02- BAB II Kota Semarang.pdf

download 02- BAB II  Kota Semarang.pdf

of 16

Transcript of 02- BAB II Kota Semarang.pdf

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    1/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 6

    BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

    2.1 VISI MISI SANITASI

    Visi merupakan gambaran cita-cita dan harapan akan masa depan

    yang akan dituju oleh suatu organisasi. Dengan kata lain, Visi dan misi

    merupakan sumber inspiratif bagi pengembangan kegiatan sebuah organisasi.

    Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan terukur, sehingga pada akhir

    periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi terukur bagi keberhasilan sebuah

    program. Demikian Pula dalam bidang pembangunan sanitasi. Visi dan Misi

    pembangunan sanitasi Kabupaten Semarang yang ditetapkan oleh Pokja PPSP

    Kabupaten didasarkan pada rumusan Visi dan Misi Kabupaten Semarang dan

    kajian atas permasalahan mendesak dan isu-isu strategis yang termuat dalam

    dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS).

    Sebelum merumuskan dan menetapkan Visi dan Misi Pembangunan

    Sanitasi Kabupaten Semarang, terlebih dahulu Pokja mengkaji dan menganalisis

    arahan strategis yang ada dalam dokumen RTRW serta RPJMD Kabupaten

    Semarang. Visi dan Misi pembangunan Sanitasi Kabupaten Semarang ini

    merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kabupaten Semarang sebagaimana

    yang tertuang dalam RPJMD khususnya penjabaran langsung dari Misi ke 4 dan

    Misi ke 6.

    Tabel di bawah ini, merupakan gambaran tentang Visi Sanitasi dan

    Misi per-subsektor sanitasi serta Visi dan Misi Kabupaten Semarang yang

    tertuang dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJMD) Kabupaten Semarang

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    2/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 7

    Tabel 2.1: Visi Misi Sanitasi Kabupaten Semarang

    Visi Kabupaten

    Semarang

    Misi Kabupaten Semarang Visi SanitasiKabupaten Semarang

    Misi Sanitasi KabupatenSemarang

    TERWUJUDNYA

    KABUPATEN

    SEMARANG YANG

    MANDIRI, TERTIB, DAN

    SEJAHTERA

    1.

    Meningkatkan kualitas

    SDM yang beriman dan

    bertaqwa kepada

    Tuhan Yang Maha Esa,

    berbudaya serta

    menguasai ilmu

    pengetahuan dan

    teknologi.

    2.

    Mengembangkanproduk unggulan

    berbasis potensi local

    (intanpari) yang sinergi

    dan berdaya saing serta

    berwawasan lingkungan

    untuk menciptakan

    lapangan kerja dan

    peningkatan

    pendapatan.

    3.

    Menciptakanpemerintahan yang

    katalistik dan dinamis

    dengan

    mengedapankan prinsip

    good governanceyang

    didukung kelembagaan

    yang efektif dan kinerja

    aparatur yang

    kompeten, serta

    pemanfaatan teknologi

    informasi.

    4. Menyediakan

    infrastruktur daerah

    yang merata guna

    mendukung

    peningkatan kualitas

    pelayanan dasar dan

    percepatan

    pembangunan.

    5. Mendorong terciptanya

    Terwujudnya sistemsanitasi KabupatenSemarang yanghandal, bersatu danberkelanjutanmenuju masyarakatyang sehat dansejahtera pada tahun2018

    Misi Pengelolaan AirLimbah Domestik:

    1. Menyiapkan peraturan

    perundangan dan

    acuan dalam

    penyelenggaraan

    sistem pengelolaan Air

    Limbah Permukiman2.

    Meningkatkan akses

    masyarakat terhadap

    pelayanan air limbah

    domestik yang

    berkelanjutan

    3.

    Menyediakan sarana

    pengolahan air limbah

    sistem off site yang

    memadai dan

    berkelanjutan,

    termasuk Intalasi

    Pengolahan Lumpur

    Tinja (IPLT)

    Misi PengelolaanPersampahan:1. Mengembangkan

    kelembagaan dan

    peraturan perundang-

    undangan

    2.

    Meningkatkankesadaran dan

    kepedulian serta peran

    aktif masyarakat dan

    swasta dalam

    pengelolaan sampah

    3R

    3.

    Meningkatkan cakupan

    pelayanan dan kualitas

    sistem pengelolaan

    4.

