BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

download BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

of 30

Transcript of BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perilaku atau sikap asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada

    tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa

    kecemasan yang beralasan (Corey , 2007) !eseorang dikatakan asertif jika dirinya

    mampu bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan

     pandangannya pada pihak lain "alam dunia kesehatan, kususnya pelayanan ada

    kalanya asertifitas harus benar # benar di lakukan dalam usaha memberikan

     pelayanan dan informasi yang sebenarnya terhadap kondisi pasien, untuk 

    menghindari suatu kondisi yang dapat menimbulkan kesalah pahaman antara

     pera$at, pasien , maupun keluarga pasien !eperti yang terjadi di %!&" dr

    !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro yaitu pera$at masih ada yang tidak 

    menginformasikan kondisi pasien kepada keluarga maupun pasien itu sendiri

    dengan sebenar benarnya sesuai dengan kondisi pasien dengan alasan masalah

     psikologi pasien yang akan terganggu apabila menginformasikan kondisi pasien

    'erdasarkan hasil !urei yang dilakukan 'adan itbangkes "epkes %* di

     berbagai %umah !akit di "+* akarta, selama setahun terakhir untuk masalah

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    2/30

    sikap asertifitas pera$at dalam upaya pemberian layannan kepera$atan yang

    dalam hal ini adalah pemberian asuhan kepera$atan yang berkualitas hampir .0/

    masih merasa sulit untuk penerapan sikap asertif pada pasien dengan

     pertimbangan kondisi pasien yang sebenarnya (!upardi !udibyo, 200) "ari

    surey a$al dengan menggunakan obserasi pada 0 orang pera$at ruang 1nyelir 

    didapatkan orang (0/) lebih menerapkan sikap asertif   pada pasien dengan

    memberikan informasi yang sebenarnya untuk memperkecil resiko kesalah

     pahaman yang mungkin terjadi dan 3 orang (30/) sering sekali tidak menerapkan

    sikap asertif dikarenakan untuk meringankan beban psikologi pasien terhadap

    kondisi kesehatan

    1sertiitas sebenarnya merupakan suatu kemampuan yang harus di miliki

    oleh pera$at untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan

    dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-

    hak serta perasaan pihak lain "alam memberikan pelayanan, seseorang dituntut

    untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan,

     pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk 

    memanipulasi, memanfaatkan atau pun merugikan pihak lainnya (1lberti dan

    4mmons, 2002) "engan mengabaikan sikap asertifitas dalam pemberian suatu

    layanan kepera$atan makan akan menimbulkan suatu masalah yang nantinya

    akan berdampak negatie bagi pera$at itu sandiri dan yang lebih luas lagi bagi

    *nstansi %umah !akit, mengingat semakin kritisnya masyarakat untuk 

    mendapatkan informasi dan pelayanan yang maksimal

    5erujuk pada berbagai penjelasan di atas dan dengan mempertimbangkan

    status pendidikan seseorang yang diikuti dengan pengetahuan seseorang yang

    semakin meningkat, di harapkan sikap asertif hendaknya benar # benar di

    2

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    3/30

    terapkan untuk meminimalkan terjadinya hal # hal yang tidak di inginkan yaitu

    dengan bertindak sesuai keinginan, mempertahankan diri tanpa harus merasa

    cemas, mengekspresikan perasaan secara jujur dan nyaman, menggunakan hak-

    hak kita tanpa melanggar hak orang lain "ari pengertian tersebut, terlihat

     penekanan bah$a perilaku asertif ini memberikan kepuasan baik pada diri sendiri

    maupun orang lain dan mendukung terbentuknya hubungan interpersonal yang

     positif dengan orang lain

    'erdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk lebih mengetahui

    sikap asertif pera$at dalam memberikan pelayanan kepera$atan !ehingga sikap

    asrtif pera$at perlu di terpkan dalam upaya meminimalkan terjadinya masalah

    yang mungkin muncul di masyarakat

    1.2 Rumusan Masalah

    'agaimana sikap asertif pera$at dalam memberikan pelayanan kepera$atan

    di ruang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatiekoesomo 'ojonegoro6

    1.3 Tujuan Peneltan

    5engetahui  sikap asertif pera$at dalam memberikan pelayanan

    kepera$atan di ruang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatiekoesomo 'ojonegoro6

    .

