Proposal-tesis Mm 2012 Ok

92
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari termasuk kelebihan dan kekurangannya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi (TI). Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dewasa ini sangat mempengaruhi berbagai segi kehidupan dan profesi. Hal ini menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, yang berdampak juga pada perubahan cara kerja mereka. Teknologi komputerisasi banyak diterapkan untuk pengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan. Dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan dan agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya, maka sudah merupakan tugas bagi

description

tentang proposam

Transcript of Proposal-tesis Mm 2012 Ok

Page 1: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi yang sudah berlangsung merupakan kenyataan

yang tidak dapat dihindari termasuk kelebihan dan kekurangannya. Hal

ini disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi

(TI). Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dewasa ini

sangat mempengaruhi berbagai segi kehidupan dan profesi. Hal ini

menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, yang

berdampak juga pada perubahan cara kerja mereka. Teknologi

komputerisasi banyak diterapkan untuk pengelolaan pekerjaan karena

daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu

mempercepat kinerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan

keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

Dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan dan agar

perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya, maka sudah

merupakan tugas bagi perpustakaan mulai menerapkan teknologi

moderen dalam berbagai aspek untuk membantu sistem layanannya.

Oleh karena itu perpustakaan dapat mulai menerapkan sistem otomasi

untuk berbagai kegiatan dan transaksi layanan perpustakaan seperti

pengadaan, pengolahan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan

pustaka, pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya (Rowley,

1986 : 1)

Page 2: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

2

Otomasi perpustakaan dilaksanakan untuk memenuhi

kebutuhan pengguna perpustakaan tentang informasi yang semakin

kompleks, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pengguna ingin

memperoleh pelayanan secara cepat, tepat dan akurat. Otornasi

perpustakaan juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja

di perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat memiliki daya saing

dengan menonjolkan segi kepraktisan, kemudahan, kecepatan dan

keakuratan dalam pelayanannya. (La Tommeng, 2010 : 19).

Perpustakaan diharapkan mampu memenuhi dan

mengantisipasi kebutuhan pengguna pada era globalisasi, dimana

informasi dengan mudah menyebar keseluruh penjuru dunia dalam

waktu sekejap. Tanpa kemampuan memenuhi kebutuhan pengguna di

bidang kualitas informasi, kecepatan dan keakuratan informasi yang

disampaikan, maka perpustakaan akan ketinggalan dan ditinggalkan

oleh penggunanya.

Pelaksanaan otomasi perpustakaan dapat dilakukan secara

bertahap oleh suatu perpustakaan, mulai dari proses pengadaan

koleksi, pengolahan dan pelayanan perpustakaan. Tahap-tahap

tersebut dapat berbeda antara satu perpustakaan dengan

perpustakaan lainnya, tergantung pada prioritas perpustakaan yang

bersangkutan.

Page 3: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

3

Untuk merubah dari sistem manual menjadi sistem otomasi

dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi bukanlah

pekerjaan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Untuk

melakukan sistem diperlukan suatu kajian yang mendalam agar dapat

mendapat wawasan yang sama tentang apa yang dimaksud dengan

otomasi perpustakaan, tujuan otomasi perpustakaan, manfaat otomasi

perpustakaan dan kendala dalam melaksanakan otomasi

perpustakaan. Dengan memiliki wawasan yang baik dan benar,

diharapkan dapat melaksanakan otomasi perpustakaan sesuai

dengan yang dikehendaki oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2007 tentang Perpustakaan yang menjelaskan pengembangan

layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Merujuk Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 ini, jelas bahwa

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi yang

disarankan atau bahkan kedepan bukan mustahil menjadi keharusan

bagi semua perpustakaan. (Mahmun : 2010)

UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin sebagai salah satu

perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas dan fungsi yang bukan

sekedar sebagai pengumpul dokumen-dokumen saja. Selain

melakukan fungsi pengumpulan, pengolahan, serta layanan sirkulasi,

juga melakukan penciptaan, publikasi serta disseminasi informasi,

bahkan perpustakaan juga melakukan pengumpulan rekaman hasil-

hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 4: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

4

sejak perencanaan, sedang berjalan, hingga selesai (La Tommeng,

2010 : 19).

Penggunaan komputer di dunia perpustakaan dan informasi

telah mengalami kemajuan pesat. Oleh karena itu perpustakaan dan

unit-unit informasi di Indonesia perlu melakukan otomasi dalam

mengelola informasi secara lebih serius. Pilihan terhadap perangkat

lunak yang akan digunakan haruslah dilakukan dengan hati-hati. Perlu

dipertimbangkan apakah perangkat lunak itu cocok untuk pengolahan

data dokumen; sesuai besarnya perpustakaan dan unit informasi ;

apakah perangkat lunak itu terus berkembang ; apakah perangkat

lunak itu mudah digunakan ; apakah harga dan biaya pemeliharaan

perangkat lunak itu terjangkau oleh perpustakaan baik di masa

sekarang maupun di masa yang akan datang ; dan lain sebagainya.

Dalam upaya penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK), UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin sudah beberapa kali

mengganti perangkat lunak (software), yaitu pada tahun 1995

menggunakan software Dynax yang merupakan program UKKP.

Kemudian pada tahun 1996 sampai pertengahan tahun 1997 software

yang digunakan adalah SINAS yang merupakan program Dikti, namun

keduanya tidak sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Pada

Pertengahan tahun 1997 sampai sekarang UPT Perpustakaan

Universitas Hasanuddin telah menggunakan perangkat lunak WINISIS

untuk pengolahan dan SIPISIS berbasis CDS/ISIS (Computerized

Page 5: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

5

Documentation Service/Integrated Set of Information System) for

Windows untuk pelayanan peminjaman, pengembalian buku,

pengolahan entri data bibliografi, serta OPAC (On Line Public Acces

Catalog) atau penelusuran katalog terpasang. Namun penerapan

perangkat lunak tersebut sebagai bagian dari penerapan teknologi

informasi dan komunikasi nampak belum berjalan secara optimal (La

Tommeng, 2011 : 9).

Untuk lebih meningkatkan kualitas layanan di UPT

Perpustakaan Unhas, maka dipandang perlu menata kembali sistem

otomasi perpustakaan dan jaringan LAN yang selama ini diterapkan

dan telah dirasakan manfaatnya dari sistem otomasi selama kurang

lebih 20 tahun. Pemanfaatan komputer yang terotomasi di UPT

Perpustakaan Unhas antara lain : 1. Akuisisi dan bibiliografic control; 2.

Katalogisasi dan penemuan kembali dokumen (OPAC); 3. Sistem

sirkulasi; dan 4. Digitisasi koleksi. Dengan otomasi, perpustakaan dan

atau pustakawan dapat melakukan layanan perpustakaan yang lebih

efisien, efektif dan dengan jangkauan layanan yang lebih luas. Dengan

kata lain kita dapat melakukan disseminasi informasi lebih luas

dibandingkan dengan melakukan dengan cara konvensional. (Nadjib :

2012).

Berdasarkan pengamatan, dibeberapa perpustakaan perguruan

tinggi secara garis besarnya memiliki dua kepentingan, yakni :

Page 6: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

6

1. kepentingan institusi, yang dimaksud institusi adalah perpustakaan

itu sendiri dan universitas sebagai lembaga yang menaungi

perpustakaan. Universitas sebagai lembaga bertujuan

meningkatkan kapasitas SDM baik secara melembaga maupun

secara individual dan sekaligus menjadi wadah pengembangan

baik untuk ilmu dan teknologi itu sendiri (pure sciences) maupun

untuk penerapan dalam pengembangan masyarakat (applied

sciences)

2. kepentingan pengguna perpustakaan (pemustaka), yang dimaksud

adalah civitas akademika di lingkungan perguruan tinggi, yakni

mahasiswa, dosen, peneliti, staf dan karyawan.

Oleh karena itu, perkembangan layanan perpustakaan banyak

dipengaruhi oleh visi dan misi lembaga induk perpustakaan. Dengan

demikian apapun yang akan diterapkan dan dikembangkan oleh

perpustakaan harus disesuaikan dengan tujuan organisasi atau

institusi itu sendiri. Namun pada kenyataannya terkadang apa yang

menjadi kepentingan institusi sepertinya belum berpihak sepenuhnya

kepada kepentingan pengguna. Demikian juga dalam masalah

prioritas, perpustakaan masih merupakan prioritas kesekian bagi

lembaga induknya dalam hal pendanaan dan pengembangan (La

Tommeng, 2011 : 6)

Page 7: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

7

Perkembangan perpustakan dilihat dari kepentingan pemustaka

dirasakan belum menggembirakan, masih banyak “tuntutan”

pemustaka yang belum dapat dipenuhi oleh perpustakaan.

