Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

download Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

of 18

Transcript of Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    1/18

    A. JENIS JENIS PENGUJIAN

    Dalam mengembangkan rencana audit keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk

    menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pengujian pengendalian dilakukanuntuk mendukung pengurangan pengukuran risiko pengendalian, sementara auditor menggunakan prosedur

    analitis dan pengujian terperinci saldo untuk memenuhi risiko deteksi. Pengujian substantif transaksi

    memengaruhi risiko pengendalian maupun risiko deteksi yang direncanakan, karena mereka menguji

    efektivitas pengendalian internal serta jumlah nominal transaksi.

    a. Prosedur Pengukuran Risiko

    Prosedur pengukuran risiko dilakukan untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan

    keuangan. Auditor melakukan tes kontrol, tes transaksi sebenarnya, prosedur analitikal, dan tes saldo

    sebagai tanggapam terhadap penilaian auditor terhadap risiko salah saji material. Kombinasi dari empat

    tes ini menyediakan basis opini audit yang diilustrasikan pada figure 1!1 berikut"

    #agian terbesar dari prosedur pengukuran risiko dilakukan untuk mendapatkan suatu pemahaman

    atas pengendalian internal, serta digunakan untuk mengukur risiko pengendalian untuk setiap tujuan

    audit terkait transaksi.

    b. Pengujian Pengendalian

    Pemahamaan auditor terhadap internal control perusahaan berguna dalam menilai risiko pengendalian

    untuk setiap transaksi yang berhubungan dengan objek pemeriksaan. Ketika kebijakan dan prosedur kontrol

    dipercaya telah dirancang secara efektif, auditor menilai risiko pengendalian pada tingkat yang mencerminkan

    efektivitas dari kontrol tersebut. $ntuk mendapatkan bukti yang cukup untuk mendukung penilaian tersebut,

    auditor melakukan tes kontrol ini.

    %es kontrol , baik manual maupun otomatis, dapat meliputi tipe!tipe pembuktian di bawah ini"

    1 &elakukan penyelidikan terhadap personil klien

    ' &emeriksa dokumen, pencatatan, dan laporan.

    &engamati aktivitas pengendalian yang berkaitan

    ( &enyelenggarakan ulang prosedur klien

    1

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    2/18

    Auditor melakukan penelusuran system sebagai bagian dari prosedur untuk mendapatkan

    pemahaman sebagai upaya membantunya dal menentukan apakah pengendalian sudah diterapkan.

    Penelusuran biasanya diterapkan pada satu atau beberapa transaksi dan mengikuti transaksi tersebutdisepanjang pemrosesannya.

    Pengujian pengendalian juga digunakan untuk menentukan apakah penggunaaan pengendalian

    tersebut telah efektif dan biasanya digunakan untuk menguji sebuah sampel transaksi. Prosedur yang

    dilakukan untuk mendapakan pemahaman ats pengendalian internal biasanya tidak memberikan bukti

    tepat yang memadai untuk mendukung bahwa pengendalian telah berjalann efektif. )umlah bukti

    tambahan yang diharuskan untuk menguji pengendalian bergantung pada dua hal berikut "

    1. Keluasan bukti yang didapatkan dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian internal.'. Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan.

    *alah satu cara dimana auditor dapat membuktikan pencatatan transaksi adalah dengan melakukan

    pengujian pengendalian. )ika pengendalian telah diterapkan dalam transaksi penjualan dan penerimaaan

    kas, auditor dapat melakuakn pengujian pengandalaian untuk menentukan apakah keenam tujuan audit

    terkait transaksi untuk sikls tersebut telah terpenuhi.

    c. Pengujian Substantif Transaksi

    Pengujian substantive merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji rupiah yang

    secara langsung berpengaruh pada ketepatan saldo laporan keuangan. Auditor mengandalkan tiga jenis

    pengujian substantif. Ketiga jenis itu adalah pengujian substantif transaksi, prosedur analitis substantif,

    serta pengujian terperinci saldo.

    Pengujian substantif transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit terkait

    transaksi telah terpenuhi untuk setiap kelompok transaksi. Ketika auditor percaya bahwa seluruh

    transaksi sudah benar tercatat dalam jurnal dan sudah diposting dengan tepat, dengan

    mempertimbangkan seluruh enam transaksi yang berhubungan dengan objektivitas audit, mereka bisa

    lebih percaya bahwa total buku besar adalah benar.

    Pengujian substantive analitismelibatkan perbandingan antara jumlah yang dicatat dengan dugaan

    yang dikembangkan oleh auditor. *tandar audit menghendaki, analytical procedures dapat dilakukan

    untuk memeriksa saldo akun. Dua tujuan penting analytical procedures ini dalam memeriksa saldo akun

    adalah untuk"

    1 &engindikasi kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan

    ' &enyediakan bukti nyata.

