BAB 1 10.8.15.doc

24
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara guru dan anak didik. interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu keadaan dimana guru dapat membuat anak didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Dalam kegiatan belajar mengajar biasanya peserta didik terbatas hanya belajar dikelas atau dirumah saja, akan tetapi perlu diajak pergi ketempat lain untuk mempelajari suatu hal tertentu atau objek tertentu. hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. ( Anissatul, Mufarokah, 2009, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Penerbit Teras ) 1

Transcript of BAB 1 10.8.15.doc

Page 1: BAB 1 10.8.15.doc

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan bagaimana membangun

interaksi yang baik antara guru dan anak didik. interaksi yang baik dapat

digambarkan dengan suatu keadaan dimana guru dapat membuat anak didik

belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari

apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. Dalam kegiatan belajar

mengajar biasanya peserta didik terbatas hanya belajar dikelas atau dirumah saja,

akan tetapi perlu diajak pergi ketempat lain untuk mempelajari suatu hal tertentu

atau objek tertentu. hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau

memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. ( Anissatul, Mufarokah,

2009, Strategi Belajar Mengajar,  Yogyakarta: Penerbit Teras )

Dengan demikian, didalam proses belajar mengajar, guru harus

memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, sehingga

tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai yang diharapkan. Salah satu langkah

untuk memiliki strategi itu ialah harus menguassai teknik-teknik penyajian atau

biasanya disebut metode mengajar.

Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

mengajar oleh guru atau instruktur. Dalam pengertian lain metode adalah teknik

penyajian yang digunakan oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa didalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,

1

Page 2: BAB 1 10.8.15.doc

2

dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. ( Hamzah B. Uno, Model

Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif, ( Jakarta :

Bumi Aksara, 2009) hal, 1-3 )

Terkait dengan metode pengajaran dalam hal ini penulis lebih

mengkhususkan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Mts. Al-

Ibrohimi Manyar-Gresik.

Sejarah Kebuadayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang

berbasis keagamaan. Mata pelajaran SKI dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah

adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan 

untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah

kebudayaan islam yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan

untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan melatih kecerdasan serta

kepribadian peserta didik.

Namun, di dalam praktek lapangan pendidikan SKI ini menghadapi beberapa ken

dala, yaitu  waktu yang disediakan terbatas dengan muatan materi yang begitu pad

at dan memang penting, yakni menuntut pemantapan pemahaman hingga terbentu

k watak dan kepribadian.Di samping itu pula, materi SKI lebih terfokus pada peng

ayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta 

pembiasaan (psikomotorik). 

Mencermati latar belakang diatas , Hal tersebut mendorong penulis untuk

mengadakan penelitian mengenai inovasi penggunaan metode pengajaran yang dilakukan

oleh Guru SKI terhadap peserta didik di Sekolah Mts. Al-Ibrohimi Manyar-Gresik guna

mencapain tujuan pendidikan yang diharapkan. dan akhirnya penulis merumuskan ke

Page 3: BAB 1 10.8.15.doc

3

dalam penelitian yang berjudul : “IMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA

PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM di Mts. Al-IBROHIMI

MANYAR-GRESIK”.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah diatas dibuat rumusan msalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi metode karyawisata pada pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Mts. Al-Ibrohimi Manyar-Gresik ?

2. Adakah yang menjadi kendala dalam implementasi metode karyawisata pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Mts. Al-Ibrohimi Manyar-

Gresik?

3. Upaya apa yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kendala dalam

implementasi metode karyawisata pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam di Mts. Al-Ibrohimi Manyar-Gresik?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metodekaryawisata pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Mts. Al-Ibrohimi Manyar-

Gresik.

2. Untuk mengetahui adakah yang menjadi kendala dalam iplementasi metode

karyawisata pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Mts. Al-

Ibrohimi Manyar-Gresik.

.

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 4: BAB 1 10.8.15.doc

4

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi

kendala dalam implementasi metode karyawisata pada pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Mts. Al-Ibrohimi Manyar-Gresik.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan

metode pengajaran yang khususnya metode karyawisata yang diterapkan

pada pembelajaran pendidikan agama islam sehingga dapat dijadikan sumber

informasi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.

