Ayat Tentang Alam

download Ayat Tentang Alam

If you can't read please download the document

Transcript of Ayat Tentang Alam

  • - 1 -

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Al - -

    kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan

    manusia, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dan dipacu

    akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada disekitarnya seperti keingintahuan

    tentang rahasia alam semesta.

    Alam semesta merupakan sebuah bukti kebesaran Tuhan, karena

    penciptaan alan semesta dari ketiadaan memerlukan adanya Sang Pencipta Yang

    Maha Kuasa. Tuhan telah menciptakan alam semesta ini dengan segala isinya

    untuk manusia dan telah menyatakan tentang penciptaan alam semesta dalam

    ayat-ayat Nya. Meskipun demikian al-

    sebab ia hanya menyatakan bagian-bagian yang sangat penting saja dari ilmu-

    ilmu yang dimaksud.

    Keinginantahuan manusia tentang alam semesta tidak hanya membaca al-

    melakukan perintah Tuhan. Sehingga ia dapat

    menemukan kebenaran yang dapat dipergunakan dalam pemahaman serta

    penafsiran al-

    dapat diragukan lagi bahwa penciptaan alam semesta bukanlah produk dari hasil

    pemikiran manusia, akan tetapi roduk dari hasil Tuhan.

    B. Tujuan

    Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa bisa mengerti

    mengenai Ayat-Ayat Tentang Alam

  • - 2 -

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Ayat, Terjemahan dan Tafsir

    Al Quran Surat Al Baqarah ayat 29:

    Artinya: Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk

    kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.

    Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

    Tafsir Ayat

    Ayat ini menegaskan peringatan Allah swt. yang tersebut pada ayat ayat yang

    lalu yaitu Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia,

    menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga

    manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada

    Allah Penciptanya kepada keluarga dan masyarakat.

    Al Quran surat Al Mulk ayat 1- 4:

  • - 3 -

    Artinya:Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan

    Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya

    lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang telah

    menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada

    ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka

    lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

    Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali

    kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun

    dalam keadaan payah.

    Tafsir Ayat

    Tidak ada sesuatu pengecualian pun. Apa dan siapa saja yang tidak mau

    tunduk dan patuh, serta mengingkari hukum-hukum dan peraturan-peraturan itu

    pasti akan binasa atau sengsara.

    Hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah SWT yang berlaku di alam ini

    berupa:

    1. Sunatullah.

    2. Agama Allah.

    Yang pertama,

  • - 4 -

    Sunatullah, ialah hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah SWT, yang

    berlaku di alam semesta ini; baik bagi makhluk hidup maupun benda mati, baik

    bagi manusia maupun bagi binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda yag tidak

    bernyawa, baik bagi bumi dengan segala isinya maupun bagi seluruh planet-

    planet yang terapung beredar di jagat raya yang tiada terpermanai luasnya itu. Di

    antara hukum dan peraturan Allah itu, ialah api membakar, air mengalir dari

    tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, hukum Pascal, hukum Archimedes.

    Manusia hidup memerlukan oksigen, makan minum, baik berupa makan minum

    jasmani maupun makan minum rohani. Manusia adalah makhluk individu dan

    makhluk masyarakat. Tiap-tiap planet, termasuk bumi, mempunyai daya tarik

    menarik dan berjalan pada garis edarnya yang telah ditentukan; dan banyak lagi

    hukum-hukum dan peraturan-peraturan Allah, baik yang telah diketahui manusia,

    maupun yang belum diketahuinya

    Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan Allah berarti kesengsaraan dan

    kebinasaan bagi yang melanggarnya. Seperti memasukkan tangan ke dalam api

    berakibat terbakarnya tangan tersebut, merusak alam atau menebang hutan yang

    melampaui batas, berakibat banjir dan kerugian bagi manusia. Bahkan bintang-

    bintang dan meteor yang menyalahi hukum Allah akan mengalami kehancuran.