    2

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    3/18

    Ketika auditor mengembangkang dugaan menggunakan analytical procedures dan menyimpulkan

    bahwa saldo akhir di beberapa akun terlihat rasional, percobaan!percabaan tertentu pada tes saldo

    mungkin dapat dieliminasi atau ukuran sample dikurangi. *tadar auditor menyatakan bahwa

    analytical procedures adalah salah satu tipe substantive test, ketika mereka digunakan untuk

    menyediakan bukti tentang suatu saldo akun. %ingkat dimana auditor dapat bergantung pada

    substantive analytical proceduresdalam mendukung saldo akun bergantung pada beberapa factor,

    termasuk kesaksamaan dari dugaan yang dikembangkan auditor, materialitas, dan risiko salah saji

    material.

    d. Prosedur Analitis

    Prosedur analitis melibatkan perbandingan!perbandingan jumlah yang tercatat dengan ekspektasi

    yang dikembangkan oleh auditor. *tandar audit mengharuskan prosedur analitis dilakukan selama

    perencanaan dan penyesaaln audit. Prosedur analitis juga dapat dilakukan untuk mengaudit saldo akun.

    Dua tujuan utama dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah untuk "

    1. &enandai adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.

    '. &emberikan bukti substantif.

    Prosedur analitis yang dilakukan selama tahap perencanaan audit biasanya berbeda dari yang

    dilakukan dalam tahap pengujian. *tandar audit menyatakan bahwa prosedur analitis merupakan salah

    satu jenis pengujian substantif ketika dilakukan untuk memberikan bukti mengenai suatu saldo akhir

    akun.

    e. Pengujian Tererinci Saldo

    Pengujian terperinci saldo memfokuskan pada saldo akhir buku besar baik untuk akun!akun neraca

    maupun laba rugi. Penekanan utama dalam sebagian besar pengujian atas perincian saldo adalah pada

    neraca. Pengujian saldo akhir sangat penting karena bukti yang biasanya didapatkan dari suatu sumber

    yang independen dipandang sangat dipercaya. *eperti halnya untuk transaksi, pengujian auditor atas

    perincian saldo juga harus memenuhi semua tujuan audit terkait saldo untuk setiap akun!akun neraca

    yang signifikan. Pengujian terperinci saldo membantu menciptakan ketepatan moneter akun!akun yang

    tekait, sehingga merupakan pengujian substantif.

    f. Ik!tiar Jenis"Jenis Pengujian

    Pengujian pengendalian membantu auditor dalam mengevaluasi apakah pengendalian terhadap

    transaksi dalam siklus tersebut telah cukup efektif untuk mendukung pengurangan penilaian risiko

    pengendalian, sehingga memungkinkan pengurangan pengujian substantif. Pengendalian pengujian juga

    3

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    4/18

    membentuk dasar laporan auditor atas pengendalian internal terhadap laporan keuangan untuk klien!

    klien yang merupakan perusahaan publik. Pengujian substantif transaksi digunakan untuk

    memverifikasi transakasi yang dicatat dalam jurnal dan dipindahbukukan ke dalam buku besar.

    Prosedur analitis menekankan pada keyakinan keseluruhan atas transaksi!transaksi dan saldo!saldo

    buku besar. Pengujian atas perincian saldo menekankan pada saldo akhir dalam buku besar.

    Dengan menggabungkan jenis pengujian audit, auditor mendapatkan keyakinan keseluruhan yang

    lebih tinggi untuk transaksi dan akun dalam siklus enjualan dan penagihan dibandingkan dengan

    keyakinan yang didapatkan dari setiap pengujian lainnya. $ntuk meningkatkan keyakinan keseluruhan

    pada suatu siklus, auditor dapat meningkatkan keyakinan yang didapatkan dari setiap pengujian lainnya.

    #. $E$I%I& JENIS PENGUJIAN 'ANG TEPAT UNTU( )I%A(U(AN

    #iasanya, auditor menggunakan kelima jenis pengujian ketika melakukan audit atas laporan

    keuangan, namun beberapa jenis pengujian mendapatkan penekanan yang lebih dibandingkan dengan yang

    lain, bergantung pada kondisi. +ngat kembali bahwa prosedur analitis diharuskan dalam semua audit untuk

    menilai resiko salah saji majerial sementara keempat jenis pengujian lainnya dilakukan untuk menghadapi

    resiko yangteridentifikasi untuk memberikan dasar bagi opini auditor. Perlu dicatat bahwa hanya prosedur

    penilaian resiko, khususnya prosedur untuk mendapatkan pemahaman pengendalian, dan pengujian

    pengendalian digunakan dalam audit pengendalian internal laporan keuangan.

    #eberapa faktor yang memengaruhi pilihan auditor terhadap jenis pengujian yang dipilih, termasukuntuk kesediian kedelapan bukti audit, biaya relatif untuk setiap pengujian, efektifitas pengendalian

    internal serta risiko bawaan. anya dua faktoer pertama yang akan dibahas lebih lanjut karena dua sisanya

    telah dibahas pada bab!bab sebelumnya.

    a. (etersediaan jenis bukti rosedur audit lanjutan.