Berdasarkan hasil awal observasi yang peneliti lakukan,

ternyata pemanfaatan sistem otomasi sirkulasi di UPT Perpustakaan

Universitas Hasanuddin terkadang tidak akurat dan lambat dalam

memperbaharui pangkalan datanya.

Salah satu contoh kasusnya, seorang mahasiswa menelusur

lokasi buku lewat sistem informasi komputer, namun hasil penelusuran

tidak menampilkan buku yang dimaksud, tetapi ketika mahasiswa

tersebut mencoba langsung menelusur ke dalam rak buku, ternyata

mahasiswa tersebut menemukan buku yang dimaksud, dan sebaliknya.

Keluhan lain juga diberikan oleh para mahasiswa yaitu sistem yang

sering error sehingga untuk beberapa waktu tidak dapat digunakan.

Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kualitas layanan

yang diberikan bagi pemustaka, mereka akan merasa tidak puas

dengan layanan yang ada.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka Pemanfaatan Sistem

Otomasi Sirkulasi pada UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin

dalam memberikan kualitas layanan dan melakukan aktivitasnya perlu

direncanakan secara akurat dan berkesinambungan. Hal ini untuk

mengantisipasi agar tidak terjadi kegagalan dalam perencanaan dan

pengembangan yang berdampak pada pemborosan waktu, tenaga,

Page 8: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

8

pikiran dan keuangan. Untuk menghindari dampak tersebut, maka ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam

rangka penerapan Layanan Sistem Otomasi Sirkulasi di UPT

Perpustakaan, yakni :

1. Dukungan Top Manajemen/Lembaga Induk

2. Kesinambungan/Kontinuitas

3. Perawatan dan Pemeliharaan

4. Sumber Daya Manusia

5. Infrastruktur Lainnya seperti Listrik, Ruang/Gedung, Furniture,

Interior Design, Jaringan Komputer, dsb

6. Faktor kebutuhan, kenyamanan, pendidikan pengguna, kondisi

pengguna, dan lain-lain.

Unsur-unsur tersebut di atas, merupakan faktor-faktor yang

akan menentukan efisiensi dan efektivitas serta dapat berjalan dengan

baik pemanfaatan sistem otomasi untuk meningkatkan kualitas

layanan.

Penggantian software khusus perpustakaan ini pada dasarnya

bertujuan untuk memberikan mutu layanan yang lebih baik kepada

civitas akademika. Adapun harapan atau target yang ingin dicapai

dengan penggantian software ini adalah :

1. Proses layanan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan efektif

2. Proses penyajian data dapat lebih akurat

Page 9: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

9

3. Memiliki kemampuan mengolah database peminjaman dan

pengembalian buku, database, pengguna dan lain-lain

Fasilitas yang disediakan pada perangkat lunak ini hendaknya

dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan para pustakawan,

ahli informasi atau dokumentasi dalam mengerjakan tugas

pelayanannya kepada pemustaka. Pada gilirannya kemudahan ini akan

meningkatkan mutu jasa layanan sehingga dapat lebih memuaskan

para pemustaka. Dan hal ini tentu saja akan mendorong keinginan

pemustaka untuk tetap datang ke perpustakaan mencari informasi

yang mereka butuhkan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis

tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengaruh Pemanfaatan

Sistem Otomasi Sirkulasi Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Di

UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul tesis ini, yakni “ Pengaruh Pemanfaatan

Sistem Otomosi Sirkulasi Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan di

Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin,

maka penulis mengambil suatu kebijaksanaan dengan membatasi

hanya pada masalah tertentu yang dianggap penting untuk diketahui

sehubungan dengan judul penelitian.

Page 10: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

10

Pada umumnya perpustakaan terdiri atas dua bagian layanan

yaitu : (1) layanan umum dan (2) layanan khusus, dan untuk lebih

spesifiknya penelitian ini maka peneliti menitik beratkan pada layanan

umum khususnya layanan sirkulasi yang merupakan layanan yang

langsung berintegrasi dengan pengguna/pemustaka.

Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan di atas, maka

fokus permasalahan itu sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan sistem otomasi sirkulasi

terhadap peningkatan kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin ?

2. Variabel mana yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap

peningkatan kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT )

Perpustakaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang

diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk melihat bagaimana pengaruh sistem otomasi sirkulasi

terhadap peningkatan kualitas layanan di UPT Perpustakaan

Universitas Hasanuddin

2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas layanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Perpustakaan Universitas Hasauddin.

Page 11: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

11

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri atas :

1. Aspek Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang

otomasi melalui ide, temuan dan penerapannya dalam menunjang

pengembangan pendidikan. Lebih khusus lagi, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengungkapkan

fenomena-fenomena ilmu pengetahuan yang berkembang melalui

interaksi antara teknologi informasi dengan lembaga dan komunitas

pendidikan tinggi

2. Aspek Manfaat (Guna Laksana)

Hasil penelitian ini, secara praktis dapat dimanfaatkan oleh

para pimpinan universitas, fakultas, jurusan dan bagian-bagian

terkait dengan pengelolaan universitas untuk membuat kebijakan

dalam penerapan teknologi informasi pada umumnya dan

khususnya dalam hal penerapan sistem otomasi sirkulasi untuk

menunjang program-program universitas, fakultas, jurusan dan

bagian-bagian serta individu yang terkait sebagai bagian dari

lembaga atau organisasi Universitas Hasanuddin.

Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengalaman dalam menganalisa, memilih dan memanfaatkan

berbagai potensi teknologi informasi yang dapat memberikan

Page 12: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

12

kontribusi terhadap penyempurnaan pengelolaan dan layanan

perguruan tinggi, terutama dalam menciptakan efisiensi, ketepatan,

efektivitas, keterbukaan, kenyamanan, kecepatan, keamanan data,

sifat global dan kapasitas daya tampung informasi yang lebih tinggi

untuk menunjang proses layanan yang lebih berkualitas.

Page 13: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Definisi Sistem Otomasi Perpustakaan

Otomasi perpustakaan terdiri dari dua kata yaitu otomasi

dan perpustakaan. Untuk mendapatkan suatu pengertian yang lebih

baik terhadap kata otomasi perpustakaan berikut dipaparkan arti

kata otomasi dan kata perpustakaan.

Menurut Concise Oxford Dictionary (1982 : 59) dalam

Mahmun (2010 : 2), Otomasi adalah peralatan yang dioperasikan

secara otomasi untuk menghemat tenaga fisik dan mental manusia,

sedangkan menurut Harrod (1990 :47) dalam Mahmun (2010 : 2),

Otomasi adalah pengorganisasian mesin untuk mengerjakan tugas-

tugas rutin, sehingga hanya dibutuhkan sedikit campur tangan

manusia.

Menurut Nurhadi (1991) dalam Mahmun (2010 : 2),

perpustakaan adalah suatu unit kerja tempat mengumpulkan,

menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola

dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan

secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi

Selanjutnya berikut beberapa definisi otomasi perpustakaan

dari para ahli perpustakaan :

Page 14: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

14

Menurut Salim (1991) dalam Mahmun (2010 : 2), Otomasi

perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yang

menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga manusia

dalam pekerjaan rutin.

Definisi yang sama dikemukakan oleh Lasa HS (1998),

Otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan mesin komputer dan

peralatan elektronik lainnya untuk memperlancar tugas-tugas

perpustakaan.

Definisi lebih rinci disampaikan oleh Wahyudi (1999) dalam

Mahmun (2010 : 3), yang dimaksud dengan otomasi perpustakaan

adalah pemanfaatan komputer untuk pengelolaan aktivitas

perpustakaan yang menyangkut pengadaan bahan pustaka,

pengolahan dan pelayanan.

Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh

Sulistyo Basuki (2004) dalam Mahmun (2010 : 3) bahwa otomasi

perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi untuk

kepentingan perpustakaan mulai dari pengadaan, hingga ke jasa

informasi bagi pembaca.

Menurut Harmawan dalam tulisannya berjudul Sistem

Otomasi Perpustakaan, memberikan definisi bahwa sistem otomasi

perpustakaan atau Library Automation System adalah software

yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk

mengotomasikan kegiatan perpustakaan (Mahmun, 2010 : 3)

Page 15: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

15

Dari beberapa definisi tersebut di atas, penulis menyimpulkan

secara sederhana bahwa sistem otomasi perpustakaan adalah

menjadikan segala aktivitas layanan perpustakaan (pengadaan,

inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan

anggota, statistik dan sebagainya) berjalan secara otomatis tanpa

terlalu banyak menggunakan aktivitas pustakawan, tetapi

melibatkan pemanfaatan perangkat keras (hard ware) dan

perangkat lunak (soft ware) untuk memenuhi kebutuhan

pengguna/pemustaka.

2. Unsur-unsur Sistem Otomasi Perpustakaan

Menurut Yanuar (2010 : 10) dalam sebuah sistem otomasi

perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling

mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat

tersebut adalah :

a. Pengguna (Human ware)

Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem

otomasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan

hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan

pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang

nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota

perpustakaan.

