Audit Program Carrefour

7
Take Home Exam Financial Audit Seminar By : Rudi Candra 3103945 Kp. B / no. 31 Jurusan Akuntasi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya 2013-2014

description

Audit program for inventory and warehousing cycle

Transcript of Audit Program Carrefour

Page 1: Audit Program Carrefour

Take Home Exam Financial Audit

Seminar

By :

Rudi Candra

3103945

Kp. B / no. 31

Jurusan Akuntasi – Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Universitas Surabaya

2013-2014

Page 2: Audit Program Carrefour

2

PROFIL PERUSAHAAN PT. CARREFOUR INDONESIA

Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998

dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, juga

sebuah paserba dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival.

Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent)

sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia.

Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai

nama Carrefour. Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang

dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan

kebutuhan pelanggan.

Penggabungan ini memungkinkan Carrefour untuk meningkatkan kinerja gerai-

gerainya, mendapat manfaat dari keahlian karyawan - karyawan di Indonesia dan di dunia,

dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.

Fokus terhadap konsumen diterjemahkan dalam 3 pilar utama, yang diyakini akan

dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia.

Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :

Harga yang bersaing

Pilihan yang lengkap

Pelayanan yang memuaskan

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi

terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam

puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang,

Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan

profesional yang siap untuk melayani para konsumen.

Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh

Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di

Jakarta, Carrefour dengan cepat menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga.

Ditambah dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir

Page 3: Audit Program Carrefour

3

gratis di paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas,

maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja keluarga.

PROSES BISNIS CARREFOUR

Pengadaan Barang

1. Proses pengadaaan barang dimulai dengan melakukan order ke supplier, dimana order

ini mengacu pada list pembalian barang yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan

transaksi yang telah terjadi.

2. Proses order ke supplier dilakukan oleh bagian purchasing dengan menghasilkan PO

(Purchase Order). Selain itu daftar order per gerai juga dikirim ke Distribution Centre

(DC).

3. Dari data PO yang telah dikirim ke supplier, maka supplier akan mengumpulkan total

order semua Carrefour (perwilayah). Berdasar total order tersebut, supplier mengirim

barang yang dipesan ke Distribution Centre (DC) atau warehouse Carrefour

perwilayah.

4. Proses selanjutnya adalah penerimaan barang yang dilakukan Distribution Centre.

Kegiatan ini diawali dengan penerimaan nota delivery order (DO) dari pihak supplier

yang berisi tentang jenis dan kuantitas, serta harga barang-barang yang diorder.

Kemudian dilakukan pengecekan barang apakah sudah sesuai dengan yang ada di

dalam nota. Apabila keadaan barang tidak sesuai dengan apa yang tertera dalam nota

DO, maka nota harus diserahkan ke bagian loket administrasi agar dilakukan revisi

nota DO yang sesuai dengan order, lalu dilakukan order kembali barang yang tidak

sesuai. Apabila pesanan sudah sesuai, maka nota DO diserahkan ke loket administrasi

dan purchasing, kemudian barang disimpan.

5. Proses pembayaran ke supplier tergantung dengan kebijakan masing-masing

suppliernya. Disini invoice dari supplier akan diterima pihak Carrefour.

6. Barang-barang yang telah diterima oleh DC, akan dipisah dan dikirim sesuai dengan

kuantitas yang telah di order oleh setiap gerai Carrefour.

7. Proses penerimaan barang digerai Carrefour sama seperti penerimaan barang dari

supplier oleh DC meliputi pengecekan barang sesuai dengan order yang diminta. jika

ada barang yang rusak dipihak gerai, maka data barang yang rusak akan dikirim ke

DC.

Page 4: Audit Program Carrefour

4

8. Jika barang yang diterima gerai sesuai, maka oleh bagian purchasing, data barang akan

diinput melaui komputer sebelum akhirnya dijual kepada konsumen.

Penjualan Barang

Proses penjualan barang hampir sama dengan proses penjualan secara umumnya, pembedanya

saat Carrefour mengeluarkan invoice (struk), customer langsung melakukan pembayaran atau

POS (Point of Sales), barang langsung diterima saat terjadi pembayaran dan invoice keluar, SJ

(Surat Jalan) pun juga langsung ke generate.

Audit Program for Inventory and Warehousing Cycle

No. Auditing Objects Auditing Objectives Audit Procedures

1. Barang yang diterima

diklasifikasikan dengan benar

Classification 1. Cek master file barang.

2. Bandingkan antara

master file barang dengan

pengklasifikasian

persediaan di gudang.

3. Cek apakah terdapat

barang konsinyasi.

4. Periksa apakah terdapat

barang konsinyasi yang

dimasukkan dalam

persediaan barang dagang

oleh klien.