    &asing!masing dari empat jenis prosedur audit lanjutan hanya melibatkan beberapa jenis nukti

    audit -konfirmasi, dokumentasi dan seterusnya . %abel 11.' mengikhtisarkan hubungan antara prosedur

    audit lanjutan dengan jenis bukti audit. Kita dapat melakukan beberapa pengamatan berikut mengenai

    tabel tersebut

    &akin banyak jenis audit, yang jumlah totalnya adalah enam, digunakan untuk menguji peperincian

    saldo di bandingkan untuk setiap jenis pengujian lainnya.

    anya pengujian terperinci saldo yang melibatkan pemeriksaan fisik dan konfirmasi.

    %anay jawab dengan klien dilakukan untuk setiap jenis pengujian.

    Dokumentasi digunakan disetiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis, dengans atu pengecualin.

    Ketika auditor memeriksa dokumentasi sebagai bagian dari penelusuran atas transaksi untuk

    mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal, auditor sering kali /mengerjakan ulang0pengendalian untuk meyakinkan bahwa pengendalian telah diterapkan.

    4

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    5/18

    Perhitungan ulang digunakan untuk memverifikasi akurasi matematis atas transaksi ketika melakukan

    pengujian subtantif transaksi dan saldo akun ketikan melakukan pengujian atas perincian saldo.

    b. #ia*a"bia*a Relatif

    Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian apakah yang harus dipilih untuk mendapatkan

    bukti yang tepat, biaya bukti tersebut penting untuk dipertimbangkan. )enis!jenis pengjian yang disusun

    dalam daftar berikut berdasarkan urutan biaya yang terendah ke yang tertinggi.

    Prosedur analitis

    Prosedur penilaian resiko, termasuk prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian

    internal.

    Pengujian pengendalian

    Pengujian subtantif transaksi

    Pengujian terperinci saldo

    Prosedur analitis memakan biaya yang paling rendah karena relatif lebih mudah untuk membuat

    perhitungan dan perbandingan!perbandingan. *ering kali, informasi yang penting mengenai kemungkinan

    salah saji dapat diperoleh hanya dengan membandingkan dua atau tiga angka.

    Prosedur penilaian risiko, termasuk prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian

    internal, tidak semahal pengujian audit lainnnya karena auditor dapat denagn mudah melakukan tanya

    jawab dan pengamatan serta melakukan perencanaan prosedur analisis. )uga, pengujian terhadap sesuatu

    seperti dokumen yang mengikhtisarkan kegiatan operasi bisnis dan manajemen klien serta struktur tata

    kelolanya relatif lebih mudah dibandingkan dengan pengujian audit lainnya.

    Karena pengujian pengendalian juga melibatkan tanya jawab, pengamatan dan pemeriksaaan,

    biaya relatifnya juag rendah dibandingkan dengan pengujian subtantif. amun demikian, pengujian

    pengendalian juga lebih mahal dibandingkan dengan prosedur penilaian resiko karena lebih luas dari pada

    pengujian yang diharuskan untuk mendapatkan bukti bahwa pengendalian telah berjalan dengan efektif,

    khususnya ketika pengujian pnegendalian internal tersebut melibatkan pengerjaan ulang. *eringkali auditor

    dapat melakukan sejumlah besar pengujian pengendalian dengan cepat menggunakan perangkat lunak

    audit. Perangkat lunak semacam itu dapat menguji pengendalian dalam sistem akuntasni komputerisasi

    yang secara otomatis mengesahkan penjualan kepada pelanggan yang ada dengan membandingkan jumlah

    penjualan yang diminta dan saldo piutang dagang yang ada dengan batas kredit pelanggan.

    Pengujian subtantif transaksi lebih mahal dibandingkan dengan pengujian pengendalian yang tidak

    melibatkan pengerjaan ulang, karena yang sebelumnya sering kali melibatkan perhitungan ulang dan

    penelusuran. amun, dalam lingkungan yang terkomputerisasi, auditor sering kali dapat melakukan

    pengujian subtantif transaksi dengan cepat untuk suatu sampel transaksi yang besar.

    5

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    6/18

    Pengujian terperinci saldo hampir selalu lebih mahal di bandingkan dengan jenis prosedur lainnya

    karena biaya prosedur seperti pengiriman konfirmasi dan perhitungan persediaan. Karena biaya yang tinggi

    untuk menguji perincian saldo, auditor biasanya mencoba untuk membuat perencanaan audit dengan

    meminimalkan penggunaan kedua prosedur tersebut.

    #iasanya, biaya untuik setiap jenis bukti berbeda dalam situasi yang berbeda. *ebagai contoh,

    biaya yang dikeluarkan auditor untuk menguji perhitungan persediaan -pengujian subtantif perincian saldo

    persediaan sering kali bergantung pada jenis dan jumlah rupiah persediaan tersebut, lokasinya, serta

    banyaknya jenis!jenis persediaan.

    c. &ubungan engujian engendalian dengan engujian subtantif.

