Ayat Tentang Hukum Islam

13
AYAT TENTANG MEMEGANG JANJI AL BAQARAH (27). (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teg dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari As-Saddiy dengan sanad- sanadnya, tatkala Allah membuat dua buah perumpamaan ini bagi orang-orang munafik, yakni firman Nya, "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api" dan firman-Nya, "Atau sepert hujan lebat dari langit", orang-orang munafik mengatakan bahwa Allah lebih tinggi dan lebih agu sampai membuat perumpamaan-perumpamaan ini. Maka Allah menurunkan, "Sesungguhnya Allah tidak merasa malu untuk membuat tamsil perumpamaan.." sampai dengan firman-Nya "... merekalah orang- orang yang merugi." (Q.S. Al-Baqarah 26-27) Diketengahkan oleh Wahidi dari jalur Abdul Ghani bi As-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman, dari Ibnu Juraij, dari Atha, dari Ibnu Abbas, katanya, " menyebutkan tuhan-tuhan pujaan orang-orang musyrik, maka firman-Nya, 'Dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka,' (Al-Hajj 73) lalu disebutnya pula tipu daya tuhan-tuhan itu, da dianggap-Nya seperti sarang laba-laba, maka kata mereka 'Bagaimana pendapatmu ketika Allah menyebut-nyebut lalat dan laba-laba dalam Alquran yang diturunkan-Nya, apa maksud-Nya dengan in Maka Allah pun menurunkan ayat ini." Abdul Ghani adalah orang yang amat lemah. Abdur Razaq mengatakan dalam Tafsirnya, "Mu`ammar menyampaikan dari Qatadah tatkala Allah menyebut-nyebut soal lalat dan laba-laba, bahwa orang-orang musyrik berkata, 'Kenapa pula soal lalat dan laba-l disebut-sebut?' Maka Allah menurunkan ayat ini." AL MA’IDAH (7). Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya [405] yang telah diikat- dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'ati". Dan bertakwalah kepada Alla sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). [405] Perjanjian itu ialah: perjanjian akan mendengar dan mengikuti Nabi dalam segala keadaan y diikrarkan waktu bai'ah.

Transcript of Ayat Tentang Hukum Islam

AYAT TENTANG MEMEGANG JANJI

AL BAQARAH (27). (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari As-Saddiy dengan sanadsanadnya, tatkala Allah membuat dua buah perumpamaan ini bagi orang-orang munafik, yakni firmanNya, "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api" dan firman-Nya, "Atau seperti hujan lebat dari langit", orang-orang munafik mengatakan bahwa Allah lebih tinggi dan lebih agungsampai membuat perumpamaan-perumpamaan ini. Maka Allah menurunkan, "Sesungguhnya Allah tidak merasa malu untuk membuat tamsil perumpamaan.." sampai dengan firman-Nya "... merekalah orangorang yang merugi." (Q.S. Al-Baqarah 26-27) Diketengahkan oleh Wahidi dari jalur Abdul Ghani bin Said As-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman, dari Ibnu Juraij, dari Atha, dari Ibnu Abbas, katanya, "Allah menyebutkan tuhan-tuhan pujaan orang-orang musyrik, maka firman-Nya, 'Dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka,' (Al-Hajj 73) lalu disebutnya pula tipu daya tuhan-tuhan itu, dan dianggap-Nya seperti sarang laba-laba, maka kata mereka 'Bagaimana pendapatmu ketika Allah menyebut-nyebut lalat dan laba-laba dalam Alquran yang diturunkan-Nya, apa maksud-Nya dengan ini?' Maka Allah pun menurunkan ayat ini." Abdul Ghani adalah orang yang amat lemah. Abdur Razaq mengatakan dalam Tafsirnya, "Mu`ammar menyampaikan dari Qatadah tatkala Allah menyebut-nyebut soal lalat dan laba-laba, bahwa orang-orang musyrik berkata, 'Kenapa pula soal lalat dan laba-laba ini disebut-sebut?' Maka Allah menurunkan ayat ini."

AL MAIDAH (7). Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya [405] yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'ati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). [405] Perjanjian itu ialah: perjanjian akan mendengar dan mengikuti Nabi dalam segala keadaan yang diikrarkan waktu bai'ah.

AL BAQARAH (172). Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

AL ANAM (152) Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu) [519], dan penuhilah janji Allah [520]. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. [519] Maksudnya mengatakan yang sebenarnya meskipun merugikan kerabat sendiri. [520] Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.

