Bab 1
-
Upload
gokil-heru -
Category
Documents
-
view
640 -
download
8
Transcript of Bab 1
BAB 1PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu kimia adalah salah satu rumpun bidang IPA yang fokus mempelajari materi
dan energi ditinjau dari segi sifat-sifat, reaksi, struktur, komposisi dan perubahan
energi yang menyertai reaksi. Dalam pembelajaran kimia tidak semua peristiwa
kimia dapat dijelaskan dengan sederhana dan diamati secara langsung dalam
kehidupan sehari-hari Hal ini seiring dengan yang dikatakan oleh Chittleborough
(2004) bahwa kimia merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak konsep
yang abstrak yang secara keseluruhan tidak dikenal oleh siswa, Farida (2009)
menyatakan bahwa berbagai teori dan temuan dalam sains kimia dapat direfleksikan
dengan representasi makroskopis (pengamatan dengan indra), mikroskopis (abstrak /
hal yang tidak dapat dilihat oleh mata), dan simbolis (simbol-simbol kimia). Jadi
dalam pembelajaran kimia, terdapat teori dan temuan sains kimia yang dapat
direfleksikan dengan representasi makroskopis, mikroskopisdan simbolis.
Pengrefleksian ini bertujuan untuk memudahkan dalam penjelasan materi-materi
kimia.
Fokus studi pengembangan pendekatan belajar dan mengajar kimia seharusnya
lebih ditekankan pada tiga level representasi, yaitu makroskopik, submikroskopik,
dan simbolik. Hal ini disebabkan fokus studi pengembangan pendekatan belajar dan
mengajar kimia pada beberapa dekade ini lebih ditekankan pada tiga level
representasi yaitu: makroskopik, mikroskopik dan simbolik(Sunyono 2010).
Representasi makroskopis pada ilmu kimia adalah representasi kimia yang diperoleh
melalui pengamatan nyata terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat dan dipersepsi
oleh panca indra atau dapat berupa pengalaman sehari-hari pebelajar, misalnya
terjadinya perubahan warna, suhu, pH larutan, pembentukan gas dan endapan yang
dapat diobservasi ketika suatu reaksi kimia berlangsung. Seorang pebelajar dapat
merepresentasikan hasil pengamatan dalam berbagai model representasi, misalnya
dalam bentuk laporan tertulis, diskusi, presentasi oral, diagram, grafik dan sebagainya.
Representasi mikroskopis pada ilmu kimia adalah representasi kimia yang
menjelaskan mengenai struktur dan proses pada level partikel (atom/molekular)
terhadap fenomena makroskopis yang diamati. Representasi pada level ini
diekspresikan secara simbolis mulai dari yang sederhana hingga menggunakan
1
teknologi komputer, yaitu menggunakan kata-kata, gambar dua dimensi, gambar tiga
dimensi baik diam maupun bergerak (animasi) atau simulasi. Representasi simbolik
yaitu representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu rumus kimia, diagram,
gambar, persamaan reaksi, stoikiometri dan perhitungan matematik. Ketiga aspek
representasi kimia mengandung informasi konsep-konsep yang saling berhubungan.
Menghubungkan ketiga representasi ini dalam menjelaskan ilmu kimia akan
memberikan kontribusi terhadap pemahaman siswa yang tergambar dalam pikiran
mereka tentang fenomena kimia yang terjadi (Johnstone dalam Ida Farida, 2009).
Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya
mentransfer dan menghubungkan antara fenomena makroskopik, dunia miskroskopik
dan representasi simbolik. Kemampuan pemecahan masalah kimia sebagai salah
satu keterampilan berpikir tingkat tinggi menggunakan kemampuan representasi
secara ganda (multiple) atau kemampuan siswa ‘bergerak’ antara berbagai mode
representasi kimia. Representasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada
kemampuan tersebut. Ketidakmampuan merepresentasikan aspek submikroskopik
dapat menghambat kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena makroskopik dan representasi simbolik (Kozma & Rusell, 2005;
Chandrasegaran, et.al, 2007). Kenyataannya, dalam pembelajaran kimia level berpikir
representasi mikroskopis sangat jarang diperhatikan oleh guru(Sunyono 2010). Hal ini
sesuai dengan pendapat Farida (2009), bahwa pada umumnya pembelajaran kimia
yang dilakukan guru hanya membatasi pada dua level representasi, yaitu makroskopis
dan simbolik.
Pada umumnya tidak hanya siswa yang kurang saja yang kesulitan dalam
memenghubungkan kemampuan representasi mikroskopis dengan representasi
simbolik dan makroskopis. Siswa yang dinilai baik pun juga mengalami kesulitan
dalam merepresentasikan hal ini senada dengan pendapat treagust(2008) yaitu
pembelajar (siswa/mahasiswa) bahkan pada siswa yang performansnya bagus dalam
ujian mengalami kesulitan dalam ilmu kimia akibat ketidak mampuan
memvisualisasikan struktur dan proses pada level mikroskopik dan tidak mampu
menghubungkannya dengan level representasi kimia yang lain (Treagust, 2008).
Siswa cenderung hanya menghafalkan representasi mikroskopik dan simbolik
yang bersifat abstrak (dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk
membayangkan bagaimana proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami
reaksi(Farida, 2010).
2
Salah satu materi kimia yang harus dikuasai oleh siswa adalah materi struktur
atom. Hasil wawancara dengan guru kimia pada diperoleh informasi bahwa , siswa
kesulitan dalam menjawab soal pada bagian model atom Dalton, Bohr, Rutherford,
dan Thomson serta pada bagian penggambaran konfigurasi elektron berdasarkan
model atom Bohr. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian materi struktur atom tahun
ajaran 2010/2011di SMA Negeri 1 Sukadana diketahui hanya 30,1 % siswa yang
tuntas (kelas XA) dan 30 % siswa yang tuntas dikelas XC. Hal ini menunjukan masih
kurangnya pemahaman siswa pada materi struktur atom ini.
