Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar...

44
Analisis Materi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Atas Kelas XII Oleh: Nurul Ameliya NIM. 07110017 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Transcript of Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar...

Page 1: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Analisis Materi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Menengah Atas Kelas XII

Oleh:

Nurul Ameliya

NIM. 07110017

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2009

Page 2: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

A. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas XII

No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian Rekomendasi

1.

2.

Memahami ayat-

ayat Al-Qur’an

tentang anjuran

bertoleransi.

Memahami ayat-

ayat Al-Qur’an

tentang etos kerja

Q.S. Al-Kafirun,

Q.S. Yunus ayat

40-41, Q.S. Al-

Kahfi ayat 29

tentang toleransi

QS. Al-Mujadalah

ayat 11, Al-Jumuah

ayat 9-10 tentang

~ Membaca dan

menjelaskan Q.S.

Al-Kafirun, Q.S.

Yunus ayat 40-41,

Q.S. Al-Kahfi ayat

29

~ Membiasakan

perilaku bertoleransi

seperti pada ayat dan

surat tersebut.

~ Membaca dan

menjelaskan QS. Al-

Mujadalah ayat 11

1. Sebelum membaca ayat tersebut, diharapkan menjelaskan definisi toleransi, agar siswa terlebih dahulu menangkap materi ini.2. Setelah membaca ayat tersebut, maka menyalin, menerjemahkan,mufradat, menerjemahkan ayat secara keseluruhan, dan menghafalkan agar siswa tidak hanya mengetahui dalil saja, tetapi lebih memahaminya.3. Menjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah.4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut, agar siswa juga memahami materi tajwid.5. Menjelaskan kandungan atau inti sari yang terdapat dalam surat tersebut, agar kita dapat mengetahui kesipmpulan dari dalil tersebut. 6. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan surat tersebut, supaya peserta dapat mengimplementasikannya.

1. Memberikan definisi dari etos terlebih dahulu, supaya peserta didik lebih memahami materi.

Page 3: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

3.

Meningkatkan

keimanan pada hari

akhir.

etos kerja.

Meningkatkan

keimanan pada hari

akhir.

dan Al-Jumuah ayat

9-10

~ Membiasakan

perilaku beretos

kerja seperti surat

dan ayat tersebut

~ Menampilkan dan

membiasakan

perilaku yang

mencerminkan

keimanan pada hari

akhir

~ Menerapkan

hikmahnya.

2. Membaca, menyalin, serta menghafal kedua dalil tersebut, supaya peserta didik lebih cepat mengetahui landasan dari beretos kerja.3. Menjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut, agar siswa juga mengetahui sirah.4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut, agar siswa juga memahami materi tajwid.5. Menjelaskan kandungan atau inti sari yang terdapat dalam surat tersebut, agar kita dapat mengetahui kesimpulan dari dalil tersebut. 6. Memberikan hadist yang mendukung ayat tersebut, supaya lebih lengkap.7. Mencontohkan perilaku yang mencerminkan surat tersebut, supaya peserta dapat mengimplementasikannya.

1. Menjelaskan terlebih dahulu definisi dari hari akhir, agar peserta didik memahami lebih awal.2. Menjelaskan macam-macam hari akhir.3. Menyebutkan surat-surat yang menjelaskan tentang hari akhir, agar pesrta didik lebih banyak mengetahui dalil yang menjelaskan tentang hari akhir.4. Menjelaskan fungsi

Page 4: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

4.

Membiasakan

perilaku terpuji

Membiasakan

perilaku terpuji

~ Menjelaskan

pengertian serta

menampilkan contoh

perilaku adil, rida,

dan amal saleh.

~ Membiasakan

perilaku adil, rida,

dan amal saleh

dalam kehidupan

sehari-hari.

beriman kepada hari akhir.5. Menjelaskan tanda-tanda hari akhir, supaya penjelasan hari akhir ini tidak mengambang.6. Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir, agar dapat menjadi sarana untuk bermuhasabah diri.

1. Menambahkan contoh perilaku terpuji, yaitu bijaksana, produktif, serta efisien, agar lebih meluas.2. Menjelaskan macam-macam adil, supaya lebih jelas pengklasifikasiaannya.3. Memberikan contoh dari setiap perilaku terpuji tersebut, agar lebih riil.4. Memberikan dalil mengenai masing-masing perilaku terpuji tersebut, supaya peserta didik mengetahui landasannya.

Page 5: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

B. SUBSTANSI

Materi I

Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Toleransi

Toleransi adalah menghargai pendapat orang lain (KBBI, 1991: 610). Pada prinsipnya

kita wajib saling menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan yang ada pada manusia.

Perbedaan-perbedaan itu adalah sunnatullah, bahkan merupakan rahmat bagi yang

memahaminya. Allah telah pula memerintahkan manusia untuk saling mengenal, bersilaturahmi,

menghargai, bersatu padu, dan saling tolong menolong.

