PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN ...
Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
OPINION SHOPPING DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Pada Perusahaaan Property and Real Estate dan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
ZUKNAN SAID
B 200 120 129
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
OPINION SHOPPING DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Pada Perusahaaan Property and Real Estate dan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh
ZUKNAN SAID
B 200 120 129
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Dosen Pembimbing
(Fauzan, SE, Ak, M.Si)
PENGESAHAN
PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
OPINION SHOPPING DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate dan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Yang ditulis oleh:
ZUKNAN SAID
B 200 120 129
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 04 Februari 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Fauzan, SE, Ak, M.Si ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Zulfikar, SE, M.Si ( )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Drs. Triyono, SE, M.Si)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta - 57102
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ZUKNAN SAID
NIM : B 200 120 129
Jurusan : AKUNTANSI
Judul Skripsi : PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, OPINION SHOPPING DAN OPINI
AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate dan
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2010-2014)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya buat dan
serahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan
ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila
dikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa naskah publikasi hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah
Surakarta batal saya terima.
Surakarta, 06 April 2016
Yang Membuat Pernyataan
(ZUKNAN SAID)
PENGARUH AUDIT TENURE, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN,
OPINION SHOPPING DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
(Studi Pada Perusahaaan Property and Real Estate dan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)
ZUKNAN SAID
B 200 120 129
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email:
ABSTRAK
Opini audit going concern merupakan salah satu hal yang menjadi
pertimbangan para pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan
dalam berinvestasi. Opini audit going concern yang diterima oleh suatu
perusahaan menunjukkan bahwa adanya keraguan auditor akan kelangsungan
hidup perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh audit
tenure, pertumbuhan perusahaan, opinion shopping dan opini audit tahun
sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern.Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan property and real estate dan industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Melalui
teknik analisis regresi logistik jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 33
perusahaan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel opini audit tahun
sebelumnya secara signifikan berpengaruh positif pada penerimaan opini audit
going concern. Sedangkan untuk variable audit tenure, pertumbuhan perusahaan
dan opinion shopping tidak berpengaruh signifikan pada penerimaan opini audit
going concern.
Kata Kunci: Audit Tenure, Pertumbuhan Perusahaan, Opinion Shopping, Opini
Audit Tahun Sebelumnya dan Opini Audit Going Concern.
ABSTRACT
Going concern auditing opinion could become one thing to be
considered by the financial repport users to make decisions before making
investment. Going concern auditing opinion accepted by a company indicates
the auditor’s scepticism occurs about the life sustainability of the company.
The purpose of the study is to determine the impact of audit tenure, growth’s
company, opinion shopping and prior year’s opinion on receiving a going
concern audit opinion. This research was conducted at the property and real
estate and consumption industry companies listed in Indonesia Stock Exchange
2010-2014. The samples are selected by purposive sampling method. Amount of this
sample research is 33 companies with a purposive sampling method. Data
analysis techniques used in this research is logistic regression analysis.
Based on the result, prove that the prior year’s opinion variables
significantly positive on receiving a going concern audit opinion. As for the
variable audit tenure, growth of the company and opinion shopping where not
significantly impact on receiving a going concern audit opinion.
Keywords: audit tenure, corporate growth, opinion shopping, prior year’s
opinion and Going concern audit opinion.
PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian suatu negara dapat kita lihat dari pergerakan dunia
bisnis di suatu negara tersebut. Pergerakan dunia bisnis dapat kita jadikan
indikator utama dalam melihat apakah kondisi perekonomian negara tersebut
dalam keadaan baik atau buruk. Jika pergerakan dunia bisnis turun yang ditandai
dengan melemahnya instrumen-instrumen ekonomi yang ada, menandakan
perekonomian negara tersebut dalam keadaan buruk, begitu juga sebaliknya.
Dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipublikasikan oleh Biro
Riset Kontan, pertumbuhan pendapatan perusahaan property and real estate dan
industri barang konsumsi mengalami penurunan yang cukup dalam. Pertumbuhan
ekonomi property and real estate pada tahun 2012-2013 sebesar 66,45%,
sedangkan pada tahun 2013-2014 hanya sebesar 8,40%, atau turun sebesar
87,36%. Pertumbuhan industri barang konsumsi pada tahun 2012-2013 sebesar
28,77%, sedangkan pada tahun 2013-2014 hanya sebesar 12,72%, atau turun
sebesar 55,79%. (www.kontan.co.id)
Kelangsungan hidup (going concern) suatu satuan usaha dapat terganggu
bahkan dapat mengarah pada kebangkrutan jika pergerakan dunia bisnis
memburuk. Apabila manajemen di dalam perusahaan ini tidak memperhatikan
kesehatan perusahaan yang berhubungan dengan going concern, maka akan
mengakibatkan perusahaan dalam sektor ini tidak dapat mempertahankan
usahanya dan investor juga akan membatalkan rencana berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi hasil opini yang diberikan oleh
auditor kepada suatu perusahaan atau satuan usaha. Opini audit yang diberikan
auditor kepada perusahaan atau satuan usaha akan mempengaruhi pandangan
para pengguna laporan keuangan ditambah satuan usaha tersebut terganggu
kelangsungan hidupnya.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Agensi
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:269) teori agensi adalah
hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi
bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri,
sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Suatu
hubungan agensi muncul ketika satu atau lebih individu yang disebut pelaku
(principals) memperkerjakan satu atau lebih individu yang disebut agent untuk
melakukan layanan tertentu dan kemudian mendelegasikan otoritas pengambilan
keputusan kepada agen.
2. Opini Audit
Menurut Ardiyos (2010:81) opini audit adalah laporan yang diberikan
seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran
laporan keuangan yang disajikan perusahaan.
3. Going Concern
Menurut Ardiyos (2010:467) going concern adalah asumsi bahwa suatu
perusahaan akan cukup lama menggunakan suatu aktiva dan menghasilkan
keuntungan dari aktiva tersebut, kecuali jika terdapat bukti-bukti yang
bertentangan. Asumsi-asumsi para akuntan dimana suatu bisnis akan beroperasi
tanpa batas kecuali jika muncul bukti-bukti khusus yang berlawanan, seperti
kepailitan di masa datang.
4. Opini Audit Going Concern
Dalam SPAP (2011 : 341.1) kelangsungan hidup (going concern) suatu
perusahaan merupakan ketidakmampuan suatu usaha saat jatuh tempo untuk
melunasi hutang-hutangnya tanpa melakukan penjualan atas aktiva yang dimiliki,
melakukan restrukturisasi utang, serta melakukan pemaksaan dari luar sebagai
usaha perbaikan operasi perusahaan.
5. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going
Concern
a. Audit Tenure
Audit tenure merupakan periode waktu perikatan antara Kantor Akuntan
Publik (KAP) dan perusahaan klien yang sama. Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik disebutkan bahwa
pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan
oleh KAP paling lama enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan
publik paling lama tiga tahun buku berturut-turut
b. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan dapat
diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur seberapa
baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya
maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (weston & Copeland, 1992
dalam Setyarno, et al. 2006).
c. Opinion Shopping
Opinion Shopping didefinisikan oleh Securities and Exchange Commission
(SEC) dalam Praptitorini dan Janurati (2011) sebagai aktivitas mencari auditor
yang mau mendukung perlakuan akuntansi yang diajukan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan pelaporan perusahaan.
d. Opini Audit Tahun Sebelumnya
Auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya
akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya, sehingga semakin besar
kemungkinan bagi auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern pada
tahun berjalan.
PERUMUSAN HIPOTESIS
1. Pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going
concern
Audit tenure merupakan periode waktu perikatan antara Kantor Akuntan
Publik (KAP) dan perusahaan klien yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh
Ghos dan Moon (2003) dalam Werastuti (2013) menemukan bahwa kualitas
audit semakin meningkat dengan semakin lamanya audit tenure.
Hal ini akan mendukung pendapat yang menyatakan bahwa
pertimbangan auditor akan lebih baik seiring dengan masa kerja yang lebih
lama karena asimetri informasi antara auditor dan klien semakin berkurang.
