Audit Kinerja Pemerintah Resume

10
5/22/2018 AuditKinerjaPemerintahResume-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/audit-kinerja-pemerintah-resume 1/10 Audit Kinerja Pemerintah Resume Audit Kinerja adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik. Economy (Spending Less); Economy (ekonomi atau kehematan) merupakan aspek kinerja yang berkaitan dengan input, yang umumnya mengacu pada kegiatan pengadaan sumber daya. Efficiency (Spending Well); Secara sederhana, efficiency (efisiensi) merupakan perbandingan antara output dan input.Suatu organisasi dapat dikatakan efisien apabila organisasi tersebut: 1. Menghasilkan output yang lebih besar dengan menggunakan input tertentu; 2. Menghasilkan output tetap untuk input yang lebih rendah dari yang seharusnya; 3. Menghasilkan produksi yang lebih besar dari penggunaan sumber dayanya; 4. Mencapai hasil dengan biaya serendah mungkin. Terdapat 3 variabel untuk menilai efisiensi suatu pekerjaan, yaitu input, output, dan standar efisiensi Effectiveness (Spending Wisely); 2 kategori outcome, yaitu perubahan kondisi (change in state) dan perubahan perilaku (change in behaviour ). Tiga pihak yang saling berkaitan dalam kegiatan audit: 1. Entitas pemeriksa (auditor) 2. Entitas yang diaudit (auditee) 3. Entitas yang meminta pertanggungjawaban Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Perbedaan antara Audit Kinerja dan Audit Keuangan Aspek Audit Kinerja Audit Keuangan Tujuan Menilai apakah auditee telah mencapai tujuan atau harapan yang ditetapkan. Menilai apakah akun-akun benar dan disajikan secara wajar. Fokus Program dan kegiatan organisasi. Sistem akuntansi dan sistem manajemen. Dasar Akademik Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi, dan lain-lain. Akuntansi. Metode Bervariasi antara satu proyek dengan proyek lainnya. Kurang lebih telah terstandardisasi.

description

Audit Kinerja Pemerintah Resume

Transcript of Audit Kinerja Pemerintah Resume

  • Audit Kinerja Pemerintah Resume

    Audit Kinerja adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macambukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengantujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

    Economy (Spending Less); Economy (ekonomi atau kehematan) merupakan aspek kinerja yang berkaitandengan input, yang umumnya mengacu pada kegiatan pengadaan sumber daya.

    Efficiency (Spending Well); Secara sederhana, efficiency (efisiensi) merupakan perbandingan antaraoutput dan input.Suatu organisasi dapat dikatakan efisien apabila organisasi tersebut:1. Menghasilkan output yang lebih besar dengan menggunakan input tertentu;2. Menghasilkan output tetap untuk input yang lebih rendah dari yang seharusnya;3. Menghasilkan produksi yang lebih besar dari penggunaan sumber dayanya;4. Mencapai hasil dengan biaya serendah mungkin.Terdapat 3 variabel untuk menilai efisiensi suatu pekerjaan, yaitu input, output, dan standarefisiensi

    Effectiveness (Spending Wisely); 2 kategori outcome, yaitu perubahan kondisi (change in state) danperubahan perilaku (change in behaviour).

    Tiga pihak yang saling berkaitan dalam kegiatan audit:1. Entitas pemeriksa (auditor)2. Entitas yang diaudit (auditee)3. Entitas yang meminta pertanggungjawaban

    Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukungkeberhasilan upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Perbedaan antara Audit Kinerja dan Audit KeuanganAspek Audit Kinerja Audit Keuangan

    Tujuan Menilai apakah auditee telahmencapai tujuan atau harapan yangditetapkan.

    Menilai apakah akun-akun benardan disajikan secara wajar.

    Fokus Program dan kegiatan organisasi. Sistem akuntansi dan sistemmanajemen.

    Dasar Akademik Ekonomi, Ilmu Politik, Sosiologi, danlain-lain.

    Akuntansi.

    Metode Bervariasi antara satu proyekdengan proyek lainnya.

    Kurang lebih telah terstandardisasi.

  • Kriteria Penilaian Lebih subjektif. Terdapat kriteria yang unik

    untuk masing-masing audit.

    Kurang subjektif. Kriteria untuk semua

    kegiatan audit.Laporan Struktur dan isi laporan

    bervariasi. Dipublikasikan secara tidak

    tetap (ad hoc basis).

    Bentuk laporan kurang lebihterstandardisasi.

