BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

90
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Identifikasi Masalah Kondisi perekonomian di Indonesia belakangna ini sedang mengalami sedikit guncangan. Nilai rupiah kembali terhempas dan merosot sempat mencapai Rp. 11.800 per US$ 1, angka terendah sejak empat tahun terakhir (warta Ekuitas. 2005: 1). Ada beberapa faktor yang menyebabkan rupiah terpuruk, diantaranya adalah menguatnya suku bunga Dollar A.S sehingga nilai tukarnya menguat terhadap mata uang lainnya. Faktor lainnya adalah melambungnya harga minyak mentah di pasaran dunia yang sempat mencapai nilai US$ 70 per barel (Warta Ekuitas, 2005:1). Akibatnya, pertamina harus mengeluarkan US$ 1,6 miliar setiap bulan untuk mengimpor BBM. Pemerintah dan Bank Indonesia memang sudah mengambil langkah-lankah untuk menahan kemerosotan rupiah. Diantaranya dengan menaikkan suku bunga SBI dan 1

Transcript of BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Page 1: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Kondisi perekonomian di Indonesia belakangna ini sedang mengalami sedikit

guncangan. Nilai rupiah kembali terhempas dan merosot sempat mencapai Rp.

11.800 per US$ 1, angka terendah sejak empat tahun terakhir (warta Ekuitas.

2005: 1). Ada beberapa faktor yang menyebabkan rupiah terpuruk, diantaranya

adalah menguatnya suku bunga Dollar A.S sehingga nilai tukarnya menguat

terhadap mata uang lainnya. Faktor lainnya adalah melambungnya harga minyak

mentah di pasaran dunia yang sempat mencapai nilai US$ 70 per barel (Warta

Ekuitas, 2005:1). Akibatnya, pertamina harus mengeluarkan US$ 1,6 miliar setiap

bulan untuk mengimpor BBM.

Pemerintah dan Bank Indonesia memang sudah mengambil langkah-lankah untuk

menahan kemerosotan rupiah. Diantaranya dengan menaikkan suku bunga SBI

dan mengeluarkan dana sebesar US$ 4 miliar untuk intervensi pasar. Dunia

perbankan harus berhati-hati terhadap situasi dan kondisi perekonomian.

Langkah-langkah antisipatif harus senantiasa dipertsiapkan oleh bank-bank agar

guncangan ekonomi saat ini tidak berubah menjadi krisis moneter, seburuk krisis

moneter 1998, yang tentu saja akan berpengaruh besar terhadap dunia perbangkan

Indonesia.

1

Page 2: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Adapun pengertian bank menurut undang-undang No. 7 tahun 1992 yang

disempurnakan menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah sebagai

berikut:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentu kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan Bank merupakan kepentingan

semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen Bank), masyarakat

pengguna jasa Bank. Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan Bank dan pihak

lainnya. Kondisi Bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk

mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential

banking), kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko (risk

management).

Definisi tingkat kesehatan Bank menurut peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 adalah

sebagai berikut :

”Tingkat kesehatan Bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas,dan sensitivitas terhadap resiko pasar ”

Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan dan proyeksi

rasio-rasio keuangan Bank. Rasio kualitatif adalah penilaian terhadap faktor-

faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif dan penerapan manajemen

risiko dan kepatuhan Bank.

2

Page 3: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Penilaian tingkat kesehatan menurut peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 mencakup

penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut :

1. Permodalan (Capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap kompenen-

kompenen sebagai berikut :

a. Kecukupan, komposisi, dan proyeksi (trend ke depan) permodalan Bank

dalam mengcover asset bermasalah

b. Kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal bersal dari

keuntungan, rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan

usaha, akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang

saham untuk meningkatkan permodalan Bank

2. Kualitas Asset (Asset Quality)

Penilaian terhadap faktor kualitas asset meliputi penilaian terhadap kompenen-

kompenen sebagai berikut :

a. kualitas aktiva produktif, konsentrasi eksposur risiko kredit,

perkembangan aktiva produktif bermasalah, dan kecukupan penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP).

b. Kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang (review) internal;

sistem dokumentasi, dan kinerja penanganan aktiva produk bermasalah.

3. Manajemen (Management)

Penilaian terhadap faktor manajemen meliputi penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:

a. Kualitas manajemen umum dan penerapan manajemen risiko.

3

Page 4: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

b. Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada

BI dan atau pihak lainnya.

4. Rentabilitas (Earnings)

Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:

a. Pencapaian Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net

Interest Margin (NIM), dan tingkat efisiensi Bank.

b. Perkembangan laba operasional, diversifikasi pendapatan dan biaya, dan

prospek laba operasional.

5. Likuiditas (Liquidity)

Penilaian terhadap faktor likuiditas meliputi penilaian terhadap komponen-

komponen sebagai berikut:

a. Rasio aktiva/pasar likuid, potensi naturity mismatch, kondisi Likuiditas

(LDR), proyeksi cash flow, dan konsentrasi pendanaan.

b. Kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (Assets dan Liabilitas

Management/ALMA). Akses kepada sumber pendanaan dan stabilitas

pendanaan.

6. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk)

Penilaian terhadap faktor sensitivitas terhadap risiko pasar meliputi penilaian

terhadap komponen-komponen sebagai berikut:

a. Kemampuan modal Bank dalam mengcover potensi kerugian sebagai

akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga dan nilai tukar.

b. Kecukupan penerapan manajemen risiko pasar.

4

Page 5: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis

tertarik untuk membuat penelitian tesis dengan judul Pengaruh Capital Adequacy

Ratio Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Di

Bursa Efek Indonesia (Periode 2005 sampai dengan 2009).

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan

diteliti hanya pada masalah “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Dan Loan

To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian mengenai pengaruh CAR dan

LDR terhadap profitabilitas (ROA) Bank mengambil dua dari enam aspek

penelitian tingkat kesehatan Bank (CAMEL). Capital dan Liquidity merupakan

bagian dari indikator penilaian kesehatan Bank. Dalam penelitian ini

menggunakan CAR yang merupakan penilaian dari aspek Capital sebagai variabel

X1, dan LDR yang merupakan penilaian dari aspek Liquidity sebagai variabel X2,

dan ROA (Return On Asset) yang merupakan penilaian dari aspek Earnings

sebagai variabel Y.

Dari latar belakang yang telah diidentifikasikan di atas dan batasan masalah, maka

masalah pokok penelitian ini dirumuskan : Seberapa besar pengaruh Capital

Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA)?

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa

masalah, sebagai berikut :

5

Page 6: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas (ROA)

pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh loan to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA) pada

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio secara

bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) pada perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia?

Tujuan dan Keguanan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas

(ROA) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Untuk mengetahui pengaruh loan to deposit ratio terhadap profitabilitas

(ROA) pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio

secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) pada perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai upaya untuk mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang telah peneliti peroleh selama perkuliahan ke dalam suatu

penelitian dan memperkaya wawasan khususnya dalam memecahkan masalah

yang berkaitan dengan Capital Adequacy Ratio, loan to deposit ratio dan Return

On Asset.

6

Page 7: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Keterbatasan Penelitian

Dalam penulisan tesis ini penulis akan memberikan suatu batasan yang jelas guna

mempermudah pembahasan nantinya, seperti yang telah disinggung sebelumnya

bahwa dengan bermacam-macam masalah yang dihadapi perusahaan maka

penulis akan menekankan pada masalah Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada

Perbankan Di Bursa Efek Indonesia yang dibatasi pada perbankan di Bursa Efek

Indonesia yaitu dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

7

Page 8: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Tinjauan Teori dan Telaah Penelitian Terdahulu

Pengertian Bank

Pengertian Bank

Bank bisa dikatakan sebagai urat nadi perekonomian suatu negara, terlebih-lebih

di era modern seperti sekarang ini peranan perbankan dalam memajukan

perekonomian suatu Negara sangatlah penting. Boleh dikatakan hamper semua

sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu

membutuhkan jasa Bank. Oleh karea itu, kemajuan suatu Bank di suatu Negara

dapat pula dijadikan tolak ukur kemajuan Negara yang bersangkutan. Makin maju

suatu Negara, makin besar pula peranan perbankan dalam membangun Negara

tersebut. Dengan demikian keberadaan dunia perbankan makin dibutuhkan oleh

pemerintah dan masyarakat.