Page 16: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

16

b. Perangkat Keras (Hardware)

Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan

mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Pendapat

lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari

sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk

menjalankannya.

c. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk

mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai.

Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan

dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu

program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan

mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara

bersama-sama (multi-user).

Kriteria penilaian software

Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari

suatu sistem kerja yang berjalan, untuk menilai suatu software tentu

saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Arif (2003 : 6) dalam

Yanuar (2010 : 11) memberikan beberapa kriteria untuk menilai

suatu software adalah sebagai berikut :

Page 17: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

17

a. Kegunaan : fasilitas dan aplikasi yang tersedia sesuai dengan

kebutuhan serta menghasilkan informasi (output) dengan cepat

dan relevan untuk proses pengambilan keputusan

b. Ekonomis : biaya yang dikeluarkan untuk mengaplikasikan

software sebanding dengan hasil yang didapatkan

c. Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan dengan

frekuensi tinggi dan terus-menerus

d. Kapasitas : mampu menyimpan data dengan kapasitas yang

besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat

e. Sederhana : menu dan navigasi yang disediakan dapat

dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna

f. Fleksibel : dapat di aplikasikan dan dioperasikan dalam beberapa

jenis sistem operasi dan institusi serta memiliki potensi untuk

dikembangkan lebih lanjut.

Geisenger dalam Yanuar (2010 : 12) juga memberikan

indikator penilaian suatu software/program sistem informasi yang

meliputi tampilan program (visual display) dan kualitas teknis

(technical quality)

1. Tampilan Program (visual display) terdiri atas :

a. Pewarnaan : pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan

b. Pemakaian kata dan bahasa terdiri dari :

1) Penggunaan huruf/karakter yang sesuai

2) Penggunaan bahasan yang mudah dipahami

Page 18: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

18

c. Pemakaian tombol kata interaktif (hypertext) terdiri dari :

1) Penggunaan hypertext untuk memfasilitasi navigasi dan

membantu pengguna menjelajah program ;

2) Penggunaan kombinasi beberapa komponen tampilan

berupa teks, grafik, animasi yang dipadukan sehingga

program tampak jelas.

d. Grafis terdiri dari :

1) Grafis membuat informasi lebih atraktif

2) Grafis membantu mengingat informasi yang dipelajari

3) Grafis terlihat dan mudah dipahami

e. Tombol Menu dan ikon terdiri dari :

1) Berbagai pilihan menu dan ikon

2) Berbagai simbol seperti tombol, ikon dan menu untuk

bantuan, selesai, keluar, maju, mundur dari layar atau

berpindah ke materi yang lain dan berhenti sementara.

f. Desain antar muka (interface) terdiri dari :

1) Transisi antar layar sudah tepat

2) Program memerlukan sedikit kegiatan mengetik.

2. Kualitas Teknis (Technical Quality) terdiri dari :

a. Pengoperasian Program, terdiri dari :

1) Program dapat dimulai dengan mudah

2) Program dapat berjalan dengan baik dalam kondisi normal

Page 19: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

19

b. Respon Pengguna, sebagai berikut :

1) pengguna dapat mengoperasikan program secara mandiri

2) Pengguna harus senang menggunakan program

3) Pengguna tidak merasa jenuh menggunakan program

c. Keamanan Program, terdiri dari :

1) Program yang tidak dapat diubah oleh pemakai yang tidak

bertanggung jawab

2) Program yang tidak dapat terhapus jika ada kesalahan dari

pemakai

d. Penanganan Kesalahan

Program terbebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan

berhentinya program

e. Fasilitas Program

Terdapat fasilitas program untuk bantuan

d. Network / Jaringan

Jaringan (Network) adalah sebuah jaringan yang

menghubungkan komputer induk (server) dengan komputer yang lain

dan dengan alat-alat penunjang sistem otomasi yang lain dalam

sebuah sistem yang terintegrasi.

e. Data

Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan

sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas,

fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter,

Page 20: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

20

dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $

dan /. Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan

database.

3. Manfaat Otomasi Perpustakaan

Menurut Sophia (1998) dalam Mahmun (2010 : 6), manfaat

otomasi perpustakaan adalah :

e. Mempercepat proses penyimpanan dan temu balik informasi

(informasi retrieval).

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pada sistem manual

temu balik informasi tidak dapat dilakukan secara cepat, kalaupun

dapat ditemukan judul bahan pustaka yang dicari, tapi belum

tentu bahan pustakanya ada di perpustakaan karena mungkin

saja di pinjam oleh pengguna/pemustaka atau bahan pustaka

tersebut telah hilang atau rusak. Hal ini disebabkan karena

informasi yang diperoleh adalah melalui penelusuran dengan

menggunakan katalog bahan pustaka. Sedang bila dilakukan

dengan menggunakan otomasi maka dengan cepat informasi

yang dicari akan diperoleh karena basis data perpustakaan telah

menyediakan untuk kepentingan penelusuran yaitu dengan

tersedianya OPAC (On Line Public Acess Catalog)

f.Memperlancar proses pengelolaan pengadaan bahan pustaka.

Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem

otomasi perpustakaan, maka untuk kepentingan proses

Page 21: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

21

pengelolaan pengadaan bahan pustaka akan sangat terbantu.

Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan sesuai dengan

keperluan pemustaka, artinya penambahan judul dan examplar

bahan pustaka dapat disesuaikan dengan keperluan pemustaka,

karena basis data pengadaan bahan pustaka dapat ditelusur

dengan mudah dan cepat. Bahkan untuk kepentingan pengolahan

bahan pustaka, otomasi perpustakaan sangat membantu karena

ada hal-hal yang diperlukan dalam pengolahan bahan pustaka

sudah tersedia dalam basis data misalnya untuk mencetak label

punggung bahan pustaka, katalog bahan pustaka dan barcode

bahan pustaka. Ketiga kegiatan ini dilakukan dengan mudah dan

cepat.

c. Komunikasi antar perpustakaan.

Dengan tersedianya basis data dan sarana telekomunikasi data

dan informasi yang baik, maka komunikasi antar perpustakaan

akan sangat mudah dilakukan. Antar perpustakaan dapat

melakukan komunikasi melalui media internet, demikian juga

untuk tukar menukar data dan informasi antar perpustakaan

dapat dilakukan dengan mudah melalui media internet.

d. Menjamin pengelolaan data administrasi perpustakaan

Turban, McLean, Wetherbe (1998), menggambarkan

kemampuan sistem informasi yang memadukan teknologi dan

teknologi komunikasi dalam hal : (1) menghitung angka yang banyak

Page 22: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

22

dengan cepat, akurat dan murah, (2) menyimpan informasi yang

banyak pada wadah yang kecil dan mudah di akses, (3)

memungkinkan akses yang cepat dan murah terhadap sejumlah

besar informasi di seluruh dunia, (4) meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pekerjaan yang bersifat kelompok pada satu tempat atau

pada beberapa lokasi, (5) menyajikan informasi yang menantang

pikiran manusia, (6) membuat proses bisnis dan pekerjaan yang

dilakukan secara manual dan setengah otomatis menjadi otomatis,

(7) mempercepat pengetikan dan perbaikan, (8) melakukan semua di

atas dengan lebih murah dibandingkan dengan cara manual.

4. Tujuan Otomasi Perpustakaan

Menurut Cochrane (1995 : 3) dalam Mahmun (2010 : 3),

tujuan perpustakaan adalah :

a. Memudahkan integrasi kegiatan perpustakaan

b. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan

perpustakaan

c. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan

d. Menghindari pekerjaan yang bersifat mengulang dan

membosankan

e. Memperluas jasa perpustakaan

f. Memberikan peluang untuk memasarkan jasa perpustakaan, dan

g. Meningkatkan efisiensi

Page 23: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

23

5. Pentingnya Otomasi Perpustakaan

Menurut Abdul Rahman Saleh, 1996 : 158-159) dalam

Hendriani (2009), otomasi perpustakaan akan meringankan

pekerjaan staff perpustakaan dan memudahkan pemustaka dalam

memanfaatkan perpustakaan. Otomasi akan menjadikan pekerjaan

dan layanan perpustakaan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat

dan akurat.