    Yang kedua, ialah agama Allah. Agama Allah berisi petunjuk-punjuk bagi

    manusia. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk itu manusia akan berbahagia

    hidup di dunia dan di akhirat nanti. Agama yang berisi petunjuk-petunjuk itu

    diturunkan Allah kepada para rasul yang telah diutusnya; sejak dan Nabi Adam

    A.S., sampai kepada Nabi Muhammad SAW., sebagai Nabi dan Rasul Allah

    yang terakhir, penutup dari segala Rasul dan Nabi. Manusia yang hidup setelah

    diutusnya Nabi Muhammad SAW., sampai akhir zaman nanti, wajib mengikuti

    agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW., seandainya mereka ingin

    hidup berbahagia di dunia dan akhirat nanti.

    Demikianlah Allah SWT yang menguasai, mengurus, mengatur dan menjaga

    kelangsungan wujud alam ini, menetapkan undang-undang dan peraturan-

  • - 5 -

    peraturan, sehingga dengan demikian terlihat semuanya teratur rapi, indah dan

    bermanfaat bagi manusia. Apabila seorang warga negara wajib tunduk dan patuh

    kepada hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di negaranya,

    tentulah ia harus lebih wajib lagi tunduk dan patuh kepada hukum dan peraturan

    Allah yang menciptakan, memberi nikmat dan menjaganya. Jika suatu negara

    menetapkan sangsi-sangsi bagi setiap warga negara yang melanggar hukum

    hukum dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkannya, maka Allah lebih

    menetapkan sangsi dan mengadili dengan seadil-adilnya setiap makhluk yang

    mengingkari hukum dan peraturan yang telah dibuat-Nya.

    Di samping sebagai penguasa kerajaan dunia, Allah SWT juga menguasai

    kerajaan akhirat, yang ada setelah hancurnya seluruh kerajaan dunia. Kerajaan

    akhirat merupakan kerajaan abadi; dimulai dari terjadinya Hari Kiamat, hari

    kehancuran dunia, dibangkitnya manusia dari kubur. Kemudian dikumpulkan di

    padang Mahsyar untuk diadili dan ditimbang amal dan perbuatannya. Dari

    pengadilan itu diputuskanlah: mana yang beriman dan berat amal salehnya

    dibandingkan dengan kesalahan yang telah diperbuatnya, maka ia diberi balasan

    dengan menyediakan surga, tempat yang penuh kenikmatan. Sebaliknya jika

    perbuatan jahat yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia lebih berat dari

    iman dan amal saleh yang telah dilakukannya, maka balasan yang mereka

    peroleh adalah neraka, tempat yang penuh kesengsaraan yang tiada taranya.

    Al

  • - 6 -

    Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan

    langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia

    menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan

    (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-

    masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan

    memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

    Tafsir

    Pada permulaan ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah yang

    menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (masa). Dialah Pemilik,

    Penguasa dan Pengaturnya, Dialah Tuhan yang berhak disembah dan kepada-

    Nyalah manusia harus meminta pertolongan.

    Walaupun yang disebutkan dalam ayat ini hanya langit dan bumi saja,

    tetapi yang dimaksud ialah semua yang ada di alam ini karena yang dimaksud

    dengan langit ialah semua alam yang di atas, dan yang dimaksud dengan bumi

    ialah semua alam yang di bawah, dan termasuk pula alam yang ada di antara

    langit dan bumi

    Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya

    dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy.

    (Q.S Al Furqan: 59)

    Adapun yang dimaksud dengan enam hari ialah enam masa yang telah

    ditentukan Allah, bukan enam hari yang kita kenal ini yaitu hari sesudah

    terciptanya langit dan bumi sedang hari dalam ayat ini adalah sebelum itu.