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    4/30

    1.! Man"aat Peneltan

    1.!.1 Bag Penelt

    asil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti tentang

    imajinasi terbimbing dalam menurunkan nyeri pada pasien selama

     pemasangan infus

    1.!.2 Bag #asen

    "engan adanya penelitian ini di harapkan pasien mendapatkan pelayanan

    kesehatan yang optimal sehingga pasien bisa mendapatkan informasi

    sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

    1.!.3 Bag #ela$anan kesehatan %#era&at'

    5asukan bagi tenaga kepera$atan untuk menjalankan sikap asertif dalam

    memberikan asuhan kepera$atan guna meningkatkan pelayanan

    kepera$atan

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    5/30

    BAB II

    TIN(AUAN TE)RI

    Pada bab ini peneliti akan menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan

     penelitian, diantaranya 8 konsep sikap asertif, konsep pera$at, konsep pelayanan,

    dan kerangka konseptual

    2.1 *+nse# ska# asert" 

    2.1.1 De"ns ska# asert" 

    1sertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan

    kepercayaan secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang

    lain adi, berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan,

    dan pikiran dengan apa adanya (1lberti dan 4mmons, 2002)

    !ikap asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada tempatnya dari

     pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang

    9

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    6/30

     beralasan angsung artinya pernyataan tersebut dapat dinyatakan tanpa berbelit-

     belit dan dapat terfokus dengan benar ujur berarti pernyataan dan gerak-geriknya

    sesuai dengan apa yang diarahkannya !edangkan pada tempatnya berarti perilaku

    tersebut juga memperhitungkan hak-hak dan perasaan orang lain serta tidak 

    melulu mementingkan dirinya sendiri (Corey, 2007)

    Sikap asertif adalah kemampuan untuk mengekspresikan kenyataan dirinya,

    yaitu kemampuan untuk mengatakan :tidak : atau :ya: sesuai dengan keadaan

    sesungguhnya, untuk meminta dengan ekspresi positif atau negatif (;nuoha dan

    5anukata, 2009)  "ari pengertian tersebut, terlihat penekanan bah$a perilaku

    asertif ini memberikan kepuasan baik pada diri sendiri maupun orang lain dan

    mendukung terbentuknya hubungan interpersonal yang positif dengan orang lain

    al ini dikarenakan cara penyampaian pendapat

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    7/30

    kemampuan untuk8

    'erkata >tidak?

    2 5eminta pertolongan

    . 5engekspresikan perasaan positif maupun negatif secara $ajar 

    'erkomunikasi tentang hal-hal yang bersifat umum

     

    2.1.3 Tga k+m#+nen 0asar ska# asert" 

    +emampuan mengungkapkan perasaan (misalnya untuk menerima dan

    mengungkapkan perasaan marah, hangat, dan seksual)

    2 +emampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka

    (mampu menyuarakan pendapat, menyatakan ketidak setujuan dan bersikap

    tegas

    . kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi (tidak membiarkan orang

    lain mengganggu dan memanfaatkan kita)

    'o$er dan 'o$er (200) mengungkapkan bah$a seseorang yang berperilaku

    asertif harus memiliki sikap seperti di ba$ah ini 8

    'erbicara dengan perasaan (Use feeling talks) mengekspresikan minat atau

    rasa suka dengan spontan ika memungkinkan dapat menggunakan frase

    seperti ?saya rasa? atau ?saya pikir? 'erbicara dengan lantang, tidak 

    terbata-bata dan dengan suara tegas yang mudah didengar, ketika

    mengungkapkan pendapatnya

    2 5embicarakan tentang dirinya (Talks about yourself ) membicarakan hal

    hal tentang dirinya seperlunya, dan tidak memonopoli pembicaraan dengan

    7

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    8/30

    orang lain

    . 'erbicara dengan ramah ( Make greeting talks) tersenyum ramah, menatap

    langsung mata la$an bicara dan berbicara dengan nada yang menyenangkan,

    ketika bercakap-cakap dengan orang lain

    5enerima pujian ( Accept compliments) menerima pujian yang diberikan

    orang lain kepadanya dengan baik (misal8 mengucapkan terima kasih)