Lebih lanjut Hendriani (2009) menyebutkan bahwa

penerapan otomasi perpustakaan di Indonesia pada umumnya

hanya mempunyai tiga modul yaitu katalogisasi, sirkulasi dan

OPAC. Oleh karena itu untuk lebih memperjelas manfaat otomasi

perpustakaan, maka dapat dijawab pertanyaan tentang mengapa

otomasi diperlukan dalam perpustakaan, yaitu :

a. Memudahkan dalam pembuatan katalog

Perpustakaan yang belum menerapkan otomasi pada umumnya

harus membuat kartu catalog agar pemustaka dapat

menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan

pengarang, judul, atau subjeknya dan menunjukkan buku yang

dimiliki perpustakaan. Rangkaian kegiatan dalam membuat

catalog secara manual banyak menghabiskan tenaga, waktu

dan biaya. Penerapan computer akan dapat menghemat

segalanya proses pembuatan catalog akan lebih mudah,

Page 24: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

24

penyajian buku bagi pemustaka juga akan lebih cepat dan pada

giliran akan terjadi efisiensi.

b.Memudahkan dalam layanan sirkulasi.

Dengan computer pekejaan peminjaman buku dapat dilakukan

dengan cepat dan mudah yaitu hanya dengan menyorot

barcode kartu kemudian menyorot barcode buku selanjutnya

memberikan cap tanggal pengembalian kemudian secara

otomatis akan terjadi transaksi.

c.Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog

Otomasi perpustakaan akan memudahkan pemustaka dalam

menelusuri informasi khususnya catalog melalui OPAC,

pemustaka dapat menelusur suatu judul buku secara

bersamaan.

d. Adanya tuntutan terhadap mutu layanan perpustakaan.

Tuntutan para pemakai perpustakaan saat ini sangat beragam.

Pemakai yang datang ke perpustakaan selain meminjam buku,

Mereka juga mencari layanan-layanan lain seperti layanan

internet, layana audio visual, layanan multimedia dan lain-lain.

Selain itu pemakai juga menginginkan layanan aktif

perpustakaan berupa layanan penelusuran secara online dan

layanan penelusuran CD ROM dan lain-lain.

e.Adanya tuntutan terhadap efisiensi waktu.

Sebelum adanya otomasi perpustakaan, pemakai mungkin

Page 25: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

25

sudah puas dengan layanan penelusuran artikel bila artikel-

artikel dapat ditemukan, sekalipun layanan tersebut memakan

waktu sampai berminggu-minggu. Sekarang pemakai menuntut

layanan yang cepat

f.Keragaman media informasi yang dikelola.

Media informasi yang ada di perpustakaan saat ini tidak hanya

terbatas kepada buku dan jurnal ilmiah saja. Informasi-informasi

lain seperti multimedia, audio visual kini banyak dikoleksi oleh

perpustakaan.

g.Kebutuhan akan ketepatan layanan informasi.

Selain kecepatan dalam memperoleh informasi, pemakai juga

membutuhkan ketepatan informasi yang didapatkannya dari

perpustakaan. Pertanyaan-pertanyaan tentang informasi secara

spesifik harus bisa dijawab secara spesifik pula. Dengan

bantuan teknologi komputer pertanyaan-pertanyaan ini bisa

dijawab dengan cepat dan tepat.

2. Sirkulasi Perpustakaan

a. Definisi Layanan Sirkulasi

Layanan Sirkulasi merupakan denyut nadi dari semua

kegiatan layanan perpustakaan karena pada bagian sirkulasi

merupakan jasa yang bisa dirasakan langsung oleh pengguna

perpustakaan. Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “

circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada

Page 26: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

26

“sirkulasi udara” sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu

perpustakaan sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman,

namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya

adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang

berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi

perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk

kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa HS, 1993 : 1)

Bagian ini, terutama meja sirkulasi seringkali dianggap

ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang

pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai

serta paling sering digunakan, karenanya unjuk kerja (kinerja)

staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan

(Sulistyo-Basuki, 1991 :257). Layanan yang cepat, tepat,

mudah, akurat dan berorientasi pada pemustaka agar mereka

puas (Lasa HS, 2009 : 187)

Kegiatan pada bagian sirkulasi meliputi :

1. Pendaftaran anggota perpustakaan

2. Peminjaman koleksi

3. Pengembalian atau perpanjangan

4. Penagihan

5. Pemberian sanksi

6. Waktu layanan

7. Sistem peminjaman

Page 27: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

27

8. Pembuatan statistik pengunjung

b. Tujuan dan Fungsi Sirkulasi

Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah suatu jenis layanan yang

sering berhadapan dengan pengunjung. Menurut Lasa (1995

: 1) tujuan sirkulasi antara lain :

1. Pengunjung dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan

semaksimal mungkin

2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu,

dimana alamatnya, serta kapan koleksi itu harus kembali

3. Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang

jelas, sehingga keamanan bahan pustaka akan terjaga

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang

berkaitan dengan pemanfaatan koleksi

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui

Fungsi Layanan Sirkulasi

Fungsi layanan sirkulasi menurut Sulistyo-Basuki (1991 :

257) antara lain :

1. Mengawasi pintu keluar perpustakaan

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan

pengunduran diri anggota perpustakaan

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan

memperpanjang waktu peminjaman

Page 28: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

28

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan

5. Mengeluarkan surat penringatan bagi buku yang belum

dikembalikan pada waktunya

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku,

khususnya buku hilang atau rusak

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman

8. Membuat statistik peminjaman

9. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan

peminjaman

Menurut Qalyubi, dkk (2003 : 222-223) sistem layanan

sirkulasi di perpustakaan lazimnya menggunakan dua sistem

sebagai berikut :

1. System terbuka (Open Access)

Sistem terbuka membebaskan pengunjung

ketempat koleksi perpustakaan dijajakan. Mereka dapat

melakukan browsing atau membuka-buka, melihat-lihat

buku, dan mengambil sendiri. Ketika tidak cocok, mereka

dapat memilih bahan lain yang hampir sama atau bahkan

yang berbeda.

Keuntungan sistem terbuka :

- Pemakai dapat melakukan browsing dan member

kepuasan kepada pengguna karena pengguna dapat

Page 29: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

29

memilih sendiri koleksi yang sesuai dengan

kebutuhannya.

- Tenaga yang dibutuhkan tidak banyak

Kelemahan sistem terbuka :

- Pemakai banyak yang salah mengembalikan koleksi pada

tempat semula, sehingga koleksi bercampur aduk.

- Petugas setiap hari harus mengontrol rak-rak untuk

mengetahui buku yang salah letak, dan

- Kehilangan koleksi relative besar

2. Sistem tertutup (Close Access)

Sistem tertutup tidak memperkenankan

pengunjung masuk ke rak-rak buku untuk membaca

ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan.

Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui

petugas yang akan mengambilkan bahan pustaka untuk

para pengunjung.

Kelebihan sistem tertutup :

- Koleksi akan tetap terjaga kerapiannya, dan

- Koleksi yang hilang dapat diminimalkan

Kelemahan system tertutup :

- Banyak waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir

dan menunggu bagi yang merngembalikan bahan

pustaka, dan

Page 30: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

30

- Sejumlah koleksi tidak pernah disentuk atau dipinjam.

Sistem sirkulasi yang terotomasi sesuai dengan jenis

layanan perpustakaan yang secara terbuka. Layanan yang

mencakup semua administrasi peminjaman dan pengembalian

buku, reservasi (pesanan buku yang akan dipinjam), perhitungan

denda dan peringatan kepada peminjam tentang keterlambatan

pinjaman, statistik, dsb dapat dikerjakan dengan cepat dan akurat.

Satu terminal komputer dapat menggantikan setumpuk kartu

peminjaman dan dapat mempercepat proses layanan.

Tujuan utama dari sistem sirkulasi berbasis komputer

adalah pencatatan secara sistematis item-item yang dipinjam serta

data rinci peminjamannya. Lebih spesifik otomasi siskulasi

seharusnya menyediakan data sebagai berikut :

a.Daftar koleksi yang tersedia

Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem

otomasi perpustakaan, maka proses pencarian bahan pustaka

berjalan dengan lancar dan akurat

b.Buku yang dipinjam

Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem

otomasi perpustakaan, maka dengan mudah terdeteksi koleksi

yang terpinjam oleh pemakai

c.Buku yang dikembalikan dan atau diperpanjang

Page 31: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

31

Basis data yang baik dan akurat dalam sistem otomasi juga

dapat memudahkan pustakawan dalam melacak apakah seorang

pennguna/pemustaka telah mengembalikan atau bahkan masih

memperpanjang buku yang telkah dipinjamnya yakni hanya

dengan melakukan scan pada kartu anggota pemustaka.

d.Tanggal jatuh tempo peminjaman

Tanggal Jatuh tempo peminjaman dapat terdeteksi pula melalui

scan kartu keanggotaan pemustaka saat melakukan transaksi

e.Apakah peminjam dimungkinkan untuk meminjam lagi atau tidak

Dengan melakukan scan kartu anggota, maka di layar monitor

akan muncul apakah seorang pemustaka masih boleh

memperpanjang peminjamannya atau sudah tidak boleh karena

melampaui batas waktu peminjaman.

f. Jika peminjam mencoba meminjam lebih dari yang seharusnya

Secara otomatis sistem akan menolak, apabila ada pemustaka

yang ingin meminjam koleksi lebih dari yang seharusnya

g. Mendeteksi persoalan peminjam pada saat transaksi

Sistem otomasi dapat mendeteksi apabila seseorang masih

memiliki tunggakan baik itu berupa koleksi ataupun tunggakan

denda, tidak akan dapat dilanjutkan transaksinya apabila belum

menyelesaikan sangkutan tersebut.

h.Pemesanan koleksi

Page 32: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

32

Pustakawan dapat melakukan pemesanan koleksi sesuai

kebutuhan pengguna/pemustaka dengan cepat

i. Denda

Dengan sistem otomasi berupa scan kartu anggota dapat

diketahui berapa jumlah denda yang harus dibayar oleh seorang

pengguna/pemustaka

j. Data Koleksi yang dipinjam

Dengan adanya basis data yang baik dan akurat dalam sistem

otomasi perpustakaan maka pustakawan dapat mengetahui

berapa jumlah koleksi yang terpinjam

k.Statistik peminjaman

Secara keseluruhan sistem otomasi memudahkan pustakawan

dalam membuat data statistik peminjaman baik dalam jumlah

harian, bulanan bahkan tahun dengan tepat dan akurat.