    $ntuk memahami pengujian pengendalian dan pengujian subtantif dengan lebih baik, mari kita

    pelajari perbedaan keduanya. *uatu pengecualian dalam pengujian pengendalian hanya

    mengindentifikasikan kemingkinan salah saji memengaruhi nilai rupiah dari laporan keuangan, sedangkan

    suatu pengecualian dalam pengujian subtantif transaksi atau pengujian terperinci saldo merupakan suatu

    salah saji dalam laporan keuangan. Pengecualian dalam pengujian pengendalian dinamakan deviasi ujin

    pengendalian.

    %iga tingkat kekurangan pengendalian " kekurangan, signnifikan dan kelemahan material. Auditor

    sangat mungkin meyakini slaah saji supiah yang material terjadi dalam laporan keuangan ketika deviasi

    ujinpengendalian dianggap sebagai kekurangan signifikan atau kelemahan material. *ehingga, selanjutnyaauditor harus melakukan pengujian subtantif transaksi atau pengujian terperinci saldo untuk menentukan

    apakah salah saji rupiah yang material telah terjadi.

    Anggaplah pengendalian klien mengharuskan seorang petugas independen untuk memverifikasi

    kuantitas, harga, dan penjumlahan dari setiap faktur penjualan, yang mana setelahnya petugas tersebut

    harus menuliskan inisial dalam salinan faktur penjaualan untuk menandai verifikasi telah dilakukan. *alah

    satu prosedur pengujian pengendalian yang dilakukan adalah untuk memeriksa sebuah sampel salinan

    faktur penjualan untuk inisial orang yang memverifikasi informasi tersebut. jika tidak ada inisial pada

    sejumlah besar dokumen, maka auditor harus mempertimbangkan dampaknya terhadap audit pengendalian

    internal laporan keuangan dan menindaklanjutinya dengan melakukan pengujian subtantif untuk audit

    laporan keuangan. al itu dapat dilakukan dengan memperluas pengujian salinan faktur penjualan untuk

    memasukkan harga, penjumlahan dan jumlah total - pengujian subtantif transaksi atau dengan menambah

    ukuran sampel untuk konfirmasi saldo akun piutang dagang - pengujian subtantif perincian saldo .

    &eskipun pengendalian tidak berjalan dengan efektif, fakutr tersebut mungkin tetap benar, khususnya jika

    orang yang awalnya meyiapkan faktur penjualan tersebut telah melakukan pekerjaan dengan hati!hati dan

    kompeten.

    6

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    7/18

    Di sisi lain, jika tidak ada dokumen, atau hanya beberapa dokumen yang tidak memiliki inisial,

    maka pengendalian akan dianggap efektif sehingga auditor dapat mengurangu pengujian subtantif transaksi

    dan pengujian terperinci saldo.namun, beberapa pengerjaan ulang dan perhitungan ulang pengujian

    subtantif tetap diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa petugas yang melakukkan verifikasi tidak

    menuliskan inisial dalam dokumen tanpa benar!benar melakukan prosedur pengendalain atau

    melakukkannya dengan asal!asalan.

    Karena kebutuhan untuk menyelesaikan beberapa ppengujian poengerjaan ulang dan perhitungan

    ulang, banyak auditor yang melakukannnya sebagai bagian dari pengujian atas pengendalian awal.

    Auditor!auditor lainnya akan menunggu hingga mereka mengetahui hasil dari pengujian pengendalian dan

    kemudian menentukan ukuran sampel total yang di perlukan.

    d. &ubungan rosedur analitis dan engujian subtantif

    *eperti halnya pengujian pengendalian, prosedur analitis hanya mengindikasikan kemungkinan

    salah saji yang berpengaruh pada nilai rupiah laporan keuangan. 2luktuasi yang tidak biasa dalam

    hubungan sebuah akun dengan akun lainnya, atau denagn informasi non keuangan, dapat mengindikasikan

    adanya peningkatan kemungkinan terjadinya salah saji tanpa perlu membuktikan bukti langsung atas saji

    material tersebut. ketika prosedur analitis tersebut mengindentifikasikan fluktuasi yang tidak biasa, auditor

    harus melakukkan pengujian subtantif transaksi atau pengujian terperinci saldo untuk menentukan apakah

    salah saji rupiah benar!benar telah terjadi. )ika auditor melakukan prosedur analitis subtantif dan meyakini

    bahwa kemungkinan terjandinya salah saji itu kecil, pengujian subtantif lainnya dapat dikurangi. $ntuk

    akun!akun dengan saldo yang kecil, seperti misalnya akun perlengkapan dan akun!akun beban dibayar

    dimuka, auditor sering kali membatasi pengujian mereka hanya sapai ke prosedur analitis.

    e. Trade off antara tes kontrol dan substantive test.

    *elama perencanaan audit, auditor menentukan batas maksimum dalam penilaian risiko kontrol. &ereka

    harus melakukan tes kontrol untuk melihat apakah penilaian terhadap risiko kontrol berada dibawah batas

    maksimum. )ika tes tersebut mendukung penilaian risiko kontrol, maka Planned Detection Risk dapat

    dinaikkan danPlanned Substantives Testbisa dikurangi.