    9 'erbicara dengan ekspresi (Use appropriate facial talks) mampu

    menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak 

    menyenangkan dengan cara jujur dan tidak menyakiti orang lain

    3 5enolak dengan lembut ( Disagree mildly) menyatakan ketidaksetujuan

    dengan cara yang tidak menyinggung orang lain

    7 5eminta penjelasan ( Ask for clarification) meminta seseorang untuk 

    mengulang kembali dengan lebih jelas, jika orang tersebut memberi perintah,

     petunjuk atau penjelasan yang berputar-putar< membingungkan dirinya

    5enanyakan 1lasan (1sk $hy) menanyakan alasan terhadap sesuatu yang

    tampaknya tidak masuk akal atau tidak menyenangkan

    A 5engekspresikan ketidaksetujuan ( Express active disagreement ) mampu

    menolak tanpa perasaan takut dan cemas atas hal-hal yang menurutnya

    negatie atau tidak sesuai dengan dirinya

    0 5erespon haknya (Speak up for the rights) memberi respon pada hal-hal

    yang tidak menghormati hak-haknya

    =etap tenang ( Be ersistent ) menyampaikan keluhan tanpa harus bersikap

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    9/30

    meledak-ledak 

    2 5enghindari pembenaran ( Avoid !ustifying every opinion) mampu

    membedakan hal-hal mana yang perlu direspon, dan hal-hal mana yang

    seharusnya tidak perlu direspon &ntuk hal-hal yang menurutnya tidak 

    memerlukan respon, ia mampu untuk menolak atau menyatakan

    ketidaksetujuannya

    2.1.3 akt+r-"akt+r $ang Mem#engaruh Aserttas

    1sertiitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain8 pola asuh orang

    tua, kebudayaan, jenis kelamin dan usia

    a Pola 1suh

    =erdapat tiga jenis pola asuh orang tua, pertama8 otoriter, disini orang tua

    mendidik anak secara keras, penuh dengan disiplin yang tidak dapat diterima

    anak tetapi dipaksakan, penuh dengan larangan yang membatasi ruang

    kehidupan anak 1nak yang diasuh dengan pola otoriter akan tumbuh

    menjadi anak yang merasa dirinya rendah (inferior) +edua8 pola asuh

    demokratis, pada pola ini orang tua mengasuh anak mereka dengan penuh

    kasih sayang tetapi tidak memanjakan, sehingga anak tumbuh menjadi

    indiidu yang penuh percaya diri, mempunyai pengertian yang benar tentang

    hak mereka, dapat mengkomunkasikan segala keinginan dengan $ajar, dan

    tidak memaksakan kehendak dengan cara menindas hak orang lain +etiga8

     pola asuh permisif, orang tua mendidik anak tanpa adanya batasan< aturan

    yang bersifat mengikat, bahkan terkesan bebas 1nak-anak dengan pola asuh

     permisif akan tumbuh menjadi remaja yang mudah kece$a dan mudah

    A

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    10/30

    marah karena ia terbiasa mendapatkan segala sesuatu dengan cepat dan

    mudah +urangnya penga$asan dari orang tua akan membuat perilaku anak 

    menjadi sulit untuk dikendalikan

     b +ebudayaan

    Baktor kedua yang mempengaruhi perilaku asertif adalah faktor kebudayaan

    %akos dalam !antosa (AAA), memandang bah$a kebudayaan mempunyai

     peran yang besar dalam mendidik perilaku asertif 'iasanya ini berhubungan

    dengan norma-norma

    c &sia

    'uhrnmester dalam !antosa (AAA), berpendapat bah$a usia merupakan

    salah satu faktor yang turut menentukan munculnya perilaku asertif Pada

    anak kecil perilaku asertif belum terbentuk, pada masa remaja dan de$asa

     perilaku asertif berkembang, sedangkan pada usia tua tidak begitu jelas

     perkembangan atau penurunannya

    d enis +elamin

    enis kelamin pria dan $anita berpengaruh terhadap perilaku asertif 

    seseorang &mumnya kaum pria cenderung lebih asertif daripada $anita

    karena tuntutan masyarakat ('uhrnmester dalam !antosa 8AAA)