Hubungan auditor dengan perusahaan klien yang lama ini berpotensi
menjadikan auditor merasa puas pada apa yang dilakukan seperti melakukan
audit yang kurang tegas dan terlalu tergantung pada pernyataan manajemen (Deis
dan Giroux, 1992 dalam Werastuti, 2013).
H1 : Audit Tenure berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern.
2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit
going concern
Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan dapat
diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur seberapa
baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya
maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (weston & Copeland, 1992
dalam Setyarno, et al., 2006).
H2 : Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern.
3. Pengaruh opinion shopping terhadap penerimaan opini audit going
concern
Opinion shopping didefinisikan oleh Securities and Exchange
Commission dalam Praptitorini (2011), sebagai aktivitas mencari auditor yang
mau mendukung perlakuan akuntansi yang diajukan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan pelaporan perusahaan. Jika perusahaan perusahaan berhasil
melakukan opinion shopping maka kemungkinan perusahaan mendapatkan opini
audit going concern akan semakin kecil atau kemungkinan perusahaan
mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian akan lebih besar, begitu juga
sebaliknya jika perusahaan gagal dalam melakukan opinion shopping maka
kemungkinan perusahaan mendapatkan opini audit going concern akan semakin
besar, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Opinion Shopping berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern.
4. Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini
audit going concern
Auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya
akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya, sehingga semakin besar
kemungkinan bagi auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern pada
tahun berjalan. Apabila tahun sebelumnya perusahaan mendapat opini audit going
concern, maka tahun berikutnya kemungkinan auditor memberi opini audit going
concern akan lebih besar (Eko, 2006), Alexander (2004), Lennox (2004) dalam
Dewayanto (2011), peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concern.
METODE PENELITIAN Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu perusahaan yang bergerak di sektor property and real estate
dan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2010-2014. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampling yang bersifat purposive sampling.
Tabel 1 Proses Pengambilan Sampel
No Sampel Penelitian Jumlah
1. Perusahaan yang bergerak di sektor property and real estate dan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama
periode 2010-2014.
70
2. Tidak mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit
secara konsisten selama periode 2010-2014. (21)
3. Mengalami rugi bersih lebih dari satu periode selama periode
2010-2014. (16)
Jumlah Sampel Penelitian 33
Sampel 5 periode = 5 × 33 165
Sumber: data sekunder diolah, 2015
Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan aspek penerimaan
opini audit going concern (Y).
2. Variabel Independen
Dalam penelitian ini variabel independen digunakan adalah :
a. Audit Tenure
Audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana KAP
yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap auditee. Tahun
pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu
untuk tahun-tahun berikutnya.
b. Pertumbuhan Perusahaan
Rasio pertumbuhan penjualan adalah sebagai berikut :
Pertumbuhan Penjualan= Penjualan Tahun ini – Penjualan Tahun Lalu
Penjualan Tahun Lalu
c. Opinion Shopping
Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, angka 1
untuk perusahaan diaudit oleh auditor independen yang berbeda untuk
tahun selanjutnya setelah perusahaan mendapatkan opini audit going
concern, angka 0 untuk perusahaan diaudit oleh auditor independen
yang sama untuk tahun selanjutnya setelah perusahaan mendapatkan
opini audit going concern.
d. Opini Audit Tahun Sebelumnya
Dalam penelitian ini, pengukuran opini audit tahun sebelumnya
menggunakan variable dummy, 1 jika perusahaan mendapatkan opini
audit going concern pada tahun sebelumnya, dan 0 jika perusahaan
tidak mendapatkan opini audit going concern pada tahun sebelumnya.
e. Opini Audit Going Concern
Untuk menilai opini audit going concern, dalam penelitian ini diukur
menggunakan variabel dummy. Angka 1 diberikan pada perusahaan
yang mendapat opini audit going concern. Sedangkan angka 0
diberikan kepada perusahaan yang tidak mendapat opini audit going
concern.
Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel
dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari
nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi setiap
variabel yang diunakan (Ghozali, 2011: 19).
2. Analisis Regresi Logistik Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah
probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel
independen. Pada teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji
normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011: 333).
Model reresi logistik yan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah
sebagai berikut:
Log
= α + β1TEN + β2SLR + β3DOS + β4DPO + ε
Keterangan
DGC = Opini audit going
= Konstanta
β1- β4 = Koefisien Regresi
TEN = Lama perikatan auditee dengan KAP
SLR = Rasio pertumbuhan penjualan auditee
DOS = Opinion Shopping
DPO =Opini audit tahun sebelumnya
ε = Kesalahan residual
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Audit Tenure terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern
Berdasarkan analisis di atas nilai Wald untuk variabel audit tenure sebesar
0,048 dengan signifikansi 0,826 atau 82,6%. Hal ini berarti kemungkinan
menerima H0 sebesar 82,6% dan kemungkinan menerima Ha adalah 17,4%. Bisa
juga dikatakan pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going
concern tidak signifikan pada = 5%, sehingga H1 yang menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern ditolak
kebenarannya.
2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern
Berdasarkan analisis di atas nilai Wald untuk variabel pertumbuhan
perusahaan sebesar0,382 dengan signifikansi 0,537 atau 53,7%. Hal ini berarti
kemungkinan menerima H0 sebesar 53,7% dan kemungkinan menerima Ha adalah
46,3%. Bisa juga dikatakan pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap
penerimaan opini audit going concern tidak signifikan pada = 5%, sehingga H2
yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern ditolak kebenarannya.
3. Pengaruh Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern
Berdasarkan analisis di atas nilai Wald untuk variabel opinion shopping
sebesar 0,926 dengan signifikansi 0,336 atau 33,6%. Hal ini berarti kemungkinan
menerima H0 sebesar 33,6% dan kemungkinan menerima Ha adalah 66,4%. Bisa
juga dikatakan pengaruh opinion shopping terhadap penerimaan opini audit going
concern tidak signifikan pada = 5%, sehingga H3 yang menyatakan bahwa opinion shopping berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
ditolak kebenarannya.
4. Pengaruh Opini Auditor tahun sebelumnya terhadap Penerimaan Opini
Audit Going Concern.
Berdasarkan analisis di atas nilai Wald untuk variabel opini auditor tahun
sebelumnya sebesar 18,944 dengan signifikansi 0,000 atau 0,0%. Hal ini berarti
kemungkinan menerima H0 sebesar 0,0% dan kemungkinan menerima Ha adalah
100%. Bisa juga dikatakan pengaruh opini auditor tahun sebelumnya terhadap
penerimaan opini audit going concern signifikan pada = 5%, sehingga H4 yang
menyatakan bahwa opini auditor tahun sebelumnya berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern diterima kebenarannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh audit tenure, pertumbuhan
perusahaan, opinion shopping dan opini audit tahun sebelumnya terhadap
penerimaan opini audit going concern pada perusahaan property and real estate
dan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2010-2014 dapat ditarik kesimpulan:
1. Audit tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern.
2. Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concern.
3. Opinion shopping tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern.
4. Opini auditor tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concern.
Keterbatasan Penelitian
Berbagai keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Opini audit going concern merupakan sebuah isu yang sangat sensitif bagi
setiap perusahaan, sehingga terdapat beberapa KAP yang tidak
memberikan opini going concern karena khawatir ditinggalkan oleh
kliennya.
2. Penelitian ini terbatas pada periode pengamatan antara tahun 2010-2014,
sehingga dimungkinkan akan mendapatkan hasil yang berbeda apabila
periode pengamatan lebih panjang.
Saran
Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kualitas auditor sebaiknya diukur untuk memberikan pengaruh yang lebih
kuat terhadap penerimaan opini going concern dari pada menggunakan
skala ukuran KAP.
