93 43,27 43,27

Setelah 31,41 37,70 37,60 37,60

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 4

Page 5: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Amoniak

(MMBTU/ton

AOP

Konsumsi

energi pabrik

Urea

(MMBTU/ton

Urea)

Desain 22,29 33,66 32,86 32,86

Setelah

AOP22,29 28,94 29,57 29,57

Pemerintah Indonesia pernah mengalihkan seluruh sahamnya yang

ditempatkan di Industri Pupuk dalam Negeri dan di PT Mega Eltra kepada PT

Pupuk Sriwidjaja Palembang, melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun

1997 dan PP nomor 34 tahun 1998, maka PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,

Sumatera Selatan, pernah menjadi Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan

membawahi 6 (enam) anak perusahaan termasuk 2 (dua) anak perusahaan

penyertaan langsung yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra, masing-

masing perusahaan bergerak dalam bidang usaha, sebagai berikut :

1. PT Petrokimia Gresik (berdiri 31 Mei 1975), yang berkedudukan di Gresik,

Jawa Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea, ZA, SP-36/SP-18,

Phonska, DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik.

2. PT Pupuk Kujang (berdiri 9 Juni 1975), yang berkedudukan di Cikampek,

Jawa Barat. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dan industri kimia

lainnya.

3. PT Pupuk Kalimantan Timur (berdiri 7 Desember 1977), yang berkedudukan

di Bontang, Kalimantan Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea

dan industri kimia lainnya.

4. PT Pupuk Iskandar Muda (berdiri 24 Februari 1982), yang berkedudukan di

Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan

pupuk Urea dan industri kimia lainnya.

5. PT Rekayasa Industri (berdiri 11 Maret 1985), yang berkedudukan di Jakarta,

Bergerak dalam penyediaan Jasa Engineering, Procurement & Construction

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 5

Page 6: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

(EPC) guna membangun Industri Gas & Minyak Bumi, Pupuk, Kimia dan

Petrokimia, Pertambangan, Pembangkit Listrik (panas bumi, Batubara,

Micro-hydro, Diesel).

6. PT Mega Eltra (berdiri 1970), yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang

usaha utamanya adalah Perdagangan Umum dan bergerak dalam bidang

layanan ekspor-impor, pemasok bahan kimia, distributor pupuk, serta

konstruksi.

Pada tahun 2010, dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Pupuk Sriwidjaja disingkat PT Pusri (Persero) kepada PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan kewajiban PT

Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagaimana

tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif 1

Januari 2011 sebagaimana dituangkan dalam Perubahan Anggaran Dasar PT

Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14

tanggal 12 November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM

tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.

I.2. Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang penulis lakukan di PT Pupuk

Sriwidjaja adalah :

1. Memenuhi kurikulum sebagai salah satu mata kuliah di jurusan Teknik kimia

Politeknik Negeri Sriwijaya.

2. Untuk dapat mengenali permasalahan yang ada didunia industri dan mampu

melakukan analisis terhadap permasalahan yang timbul di lapangan dengan

berbagai pendekatan dan teori-teori dasar yang diperoleh selama mengikuti

kuliah.

3. Mengetahui dan mempelajari proses produksi yang terjadi.

4. Mengetahui gambaran situasi lingkungan perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja.

1.3. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 6

Page 7: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai unit usaha memiliki visi, misi, tata

nilai (value) dan budaya perusahaan sebagai berikut :

I.3.1. Visi

”Menjadi perusahaan yang kuat dan tumbuh dalam industri pupuk ditingkat

Nasional dan Regional”. Visi untuk menjadi perusahaan yang kuat meliputi

beberapa hal berikut :

1. Finansial cukup untuk operasional dan untuk pengembangan.

2. Memiliki SDM yang handal (kompeten) sesuai dengan kompetensi

perusahaan dan menguasai teknologi pupuk.

3. Memiliki sistem manajemen, sistem informasi dan teknologi informasi

sesuai perkembangan perusahaan.

4. Memiliki tingkat kepercayaan stakeholder dalam pengelolaan

perusahaan dengan penerapan good governance secara konsisten.