    e !trategi Coping

    !trategi coping adalah bentuk penyesuaian diri yang melibatkan unsur-unsur 

    kognisi dan afeksi dari seseorang guna mengatasi permasalahan yang datang

     pada dirinya !trategi coping yang digunakan oleh remaja juga

    0

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    11/30

    mempengaruhi tingginya tingkat keasertifan mereka (5assong et al dalam

    !antosa, AAA)

    2.2 *+nse# Pera&at

    2.2.2 Pengertan #era&at

    Pera$at adalah seseorang yang telah lulus pendidikan kepera$atan, baik di dalam

    maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

    (P4%54+4 ! %*, o 2.A =ahun 200, http8

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    12/30

    . 5emberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi

    +epera$atan dikembangkan sebagai sebagian integral dari !istem +esehatan

     asional ;leh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian

    integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat

    5emiliki perhimpunan < organisasi profesi

    +epera$atan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat

    menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra kepera$atan sebagai

     profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun kepera$atan

     profesional dan berada di garda depan dalam inoasi kepera$atan di *ndonesia

    9 Pemberlakuan kode etik kepera$atan

    "alam pelaksanaan asuhan kepera$atan, pera$at profesional selalu menunjukkan

    sikap dan tingkah laku profesional kepera$atan sesuai kode etik kepera$atan

    3 ;tonomi

    +epera$atan memiliki kemandirian, $e$enang dan tanggung ja$ab untuk 

    mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan

    menetapkan standar asuhan kepera$atan melalui proses kepera$atan

    7 5otiasi bersifat altruistik

    5asyarakat profesional kepera$atan *ndonesia bertanggung ja$ab membina dan

    mendudukkan peran dan fungsi kepera$atan sebagai pelayanan profesional dalam

     pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat kepera$atan

    sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat

    2

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    13/30

    (%angkang ?!yeh?, http8

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    14/30

    membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang Pelayanan

    umum adalah segala bentuk pelayanan yan diberikan oleh pemerintah pusat <

    daerah, '&5 < '&5", dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan

    atau peraturan perundang-undangan yang berlaku (+ep 5enPan o

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    15/30

     produk, baik keistime$aan langsung, maupun keistime$aan atraktif yang

    memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas

     penggunaan produk +ualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari

    kekurangan atau kerusakan Easpers@ (AA7) ($$$damandiriorid

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    16/30

     penga$asan kualitas tidak dapat didelegasikan kepada satu orang, misalnya staf 

     pada sebuah kantor

    1da dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expective

     service (pelayanan yang diharapkan) dan  perceived service  (pelayanan yang

    diterima) Parasuraman etal (A9) +arena kualitas pelayanan berpusat pada

    upaya pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk 

    mengimbangi harapan pelanggan, untuk itu maka, Geitaml (AA3 8 77)

    mendefinisikan bah$a pelayanan adalah penyampaikan secara exellent   atau

    superior dibandingkan dengan harapan konsumen

    2.3.! As#ek $ang mem#engaruh #ela$anan #rma #era&at

    1spek-aspek pelayanan prima meliputi 8

    Tangible, yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pega$ai dan sarana

    komunikasi

    2  Emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

    yang baik, perhatian pribadi dan memaham kebutuhan para pelanggan

    .  $esponsiveness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan

    dan memberikan pelayanan dengan tanggap

     $eliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan

    segera, akurat, kehandalan dan memuaskan

    9  Assurance, yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat

    yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff (bebas dari bahaya, resiko

    dan keragu-ragun) (Geithamil dan 'itner, AA3 8 )