Pada umumnya masyarakat memahami Bank hanya sebatas tempat untuk

meminjam dan menyimpan uang. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang betul-

betul belum mengetahui seluk beluk Bank secara utuh, sehingga pandanganh

tentang Bank sering diartikan secara keliru

Berbagai definisi mengenai Bank telah dikemukakan oleh berbagai kalangan dan

ahli. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian Bank :

Definisi Bank menurut UU Perbankan No. 21 tahun 2008 :

8

Page 9: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup orang banyak.”

Sedangkan dalam PSAK No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan disebutkan

sebagai berikut :

“Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial Intermediary) antar pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (deficit unit) serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.”

Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada

dasarnya Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai fungsi

sebagai mediator atau perantara bagi peredaran lalu lintas uang, yaitu dalam

bentuk simpanan dan kemudian mengelola dana tersebut dengan jalan

meminjamkan kepada masyarakat yang memerlukan dana.

Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya untuk

berbnagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut Totok Budi

Santoso dan Sigit Triandaru (2006:9), secara lebih spersifik Bank dapat berfungsi

sebagai :

1. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di Bank apabila dilandasi oleh adanya unsure kepercayaan. Masyarakat percaya sepenuhnya bahwa uangnya tidak aka disalahgunakan oleh pihak

9

Page 10: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Bank, uangnya yakin akan dikelola dengan baik, Bank tidak akan bankrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik atau diambil kembali dari Bank. Begitu pula pihak Bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitor atau masyarakat apabila dilandasi oleh adanya unsure kepercayaan. Pihak Bank berharap atau percaya bahwa debitor tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitor akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitor akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitor mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

2. Agent of service

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sector rill tidak dapat dipisahkan. Kedua sector tersebut selalu berinteraksi dan saaling mempengaruhi satu sama lain. Sector rill tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sector moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan Bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sector rill. Kegiatan Bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, dimana kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tersebut tidak terlepas dari adanya kehadiran uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain merupakan kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3. Agent of development

Selain melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan Bank ini sudah barang tentu erat kaitannyadengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan Bank, dan penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi Bank tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang

lengkap dan menyeluruh mengenai fungsi Bank dalam perekonomian, sehingga

Bank tidak hanya dapat diartikan sebagi suatu lembaga perantar keuangan

(Financial intermediary institution)

10

Page 11: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Jenis Bank

Jenis perbankan yang dikemukakan oleh Kasmir (2003:19) ditinjau dari berbagai

segi antara lain :

1. Dilihat dari Segi Fungsinya

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2008, jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari :

a. Bank Umum

Bank umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasrkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negeri (cabang). Bank Umum sering disebut Bank Komersil (Commercial Bank).

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasrkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya, BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinyab jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa Bank Umum.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah.

a. Bank Milik Pemerintah

Merupakan Bank milik pemerintah

b. Bank Milik Swasta Nasional

Merupakan Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula dengan pembagian keuntungannya merupakan keuntungan swasta pula.

c. Bank Milik Koperasi

Merupakan Bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

11

Page 12: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

d. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari Bank yang ada di luar negeri. Bank milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing (luar negeri).

e. Bank Milik Campuran

Kepemilikan saham Bank campuran ini adalah pihak asing dan pihak swasta nasional. Akan tetapi kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia.

3. Dilihat dari Segi Status

Jenis Bank dilihat dari segi status adalah :

a. Bank Devisa

Merupakan Bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, pembukuan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi Bank Devisa ini di tentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non Devisa

Merupakan Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai Bank Devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya Bank Devisa. Jadi Bank non Devisa ini merupakan kebalikan daripada Bank Devisa, dimana transaksi yang di lakukan masih dalam batas-batas Negara.

4. Dilihat dari Segi cara Menentukan harga

Jenis Bank jika dilihat dari segi atau cara menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok, yaitu :

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat)

Mayoritas Bank yang berkembang di Indonesia ini adalah Bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula Bank di Idonesia adalah produk colonial Belanda. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu:

a) Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga di tentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based.

12

Page 13: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

b) Untuk jasa-jasa Bank lainnya, pihak perbankan konvensional (barat) menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu. System pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

b. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah (Islam)

Bagi Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah, dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan Bank yang berdasarkan Prinsip Konvensional. Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antara Bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan Bank prinsip Syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Bank berdasarkan Prinsip Syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah bunag diartikan sebagai riba.

Usaha Bank Umum

Menurut UU No. 10 tahun 2008, usaha Bank meliputi:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, tabungan, da bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit

3. Menerbitkan surat pengakua hutang.

4. Membeli dan menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksepti oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud

b. Surat Pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud.

c. Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah

d. Sertifikat Bank Indonesia

e. Obligasi

f. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.

13

Page 14: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

g. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah

6. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan kepada Bank lain. Bank dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel tunjuk, cek, atau sarana lainnya.

7. Meneriam pembayaran dari tagihan atas atas surat berharga dan melakukan perhitungnan dengan atau antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

9. melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan Bank lainnya berdasarkan usaha kontrak

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga.

11. Melakukan kegiatan anjak piutang usaha kartu kredit

12. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang yang berlaku

Kemudian dalam pasal 7 UU Perbankan No. 10 tahun 2008 dijelaskan bahwa

selain usaha yang dilakukan diatas, Bank dapat melakukan kegiatan lain. Kegiatan

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melakukan kegiatan valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank/Perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, lembaga kliring yang memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia

3. Melakukan kegiatan penyertaan sementara untuk mengatasi kegagalan kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiunan dan pengurus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dana pensiunan yang berlaku.

14

Page 15: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Karakteristik Usaha Perbankan

Perbankan melalui suatu industri yang berbeda dengan industri lainnya, yang

dalam hal ini memiliki karekteristik tersendiri. Dalam PSAK No. 31 mengenai

Akuntansi Perbankan sebagai berikut :

1. Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surflus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falasafah yang mendasari kegiatan usaha perbankan adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok Bank yang meneriam simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentu giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam penerimaan simpanan masyarakat, Bank hanya memberikan tertulis yang menjelaskan bahwa Bank telah meneriam simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu. Bank juga tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas kredit yang diberikan kepada debiturnya yang telah memiliki reputasi yang baik. Di samping itu, lembaga kepercayaan Bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.

2. Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan Bank harus dipelihara. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga Bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Kesiapan memenuhi kewajiban setiap saat itu, menjadi semakin penting artinya mengingat peranan Bank sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Di samping factor likuiditas, keberhasilan usaha Bank juga ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga rahasia keuangan nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan atas uang atau asset lainnya yang dititipkan kepada Bank.

3. Pengelola Bank dalam melaksanakan usahanya dituntut uintuk senantiasa menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis penanamannya. Hak tersebut diperlukan karena dalam

15

Page 16: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

operasinya Bank selain melakukan penanaman dalam aktiva produktif seperti kredit dan surat-surat berharga, juga memberikan komitmen dan jasa-jasa lain yang digolongkan sebagai “fee basede operation” atau “off balanced sheet activities”. Di sampung itu, pengelola Bank dalam pelaksanaan tugasnya senantiasa dihadapkan pada berbagai kemungkinan yang harus diperhitungkan pula masalah perpencaran (spreading) dari simpanan masyarakat, komitmen kredit yang masih berjalan serta kondisi eksternal yang mempengaruhinya.

4. Bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari system moneter mempunyai kedudukan yang strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan persyaratan ketentuan operasional yang berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatab usaha Bank. Kesemuanya itu dimaksudkan agar Bank dapat memelihara kepercayaan masyarakat serta menunjang pemeliharaan stabilitas moneter.

Tingkat Kesehatan Bank

Tingkat keshatan Bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik

pemilik maupun pengelola Bank, masyarakat pengguna jasa Bank maupun Bank

Indonesia selaku Pembina dan Pengawas Bank sesuai dengan Surat Keputusan

Direksi Bank Indonesia No.26/23/KEP/DIR yang dikeluarkan tanggal 29 Mei

1993 telah ditetapkan tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank. Tata cara

penilaian yang dimaksud adalah CAMEL (Capital, Assets, Management, Equity,

Liquidity). Ketentuan tingkat kesehatan Bank dimaksudkan untuk dapat

digunakan sebagai :

1. Tolok ukur bagi manajemen Bank untuk menilai apakah pengelolahan Bank

telah dilakukan sejala dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

16

Page 17: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

2. Tolok ukur menetapkan arah pembinaan dan pengembangan Bank baik secara

individual maupun perbankan secara keseluruhan.

Tingkat kesehatan Bank pada dasrnya dinilai dengan pendekatan kualitas

atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu

Bank. Pendekatan kualitatif tersebut dilakukan dengan menilai factor-faktor

penilaian tingkat kesehatan Bank yang meliputi permodalan, kualitas aktiva

produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Factor-faktor yang dinilai ini

berkaitan dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.

Penilaian Permodalan

Penilaian terhadap permodalan didasarkan pada kewajiban penyediaan modal

minimum Bank sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia

No.26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal kewajiban Penyediaan Modal

Minimum (KPMM) bank Umum, cara penilaiannya adalah :

1. Untuk rasio modal 0% atau negatif diberi nilai kredit 1, dan

2. Untuk setiap kenaikan 0,.% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1 dengan

maksimum 100

Penilaian Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif yag dikualifikasikan didasarkan pada

dua rasio, yaitu :

17

Page 18: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif.

Perhitungan rasio tersebut dilakukan dengan cara :

a. Untuk rasio 15,5% atau lebih diberi nilai kredit 0.

b. Untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 15,5% nilai kredit ditambah

1 dengan maksimal 100.

Dalam hubungannya dengan rasio ini dapat dijelaskan bahwa yang

diperhitungkan sebagai aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah :

a. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar

b. 75% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan

c. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet

Pengertian dan cara penggolongan aktiva produktif yang digunakan dalam

perhitungan rasio tersebut di atas berdasarkan pada SE BI No. 26/4/BPPP

tanggal 29 Mei 1993 perihal kualitas aktiva produktif dan pembentukan

penyisihan penghapusan aktiva produktif.

b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva yang

diklasifikasikan.

Perhitungan rasio tersebut dilakukan dengan cara:

a. Untuk rasio 0 (tidak memiliki penyisihan penghapusan aktiva

produktif) diberi nilai kredit 0, dan

b. Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0% kredit ditambah 1,5 degan

maksimum 100

18

Page 19: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Penilaian Manajemen

1. Penilaian kuantitatif terhadap manajemen mencakup beberapa kompenen yaitu

manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen rentabilitas,

dan manajemen likuiditas. Setiap kompenen manajemen tersebut diberikan

bobot seperti tercantum pada ketentuan Bank Indonesia

2. Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian jawaban pertanyaan

mengenai manajemen Bank yang secara keseluruhan berjumlah 250

selanjutnya dilakukan kuantifikasi dengan cara pemberian nilai kredit sebesar

0,4 untuk setiapm aspek yang dinilai positif. Untuk pertanyaan-pertanyaan

mengenai kegiatan yang tidak dilakukan oleh Bank, misalnya pertanyaan

nomor 39 dan 40 mengenai kegiatan valuta asing, Bank-Bank bukan devisa

dianggap menjawab dengan “ya”

Penilaian Rentabilitas

Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas didasarkan kepada dua rasio yaitu:

1. Rasio laba sebelum pajak dalam dua belas bulan terakhir terhadap rata-rata

volume usaha dalam periode yang sama. Cara perhitungan nilai kreditnya

dilakukan sebagai berikut:

a. Untuk rasio 0% atau negatif diberikan nilai kredit 0, dan

b. Untuk setiap kenaikan 0,15% muali dari 0% nilai kredit ditambah 1

dengan maksimum100.

19

Page 20: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional dalam periode

yang sama dengan huruf a. Cara perhitungan nilai kreditnya dilakukan

sebagai berikut :

a. Untuk rasio 100% atau lebih diberi nilai kredit 0, dan

b. Untuk setiap penurunan sebesar 0,08% mulai dari 100% nilai kredit

ditambah 1 dengan maksimum 100. perlu ditambahkan bahwa

pendapatan dan beban operasional serta laba dihitung selama 12 bulan

terakhir, dan rata-rata volume usaha dihitung berdasarkan penjumlahan

volume usaha selama 12 bulan terakhir dibagi 12.

Penilaian Likuiditas

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas didasarkan pada dua rasio, yaitu:

1. Rasio jumlah kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar. Termasuk

kedalam pengertian aktiva lancar adalah kas, giro, pada Bank Indonesia,

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang

telah diendos oleh Bank lain. Cara penghitungan nilai kredit adalah:

a. Untuk rasio 100% atau lebih diberi nilai kredit 0, dan

b. Untuk setiap 1% penurunan mulai dari 100% nilai kredit ditambah 1

dengan maksimum 100.

2. Rasio antar kredit terhadap dana yang diterima oleh Bank. Termasuk kedalam

pengertian dana yang diterima adalah:

a. Kredit likuiditas

20

Page 21: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

b. Giro, deposit, dan tabungan masyarakat

c. Pinjaman bukan dari Bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan.

d. Deposit dan pinjaman dari Bank lain yang berjangka waktu lebih dari 3

bulan

e. Surat berharga yang diterbitkan oleh Bank yang berjangka waktu lebih

dari tiga bulan

f. Modal inti

g. Modal pinjaman (sebelum disebut modal kuasa)

Cara perhitungan nilai kreditnya dilakukan sebagai berikut:

a. Untuk rasio 110% atau lebih diberi nilai kredit 0, dan

b. Untuk rasio dibawah 110% diberi nilai kredit 100.

Capital Adequacy Ratio (Rasio Kecukupan Modal)

Pengertian Modal

Menurut Malayu Hasibuan (2001:61) secara umum mengemukakan bahwa:

“Modal sendfiri Bank atau equity fund adalah sejumlah uang tunai yang telah disetorkan pemilik dan sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam Bank itu sendiri: terdiri dari modal inti dan modal pelengkap”

Modal merupakan factor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan

Bank, serta sebagai upaya untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat.

Sebagaimana layaknya sebuah badan usaha, modal bank harus dapat digunakan

21

Page 22: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

untuk menjaga kemungkinan timbulnya resiko kerugian akibat dari pergerakan

aktiva Bank yang pada dasarnya sebagian besar berasal dari pinjaman pihak ketiga

(dana masyarakat)

Komponen Modal Bank

Modal Bank pada umumnya terdiri dari :

1. Modal Inti, berupa :

a. Modal Disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemiliknya.

b. Agio Saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh Bank

akibat harga saham yang melebihi nilai nominal.

c. Modal Sumbangan, yaitu modal yang diperoleh dari sumbangan saham,

termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham

tersebut dijual.

d. Cadangan Umum, yaitu cadangan dari penyisihan laba yang ditahan atau

dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan rapat

umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan

pendirian atau anggaran masing-masing Bank.

e. Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat

umum pemegang saham atau rapat anggota.