    Mengembangan

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    3/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 8

    Visi Kabupaten

    Semarang

    Misi Kabupaten Semarang Visi SanitasiKabupaten Semarang

    Misi Sanitasi KabupatenSemarang

    partisipasi dan

    kemandirian

    masyarakat, kesetaraan

    dan keadilan jender

    serta perlindungan anak

    di semua bidang

    pembangunan.

    6.

    Mendorong terciptanya

    pengelolaan sumber

    daya alam dan

    lingkungan hidupdengan tetap menjaga

    kelestariannya.

    sarana dan prasarana

    pengelolaan sampah

    yang ramah lingkungan

    5. Mengembangkan

    alternatif sumber

    pembiayaan

    Misi PengelolaanDrainase:1. Mengembangkan

    sistem drainase yangefektif, efisien, dan

    berkelanlanjutan

    2.

    Meningkatkan

    partisipasi masyarakat

    dan sector swasta

    dalam penyediaan

    pengelolaan drainase

    3.

    Meningkatkan sarana

    prasarana drainase

    yang berkualitas dan

    merata

    Misi Prohisan:1. Meningkatkan

    kesadaran masyarakat

    untuk berperilaku hidup

    bersih dan sehat

    2. Meningkatkan sarana

    sanitasi untuk menuju

    masyarakat ber PHBS

    3.

    Meningkatkan PHBS ditatanan sekolah

    Selaras dengan Visi RPJMD Kabupaten Semarang tahun 2010-2015

    sebagaimana tabel di atas, maka Visi Sanitasi Kabupaten Semarang dirumuskan

    sebagai berikut:

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    4/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 9

    TERWUJUDNYA SISTEM SANITASI KABUPATEN SEMARANG YANG HANDAL,

    BERSATU DAN BERKELANJUTAN MENUJU MASYARAKAT YANG SEHAT DAN

    SEJAHTERA PADA TAHUN 2018

    Dengan Visi tersebut dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat

    sejahtera pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Semarang akan mewujudkan

    sistem pengelolaan air limbah domestik, sistem pengelolaan persampahan, dan

    sistem pengelolaan drainase yang:

    Handal, artinya sistem sanitasi tersebut menggunakan teknologi yang tepat dan

    manajemen pengelolaan yang baik

    Bersatu, artinya melibatkan semua pemangku kepentingan baik dari unsur

    pemerintah, masyarakat, maupun swasta dan dari hulu ke hilir

    Berkelanjutan, atinya ditangani terus menerus, berkesinambungan dalam

    pengelolaan serta ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup

    bagi generasi selanjutnya.

    2.2

    TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI

    2.2.1 Sub sektor Air limbah Domestik

    Di dalam SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah prioritas

    pengembangan sistem pengelolaan air limbah secara umum. Beberapa kriteria

    telah digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu: kepadatan

    penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna

    lahan/Center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga),

    serta resiko kesehatan lingkungan.

    Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang

    menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah untuk perencanaan

    pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana

    zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi Kabupaten Semarang dalam

    merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah

    Kabupaten Semarang,

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    5/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 10

    Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagaimana gambar

    2.1 Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Semarang.

    Terlihat dalam peta tersebut, terdapat lima Zona Air Limbah yaitu:

    1. Zona I, merupakan sistem on site individual, Zona ini mencakup 157

    Desa/Kelurahan, dalam peta diberi warna abu-abu;

    2. Zona II, merupakan sistem STBM dan MCK ++. Zona ini mencakup 15

    Desa/Kelurahan, dalam peta diberi warna biru;

    3. Zona III, merupakan sistem off site medium, Zona ini mencakup 30

    Desa/Kelurahan, dalam peta diberi warna coklat;

    4. Zona IV, merupakan sistem off site jangka panjang, Zona ini mencakup 11

    Desa/Kelurahan, dalam peta diberi warna pink;

    5. Zona V, merupakan sistem on site komunal, Zona ini mencakup 22

    Desa/Kelurahan, dalam peta diberi warna hijau.