    3

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    17/30

    Citra pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang < persepsi

     penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang < persepsi konsumen al ini

    disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta yang menikmati jasa

    layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa Persepsi

    konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap

    keunggulan suatu jasa layanan =jiptono (AA83)

    'agi pelanggan pelayana prima adalah menyesuaikan diri dengan

    spesifikasi yang dituntut pelanggan Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas

    yang dimaksud dan apa yang dianggap penting Pelanggan mempertimbangkan

    suatu kualitas pelayanan &ntuk itu, kualitas dapat dideteksi pada persoalan

     bentuk, sehingga dapat ditemukan 8

    Pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji

    2 Pelayanan prima adalah sebuah harapan dan kenyataan sesuai komitmen yang

    telah ditetapkan sebelumnya

    . Pelayanan prima dan integritas merupakan sesuatu yang tak terpisahkan

    (=jiptono AA83, $$$damandiriorid

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    18/30

    memenuhi janjinya 5isalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jad$al

    yang disepakatinya

    2  $esponsiveness% yaitu kemauan atau kesiapan para karya$an untuk 

    memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan

    . &ompetence, artinya setiap karya$an dalam perusahaan jasa tersebut memiliki

    keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa

    tersebut

     Acces% yaitu meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui al ini berarti

    lokasi, fasilitas jasa yang mudah dijangkau, $aktu menunggu yang tidak 

    terlalu lama, saluran komunikasi mudah untuk dihungi

    9 &ourtesy, yaitu meliputi sikap yang sopan santu, respek, perhatian dan

    keramahan para contact personnel (seperti respsionis, operator telepon, dll)

    3 &ommunication% artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam

     bahasa yang dapat dipahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan

     pelanggan

    7 &redibility% yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya, kredebilitas mencakup nama

     perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik contact personel, dan interaksi

    dengan pelanggan

    Security% yaitu aman dari bahaya, resiko, keragu-raguan 1spek ini meliputi

    keamanan secara fisik, keamanan finansial serta kerahasiaan

    A Understanding kno"ing the customer% yaitu usaha untuk memahami

    kebutuhan pelanggan

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    19/30

    0 Tangible% yaitu bukti fisik dari jasa yang bisa berupa fasilitas fisik, peralatan

    yang digunakan, dan representasi fisik dari jasa

    (=jiptono AA83, $$$damandiriorid

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    20/30

    2.! *erangka *+nse#

     

    = Diteliti

    = Tidak diteliti

    4am5ar 2.1 +erangka +onsep studi tentang sikap asertif pera$at dalam

      memberikan pelayanan kepera$atan di %uang 1nyelir %!&"

    dr!osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro =ahun 200A

    BAB 3

    20

    Pera$at

    !ikap asertif 

    Cirri-ciri sikap asertif 8

    '# 'erbicara dengan perasaan (Use feeling

    talks)

    (# 5embicarakan tentang dirinya (Talks

    about yourself )

    )# 'erbicara dengan ramah ( Make greeting

    talks)

    *# 5enerima pujian ( Accept compliments)

    +# 'erbicara dengan ekspresi ,Use

    appropriate facial talks)

    -# 5enolak dengan lembut ( Disagree

    mildly)

    .# 5eminta penjelasan ( Ask for

    clarification)

    /# 5enanyakan 1lasan ( Ask "hy)

    0# 5engekspresikan ketidaksetujuan

    ( Express active disagreement )

    '1# 5erespon haknya (Speak up for therights)

    ''# =etap tenang ( Be ersistent )

    '(# 5enghindari pembenaran ( Avoid

     !ustifying every opinion)