    Dipublikasikan secaraberkala.

    Karakteristik Audit Kinerja1. Audit kinerja berusaha mencari jawaban atas dua pertanyaan dasar berikut.

    a) Apakah sesuatu yang benar telah dilakukan (doing the right things)?b) Apakah sesuatu telah dilakukan dengan cara yang benar (doing the things right)?

    2. Proses audit kinerja dapat dihentikan apabila pengujian terinci dinilai tidak akanmemberikan nilaitambah yang signifikan bagi perbaikan manajemen atau kondisi internal lembaga audit dinilaitidak mampu untuk melaksanakan pengujian terinci.

    Manfaat Audit Kinerja (meningkatkan kinerja & akuntabilitas publik)---meningkatkan kinerja

    1. Mengidentifikasi permasalahan dan alternatif penyelesaiannya.2. Mengidentifikasi sebab-sebab aktual (tidak hanya gejala atau perkiraan-perkiraan) dari suatu

    permasalahan.3. Mengidentifikasi peluang atau kemungkinan untuk mengatasi keborosan atau ketidakefisienan.4. Mengidentifikasi kriteria untuk menilai pencapaiann tujuan organisasi.5. Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal.6. Menyediakan jalur komunikasi antara tataran operasional dan manajemen.7. Melaporkan ketidakberesan.

    ---akuntabilitas publik1. perbaikan pertanggungjawaban manajemen kepada lembaga perwakilan;2. pengembangan bentuk-bentuk laporan akuntabilitas;3. perbaikan indikator kerja;4. perbaikan perbandingan kinerja antara organisasi sejenis yang diperiksa;5. serta penyajian informasi yang lebih jelas dan informatif.

    Perbedaan standar audit kinerja dan keuanganBerdasarkan tabel 4.1 dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

    1. Uraian mengenai perencanaan audit kinerja lebih banyak dari audit keuangan dan audit dengantujuan tertentu. Hal ini dikarenakan sifat audit kinerja yang lebih luas dan sifat informasi yangberbeda antarentitas.

    2. Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan pada kompetensi bukti; audit dengan tujuantertentu justru menekankan pada kecukupan bukti; sedangkan pengumpulan bukti pada auditkinerja ditekankan baik pada kecukupan, kompetensi, maupun relevansi bukti.

    3. Bentuk dokumentasi pada audit keuangan, audit kinerja, dan audit dengan tujuan tertentu adalahsama, yaitu kertas kerja audit.

  • 4. Hasil dari audit keuangan berupa opini; hasil dai audit kinerja adalah temuan, simpulan, danrekomendasi; sedangkan hasil audit dengan tujuan tertentu adalah simpulan.

    5. Unsur laporan audit keuangan, audit kinerja, dan audit dengan tujuan tertentu pada dasarnyasama. Namun demikian, laporan audit kinerja juga karena memuat tujuan, lingkup, danmetodologi audit karena hal tersebut dapat berbeda antara audit kinerja yang satu denganlainnya.

    6. Standar pelaporan audit kinerja memuat unsur mutu laporan, dimana audit keuangan dan auditdengan tujuan tertentu tidak mengatur hal tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dan lingkuppelaporan audit kinerja yang lebih luas dan rumit dibandingkan dengan kedua jenis audit lainnya.

    7. Uraian mengenai penerbitan dan pendistribusian laporan pada dasarnya sama antara ketiga jenisaudit.

    Perencanaan Tingkat Lembaga Audit

    Pengendalian Mutu AuditUntuk menjamin mutu pelaksanaan audit, maka perlu ditetapkan penjaminan mutu, pengendalian mutu,dan monitor atas program audit.

    1. Penjaminan mutu (quality assurance) meliputi kebijakan, sistem, dan prosedur yangdisusun oleh lembaga audit untuk memelihara standar yang tinggi dari kegiatan audit.