    Adapun target cakupan layanan pengembangan air limbah domestik

    Kabupaten Semarang untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka

    panjang sebagaimana Tabel 2.2 berikut.Tabel 2.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Semarang

    No SistemCakupanlayanan

    eksisting (%)

    Target cakupan layanan (%)

    Jangkapendek

    Jangkamenengah

    Jangkapanjang

    (a) (b) (c) (d) (e) (f)

    A Sistem On- site

    1 Individual (tangki septik) 58,07 % 64,30 % 65,81 % 61,86 %

    2 MCK ++ 0 % 0,7 % 1,7 % 3,70 %

    3 MCK Umum /On siteKomunal 12,53 % 11,83 % 11,53 % 10,31 %

    4 On Site Individual (blm standar) 12,23 % 23,17 % 0 % 0 %

    5 BABS 17,17% 0 % 0 % 0 %

    B Sistem Off-site

    1 Skala Kawasan / IPAL Komunal 0 % 0 % 20,96 % 24,14 %

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    6/16

    Papringan

    Kradenan

    Udanwuh

    Kener

    PagerSiwal

    Mukiran

    Payungan Kaliwungu

    Jetis

    Tawang

    Rogomulyo

    Timpik

    Badran

    SusukanKetapang

    Bakalrejo

    Duren

    Kenteng

    Koripan

    Sidoarjo

    GentanKemetul

    Ngasinan

    Muncar

    Ketanggi

    Medayu

    Jatirejo

    Bejilor

    Kebowan

    PlumbonSuruh

    ReksosariSukorejo

    Bonomerto

    Sugihan

    Regunung

    Sruwen

    Cukil

    Tegalrejo

    Tengaran

    Klero

    KarangDuren

    Butuh

    TegalwatonBener

    Patemon

    Jetak

    Samirono

    BarukanNyamat

    Tajuk

    Batur

    Sumogawe

    Polobogo

    Kopeng

    Wates

    Tolokan

    Nogosaren

    Getasan

    Manggihan

    Ngrawan

    Sepakung Gedong

    Tegaron

    Wirogomo

    Kemambang

    GedanganKebumen

    Sraten

    Rowosari

    KebondowoBedono

    Gemawang

    Brongkol

    Rowoboni

    Candirejo

    KesongoBanyubiruNgrapah

    Kelurahan

    Rejosari

    Kwarasan

    Kebondalem Jambu

    GentingGondoriyo

    Kebonagung

    NgadikersoBanyukuning

    Candigaron

    Genting

    Lanjan

    Kemitir

    DurenPledokan

    CandiSumowono

    Trayu

    Keseneng

    Mendongan

    Kemawi

    PiyanggangLosari Jubelan

    Kenteng

    Ngampin

    DurenBandungan

    SidomuktiMunding

    Doplang

    Mlilir

    Jimbaran

    Pojoksari

    Rawapening

    Pakopen

    Bawen

    Gebukan

    Gogi

    Lerep

    Kalisidi

    Branjang

    Jetis

    Bumen

    Panjang

    Bejalen

    Kupang

    Lopait

    Asinan

    Tuntang

    Delik

    Watuagung

    Kalibeji

    Jombor

    Tlogo

    Tlompaan

    Polosiri

    Kandangan

    Baran

    Karanganyar

    Karangtengah

    Pabelan

    Ngajaran

    Tlompaan

    Bejaten

    Padaan

    Bringin

    Giling

    Blawan

    Jembrak

    Sukoharjo

    Semowo

    Kadirejo

    Truko

    Popongan

    Rembes

    Kalijambe

    Banding

    Ujung-ujung

    Bendungan

    Pucung

    Karanggondang

    Segiri

    Sumberejo

    Tukang

    Kauman Lor

    Terban

    Randonlor

    Cukilan Kedungringin

    Gunungtumpeng

    Dadap ayam

    Dersansari

    Purworejo

    Rejosari

    Lembu

    Bancak

    Lembu

    Plumutan

    Bantal

    WonokertoLebak

    Pakis

    Wiru Boto

    Nyemoh

    Njumpang

    Gogodalem

    KalikurmoSambirejo

    Candirejo

    JatirunggoTanjung

    Tempuran

    Lemah ireng

    Harjosari

    Tambakboyo

    Lodoyong

    Bergaskidul

    Poncoruso

    SambanJatijajar

    PringapusDerekan

    Kranggan

    NgemponBergaslorPagersari

    Wujil Karangjati

    Wringinputih

    Klepu

    Randugunting

    Diwak

    PenawanganWonorejo

    Kalongan

    Leyangan

    KejiBandarjo

    Susukan

    Mluweh

    Kawengen

    Kalikayen

    Ungaran

    Kalirejo

    Candirejo

    Beji

    GedanganakGenuk

    Pringsari

    Langensari

    Wonoyoso

    Nyatnyono

    Kota Salatiga

    Kab. Boyolali

    Kab. Temanggung

    Kab. Magelang

    Kab. Grobogan

    Kab. Demak

    Kab. Kendal

    Kab. Boyolali

    Kota Semarang

    Sidomulyo

    Zona I