Beberapa dalil dari Al-Qur’an yang menjelaskan tentang toleransi, adalah:

1. Q.S. Al-Kafirun

Mufradat surat Al-Kafirun:

No Arti Mufradat

1. Katakanlah

2. Hai orang-orang kafir

3. Aku tidak akan menyembah

4. Apa yang engkau sembah

5. Dan bukanlah engkau

6. Menyembah

7. Tuhan yang aku sembah

8. Dan aku tidak

Page 6: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

9. Menyembah

10. Tuhan yang engkau sembah

11. Bagimu

12. Agamamu

13. Dan bagiku

14. Agamaku

Terjemah dari surat Al-Kafirun:

“Katakanlah hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Dan kamu bukan menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi

penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menyembah Tuhan

yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untuklah agamaku.”(Depag RI, 2004: 602).

Menurut Tafsir Fi Zhilalil Qur’an , asbabun nuzul dari surat Al-Kafirun adalah:

Bangsa Arab masih menganut atau menyembah apa yang dilakukan oleh kaum Nabi

Ibrahim yaitu menyembah berhala. Nabi Muhammad datang kepada Bangsa Arab, dan

mereka mengatakan bahwa agama beliau adalah agama Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad

mengajak kompromi dan mengambil jalan tengah. Mereka menawarkan kepada beliau

untuk bersujud kepada berhala mereka dan sebaliknya mereka bersujud kepada Allah.

Untuk memotong syubhat tersebut, dan untuk memisahkan secara tegas antara ibadah

yang satu dan ibadah yang lain, maka turunlah surat ini sebagai penegasan. (Sayyid Qutb,

2002: 59)

Hukum bacaan yang terdapat dalam surat Al-Kafirun, adalah:

No Kata Uraian Hukum Keterangan

1. Mad bertemu dengan

huruf hamzah dalam dua

kalimat.

Mad jaiz munfasil Dibaca panjang 5

harokat/dua

setengah alif.

2. Huruf mad ( ) jatuh

sebelum huruf yang di

Mad ‘aridh lis Dibaca panjang

Page 7: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

waqafkan. sukun tiga /dua/satu alif.

3. Mim sukun bertemu

dengan huruf ‘ain.

Izhar Syafawi Huruf ‘ain dibaca

jelas.

4. Huruf dal sukun bertemu

dengan huruf ta.

Idhgam

mutaqarribain

Huruf dal lebur

menjadi huruf ta.

Kandungan dari surat Al-Kafirun, adalah:

1. Umat manusia secara keseluruhan diwajibkan mengakui adanya Tuhan yang dijadikan

sebagai sesembahan dan tempat tujuan ibadah.

2. Umat Islam seluruh penjuru dunia hanya diperintah untuk menyembah Allah SWT

menurut syari’at yang telah disampaiakan oleh Rasulullah SAW.

3. Orang-orang kafir tidak menyukai umat Islam beribadah sebagaimana yang diajarkan

Rasulullah.

4. Memberi kebebasan kepada seluruh umat manusia untuk memilih petunjuk hidupnya

dengan cara tetap hidup dalam kondisi kekufurannya dengan resiko penderitaan di akhirat

atau memilih dan mengikuti ajaran Islam yang dapat menenteramkan jiwa raganya di

dunia dan akhirat. (Margiyono, 2004: 4)

2. Q.S. Yunus ayat 40-41

Mufradat surat Yunus ayat 40-41:

Page 8: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

No Arti Mufradat

1. Dan diantara mereka

2. Orang yang

3. Beriman

4. Kepadanya

5. Tidak beriman kepadanya

6. Tuhanmu

7. Lebih mengetahui

8. Orang-orang yang berbuat kerusakan

9. Dan jika

10. Mereka mendustakanmu

11. Maka katakanlah

12. Bagiku pekerjaanku

13. Bagimu pekerjaanmu

14. Kamu berlepas diri

15. Dari apa

16. Aku kerjakan

17. Aku berlepas diri

18. Kamu kerjakan

Terjemah dari surat Yunus ayat 40-41:

“Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan

diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya sedangkan Tuhanmu

lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap)

mendustakan kamu (Muhammad), maka katakanlah: Bagiku pekerjaanku dan bagimu

pekerjaanmu, kamu berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri

dari apa yang kamu kerjakan” (Depag RI, 2004: 213).

Page 9: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Tidak semua wahyu Allah terdapat asbabun nuzul. Salah satunya yaitu Surat Yunus ayat 40-41.

Dalam tafsir tidak dijelaskan penyebab (asbabun nuzul) ayat tersebut.

Hukum bacaan yang terdapat dalam surat Yunus ayat 40-41, adalah:

No Kata Uraian Hukum Keterangan

1. Nun sukun bertemu ha Idzhar Cara membacanya

terang dan jelas

2. Huruf mad bertemu

hamzah dalam satu kalimat

Mad wajib

mutashil

Dibaca panjang dua

setengah alif atau

lima harakat

3. Ha kasrah adalah mad Mad shilah

qashirah

Dibaca panjang

satu alif

4. Mim bertemu mim Idhgham mimi Cara membacanya

berdengung

5. Huruf mad sebelum waqaf Mad ‘aridh

lissukun

Dibaca panjang

satu, dua, hingga

tiga alif

6. Nun sukun bertemu kaf Ikhfa’ Cara membacanya

samar-samar

7. Mim sukun bertemu ‘ain Idzhar syafawi Cara membacanya

jelas

8. Huruf mad sebelum waqaf Mad ‘aridh

lissukun

Dibaca panjang

satu, dua, hingga

satu alif

Kandungan dari surat Yunus 40-41, adalah:

1. Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya bahwa keadaan

manusia akan terbagi menjadi dua golongan. Segolongan yang benar-benar

mempercayainya dengan I’tikad yang kuat terhadap Al-Qur’an, dan segolongan lagi yang

tidak mempercayainya dan terus menerus berada di dalam kekafiran. Allah SWT

Page 10: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

menjelaskan bahwa Allah lebih mengetahui orang-orang yang membuat kerusakan di bumi

karena mereka menyekutukan Allah, menganiaya diri mereka sendiri, dan menantang

hukum Allah.

2. Allah memberikan penjelasan bahwa apabila orang-orang musyrik itu tetap

mendustakan Muhammad SAW, maka Allah tetap memerintahkan kepadanya untuk

mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad SAW berhak meneruskan tugasnya

sebagai penyampai perintah Allah yang jelas kebenarannya (Margiyono, 2004: 7).

3. Q.S. Al Kahfi ayat 29

Surat Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah. Ayat 29 dalam surat Al-Kahfi ini secara

khusus tidak memiliki asbabun nuzulnya.

Mufradat surat Al-Kahfi ayat 29:

No Arti Mufradat

1. Dan katakanlah

2. Kebenaran

3. Dari Tuhanmu

4. Maka barang siapa

5. Hendaklah ia beriman

6. Maka kafirlah

7. Sesungguhnya telah kami sediakan

8. Bagi orang-orang zalim

9. Neraka

10. Gejolaknya

11. Mengepung mereka

Page 11: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

12. Dan jika mereka meminta minum

13. Mereka minum

14. Dengan air

15. Seperti besi yang mendidih

16. Menghanguskan

17. Muka

18. Minuman paling buruk

19. Dan tempat istirahat

20. Yang paling jelek

Terjemah dari surat Al-Kahfi ayat 29:

“Dan katakanlah (Muhammad): “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barang

siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir, biarlah ia

kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang yang zalim itu neraka yang

gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi

minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang

paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Depag RI, 2004: 297).

Hukum bacaan yang terdapat dalam surat Al-Kahfi ayat 29, adalah:

No Kata Uraian Hukum Keterangan

1. Alif lam bertemu dengan

huruf ha

Alif lam qamariah Alif lam sukun

dibaca jelas

2. Nun sukun bertemu ra Idhgam bila

gunnah

Nun sukun lebur

menjadi ra dan

dibaca tanpa

dengung

3. Nun sukun bertemu syin Ikhfa Dibaca samar

4. Huruf dal sukun di tengah

kalimat

Qalqalah sughra Dibaca memantul

Page 12: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

5. Nun sukun bertemu huruf

ya

Idhgam bigunnah Dibaca lebur dan

berdengung

6. Mad bertemu dengan

huruf alif dalam satu kata

Mad wajib

mutashil

Dibacapanjang

lima harakat

7. Alif lam bertemu dengan

huruf syin

Alif lam

syamsiyah

Alif lam tidak

dibaca

8. Fathah tanwin diwaqafkan Mad iwad Dibaca fathah dan

panjangnya dua

harakat

Kandungan dari surat Al-Kahfi ayat 29, adalah:

1. Penegasan kepada seluruh umat manusia bahwa kebenaran Islam yang disampaikan

oleh Rasulullah SAW itu benar-benar dari Allah SWT.

2. Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia di seluruh penjuru dunia untuk

mengikuti petunjuk ajaran Islam.

3. Manfaat dari mengikuti petunjuk ajaran Islam akan kembali pada pelakunya.

4. Madharat dari mengingkari ajaran agama Islam akan dirasakan sendiri oleh pelakunya.

5. Allah memerintahkan agar seluruh umat manusia segera beriman dan mengikuti

peyunjuk ajaran Islam tanpa syarat dan alasan yang tidak masuk akal.

6. Untuk manusia diberi pilihan untuk tetap dalam kondisi kafir atau beriman.

7. Apabila umat manusia tetap dalam kondisi kafir berarti mereka telah melakukan

kedhaliman dan Allah akan memberikan ancaman yang keras yaitu melemparkan mereka

ke dalam api neraka dan mereka tidak mungkin dapat lepas dari ancaman-Nya.

(Margiyono, 2004:9).

Page 13: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Beberapa contoh yang mencerminkan perilaku toleransi, adalah:

1. Tidak menjelek-jelekkan Tuhan dan agama lain karena hal tersebut justru akan

menimbulkan kebencian dan rasa antipati terhadap Islam.

2. Tidak suka menganggap diri paling benar dan berusaha bersikap terbuka terhadap

keberadaan agama atau keyakinan lain di luar darinya.

3. Tidak membeda-bedakan orang lain dan bersikap adil meskipun terhadap keluarga dan

diri sendiri.