3. Definisi Kualitas Layanan

Konsep kualitas layanan dipahami secara berbeda yaitu

antara harapan dan atau persepsi dari pengguna dengan persepsi

dari kinerja layanan. Kualitas layanan menurut persepsi pengguna

adalah anggapan pengguna tentang baik buruknya layanan yang

diterima, sedangkan kualitas layanan menurut persepsi dari kinerja

layanan adalah pemberian layanan yang terbaik (pelayanan prima)

dari sumber daya yang dimiliki oleh penyedia layanan (Setyorini,

2010 : 6)

Page 33: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

33

Stamatis dalam Yanuar (2010 : 15) memberikan definisi

mengenai kualitas layanan sebagai suatu komitmen untuk

merealisasikan konsep yang berorientasi pada pengguna dengan

menetapkan suatu standar kinerja layanan.

Kualitas layanan adalah tingkat kesesuaian antara harapan

dan keinginan dan persepsi dari layanan yang diterima pelanggan

atau klien (Warella, 1997 : 21).

Christian Gronroos (1992), mengemukakan bahwa terdapat

empat faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu :

a. Menjaga dan memperhatikan, bahwa pelanggan akan merasakan

karyawan dan sistem operasional yang ada dapat menyelesaikan

problem mereka.

b. Spontanitas, dimana karyawan menunjukkan keinginan untuk

menyelesaikan masalah pelanggan

c. Penyelesaian masalah, karyawan yang berhubungan langsung

dengan pelanggan harus memiliki kemampuan untuk

menjalankan tugas berdasarkan standar yang ada, termasuk

pelatihan yang diberikan untuk dapat memberikan pelayanan

yang lebih baik.

d. Perbaikan, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan harus

mempunyai personel yang dapat menyiapkan usaha-usaha

khusus untuk mengatasi kondisi tersebut.

Page 34: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

34

Menurut Zeithaml dan Bitner (2002 : 40), kualitas layanan

(jasa) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Dengan demikian ada dua faktor utama yang

mempengaruhi kualitas layanan (jasa), yaitu : expected service dan

perceived service. Apabila layanan (jasa) yang diterima atau

dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan

(expected service), maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan

memuaskan . Jika layanan yang diterima melampaui harapan

pengguna, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas

yang ideal, sebaliknya jika layanan yang diterima lebih rendah

daripada yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan

buruk.

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa

kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan

untuk memenuhi atau melebihi harapan pengguna/pemustaka

mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang selalu

berubah secara berkesinambungan seiring perkembangan informasi

dan teknologi.

Penelitian kualitas layanan tidak bisa terlepas dari pengguna,

sebab suatu layanan dikatakan berkualitas apabila layanan tersebut

mampu memenuhi bahkan melampaui harapan atau keinginan

pengguna.

Page 35: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

35

Penilaian tentang berkualitas tidaknya suatu layanan

tergantung pula dari tipe pengguna. Pengguna yang kurang mengerti

akan teknologi data base tentu saja akan berbeda penilaiannya

dengan pengguna yang mengerti bahkan menguasai teknologi.

Pengguna yang kurang mengerti teknologi tentu merasa kurang puas

akan layanan otomasi sirkulasi oleh karena terhambat bahkan gagal

mengakses informasi yang dibutuhkan akibat ketidak pahaman akan

sistem otomasi yang diterapkan oleh perpustakaan.

Menurut Roger dalam bukunya tentang Diffusion of

Innovasion (1983 : 22) terdapat lima kelompok pengguna dalam

mengadopsi suatu inovasi, yakni : 1) inovators; 2) early adopters; 3)

early majority; 4) late majority, and 5) laggards.

Setiap individu terbentuk dan dibingkai oleh karakteristik

pribadi masing-masing, dan dari keragaman inilah yang membuat

lahirnya inovasi-inovasi yang dapat diartikan sebagai berikut :

a. Inovator (innovators), adalah pengguna yang telah mampu

mengevaluasi manfaat dari suatu inovasi serta aktif dalam

mencari informasi dan menciptakan inovasi serta mencari ide-ide

baru dalam menciptakan inovasi-inovasi selanjutnya..

b. Pengadopsi awal (early adopters), yaitu pengguna yang telah

mampu menganalisis manfaat yang dapat dirasakan dari inovasi

tersebut

Page 36: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

36

c. Mayoritas awal (early majority), yaitu kelompok pengguna yang

mengadopsi inovasi baru pada tahap sekedar menerapkan tapi

belum mampu mengalisis manfaat yang terkandung di dalamnya.

d. Mayoritas akhir (Late majority), adalah pengguna yang belum

mampu menerapkan inovasi, mereka hanya sekedar mengetahui

adanya inovasi yang sangat efektif membantu kebutuhan mereka

dalam mencari informasi.

e. Lamban (Laggards), adalah pengguna yang baru pada tahap

mengenal, ini adalah kelompok yang paling tertinggal dalam hal

pengetahuan akan informasi, mereka membutuhkan waktu yang

relatif lama untuk mampu memahami lalu mengadopsi suatu

inovasi.

Dalam menilai kualitas layanan Parasuraman, Zeinthaml dan

Berry (1990 : 21) menyebutkan bahwa ada lima dimensi pokok

servqual (service quality) yang berkaitan dengan kualitas layanan

untuk membentuk fokus pengguna. Kelima dimensi kualitas layanan

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Berwujud/ada bukti fisik (Tangibles), yaitu : sebagai fasilitas yang

dapat dilihat dan digunakan dalam upaya memenuhi kepuasan

pengguna seperti : gedung yang bagus, ber-AC, sarana ibadah

serta penampilan pustakawan yang menarik.

b. Keandalan (Realiability), yaitu : kemampuan memberikan

pelayanan kepada pengguna sesuai dengan yang diharapkan,

Page 37: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

37

seperti kemampuan dalam menepati janji, kemampuan

memecahkan masalah dan kemampuan meminimumkan

kesalahan.

c. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu : sebagai sikap tanggap,

mau mendengarkan dan merespon dalam upaya memuaskan

pengguna, misalnya : mampu memberikan informasi secara benar

dan tepat, tidak menunjukkan sikap sok sibu dan mampu

memberikan pertolongan dengan segera.

d. Jaminan (Assurance), yaitu : kemampuan pustakawan dalam

menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pengguna melalui

pengetahuan, kesopanan serta menghargai perasaan pengguna.

e. Kepedulian/Empati (Emphaty), yaitu : kemampuan atau kesediaan

pustakawan memberikan perhatian yang bersifat pribadi, seperti

bersikap ramah, memahami kebutuhan dan peduli kepada

penggunanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas terdiri atas kualitas

pelayanan dan kualitas layanan. Kelima dimensi pokok servqual yang

dikembangkan oleh Parasuraman, dkk di atas tidak lain adalah

wujud dari kualitas pelayanan yang berkaitan erat dengan pelayanan

pustakawan, namun dalam hal ini yang ingin peneliti tekankan adalah

kualitas layanan yang berkaitkan langsung dengan layanan otomasi

perpustakaan, maka kelima dimensi pokok servqual tersebut dapat

didefinisikan sebagai berikut :

Page 38: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

38

a. Berwujud/ada bukti fisik (Tangibility)

Fasilitas fisik dan perlengkapan harus tersedia, yakni dengan

tersedianya sarana penelusuran OPAC, bahan pustaka yang

dibutuhkan dapat diketahui dan atau dilihat dengan cepat sebagai

buktia tersedianya koleksi yang dibutuhkan oleh pemustaka.

c. Realiabilitas/keandalan (realiability)

Data yang ada di perpustakaan akurat, konsisten dan

terpercaya, karena selalu di up-date oleh pustakawan,

pemenuhan janji dalam layanan otomasi sirkulasi akan sangat

berpengaruh dan mencerminkan keandalan dan kredibilitas

pustakawan dalam layanannya.

d. Daya Tanggap (Responsibility)

Basis data yang baik dan akurat dalam sistem otomasi

perpustakaan dapat merespon dan menanggapi permintaan

pemustaka dengan cepat (responsif) tanpa membiarkan

pengguna menunggu lama yang dapat menimbulkan rasa bosan.

e. Jaminan/kepastian (Assurance)

Kemampuan basis data sistem otomasi perpustakaan juga dapat

memberi jaminan kepuasan kepada para pengguna dengan

keramahan sistem, kepastian data yang dimiliki dan disuguhkan

sesuai dengan apa yang pengguna butuhkan, sehingga tidak ada

lagi keraguan yang dirasakan oleh pemustaka.