    Adapun mengenai lamanya sehari itu hanya Allah yang mengetahui, sebab

    dalam Alquran sendiri ada yang diterangkan seribu tahun

    Ada beberapa hadis yang menunjukkan bahwa hari yang enam itu

    ialah hari-hari kita sekarang di antaranya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan

    Muslim dari Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata:

  • - 7 -

    Rasulullah memegang tanganku lalu bersabda, "Allah menciptakan

    tanah pada hari Sabtu, menciptakan bukit-bukit pada hari Ahad, menciptakan

    pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tak baik pada hari Selasa,

    menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan gunung-gunung pada hari

    Kamis dan menciptakan Adam sesudah Asar pada hari Jumat pada saat

    terakhir itu antara waktu Asar dan permulaan malam."

    (H.R Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah)

    Hadis ini ditolak oleh para ahli hadis karena bertentangan dengan nas

    Alquran. Dari segi sanadnya pun hadis ini adalah lemah karena diriwayatkan

    oleh Hajjad bin Muhammad Al-Ajwar dari Juraij yang sudah miring otaknya

    di akhir hayatnya. Menurut Al-Manar hadis ini termasuk hadis-hadis Israiliat

    yang dibikin oleh kaum Yahudi dan Nasrani dan dikatakan dari Rasulullah

    saw.

    Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di

    atasnya. Dia memberkahi dan menentukan pada kadar makanan-makanan

    penghuninya dalam empat masa yang sama (cukup) sesuai bagi segala yang

    memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit

    itu masih merupakan asap, berkata Allah kepadanya dan kepada bumi:

    "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau

    terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati." Maka Dia

    menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan dia mewahyukan kepada

    tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang terdekat dengan

    bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-

    baiknya

    Sungguh amat jauhlah tersesatnya orang yang masih

    mempersekutukan-Nya dengan makhluk-Nya dan memohonkan doa kepada

    sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudarat.

  • - 8 -

    Ayat Al Quran surat Al Imron 190:

    Artinya:Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

    bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

    berakal,

    Tafsir

    At Tabari dari Ibnu Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, bahwa

    orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan berkata: "Bukti-bukti

    kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?" Pertanyaan itu dijawab:

    "Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya".

    Sesudah itu mereka pergi mendatangi kaum Nasrani dan berkata:

    "Bagaimana halnya Isa?". Pertanyaan itu dijawab: "Isa itu menyembuhkan

    mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang

    yang sudah mati". Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw dan

    berkata: "Mintalah dari Tuhanmu supaya bukti Safa' itu jadi emas untuk

    kami". Maka berdoalah Nabi Muhammad saw kepada Allah dan turunlah

    ayat ini, mengajak supaya mereka memikirkan langit dan bumi tentang

    kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di alamnya, seperti bintang-bintang,

    bulan dan matahari serta peredarannya laut, gunung-gunung, pohon-pohon,

    buah-buahan, binatang-binatang, tambang-tambang dan sebagainya di bumi

    ini.

    Memikirkan pergantian siang dan malam. mengikuti terbit dan

    terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam dan sebaliknya.

  • - 9 -

    Semuanya itu menunjukkan atas kebesaran dan Kekuasaan Penciptanya bagi

    orang-orang yang berakal.

    Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw berkata: "Wahai

    'Aisyah saya pada malam ini beribadah kepada Allah SWT". Jawab Aisyah

    ra: "Sesungguhnya saya senang jika Rasulullah berada di sampingku. Saya

    senang melayani kemauan dan kehendaknya" Tetapi baiklah! Saya tidak

    keberatan. Maka bangunlah Rasulullah saw dari tempat tidurnya lalu

    mengambil air wudu, tidak jauh dari tempatnya itu lalu salat.

    Di waktu salat beliau menangis sampai-sampai air matanya membasahi

    kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya. Setelah salat

    beliau duduk memuji-muji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu.

    Kemudian beliau mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis

    lagi dan air matanya membasahi tanah. Setelah Bilal datang untuk azan

    subuh dan melihat Nabi saw menangis ia bertanya: "Wahai Rasulullah!

    Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa

    Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang". Nabi menjawab:

    "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur

    kepada Allah SWT? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini

    Allah SWT telah menurunkan ayat kepadaku.

    Selanjutnya beliau berkata: "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang

    yang membaca ini dan tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya".

    Ayat Al Quran surat Ibrahim 32 34

  • - 10 -

    Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air

    hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu

    berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan

    bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-

    Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia

    telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus

    beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan

    siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa

    yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,

    tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat

    lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

    Tafsir

    Amatlah banyak nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT. kepada

    hamba-Nya. Di antara nikmat yang banyak itu ialah:

    Allah SWT. Yang Maha Agung yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu yang

    ada menerangkan bahwa yang telah menciptakan langit dan bumi yang

    kejadiannya jauh lebih besar dan lebih sulit dari kejadian manusia, yang selalu

    disaksikan dan diperhatikan manusia pada keduanya terdapat pelajaran dan

    manfaat. Langit berupa ruang angkasa yang tidak terhingga luas dan besarnya;

    di dalamnya terdapat benda-benda angkasa berupa planet-planet yang tidak

    terhitung jumlahnya; masing-masing berjalan menurut garis edar yang telah

  • - 11 -

    ditentukan, mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan Allah SWT. Tidak ada

    satu pun dari planet-planet itu yang tidak mengikuti hukum itu karena tidak

    mengikuti hukum-hukum yang telah ditetapkan itu berarti kehancuran bagi

    seluruh planet-planet itu. Jika direnungkan, diperhatikan dan dipelajari tata

    ruang angkasa yang rapi dan teratur itu akan terasalah ketidak adanya arti

    manusia dan semakin terasa pula keagungan dan kebesaran Penciptanya.

    Demikian pula Allah swt. yang menciptakan bumi yang merupakan

    salah satu dari planet-planet ruang angkasa tempat manusia hidup dan

    berdiam, tempat mempersiapkan diri sebelum mengalami hidup yang

    sebenarnya di akhirat nanti. Permukaan bumi ditumbuhi tumbuh-tumbuhan

    yang beraneka ragam dengan buahnya yang beraneka ragam pula yang

    berguna dan bermanfaat bagi manusia. Di dalam perut bumi terdapat barang

    tambang yang beraneka ragam. Semuanya itu diciptakan Allah swt. untuk

    manusia.

    Dialah yang menurunkan hujan yang berasal dari uap air dan menjadi

    awan. Awan itu dihalaunya dengan angin ke tempat tertentu hingga menjadi

    mendung yang hitam pekat kemudian berubah dan jatuh sebagai hujan

    menyirami permukaan bumi. Dengan siraman hujan itu tumbuh dan suburlah

    tumbuh-tumbuhan kemudian menjadi besar, berbunga dan berbuah

    Allah menundukkan sungai-sungai bagi manusia, seperti memberi

    kemampuan untuk membendungnya dan mengalirkannya untuk kepentingan

    pertanian, merubah arus air yang deras itu menjadi sumber tenaga yang

    bermanfaat, seperti kincir air, arus listrik. Sungai dapat juga berfungsi jalan

    raya yang dilalui kapal-kapal dan merupakan urat nadi perdagangan. Untuk

    memperpendek lalu-lintas sungai maka manusia membuat terusan-terusan

    yang menghubungkan antara sungai yang satu dengan sungai yang lain, antara

    lautan yang satu dengan lautan yang lain. Air sungai yang kotor dapat

    dibersihkan sehingga dapat menjadi air minum yang sangat diperlukan.