    Baktor-faktor yang

    mempengaruhi sikap asertif 8

    Pola 1suh

    2 +ebudayaan

    . &sia

    ,enis +elamin

    9 !trategi Coping

    Pelayanan kepera$atan

    yang 1sertif 

    Baktor-faktor yang

    mempengaruhi pelayanan 8

    '# $eliability

    (# $esponsiveness%

    . &ompetence,

    *# Acces%9 &ourtesy,

    -# &ommunication%

    .# &redibility%

    /# Security%

    0# Understanding kno"ing 

    the customer%

    0 Tangible,

    "ampak prilaku asrtif 8

    •memberikan kepuasan baik pada dirisendiri maupun orang lain dan

    mendukung terbentuknya hubungan

    interpersonal yang positif dengan orang

    lain

    =idak dilakukan"ilakukan

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    21/30

    MET)DE PENELITIAN

    Pada bab ini akan membahas tentang desain penelitian, kerangka kerja,

     popluasi, sampel dan sampling, identifikasi ariabel, definisi operasional, teknik 

     pengumpulan data, etika penelitian dan keterbatasan penelitian

    3.1 Desan Peneltan

    "esain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menja$ab

     pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

    timbul selama proses penelitian (ursalam, 200. 8 )

    enis desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu

    metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

    atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif 5etode penelitian deskriptif 

    digunakan untuk memecahkan atau menja$ab permasalahan yang sedang

    dihadapi pada situasi sekarang Penelitian ini dilakukan dengan menempuh

    langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi pengolahan atau analisis data

    membuat kesimpulan dan laporan (otoatmodjo !, 2002 8 .) Pendekatan yang

    digunakan dalam penelitian adalah surey yaitu suatu pendekatan diskriptif yang

     berhubungan dengan prealensi, distribusi dan hubungan antara ariable dalam

    suatu populasi Pada surey tidak ada interensi, surey dilakukan dengan

    mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,

     pendapat, perilaku dan nilai ( otoatmodjo !, 2002 80)

    3.2 *erangka *erja

    2

    20

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    22/30

    +erangka kerja adalah tahap penetapan atau langkah-langkah dalam

    aktiitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak a$al-

    akhir penelitian)

    4am5ar 3.1 +erangka +erja studi tentang sikap asertif pera$at dalam

    memberikan pelayanan kepera$atan di %uang 1nyelir %!&"

    dr!osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro =ahun 200A

    3.3 P+#ulas6 /am#el 0an /am#lng

    22

    Populasi 8 !eluruh pasien di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo

    'ojonegoro pada tahun 200A yang berjumlah 2 orang

    !ampel 8 !ebagian pasien di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro

    "jatikoesomo 'ojonegoro pada tahun 200A yang berjumlah 20

    orang

    Hariabel

    !ikap asertif pera$at dalam memberikan pelayanan kepera$atan di %uang

    1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro

    5enganalisa "ata 8

     Editing% coding% skoring% tabulating 

    *nterpretasi hasil

    +esimpulan

    Sampling

     on random non probability sampling

     urposive Sampling 

    Pengumpulan data

    5enggunakan kuesioner 

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    23/30

    3.3.1 P+#ulas

    Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti

    (otoatmodjo !, 2002 8 7A) Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi

    kriteria yang telah ditetapkan (ursalam, 200. 8 A.) Pada penelitian ini

     populasinya adalah  !eluruh pasien di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro

    "jatikoesomo 'ojonegoro pada tahun 200A

    3.3.2 /am#el

    !ampel adalah sebagian keseluruhan obyek yang akan diteliti dan

    dianggap me$akili seluruh populasi (otoatmodjo !, 2002 8 A) !ampel adalah

     bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subyek penelitian

    melalui sampling (ursalam, 200. 8 A9) Pada penelitian ini diambil dari !ebagian

     pesien di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro pada

    tahun 200A yang sesuai dengan kriteria inklusi

    +riteria inklusi ialah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

     populasi target yang terjangkau yang ada diteliti (ursalam, 200. 8 A3) 1dapun

     pada penelitian ini kriteria inklusinya adalah 8

    Pasien di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro pada

    tahun 200A

    2 Pasien yang bersedia diteliti dan menandatangani informed concent 

    3.3.3 Besar /am#el

    2.