2. Bagi Kantor Akuntan Publik pada umumnya diharapkan senantiasa
melakukan audit secara benar dan berhati-hati dalam memberikan opinion
going concern serta tidak takut kehilangan klien karena menunjukkan
sebuah kebenaran.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti keseluruhan
perusahaan yang ada di Indonesia, memperpanjang jumlah tahun
pengamatan serta memasukkan variabel tambahan seperti rasio keuangan
dan non keuangan yang lain sehingga hasil penelitian akan lebih baik
dalam memprediksi penerbitan opini audit going concern secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Maman, dan Muhidin, Sambas Ali.(2011). Panduan Praktis
Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System. Jakarta: Salemba
Empat.
Ardiani, N., Emrinaldi,N., danAzlina,N. (2012). Pengaruh Audit Tenure,
Disclosure, Ukuran KAP, Debt Default, Opinion Shopping, dan Kondisi
Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada
Perusahaan Real Estate dan Property Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ekonomi. Volume 20 Nomor 4.
Ardiyos. (2010). KamusBesar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Dewayanto, Totok. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vol. 6. No. : 81-104.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntan Indonesia Tahun 2011. Pertimbangan Auditor Atas Kemampuan
Satuan Usaha Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya, PSA
No. 30, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba
Empat.
Januarti, I, 2009, Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern, Jurnal Akuntansi.
Junaidi, dan Jogiyanto Hartono, 2010, Faktor Non Keuagan pada Opini Going
Concern, SNA XIII, Purwokerto.
Lennox, C., 2002 ,, Do Companies Success-fully Engage in Opinion Shopping : Evidence from the UK, Journal of Accounting and
Economics 29. www.google.com.
Mulyadi.(2002). Auditing. Jakarta: SalembaEmpat.
Nanda, Fini Rizki. (2015). Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran Kap, Debt Default, Opinion Shopping Dan Kondisi Keuangan Terhadap Penerimaan
Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Index
Syariah Bei). Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akutansi I, Vol. 24, No. 1.
Nursasi, Enggar., dan Maria Evi. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Opinion
Shopping, Leverage Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan
Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan Pembiayaan
Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JIBEKA Volume 9
Nomor 1 Februari 2015: 37 – 43.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/Pmk. 01/2008. Tentang Jasa Akuntan
Publik, www.depkeu.go.id.
Praptitorini, M. D., dan Januarti I. 2007. Analisis Pengaruh kualitas audit, debt
default dan opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern.
Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Praptitorini, M. D., dan Januarti I. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt
Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going
Concern. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.Volume 8 – No.1. Hal
78-93.
Rahman, Abdul., dan Baldric Siregar. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi 15 Banjarmasin.
Ramadhany Alexander. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur
yang Mengalami Financial Distries di Bursa Efek Jakarta. Tesis Strata-2.
Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang
Santosa, Arga Fajar dan Linda K, Wedari. 2007. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern.
JAAI, Vol. 11, No. 2, Desember 2007:141-158.
Sasmita et al. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada
Perusahaan Manufaktur. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha.
Setyarno, Eko Budi, Indira Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern.
Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IX.
Padang: 23-26 Agustus.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sulistya, Ayu F., dan Sukartha Pt. D. Y.(2013). Pengaruh Prior Opinion, Pertumbuhan dan Mekanisme Corporate Governance Pada Pemberian
Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
5.1 (2013): 17-32. Bali.
Werastuti, Desak Nyoman Sri. 2013. Pengaruh Auditor Client Tenure, Debt
Default, Reputasi Auditor, Ukuran Klien dan Kondisi Keuangan Terhadap
Kualitas Audit Melalui Opini Audit Going Concern. VOKASI Jurnal Riset
Akuntansi. Vol. 2, No. 1, April 2013, ISSN 2337-537X.
Widodo, Dian Mustika Sari, 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor
dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan
Manufaktur di BEI, Skripsi FE UNDIP, Semarang.
www.idx.co.id, diakses terakhir pada tanggal 26 Desember 2015 http://m.kontan.co.id/news/pertumbuhan-terburuk-selama-lima-tahun-terakhir.
Diakses tada tanggal 12 September 2015. Pukul 12.50 WIB.