    2. Pengendalian mutu (quality control) mengacu pada persyaratan yang harus dipenuhidalam manajemen audit individual. Prosedur quality control harus dirancang dengan baikuntuk memastikan bahwa semua audit dilaksanakan sesuai dengan standar audit. Tujuandari quality controlmengacu pada:

    Kompetensi dan independensi;

    Perencanaan StrategisInput:Hasil pemantauan tindak lanjut audit yang laluPerkembangan dan tantangan dalam administrasipemerintahan

    Mandat legislatif

    AktivitasMenetapkan tema auditMenganalisis entitas yang akan diauditIdentifikasi dan memilih topik audit potensial

    OutputTujuan dan lingkup audit sementaraKriteria audit sementaraManfaat potensial auditPerkiraan kebutuhan sumber daya

    Perencanaan OperasionalInputTujuan dan lingkup audit sementaraKriteria audit sementaraManfaat potensial auditPerkiraan kebutuhan sumber daya

    AktivitasMenjabarkan Rencana Strategis Audit Kinerja

    OutputEntitas yang akan diauditPerkiraan jangka waktu auditJumlah personelBiaya audit

  • Supervisi dan pemberian tugas kepada personel untuk melaksanakan audit; Panduan dan bimbingan; Evaluasi atas klien;

    3. Monitor atas Program Audit Lembaga audit perlu mengambangkan indikator kinerja yang tepat untuk

    mengukur keberhasilan program audit kinerja (seperti biaya, jangka waktu,tonggak pencapaian/milestone, dan hasil) serta memonitor pelaksanaan audit.

    Pemeliharaan informasi kinerja akan memudahkan lembaga audit untukmenentukan keberhasilan pencapaian tujuan program audit kinerja danmemberikan dasar bagi pengukuran kinerja setiap waktu.

    Siklus Audit KinerjaSiklus audit kinerja akan menggambarkan tahapan atau urutan kegiatan yang harus dilalui dalam suatuaudit kinerja

    PerencanaanSurvei Pendahuluan

    Tujuan utama survei pendahuluan adalah untuk memperoleh informasi yang bersifat umummengenai semua bidang dan aspek dari entitas yang diaudit serta kegiatan dan kebijakan entitas,dalam waktu yang relattif singkat.

    Hasil survei pendahuluan berguna untuk memberikan pertimbangan mengenai perlu atautidaknya audit dilanjutkan ke tahap pengujian terinci.

    Apabila dipandang perlu untuk melakukan pengujian terinci, informasi yang diperoleh dalamsurvei pendahuluan berguna sebagai dasar untuk menyusun program pengujian terinci.

    Pelaksanaan Pelaksanaan audit kinerja juga dikenal sebagai pengujian terinci. Arahan mengenai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannyayang

    diberikan oleh survei pendahuluandituangkan dalam program pengujian terinci. Dengan demikian, efisiensi dan efektivitas pengujian terinci sangat ditentukan oleh hasil survei

    pendahuluan.

    Tujuan utama pengujian terinci adalah: Menilai apakah kinerja entitas yang diaudit sesuai dengan kriteria; Menyimpulkan apakah tujuan-tujuan audit tercapai; Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas yang diaudit,

    yang akan dituangkan dalam rekomendasi kepada auditee.Auditor akan:1. Mengumpulkan dan menguji bukti audit yang kompeten dan relevan;2. Menyusun kertas kerja;3. Menyusun dan mengomunikasikan temuan audit; serta4. Menyusun dan mendistribusikan laporan hasil audit.

    Tujuan penyusunan laporan adalah1. untuk menghindari salah tafsir antara auditor dan auditee,2. memudahkan pelaksanaan tindak lanjut, dan

  • 3. menjadi salah satu alat pengendali sosial (social controli).

    Tindak lanjut Audit kinerja dilaksanakan untuk mengadakan perbaikan terhadap kinerja entitas yang diaudit

    melalui pembberian rekomendasi. Auditor bertanggung jawab memantau sejauh mana rekomendasi dilaksanakan oleh auditee. Tujuan utama tindak lanjut audit adalah untuk meyakinkan auditor bahwa auditee telah

    memperbaiki kelemahan yang telah diidentifikasi. Kegiatan tindak lanjut dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

    1. Pemutakhiran (update) informasi,2. Tindak lanjut dikantor,3. Dan tindak lanjut di lapangan.

    Pemahaman atas Entitas yang Diaudit Pemahaman yang objektif dan komprehensif atas entitas yang akan diaudit sangat penting untuk

    mempertajam tujuan audit serta mengidentifikasikan isu-isu kritis dan penting sehingga auditdapat dilaksanakan secara lebih ekonomis, efisien, dan efektif.

    Entry Meeting: langkah awal yang strategis Dalam entry meeting, auditor harus mampumembangun kesamaan persepsi dengan auditee agar

    terjalin kerja sama yang baik. diskusi dengan manajemen entitas yang diaudit.