4. Tidak memaksakan kehendak, kepercayaan, atau keyakinan terhadap golongan lain,

apalagi dengan jalan kekerasan.

5. Bersikap konsisten dan sabar dalam berdakwah, baik dengan lisan maupun dengan

perbuatan sebagaimana telah ditunjukkan oleh para rasul Allah.

6. Menghadapi kritik atau upaya menjatuhkan Islam, khususnya melalui Al-Qur’an

dengan sikap yang bijaksana dan tidak emosional.

Page 14: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Materi II

Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja

Etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial (KBBI, 1991: 410).

Sedangkan menurut Margiono (2004: 18), etos kerja merupakan semangat yang menjadi ciri

khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Islam sebagai agama yang sempurna juga

mengandung ajaran etos kerja.

Beberapa dalil yang menjelaskan tentang etos kerja, adalah:

1. QS. Al-Mujadilah ayat 11

Mufradat surat Al-Mujadilah ayat 11:

No Arti Mufradat

1. Hai orang-orang yang beriman

2. Lapangkanlah (tempat)

3. Maka lapangkanlah

4. Dan apabila diminta kepadamu

berdiri

5. Niscaya Allah akan mengangkat

(derajat)

6. Di antara kamu

7. Beberapa derajat

Page 15: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

8. Bila dikatakan kepadamu

9. Dalam majelis

10. Niscaya Allah melapangkan

tempatmu

11. Hendaklah kamu berdiri

12. Orang-orang yang beriman

13. Dan orang-orangyang berilmu

14. Dan Allah

15. Maha mengetahui apa-apa saja yang

kamu lakukan

Terjemah dari surat Al-Mujadilah ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berlapang-lapanglah

dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-

orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Depag RI, 2004: 543).

Asbabun nuzul surat Al-Mujadilah ayat 11, adalah:

Dalam suatu riwayat dari Ibnu Jarir dikemukakan bahwa ketika ada orang yang baru

datang ke majelis Rasulullah, para sahabat tidak mau memberikan tempat duduk di dekat

Rasulullah. Maka turunlah ayat ini sebagai perintah untuk memberikan tempat kepada orang

yang baru datang. Dalam riwayat lain olah Ibnu Abi Hatim dikemukakan bahwa ayat ini turun

pada hari Jum’at di saat pahlawan-pahlawan Badar datang ke tempat pertemuan yang penuh

sesak. Orang-orang tidak mau memberikan tempat kepada mereka sehingga banyak yang berdiri.

Rasulullah menyuruh orang-orang yang duduk untuk berdiri dan memberikan tempat duduknya,

namun mereka merasa tersinggung. Ayat ini turun sebagai perintah kepada mukmin untuk

menaati Rasulullah dan memberi kesempatan duduk kepada sesama mukmin. (Margiono, 2004:

19)

Page 16: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Hukum bacaan yang terdapat dalam surat Al-Mujadilah ayat 11, adalah:

No Kata Uraian Hukum Keterangan

1. Sebelum alif huruf

berharakat dhammah

Mad thabi’i Dibaca panjang

satu alif

2. Mim sukun bertemu ta Idzhar syafawi Huruf ta dibaca

jelas

3. Alif lam bertemu huruf

mim

Alif lam qamariah Dibaca jelas lam

sukunnya

4. Sebelum huruf wau,

hurufnya berharakat

dhammah

Mad thabi’i Bacaannya panjang

satu alif

5. Sebelum lam jalalah,

hurufnya berharakat

kasrah

Lam jalalah tarqiq Lam jalalah dibaca

tipis

6. Nun sukun bertemu syin Ikhfa’ Bacaannya samar-

samar

7. Nun sukun bertemu kaf Ikhfa’ Bacaannya samar-

samar

8. Mim sukun bertemu huruf

wau

Idzhar syafawai Bacaannya jelas

9. Alif bertenu wau Mad thabi’i Bacaannya panjang

satu alif

10. Sebelum lam jalalah,

hurufnya berharakat fathah

Lam jalalah

tafhim

Lam jalalah dibaca

tebal

11. Huruf mad sebelum waqaf Mad ‘aridh

lissukun

Bacaannya panjang

satu,dua hingga

tiga alif

Page 17: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Kandungan dari surat Al-Mujadilah ayat 11, adalah:

Dalam kehidupan, manusia tidak luput dari masalah. Salah satu cara untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan menyelesaikannya dengan ilmu pengetahuan. Islam

memerintahkan agar kita berusaha keras dalam menuntut ilmu pengetahuan dan hal itu

sekaligus menjadi kewajiban bagi manusia selama hidup.

Menuntut ilmu pengetahuan harus disertai pula dengan keimanan yang kuat agar

mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia maupun di akhirat. Allah menempatkan

orang-orang yang beriman, berilmu, dan beramal saleh sesuai dengan ilmunya pada

derajat yang paling tinggi.

Beberapa hadist yang mendukung ayat tersebut, adalah:

1. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Adi dan Baihaqi).

Hadist ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Agar

ilmu yang di peroleh dapat bermanfaat, maka hendaknya kita pun memilki etika dalam menuntut

ilmu (Margiono, 2004: 22).

2. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Siapa yang menghendaki (kebahagiaan hidup) dunia, harus dengan ilmu, dan

siapa yang menghendaki (kebahagiaan hidup) akhirat, harus dengan ilmu, dan barang siapa yang

menghendaki (kebahagiaan hidup) dunia dan akhirat, harus dengan ilmu.” (HR Thabrani).

Page 18: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Hadist ini menjelaskan bahwa landasan kehidupan yang paling utama adalah iman dan

pengiringnya adalah ilmu. Iman yang tidak disertai dengan ilmu dapat membawa perilaku

seseorang kepada hal-hal yang menyimpang dari atura Ilahi. Sebaliknya, orang yang berilmu,

namun tidak disertai keimanan atau tidak membawa orang tersebut dalam keimanan, maka ilmu

tersebut dapat membehayakan, baik bagi dirinya d\sendiri maupun bagi sesama manusia

(Margiono, 2004: 23).

2. QS. Al-Jumuah ayat 9-10

Mufradat surat Al-Jumuah ayat 9-10:

No Arti Mufradat

1. Wahai

2. Orang-orang yang

3. (mereka) Beriman

4. Apabila diseru/dipanggil

5. Untuk menunaikan shalat

6. Pada hari Jum’at

7. Dan bersegeralah

8. Mengingat Allah

9. Dan tinggalkanlah jual beli

10. Demikian itu

11. Lebih baik

12. Bagimu

13. Jika

14. Kamu

15. Mengetahui

Page 19: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

16. Maka apabila

17. Telah diselesaikan

18. Shalat

19. Maka bertebaranlah kamu

20. Di muka bumi

Terjemah dari surat Al-Jumuah ayat 9-10:

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah bdiseru untuk menunaikan shalat pada

hari Jum’at, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli itu.

Demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Maka apabila shalat itu telah selesai,

bertebaranlah kamu di muka bumi ini dan carilah karunia Allah dan ingatlah kepada Allah

sebanyak-banyaknya supaya beruntung” (Depag RI, 2004: 554).

Asbabun nuzul surat Al-Jumuah ayat 9-10, adalah:

Surat Al-Jumuah ini tergolong dalam surat Madaniah. Ayat 9-10 dalam surat ini, tidak

terdapa asbabun nuzaul secara khusus.

Hukum bacaan yang terdapat dalam surat Al-Jumuah ayat 9-10, adalah:

No Kata Uraian Hukum Keterangan

1. Sebelum alif huruf

berharakat fathah

Mad thabi’i

2. Nun sukun bertemu ya Idgham

bighunnah

3. Alif lam sukun bertemu

huruf jim

Alif lam qamariah

4. Kasrah sebelum lam

jalalah

Lam jalalah tarqiq

5. Alif lam sukun bertemu

huruf ba

Alif lam qamariah

Page 20: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

6. Mim sukun bertemu kha Idzhar syafawi

7. Tanwin bertemu huruf lam Idhgham bila

gunnah

Nun sukun bertemu kaf Ikhfa

Mim sukun bertemu ta Idzhar syafawi

Huruf mad sebelum waqaf Mad aridh lis

sukun

Huruf ba sukun berada di

tengah

Qalqalah sughra

Sebelum lam jalalah huruf

berharakat dhamah

Lam jalalah

tafkhim

Kandungan dari surat Al-Mujadilah ayat 11, adalah:

1. Pada ayat 9, Allah SWT menjelaskan bahwa apabila dikumandangkan adzan, maka

kita wajib meninggalkan urusan atau pekerjaan, baik sebagai pedagang, karyawan, atau

usaha lainnya dan segera ke masjid untuk melaksanakan shalat dengan tenang dan tidak

tergesa-gesa.

2. Pada ayat 10, Allah SWT menerangkan bahwa setelah selesai menunaikan shalat, kita

diperbolehkan melanjutkan urusan, mencari rezeki yang halal sehingga tercapai

kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat (Margiono, 2004: 26).

Beberapa perilaku yang mencerminkan etos kerja seorang muslim sesuai dengan kedua

dalil tersebut, adalah:

1. Manusia hendaknya memahami perannya sebagai khalifah yang bertugas

memakmurkan bumi dengan bekerja keras dan menuntut ilmu sebaik-baiknya untuk

bekal masa depan.

2. Melaksanakan ajaran Islam untuk bekerja keras guna menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi kelangsungan hidup yang baik dan sejahtera serta sebagai alat untuk

mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Page 21: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Materi III

Iman Kepada Hari Akhir

Setiap orang yang beriman wajib untuk mempercayai atau meyakini rukun iman yang

berjumlah enam. Beriman atau meyakini adanya hari akhir adalah rukun iman yang kelima. Hari

akhir biasa juga disebut dengan hari kiamat. Hari kiamat adalah hari yang merupakan hari terkhir

kehidupan di dunia ini bersamaan dengan dibangkitkannya kembali orang-orang yang telah

meninggal dunia untuk diadili perbuatannya yang sudah-sudah (Salim, 1991:790). Berarti, hari

akhir adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana seluruh makhluk, termasuk

manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan, kemudian hidup dan dibangkitkan

kembali untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan atas segala amal yang pernah

dilakukannya selama hidup di dunia.