Page 39: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

39

f. Empati/kepedulian (Empathy)

Kepedulian bukan hanya bisa ditunjukkan oleh manusia, tetapi

dengan sistem otomasi yang baik dan akurat yang dapat

merespon dengan cepat segala kebutuhan pemustaka akan

informasi dengan tepat guna dan tepat waktu, maka hal itu pun

merupakan wujud kepedulian dari sebuah sistem layanan.

Page 40: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

40

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian bahkan tulisan tahun 80-an kebawah cenderung

mengungkapkan dampak teknologi informasi dengan nada pesimis

dan penuh curiga. Salah satu contoh yang dikemukakan oleh Rogers

(1987 : 150-193) dalam bab khusus menyangkut “ Social impact of

communication technologies”, melalui beberapa sub-sub judul seperti

The area of minimal effect” yang menggambarkan tentang minimalnya

pengaruh media terhadap individu dan masyarakat. (Nadjib, 2007 : 66-

67). Selain itu tulisan-tulisan terdahulu juga cenderung mengamati

pengaruh atau dampak teknologi komunikasi secara linear terhadap

individu atau organisasi, seperti tulisan Turban, Mclean dan Wetherbe

(1998) dalam Nadjib (2007 : 66-67) yang lebih cenderung

mengedepankan kelebihan dan peluang yang disajikan oleh teknologi

baru tersebut, sehingga contoh-contoh mengenai dampak teknologi

informasi terhadap organisasi yang disajikan dalam tulisan mereka

lebih bersifat sistematik, positif dan optimis, seperti yang dikemukakan

dalam satu bab khusus menyangkut “impacts of IT on Organizations,

Individuals, and Society” (Dampak TIK terhadap organisasi, individu

dan masyarakat).

Beberapa penelitian telah dilakukan pula sebelumnya

mengenai pemanfaatan teknologi informasi di berbagai instansi

meskipun dengan menggunakan sudut pandang yang berbeda-beda

dan obyek yang berbeda pula. Namun demikian tujuan rujukan dari

Page 41: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

41

penelitian terdahulu ini pada umumnya untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas layanan.

Penelitian-penelitian tersebut sebagai berikut :

1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Daud Manarang (2003)

dengan judul : Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Di

Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi

informasi di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua yang

telah tergabung dengan intranet yang dapat mengakses internet.

Untuk memperoleh data yang akurat sesuai kebutuhan penelitian,

dilakukan wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap empat

puluh responden dari seluruh populasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat penilaian pejabat

struktural eselon III terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan

telekomunikasi dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi

informasi menunjukkan angka yang cukup tinggi terhadap perangkat

keras (75,76 %), perangkat lunak (44,89 %) jaringan telekomunikasi

(42,22 %) dan SDM (39,11 %). Hal ini berarti bahwa perangkat

lunak, jaringan dan SDM dibidang teknologi informasi yang ada di

lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua ternyata belum

dipahami dan SDM belum memenuhi standar kualifikasi baik secara

kuantitas maupun kualitas.

Page 42: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

42

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman (2006) dengan judul :

Penggunaaan komunikasi online dalam sistem pelaporan transaksi

keuangan antar cabang pada Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah

07 Makassar (suatu studi komunikasi organisasi).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan sistem

komunikasi online dalam pelaporan transaksi keuangan pada BNI

Wilayah 07 Makassar dan hambatan-hambatan penggunaan sistem

komunikasi online dalam pelaporan transaksi keuangan pada BNI

Wilayah 07 Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem

komunikasi online yang digunakan dalam pelaporan transaksi

keuangan pada BNI Wilayah 07 Makassar meliputi pengumpulan

data, manipulasi data, penyimpanan laporan dan penyediaan

laporan belum maksimal. Hambatan terjadi di dua situasi, yakni

hambatan dalam implementasinya, karena kurangnya perhatian dan

dukungan seluruh personel yang ada, hambatan yang kedua

karean akibat pilihan teknologi yang kurang tepat atau sudah

ketinggalan zaman dan implementasi yang kurang strategis.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bastian (2007) dengan judul :

Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi online Tehadap Tingkat

Kepuasan Pelanggan Telepon di Makassar.

Page 43: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

43

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

teknologi informasi online tehadap tingkat kepuasan pelanggan

telepon di Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi online hasil

kinerja system multi-agen payment milik PT Telkom atau yang biasa

disebut System Online Payment Pount (SOPP) memberikan

perubahan perilaku pada pola komunikasi (transaksi) pelanggan

telepon di Makassar. Pelanggan merasa puas dengan adanya

layanan komunikasi online yang tersedia.

Ketiga Penelitian terdahulu dari berbagai instansi ini merupakan

pedoman, langkah-langkah atau acuan bagi penulis dalam

melakukan penelitian tentang pengaruh pemanfaatan sistem

informasi terhadap peningkatan kualitas layanan di UPT

Perpustakaan Universitas Hasanuddin, dalam hal ini penulis

membatasi pada sistem informasi khususnya pada bidang otomasi.

Page 44: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

44

III. KERANGKA KONSEPTUALDAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

1. Sistem Otomasi Perpustakaan

Menurut Lasa HS (1998), Otomasi perpustakaan adalah

pemanfaatan mesin komputer dan peralatan elektronik lainnya

untuk memperlancar tugas-tugas perpustakaan.

Menurut Harmawan dalam tulisannya berjudul Sistem

Otomasi Perpustakaan, memberikan definisi bahwa sistem otomasi

perpustakaan atau Library Automation System adalah software

yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk

mengotomasikan kegiatan perpustakaan (Mahmun, 2010 : 3)

Dari pendapat-pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa

Sistem otomasi perpustakaan adalah menjadikan segala aktivitas

layanan perpustakaan berjalan secara otomatis tanpa terlalu

banyak menggunakan aktivitas pustakawan, tetapi melibatkan

pemanfaatan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak

(soft ware) untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan indikator

: 1) tampilan program (visual display) yaitu : Pewarnaan,

Pemakaian kata dan bahasa, Pemakaian tombol kata interaktif,

Grafis, Tombol Menu dan ikon, dan Desain antar muka, 2)

kualitas teknis (technical quality) yaitu : Pengoperasian Program,

Page 45: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

45

Respon Pengguna, Keamanan Program, Penanganan Kesalahan,

dan Fasilitas Program

2. Sirkulasi

Dalam ilmu perpustakaan sirkulasi sering dikenal dengan

peminjaman, namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi

sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan

yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi

perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk

kepentingan pengguna jasa perpustakaan (Lasa HS, 1993 : 1)

3. Kualitas Layanan

Kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang

dilakukan untuk memenuhi atau melebihi harapan

pengguna/pemustaka mencakup produk, jasa manusia, proses dan

lingkungan yang selalu berubah secara berkesinambungan seiring

perkembangan informasi dan teknologi.

Dalam menilai kualitas layanan Parasuraman, Zeinthaml

dan Berry (1990 : 21) menyebutkan bahwa ada lima dimensi pokok

servqual (service quality) yang berkaitan dengan kualitas layanan

untuk membentuk fokus pengguna. Kelima dimensi kualitas layanan

tersebut adalah : berwujud/ada bukti fisik (Tangibility);

Realiabilitas/keandalan (Realiability); Ketanggapan (Responsibility);

Jaminan/Kepastian (Assurance) dan Empati/Kepedulian (Emphaty)

Page 46: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

46

Berdasarkan uraian di atas dapat di gambarkan apakah

pemanfaatan sistem otomasi khususnya sirkulasi berpengaruh

terhadap kualitas layanan di UPT Perpustakaan Universitas

Hasanuddin, .Untuk mengetahui gambaran konsep tersebut dapat

diperlihatkan kerangka konseptual penelitian ini sebagai berikut :

Gambar. 1Kerangka Konseptual Pengaruh Sistem Otomasi Sirkulasi

Terhadap Kualitas Layanan

B. Hipotesis

Page 47: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

47

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

pemanfaatan sistem otomasi Sirkulasi dengan variabel

kualitas layanan di UPT Perpustakaan Universitas

Hasanuddin, sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh variabel X (pemanfaatan sistem

otomasi sirkulasi) terhadap variabel Y (kualitas

layanan)

Page 48: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

48

IV. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dengan

pendekatan secara kuantitatif yang memusatkan perhatian pada

hal-hal yang lebih nyata yang dapat diukur dengan angka atau

istilah quantifiabel, yakni memahami hal yang diteliti dengan

melakukan pengukuran dalam bentuk, misalnya frekuensi dan

intensitas variabel (Sulistyo-Basuki, 2006 : 72). Peneliti juga

menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk

menginterpretasikan data yang telah diolah secara kuantitatif dalam

bentuk tabel frekuensi sebagai acuan untuk melihat karakteristik

data yang diperoleh.