22

Page 23: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

f. Saldo Laba (Retained Earning), yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi

pajak oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan

untuk tidak dibagikan.

g. Laba Tahun Lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun lalu setelah

diperhitungkan pajak dan belum ditetapkan penggunanya oleh rapat umum

pemegang saham atau rapat anggota. Apabila Bank mempunyai saldo rugi

tahun-tahun lalu, maka kerugian tersebut menjadi factor pengurang dari

modal inti.

h. Laba Tahun Berjalan, yaitu 50% dari laba tahun buku berjalan setelah

dikurangi pajak. Apabila pada tahun berjalan Bank mengalami kerugian,

maka seluruh kerugian tersebut menjadi factor pengurang dari modal inti.

Total modal diatas harus dikurangi dengan :

1) Goodwill yang ada dalam pembukuan Bank

2) Kekurangan jumlah penghapusan aktiva produktif dari jumlah yang

seharusnya dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

2. Modal Pelengkap, berupa :

a. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari

selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan

Direktorat Jenderal Pajak.

b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, yaitu cadangan yang dibentuk

dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan. Cadangan ini dibentuk

untuk menampung kerugian yang mungkin timbul akibat tidak diterimanya

23

Page 24: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Penyisihan penghapusan

aktiva produktif yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap

adalah maksimum 1,25% dari ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut

Resiko)

c. Modal Pinjaman, yaitu hutang yang didukung oleh instrumen yang

memiliki sifat seperti modal dan mempunyai cirri-ciri :

1) Tidak dijamin oleh Bank yang bersangkutan, dipersamakan dengan

modal dan telah dibayar penuh.

2) Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik tanpa

persetujuan Bank Indonesia

3) Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah

kerugian Bank melebihi saldo laba dan cadangan-cadangan yang

termasuk modal inti, meskipun Bank belum dilikuidasi.

4) Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila Bank dalam keadaan

rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut.

d. Pinjaman Subordinasi, yaitu pinjaman dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1) Ada perjanjian tertulis antara Bank Indonesia

2) Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia

3) Menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman subordinasi

tersebut.

24

Page 25: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

4) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh

minimal berjangka waktu 5 tahun

5) Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan ari Bank

Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan Bank tetap sehat.

6) Hak tagihnya dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari

segala pinjaman yang ada.

Pinjaman subordinasi yang dapat dijadikan komponen modal pelengkap adalah

maksimum 50% dari modal inti. Adapun fungsi dari modal adalah :

1. Sebagai ukuran kemampuan Bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian

yang tidak dapat dihindarkan.

2. Srbagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan

usahanya sampai batas-batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga

berasal dari hutang penjualan assets yang tidak terpakai dan lain-lain.

3. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan Bank tersebut atau kekayaan

yang dimiliki oleh pemegang sahamnya.

4. Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen Bank yang

bersangkutan untuk bekerja dengan tingkat efisiensi yang tinggi seperti yang

dikehendaki oleh pemilik midal pada Bank tersebut.

Mengingatnya pentingnya fungsi modal bagi setiap Bank, maka manajemen Bank

perlu memperhatikan secara serius masalah permodalan ini. Adapun yang perlu

memdapatkan perhatian yang lebih seksama tersebut meliputi hal-hal sebagai

berikut :

25

Page 26: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

1. Rencana kerja Bank yang akan dating, baik dalam rencana tahunan maupun

rencana lima tahunan jangka panjang (corperate plan). Hal ini dapat dipahami

karena setiap pertambahan aktiva harus diimbangi dengan pertambahan

permodalan sebesar 100 berbanding 8, karena Capital Adequacy Ratio

ditetapkan 8%. Dibeberapa Negara lain bahkan ada yang menetapkan Capital

Adequacy Ratio di atas 8%.

2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat otoritas moneter, maupun

yang memenuhi ketentuan bisnis dari Bank yang bersangkutan. Banyak factor

yang secara kualitatif mempunyai pengaruh secara langsung terhadap jumlah

permodalan suatu Bank. Semakin besar modal Bank yang tersedia tentu akan

semakin baik bagi Bank yang bersangkutan, karena akan berpotensi lebih baik

lagi.

3. Kemampuan Bank secara intern dalam menciptakan modal dari kegiatan

usahanya, serta kemampuan kebijakan pembagian laba (dividen) yang ada

pada masing-masing Bank.

4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari pasar modal yang ada

pada masyarakat dimana Bank tersebut beroperasi.

Unsur kepercayaan terhadap Bank ditandai dengan kondisi permodalannya

merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan, tidak saja bagi

nasabah yang ingin menyimpan uangnya tapi juga oleh Bank Indonesia sebagai

lembaga pengawas Bank untuk kontinuitas dan kelangsungan serta eksistensi

operasionalisasi Bank yang bersangkutan bila sewaktu-waktu mengalami

26

Page 27: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

kesulitan baik karena kesalahan pihak manajemen dalam mengelola likuiditas atau

karena tekanan kondisi eksternal seperti keadaan ekonomi dan moneter. Peranan

modal dalam pengelolahan Bank menjadi factor yang sangat penting sehingga

perlu menetapkan suatu rasio kecukupan modal yang merupakan perbandingan

antara modal dan aktiva yang memiliki risiko yang disebut Capital Adequacy

Ratio (CAR).

Pengukuran Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) yang dipakai adalah sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor

n3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum

dan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

53/KMK/017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999

Kecukupan modal merupakan factor yang penting bagi Bank dalam rangka

pengembangan usaha dan menampung kerugian, Bank Indonesia menetapkan

Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal minimum

yang harus selalu dipertahankan oleh setiap Bank sebagai suatu proporsi tertentu

dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) atau secara matematis

(Dendawijaya, 2005:121).:

Modal

CAR = X 100%

ATMR

27

Page 28: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Komponen modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dengan

memperhitungkan penyertaan yang dilakukan Bank sebagai factor pengurang

modal. Sedangkan ATMR Bank Umum dihitung berdasarkan bobot risiko

masing-masing pos aktiva neraca dan rekening administrative.

Bank Indonesia menetapkan kebijaksanaan bagi setiap bank untuk memenuhi

risiko CAR minimal 8%, jika kurang dari 8% maka akan dikenakan sanksi oleh

Bank Indonesia. Ketentuan CAR pada prisipnya disesuaikan dengan ketentuan

yang berlaku secara internasional, yaitu standar Bank of International Settlement

(BIS). CAR yang didasarkan pada standar BIS (8%) adalah salah satu cara untuk

menghitung apakah modal yang ada pad suatu Bank telah memadai atau belum.

Jika modal rata-rata suatu Bank lebih baik dari Bank lainnya, mak Bank

bersangkutan akan lebih baik solvabilitasnya, Ketetapan CAR sebesar 8%

bertujuan untuk (Dendawijaya, 2005:125).::

1. Menjaga kepercayaan masyarakat kepada perbankan

2. Melindungi dana pihak ketiga (dana masyarakat) pad Bank bersangkutan

3. Untuk memenuhi ketetapan standar BIS

Sanksi bagi Bank yang tiak memenuhi CAR 8% disamping diperhitungkan dalam

tingkat kesehatan Bank, juga akan dikenakan sanksi dalam rangka pengawasan

dan pembinaan Bank.