Terdapat dua macam kiamat, yaitu:

1. Kiamat sughra (kiamat kecil) adalah suatu kematian yang terjadi pada setiap makhluk

atau berakhirnya kehidupan setiap individu (manusia) (Bakar, 1999:79). Oleh karena itu, setiap

manusia harus sadar bahwa kita semua akan kembali kepada yang menciptakan. Kita pun tidak

dapat mengelak atau tidak dapat lari dari takdir yang akan terjadi.

Firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27:

Artinya: “Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal zat Tuhanmu yang mempunyai

kebesaran dan kemuliaan”.

Firman Allah SWT dal surat Ali Imran ayat 185:

Page 22: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Artinya: “Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sejalah

disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga

maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang

memperdayakan”.

2. Kiamat kubra (besar) adalah peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta

beserta isinya (makhluk) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat (bakar, 1999: 79). Kiamat

pasti terjadi, tetapi tidak seorangpun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi

dan Rasul-Nya karena kimat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT saja yang

mengetahuinya.

Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 187:

Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat , “Bilakah terjadinya?”

Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku, tidak

seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat

(bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan

dengan tiba-tiba.”

Surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari kiamat, diantaranya yaitu: Al-

Waqi’ah, Al-Haqqah, Al-Qiyamah, Al-Qari’ah.

Fungsi beriman kepada hari akhir, adalah:

1. Menjadikan seseorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya.

Page 23: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

2. Meyakini bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab, mizan, surga,

dan neraka sebagai konsekuensi bagi manusia untuk mempertanggungjawabkan semua

perbuatan-perbuatannya selama hidup di dunia.

3. Memberi dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah

Allah dan menjauhi larangan-Nya serta takut terhadap azab Allah.

4. Mendorong seseorang untuk berbuat lebih baik, karena semua amal perbuatan

manusia selama hidup di dunia akan mendapat balasan.

Menurut syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaziri, tanda-tanda hari kiamat, adalah:

1. Munculnya dajjal, ya’juj, dan ma’juj.

2. Turunnya Nabi Isa dari langit.

3. Keluarnya binatang melata (yang dapat berbicara).

4. Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya (barat).

Gambaran dari peristiwa hari kiamat yaitu, sangkakala ditiup satu kali untuk kematian

dan kebinasaan, lalu tiupan berikutnya untuk kebangkitan dan hidup kembali serta menghadap

kepada Rabbul Izzati Allah. Kemudian, penyerahan kertas-kertas catatan amal masing-masing.

Ada yang menerima kitab catatan amalannya dengan tangan kanan dan ada pula yang mengambil

dengan tangan kirinya. Setelah itu, disediakan mizan dan perhitungan amal (hisab) pun

dilaksanakan. Lalu jembatan terbentang di atas api neraka menuju surga hingga berakhirnay

proses agung tersebut dengan menetapkannya semua penghuni surga di surga dan penghuni

neraka di neraka.

Dalil naqli mengenai hari kiamat yaitu terdapat dalam:

1. QS. Al-Anbiya’ ayat 34-35, 96-97, dan 47

2. QS. At-Taubah ayat 7

3. QS. Asy-Syuara ayat 7

4. QS. Al-Muthaffifin ayat 4-6

Page 24: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

5. QS. Al-zalzalah ayat 1-8

6. QS. An-Naml ayat 82

7. QS. Az-Zukhruf ayat 57-61

8. QS. Az-Zumar ayat 68-78

9. Sabda Rasulullah SAW:

Artinya: “Kiamat tidak akan datang sebelum seseorang melewati suatu kuburan seseorang lalu ia

mengatakan “Dulu sekiranya aku menempati posisinya” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).

Dalil aqli mengenai hari kiamat, yaitu:

1. Kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali makhluk-Nya sesudah mereka mati,

sebab menghidupkan kembali itu tidak lebih sulit dari paad menciptakannya pertama kali

tanpa ada contohnya.

2. Tidak ada sesuatu yang ditolak oleh akal sehat tentang kebangkitan kembali dan

pembalasan, sebab akal sehat itu tidak akan menolak kecuali dalam hal yang mustahil

seperti adanya sesuatu yang berlawanan atau berrtemunya dua hal yang bertentangan.

Sedangkan kebangkitan (kiamat) dan pembalasan itu sama sekali tidak termasuk dalam

hal tersebut.

3. Adanya hikmah yang tampak paad perbuatan-perbuatan-Nya pada makhluk-makhluk-

Nya dan yang tampak pada setiap aspek dan sendi kehidupan.

4. Adanya kehidupan dunia dengan segala kenikmatan dan kesenanangan yang ada di

dalamnya sebgai bukti akan adanya kehidupan lain sesudahnya di alam yang lain pula

dimana terdapat keadilan, kebaikan, dan kesempurnaaan.

Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah:

1. Menyadari bahwa hari kiamat pasti akan datang dan tidak ada yang tahu waktu

kejadiannya, kecuali hanya Allah SWT.