Peneliti akan berusaha untuk menggambarkan situasi yang

terjadi pada saat sekarang melalui angka-angka statistik yang

kemudian diinterpretasikan ke dalam suatu uraian.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurung waktu kurang

lebih 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan Mei sampai Juni 2013.

Penelitian dilaksanakan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT )

Perpustakaan Universitas Hasanuddin.

Page 49: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

49

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam

penyusunan proposal penelitian tesis ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan

observasi sistem otomasi serta kuesioner pada UPT

Perpustakaan Universitas Hasanuddin

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian

kepustakaan (library research), mengumpulkan dokumen atau

arsip serta informasi lainnya yang ada hubungannya dengan

sistem otomasi sirkulasi dan kualitas layanan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat secara

langsung obyek yang akan diteliti.

2. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data atau teori yang

mendukung penelitian dengan membaca berbagai buku

referensi, jurnal atau dokumen dan bacaan lainnya yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dalam bentuk tanya jawab

secara lisan terhadap responden, dengan menggunakan

pedoman wawancara yang telah disiapkan yang berkaitan

Page 50: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

50

dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data atau informasi

yang berkaitan dengan objek penelitian

4. Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data melalui pertanyaan

yang dibuat secara terstruktur dalam bentuk tertutup yang

dibagikan kepada responden, dalam hal ini adalah mahasiswa

dari enam fakultas sebanyak 95 orang.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

pengunjung dari lima belas fakultas yang terdaftar sebagai anggota

dan aktif bertransaksi di UPT Perpustakaan sampai dengan periode

30 Maret 2013 sebanyak 1888 orang.

2. Sampel

Mengingat banyaknya populasi , maka peneliti melakukan

teknik pengambilan sampel secara Cluster Sampling yakni dengan

memilih 6 (enam) fakultas yang masing-masing mewakili tiga

kelompok eksakta yakni : Fakultas MIPA (348 orang), Fakultas

Teknik (216 orang) dan Fakultas Pertanian (173 orang) serta tiga

kelompok non-eksakta yakni : Fakultas Hukum (222 orang),

Fakultas Isipol (152 orang) dan Fakultas Ekonomi (120 orang)

dengan pertimbangan bahwa mahasiswa ke enam fakultas ini yang

Page 51: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

51

memiliki jumlah transaksi terbesar selama kurun waktu satu bulan

terakhir (Data Statistik UPT Perpustakaan, 30 Maret 2013) yaitu

dengan jumlah total sebanyak 1231 orang. Berdasarkan jumlah

tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 95 orang,

seperti data berikut :

Fakultas Populasi SampelMIPA 348 27Teknik 216 17Pertanian 173 13Hukum 222 17Isipol 152 12Ekonomi 120 9

1231 95

Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode

Aksidental dari jumlah pengguna yang bertransaksi dari 6 (enam)

fakultas tersebut dengan teknik penarikan sampel menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut :

n= N

1+N (e)2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = standar eror/tingkat kesalahan

N = 1231 orang

e = 10 % = 0,1

Page 52: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

52

n= 1231

1+1231(0,1)2

n= 12311+12

n=123113

n=95 responden

F. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

pemanfaatan sistem otomasi terhadap kualitas layanan adalah

dengan menggunakan analisis regresi.

Menurut Hartono dalam Yanuar (2010 : 31) analisis regresi

digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dengan rumus sebagai berikut :

Y = a1 + a1x1 + a2x2 + e

Keterangan :

Y = variabel dependent (Kualitas Layanan)

X1 = Perangkat Keras (hard ware)

X2 = Perangkat Lunak (soft ware)

a0 = Konstanta regresi

a1, a2 = Intersep atau kemiringan garis regresi

e = error

Page 53: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

53

G. Definisi Operasional dan Pengukurannya

1. Sistem otomasi sirkulasi perpustakaan adalah menjadikan segala

aktivitas layanan sirkulasi di perpustakaan berjalan secara

otomatis tanpa terlalu banyak menggunakan aktivitas

pustakawan, tetapi melibatkan pemanfaatan perangkat keras

(hard ware) dan perangkat lunak (soft ware)

2. Perangkat Keras (hardware) adalah perangkat yang

digunakan di dalam mengaplikasikan otomasi sirkulasi untuk

memenuhi kebutuhan pemustaka dengan indikator :

1) komputer, 2) scanner, dan 3) printer.

3. Perangkat keras (software) adalah metode atau prosedur untuk

mengoperasikan komputer dalam berbagai aplikasi untuk

membantu memenuhi kebutuhan pemustaka dengan indikator :

1) tampilan prorgam (visual display), yaitu : Pewarnaan,

Pemakaian kata dan bahasa, Pemakaian tombol kata interaktif,

Grafis, Tombol Menu dan ikon, dan Desain antar muka, 2)

kualitas teknis (technical quality) yaitu : Pengoperasian Program,

Respon Pengguna, Keamanan Program, Penanganan

Kesalahan, dan Fasilitas Program.

4. Kualitas layanan merupakan suatu proses kegiatan yang

dilakukan untuk memenuhi atau melebihi harapan pemustaka

mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang

selalu berubah secara berkesinambungan seiring perkembangan

Page 54: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

54

informasi dan teknologi, dengan menerapkan lima dimensi

pokok servqual (service quality) sebagai indikatornya yaitu :

berwujud/ada bukti fisik (Tangibles); Realiabilitas/keandalan

(Realiability); Ketanggapan (Responsiveness);

Jaminan/Kepastian (Assurance) dan Empati/Kepedulian

(Emphaty)

Page 55: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

55

V. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

Rencana jadwal penelitian ini adalah 3 (tiga) bulan. Untuk

lebih jelasnya rincian waktu kegiatan dapat dilihat pada tabel

berikut :

No.

Kegiatan Bulan/Tahun 2013April Mei Jun

1. Usulan Judul dan Penetapan pembimbing

2. Rancangan penelitian, konsultasi pada pembimbing

3. Perbaikan Proposal dan Mendaftar seminar

4. Perbaikan seminar proposal

5. Penelitian dan Pengumpulan Data

6. Pengolahan dan analisis data.

7. Penyelesaian tesis dan konsultasi pembimbing

8. Pendaftaran seminar hasil

9. Perbaikan hasil seminar dan konsultasi pembimbing

10. Pendaftaran Ujian Tesis

Page 56: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

56

B. Perkiraan biaya

Adapun perincian perkiraan besarnya biaya dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Rp. 750.000

2. Penulisan konsep Rp. 300.000

3. Pembelian bahan bacaan penunjang Rp.1.000.000

4. Pembuatan proposal dan penggandaan Rp. 750.000

5. Seminar proposal Rp. 750.000

6. Perbaikan hasil seminar proposal Rp. 200.000

7. Pengurusan izin penelitian Rp. 100.000

8. Penggandaan Kuisioner Rp. 100.000

9. Pengolahan data kuisioner Rp. 300.000

10. Pengetikan hasil penelitian Rp. 400.000

11. Penggandaan thesis untuk seminar Rp. 300.000

12. Perbaikan dan penggandaan setelah seminar Rp. 400.000

13. Thesis akhir Rp. 1.500.000

14. Transportasi Rp. 1.500.000

15. Lain-lain Rp. 500.000

Jumlah Rp.8.850.000,-

Terbilang : Delapan Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah,-

Page 57: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

57

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A.S. 1990. Manusia dan Informasi. Makassar : Hasanuddin University Press.

Aisah, Sitti. 1997. Pemanfaatan CDS/ISIS Sebagai Perangkat Lunak Dalam Pengolahan Buku di UPT Perpustakaan Unhas (Skripsi)

Ajie, Miyarso Dwi. Sistim Otomasi Perpustakaan, (online), (http://file.upi.edu/Direktori/A %20%20FIP/PRODI.%20PERPUSTAKAAN%20DAN520INFORMASI/MIYARSO%20DWI%20AJIE/Makalah%20a.n%20Miyarso%20Dwiajie/Hand%20Out%20%301%20Otomasi%20Perpustakaan_pengantar.pdf. diakses pada tanggal 11 Februari 2013).