    Zona II

    Zona III

    Zona IV

    Zona II

    Zona II

    Zona III

    Zona IV

    Zona IV

    DHARMOTTAMASATYAPRAJA

    PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHJL. JEND. GATOT SUBROTO NO. 20 TELP (024) 6924962, 6924963, FAX (024) 6924962

    U N GA R AN

    On Site Individual

    STBM / MCK ++

    Off Site Medium

    Off Site Jangka Panjang

    On Site Komunal

    - 50517

    DOKUMEN

    PETA

    ZONA AIR LIMBAH KABUPATEN SEMARANG

    INSET PROV. JAWA TENGAH

    NO. PETA NO. HALAMAN UTARA

    SKALA

    SUMBER :

    - Peta RTRW Kabupaten Semarang

    STRATEGI SANITASI KABUPATEN SEMARANG

    - Instrumen Zona Sanitasi SSK

    KETERANGAN :

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    7/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 12

    2.2.2 Sub Sektor Persampahan

    Berdasarkan kriteria dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), maka

    wilayah pengembangan pelayanan persampahan di Kabupaten Semarang di

    klarifikasikan dalam 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas

    penanganan persampahan saat ini yaitu berdasarkan tata guna lahan/klasifikasi

    wilayah ( komersial / CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb ) dan

    berdasarkan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan

    pelayanan persampahan Kabupaten Semarang terdapat 3 (tiga) zona yang terdiri

    dari :

    1. Zona I, (full coverage+street sweeping) merupakan area yang harus terlayani

    penuh 100% dalam jangka waktu menengah termasuk penyapuan jalan.

    Layanan bisa dengan sistem layanan langsung maupun tidak langsung.

    Layanan sistem langsung berupa layanan dari sumber timbulan sampah ke

    TPA dengan frekuensi pengumpulan minimal 2 kali seminggu. Dan sistem

    tidak langsung berupa pengangkutan harian dari TPS, Kontainer, dll. Terdapat

    23 desa/kelurahan dalam zona ini, dalam peta diberi warna merah;

    2. Zona II, (Coverage >70%) merupakan area yang harus terlayani dengan

    sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan

    Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal 70%

    cakupan layanan harus diatasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan.

    Terdapat 89 desa/kelurahan dalam zona ini, dalam peta diberi warna hijau;

    3. Zona III, (Cakupan secukupnya) merupakan pengembangan sistem

    pengelolaan sampah berbasis masyarakat (rumah tangga )+ pengangkutan

    secukupnya (TPS-TPA), jangka menengah ke panjang, terdapat 123

    desa/kelurahan Dalam peta diberi warna pink.

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    8/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 13

    Adapun pengembangan pengelolaan persampahan Kabupaten

    Semarang dilakukan dengan sistem penanganan tidak langsung. Target cakupan

    layanan untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang

    sebagaimana dlam tabel 2.3 berikut.

    Tabel 2.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Semarang

    No Sistem

    Cakupan

    layanan

    eksisting

    (%)

    Target cakupan layanan (%)

    Jangka

    pendek

    Jangka

    menengah

    Jangka

    panjang

    (a) (b) (c) (d) (e) (f)

    A Penanganan langsung (Direct)

    1 Kawasan komersial 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

    B Penanganan tidak langsung (indirect)

    1 Layanan Penuh dan Penyapuan Jalan 7,12% 9,34% 12,66% 18,20%

    2 Layanan minimal 70 % 9,54% 8,76% 7,44% 5,33%

    Cdikelola secara individual/berbasis

    masyarakat12,50% 25,23% 44,48% 76,47%

    D Belum dikelola 70,84% 56,67% 35,42% 0,00%

    Dalam jangka panjang sampah sebanyak 70,84% yang belum dikelola

    diharapkan dapat teratasi. Selain meningkatkan layanan persampahan oleh

    pemerintah, upaya pengelolaan persampahan ke depan lebih ke arah

    pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Sedangkan zona pelayanan

    persampahan di kabupaten semarang sebagaimana tampak dalam gambar 2.2

    berikut.