Setelah mengetahui cara perhitungan CAR maka dapat diambil kesimpulan

tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi CAR adalah :

28

Page 29: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

1. Tingkat kualitas manajemen Bank dan kualitas system serta prosedur

operasionalnya

2. Tingkat kualitas aktiva serta besarnya risiko yang melekat padanya

3. Kualitas dan tingkat kolektibilitasnya

4. Struktur posisi dan kualitas permodalan Bank

5. Kemampuan Bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba

6. Tingkat likuiditas yang dimilikinya

7. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki posisi Modal

Minimum Bank (CAR) adalah dengan :

1. Memperkecil komitmen pinjaman yang tidak dipergunakan.

2. Pinjaman yang diberikan lebih dibatasi dan diseleksi sehinggga risiko semakin

berkurang

3. Fasilitas Bank guarantee yang hanya memperoleh hasil pendapatan berupa

posisi yang relatife kecil namun dengan risiko yang sama besarnya dengan

pinjaman yang ada sebaiknya dibatasi

4. Komitmen Letter of credit (LIC) bagi Bank Devisa yang belum benar-benar

memperoleh kepastian dalam penggunaannya atau tidak dapat dimanfaatkan

secara efisien sebaiknya juga dibatasi.

5. Penyertaan yang mempunyai risiko 100% perlu ditinjau kembali apakah

bermanfaat atau tidak

29

Page 30: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

6. Posisi aktiva-aktiva tetap dan inventaris diusahakan agar tidak berlebihan dan

jangan hanya sekedar memenuhi kelayakan.

7. Menambah atau memperbaiki posisi modal dengan cara setoran tunai, go

public, dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari pemegang saham.

Loan To Deposit Ratio

Pengertian Likuiditas

Menurut Bambang Riyanto ( 2004: 25) tentang masalah likuiditas menyatakan

bahwa :

“Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera dipenuhi, jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar (Zahoungskraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar (Zahoungskraft).”

Pengukuran Rasio Likuiditas (LDR)

Total Loans

LDR = X 100%

Total Deposit + Equity

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan antara kredit yang

diberikan dengan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima, tidak

termasuk pinjaman subordinasi. Rasio ini menggambarkan kemampuan Bank

30

Page 31: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan

mengandalkan kredit yag diberikan sebagai sumber likuiditas Bank.

“Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah ratio antara kredit yang diberikan Bank

degan dana Bank”. (Z. Dunil, 2004:80). Batas aman LDR suatu Bank secara

umum adalah sekitar 90-100, sedangkan menurut ketentuan Bank Sentral batas

aman LDR suatu Bank adalah 110%. Manajemen Bank yang konservatif biasanya

cenderung memiliki LDR yang tinggi atau melebihi batas toleransi. (Simorangkir,

2000:145)

LDR digunakan untuk menilai likuiditas suatu Bank yang dengan cara membagi

jumlah krediot yang diberikan oleh Bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin

tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas Bank yang

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi bermasalah akan

semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada Bank lain

sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka,

sertifikat deposito. (Almilia dan Herdiniatyas, 2005:139)

Profitabilitas (Return On Asset)

Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau

sejauh mana efektivitas pengelolahan perusahaan untuk memperoleh laba. Seperti

dikemukakan Agus Sartono (2001:122) yang mendefenisikan profitabilitas

sebagai berikut :

31

Page 32: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Tingkat profitabilitas yang sehat merupakan salah satu tujuan setiap Bank karena

profitabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan

manajemen dalam menghasilkan laba atas asset-asset yang ditanamkan dalam

perusahaan tersebut dan juga menunjukkan kemampuan manajemen dalam

menekan biaya operasionalnya.

Pengukuran Profitabilitas

Tingkat profitabilitas yang mencerminkan kemampuan Bank dalam menghasilkan

laba akan tergantung pada kemampuan manajemen Bank dalam mengelola asset

dan liabilitas yang akan secara kuantitatif dapat dinilai dengan beberapa indikator

menurut Agus Sartono (2001:125) yakni :

1. Gross Profit Margin

Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentasi laba dari kegiatan usaha

murni dari Bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya

Operating Income – Operating Expense

Gross Profit Margin = X 100%

Operating Income

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen

Bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.

32

Page 33: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Net Income

Net Profit Margin = X 100%

Operating Income

3. Return On Assets (ROA)

Ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan

aktiva yang tersedia :

EBIT

ROA = X 100%

Total Asset

4. Return On Equity (ROE)

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen Bank dalam

mengelola capital yang ada untuk mendapatkan income

Net Icome

ROE = X 100%

Equity Capital

5. Assets Utilization

Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manajemen

suatu Bank dalam mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating

income dan non operating income.

Operating Income – Non Operating Income

Assets Utilization = X 100%

Total Assets

Pada penelitian ini, penulis menghitung tingkat profitabilitas dengan

menggunakan tolak ukur Return On Assets (ROA).

33

Page 34: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Dalam menganalisis suatu tesis diperlukan review penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan judul tesis, review yang dilakukan Yacub Azwir, Program Studi

Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang

Dengan Judul Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Npl,

Dan Ppap Terhadap Roa Bank (Studi Empiris: Pada Industri Perbankan Yang

Listed Di Bej Periode Tahun 2001-2004). Penelitian ini dilakukan untuk menguji

pengaruh variabel CapitalAdequacy Ratio (CAR), Biaya Operasi terhadap

Pendapatan Operasi (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing

Loan (NPL), Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP tcrhadap Return

on Asset (ROA). Teknik sampling yang digunakan adalah sensus, dengan sample

sejumlah 23 bank yang listed di BEJ periode 2001-2004. Teknik analisis yang

digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji

hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-

statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat

signifikansi 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji

normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedatisitas dan uji autokorelasi.

Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi

normal. Berdasarkan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas clan uii

autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal

ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan

model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa

data CAR, BOPO, dan LDR secara parsial siginifikan terhadap ROA bank yang

listed di BEJ untuk periode 2001-2004 pada tingkat signifikansi kurang dari 5%

34

Page 35: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

(masing-masing 0,01%, 0,01% dan 0,6%), sedangkan NPL dan PPAP tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai tingkat

signifikansi lebih besar dari 5% yaitu masingmasing sebesar 88,2% dan 72,7%.

Sementara secara bersama-sama (CAR, BOPO, LDR, NPL, dan PPAP) terbukti

signifikan berpengaruh terhadap ROA pada tingkat signifikansi kurang dari 5%

yaitu sebesar 0,01%. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel tersebut terhadap

ROA sebesar 35,1% sedangkan sisanya 64,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kerangka Pemikiran

Hubungan ketiga variabel tersebut dapat digambarkan dalam sebuah paradigma

penelitian sederhana, yaitu:

Kasmir (2003:11), Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian Bank juga

dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Disamping itu juga Bank dikenal sebagai tempat untuk

menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk

35

Capital adequacy ratio (X1)

loan to deposit ratio (X2)

Return On Asset (Y)

Page 36: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang

kuliah dan pembayaran lainnya.

Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya

aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan

yang utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan

menyalurkannya dalam bentuk kredit. Maksudnya adalah mengumpulkan atau

mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari

masyarakat ini dilakukan oleh Bank dengan cara memasang berbagai strategi agar

masyarakat mau untuk menanamkan dananya dalam bentuk simpanan seperti

simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di Bank, maka diperlukan dasar yang

kuat yaitu kepercayaan. Kepercayaan tersebut dapat diciptakan dengan adanya

suatu pelayanan yang baik, terjaminnya dana nasabah pada Bank dan adanya

pengelolaan kredit sebagai usaha Bank yang utama dengan prinsip kehati-hatian

(Prudential Banking). Oleh karena itu pihak manajemen Bank sangat dianjurkan

untuk menjaga kepercayaan dengan cara terus meningkatkan kinerja Banknya

yang ditunjukkan dengan tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada

tingkat yang baik.