    Gambaran umum entitas adalah segala informasi yang terkait dengan entitas, yang dapat memberikan gambaran secara

    utuh mengenai entitas. Informasi mengenai gambaran umum entitas mencakup hal-hal sebagai berikut:

    visi, misi, dan strategi entitas; Peraturan terkait (legal mandate); Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan entitas; Lingkungan internal, eksternal, dan pihak yang terkait (stakeholders); Tugas pokok dan fungsi entitas; Struktur organisasi; Anggaran dan realisasi; Petunjuk pelaksanaan internal dan pedoman operasional yang ada; Uraian tentang sistem informasi manajemen; Key performance indicators (KPI) yang digunakan; Catatan entitas yang berupa notulen rapat pimpinan/manajemen; Hasil-hasil diskusi dengan manajemen dan stakeholders; Hasil evaluasi dan laporan audit internal entitas; Evaluasi program entitas dan rencana audit internal; serta Hasil audit terdahulu.

    Auditor harus memberikan perhatian yang lebih besar pada peraturan perundang-undangan yangberlaku, ketentuan-ketentuan lain, dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan terkait dengan entitas

  • Pemahaman atas Input, Proses, dan Output Entitas Pemahaman input, proses, dan output akan memudahkan auditor untuk mengidentifikasi

    permasalahan yang akan timbul dan akibat dari permasalahan tersebut.

    Informasi Lain Auditor juga harus memperoleh informasi penting lain yang berkaitan dengan entitas untuk

    melengkapi dua jenis informasi sebelumnya, seperti hal-hal berikut:1. Pendapat publik yang direfleksikan dalam keputusan-keputusan atau risalah-risalah

    sidang/rapat DPR.2. Informasi lain yang diperoleh melalui koordinasi antardepartemen.3. Hasil-hasil penelitian akademis.4. Hasil liputan media massa.5. Hasil audit yang lalu dan hasil review dapat menjadi sumber informasi yang sangat

    berguna.

    Dalam rangka memahami entitas, salah satu cara yang dilakukan auditor adalah dengan memahamisistem pengendalian internal (pengendalian manajemen) entitas yang akan diperiksa

    Tujuan Pengendalian Internal1. Efektivitas dan efisiensi operasi,2. Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan,3. Keandalan laporan keuangan.

    Komponen Sistem Pengendalian Internal (SPI):1. Lingkungan pengendalian (control environment) adalah kondisi lingkungan organisasi yang

    menetapkan corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran akan pengendalian.2. Penaksiran risiko (risk assesment) adalah proses yang meliputi identifikasi, analisis, dan

    pengelolaan risiko yang dihadapi oleh manajemen, yang dapat menghambat pencapaian tujuanorganisasi.

    3. Aktivitas pengendalian (control activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantumenjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan .

    4. Informasi dan komunikasi (information and communication) adalah pengidentifikasian,penangkapan dan pertukaran informasi yang memungkinkan setiap orang dapat melaksanakantanggung jawab mereka.

    5. Pemantauan (monitoring) adalah kondisi dimana seluruh sistem pengendalian organisasi harusdimonitor untuk menilai mutu dari sistem pengendalian tersebut

    Prosedur dan Teknik Pengumpulan InformasiBeberapa teknik dan prosedur yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam rangkapemahaman entitas:

    1. Melakukan wawancara (interview) dengan manajemen dan staf kunci.2. Melakukan review atas perundang-undangan, peraturan dan kebijakan, pengarahan-

    pengarahan, serta dokumen-dokumen.3. Melakukan review atas laporan kinerja entitas serta laporan mengenai rencana kerja dan

    prioritasnya.4. Melakukan review fisik terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh entitas.

  • 5. Menelusuri sistem dan prosedur pengendalian.6. Melakukan analisis terhadap hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya.7. Mengidentifikasi risiko entitas.8. Melakukan review atas laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya,

    termasuk laporan audit yang dilakukan oleh auditor lainnya.

    Laporan atas Pemahaman Entitas Hal-hal yang sebaiknya tercakup dalam laporan atas pemahaman entitas adalah:

    a) Tujuan entitasb) Hubungan akuntabilitas; dua jenis hubungan akuntabilitas, yaitu hubungan akuntabilitas

    secara internal dan hubungan akuntabilitas secara eksternal.c) Sumber dayad) Proses manajemene) Tujuan kinerjaf) Program dan operasi; apakah entitas beroperasi sesuai dengan kewenangannya dan

    bagaimana entitas mencapai tujuan dan target kinerjanya.g) Lingkungan eksternal; mencakup faktor-faktor yang relatif sulit untuk dikendalikan oleh

    manajemen (uncontrollable) seperti faktor ekonomi, politik, dan sosial.