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    9/16

    Papringan

    Kradenan

    Udanwuh

    Kener

    PagerSiwal

    Mukiran

    Payungan Kaliwungu

    Jetis

    Tawang

    Rogomulyo

    Timpik

    Badran

    SusukanKetapang

    Bakalrejo

    Duren

    Kenteng

    Koripan

    Sidoarjo

    GentanKemetul

    NgasinanMuncar

    Ketanggi

    Medayu

    JatirejoBejilor

    Kebowan

    Plumbon SuruhReksosari

    Sukorejo

    Bonomerto

    Sugihan

    Regunung

    Sruwen

    Cukil

    Tegalrejo

    Tengaran

    Klero

    KarangDuren

    Butuh

    TegalwatonBener

    PatemonJetak

    Samirono

    BarukanNyamat

    Tajuk

    Batur

    Sumogawe

    Polobogo

    Kopeng

    Wates

    Tolokan

    Nogosaren

    Getasan

    Manggihan

    Ngrawan

    SepakungGedong

    Tegaron

    Wirogomo

    Kemambang

    GedanganKebumen

    Sraten

    Rowosari

    KebondowoBedono

    Gemawang

    Brongkol

    Rowoboni

    Candirejo

    KesongoBanyubiruNgrapah

    Kelurahan

    Rejosari

    Kwarasan

    Kebondalem Jambu

    GentingGondoriyo

    Kebonagung

    Ngadikerso

    BanyukuningCandigaron

    Genting

    Lanjan

    Kemitir

    DurenPledokan

    CandiSumowono

    Trayu

    Keseneng

    Mendongan

    Kemawi

    PiyanggangLosari Jubelan

    Kenteng

    Ngampin

    DurenBandungan

    SidomuktiMunding

    Doplang

    Mlilir

    Jimbaran

    Pojoksari

    Rawapening

    Pakopen

    Bawen

    Gebukan

    Gogik

    Lerep

    Kalisidi

    Branjang

    Jetis

    Bumen

    Panjang

    Bejalen

    Kupang

    Lopait

    Asinan

    Tuntang

    Delik

    Watuagung

    Kalibeji

    Jombor

    Tlogo

    Tlompaan

    Polosiri

    Kandangan

    Baran

    Karanganyar

    Karangtengah

    Pabelan

    Ngajaran

    Tlompaan

    Bejaten

    Padaan

    Bringin

    Giling

    Glawan

    Jembrak

    Sukoharjo

    Semowo

    Kadirejo

    Truko

    Popongan

    Rembes

    Kalijambe

    Banding

    Ujung-ujung

    Bendungan

    Pucung

    Karanggondang

    Segiri

    Sumberejo

    Tukang

    Kauman Lor

    Terban

    Randonlor

    Cukilan Kedungringin

    Gunungtumpeng

    Dadap ayam

    Dersansari

    Purworejo

    Rejosari

    Lembu

    Bancak

    Lembu

    Plumutan

    Bantal

    WonokertoLebakPakis

    Wiru Boto

    Nyemoh

    Njumpang

    Gogodalem

    KalikurmoSambirejo

    Candirejo

    JatirunggoTanjung

    Tempuran

    Lemah ireng

    Harjosari

    Tambakboyo

    Lodoyong

    Bergaskidul

    Poncoruso

    SambanJatijajar

    PringapusDerekan

    Kranggan

    NgemponBergaslorPagersari

    Wujil Karangjati

    Wringinputih

    Klepu

    Randugunting

    Diwak

    PenawanganWonorejo

    Kalongan

    Leyangan

    KejiBandarjo

    Susukan

    Mluweh

    Kawengen

    Kalikayen

    Ungaran

    SidomulyoKalirejo

    Candirejo

    Beji

    Gedanganak

    Genuk

    Pringsari

    Langensari

    Wonoyoso

    Nyatnyono

    Kota Salatiga

    Kab. Boyolali

    Kab. Temanggung

    Kab. Magelang

    Kab. Grobogan

    Kab. Demak

    Kab. Kendal

    Kab. Boyolali

    Kota Semarang

    Zona I

    Zona II

    Zona III

    Zona I

    Zona II

    Zona IIZona II

    Zona II

    Zona II

    DHARMOTTAMASATYAPRAJ A

    PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHJL. JEND. GATOTSUBROTO NO. 20 TELP (024) 6924962, 6924963, FAX (024) 6924962