2. Secara praktis

a. Bagi Guru

skripsi ini dapat dijadikan pedoman bagi guru sebagai salah satu sum

ber informasi dan bahan acuan dalam meningkatkan keberhasilan pem

belajaran. 

Mengetahui berbagai macam metode pembelajaran sehingga bisa

memilih dari metode-metode tersebut untuk selanjutnya diaplikasikan 

dalam proses pembelajaran.

Dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar-

mengajar.   

b. Bagi Siswa

Dengan adanya penggunaan metode yang tepat, maka siswa akan d

engan mudah dalam proses pembelajaran.

- Siswa tidak akan jenuh karena metode yang monoton

c. Bagi Mahasiswa

Page 5: BAB 1 10.8.15.doc

5

Bisa dijadikan acuan dan bekal, agar kelak jika menjadi guru, dapat 

memilih metode yang tepat dalam pembelajaran.

d. Bagi Institut

Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh 

para guru, maka akan menjadikan Institut itu lebih berkualitas dan lebih be

rprestasi.

D. PENEGASAN JUDUL

Untuk menghindari adanya salah penafsiran dan meluasnya permasalah

an, sekaligus untuk memberikan pengertian yang sejelas-jelasnya, maka penulis

perlu menegaskan istilah-istilah dalam judul skripsi ini sebagai berikut:

1. implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan. Penerapan (http://kbbi.web.id/implementasi)

2. Metode Pembelajaran 

Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian baha

n/materi pelajaran secara sistematis dan metodologis serta didasarkan atas s

uatu pendekatan, sehingga perbedaan pendekatan mengakibatkan perbedaan 

penggunaan metode. 

Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk men

yampaikan bahan belajar kepada peserta didik agar dapat menerima dengan 

mudah apa yang dilakukan dalam proses belajar mengajar tersebut.( Winarno

Surachmad: Metodologi Pengajaran, 2001. hal, 49)

3. Karya

Karya adalah pekerjaan ; hasil perbuatan; buatan; ciptaan.

(http://kbbi.web.id/karya)

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 6: BAB 1 10.8.15.doc

6

4. wisata

Wisata adalah berpergian bersama-sama ( untuk memperluas pengetahuan,

besenag-senang ) ; dsb(http://kbbi.web.id/wisata)

5. pembelajaran

Pembelajaran adalah proses; cara;perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar. (http://kbbi.web.id/pembelajaran)

6. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

a. Sejarah

Dalam Kamus Umum Indonesia, yang dikarang oleh W.J.S> poerwadarmint

o, kata sejarah diartikan dengan:

1) Silsilah, asal-usul (keturunan);

2) Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau;

3) Riwayat;

4) Tambo Minangkabau.

Sedangkan secara istilah, menurut Sidi Gazalba, Sejarah adalah gambaran m

asa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk social yang disusu

n secara ilmiah dan lengkap yang meliputi urutan fakta masa tersebut denga

n tafsirandan penjelasan yang member pengertian dan kepahaman tentang a

pa yang telah lalu.

b. Kebudayaan

Kebudayaan adalah segala hasil pemikiran dan daya cipta manusia dengan 

cara mengubah, member bentuk dan susunan baru kepada pemberian alam, 

sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohani. (http://kbbi.web.id/kebudayaan)

Page 7: BAB 1 10.8.15.doc

7

c. Islam

Islam berasal dari akar kata ‘s.l.m’ atau dari kata kerja bentuk lampau (fi’il 

madly: ‘salam’), yang berarti perdamaian dan keamanan.

(http://kbbi.web.id/islam)

Jadi Sejarah Kebudayaan Islam adalah catatan peristiwa (kejadian) tentang 

hasil budaya umat Islam di masa lampau, yang meliputi berbagai unsure

yang bersifat materiil, dan yang bersifat non materiil.

7. Madrasah Tsanawiyah Al-Ibrohimi Manyar-Gresik

a. Madrasah Tsanawiyah Al Ibrohimi adalah suatu lembaga pendidikan

agama tingkat menengah, yang mempunyai masa belajar 3 tahun dan berada

dibawah pengawasan departemen pendidikan dan kebudayaan.

b. Manyar

adalah nama salah satu desa yang ada di kabupaten Gresik wilayah jawa

timur

c. Gresik

Gresik adalah nama salah satu kota di Jawa Timur

Dengan demikian yang dimaksut dalam judul penelitian ini adalah ‘’

Penerapan Metode Pembelajaran yaitu Metode Karyawisata dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Mts Al-Ibrohimi Manyar-

Gresik.

E. METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mengadakan penelitian ilmiah menetukan metodologi

merupakan hal yang sangat penting dan harus difahami oleh setiap

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 8: BAB 1 10.8.15.doc

8

peneliti, agar dapat dipertanggung jawabkan. Suatu penelitian dapat

berhasil baik, apabila penelitian dilakukan dengan tepat dan sesuai dalam

memilih atau menggunakan metodologinya.

Penelitian adalah salah satu cara untuk memperoleh kebenaran.

Cara ini disebut cara ilmiah, karena didalam proses yang digunakan cara-

cara yang terandalkan dan menggunakan prosedur dan langkah-langkah

yang sistematis serta terkontrol berdasarkan data empiris (Sunarto:2003: 3)

Sehubungan dengan pengertian di atas, jelaslah bahwa penelitian

adalah merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan

jawaban dari suatu permasalahan yang dihadapi dengan melalui prosedur

ilmiah. maka sesuai dengan obyek penelitian dan aspek-aspek yang diteliti,

penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:

1. Menentukan penentuan obyek

dalam metode ini, penulis menggunakan 2 cara lain, yaitu:

a. Penentuan populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila

sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam obyek

penlitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

(Arikunto,2001:15)

Kemudian seluruh penduduk atau individu yang dimaksud untuk

diselidiki disebut populasi sedangkan bagian dari sejumlah

Page 9: BAB 1 10.8.15.doc

9

penduduk atau individu yang diambil disebut sampel (S. Hadi,

2004: 221)

Pelaksanaan penelitian skripsi ini penelitiannya

dilaksanakan di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik dalam penelitian

ini yang menjadi populasi sebagai obyek penelitian ialah semua

siswa yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX yang berjumlah 243

Siswi dan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI )

yang berjumlah Tiga orang dalam tahun pelajaran 2015.

b. Penentuan Sampel

Sampel adalah merupakan bagian yang menurut misinya

akan mewakili populasi artinya hasil penelitian yang dikenakan

pada sampel akan Sampel adalah merupakan bagian yang menurut

misinya akan mewakili populasi artinya hasil penelitian yang

dikenakan pada sampel akan merupakan gambaran seperti apabila

itu dikenakan pada populasi (Hadi, 2004: 221)

Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penlitian sampel apabila kita bermaksud

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (arikunto, 2001: 117)

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 10: BAB 1 10.8.15.doc

10

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari kelas-

kelas yang ada secara berimbang kemudian pengambilan secara

operasionalnya menggunakan teknik random sampling.

Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara

random atau serampangan tanpa pandang bulu. Dalam random

sampling semua individu dalam populasi secara sendiri maupun

bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

Mengenai cara yang akan digunakan random smpling

tersebut adalah dengan menggunakan undian, dan untuk

penggalaian data-data yang diperlukan ditempuh dengan jalan

membuat dan menentukan sampel, alasan digunakan sampel dalam

penelitian ini adalah dikarenakan keterbatasan penulis, baik yang

menyangkut waktu, biaya maupun tenaga. cara mengambil sampel

sebagai berikut: cara pengambilan sampel, peneliti mencampur

subyek-subyek dalam populasi sehingga semua dianggap sama.

Untuk sampel penelitiannya adalah sebanyak 80 peserta

didik yang merupakan siswi kelas VIII Mts Al-Ibrohimi Manyar-

Gresik.

c. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan

untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis dalam

Page 11: BAB 1 10.8.15.doc

11

menyelesaikan penelitiannya. Data-data tersebut digunakan penulis

sebagai penyempurna dari peneliannya. Dari metode tersebut akan

didapatkan hasil dari penelitian yang diharapkan oleh penulis.

Hasil yang diharapkan adalah sebuah hasil untuk tercapainya

tujuan penyelesaian penelitian ini. dan dengan harapan

mendapatkan data yang akurat serta sesuai dengan kenyataan yang

ada.