2. Barang yang diterima sesuai

dengan purchase order

Accuracy 1. Bandingkan antara

Delivery order (DO) dari

supplier dengan Purchase

order dan Receiving report.

2. Periksa apakah terdapat

barang yang rusak (cacat).

3. Catat barang-barang yang

tidak sesuai pesanan.

3. Barang yang dikirim ke gerai-

gerai sesuai dengan

permintaan tiap gerai.

Accuracy 1.Bandingkan daftar order

per gerai dengan Delivery

Order yang dibuat oleh

Distribution Centre (DC).

2. Catat setiap pergerakan

persediaan selama

melakukan pengamatan

untuk mendapatkan

Page 5: Audit Program Carrefour

5

penjelasan yang memadai.

4. Barang konsinyasi diakui

sebagai persediaan oleh klien.

Rights 1. Cek master file barang.

2. Tentukan apakah

persediaan yang bukan

milik klien dipisahkan dan

diidentifikasi dengan jelas.

5. Terdapat beberapa barang yang

hilang.

Existence 1. Cek jumlah keluar

masuknya barang pada

master file barang.

2. Lakukan pengujian

perhitungan persediaan.

3. Identifikasi jenis dan

jumlah barang yang hilang.

4. Hitung jumlah kerugian

barang yang hilang.

6. Barang yang diterima dicatat

dan dihitung dengan metode

biaya persediaan yang tepat.

Realizable value 1. Cek invoice dari supplier.

2. Tentukan metode biaya

persediaan yang digunakan

(FIFO atau rata-rata

tertimbang) dan pastikan

apakah metode tersebut

diterapkan secara konsisten.

7. Barang yang diterima dicatat

dan disesuaikan dengan

purchase discount, purchase

allowance, dan purchase

return.

Completeness 1. Cek invoice dari supplier.

2. Cek master file barang.

3. Tentukan apakah

purchase discount,

purchase allowance, dan

purchase return dicatat

secara konsisten.

8. Receiving report telah dicatat

dan tidak terdapat nomor

ganda.

Completeness 1. Cek apakah semua

receiving report telah di-

input pada file receiving

report.

2. Cek apakah terdapat

nomor receiving report

yang sama.

9. Persediaan yang terdapat

digudang sesuai dengan yang

tercatat pada buku besar.

Detail tie-in 1. Amati prosedur

perhitungan oleh klien.

2. Lakukan pengujian

perhitungan sediaan.

Page 6: Audit Program Carrefour

6

3. Periksa masing-masing

entri dalam buku besar

persediaan untuk mencari

biaya atau barang lainnya

yang dibebankan.

4. Lakukan rekonsiliasi

persediaan akhir yang

terdapat pada daftar

summary persediaan akhir

terhadap buku besar dan

lakukan penyesuaian.

10. Pengiriman sediaan ke gerai-

gerai harus diotorisasi oleh

pihak yang mempunyai

wewenang untuk meng-

otorisasi.

Completeness 1. Cek setiap pengiriman

sediaan telah diotorisasi

oleh user yang terdapat

pada tabel user.

2. Cek apakah terdapat

pengiriman sediaan yang

lalu yang diotorisasi oleh

user yang tidak terdapat

pada tabel user.

11. Barang yang diterima sebelum

dan sesudah tanggal neraca

dicatat dengan benar dan sesuai

dengan keadaan sebenarnya.

Cut-off 1. Periksa receiving report

dan lakukan verifikasi

bahwa persediaan yang

diterima sebelum dan

setelah cut-off disertakan

dengan benar atau

dikecualikan dari

perhitungan. Kurang lebih

dua minggu sebelum dan

sesudah tanggal neraca.

2. Tentukan apakah

persediaan yang diterima

setelah cut-off

tersebut dipisahkan dan

dikecualikan dari

perhitungan.

3. Tentukan apakah item

pada langkah sebelumnya

yang telah diterima sebelum

atau setelah cut-off

disertakan dengan benar

atau dikecualikan dari

saldo buku besar.

Keterangan: “Klien” maksudnya adalah PT. Carrefour Indonesia.

Page 7: Audit Program Carrefour

7

DAFTAR PUSTAKA

Arens, A.A., Elder, R.J. and Beasley, M.S. 2012. Auditing and Assurance Service: An

Integrated Approach, 14th Edition. New Jersey, USA: Pearson Education, Inc.

Anonim. 2012. Audit Program for Inventories and Cost of Sales. [Online]. Terdapat di

http://www.monicpa.mn/pdf/auditeng/AP_30_Inventories_and_Cost_of_Sales.pdf

[Diakses tanggal 11 Januari 2014].

Anonim. 2012. Bisnis Proses Carrefour. [Online]. Terdapat di

https://xa.yimg.com/kq/groups/.../BISNIS%20PROSES%20CARREFOUR.doc

[Diakses tanggal 11 Januari 2014].