Page 25: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

2. Hancurnya alam semesta di hari kiamat membuktikan bahwa Allah Maha Kuasa

melakukan segala sesuatu yang Dia kehendaki.

3. Akibat peristiwa luar biasa tersebut, manusia harus mempersiapkan diri dengan bekal

amal saleh karena tidak pernah ada satu makhluk pun yang mengetahuinya.

Page 26: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

Materi IV

Perilaku Terpuji

Allah mengutus Rasulullah sebagai teladan berakhlaq yang indah. Seorang pribadi

muslim yang mulia adalah mereka yang mampu menghiasi dirinya bukan hanya dengan

perhiasan jasmani semata, akan tetapi juga menghiasi dirinya dengan perhiasan jiwa. Perilaku

terpuji diantaranya, yaitu adil, bijaksana, rida, produktif, dan efesisen.

A. Adil

Adil adalah tidak melebihi/ mengurangi dari pada yang sewajarnya; tidak

memihak dan memeberi keputusan yang berat sebelah (KBBI, 1991: 12). Sedangkan menurut

Margiono (2006: 49), adil memilki makna meletakkan sesuatu pada tempatnya, atau dengan kata

lain, memberikan kepada yang berhak akan hak-hak mereka. Keadilan adalah bentuk sifat atau

sekap dari makna kata adil. Dalil yang menjelaskan tentang sifat adil terdapat dalam QS. An-

Nahl ayat 90:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

kepada kaum kerabat, dan Allah melerang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (Depag RI, 2004:

277).

Sebagai pemimpin dan hakim juga hendaknya berlaku adil sesuai dengan contoh

dari Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, keadilan adalah sendi pokok ajaran Islam yang

harus ditegakkan. Menurut Margiono (2006: 49), macam-macam perilaku adil, adalah:

1. Berlaku adil kepada Allah, yaitu menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang memiliki

kesempurnaan.

2. Berlaku adil pada diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan

benar.

Page 27: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

3. Berlaku adil kepada orang lain, yaitu menempatkan orang lain pada tempat yang sesuai, layak,

benar, memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar serta tidak menyakiti serta merugikan

orang lain.

4. Berlaku adil kepada makhluk lain, yaitu dapat memperlakukan makhluk Allah yang lain

dengan layak sesuai syariat dan menjaga kelestariannya dengan merawat serta tidak merusaknya.

Cara menunjukkan sikap adil kepada orang lain dapat dilakukan dengan hal-hal

berikut:

1. Memberikan rasa aman kepada orang lain dengan sikap ramah, sopan, dan santun.

2. Tidak pilih kasih ketika berkawan.

3. Berpikiran positif terhadap orang yang berada di sekitarnya.

B. Bijaksana

Bijaksana adalah arif; tajam pikiran; selalu menggunakan akal budinya (KBBI,

1991: 202). Seorang yang bijaksana adalah seseorang yang mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan dengan cara dan jalan yang terbaik (Margiono, 2006: 50). Dalil

yang menjelaskan tentang bijaksana terdapat dalam QS. An-Nahl: 125, Al-Baqarah: 231, Ali

Imran: 159). Perbuatan harus direncanakan secara matang, sesuai dengan firman Allah SWT

dalam QS. Az-Zumar ayat 9:

Artinya: “Katakanlah, “Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?

Sesungguhnya orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran” (Depag RI,

2004: 459).

Perilaku terpuji yang harus dimiliki agar kita dapat menjadi bijaksana, antara lain

(Margiono, 2006: 51):

1. Empati adalah sifat dimana seseorang dapat merasakan sesuatu yang dirasakan oleh orang

lain.

2. Pengendalian emosi. Kita tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan di saat emosi.

3. Kemandirian. Mengambil sebuah keputusan tanpa dipengaruhi dan ditekan oleh pihak lain.

4. Berpikir positif, artinya dapat menemukan hikmah dari segala peristiwa.

5. Teliti dan berhati-hati dalam menghadapi berbagai keadaan yang sulit.

Sikap suka berpikir matang diantaranya dapat diaplikasikan seperti:

Page 28: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

1. Menunjukkan kemampuan berpikir secara objektif.

2. Mampu mengendalikan prasangka buruk dan selalu menggantinya dengan selalu berprasangka

baik.

3. Bersikap terbuka dan menerima koreksi atau kritik.

4. Berperilaku selalu pada hal-hal yang dituntun oleh keseimbangan rasio dan emosi sehingga

tidak mengikuti hawa nafsu sendiri.

5. Mudah bergaul dan enak diajak bicara.

C. Rida

Rida adalah rela; senang hati (KBBI, 1991: 1272). Rida menurut syariah

adalah menerima dengan senang hati atas segala yang diberikan Allah, baik berupa

hukum maupun ketentuan-ketentuan yang ditetapkan-Nya (Margiono, 2006: 52). Rida

terhadap takdir bukan berarti menyerah atau pasrah tanpa usaha lebih dulu untuk mencari

jalan keluarnya. Dalil yang menjelaskan tentang rida adalah QS. Al-Baqarah ayat 155-

156:

Artinya: “Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang

yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, innalillahi

wainna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)

(Depag RI, 2004: 24).