Anonim. 2012. Kualitas Pelayanan, (online) (http://G:\kualitas-pelayanan.html., diakses pada 28 Februari 2013).

Gronroos, Cristian. (1992). Service Management and Marketing. Toronto : Lexington Books.

Hadi, Sutrisno. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andisi

Hendriani, 2009. Pentingnya Otomasi Dalam Perpustakaan, (online), (File://F:/Bahan Tesis-Otomasi Perpustakaan.htm., diakses pada tanggal 19 Maret 2013).

Lasa HS, 1995. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Cet II. Gadjah Mada University Press

La Tommeng. 2010. Otomasi dan Digitalisasi Perpustakaan. Makalah bahan ceramah disajikan dalam acara Mata Kuliah Otomasi dan Digitalisasi Dokumen Perpustakaan

-----------------.2011. Evaluasi Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap Peningkatan Layanan UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar (Tesis).

Lukman, Sampara. 1999. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta : STIA-LAN Press

Page 58: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

58

Mahmun, M.Thoha. 2010. Otomasi Perpustakaan (Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kendalanya, (online), (http://baa.univpgri-Palembang-ac.id/penelitian/otomasi% 20 perpustakaa.pdf., diakses pada tanggal 15 Januari 2013).

Moenir, A.S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta : Bumi Aksara.

Nadjib, Muh. dkk. 2012. Proposal Otomasi Perpustakaan : Penataan Ulang Jaringan LAN dan Instalasi Software khusus Perpustakaan. Makassar : UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin

---------------. 2007. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Universitas Hasanuddin (Disertasi)

Parasuraman, Valarie A.Z and L.Berry. 1990. Delivering Quality Service. New York : McMillan

Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rogers, Everett, 1995. Diffusion of Innovation, (online), (http://www.stanford.edu/class/symbsys 205/Diffusion of Innovation.htm., diakses pada tanggal 19 Maret 2013).

Rowley, J.E, 1986. Computer for Libraries. 2nd.ed. London : Clive Bringley

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta

Sulistyo-Basuki. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra

..---------------- .1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Tedd, Lucy A. 1984. An Introduction Computeriz-Based Library System. New York : Jhon Wiley & Sons

Page 59: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

59

Turban, McLean, Wetherbe, 1998. Information Technology for Management, Marketing Connection for Strategic Advantage, Second Edition, New York : Jhon Wiley & Sons, Inc Publishers

Uno, Hamzah B.dan Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara. 2011

Warella, Y. 1997. Administrasi Negara dan Kualitas Pelayanan Publik. Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya. Semarang : Universitas Dipongoro

Wisok, John. P. 2007. Globalisasi, Informasi dan Akibatnya, (online), (http://www.globalisasi 6.htm., diakses pada tanggal 7 Maret 2013).

Yanuar, Yoga Prasetyawan. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, (online), (http://eprints.undip.ac.id/21923., diakses pada tanggal 15 Januari 2013).

Zeithaml, Valarie dan Bitner, Mary Jo.2002 Service Marketing. New York : McGraw Hill

Page 60: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

60

Lampiran 1

Kuesioner

Kepada

Yth. : Mahasiswa Responden

di Fakultas :

MIPA/Teknik/Pertanian/Hukum/Ekonomi/Isipol

Universitas Hasanuddin

Dengan hormat,

Berkaitan dengan penelitian yang sedang saya

lakukan tentang judul “Pengaruh Pemanfaatan Sistem

Otomasi Sirkulasi terhadap Kualitas Layanan di Unit

Pelayanan Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas

Hasanuddin”, saya mohon bantuan Saudara untuk mengisi

kuesioner terlampir.

Agar penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat,

Saudara

saya mohon untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-

jujurnya. Hasil

kuesioner ini akan dijamin kerahasiaannya dan akan

digunakan hanya untuk kepentingan ilmiah.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan, kesungguhan,

dan

Page 61: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

61

kerjasama Saudara dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan

terimakasih.

Makassar, 03 Mei 2013

Peneliti,

Sitti Aisah4

Identitas Responden

Nama : ..............................................

Fakultas : ..............................................

* ) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

Berilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini

sesuai dengan pendapat Anda dengan memberikan tanda

(_) pada tempat yang tersedia, dengan ketentuan:

Sangat Setuju(SS), Setuju(S), Kurang Setuju(KS), Tidak

Setuju(TS).

Contoh:

No

Pertanyaan SS S KS TS

1. Tampilan Mysipisis tampak menarik

Saya mohon Saudara membaca terlebih dahulu seluruh

kuesioner ini untuk mendapatkan gambaran tentang

keseluruhan pertanyaan, apabila terdapat hal yang kurang

jelas dapat ditanyakan kepada saya.

Sistem Otomasi Sirkulasi Perpustakaan yang Terintegrasi/Terdapat dalam Hardware

Page 62: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

62

Indikator komputer

No

Pertanyaan SS S KS TS

1. Komputer yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi

Indikator Scanner

No

Pertanyaan SS S KS TS

2. Peralatan Scanner yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi

3. Hasil yang ditampilkan memuaskan dan sesuai harapan Anda

Indikator Printer

No

Pertanyaan SS S KS TS

4. Peralatan Printer yang digunakan telah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi

5. Hasil yang ditampilkan memuaskan dan sesuai harapan Anda

Sistem Otomasi Sirkulasi Perpustakaan yang Terintegrasi/Terdapat dalam Mysipisis

Indikator Desain Program

No Pertanyaan SS S KS TS

6. Kombinasi warna pada program terlihat kontras dan jelas

7. Tampilan desain grafis tampak menarik8. Pemakaian kata dan bahasa pada menu

mudahDipahami

9. Penataan menu mudah dipahami10.

Desain antar muka (Interface) terlihat interaktif dan menarik

Indikator Sistem Navigasi

Page 63: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

63

No Pertanyaan SS S KS TS

11.

Pilihan menu dan navigasi yang tersedia, memudahkan Anda menggunakan program

12.

Menu dan navigasi yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif

13.

Menu-menu yang tersedia secara instan dapat memunculkan informasi sesuai dengan yang Anda cari

14.

Tersedia instruksi-instruksi pembatalan perintah dengan mudah apabila diperlukan

115Indikator Kemudahan Penggunaan

No Pertanyaan SS S KS TS

15.

Manual/panduan operasional dapat dipelajari dengan mudah

16.

Program dapat digunakan dengan mudah

17.

Setiap menu dapat diakses dengan mudah

18.

Informasi dapat diakses melalui internet denganMudah

19.

Menggunakan mesin pencari (searching engine)secara sederhana

20.

Program dilengkapi sistem pembetulan otomatis(auto correct) terhadap kata kunci yang diketikan

Indikator Kualitas Program

No Pertanyaan SS S KS TS

21.

Program tidak pernah mengalami eror saatDigunakan

22.

Program terbebas dari virus

23.

Proses pencarian data berlangsung cepat

24.

Data yang ada tidak dapat dirubah oleh pengguna(keamanan data terjamin)

Page 64: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

64

Kulitas Layanan UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unit Sirkulasi)

Indikator Berwujud/Ada Bukti Fisik

No Pertanyaan SS S KS TS

25.

Teknologi informasi yang digunakan dalammemberikan layanan sudah menyesuaikanperkembangan teknologi

26.

Terdapat alat bantu penelusuran (OPAC) yangmemadai untuk mendukung layanan

27.

Bahan pustaka yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan cepat dan tepat

Indikator Reabilitas/Keandalan

No Pertanyaan SS S KS TS

28.

Data yang tersedia akurat

29.

Data yang tersedia konsisten dan

30.

Data yang tersedia terpercaya karena selalu di up-date oleh pustakawan

Indikator Daya Tanggap

No Pertanyaan SS S KS TS

31.

Basis data merespon dengan cepat apa yang Anda minta

32.

Basis data tidak pernah membuat Anda merasa bosan menunggu

Indikator Jaminan/Kepastian

No Pertanyaan SS S KS TS

33.

Basis data menjamin kepuasan Anda dengan keramahan sistem

34.

Basis data memberi jaminan kepastian data yang dimiliki sesuai kebutuhan Anda

35.

Keamanan data terjamin karena sudah terprogram tidak dapat dirubah oleh pemustaka

Page 65: Proposal-tesis Mm 2012 Ok

65

Indikator Empati/Kepedulian

No Pertanyaan SS S KS TS

36.

Sistem otomasi menunjukkan kepedulian dengan merespon apa yang Anda butuhkan dengan tepat guna dan tepat waktu

37.

Sistem otomasi menunjukkan kepedulian dengan kebaharuan data yang selalu di up-date