Sedangkan visi untuk menjadi perusahaan yang tumbuh meliputi beberapa hal

berikut :

1. Memiliki arah pengembangan yang jelas (RJP perusahaan).

2. Mampu meningkatkan nilai tambah (value added) dari pengelolaan bisnis

perusahaan.

3. Memanfaatkan sumber daya bahan baku gas bumi di Sumatera Selatan untuk

membangun industri pupuk guna mencukupi kebutuhan pupuk sektor

pertanian/perkebunan/industri.

I.3.2. Misi

“Memproduksi, memasarkan pupuk dan produk dengan memperhatikan aspek

mutu secara menyeluruh”.

1.3.3. Tata Nilai (value)

1. Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama.

2. Bekerja secara professional untuk menghasilkan produk dan memberikan

pelayanan yang prima.

3. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, pelestarian lingkungan serta

memberdayakan masyarakat lingkungan.

I.3.4. Budaya Perusahaan

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 7

Page 8: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1. Disiplin

Bekerja sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan atau disepakati, tepat

waktu (masuk dan pulang kerja serta tidak menunda pekerjaan), tidak

memanfaatkan jam kerja diluar kepentingan perusahaan, serta menggunakan

fasilitas, sarana dan prasarana perusahaan sesuai peruntukannya dan sesuai aturan

yang berlaku.

2. Kerja keras

Melaksanakan tugas secara maksimal sehingga pekerjaan dapat selesai lebih

cepat dari rencana, tidak malas berkerja, berusaha mencapai hasil yang lebih baik,

gesit, cekatan dan ikhlas dalam bekerja.

3. Kreatif

Melakukan inovasi untuk perubahan yang lebih baik, berusaha mempelajari

hal-hal yang baru, terus berusaha mencari & menggali ilmu untuk meningkatkan

kompetensi, serta mengusulkan dan mengupayakan perbaikan prosedur kerja,

lingkungan kerja maupun komunikasi baik kepada atasan, bawahan dan teman

sejawat.

I.4. Lokasi dan Tata Letak Pabrik

I.4.1. Lokasi Pabrik

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di kota Palembang, ibukota Provinsi

Sumatra Selatan. Berlokasi kurang lebih 7 km dari pusat kota dan tepat di tepi

sungai Musi. Sungai Musi adalah sungai terbesar yang melewati kota Palembang.

Pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari Gas Bell & Associates (AS).

Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut :

1. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ini berdekatan dengan wilayah kilang

gas dan minyak Pertamina Sumatera bagian Selatan, sehingga penyaluran gas

alam sebagai bahan baku pembuatan pupuk dari Pertamina Sumatera bagian

Selatan ke PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menjadi lebih mudah dan jumlah

gas alam lebih terjamin.

2. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan sungai Musi

ini menyebabkan kuantitas suplai air sebagai bahan baku pembuatan steam

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 8

Page 9: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

dan keperluan utilitas lainnya terjamin sepanjang tahun. Sungai Musi juga

merupakan jalur sarana transportasi untuk pengangkutan bahan baku maupun

hasil pabrik yang baik.

3. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ini memungkinkan untuk diadakan

perluasan pabrik.

4. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja ini kondusif dan nyaman sebagai kawasan

industri, karena tidak terletak di pusat kota namun jarak menuju pusat kota

masih terjangkau.

5. Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja dekat dengan ibukota Provinsi mempermudah

perolehan sumber daya manusia pekerja dan kemudahan pengurusan

administrasi pemerintah.