Sikap rida dapat ditunjukkan melalui hal-hal sebagai berikut(Margiono, 2006:53):

1. Sabar dalam melaksanakan kewajiban hinnga selesai dengan kesungguhan usaha atau ikhtiar

dan penuh tanggung jawab.

2. Senantiasa mengingat Allah dan tetap melaksankan salat dengan khusyuk.

3. Tidak iri hati atas kekurangan atau kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi hasil

usahanya.

4. Senantiasa bersyukur atau berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat pemberian-Nya.

Hal itu adalah upaya untuk mencapai tingkat tertinggi dalam perbaikan akhlak.

Page 29: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

5. Tetap beramal saleh (berbuat baik) kepada sesama sesuai dengan keadaan dan kemampuan,

seperti aktif dalam kegiatan sosial, kerja bakti, dan membantu orang tua di rumah dalam

menyelesaikan pekerjaan mereka.

6. Menunjukkan kerelaan atau rida terhadap diri sendiri dan Tuhannya. Juga rida terhadap

kehidupan, terhadap takdir yang berbentuk nikmat maupun musibah, dan terhadap perolehan

rezeki atau karunia Allah swt.

D. Produktif

Produktif adalah perbuatan atau daya upaya manusia untuk melakukan suatu

perbuatan yang sangat mudah demi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan

akhirat (Margiono, 2006: 54). Nabi Muhammad SAW bersabda:

Artinya: “Dari Miqdam r.a. diterangkan bahwa Nabi saw. Bersabda, “Tiadalah seseorang yang

makan makanan sekali-kali lebih baik daripada makanan dari hasil tangannya sendiri.

Sesungguhnya Nabi Allah Daud a.s. memakan makanan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR.

Bukhari dan Nasai).

Tiga hal berikut ini perlu dilakukan dalam menjalankan sikap produktif demi

kesejahteraan umat manusia, yaitu sebagai berikut (Margiono, 2006: 54):

1. Selalu menggunakan akal

Manusia yang produktif adalah manusia yang selalu menggunakan akalnya. Ia

diberi kepercayaan oleh Allah untuk mengolah bumi. Akal pikiran harus senantiasa digunakan

jika ingin senantiasa produktif dan diridhai Allah karena Dia amat murka orang-orang yang tidak

menggunakan akalnya.

2. Tumbuhkan sikap yang akan membawa kemajuan dan sukses

Sikap yang membawa kemajuan dan sukses entara lain untuk terus mencoba,

senang membantu pekerjaan orang lain yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkna pujian

atau imbalan yang berlebihan, menjadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran untuk tidak diulang

kembali dan menggantinya dengan keberhasilan.

Page 30: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

3. Manfaatkan indra yang karunia Allah SWT untuk berkarya

Rezeki yang berupa indra karunia besar dan rahmat yang sangat berharga bagi

manusia untuk dapat berkarya. Manusi harus senantiasa mengingat Allah dan bersyukur terhadap

betapa berharganya karunia Allah tersebut.

E. Efisien

Efisien adalah sikap dan perilaku yang selalu mempertimbangkan keseimbangan

antara yang dikeluarkan dan yang diperoleh sebagai hasil guna (Margiono, 2006: 55).Mengelola

waktu merupakan salah satu aspek paling penting untuk bekerja secara efektif dan efisien. Tidak

sedikit manusia yang mengalami kerugian dalam hal waktu. Allah berfirman dalam QS. Al-Ashr

ayat 1-3:

Artinya: “Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (2)

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati supaya

menaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran (Depag RI, 2004: 603).

Beberapa perilaku positif yang dilakukan untuk membuat waktu menjadi efisiens,

yaitu (Margiono, 2006: 56):

1. Membaca buku yang bermanfaat, terutama Kitabullah (Al-Qur’an).

2. Zikir kepada Allah SWT. Berzikir sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja

meskipun hamba sahaya.

3. Islam mengajarkan kepada umatnya agar dapat memanfaatkan waktunya untuk

mempererat tali persaudaraan atau silaturahmi.

4. Mewaspadai tanda-tanda pemborosan waktu dengan cara mengingat kembali kegiatan

yang telah dilakukan dan menganalisis secara objektif serta mengevaluasinya.

Page 31: Analisis Materi Pendidikan Agama Islam · Web viewMenjelaskan asbabun nuzul ayat tersebut agar siswa juga mengetahui sirah. 4. Menjelaskan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut,

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Abu. 1999. Pedoman Hidup Seorang Muslim. Jakarta: PT. Megatama Sofwa Pressindo.

Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.

Margiono. et al. 2006. Agama Islam 3 Lentera Kehidupan SMA Kelas XII. Yogyakarta:

Yudhistira.

Muliana, Farid. 2007. Panduan Keislaman Untuk Remaja Super Mentoring Junior. Bandung:

PT Syaamil Cipta Media.

Qutb, Sayyid. 2002. Tafsir Fi Dzilalil Qur’an: Di Bawah Naungan Al-Qur’an. Jakarta: Gema

Insani Press.

Salim, Peter. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English

Press.

Shihab, Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an Vol 8.

Jakarta: Lentera Hati.