    U N GA R AN

    Layanan penuhPenanganan Jangka Menengah

    Layanan > 70%Penanganan Jangka Menengah

    Layanan seperlunyaPenanganan Jangka Panjang

    - 50517

    DOKUMEN

    PETA

    ZONA PERSAMPAHAN KABUPATEN SEMARANG

    INSET PROV. JAWA TENGAH

    NO. PETA NO. HALAMAN UTARA

    SKALA

    SUMBER :

    - Peta RTRW Kabupaten Semarang

    STRATEGI SANITASI KABUPATEN SEMARANG

    - Instrumen Zona Sanitasi SSK

    KETERANGAN :

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    10/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 15

    2.2.3 Sub sektor Drainase Lingkungan

    Penentuan daerah prioritas pengembangan drainase disusun

    berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan

    penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah

    genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan. Mengacu pada SPM tersebut,

    maka perencanaan penanganan drainase Kabupaten Semarang terbagi menjadi

    tiga zona yaitu:

    1. Zona I (Jangka Pendek), merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif

    besar yang dapat diatasi dalam jangka pendek mencakup 21 desa/kelurahan

    dalam peta diberi warna merah;

    2. Zona II (Jangka Menengah), merupakan area dengan tingkat resiko

    menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah mencakup 30

    desa/kelurahan, dalam peta diberi warna hijau;

    3. Zona III (Jangka Panjang ), merupakan area dengan tingkat resiko menengah

    yang dapat diatasi dalam jangka panjang mencakup 184 desa/kelurahan,

    dalam peta diberi warna hijau.

    Karena topografi Kabupaten Semarang yang relatif bergelombang,

    maka pengembangan drainase yang direncanakan menggunakan sistem

    langsung gravitasi. Adapun target cakupan layanan jangka pendek, jangka

    menengah, dan jangka panjang sebagaimana tabel 2.4 berikut.

    Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Semarang

    No SistemCakupan layanan

    eksisting (%)

    Target cakupan layanan (%)

    Jangka

    pendek

    Jangka

    menengah

    Jangka

    panjang

    (a) (b) (c.) (d) (e) (f)

    1 Langsung

    A Sistem Gravitasi 18,2 % 23,76 % 100,00 %

    BSistem

    Pemompaan 0 % 0 % 0 %

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    11/16

    Zona I

    Zona II

    Zona III

    Zona I

    DHARMOTTAMASATYAPRAJA

    PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANGBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHJL. JEND. GATOT SUBROTO NO. 20 TELP (024) 6924962, 6924963, FAX (024) 6924962

    U N GA R AN

    Penanganan Jangka Panjang

    Penanganan Jangka Pendek

    Penanganan Jangka Menengah

    - 50517

    DOKUMEN

    PETA

    ZONA DRAINASE KABUPATEN SEMARANG

    INSET PROV. JAWA TENGAH

    NO. PETA NO. HALAMAN UTARA

    SKALA

    SUMBER :

    - Peta RTRW Kabupaten Semarang

    STRATEGI SANITASI KABUPATEN SEMARANG

    - Instrumen Zona Sanitasi SSK

    KETERANGAN :

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    12/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 17

    1.3. PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI

    Jumlah Belanja APBD murni untuk pembangunan sanitasi dari tahun ke

    tahun meningkat rata-rata sebesar 57,8%. Akan tetapi apabila dilihat dari

    proporsi belanja sanitasi terhadap total belanja langsung baru mencapai angka

    2,2% pada tahun 2013 atau selama empat tahun terakhir meningkat rata-rata

    sebesar 26,54%. Ini berarti bahwa dari tahun ke tahun perhatian Pemerintah

    Kabupaten Semarang terhadap pembangunan sanitasi semakin meningkat.