AN NISAA (92) Dan tidak layak bagi seorang mu'min membunuh seorang mu'min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) [334], dan barangsiapa membunuh seorang mu'min karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat [335] yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah [336]. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya [337], maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [334] Seperti : menembak burung terkena seorang mu'min. [335] "Diat" ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan. [336] Bersedekah di sini maksudnya : membebaskan si pembunuh dari pembayaran diat. [337] Maksudnya : tidak mempunyai hamba; tidak memperoleh hamba sahaya yang beriman atau tidak mampu membelinya untuk dimerdekakan. Menurut sebagian ahli tafsir, puasa dua bulan berturut-turut itu adalah sebagai ganti dari pembayaran diat dan memerdekakan hamba sahaya Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Ibnu Jarir mengetengahkan dari Ikrimah, katanya, "Harits bin Yazid dari Bani Amir bin Luai bersama Abu Jahal menyiksa Iyasy bin Abu Rabiah. Kemudian Harits ini pergi berhijrah kepada Nabi saw. Ia bertemu dengan Iyasy di Harrah kemudian Iyasy menghunus pedangnya karena menduga bahwa Harits masih kafir lalu datanglah Nabi saw. menceritakan keadaan sebenarnya, maka turunlah ayat, 'Tidak sepatutnya seorang mukmin membunuh seorang mukmin lainnya kecuali karena bersalah...'sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 92). Dan dikeluarkannya pula yang sama dengan itu dari Mujahid dan Suda. Diketengahkan pula oleh Ibnu Ishak, Abu Ya`la dan Harits bin Abu Usamah dan Abu Muslim Al-Kajji dari Qasim bin Muhammad yang serupa dengan itu, sementara Ibnu Abu Hatim mengeluarkannya pula dan jalur Said bin Jubair dari Ibnu Abb

AN NISAA (93) Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Ibnu Juraij dari Ikrimah bahwa seorang laki-laki Ansar membunuh saudara dari Maqis bin Shababah. Maka Nabi saw. pun memberinya diat yang diterimanya dengan baik. Tetapi kemudian Maqis menerjang orang yang membunuh saudaranya itu lalu dibunuhnya pula. Sabda Nabi saw., "Saya tak ingin menjamin keamanan dirinya, baik di tanah halal atau di tanah haram," dan ternyata ia dibunuh di waktu pembebasan. Kata Ibnu Juraij, "Mengenainyalah turunnya ayat, 'Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 93)

AYAT TENTANG QISHAS

AL MAIDAH (45). Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

AYAT TENTANG BALASAN MENCURI

AL MAIDAH(38). Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

AYAT TENTANG MENUDUH BERZINA

An-Nuur (4) Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik [1030] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. [1030] Yang dimaksud "wanita-wanita yang baik" disini adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah.

An-Nahl (126). Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu [846]. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [846] Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Ibnu Abdul Barr mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang dha'if melalui Siti Aisyah r.a. yang menceritakan, bahwa Siti Khadijah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang anak-anak kaum musyrikin. Rasulullah saw. menjawab, "Mereka berasal dari bapak-bapak mereka." Kemudian sesudah itu Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. maka Rasulullah saw.

menjawab, "Allah lebih mengetahui tentang apa yang mereka lakukan (nanti seandainya mereka hidup)." Kemudian Siti Khadijah bertanya lagi kepada Rasulullah saw. sesudah agama Islam kuat, lalu turunlah firman-Nya, "Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain." (Q.S. Al-Isra 15). Dan Rasulullah saw. bersabda, "Anak-anak orang-orang musyrik itu berada dalam fitrah (agama Islam)," atau beliau bersabda, "(Mereka) berada dalam surga.".

ETIKA Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.ETIKA BERTAMU

AN NUUR (27) 27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. ASBABUN NUZUL: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Muqatil ibnu Hayyan

yang menceritakan, bahwa ketika ayat meminta izin untuk masuk ke rumah orang lain diturunkan, Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah! Bagaimana nanti dengan para pedagang Quraisy, yaitu orang-orang yang sering bolak-balik antara Mekah, Madinah dan negeri Syam, sedangkan mereka mempunyai rumah-rumah yang telah dikenal oleh mereka di tengah-tengah jalan, maka bagaimanakah mereka meminta izin dan mengucapkan salam, sedangkan di dalam rumah-rumah mereka yang di tengah jalan itu tidak ada penghuninya?" Maka turunlah firmanNya, "Tidak ada dosa atas kalian memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami..." (Q.S. An Nur, 29).

ETIKA MEMEBERI SALAM

AN NISAA 86 pabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa) . Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. Penghormatan dalam Islam ialah : dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum". ETIKA BERBICARA

AN NISAA (114 ) Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

ETIKA BERBICARA (TERHADAP LAWAN JENIS)

Al-Ahzab (32) Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. Yang dimaksud dengan "tunduk" di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka. Yang dimaksud dengan "dalam hati mereka ada penyakit" ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.

ETIKA JUAL BELI

AL MAIDAH (1) Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu [388]. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukumhukum menurut yang dikehendaki-Nya.

ETIKA JUAL BELI

AL BAQARAH (282) Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah [179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

ETIKA BERGAUL ANTARA LAWAN JENIS

AN NUUR (30-31) 30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak

yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

AKHLAK

Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah

laku atau tabiat.Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan ummatmanusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatuyang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya. Nabi S.A.W.bersabda yang bermaksud: "Orang Mukmin yang paling sempurna imannya,ialah yang paling baik akhlaknya."(H.R.Ahmad)

Tawaduk Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur.

Al-Israa' Ayat (24) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan

dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Tasamu Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia.

Al KAFIRUUN (6) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".

ISLAM BERTOLERANSI

AL-KAHFI (29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

ISLAM YANG SABAR

AZ ZUMAR (10) Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.