Audit Perusahaan

19
Profil Umum Perusahaan Grand Rocky Hotel Bukittinggi Grand Rocky Hotel (GRH) merupakan sebuah perusahaan jasa perhotelan yang terdapat dikota Bukittinggi, Sumatera Barat. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga yang cukup sukses pada saat ini. Sebagai salah satu usaha Perhotelan GRH Bukittinggi tergabung dalam Persatuan Pengusaha Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI), dimana dengan kondisi seperti ini ikut mendukung dalam berkembangnya dunia kepariwisataan dan perhotelan. Untuk lebih lengkapnya profil dari Grand Rocky Hotel adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan : PT. Syam Indo Perkasa

description

Dasar dasar organisasi, Psikologi, UNP

Transcript of Audit Perusahaan

Profil Umum Perusahaan Grand Rocky Hotel Bukittinggi

Grand Rocky Hotel (GRH) merupakan sebuah perusahaan jasa perhotelan yang terdapat dikota Bukittinggi, Sumatera Barat. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga yang cukup sukses pada saat ini. Sebagai salah satu usaha Perhotelan GRH Bukittinggi tergabung dalam Persatuan Pengusaha Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI), dimana dengan kondisi seperti ini ikut mendukung dalam berkembangnya dunia kepariwisataan dan perhotelan.

Untuk lebih lengkapnya profil dari Grand Rocky Hotel adalah sebagai berikut :

Nama Perusahaan

: PT. Syam Indo Perkasa

Nama Dagang / Operasi: Grand Rocky Hotel

Tanggal Berdiri

: 8 Maret 2012

Pemilik

: Bapak H. Ferry Dermawan

Jenis Usaha

: Jasa Perhotelan

Alamat

: Jl. Yos Sudarso No.29 Benteng

Sumatera Barat. Indonesia 25000

Phone / Fax

: 0752-627000/ 0752-624222

Email

: [email protected]

Jumlah Karyawan

: 118 orang

Sejarah Umum Berdirinya Grand Rocky Hotel

Sejarah berdirinya Grand Rocky hotel diawali oleh sister hotel Rocky yang ada di Padang Sumatera Barat yaitu Rocky Plaza Hotel Hotel dimulai ketika geliat krisis moneter menerpa Indonesia (1997/1998), dimana pemilik saat itu, Bapak H.Samsudin merupakan pengusaha tekstil ekspor jeans merk Rocky di Jakarta yang usahanya terkena dampak krisis moneter berkepanjangan. Mengikuti kondisi yang tidak kondusif, Bapak H.Samsudin berusaha mencari alternative usaha lain sebagai antisipasi kalau usaha tekstilnya terancam pailit. Pada saat bersamaan beliau mendengar ada senuah usaha perhotelan dikota Padang yang akan menutup usahanya karena imbas krisis moneter. Dengan sebuah pertimbangan dan pengajian yang seksama serta dengan keberanian mengambil resiko, maka Bapak H.Samsudin memutuskan mengambil alih sepenuhnya usaha perhotlan yang bernama PT. Puti Bungsu dengan nama dagang Hotel Puti Bungsu tersebut dengan jalan pembelian.

Berhubung Hotel Puti Bungsu pada saat itu hanya merupakan Hotel kelas melati dengan kualitas seadanya, maka sebuah perusahaan waralaba Suzuya yang bergeraka dalam usaha perdagangan dengan konsep usaha yang memadukan Hotel dengan Plaza. Setelah pertimbangan dengan matang pemilik menambah proyek yang lebih besar dari rencana sebelumnya hanya untuk Hotel kemudian ditambah bangunan Plaza.

Adapun konsep kerja sama antara Ower dengan Suzuya Departement Store pada saat itu dengan system sewa, dimana pihak Suzuya Departement Store akan menyewa sebagian bangunan kepada Ower selaku pemilik dengan sebuah kontrak kerja sewa permanent. Kewajiban dari pihak yang menyewakan (Rocky Plaza Hotel) adalah menciptakan sebuah area usaha kondusif, dalam hal ini menyangkut kebersihan area, kondisi bangunan yang baik , keamanan dan parkir.

