BAB 02

31
BAB 02 LOCAL CAPACITY : Kepentingan atau Keberpihakan !

description

BAB 02. LOCAL CAPACITY : Kepentingan a tau Keberpihakan !!!. CARA PANDANG TERHADAP LCB. Kelompok sosial (lokal)  tidak selalu tidak berdaya  dinamis dan selalu berusaha menjaga eksistensi dirinya  selalu berjuang agar mampu berkembang. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAB 02

Page 1: BAB 02

BAB 02

LOCAL CAPACITY :

Kepentingan atau Keberpihakan !!!

Page 2: BAB 02

CARA PANDANG TERHADAP LCB

Kelompok sosial (lokal) tidak selalu tidak berdaya dinamis dan selalu berusaha menjaga eksistensi dirinya selalu berjuang agar mampu berkembang.

JADI setiap kelompok sosial memiliki kapasitasnya sendiri untuk memahami, mengatasi dan berjuang dalam kondisi lingkungan yang dihadapinya

Page 3: BAB 02

BERARTI tidak semua kelompok sosial perlu diajari cara mengembangkan dirinya

LALU masih perlukah campur tangan pihak luar (outsider) atau tetap kita biarkan mereka berkembang dengan kemampuannya sendiri

PERSOALANNYA tidak semua kelompok sosial mampu membaca dan memanfaatkan kapasitas lokalnya untuk membangun dan mengembangkan diri

Page 4: BAB 02

orang buta pun bisa berjalan

Page 5: BAB 02

Ambon perlu diberitahu, mengapa mereka konflik

Page 6: BAB 02

SEBALIKNYA tidak semua campur tangan pihak luar mampu membangun dan mengembangkan kapasitas lokal kelompok sosial tersebut tidak semua bisa diterima oleh setiap kelompok sosial tersebut

TERKADANG ada persoalan pada cara memahami dan mengidentifikasi kapasitas lokal kelompok sosial tersebut

Page 7: BAB 02

Bayi belajar memberi tahu ibunya

Page 8: BAB 02

Masih perlukah Minang diajari arti keindahan ?

Page 9: BAB 02

Perlu dipahami tidak ada kelompok sosial statis sudah ada pengaruh global

Berarti kapasitas lokal juga dinamis dan menyesuaikan dengan perubahan sifatnya temporal tidak ada yang abadi

Oleh sebab itu apapun pemahaman dan identifikasi akan kapasitas lokal yang dimiliki suatu kelompok sosial harus dipandang sesuai dengan konteksnya

Page 10: BAB 02

Kelompok Lokal

Budaya Global

Budaya Global

Page 11: BAB 02

Suku Anak Dalam tidak lagi melangun ?

Page 12: BAB 02

Suku Bajo yang tidak lagi melaut

Page 13: BAB 02

Tapi juga perlu disadari mengaplikasikan hasil bacaan akan kapasitas lokal kadang rumit, mahal dan membosankan (?) Kalau demikian adanya untuk apa

dibangun dan dikembangkan ? JADI baca local capacity seuai konteks

sering termuat berbagai aspek yang bisa kita maknai sebagai media pertukaran sosial, simbol identitas, dan simbol berbagai kepentingan.

Page 14: BAB 02

LCB sebagai bentuk pertukaran sosial Mengapa orang perlu baralek

dengan penuh kemeriahan di gedung lagi ?

Mengapa kalau baralek perlu mengundang orang lain bukankah lebih murah kalau hanya mendoa saja

Mengapa perkawinan perlu dimeriahkan dengan arak-arakan kok mau berpanas-panasan

Page 15: BAB 02
Page 16: BAB 02
Page 17: BAB 02

SEBALIKNYA mengapa orang mau menghadiri baralek orang lain, padahal itu pitiah kalua ?

Mengapa kita perlu mencatatkan diri di buku tamu amplopnya diberi nama jelas lagi tidak bisakah kita datang dengan “kerelaan hati” kalau pun perlu, tidak bisakah dilabel nama Hamba Allah saja (biar kesannya tidak menyombongkan diri)

Page 18: BAB 02

BERARTI dibalik upacara adat ada pertukaran sosial (social exchange)

Pelaku upacara ingin meminta pengakuan dari kita (penonton) bahwa mereka sedang menikahkan anak kemenakannya perlu pengakuan bahwa mereka adalah keluarga yang bergengsi dan terhormat.

perlu ada arak-arakan perlu ada organ tunggal (talempong tidak lagi mampu menciptakan kehormatan)

Page 19: BAB 02

Sebaliknya bagi penonton (tamu undangan) mau meluangkan waktu dan memberi amplop, karena merasa ada yang perlu dipertukarkan

Mungkin harapan para tamu undangan agar pelaku (tuan rumah) tetap ingat akan kedatangannya, dan membalas kunjungan tersebut ketika mereka juga baralek dibuktikan dengan buku tamu bila perlu ada dokumentasi (dalam bentuk foto)

Page 20: BAB 02
Page 21: BAB 02
Page 22: BAB 02

LCB sebagai sebagai simbol identitas Mengapa baralek harus pakai baju

adat (yang rumit, panas, dan pakai suntiang yang membuat sakit kepala ?

Kalau ingin praktis mengapa tidak pakai kopiah dan jilbab saja

Biar tidak mahal dan merepotkan mengapa tidak pakai baju kurung saja

Page 23: BAB 02
Page 24: BAB 02
Page 25: BAB 02

LCB sebagai simbol berbagai kepentingan

Mengapa tahapan-tahapan dalam upacara adat perlu dikurangi, diubah, atau justru dihidupkan kembali ?

Apa pentingnya upacara pengangkatan penghulu (datuak) padahal kekuasaannya hanya sebatas kaum dan sukunya saja.

Page 26: BAB 02
Page 27: BAB 02
Page 28: BAB 02

Karena adanya berbagai kepentingan ini pula, maka upacara adat menjadi lebih bermakna apabila ada peristiwa-peristiwa penting di waktu dekat

Karena berbagai kepentingan ini pula, upacara adat perlu dipersembahkan untuk para pejabat datang kalau saya yang datang tidak pernah disambut dengan upacara adat emangnya loe sia ?

Page 29: BAB 02

APA YANG BISA KITA LAKUKAN ? Membangun kapasitas lokal (LCB)

terkadang harus memiliki keberanian untuk meninggalkan misi dan kepentingan diri dan kelompok (outsider) berpihak dan menjadi bagian dari kelompok lokal yang diberdayakan (insider)

Tapi ini tidak gampang setiap kelompok (outsider maupun insider) memiliki misi dan kepentingannya sendiri-sendiri

Page 30: BAB 02

UNTUK ITU PERLU ADA UPAYA REDEFENISI memberi argumentasi

baru terhadap LCB sehingga terkesan tetap langgeng.

Migrasi ke desa baru = melangun REKONSTRUKSI menata ulang LCB

yang telah ada sehingga tampil sebagai LCB yang baru.

Memindahkan mitos tabu kematian melalui kuburan tidak perlu lagi melangun

Page 31: BAB 02