awal ED-2.1
-
Upload
asuka-shinomiya -
Category
Documents
-
view
112 -
download
0
Transcript of awal ED-2.1
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 1/9
PERCOBAAN ED-2.1
RANGKAIAN DASAR PENGUAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Melakukan rancang bangun rangkaian penguat.
2. Memanfaatkan op-amp sebagai rangkaian penjumlah.
3. Memahami karakteristik penguat instrumentasi
II. ALAT-ALAT DAN KOMPONEN PERCOBAAN
1. tiga buah Op-amp 741
Sebagai penguat tegangan dan sinyal.
2. Catu daya bipolar
Catu daya sebagai sumber arus dan tegangan.
3. Generator sinyal
Signal generator untuk pembangkit frekuensi dan signal.
4. Oscilloscope
Osiloskop untuk menghasilkan sebuah bentuk grafik tegangan,
khususnya tegangan yang berubah dengan cepat.
5. Sistem Perkabelan
Kabel sebagai penghubung komponen dan alat listrik.
II. TEORI DASAR
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merancang bangun suatu penguat inverting dengan penguatan 10,
kemudian mengambil data untuk masukan dc dan beberapa masukan
dengan frekuensi tertentu.
1
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 2/9
2. Merancang bangun suatu penguat non-inverting dengan penguatan
5, kemudian mengambildata masukan dc dan beberapa masukan dengan
frekuensi tertentu.
3. Merancang bangun suatu penguat instrumentasi dengan penguatan
5, kemudian mengambil data untuk masukan dc dan beberapa masukan
dengan frekuensi tertentu.
4. merancang bangun suatu penjumlah inverting dengan tiga kanal
masukan, kemudian mengambil data untuk masukan dc dan beberapa
masukan dengan frkuensi tertentu.
III. TUGAS PENDAHULUAN
1.1. Dari rangkaian tersebut di bawah ini :
5. Turunkanlah persamaan untuk Vs(t) sebagai penjumlahan Vab(t)
dan Vbc(t).
Jawab :
Vs(t) = Vab(t) + Vbc(t)
2
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 3/9
Nilai kapasitansi dari kapasitor adalah :
d
AC ∈=
Keterangan :
A = luas pelat
d = jarak antara pelat
ε = permisivitas dielektrik
Jika kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan V, maka setelah beberapa waktu dalam kapasitor
akan terkumpul muatan sebanyak :
CV q =
Pada suatu saat t, kapasitor yang mula-mula kosong mendapat
muatan
dt it qt
∫ =0
)(
Beda tegangan pada kapasitor sebesar :
dt iC C
t Qt V
t
bc ∫ ==0
1)()(
sedangkan beda tegangan antara kedua ujung resistor R menjadi :
iRV ab =
Sehingga nilai dari :
dt i
C
iRt V
t V t V t V
t
s
bcab s
∫ +=
+=
0
1)(
)()()(
6. Bila Vs(t) untuk sumber tegangan tetap, turunkan persamaan
untuk:
a. Vab(t) = ………… dan Iab(t) = …………………
b. Vbc(t) = ………… dan Ibc(t) = …………………
c. Tentukan τ dari rangkaian
d. Lukiskan Vs(t), Vab(t) dan Vbc(t) dalam suatu grafik.
Jawab:
3
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 4/9
a. )(t V V bcab −=ε
iR
dt iC
V t
ab
=
−= ∫ 0
1ε
b. ∫ ∫ −==t
RC t
t
C dt e RC
dt iC
t V 00
11 /)(
ε
, sehingga kita peroleh
)()()(// RC t RC t
C eet V −− −=−−= 11 ε ε dan
c. CV q = dan
dt it q
t
∫ =0
)(
beda tegangan pada kapasitor sebesar
dt iC C
t Qt V
t
bc ∫ ==0
1)()(
sedangkan beda tegangan antara kedua ujung resistor R menjadi
iRdt iC V
t V V
t
ab
C ab
=−=
−=
∫ 01
ε
ε )(
Jika kita ambil differensial terhadap waktu, maka
dt RC i
di
ataudt
di R
C
i
1−=
=− ,
Kemudian kita lakukan integrasi pada persamaan di atas, sehingga
RC t Aei
/−
=
Pada t=0, kapasitor belum terisi sehingga Vc(t)=0 dan , R
iε
=
RC t e R
t i /)(
−=ε
yang berarti arus I(t) turun secara eksponensial.