Untuk mendapatkan data yang akurat, maka sudah jelas

dipergunakan metode pengumpulan data, dengan harapan data-data

yang diperoleh tersebut merupakan data yang obyektif, valid, dan

realebel serta tidak terjadi penyimpangan dari keadaan yang

sebenarnya.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

pembahasan ini adalah sebagai berikut:

a) Metode Observasi

yang dimaksud dengan metode observasi adalah

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-

fenomena yang diselidiki (Hadi, 2004: 136)

dalam hal ini peneliti akan menggunakan observasi langsung

terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki dalam situasi

yang sebenarnya. Metode observasi ini diterapkan untuk

meneliti keadaan MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik dalam

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 12: BAB 1 10.8.15.doc

12

aktivitasnya sehari-hari khususnya yang berhubungan dengan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Alasan penilaian

menggunakan metode observasi ini adalah:

1) Peneliti dapat secara langsung mengamati obyek yang

diteliti

2) Data-data yang dibutuhkan dapat diperoleh secara obyektif

b) Metode Interview

Metode ini merupakan sebagai metode pelengkap dalam

memperoleh data. Metode interview sebagai proses tanya

jawab lisan. Dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan

secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lainnya dan

mendengarkan dengan telinga sendiri tentang beberapa jenis

data sosial yang terpendam maupun manifes. (Hadi, 2004: 192)

Bila dilihat dari jenis pelaksanaannya, interviewdapat

dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1) Interview terpimpin

2) Interview tak terpimpin

3) Interview bebas tak terpimpin

dari ketiga jenis tersebut, yang digunakan penulis untuk

memperoleh data adalah interview bebas tak terpimpin, yaitu

Page 13: BAB 1 10.8.15.doc

13

bentuk interview yang merupakan gabungan dari jenis

interview terpimpin dan interview tak terpimpin.

Interview bebas tak terpimpin adalah tanya jawab

secara lisan antara peneliti dan responden dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dengan cara bebas tetapi tidak

menyimpang dari guide .interview ini penulis lakukan kepada

Kepala Sekolah di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik untuk

mengetahui sejarah singkat berdirinya serta keberadaan

Madrasah tersebut, serta penulis lakukan kepada para guru

Sejarah Kebudayaan Islam untuk mengetahui bagaimana

interaksi yang tejadi antara guru dengan peserta didik di MTs

Al Ibrohimi Manyar Gresik serta latar belakang peserta didik

(responden) sebagai bahan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana

keberadaan guru Sejarah Kebudayaan Islam dan peserta didik

di sekolah tersebut.

d. Metode Dokumenter

Metode dokumenter atau metode dokumentasi adalah

“mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya. (Arikunto, 2001:200)

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.

Page 14: BAB 1 10.8.15.doc

14

penulis menggunakan metode ini berdasarkan atas adanya

beberapa keuntungan, yaitu:

1) Lebih mudah untuk memperoleh data yang diperlukan sebab

biasanya data yang hendaknya dicapai sudah tersusun dan

tersimpan dengan baik

2) kalau ada keragu-raguan terhadap dokumen dapat dengan

mudah diadakan cecking kembali. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data-data sekunder yang lain sebagai pelengkap.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pemahaman penulisan skripsi ini, maka

penulis memandang perlu menyusun sistematika pembahasan sebagai

berikut :

Bab I. pendahuluan yang membahas tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan judul, metode

penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II. landasan teori. Bagian ini menjelaskan tentang tinjauan

yang berkenaan dengan teori mengenai masalah yang dibahas dalam

penelitian ini. Mencakup 1) Pengertian, manfaat, langkah-langkah, serta

kelebihan dan kekurangan metode karya wisata, 2) kendala yang terjadi

pada penerapan metode karyawisata, 3) upaya yang dilakukan dalam

mengatasi kendala tersebut.

Page 15: BAB 1 10.8.15.doc

15

Bab III. merupakan gambaran umum obyek penelitian yang

membahas tentang sejarah singkat berdirinya MTs Al Ibrohimi Manyar

Gresik, keadaan guru, keadaan peserta didik dan sarana prasarana dan

struktur organisasi, penyajian data dan analisis data yang membahas

tentang penyajian data dan analisis data.

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

(1) Kesimpulan yang merupakan pernyataan singkat dari hasil penelitian

yang menjawab rumusan masalah mengenai implementasi metode

karya wisata dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI) di

Mts Al-Ibrohimi Manyar-Gresik.

(2) Saran disusun berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti yang

berkaitan dengan kesimpulan.

8S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1999), hlm. 102.