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    24/30

    'esar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel

    (ursalam, 200 8 33) 'esar sampel pada penelitian ini adalah !ebagian pasien

    di %uang 1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro pada tahun 200A

    yang berjumlah 20 orang yang memenuhi kriteria inklusi

    3.3.! /am#lng

    !ampling adalah suatu proses dalam menyeleksi dari populasi untuk dapat

    me$akili populasi (ursalam, 200 8 33) Pada penelitian ini samplingnya adalah

    non random non probability sampling   tipe  purposive sampling# urposive

     sampling adalah pengambilan sample yang didasarkan pada suatu pertimbangan

    tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri dan sifat # sifat

     populasi yang sudah di ketahui sebelumnya (otoatmodjo !, 20028 )

    3.! I0ent"kas 7ara5el

    Hariabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu

    kelompok (benda, orang, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

    kelompok tersebut (ursalam, 200. 8 0) Hariabel dalam penelitian ini adalah

    !ikap asertif pera$at dalam memberikan pelayanan kepera$atan di %uang

    1nyelir %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro

    3. De"ns )#eras+nal

    2

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    25/30

    "efinisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

    dari suatu yang diidentifikasi tersebut (ursalam, 200. 8 ) "efinisi operasional

     pada penelitian ini akan diamati dalam tabel diba$ah ini 8

    Ta5el 3.1 "efinisi ;perasional studi tentang sikap asertif pera$at dalam

      memberikan pelayanan kepera$atan di %uang 1nyelir %!&"

    dr!osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro =ahun 200A

    Hariabel"efinisi

    ;perasional*ndikator 1lat &kur !kala !kor 

    sikap asertif 

     pera$atdalam

    memberikan

     pelayanan

    kepera$atan

    +emampuan

    dalammenyampaikan

    hak, pikiran,

     perasaan, dan

    kepercayaan

    secara

    langsung, jujur,

    terhormat, dan

    tidak

    mengganggu

    hak dari pasien

    !ikap asertif 

    Cirri-ciri sikap asertif 8'# 'erbicara dengan

     perasaan (&se feeling

    talks)

    (# 5embicarakan

    tentang dirinya (=alks

    about yourself)

    )# 'erbicara dengan

    ramah (5ake greeting

    talks)

    *# 5enerima pujian

    (1ccept compliments)

    +# 'erbicara dengan

    ekspresi (&se appropriate

    facial talks)

    -# 5enolak dengan

    lembut ("isagree mildly)

    .# 5eminta penjelasan

    (1sk for clarification)

    /# 5enanyakan 1lasan

    (1sk $hy)

    0# 5engekspresikanketidaksetujuan (4Ipress

    actie disagreement)

    '1# 5erespon haknya

      (!peak up for the rights)

    ''# =etap tenang ( Be

     ersistent )

    '(#5enghindari pembenaran

    ( Avoid !ustifying every

    opinion)

    +uesioner nominal Pernyataan 2 soal

    dengan kriteria skor8

    J !angat setuju

    . J !etuju

    2 J =idak tahu

    J =idak setuju

    0 J !angat tidak

    setuju

    "i hitung dengan

    rumus8 8

    +=

     s

     2  2 

    T    -090

    *+0e 8

    J &nfaorabel

    'ila = K mean =

    2 J Baorabel

    'ila = L mean =

    3.9 Pengum#ulan Data Dan Tehnk Analsa Data

    29

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    26/30

    3.9.1 Pengum#ulan Data

    Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

     proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

    (ursalam, 200. 8 9)

    Proses pengumpulan data

    "alam proses pengumpulan data peneliti mendapat rekomendasi dari

    1kes %ajek$esi 'ojonegoro, +epala +esbanglinmas 'ojonegoro, +epala

    "inas +esehatan 'ojonegoro, +epala %!&" !osodoro "jatikoesomo

    'ojonegoro untuk mengadakan penelitian di %!&" !osodoro "jatikoesomo

    'ojonegoro di ruang 1nyelir, setelah mendapatkan i@in dari +epala %!&"