I.4.2. Tata Letak Pabrik

Kompleks perindustrian PT Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di tepi

sungai Musi Jl. Mayor Zen. PT Pusri memiliki luas area total 500 ha. Pada bagian

depan kompleks industri terdapat gedung kantor pusat. Kantor pusat merupakan

kantor staf direksi dan administrasi umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Di

dalam kompleks PT Pupuk Sriwidjaja Palembang juga terdapat fasilitas

pendukung berupa kompleks perumahan karyawan yang dilengkapi dengan

Rumah Sakit, Fasilitas Olahraga, Gedung Pertemuan, Perpustakaan Umum,

Rumah Makan, dan Masjid. Terdapat juga penginapan yang diperuntukkan bagi

tamu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengan dua

buah gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan. Empat

buah pabrik terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki

penyimpanan amoniak. Daerah pengantongan dan gudang terletak di pinggiran

sungai Musi. Peletakan gudang dan daerah pengantongan ke arah Dermaga

bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar muat di pelabuhan menjadi lebih

mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan bongkar muat,

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi. Denah

kompleks PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 9

Page 10: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 1.1. Tata letak kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Keterangan :

A. Pos satpam

B. Kantor utama

C. Lapangan

D. Perumahan

E. Gedung serba guna

F. Diklat

G. Sekolah

H. Kolam

I. Masjid

J. Rumah makan

K. Parkir

L. Tenik Produksi

M. Dinas K3

N. Main Lab

O. Amoniak storage

P. Kantor

Q. Wisma

R. Lapangan olahraga

S. Perluasan pabrik

T. Gudang

U. Dermaga

V. PPU

W. Rumah sakit

X. Wisma

1. Primary reformer

2. Secondaty reformer

3. Stripper

4. Absorber

5. Metanator

6. HTSC dan LTSC

7. ARU

8. HRU, PGRU

9. Molecular sieve

10. Kompresor

11. Refrigeration

12. Reaktor amoniak

13. Seksi recovery

14. Seksi purifikasi

15.Seksi kristalisasi

dan pembutiran

16. Seksi sintesis urea

17.Sistem pembangkit

listrik

18. Package boiler

19. Waste heat boiler

20.Kantor pusat

kontrol

21. Cooling tower

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 10

Page 11: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

22. GMS

23. Unit penukar

anion, kation

dan penukar anion-

kation

24. Filter water

25. Sandfilter

26. Tangki klarifikasi

27.Kantor

instrumentasi

I.5. Lambang PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Kerajaan Sriwidjaja adalah kerajaan Hindu besar pertama di Indonesia yang

terletak di daerah Sumatra Selatan dan berdiri pada abad ke-7. Pada masa

keemasannya, kerajaan Bahari ini amat berkuasa dan berpengaruh yang dipimpin

oleh raja-raja keturunan Dinasti Syailendra. Nama sriwidjaja diabadikan pada

perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk mengenang kembali kejayaan kerajaan

Indonesia pertama yang telah termasyhur di segala penjuru dunia. Di samping itu

penggunaan nama Sriwidjaja merupakan penghormatan bangsa Indonesia kepada

leluhurnya yang pernah membawa Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada

sekitar abad ke tujuh yang silam. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

ditampilkan pada Gambar 1.2. Sedangkan, makna dari masing-masing bagian

pada logo dijelaskan pada Tabel 1.3.

Gambar 1.2. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Tabel 1.3. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Persero)

Lambang Pusri yang berbentuk huruf “U” melambangkan

singkatan ‘Urea’, lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep

Kehakiman & HAM no 021391

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 11

Page 12: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal

akte pendirian PT Pusri.

Butiran-butiran Urea berwarna putih sejumlah 12, melambangkan

bulan Desember pendirian PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya, butir kapas yang

mekar berjumlah 5 buah kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan

ini melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri.

Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang terletak

di tepian Sungai Musi.

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi pencipta

akan prospek perusahaan dimasa datang.

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan

dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan gambar)

yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta

kesuburan, ketenangan, dan ketabahan dalam mengejar dan

mewujudkan cita-cita itu.

I.6. Distribusi dan Pemasaran

Sebagai bentuk komitmen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk memenuhi

kebutuhan pupuk Urea nasional guna mendukung program pembangunan

pertanian yang ditujukan pada penguatan ketahanan pangan secara nasional, PT

Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan pendistribusian dan pemasaran dengan

memegang 6 (enam) prinsip tepat yaitu : Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat

Tempat, Tepat Jenis, Tepat Kualitas, dan Tepat Harga.