    +. )A$PA( TE(N,%,GI IN-,R$ASI TER&A)AP PENGUJIAN AU)IT

    Karena Proses dalam +% merupakan konsistensi secara bawaan, auditor bisa saja mengurangi tingkat

    pengecekkan terhadap kontrol otomatis. &isalnya, kontrol yang menggunakan software hamper secara

    pasti berfungsi secara konsisten kecuali jika ada perubahan program. *ekali auditor menetapkan bahwa

    kontrol otomatis berfungsi dengan baik, mereka dapat fokus pada tes berikutnya untuk menilai apakah ada

    7

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    8/18

    perubahan yang terjadi yang dapat mengakibatkan keterbatasan pada efektifitas kontrol otomatis. %es

    seperti itu termasuk memeriksa apakah ada perubahan terhadap program dan apakah perubahan ini sudah

    benar!benar sah dan sudah di tes sebelum diimplementasikan.

    $ntuk menguji kontrol atau data otomatis, auditor membutuhkan tehnik audit berbantuan computeratau menggunakan laporan yang dihasilkan oleh +% untuk menguji efektifitas operasi kontrol +% secara

    umum, contohnya kontrol perubahan program dan kontrol akses. Ketika auditor menguji secara

    manual yang berdasarkan laporan yang dihasilkan +%, mereka harus memperhitungkan efektivitas dari

    review manajemen dan kontrol otomatis terhadap keakuratan informasi dalam laporan tersebut.

    D. EVIDENCE MIX

    Evidence Mix adalah kombinasi dari empat tipe tes lanjutan untuk mendapatkan bukti tepat yang

    cukup sebagai tanggapan pada identifikasi risiko melalui prosedur penilaian risiko. Dalam setiap

    pemeriksaan, auditor harus dapat menentukan gambaran klien dari evidence mixpada table 1!.

    Analisis Audit

    Klien tersebut adalah perusahaan besar dengan internal kontrol yang bagus dan risiko bawaan yang

    rendah. Karena itu auditor lebih fokus pada tes kontrol dan analyticalprocedures serta bergantung

    pada internal kontrol perusahaan dengan begitu mengurangisubstantive test. Audit ini memakan biaya

    yang tidak begitu besar.

    Analisis Audit /

    Perusahaan ini adalah perusahaan menengah dengan beberapa kotrol dan risiko bawaan sedikit.

    Auditor memutuskan untuk melakukan pengujian dengan tingkat medium untuk seluruh prosedur tes

    kecuali analytical proceduresyang dilakukan lebih luas.

    Analisis Audit 0

    Perusahaan ini memiliki ukuran medium tetapi efektivitas kontrol perusahaannya rendah dan memiliki

    risiko bawaan yang signifikan. Karena internal kontrolnya kurang, kita bisa asumsikan bahwa

    perusahaan ini belum go public. %idak ada tes kontrol yang dilakukan karena terasa percuma

    bergantung pada internal kontrol perusahaan jika bagi mereka yang nonpublic, internal kontrol tidak

    terlalu tepat. *ebaliknya substantive test dan tes saldo dilakukan secara detil. %etapi analytical

    procedures tetap dilakukan untuk mengurangisubstantive test.

    Analisis Audit 1

    Auditor melakukan audit ( jika sudah memutuskan bahwa internal kontrol perusahaan tidak efektif.

    #iaya audit ini sangat besar karena adanya tes kontrol dan substantive test tetapi tidak bisa

    mengurangi sampel tes saldo.

    E. #U(TI GA#UNGAN

    8

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    9/18

    Pilihan jenis pengujian mana yang akan digunakan dan seberapa luas pengujian tersebut

    dilakukan dapat berbeda antara audit yang memiliki tingkat efektivitas pengendalian dan risiko bawaan

    yang berbeda. $ntuk mendapatkan bukti yang tepat dengan memadai untuk menghadapi risiki!risiko yang

    teridentifikasi melalui prosedur penilaian risiko, auditor menggunakan kombinasi antara keempat jenis

    pengujian lainnya. Kombinasi ini sering kali dinamai dengan bukti gabungan -evidence mi3.

    -. $ERAN+ANG PR,GRA$ AU)IT

    *etelah auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menentukan penekanan yang tepat

    pada setiap empat jenis pengujian lainnya, prosedur audit spesifik untuk setiap jenis pengujian harus

    dirancang. Prosedur audit ini kemudian digabungkan untuk membentuk suatu program audit. *etelah bukti

    gabungan disetujui, auditor yang bertugas menyiapkan program audit atau memodifikasi program yang

    sudah ada untuk memenuhi semua tujuan audit. Auditor tersebut harus mempertimbangkan hal!hal seperti

    materialitas, bukti gabungan, risiko bawaab, risiko pengendalian, dan risiko!risiko kecurangan lainnya,

    demikian pula dengan kebutuhan untuk suatu audit terintegrasi bagi perusahaan publik.