Untuk t = RC, maka
Re RC t i
ε 1== )(
4
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 5/9
e adalah bilangan natural; e = 2,712. waktu t = RC ini disebut
tetapan waktu, dan dinyatakan dengan τ, sehingga
τ = RC.
7. Terangkan mengapa kapasitor perlu waktu untuk pengisian dan
pengosongan muatannya.
R
Vs
a
b
c
Jawab :
Kapasitor membutuhkan waktu untuk pengisian dan pengosongan
muatannya karena arus yang terdapat pada kapasitor adalah arus
yang hanya timbul sebentar jadi bukan arus tetap.
1.2. Bila Vs(t) suatu sinyal persegi berikut :
1. Jelaskan sifat umum dari untai integrator dan diferensiator,
jelaskan sifat-sifatnya, jika :
a. τ > T
b. τ < T
Jawab:
a. τ > T
untai integrator
sebelum terisi penuh, tegangan Vs telah berbalik menjadi
negatif. Akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan diisi
muatan negatif menuju –Vp. Belum terisi penuh, Vs sudah
berubah tanda lagi. Akibatnya isyarat keluaran akan berupa
suatu tegangan yang berbentuk segitiga.
Untai differensiator
5
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 6/9
Bentuk isyarat keluaran mirip dengan isyarat masukan tetapi
puncaknya miring.
b. τ < T
untai integrator
kapasitor C terisi penuh dalam waktu2
T
untai differensiator
isyarat berbentuk denyut dengan tegangan puncak 2Vp.
2. Lukiskan Vab(t) dan Vbc(t) untuk sifat a dan b di atas.
V s ( t )
+ V p
- V p
T
t
Jawab :
a. τ > T
Untai integrator
+ V p
- V p
0
T
t
Untai differensiator
+ V p
- V p
0t
b. τ < T
Untai integrator
6
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 7/9
T / 2
- V p
+ V p
0
V s
t
Untai differensiator
+ V p
- V p
0t
1.3. a. Apakah yang dimaksud dengan skala dB (desibel) dalam
bagan mode.
b. Turunkan fungsi transfer untuk untai diferensiator dan integrator.
Tentukan pula nilai fp (frekuensi kutub) dan fasa.
c. Nyatakan fungsi transfer di atas dalam desibel (dB). Dan lukiskan
dengan lengkap respon amplitudo dan respon fasanya (ΔØ).
d. Jelaskan sifat-sifat fp (frekuensi pole) dan fz (frekuensi zero)
dalam respon amplitudo dan respon fasa.
Jawab:
a. Skala desibel (dB) dalam bagan mode adalah skala yang
digunakan sebagai ukuran perbandingan tegangan.
b. Fungsi transfer, fp dan fasa
- Untai differensiator
G(w)(dB) = 20 log w – 10 log (w2+w p2)
7
5/13/2018 awal ED-2.1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/awal-ed-21 8/9
02
0
2
2
1
2
===
==
=∆
==∆
π π
π π
φ
φ
z z
p
p
p
pm
w f
RC
w f nilai
w
wtg arc
sehingga
w
w
wG
wG I tg
)(Re
)(
- Untai integrator
( )( ) ( )( )
C R f
w f nilai
wV wV dBwG
z
p
p
2
1
0
2
1
2
20
π
π
=
=
= log
c.
d. Respon amplitudo dan respon fasa dapat kita peroleh dari
persamaan di atas bahwa dengan menggunakan bagan mode untuk
amplitudo dan fasa. Kita ingat pada f z kemiringan bagan mode untuk
amplitudo berubah sebesar +6 dB/oktaf, sedangkan pada frekuensi
kutub f p bagan bode berubah kemiringan sebesar – 6 dB/oktaf
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, 1985. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung. Penerbit ITB.
Hassan. Asnawi. Ir. 1970. Elektro Magnetika. Jakarta. Pandjaparamita.
Malvino. Prinsip - Prinsip Elektronika. Jakarta. Erlangga.
8