Pada tahun 1979 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ditetapkan sebagai

perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh

jenis pupuk bersubsidi oleh pemerintah. Baik pupuk yang berasal dari dalam

negeri maupun pupuk impor untuk memenuhi kebutuhan program intensifikasi

pertanian (Bimas/Inmas). Namun setelah pabrik-pabrik pupuk Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) lainnya berdiri, pada tahun 1997 pemerintah membentuk

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 12

Page 13: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan menunjuk PT Pupuk Sriwidjaja

Palembang sebagai induk perusahaannya.

Kemudian pada tanggal 1 Desember 1998, pemerintah mengeluarkan

kebijakan penghapusan subsidi dan tata niaga seluruh jenis pupuk, baik pupuk

yang diproduksi dalam negeri maupun pupuk impor. Namun kebijakan ini lalu

direvisi pada tanggal 14 Maret 2001 melalui Kepmen Perindag RI No.

93/MPP/Kep/3/2001 yang mengatur kembali tata niaga pupuk. Kebijakan ini

menetapkan bahwa unit niaga produksi dan atau produsen melaksanakan

penjualan pupuk di lini III (tingkat Kabupaten), sedangkan dari kabupaten sampai

ke tangan konsumen/petani dilaksanakan oleh distributor (BUMN, swasta,

koperasi). Revisi kebijakan distribusi pupuk dilakukan kembali pada tanggal 11

Februari 2003 melalui Kepmen Perindag No. 70/MPP/2003 tentang tata niaga

pupuk yang bersifat rayonisasi. Hal ini berarti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

tidak lagi bertanggung jawab untuk pengadaan dan penyediaan pupuk secara

nasional tetapi dibagi dalam beberapa rayon.

Gambar 1. 3 . Gambar Ryonisasi Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi

Secara detail rayonisasi penyaluran pupuk bersibsidi dapat dilihat dalam table

1.4 di bawah ini :

Tabel 1.4. Tanggung Jawab Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 13

Page 14: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Sarana yang dimiliki PT Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk mendukung

pendistribusian dan pemasara pupuk adalah :

a. 8 Unit Kapal Pengangkut Urea Curah

b. 1 Unit Kapal Pengangkut Amoniak

c. 5 Unit Pengantongan Pupuk (UPP)

d. 595 Unit Gerbong Kereta Api

e. 23 Kantor Pemasaran Pusri Daerah (PPD)

f. 180 Kantor Pemasaran Pusri Kabupaten (PPK)

g. 4 Kantor Perwakilan Pusri di Produsen Pupuk

h. 376 Unit Gudang Persediaan Pupuk

I.6.1 Pola Pemasaran

Pengadaan dan distribusi pupuk oleh PT Pupuk Sriwijaya berdasarkan "Pipe

Line Distribution System" dengan pengertian bahwa :

1. PT Pupuk Sriwidjaja mendistribusikan pupuk dari pabrik dalam Negeri

maupun Impor sampai ke gudang Lini-III Kabupaten secara terus menerus

dan berkesinambungan.

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 14

Page 15: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

2. PT Pupuk Sriwidjaja menjual pupuk langsung kepada End User (Petani,

Perkebunan Besar & Swasta dan Industri) atau melalui Distributor resmi dan

Pengecer resmi.

1.6.2. Sistem Distribusi

Untuk menjamin ketersediaan Pupuk sampai ke Petani, yaitu :

1. Produsen bertanggung jawab untuk mengangkut pupuk dari pabrik sampai ke

gudang Lini III Kabupaten, untuk siap dijual kepada Distributor.

2. Distributor membeli pupuk kepada Produsen di Lini III untuk disampaikan

kepada kios Pengecer di Lini IV Kecamatan

3. Masing-masing Distributor tidak dibolehkan membeli dalam jumlah yang

besar dan hanya diperkenankan membeli pupuk sejumlah kebutuhan di

Kecamatan yang telah ditentukan

4. Pengecer hanya mengambil pupuk dari satu Distributor untuk selanjutnya

dijual langsung kepada Petani

5. Distributor Pangan dipisahkan dengan Distributor Non-Pangan

6. Untuk daerah yang sulit dijangkau, pupuk diantar langsung oleh Produsen

sampai ke kios Pengecer.