    Perlu diingat bahwa auditor juga merancang program audit untuk memenuhi tujuan audit terkait

    penyajian dan pengungkapan. *ebagai tambahan di bagian progam audit yang berisi prosedur penilaian

    risiko yang dilakukan dalam tahap perencanaan, program audit bagi sebagian besar pengauditan dirancang

    dalam tiga bagian utama. Ketiga bagian itu adalah pengujian pengendalian dan pengujian substantif

    transaksi, prosedur analitis, dan pengujian perincian saldo.

    &asing!masing siklus transaksi akan dievaluasi dengan menggunakan seperangkat subprogram

    audit yang terpisah.

    a. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi

    Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi biasanya termasuk

    bagian deskripsi yang mendokumentasikan pemahaman terhadap pengendalian internal yang

    didapatkan selama melakukan prosedur penilaian risiko. Auditor menggunakan informasi ini untuk

    mengembangkan program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi.

    9

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    10/18

    Prosedur audit

    mencakup

    pengujian

    pengendalian dan

    pengujian

    substantif transaksi yang berbeda, bergantung pada penilaian risiko pengendalian. Ketika

    pengendaliannya efektif dan risiko pengendalian dinilai rendah, auditor memberikan penekanan yang

    lebih besar pada pengujian pengendalian. #eberapa pengujian substantif transaksi juga akan

    dimasukkan.

    b. Prosedur Audit

    Ketika merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi, auditor

    menekankan pada pemenuhan tujuan audit terkait transaksi. Auditor mengikuti pendekatan empat

    langkah untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian.

    1. &enerapkan tujuan audit terkait transaksi untuk kelompok!kelompok transaksi yang sedang diuji,

    seperti penjualan.

    '. &engidentifikasi pengendalian kunci yang dapat mengurangi risiko pengendalian untuk setiap

    tujuan audit terkait.

    . &engmbangkan pengujian pengendalian yang tepat untuk semua pengendalian internal yang

    digunakan untuk mengurangi penilaian awal risiko pengendalian dibawah tingkat maksimum

    -pengendalian!pengendalian kunci.

    (. $ntuk kemungkinan jenis!jenis salah saji yang terkait dengan masing!masing tujuan audit terkait

    transaksi, merancang pengujian substantif transaksi yang tepat, dengan mempertimbangkan

    kekurangan!kekurangan dalam pengendalian internal dan ekspektasi hasil pengujian pengendalian.

    c. Prosedur Analitis

    Dikarenakan prosedur analitis relatif tidak mahal, banyak auditor yang melakukannya padas

    semua pengauditan. Prosedur analitis yang dilakukan selama pegujian substanti. *elama perencanaan ,

    10

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    11/18

    auditor dapat menghitung persentase margin kotor untuk penjualan total, sementara selama pengujian

    substantif akun piutang dagang, auditor dapat menghitung persentase margin kotor berdasarkan bulan

    atau berdasarkan lini usaha, atau mungkin keduanya. Penghitungan prosedur analitis berdasarkan

    j4umlah bulanan biasanya lebih efektif dalam mendeteksi salah saji dibandingkan dengan perhitungan

    berdasarkan jumlah tahunan, dan perbandingan berdasarkan lini usaha biasanya lebih efektif daripada

    perbandingan berdasarkan hubungan!hubungan yang sudah diprediksikan dengan data nonkeuangan,

    auditor sering kali menggunakan informasi tersebut untuk prosedur analitis.

    Ketika auditor merencanakan untuk menggunakan prosedur analitis untuk memberikan

    keyakinan substantif mengenai suatu saldo akun, data yang digunakan dalam perhitungan tersebut

    harus dapat diandalkan. al ini juga berlaku untuk semua data, khususnya untuk data nonkeuangan.

    d. Pengujian Tererinci Saldo

    $ntuk merancang prosedur audit pengujian terperinci saldo, auditor menggunakan suatu

    metodologi yang berorientasi pada tujuan audit terkait saldo. )ika auditor memverifikasi akun piutang

    dagang. misalnya, prosedur audit yang direncanakan harus memadai untuk memenuhi setiap tujuan

    audit terkait saldo. Dalam merencanakan program audit pengujian terperinci saldo untuk memenuhi

    tujuan tersebut, banyak auditor yang mengikuti sebuah metodologi seperti yang ditunjukkan di 2igur

    1!5 untuk akun piutang dagang. 6ancangan prosedur ini biasanya merupakan bagian yang palingsulit dari keseluruhan proses perencanaan karena sifatnya yang sangat subjektif dan memerlukan

    pertimbangan profesional yang besar.

    1. &engidentifikasi 6isiko!6isiko #isnis Klien yang #erpengaruh pada Akun Piutang Dagang

    11

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    12/18

    *ebagai bagian dari mendapatkan pemaharnan atas bisnis dan industri klien, auditor

    mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko!risiko bisnis klien yang signifikan untuk menentukan

    apakah risiko!risiko tersebut mengakibatkan meningkatnya risiko salah saji material dalam laporan

    keuang7n. )ika setiap risiko bisnis klien yang teridentifikasi memengaruhi piutang dagang, risiko

    tersebut harus dimasukkan ke dalam evaluasi auditor dalam risiko bawaan atau risiko pengendalian.