Tepat pada tanggal 3 Juli 2002, Bapak H.Samsudin dan pihak Suzuya Departement Store memulai usaha dengan nama Rocky Plaza Hotel. Usaha ini terdaftar pada Persatuan Pengusaha Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) sebagai Hotel kelas berbintang. Hingga pada saat ini Rocky Plaza Hotel telah memiliki sertifikat Bintang Tiga. Sebuah catatan penting disini bahwa Rocky Plaza Hotel dan Suzuya Departement Store hanya bergabung dalam nama dagang yang sama dengan manajemen terpisah.

Tahun 2010 Bpk. H. Syamsudin memulai usaha di kota bukittinggi dengan membeli Lahan dari PT. Bumi Minang yang dinamai PT. Syam Indo Perkasa dengan nama dagang Grand Rocky hotel tepat 8 Maret 2012 GRH resmi dibuka.Hingga saat ini Rocky Plaza Hotel dan Grand Rocky Hotel Bukittinggi menjadi hotel bintang 4 pilihan di Sumatera Barat.Berbagai kendala yang muncul baik besar maupun kecil mampu ditepis dengan baik oleh manajemen.

Guide Interview

1. Apakah hotel ini dipimpin oleh satu orang atau memiliki beberapa pemimpin?

2. Seperti apa struktur organisasi hotel ini? Apakah memiliki struktur yang jelas?

3. Apakah hotel ini dikelola oleh orang-orang yang professional dan mandiri dibidangnya?

4. Apakah hotel ini dibiarkan oleh kantor pusat untuk beroperasi secara bebas selama kinerja orang-orang dihotel ini baik dan memuaskan?

5. Bagaimana kinerja para karyawan disini? Apakah manajemen pusat membiarkan orag-orang yang bekerja dihotel ini berkreativitas masing-masing? Atau tidak sama sekali?

6. Apakah hotel ini selalu melalukan perbaikan untuk perubahan yang ebih baik?

7. Apakah dihotel ini memiliki para professional yang mandiri dalam memngambil keputusan?

8. Bagaimana bentuk peraturan dihotel ini? Apakah setiap karyawan dihotel ini diharuskan untuk mengikuti semua peraturan yang telah ditentukan?

9. Apakah pemilik hotel ini langsung yang membuat peraturan dan keputusan-keputusan penting?

10. Apakah terdapat perencanaan yang jelas jika melakukan perubahan dalam perencanaan hotel kedepannya?

11. Apakah di hotel ini setiap orang harus bekerja sesuai profesi masing-masing?

12. Lalu apakah manajemen puncak hotel ini melakukan penilaian kerja dari waktu ke waktu?

13. Apakah kegiatan operasional hotel ini dinilai setiap saat sejauh kinerja nya baik ?

LEMBAR JAWABAN SKORING

SBMBPDA

NOJAWABNOJAWABNOJAWABNO JAWABNOJAWAB

1023304253

10393807263

113123132143153

203193180170163

213220233243250

303293283272263

313323330343350

400393380370360

JML182181515

Dari hasil skoring yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan bahwa rocky hotel bukittinggi memiliki desain organisasi Birokrasi Mesin dengan penjelasan sebagai berikut :

Pada Rocky Hotel Bukittinggi ini spesialisasi tugas-tugas nya bersifat rutin, hal ini dibuktikan dengan adanya prosedur pelaksanaan nya sangat formal. Memiliki unit pelaksana yang besar, berdasarkan pada fungsi pada waktu membagi kelompok kerja , memiliki kekuasaan yang terpusat pada waktu mengambil keputusan , memiliki struktur administrasi yang terelaborasi dengan adanya pembagian yang jelas antara line dan staf. NokarakteristikUraian Data yang ditemukan

1.Memiliki spesialis yang tinggi 1. Prosedur pelaksanaan sangat formalProsedur yang dijalan karyawan, sangat formal dan harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh para dewan direksi.

2. Peraturan dan komunikasi bersifat formal melalui organisasi

dewan direksi telah menetapkan peraturan serta cara berkomunikasi yang formal dalam lingkunganperusahaan , dikarenakan organisasi ini bergerak dibidang jasa dan pariwisata , maka semua nya dijalankan dengan sangat baik dan disesuaikan dengan standarisasi dari PHRI.

3. Memiliki kekuasaan tang terpusat pada waktu mengambil keputusan Dewan direksi merupakan manajemen puncak yang ada di Rocky Hotel. Dewan direksi ini memiliki pengaryh besar dalam mengambil setiap keputusan pada hotel ini.