Tingkat kesehatan Bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator

utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan Bank yang

bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut:

36

Page 37: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Sudarsono (2001;120) ”Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba rugi (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode setahun”

Gerald I. (2003;2).”Financial Statement are, at best, only an approximation of

economic reality because of the selective reporting of economic events by

accounting methods and estimates”

Menurut Y. Sri Susilo, dkk (2000;22) dalam bukunya ”Bank dan Lembaga

Keuangan lain” kesehatan Bank dapat diartikan sebagai berikut:

“Kemampuan suatu Bank untuk melakukan kegiatan operasi perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku”.

Dalam kamus perbankan (Institut Bankir Indonesia, 1999), CAMEL adalah aspek

yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan Bank yang

berpengaruh juga terhadap tingkat kesehatan Bank. CAMEL merupakan tolak

ukur objek pemeriksaan Bank yang dilakukan oleh pengawas Bank. CAMEL

terdiri atas:

1. Aspek Permodalan

Yang dinilai adalah struktur permodalan yang ada di Bank dalam operasi

kegiatannya sehari-hari. Modal yang digunakan biasanya modal sendiri atau

modal asing. Perbandingan antara modal sendiri dengan modal asing harus

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penilaian juga didasarkan kepada CAR

(Tingkat Kecukupan Modal) yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Bank

Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 36/67/Kep/DIR tgl 28

37

Page 38: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Februari 1991 (PAK Feb’91) yang kembali dipertegas melalui peraturan BI

No. 3/21/PBI/2001 tentang kewajiban modal minimum Bank, menetapkan

bahwa rasio kecukupan modal (CAR) harus mencapai 8%.

2. Aspek Kualitas Aktiva

Yaitu untuk menilai jenis aktiva yang dimiliki apakah yang bersifat sangat

likuid, likuid atau kurang likuid. Penilaian aktiva harus sesuai dengan

peraturan BI dengan memperbandingkan antara aktiva yang diklasifikasikan

dengan aktiva produktif dan dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan

secara berkala kepada BI.

3. Aspek Kualitas Manajemen

Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja,

kualitas manajemen juga dilihat dari pendidikan serta pengalaman dari

karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi.

4. Aspek Rentabilitas/Profitabilitas

Merupakan ukuran kemampuan Bank dalam meningkatkan labanya. Bank

yang sehat adalah Bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat,

penilaian juga dilakukan dengan ROA (Return On Assets) dan BOPO

(perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi).

5. Aspek Likuiditas

Rasio ini membandingkan antara aktiva lancar dengan pasiva lancar yang ada

dalam neraca suatu Bank. Semakin besar aktiva lancarnya, maka semakin

likuid Bank tersebut, sedemikian pula sebaliknya. Akan tetapi jika

38

Page 39: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

perbandingannya terlalu besar misalnya aktiva lancar berbanding utang lancar

5;1 maka hal ini berarti di Bank tersebut banyak dana yang menganggur atau

tidak dimanfaatkan dan tentu saja mempengaruhi kesehatan Bank yang

bersagkutan.

Sedangkan penilaian tingkat kesehatan menurut peraturan BI No. 6/10/PBI/2004

mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut:

1. Permodalan (Capital)

2. Kualitas Aset (Asset Quality)

3. Manajemen (Management)

4. Rentabilitas (Earnings)

5. Likuiditas (Liquidity)

6. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk)

Untuk mengembangkan usaha secara produktif dan efisien, Bank memerlukan

kekuatan dana yang cukup, CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva Bank yang mengandung

risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada Bank lain) yang ikut

dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

di luar Bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Modal Bank

CAR = x 100%

Total ATMR

39

Page 40: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Pengelolaan dana yang diperlukan oleh Bank tidak hanya berupa penyaluran

kredit kepada masyarakat, tetapi bisa juga digunakan untuk investasi atau

penanaman dana kedalam aktiva produktif lainnya, yaitu; surat-surat berharga

seperti Obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dalam rangka memperkuat

likuiditas Bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai alat-

alat likuid. LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

menilai likuiditas suatu Bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan dana

pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas

Bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi

bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit

kepada Bank lain sedangkan dana untuk pihak ketiga adalah giro, tabungan,

simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut: (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001)

Total Loans

LDR = x 100%

Total Deposit + Equity

Untuk mengukur profitabilitas Bank dapat menggunakan ROA (Return On Asset).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen Bank dalam mengelola

modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank sehingga suatu Bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih

dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas

40

Page 41: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

adalah rata-rata modal inti yang dimiliki Bank. Perhitungan ini dirumuskan

sebagai berikut (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001):

EBIT

ROA = x 100%

Total Asset

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap profitabilitas (ROA)

Pemerintah mengharapkan bank mempunyai CAR yang cukup. Hal ini

mengisyatakan bahwa pemberian kredit atau loan dan penurunan asset oleh bank

masih dapat ditutup oleh equity capital yang tersedia, dimana bank harus

ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat. Dalam suatu bank, peranan modal

bank sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank

bersangkutan. Modal besar dan kuat yang dimiliki suatu bank akan menghasilkan

suatu kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Masyarakat akan semakin

merasa aman untuk mendepositokan dananya, karena dengan modal yang kuat dan

besar tentunya menjadikan bank memiliki image yang baik. Dampak dari sikap

positif masyarakat tersebut akan meningkatkan pendapatan bank yang kemudian

berdampak juga pada meningkatkan Return On Asset maka itulah persoalan

penting dialami perbankan saat ini adalah masalah resiko kecukupan modal

(CAR), dengan beban yang harus ditanggung oleh perbankan maka dari itu

masalah modal menjadi sangat krusial.

Pengaruh Loan To Deposit Ratio Terhadap profitabilitas (ROA)

Loan To Deposit Ratio merupakan salah satu faktor yang harus dinilai dalam

kesehatan bank. Batasan yang diberikan pemerintah melalui BI adalah LDR >

41

Page 42: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

110%, diberi nilai (0). Tujuan pemeritah memberikan batasan ini adalah agar bank

tidak berlebihan dalam memberikan kredit, karena kredit yang berlebihan akan

menggangu likiditas bank dan besar kemungkinan akan terjadi hambatan dalam

pembayaran kewajiban jangka pendek. Seperti contoh suatu pihak ketiga baik itu

simpanan giro, tabungan, deposito, akan menarik dananya, karena bank tidak

memiliki uang kas yang mencukupi karena dana telah terealisasi menjadi kredit.

Hal semacam ini bisa berakibat pada sikap kurang percaya masyarakat terhadap

bank dan sebagai dampaknya masyarakat enggan berhubungan terhadap pihak

bank. Tentunya hal tersebut berdampak negatif terhadap bank karena pendapatan

bank akan berkurang. Pada sisi lain kekhawatiran bahwa tinggi atau besarnya

kredit, mengisyaratkan bahwa terjadinya kredit macet. Oleh karena itu dengan

kelemahan LDR yang tinggi maka pada akhirnya kelemahan tersebut akan

memberikan akibat penurunan profitabilitas ROA. Jika LDR rendah memberikan

indikasi rendahnya kemampuan likuid bank yang bersangkutan dan secara

otomatis akan berpengaruh pada ROA suatu bank dan laba bersih menjadi turun.

Perumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawab sementara terhadap rumusan masalah.

Dikatakan sementara karena jawaban masih didasarkan pada teori yang relevan

dan belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh dari pengumpulan data.

Oleh karena itu, didalam rumusan hipotesis penelitian ini, peneliti akan

memberikan jawaban dari perumusan masalah yang ada, yaitu:

42

Page 43: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

H1o : 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas (ROA).

H1a : 1 > 0 Terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas (ROA).

H2o : 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Loan to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA)

H2a : 2 > 0 Terdapat pengaruh Loan to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA)

H3o : 3 = 0 Tidak terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to deposit ratio secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA).

H3a : 3> 0 Terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Loan to deposit ratio secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA).