    6isiko!risiko tersebut kemudian akan berpengaruh pada keluasan bukti yang tepat.

    '. &enetapkan *alah *aji yang Dapat Diterima dan &engukur 6isiko #awaan Piutang Dagang

    Auditor harus memutuskan penilaian awal materialitas untuk audit secara keseluruhan dan

    kemudian mengalokasikan totalnya ke saldo akun, untuk rnendapatkan salah saji yang dapat diterirna

    untuk setiap saldo yang signifikan. $ntuk salah saji yang dapat diterima yang lebih rendah, lebih

    banyak pengujian terperinci saldo yang diperlukan, dan sebaliknya. #eberapa auditor mengalokasikan

    salah saji yang dapat diterirna pada setiap tujuan audit terkait!saldo, narnun sehagian besar tidak

    demikian.

    6isiko bawaan diukur dengan mengidentifikasi setiap aspek dan sejarah, lingkungan atau

    operasi klien yang mengindikasikan kemungkinan salah saji yang tinggi pada laporan keuangan tahun

    berjalan. Pertimbangan yang memengaruhi risiko bawaan yang dapat diterapkan pada akun piutang

    dagang yang membentuk jumlah total saldo piutang dagang, sifat bisnis klien, perikatan awal, dan

    faktor risiko bawaan lainnya. *ebuah saldo akun yang risiko bawaannya dinilai tinggi akan

    12

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    13/18

    mengakibatkan pengumpulan bukti yang lebih banyak dibandingkan dengan akun yang memiliki

    risiko bawaan yang rendah.

    6isiko bawaan juga dapat diperluas untuk masing!masing tujuan audit terkaji saldo. *ebagai

    contoh, kondisi perekonornian yang buruk dalam industri klien dapat membuat auditor menyimpulkanadanya risiko ketertagihan piutang dagang tinggi -tujuan nilai realisasi.

    . &enilai 6isiko Pengendalian *iklus Penjualan dan Penagihan

    &etodologi untuk mengevaluasi risiko pengendalian akan diterapkan baik pada penjualan

    maupun penerimaan kas dalam audit piutang dagang. Pengendalian yang elektif akan mengurangi

    risiko pengendalian dan, demikian pula jumlah bukti yang diperlukan untuk pengujian substantif

    transaksi dan pengujian terperinci saldo akan berkurang. *ebaliknya, pengendalian yang tidak

    memadai akan rnenaikkan jumlah bukti substantif yang diperlukan.

    (. &erancang dan &elakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian *ubstantif %ransaksi *iklus

    Penjualan dan Penagihan

    Pengujian pengendalian dan pengujian s8bstantif transaksi dirancang dengan harapan bahwa

    beberapa basil tertentu akan didapatkan. asil yang diharapkan ini akan berpengaruh pada rancangan

    pengujian terperinci transaksi. *ebagai contoh, biasanya auditor merencanakan untuk melakukan

    pengujian meluas atas pengendalian ketika risiko pengendalian dinilai rendah. al ini akan

    memungkinkan dilakukan pengujian substantif yang lebih sedikit pada saldo akun piutang dagang.

    9. &erancang dan &elakukan Prosedur Analitis *aldo Akun Piutang Dagang

    Auditor melakukan prosedur analitis substantif untuk akun!.akun seperti piutang dagang

    untuk dua tujuan. :aitu, untuk mengidentifikasi kemungkinan salah saji dalam saldo akun tersebut dan

    untuk nengurangi pengujian audit yang terperinci.

    5. &erancang Pengujian %erperinci Akun Piutang Dagang untuk &emenuhi %ujuan Audit %erkait

    *aldo

    Pengujian terperinci saldo yang direncanakan termasuk prosedur audit, ukuran sampel, unsur

    yang dipilih dan penentuan waktu. Prosedur harus dipilih dan dirancang untuk setiap akun dan setiap

    tujuan audit terkait!saldo dalam setiap akun.

    Kesulitan yang dihadapi auditor dalarn merancang pengujian terperinci saldo adalah

    kebutuhan untuk memprediksi hasil dan pengujian pengendalian, pengujian substantif transaksi, dan

    prosedur analitis substantif sebelum pengujian!pengujian tersebut dilakukan. al ini penting karena

    auditor harus merancang pengujian terperinci saldo selama fase perencanaan, namun ketepatan

    13

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    14/18

    rancangan tersebut bergantung pada hasil pengujian!pengujian lainnya. )ika basil dan pengujian

    pengendalin, pengujian substantif transaksi, dan prosedur analitis substantif tidak konsisten dengan

    prediksi, auditor harus mengubah pengujian terperinci saldo ketika audit berlangsung.