7. Produsen akan melaksanakan Operasi Pasar jika terjadi kekurangan pasokan

di suatu daerah.

1.7. Struktur Organisasi dan Sistem Manajemen Produksi PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang

I.7.1. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan

sistem organisasi line and staff organization, dimana proses manajemen di PT

Pupuk Sriwidjaja dilakukan berdasarkan Total Quality Control Management

(TQCM) dengan melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka

peningkatan mutu secara kontinyu.

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 15

Page 16: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 1.4. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Sedangkan jumlah karyawan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sesuai dengan

tabel, sebagai berikut :

Tabel 1.5. Jumlah karyawan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 16

Page 17: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

No. Jabatan Formasi

1 Plant-Manager

Sekretaris **)

Staf Plant-Manager

Staf Plant-Manager ***)

Shift Supervisor Operasi

1

1

1

3

5

Sub-jumlah posisi Dinas ops 11

2 Bagian Ammonia

Superintendent Ammonia

Asisten Superintendent Ammonia

Foreman Senior Ammonia

Foreman Ammonia

Koord. Operator Ammonia

Operator senior lapangan Ammonia

Operator lapangan Ammonia

1

1

5

4

4

12

28

Jumlah posisi bagian Ammonia 55

3 Bagian Urea

Superintendent Urea

Asisten Superintendent Urea

Foreman Senior Urea

Foreman Urea

Koord. Operator Urea

Operator senior lapangan Urea

Operator lapangan Urea

1

1

5

4

4

8

24

Jumlah posisi bagian Urea 47

4 Bagian Utilitas

Superintendent Utilitas

Asisten Superintendent Utilitas

Foreman Senior Utilitas

Foreman Utilitas

1

1

5

4

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 17

Page 18: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Foreman ASP & CO2

Koord. Operator Utilitas

Operator senior lapangan Utilitas

Operator lapangan Utilitas

4

4

12

36

Jumlah posisi bagian Utilitas 67

Jumlah posisi Departemen Operasi 180

I.7.2. Sistem Manajemen Produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Dalam pengoperasian pabrik, direktorat yang berhubungan langsung dengan

proses atau pelaksanaan tugas operasional adalah direktorat produksi. Direktur

produksi bertanggung jawab terhadap kelangsungan proses produksi di PT Pupuk

Sriwidjaja. Direktur produksi membawahi beberapa departemen. Tiap-tiap

departemen ini dikepalai oleh seorang manajer. Departemen yang dibawahi

direktur produksi adalah:

1. Departemen Teknik Produksi

2. Departemen Pemeliharaan

3. Departemen Produksi I

4. Departemen Produksi II

5. Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas

I.7.2.1. Departemen Teknik Produksi

Dalam struktur organisasinya, General Manager Produksi bertanggung jawab

kepada Direktur Produksi atas Departemen Pemeliharaan, Departemen Produksi I

dan Departemen Produksi II. Sedangkan Departemen Teknik Produksi dan

Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas langsung berada di bawah

Direktorat Produksi.

Selain itu Direktorat Produksi membawahi tiga kompartemen yaitu

kompartemen operasi, kompartemen pengendalian pabrik keselamatan kerja &

lingkungan dan kompartemen pemeliharaan. Kompartemen operasi membawahi

beberapa departemen, yaitu :

1. Departemen Operasi Pusri-IB

2. Departemen Operasi Pusri-II

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 18

Page 19: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

3. Departemen Operasi Pusri-III

4. Departemen Operasi Pusri-IV

5. Kepala Pengantongan Urea dan Angkutan

Saat ini terdapat kompartemen baru yaitu pengendalian pabrik keselamatan

kerja dan lingkungan yang membawahi beberapa departemen, yaitu :

1. Departemen perencanaan dan pengendalian produksi (Rendal Produksi)

2. Kepala Laboratorium

3. Departemen K3 & LH

Sebelumnya depatemen Rendal Produksi berada di bawah departemen operasi

Pada setiap departemen dipimpin oleh seorang manager.