43

Page 44: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

BAB III

METODOLOGI

Tujuan Operasional Penelitian

Dalam penelitian ini Capital Adequacy Ratio (X1) dan loan to deposit ratio (X2)

sebagai variabel bebas mempengaruhi ROA (Y) sebagai variabel terikat. Capital

Adequacy Ratio (X1) dan loan to deposit ratio (X2) mengalami perubahan baik

kenaikan maupun penurunan, maka variabel ROA (Y) juga akan mengalami

perubahan baik kenaikan maupun penurunan.

Pemilihan Metode Penelitian

Strategi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Strategi penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah strategi penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan

karena sesuai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat hubungan

antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari strategi ini adalah agar dapat

memberikan penjelasan tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio dan loan to

deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Sedangkan hubungan yang ada pada

44

Page 45: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

permasalahan penelitian yaitu hubungan sebab akibat, dimana didalamnya

terdapat variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel

dependen (variabel yang dipengaruhi). Data-data yang digunakan dalam diambil

dari Bursa Efek Indonesia berupa data dokumenter yaitu laporan laba rugi dan

neraca yang disajikan dalam laporan keuangan tahun 2005 sampai dengan 2009.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto.

Metode ex post facto yaitu suatu metode yang dilakukan untuk meneliti peristiwa

yang telah terjadi dalam waktu tertentu dan kemudian merunut kebelakang untuk

mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut, sehingga

dengan metode penelitian ini dapat mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio

dan loan to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA).

Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari obyek yang ingin diketahui karekteristiknya, baik

dari hasil pengukuran atau perhitungan kualitatif maupun kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sampel dalam penelitian ini adalah dua puluh lima perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan data laporan keuangan yang

berisi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas selama tahun 2005

sampai dengan 2009.

45

Page 46: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu informasi

yang diperoleh dari data yang telah ada atau tersedia. Pengumpulan data sekunder

ini dilakukan dengan cara :

1. Studi pustaka, yang merupakan dasar atau langkah awal penulis dengan

membaca buku-buku, literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti.

2. Teknik lapangan, yaitu dengan melakukan penelitian di Pusat Referensi

Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia untuk mendapat data sekunder

berupa laporan keuangan dan daftar harga pasar saham yang dipublikasi.

Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk

diamati. Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bergantung,

yaitu terdapat hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan Y. Variabel

X merupakan variabel bebas dan variabel Y merupakan variabel bergantung

atau terikat. Variabel bebas adalah antecedent variabel yang mendasari

pendugaan. Variabel ini merupakan variabel penduga. Sedangkan variabel

terikat atau bergantung ialah variabel yang diperkirakan atau diduga nilainya

46

Page 47: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

(variabel yang tergantung atas variabel lain). Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (variabel X) terdiri dari dua variabel bebas, yaitu Capital

adequacy ratio (X1) dan Loan deposit ratio (X2).

b. Variabel terikat (variabel Y) yaitu return on asset.

Definisi Variabel

Definisi operasionalisasi dan pengukuran variabel yang berhubungan

dengan pembahasan penelitian adalah:

1) Capital adequacy ratio

Untuk mengembangkan usaha secara produktif dan efisien, Bank

memerlukan kekuatan dana yang cukup, CAR (Capital Adequacy Ratio)

adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva

Bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

pada Bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar Bank. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Modal BankCAR = x 100%

Total ATMR

2) Loan deposit ratio

Pengelolaan dana yang diperlukan oleh Bank tidak hanya berupa

penyaluran kredit kepada masyarakat, tetapi bisa juga digunakan untuk

investasi atau penanaman dana kedalam aktiva produktif lainnya, yaitu;

surat-surat berharga seperti Obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

47

Page 48: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

dalam rangka memperkuat likuiditas Bank, penyertaan ke badan usaha lain

maupun penempatan sebagai alat-alat likuid. LDR (Loan to Deposit Ratio)

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu Bank

dengan cara membagi jumlah kredit dengan dana pihak ketiga. Semakin

tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas Bank yang

bersangkutan sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi

bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan tidak termasuk

kredit kepada Bank lain sedangkan dana untuk pihak ketiga adalah giro,

tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: (SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember

2001)

Total LoansLDR = x 100%

Total Deposit + Equity

3) Return on asset (ROE)

Untuk mengukur profitabilitas Bank dapat menggunakan ROA (Return On

Asset). Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen Bank

dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah

pajak. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai Bank sehingga suatu Bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional

setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata

modal inti yang dimiliki Bank. Perhitungan ini dirumuskan sebagai berikut

(SE BI No. 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001):

48

Page 49: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputer.

Program SPSS Ver. 17.00. yaitu program komputer untuk menghitung nilai

statistik berupa persamaan regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien

determinasi dan uji hipotesis.

Data disajikan dalam bentuk tabel, karena dengan cara demikian dapat

mempermudah perhitungan dan pemahaman dalam meneliti.

Dalam membahas penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik berdasarkan

data yang diperoleh. Oleh karena terdapat lebih dari satu variabel independen

yaitu dua buah variabel independen dan satu buah variabel dependen, maka

digunakan Multiple Linear Regression (Analisis regresi linear multiple), tetapi

sebelumnya akan digunakan uji multikolinearitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau penyimpangan

asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan antar variabel

independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam

modal regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode

pengujian yang bisa digunakan, diantaranya 1) dengan melihat nilai inflation

factor (VIF) pada model regresi, 2) dengan membandingkan determinasi

individual (r2) dengan nilai determinasi serentak (R2), dan 3) denagn melihat

eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji

49

Page 50: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model

regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,

maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan

variabel bebas lainnya.

2. Analisis Korelasi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara

variabel Capital Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio dengan y

(profitabilitas) yang dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Ry x1 x2 =

Nilai koefisien korelasi ini adalah -1 ≤ r ≤ 1

a. Jika r = 1, maka hubungan antara variabel x dan variabel y adalah sangat

kuat dan searah atau positif, artinya apabila variabel x naik maka variabel

y juga akan naik atau sebaliknya apabila variabel x turun maka variabel y

juga turun.

b. Jika r = 0, maka hubungan antara variabel x dan variabel y adalah tidak

ada atau dikatakan lemah.

c. Jika r = -1, maka hubungan antara variabel x dan variabel y adalah sangat

kuat dan berlawanan atau negatif, artinya apabila variabel x naik maka

variabel y akan turun atau sebaliknya apabila variabel x turun maka

variabel y akan naik.

50

Page 51: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Tabel Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi

Nilai r (nilai mutlak) Interpretasi hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,00

Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2008), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, hal 183.

3. Koefisien Determinasi (KD = R square)

Koefisien determinasinya dapat diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien

korelasi (R2yx1x2) dan dikalikan 100%. Koefisien determinasi tersebut

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh keseluruhan perubahan

variabel bebas (Capital Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio) perubahan

terhadap variabel tak bebasnya (Return On Asset).

Koefisien determinasi (KD) = R2yx1x2 100%

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen yaitu Return On Asset atau

kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen yaitu Capital

Adequacy Ratio dan loan to deposit ratio atau prediktor, secara individual.