Hasil observasi pada proses pembelajaran kimia materi struktur atom di SMA
Negeri 1 Sukadana dikelas XA dan XC pada tanggal 13 dan 14 agustus 2010 juga
menunjukkan bahwa guru hanya menekankan pada representasi simbolik dalam
menjelaskan materi. Secara lengkap hasil observasi terlihat pada Tabel 1.1 sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Kimia terhadap Guru dan Siswa
SMA Negeri 1 Sukadana
Observasi tanggal 13 Agustus di kelas XA pada
materi sistem priodik
Observasi tanggal 14 Agustus di kelas XC
pada materi konfigurasi elektron
Guru mengajakan materi sistem preiodik
dengan menyuruh salah satu siswa untuk
membacakan perkembangan sistem periodik
yang ada dibuku paket guru
Guru hanya menggunakan media berupa
papan tulis saja
Guru hanya menuliskan contoh simbol
unsur berserta nomor atomnya
Guru hanya menunjukan gambar sistem
periodik yang ada di buku paket guru, hanya
siswa di bagian depan yang dapat melihat
jelas
Guru hanya menjelaskan bahan ajar dengan
bantuan buku paket saja
Tidak ada orang siswa yang bertanya
kepada guru saat diberikan kesempatan
bertanya
Guru mengajakan materi konfigurasi
elektron tanpa bantuan media dalam
menjelaskan bentuk dari konfigurasi
elektron
Guru hanya menuliskan contoh
penulisan konfigurasi elektron dari
suatu atom
Tidak adanya media pembelajaran
yang digunakan selain papan tulis
Tidak ada satu orang pun siswa yang
bertanya kepada guru saat diberikan
kesempatan bertanya
Pada penulisan konfigurasi elektron
guru hanya menuliskan angka
angkanya saja. Contohnya Na = 2 8 1
Guru tidak menjelaskan alasan
pengisian elektron dalam konfigurasi
elektron
Hasil observasi pada Tabel 1.1 menunjukan bahwa guru tidak menggunakan
representasi mikroskopik dalam menjelaskan materi kimia. Hal ini juga terlihat dari
3
RPP yang dibuat oleh guru dimana dalam RPP guru hanya menggunakan metode
ceramah saja tanpa bantuan media apa pun selain papan tulis. Dalam kegiatan
pembelajaran guru tidak ada melakukan penekanan pada level mikroskopis dan level
makro pun tak maksimal disajikan oleh guru hal ini terlihat pada saat guru
menjelaskan materi pelajaran guru hanya menggunakan media bantu papan tulisa saja.
Representasi mikroskopis merupakan jembatan antara level makroskopis dan
simbolik. Akibat dari kurangnya perhatian terhadap pembahasan level mikroskopis
dalam pembelajaran, Tidak mengherankan dalam penelitian sebelumnya yaitu
penelitian berupa studi kasus yang dilakukan Sopandi dan Murni (2007) terhadap
siswa SMA menunjukkan siswa sulit merepresentasikan level mikroskopik
kesetimbangan ion pada larutan asam lemah, basa lemah, hidrolisis garam, dan larutan
penyangga. Ini menunjukan bahwa siswa kurang memiliki pemahaman pada level
tersebut ( Sopandi dan Murni, 2007).
Berdasarkan fakta-fakta dan teori di atas, maka perlu dilakukan penelitian
tentang kemampuan multirepresentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 sukadana pada
materi struktur atom.. Sehingga guru dapat menentukan representasi mana yang harus
lebih ditekankan dalam pembelajaran struktur atom.
B. MASALAH PENELITIAN
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan multirepresentasi
siswa dalam materi struktur atom pada siswa kelas X SMA SMA NEGERI 1
Sukadana
C. TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan masalah penelitian yang dikemukakan, maka tujuan penelitian
ini adalah “Untuk mengetahui kemampuan representasi siswa kelas X SMA Negeri 1
Sukadana pada materi struktur atom”.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi Guru
Menetukan representasi mana yang harus lebih ditekankan pada materi struktur
atom
2. Bagi lembaga
Memotivasi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusannya melalui
berbagai metode dan variasi mengajar.
4
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Deskripsi
Menurut Poerwardarminta (2003) deskripsi adalah pemaparan sesuatu
(seperti istilah) dengan kata-kata jelas dan terperinci. Deskripsi yang dimaksud
pada penelitian ini adalah memaparkan bagaimana kemampuan multirepresentasi
siswa dalam materi struktur atom
2. Kemampuan Multirepresentasi Kimia
Kemampuan multirepresentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menyajikan suatu konsep dengan cara makroskopis,
mikroskopis dan simbolik pada materi struktur atom. Representasi makroskopis
yang dimaksud berupa mengambarkan langsung pengamatan terhadap suatu
model atom, representasi mikroskopik yaitu penjelasan proses-proses yang
terjadi pada materi struktur atom dan representasi simbolik dapat disajikan berupa
penulisan dan penyajian simbol-simbol yang ada didalam materi struktur atom ini
3. Materi Struktur Atom
Struktur atom merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan dikelas X
semester ganjil dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun
bagian dari materi Struktur Atom yang akan difokuskan pada bagian :
a. Atom sebagai unit pembangun materi
b. Perkembangan teori atom
c. Massa atom dan massa atom relati
d. Susunan atom dan konfigurasi elektron
5