    *alah satu bagian yang paling menantang dalam pengauditan adalah pada penerapan faktor!

    faktor yang berpengaruh pada pengujian terperinci saldo dengan tepat. *etiap faktor merupakan hal

    yang subjektjf. *elain itu, dampak dan setiap faktor pada pengujian terperinci saldo juga sama

    subjektifnya.

    e. Tingkat )isagregasi (egiatan Perencanaan

    %ingkat disagregasi ini terbentang mulai dan keseluruhan audit hingga ke tujuan audit terkait

    saldo untuk setiap akun. *ebagai contoh, prosedur pengukuran risiko yang terkait untuk mendapatkan

    informasi latar belakang mengenai bisnis dan industri klien yang relevan dengan pengauditan. Auditor

    pertama kali akan menggunakan informasi tersebut dalam mengukur risiko audit yang dapat diterima

    untuk kontrak kerja secara keseluruhan. Auditor kemudian akan menggunakan informasi mengenai

    bisnis dan industri klien yang ia dapatkan melalui prosedur pengukuran risiko untuk menilai risiko

    bawaan untuk tujuan audit tertentu.

    14

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    15/18

    Ketika audit berlangsung, auditor akan menggunakan informasi tersebut ketika membuat

    keputusan mengenai pengujian terperinci saldo. Demikian pula, auditor akan mengukur risiko

    kecurangan untuk keseluruhan pengauditan terlebih dahulu, kemudian akan mempertimbangkan

    apakah setiap kecurangan yang muncul yang dapat berpengaruh pada pengukuran risiko kecurangan

    pada akun!akun tertentu dan prosedur audit serta ukuran sampel untuk pengujian terperinci saldo

    untuk akun!akun yang terpengaruhi.

    f. Ilustrasi Progra2 Audit

    *tandar audit mengharuskan auditor untuk menggunakan program audit tertulis. *ebagian

    besar prosedur memenuhi lebih dari satu tujuan, dan bahwa lebih dari satu prosedur audit digunakan

    untuk setiap tujuan. Prosedur audit dapat ditambahkan atau dihapuskan jika dipandang perlu oleh

    auditor. $ntuk sebagian besar prosedur audit, ukuran sampel unsur yang dipilih serta pernilihan waktu

    juga dapat diubah.

    Pengujian pengendalian, pengujian substantif transaksi serta prosedur analitis substantif.

    *ebagaimana diindikasikan, jika asumsi!asumsi tersebut benar secara material, program audit yang

    direncanakan kemungkinan perlu direvisi. *ebagai contoh, prosedur analitis yang dilakukan

    mendekati akhir audit dapat mengindikasikan potensi salah saji untuk beberapa tujuan audit terkait

    saldo.

    Program audit sering kali terkomputerisasi. #entuk yang paling sederhana adalah denganmengetik program audit dalam program pengolah kata dan menyimpannya dalam arsip dan tahun

    yang satu ke tahun berikutnya untuk memfasilitasi perubahan dan pemutakhiran. Pendekatan yang

    lebih canggih adalah dengan menggunakan perangkat lunak audit yang membantu auditor berpikir

    melalui pertimbangan rencana dan rnemilih prosedur yang tepat dari suatu basis data prosedur audit.

    Prosedur!prosedur tersebut kernudian diorganisasikan ke dalarn suatu program audit.

    G. &U#UNGAN TUJUAN AU)IT TER(AIT TRANSA(SI )ENGAN TUJUAN AU)IT TER(AIT

    SA%), SERTA TUJUAN AU)IT TER(AIT PEN'AJIAN )AN PENGUNG(APAN

    Pengujian terperinci saldo harus dirancang untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo untuk setiap

    akun dan keluasan pengujian tersebut dapat dikurangi ketika tujuan audit terkait transaksi telah terpenuhi

    dengan melalui pengujian pengendalian atau pengujian substantif transaksi. #erikut adalah beberapa hal

    yang diandalkan auditor untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo"

    ilai realisasi

    ak dan kewajiban

    Pengujian substantif saldo tambahan juga hampir sama untuk tujuan audit terkait saldo lainnya

    bergantung pada hasil!hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi.

    15

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    16/18

    Auditor juga melakukan prosedur audit untuk mendapatkan keyakinan mengenai empat tujuan audit

    terkait penyajian dan pengungkapan. Pendekatan auditor untuk mendapatkan bukti terkait dengan tujuan

    audit terkait penyajian dan pengungkapan juga konsisten.

    Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk mendukung pengurangan penilaian risikopengendalian untuk keempat tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan. Auditor juga melakukan

    prosedur substantif untuk mendapatkan keyakinan bahwa sernua tujuan audit telah tercapai untuk

    informasi dan jumlah yang dimasukkan dalam pengungkapan tersebut.

    16

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    17/18

    (ESI$PU%AN

    Dalam mengembangkan rencana audit keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk

    menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pengujian pengendalian dilakukan untuk

    mendukung pengurangan pengukuran risiko pengendalian, sementara auditor menggunakan prosedur analitis

    dan pengujian terperinci saldo untuk memenuhi risiko deteksi.

    17

  • 7/24/2019 Developing the Overalll Audit Plan and Audit Program

    18/18

    )A-TAR PUSTA(A

    http";;okta!wiskey.blogspot.com;'