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Bentuk

persamaan regresi multiple dengan 2 variabel bebas adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2008:184) :

51

Page 52: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Jika :

Keterangan :

Ŷ = Subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan

Y = Return On Asset

X1 = Loan to deposit ratio

X2 = Capital Adequacy Ratio

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien masing-masing variabel X1, X2

Maka untuk menentukan a, b1, dan b2 dapat digunakan formula berikut :

5. Pengujian hipotesis mengenai koefisien regresi populasi (y1-2 dan y2-1).

Untuk melakukan pengujian hipotesis pada koefisien regresi, terlebih dahulu

dilakukan perhitungan berikut (Sugiyono, 2008:185):

JKT = Jumlah Kuadrat Total

= y2

JKR= Jumlah Kuadrat Regresi

52

Page 53: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

= b1.y1 + b2.y2

JKS= Jumlah Kuadrat Sisa

= JKT – JKR

Standard Error Of Estimate = SYX1X2

SYX1X2 =

Error Of Regression Coefficient

1) Pengujian Hipotesis Mengenai Koefisien Regresi Parsial

Untuk 1

a. Ho : 1 = 0 (Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan loan to deposit ratio terhadap

profitabilitas (ROA))

Ha : 1 > 0 (Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan loan

to deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA))

b. Menentukan nilai ttabel dengan sebesar 5% (0,05)

c. Ho ditolak jika thit > t(; n-3).

d. Statistik Uji (Sugiyono, 2008:186)

53

Page 54: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

e. Membandingkan thit dengan ttabel

f. Menarik kesimpulan

Untuk 2

a. Ho : 2 = 0 (Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan Capital Adequacy Ratio terhadap

profitabilitas (ROA))

Ha : 2 > 0 (Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

Capital Adequacy Ratio terhadap profitabilitas

(ROA))

b. Menentukan nilai ttabel dengan sebesar 5% (0,05)

c. Ho ditolak jika thit > t(; n-3).

d. Statistik Uji (Sugiyono, 2008:187)

e. Membandingkan thit dengan ttabel

f. Menarik kesimpulan

2) Pengujian Hipotesis Mengenai Koefisien Regresi Berganda

Untuk 1..2

a. Ho : 1-2 = 0 (Secara serentak (simultan) tidak terdapat pengaruh

yang signifikan Capital Adequacy Ratio dan loan to

deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA))

54

Page 55: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Ha : 1-2 > 0 (Secara serentak (simultan) terdapat pegaruh yang

signifikan Capital Adequacy Ratio dan loan to

deposit ratio terhadap profitabilitas (ROA))

b. Menentukan nilai Ftabel dengan sebesar 5% (0,05)

c. Ho ditolak jika Fhitung > F(; n-3).

d. Statistik Uji (Sugiyono, 2008:188)

e. MKR = Mean Kuadrat Regresi = JKR/2

f. MKS = Mean Kuadrat Sisa = JKS / n – 3

g. Membanding Fhit dengan Ftabel

h. Menarik kesimpulan

55

Page 56: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya, lukman 2000, Manajemen Perbankan, jakarta : ghalia indonesia

Harahap sofyan safri, 2004 Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan jakarta pt raja grafindo persada

Hasibuan malayu 2002 dasar-dasar perbankan, jakarta : bumi aksara

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan 1 oktober 2004 Jakarta Salemba Empat

Indriantoro, Nur, 2002 Metode Penelitian Bisnis, Yogyakarta : Bpfe Yogyakarta

Kasmir, 2003, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta Pt Raja Grafindo Persada Manajemen Perbankan Jakarta Pt Raja Grafindo Persada

Kuncoro, Mudradjad Dan Suhardjono 2002 Manajemen Perbankan Yogyakarta Bpfe Yogyakarta

Munawir s. 2004, Analisis Laporan Keuangan, yogyakarta : liberty yogyakarta

Nasution s. 2001 Metode Research, jakarta : bumi aksara

Nazir M 2003 Metode Penelitian Jakarta : Ghalia Indonesia

Purbayu Budi Santosa dan Ashari (2005), Analisis Statistik dengan Microsoft Excell dan SPSS, Andi : Yogyakarta.

Republik indonesia, undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang perbankan jakarta, available online at http://www.bi.go.id

Riduwan, (2005), Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung : CV. Alfabeta.

Riyanto Bambang 2001 Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta : Bpfe Yogyakarta

Sawir, Agnes 2001, Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencana Keuangan Perusahaan, Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama

Simorangkir O.P 2004, Pengantar Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank Jakarta : Ghalia Indonesia

Sugiyono (2005), Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, bandung : cv. Alfabeta

56

Page 57: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

Suharyadi dan sk. Purwanto, 2004, Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern, buku dua, jakarta : salemba empat

Sulaiman Wahid, 2004 Analisis Regresi Menggunakan Spss, Yogyakarta : Penerbit Andi

Susilo sri y. Triandaru, sigit, totok budi santoso am 2006, Bank Dan Lembaga Keuangan, jakarta : salemba empat

Suyatno Thomas 2003 Kelembagaan Perbankan, Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama

Uma Sekaran (2002), Research Methods for Business, Southern Ilinois University at Carbondale.

Umar Husein, 2002 Metode Riset Bisnis, Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama

57

Page 58: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN LOAN TO DEPOSIT

RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERBANKAN

DI BURSA EFEK INDONESIA

(PERIODE 2005 SAMPAI DENGAN 2009)

NAMA : PRIYADI

NIM : 122.080.088

JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN

ANGKATAN : 32

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS TRISAKTI

2011

58

Page 59: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................. iKATA PENGANTAR................................................................................. iiDAFTAR ISI................................................................................................ iiiDAFTAR TABEL........................................................................................ vDAFTAR GAMBAR................................................................................... viDAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vii

BAB

I. PENDAHULUAN........................................................................ 1

Latar Belakang dan Identifikasi Masalah...................................... 1

Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 5

Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 6

Keterbatasan Penelitian.................................................................. 7

II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS.............................. 8

Tinjauan Teori dan Telaah Penelitian Terdahulu.......................... 8

Kerangka Pemikiran...................................................................... 35

Perumusan Hipotesis...................................................................... 42

III METODOLOGI

Tujuan Operasional Penelitian....................................................... 44

Pemilihan Metode Penelitian......................................................... 44

Populasi dan Sampel...................................................................... 45

Teknik Pengumpulan Data............................................................. 46

Metode Analisis Data..................................................................... 46

Deskripsi Variabel......................................................................... 57

1. Variabel Pelayanan Kapal (X1).......................................... 57

2. Variabel Ketersediaan Alat Keselamatan (X2)................... 59

3. Variabel Kepuasan Penumpang (Y).................................. 60

4. Kalibrasi Instrumen............................................................ 62

a. Uji Validitas................................................................. 62

59

Page 60: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

b. Uji Realibilitas............................................................. 65

A. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 67

B. Teknik Analisis Data............................................................... 69

1. Uji Normalitas Data........................................................... 70

2. Uji Multikolinieritas.......................................................... 71

3. Deskripsi Statistik.............................................................. 71

4. Analisis Inferensial............................................................ 72

a. Uji Korelasi.................................................................... 52

b. Uji Regresi..................................................................... 57

c. Uji Koefisien Determinasi............................................. 61

C. Hipotesis Statistik.................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data.......................................................................... 64

1. Pengambilan Sampel.......................................................... 64

2. Karakteristik Responden.................................................... 65

3. Rekapitulasi Data Kuesioner............................................. 68

B. Pengujian Validitas Dan Realibilitas Uji Coba Kuesioner......69

1. Uji Validitas....................................................................... 70

2. Uji Realibilitas................................................................... 72

C. Analisis Tanggapan Responden............................................... 77

D. Uji Statistik.............................................................................. 101

1. Uji Normalitas Data........................................................... 102

2. Uji Multikolinieritas.......................................................... 103

3. Uji Deskriptif..................................................................... 104

E. Uji Hubungan Antar Variabel.................................................. 108

1. Uji Korelasi........................................................................ 108

2. Uji Hipótesis Korelasi........................................................ 110

3. Uji Regresi......................................................................... 117

4. Uji Hipótesis Regresi........................................................ 123

5. Uji Koefisien Determinasi................................................. 130

F. Pembahasan Hasil Penelitian................................................... 131

60

Page 61: BAB 1 2 3 OK TESIS TRISAKTI

G. Keterbatasan Penelitian............................................................ 135

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 139

B. Implikasi.................................................................................. 142

C. Saran........................................................................................ 143

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

61