    Tabel 2.5Alokasi Pendanaan Sanitasi

    Kabupaten Semarang Tahun 2009-2013

    No. Uraian Belanja Sanitasi Rata-ratapertumbuhan2010 2011 2012 2013

    1. Belanja Sanitasi 4,771,076,100 7,124,752,500 9,687,175,636 12,054,815,000 36.58%1.1. Air limbah

    domestik1,732,193,000 1,389,680,900 2,828,506,000 1,025,997,000 6.68%

    1.2. Sampah rumahtangga

    1,545,015,350 2,689,529,000 3,159,947,636 3,330,826,000 32.33%

    1.3. Drainase

    lingkungan

    1,292,593,000 2,600,227,100 3,681,151,000 7,275,000,000 80.12%

    1.4. Prohisan 201,274,750 445,315,500 17,571,000 422,992,000 45.12%

    2. Dana AlokasiKhusus (DAK)

    1,706,913,350 1,289,681,000 1,768,948,000 1,036,350,000 -8.86%

    2.1. DAK Sanitasi 1,547,618,000 1,289,681,000 1,547,618,000 705,270,000 -17.03%

    2.2. DAK LingkunganHidup

    159,295,350 221,330,000 331,080,000 2.61%

    2.3. DAK Perumahandan permukiman

    3 Pinjaman/hibahdan bantuanuntuk sanitasi

    190,348,000 2,079,247,000 2,130,309,000 100,000,000 299.83%

    3.1 Pinjaman/hibahuntuk sanitasi

    - - - - -

    3.2 Bantuankeuangan provinsi

    190,348,000 2,079,247,000 2,130,309,000 100,000,000 299.83%

    Belanja APBD Murniuntuk sanitasi (1-2-3)

    2,873,814,750 3,755,824,500 5,787,918,636 10,918,465,000 57.81%

    Total belanja langsung 245,634,888,648 338,478,659,490 402,475,125,357 489,271,548,000 26.09%

    % APBD murni sanitasiterhadap belanja

    1.170% 1.110% 1.438% 2.232% 26.54%

    Sumber: LRA APBD Tahun 2009-2012; APBD 2013, diolah

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    13/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 18

    Dengan asumsi total Belanja APBD Kabupaten Semarang rata-rata

    tumbuh sebesar 10% per tahun, belanja sanitasi rata-rata naik 5% setiap tahun,

    sedangkan komitmen pendaaan sanitasi minimal 2,5% dari total belanja

    langsung, maka perkiraan besaran pendanaan sanitasi sampai dengan lima tahun

    ke depan adalah sebagaimana tabel 2.6 berikut.

    Tabel 2.6

    Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi

    Kabupaten Semarang Tahun 2014 s.d. 2018

    No. Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp juta) TotalPendanaan2014 2015 2016 2017 2018

    1 Perkiraan Belanja

    Langsung

    538,199 592,019 651,220 716,342 787,977 3,285,757

    2 Perkiraan APBD Murni

    untuk Sanitasi

    11,464 12,038 12,639 13,271 13,935 63,348

    3 Perkiraan Komitmen

    Pendanaan Sanitasi

    13,455 14,800 16,281 17,909 19,699 82,144

    Sumber: Hasil Analisis, 2013

    Belanja sanitasi sebagaimana tabel 2.5 di atas terdiri dari belanja

    investasi dan belanja operasional/pemeliharaan. Komposisi belanja investasi dan

    belanja pemeliharaan untuk masing-masing sub sektor berbeda-beda. Biaya

    investasi sub sektor air limbah meliputi rata-rata 94,87% dan hanya 5,13% saja

    alokasi biaya untuk pemeliharaan. Sedang untuk sub sektor persampahan biaya

    investasi sebesar 26,01% sedang biaya pemeliharaan rata-rata 73,99%. Dan

    untuk sub sektor drainase biaya investasi mencapai 98,44% dan untuk biaya

    pemeliharaan rata-rata hanya 1,66%. Bahkan dua tahun terakhir nyaris tidak ada

    alokasi biaya untuk pemeliharaan drainase.

    Trend komposisi biaya investasi dan operasional/pemeliharaan untuk

    sub sektor air limbah dan drainase nyaris sama karena infrastruktur yang

    terbangun untuk dua sub sektor tersebut sebagian besar merupakan belanja

    modal yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat. Berbeda dengan sub

    sektor persampahan, sebagian besar infrastruktur utama persampahan dikelola

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    14/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 19

    langsung oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. Adapun

    realisasi belanja operasional/pemeliharaan masing-masing sub sektor tahun

    2010 sampai dengan 2013 sebagaimana tabel 2.7 berikut.