I.7.2.2. Departemen Pemeliharaan

Tugas dari Departemen Pemeliharaan adalah memelihara dan merawat alat-

alat pabrik beserta kendaraan yang berhubungan dengan operasional pabrik.

Departemen ini terdiri dari Dinas Pemeliharaan Lapangan I, Dinas Pemeliharaan

Lapangan II, Dinas Pemeliharaan Listrik dan Insrument, dan Kelompok Teknik

Keandalan. Dinas Pemeliharaan Lapangan I terdiri dari Bagian Pemeliharaan

Pengantongan Pupuk Urea (PemLap PPU), Bagian PemLap PUSRI-I, dan Bagian

PemLap PUSRI-II. Dinas Pemeliharaan Lapangan II terdiri dari Bagian PemLap

PUSRI-III dan Bagian PemLap PUSRI-IV. Dinas Pemeliharaan Listrik dan

Instrument terdiri dari Bagian Pemeliharaan Listrik I dan II, Bagian Pemeliharaan

Instrumen I dan II, serta Bagian Pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronik.

I.7.2.3. Departemen Operasi

Departemen Operasi bertanggung jawab terhadap jalannya produksi.

Departemen ini dikepalai oleh seorang manajer dan dibantu oleh beberapa asisten

manajer di masing-masing pabrik. Departemen ini terdiri dari :

1. Departemen Produksi I yang membawahi Dinas Operasi Pusri-IB dan Dinas

Operasi Pusri-II.

2. Departemen Produksi II yang membawahi Dinas Operasi Pusri-III dan Dinas

Operasi Pusri-IV.

Untuk memudahkan operasional pabrik secara keseluruhan, asisten manajer

produksi dibantu oleh tiga superintenden, yaitu:

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 19

Page 20: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

1. Superintenden Amoniak dan Asistennya.

2. Superintenden Urea dan Asistennya.

3. Superintenden Utilitas dan Asistennya.

Selain dibantu oleh superintenden, asisten manajer produksi juga dibantu oleh

Kepala Seksi, Shift Supervisor, Kepala Regu, karyawan, dan operator. Shift

Supervisor atau Kepala Shift bertugas mengkoordinasi kegiatan di lapangan antar

unit kerja pabrik, mengawasi kerja operator untuk setiap shift, dan sekaligus

sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja di luar day shift.

Operator terdiri dari operator senior dan operator lapangan. Operator senior

bekerja di control panel room sedangkan operator lapangan bertanggung jawab di

lapangan dengan dikoordinir oleh seorang Koordinator Lapangan. Operator

tersebut bekerja sesuai shift dan diketuai oleh seorang Kepala Seksi dibantu oleh

seorang Kepala Regu. Terdapat empat regu operator (pegawai shift) yang bekerja

secara shift dimana terdapat 3 regu yang bertugas dan 1 regu libur secara

bergantian dengan lama bekerja masing-masing shift selama 8 jam. Pembagian

jam kerja di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:

1. Day Shift : 07.00 – 15.00

2. Swing Shift : 15.00 – 23.00

3. Night Shift : 23.00 – 07.00

I.7.2.4. Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas

Departemen ini terdiri dari beberapa dinas, yaitu :

1. Dinas Pemerikasaan Teknik

2. Dinas Lingkungan Hidup

3. Dinas Kebakaran dan Keselamatan Kerja

4. Dinas Administrasi Umum dan Keuangan Produksi.

Dinas Pemeriksaan Teknik terdiri dari Bagian Pemeriksaan Teknik Lapangan

I, Bagian Pemeriksaan Teknik Lapangan II, Kelompok Jaminan Teknik, dan Seksi

Pemeriksaan Teknik Bengkel. Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari Bagian

Pengendalian dan Bagian Pengendalian Lingkungan Hidup dimana pada saat ini

sedang berlangsung kerja sama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan

Dinas Lingkungan Hidup dalam pengembangan sistem pengolahan limbah di

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 20

Page 21: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

IPAL Pusri-IV. Sedangkan Dinas Kebakaran dan Keselamatan Kerja terdiri dari

Bagian Penanggulangan Kebakaran dan Kecelakaan Kerja, Kelompok Teknik

Keselamatan Kerja, serta Bagian Hygiene dan Pemeriksaan Kesehatan.