    !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro kemudian proses pengumpulan data

    dimulai dengan melakukan obserasi tentang sikap asertif pera$at dalam

    memberikan pelayanan kepera$atan

    2 *nstrumen pengumpulan data

     3nstrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan

    data (otoatmodjo !, 200. 8 ) enis instrumen  yang digunakan dalam

     pengumpulan data dalam penelitian adalah kuesioner +uesioner adalah daftar 

     pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana respon

    tinggi memberikan ja$aban yang memberi tanda-tanda tertentu (otoatmodjo,

    2002 8 3) +uesioner ini bertujuan untuk mengetahui studi tentang sikap

    asertif pera$at dalam memberikan pelayanan kepera$atan di %uang 1nyelir 

    %!&" dr !osodoro "jatikoesomo 'ojonegoro tahun 200A (ursalam, 200 8

    7)

    . Maktu dan tempat penelitian

    23

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    27/30

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    28/30

    n

     x  f   2   ∑=

      )(

    +eterangan 8  f   J Brekuensi

     x J !kor responden

    n  J 'anyaknya responden dalam kelompok

    s J "eiasi standart skor kelompok

    "eiasi standart skor kelompok dihitung dengan rumus 8

    ( )

    22

    =∑   ∑

    n

    n

     fx fx

    +eterangan 8  f   J Brekuensi

     x  J !kor responden

    n J 'anyaknya responden dalam kelompok 

    &ntuk mengetahui sikap positif (faorable) atau negatif (unfaorable)

    dilakukan dengan membandingkan skor = dengan mean =

    'ila nilai mean = K = maka termasuk unfaorable

    'ila nilai mean = L = maka termasuk faorable

    (1@$ar !, 2002 8 93)

    Tabulating 

    "ata yang sudah terkumpul dan sudah diberikan skor serta digolongkan

    sesuai kriteria selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan prosentase

    *nterprestasi diagram atau tabel dalam kategori sebagai berikut 8

    - 5ayoritas 8 A0-00/

    - !ebagian besar 8 70-A/

    - ebih dari sebagian 8 9-3A/

    2

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    29/30

    - !ebagian 8 90/

    - +urang dari sebagian 8 .-A/

    - !ebagian kecil 8 L .0/

    (ursalam, 200. 8 ..)

    3.: Etka Peneltan

    Peneliti melakukan penelitian mendapat rekomendasi dari 1kademi

    +epera$atan %ajek$esi 'ojonegoro dan mengajukan penelitian kepada bagian

     pendidikan 1kademi +esehatan %ajek$esi 'ojonegoro serta lahan yang akan

    diteliti untuk mendapatkan persetujuan kemudian kuesioner berikan pada subyek 

    yang diteliti dengan menekankan masalah etik yang meliputi 8

    3.:.1 Lem5ar #ersetujuan menja0 res#+n0en % Informent concent '

    embar persetujuan ini diberikan kepada subjek yang akan diteliti, peneliti

    menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta dampak 

    yang mungkin akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, jika calon

    responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap

    menghormati hak-haknya

    3.:.2 Tan#a nama (Annonimity)

    &ntuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak akan

    mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (angket) cukup

    dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut

    3.:.3 *erahasaan %Confidentiality'

    2A

  • 8/18/2019 BAB 1-2 Sikap Asertif Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan

    30/30

    +erahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena hanya

    kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau akan dilaporkan sebagai

    hasil riset

    3.; *eter5atasan Peneltan

    imitasi adalah keterbatasan dalam penelitian dan mungkin akan

    mengurangi kesimpulan secara umum (ursalam, 200 8 A.) +eterbatasan yang

    dihadapi peneliti dalam penelitian ini adalah 8

    . +eterbatasan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner 

    dimana memungkinkan responden menja$ab pertanyaan dengan tidak 

     jujur atau tidak mengerti pertanyaan yang dimaksud sehingga

    menimbulkan persepsi yang berbeda sehingga hasil yang didapatkan

    kurang alid

    3.;.2 +eterbatasan dalam peneliti dan $aktu penelitian dalam pengumpulan data

     pada responden yaitu pera$at yang berbeda beda jam dinas

    .. Peneliti masih pemula yang mungkin kurang mampu menguraikan isi

     penulisan secara maksimal

    .0