    Tabel 2.7

    Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Semarang Tahun 20102013

    untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi

    No. Uraian Belanja Sanitasi (Rp x 1.000) pertumbuhan

    rata-rata2010 2011 2012 2013

    1 Belanja Sanitasi

    1.1 Air Limbah Domestik

    1.1.1 Biaya operasional/

    pemeliharaan (justified)

    45,977 25,000 40,455 150,200 96%

    1.2 Sampah Rumah Tangga

    1.2.1 Biaya operasional/

    pemeliharaan (justified)

    1,486,804 1,736,866 2,268,195 2,110,170 13%

    1.3 Drainase Lingkungan

    1.3.1 Biaya operasional/

    pemeliharaan (justified)

    71,021 19,650 - - -57%

    Sumber: Hasil Analisis, 2013

    Dari tabel 2.7 di atas diketahui bahwa pertumbuhan rata-rata biaya

    operasional/pemeliharaan untuk sub sektor air limbah domestik dan sub sektor

    drainase lingkungan tidak dapat digunakan sebagai asumsi dasar untuk

    memperkirakan kebutuhan biaya operasional/pemeliharaan hingga akhir tahun

    perencanaan SSK. Oleh karena itu, asumsi yang dipakai untuk kedua sub sektor

    adalah pertumbuhan rata-rata 10% setiap tahun dengan biaya tahun 2013

    sebagai tahun dasar. Sedangkan untuk perkiraan biaya

    operasional/pemeliharaan sub sektor persampahan menggunakan rata-rata

    pertumbuhan sebagaimana tabel di atas yaitu 13% per tahun. Dengan demikian

    perkiraan biaya operasional/pemeliharaan hingga akhir tahun perencanaan SSK

    adalah sebagaimana tabel 2.8 berikut.

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    15/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 20

    Tabel 2.8

    Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Semarang Tahun 20142018

    untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun

    No. Uraian Belanja Sanitasi (Rp x 1.000) Total

    Pendanaan2014 2015 2016 2017 2018

    1 Belanja Sanitasi

    1.1 Air Limbah

    Domestik

    1.1.1 Biaya

    operasional/

    pemeliharaan

    (justified)

    165,220 181,742 199,916 219,908 241,899 1,008,685

    1.2 Sampah Rumah

    Tangga

    1.2.1 Biaya

    operasional/

    pemeliharaan

    (justified)

    2,384,492 2,694,476 3,044,758 3,440,576 3,887,851 15,452,154

    1.3 Drainase

    Lingkungan

    1.3.1 Biaya

    operasional/

    pemeliharaan

    (justified)

    78,123 85,935 94,529 103,982 114,380 476,949

    Berdasarkan perhitungan perkiraan pendanaan APBD murni

    Kabupaten Semarang untuk sanitasi, perhitungan perkiraan besaran komitmen

    pendanaan ke depan, serta perhitungan perkiraan pendanaan

    operasional/pemeliharaan, maka perkiraan ketersediaan dana atau perkiraan

    kemampuan APBD untuk mendanai program/kegiatan sanitasi sebagaimana

    diidentifikasi dalam SSK adalah seperti terlihat dalam tabel 2.9. Tampak dalam

    tabel tersebut apabila dilihat dari selisih perkiraan APBD murni dan kebutuhan

    biaya operasional/pemeliharaan masih terdapat dana sebesar kurang lebih 46,41

    milyar rupiah untuk mendanai investasi sanitasi selama masa perencanaan SSK.

    Sedang apabila dilihat dari komitmen pendanaan sanitasi sebesar 2,5% belanja

    langsung, maka kemampuan pendanaan investasi sanitasi sebesar 65,206 milyar

    rupiah.

  • 7/26/2019 02- BAB II Kota Semarang.pdf

    16/16

    Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

    Kabupaten Semarang

    Pokja PPSP Kabupaten Semarang 21

    Tabel 2.9

    Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Semarang

    dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

    No. Uraian Belanja Sanitasi ( Rp juta) Total

    Pendanaan2014 2015 2016 2017 2018

    1 Perkiraan Kebutuhan

    Operasional/Pemeliharaan

    2,628 2,962 3,339 3,764 4,244 16,938

    2 Perkiraan APBD Murni

    untuk Sanitasi

    11,464 12,038 12,639 13,271 13,935 63,348

    3 Perkiraan komitmen

    Pendanaan Sanitasi

    13,455 14,800 16,281 17,909 19,699 82,144

    4 Kemampuan Mendanai SSK

    (APBD Murni) (2-1)

    8,837 9,075 9,300 9,507 9,691 46,410

    5 Kemampuan Mendanai SSK

    (Komitmen) (3-1)

    10,827 11,838 12,941 14,144 15,455 65,206