4. Memiliki struktur administrasi yang terelaborasi dengan adanya pembagian yang jelas antar line dan staf struktur yang ada pada hotel ini sangat lah jelas.

2Pelaksana memiliki alur dan proses kerja yang sangat terasionalisasi keterampilan kerja yang jelas bahkan cendrung sempit Dalam hotel ini pekerjaan yang akan dilakukan oleh karyawan sudah jelas,misalnya pada department House keeping , pekerjaan yang dilakukan pada roomboy sudah sangat jelas. Seperti making bed, mooping dan lain sebagainya.

3. Struktur administrasi sangat terelborasi. 1.mengatasi masalah pada para pekerja yang sangat terspesialisasi dengan memberikan instruksi dan supervise langsung Hal ini dibuktikan dengan dilakukan nya evaluasi kerja sebelum dan sesudah pergantian shift hal ini dilakukan setiap hari guna mengatasi masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan kerja .

ANALISIS SWOT

Setelah pengumpulan informasi yang dilakukan maka tahap yang selanjutnya untuk dilakukan adalah membuat analisis SWOT dari Rocky Hotel Bukittinggi , berikut adalah analisi SWOT yang telah diketahui :

1. Kekuatan (Strenghts S)

1. Brand dan citra sudah terkenal dan melekat di masyarakat

2. Memiliki manajemen yang berkualitas dan pelayanan yang profesional

3. Lokasi yang strategis

4. Income perusahaan yang cenderung meningkat

5. Pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas perusahaan

7. Produktivitas dalam hal tingkat hunian yang tinggi

2. Kelemahan (Weaknesses W)

1. Kapasitas lift yang terlalu kecil

2. Tingkat turnover karyawan yang cukup tinggi terutama pada level manajerial

3. Kegiatan pemasaran yang kurang variatif terutama pada media website

3. peluang (Opportunities-O)

Peluang (Opportunities O)

1. Kesempatan untuk menguasai

pasar masih terbuka

3. Image Kota Bukittinggi yang

dikenal sebagai kota wisata

4. Peningkatan pemakaian

ruangan hotel untuk acara acara

tertentu

6. Perkembangan teknologi

informasi dan komunikasiStrategi SO (Strenghts-Opportunities)1. Memanfaatkan

keunggulan perusahaan

dengan dijadikan

kampanye pemasaran

seperti mengikuti pameran

akbar Food & Hotel

Indonesia ataupun

kampanye Visit Indonesia

untuk menarik konsumen

dengan tujuan untuk dapat

menguasai pasar

2. Memperluas kemitraan

dalam bidang bisnis dan

pariwisata dengan

berbagai perusahaan asing

untuk meningkatkan

eksistensi Rocky Hotel Bukittinggi

Strategi WO (Weakness-Opportunities)1. Memperbaiki strategi promosi

di dalam website seperti

menawarkan paket-paket harga

yang menarik yang selalu di

update setiap bulan dengan

menggunakan kelebihan Kota

Bukittinggi sebagai daya tarik

4.Ancaman (Threats) Ancaman (Threats T)

1. Banyak munculnya

kompetitor baru

2. Persaingan yang intensif

dalam industri perhotelan

3. Krisis global mempengaruhi

bisnis pariwisata

4. Pemberian izin pembangunan

hotel baru dari Pemerintah

Kota yang tidak

memperhatikan lingkungan

5. Bisnis perhotelan dipengaruhi

situasi politik dan keamanan

6. Kebijakan pemerintah akan

kenaikan harga BBM dan

Upah Minimum Regional

(UMR)Strategi ST (Strenght- Threats)1. Meningkatkan kualitas

pelayanan menjadi

semakin lebih baik untuk

menghadapi persaingan

demi mempertahankan

produktivitas tingkat

hunian 2. Tetap menawarkan

harga/tarif yang bersaing

disamping adanya

ancaman kenaikan biayabiaya

operasional

Strategi WT (Weakness- Threats)1. Berfokus pada permintaan

yang sedang tinggi

dengan lebih sering

mengirimkan beberapa

karyawan bagian pemasaran ke

konsumen langsung baik ke

berbagai perusahaan di dalam

negeri demi mencapai target

penjualan