Tabel 1.6. Enam T epat dalam Upaya Pemakaian

Bagan struktur di Departemen Operasi dapat dilihat pada Gambar 1.5.

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 21GENERAL MANAGER

PENGENDALIAN PABRIK KESELAMATAN KERJA DAN

LINGKUNGAN

DIREKTUR PRODUKSI

GENERAL MANAGER PEMELIHARAAN

Page 22: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 1. 5 . Bagan Struktur Operasi PT Pusri

I.7.3. CSR (Coorporate Social Responsibility)

Misi sebuah organisasi bisnis untuk menghasilkan keuntungan usaha tidak

dapat dilepaskan dari tanggung jawab sosial. Coorporate Social Responsibility

(CSR) menjadi keniscayaan guna menciptakan interaksi harmonis antara industri

dengan lingkungan di mana Coorporate Pusri memiliki budaya dan karakter kuat

untuk mewujudkan hal itu. Tanggung jawab sosial PT Pusri diwujudkan dalam

3(tiga) bentuk, yaitu :

a. Menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu

karyawan, pemasok, penyalur, pelanggan, petani, serta masyarakat di

lingkungan dan pemerintah.

b. Melakukan pembinaan masyarakat lingkungan.

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 22

GENERAL MANAGER OPERASI

MANAGER PABRIK P IB

MANAGER PABRIK P II

MANAGER PABRIK P III

MANAGER PABRIK P IV

KEPALA PENGANTONGAN &

ANGKUTAN

MANAGER PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI

KEPALA LABORATORIUM

MANAGER K3 &LH

MANAGER PEMELIHARAAN MEKANIKAL

MANAGER PEMELIHARAAN LISTRIK DAN INSTRUMENT

MANAGER PERBENGKELAN

MANAGER JAMINAN & PENGENDALIAN KUALITAS

MANAGER PERENCANAAN & PENGENDALIAN TURN

AROUND

Page 23: Bab 1

Laporan Kerja Praktek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

c. Perlindungan dan pemeliharaan ekosistem di lingkungan unit-unit usaha

Perseroan. Dalam pelaksanaannya tanggung jawab sosial perusahaan

dilakukan Pusri melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Program Kemitraan PT Pusri dilakukan melalui dua kegiatan strategis, yaitu :

Di bidang Pengembangan

Dalam Realisasi Core Bussines PT Pusri mengutamakan keunggulan

Kelompok Tani dan Rice Milling Unit (RMU). Sehubungan dengan hal itu

Pusri sedang dalam proses membentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP)

bekerjasama dengan Bulog.

Di Bidang Pembinaan, guna meningkatkan pengetahuan dan pengalaman

mitra binaan PT Pusri melakukan program pelatihan, pendidikan dan studi

banding. Jumlah peserta pelatihan pada 2008 sebanyak 976 mitra binaan

dengan 6 jenis usaha dan terdiri dari 42 angkatan pelatihan. Kegiatan

pembinaan juga dilakukan melalui pameran yang dilakukan 11 kali dengan

mengikut sertakan 45 unit usaha mitra binaan. Produk-produk yang

ditampilkan oleh mitra binaan pada pameran-pameran tersebut masih diminati

oleh pengunjung.

I.7.4. Segi-segi Ekonomis Perusahaan

Selain memproduksi Urea dan Amoniak sebagai hasil utama, PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang juga memproduksi produk samping berupa Karbon

Dioksida cair, Dry Ice, Nitrogen cair, Oksigen cair, dan Gas Oksigen. Amoniak

adalah produk PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang paling ekonomis dan

menguntungkan, namun PT Pupuk Sriwidjaja Palembang membatasi penjualan

Amoniak atas komitmennya untuk memenuhi kebutuhan nasional akan pupuk

Urea. Sehingga penjualan Amoniak hanya dilakukan apabila target produksi Urea

sudah terpenuhi.

FITRI KORTINA - 0609 3040 0367

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya 23