  • - 12 -

    B.Tafsir Mufrodat

    Q.S Al Baqarah : 29

    menciptakan

    bumi

    langit

    sesuatu

    Maha mengetahui

    Q.S Al Mulk 1-4

    Kematian

    dan kehidupan

    baik

    Amal

    Maha perkasa

    Maha pengampun

    Tujuh

    Penglihatan

    dua kali

    kepadaMU

    sesungguhnya

  • - 13 -

    enam

    hari / masa

    singgasana

    malam

    Siang

    dan matahari

    dan bulan

    dan bintang-bintang

    ingtlah

    semesta alam

    Q.S Ali Imron :190

    Pergantian

    Tanda-tanda kekuasaan

    Q.S Ibrahim : 32-34

    Turun

    Dari

    Hujan

    Mengeluarkan

    buah-buahan

  • - 14 -

    Setiap

    Nikmat

    C. As Babun Nuzul

    Ali Imran 190:

    Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya

    malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.

    D. Hukum

    ALLAH lah yang menciptakan langit dan bumi dan Allah lah yang

    mengetahui. segala sesuatu. Ayat ini menjelaskan tentang kebesaran Allah

    bahwa dialah yang mahasegalanya dan dengan adanya penciptaan langit dan

    bumi serta pergantian siang dan malam itu bukti kebesaran Allah.Dia ciptakan

    siang sebagai waktu untuk mencari nafkah dan malam sebagai waktu untuk

    istirahat,siang dan malam merupakan suatu kebutuhan yang sangat dibutuhkan

    oleh seluruh makhluk.

    Sesungguhnya Allah ciptakan itu semua agar manusia berfikir,bahwa

    segala sesuatu itu terjadi atas kehendaknya.Hanya Allah lah satu-satunya

    tuhan yang berhak di sembah. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi

    beserta isinya dan Allah lah sebagai pemelihara alam semesta.

  • - 15 -

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Sesuai dengan Qs. Ibrahim 32-34 mengatakan Allah-lah telah

    menciptakan langit dan bumi, semuanya dipermudah untuk manusia. Alam yang

    diciptakan, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia.

    Dalam surat Al Imron 190 juga mengandung arti bahwa Allah, memberikan tanda

    atau petunjuk tentang alam kepada orang-orang yang berakal.

    Allah ciptakan itu semua agar manusia berfikir,bahwa segala sesuatu itu

    terjadi atas kehendaknya.Hanya Allah lah satu-satunya tuhan yang berhak di sembah.

    Allah lah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya dan Allah lah sebagai

    pemelihara alam semesta.

    B. SARAN

    Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Semoga sedikit uraian kami

    ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penulis sangat menyadari, bahwa

    makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan

    adanya kritikan yang konstruktif dan sistematis dari pembaca yang budiman, guna

    melahirkan sebuah perbaikan dalam penyusulan makalah selanjutnya yang lebih baik

  • - 16 -

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga

    penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Ayat Tentang

    tepat pada waktunya.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

    membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi

    motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

    Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

    terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan

    saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

    Bengkulu, Desember 2013

    Penyusun

    i

  • - 17 -

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

    DAFATR ISI .................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Ayat dan Terjemahannya Serta Tafsirnya ............................................ 2

    B. Tafsir Mufrodat .................................................................................... 12

    C. As Babun Nuzul ................................................................................ 14

    D. Hukum .................................................................................................. 14

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 15

    B. Kritik dan Saran .................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iii

    ii

  • - 18 -

    DAFTAR PUSTAKA

    - Shihab m, Qurais. . Bandung.1996

    - Hamid Syamsul Rijal. 1001 Petuah Rosulullah. Cahaya Salam. Maret 2007

    - Almaroghi Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir Al-Maraghi 27. Misbah. PT

    Lentera Hati Tangerang. 2005

    - Prof. Dr. Hamka. Tafsir Al-Azhar Juz II. PT PuastakaPantimas Jakarta.1983

    iii

  • - 19 -

    MA KALAH

    TAFSIR

    Ayat Ayat Tentang Alam

    Oleh :

    Ayu Marsila

    Sanri Mawely

    Amri Gunawan

    DOSEN PEMBIMBING :

    Yusnelma Eka Apri

    PRODI PENDIDIKAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

    FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    IAIN (BENGKULU)

    2013

  • - 20 -