    Identifikasi Area Kunci Area Kunci (key Area) adalah area, bidang, atau kegiatan yang merupakan fokus audit dalam

    entitas.

    Pendekatan untuk Identifikasi Area KunciPenentuan area kunci dapat dilakukan berdasarkan faktor pemilihan (selection factors) yang terdiri atas

    a) Risiko manajemen; lebih ditekankan pada risiko yang ditanggung manajemen terkaitdengan aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

    b) Signifikan suatu program yang mencakup materialitas keuangan, batas krisiskeberhasilan, dan visibilitas; Penentuan signifikansi merupakan penilaian profesionaldimana seorang auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti materialitaskeuangan, batas kritis keberhasilan, dan visibilitas.

    Materialitas keuangan; Faktor ini didasarkan pada penilaian total nilai kekayaanentitas, pengeluaran tahunan, dan/atau penerimaan tahunan dalam area yangdapat diaudit.

    Batas Kritis Keberhasilan; Batas kritis keberhasilan menunjukkan pentingnyasuatu area dalam menentukan keberhasilan suatu entitas.

    Visibilitas atau Kejelasan; Visibilitas atau kejelasan suatu area berkaitan dengandampak eksternal dari kegiatan tersebut.

    c) Dampak audit; Aspek Ekonomi

    a) Pengurangan biaya sebagai hasil dari pengadaan yang lebih baik.b) Pengurangan biaya akibat pemanfaatan sumber daya yang lebih ekonomis.c) Pengurangan fasilitas.

    Aspek Efisiensia) Peningkatan output pada tingkat input yang sama.b) Perbaikan atas pekerjaan ganda dan kurang koordinasi.

  • Aspek Efektivitasa) Perbaikan analisis kebutuhanb) Memperjelas tujuan dan kebijakan.c) Memperkenalkan tujuan dan sasaran dengan lebih baik.d) Perbaikan dalam pencapaian tujuan melalui perubahan sifat output atau

    peningkatan sasaran. Peningkatan Perencanaan, Pengendalian, dan Manajemen. Peningkatan Akuntabilitas Peningkatan Mutu Pelayanan

    d) Auditabilitas; Auditabilitas berkaitan dengan kemampuan tim audit untuk melaksanakanaudit sesuai dengan standar profesi.

    1. Auditor tidak memiliki atau mendapatkan keahlian yang disyaratkan.2. Area tersebut sedang dalam perubahan yang signifikan dan mendasar.3. Kriteria tidak tersedia untuk menilai kinerja.4. Lokasi pekerjaan lapangan tidak dapat dijangkau sehubungan dengan bencana

    alam atau alasan lain.

  • Quiz1. Manfaat Audit Kinerja (meningkatkan kinerja & akuntabilitas publik)

    meningkatkan kinerja1. Mengidentifikasi permasalahan dan alternatif penyelesaiannya.2. Mengidentifikasi sebab-sebab aktual (tidak hanya gejala atau perkiraan-perkiraan) dari suatu

    permasalahan.3. Mengidentifikasi peluang atau kemungkinan untuk mengatasi keborosan atau ketidakefisienan.4. Mengidentifikasi kriteria untuk menilai pencapaiann tujuan organisasi.5. Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal.6. Menyediakan jalur komunikasi antara tataran operasional dan manajemen.7. Melaporkan ketidakberesan.

    2. survei pendahuluan adalah untuk memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai semuabidang dan aspek dari entitas yang diaudit serta kegiatan dan kebijakan entitas, dalam waktu yangrelattif singkat.Kegiatan survei pendahuluan:1. memahami entitas yg diaudit2. mengidentifikasi area kunci3. menentukan tujuan dan ruang lingkup audit4. menetapkan kriteria audit5. mengidentifikasi jenis dan sumber bukti audit6. menyusun laporan survei pendahuluan7. mempersiapkan program pengujian terinci

    3. Hal2 penting pada entry meeting: auditor harus mampu membangun kesamaan persepsi denganauditee agar terjalin kerja sama yang baik.Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program dan kegiatan entitas yangdiaudit

    4. Area Kunci (key Area) adalah area, bidang, atau kegiatan yang merupakan fokus audit dalamentitas.Alasan: Pemilihan area kunci harus dilakukan mengingat luasnya bidang, program, dan kegiatan padaentitas yang diaudit sehingga tidak mungkin melakukan audit di seluruh area entitas. Pemilihan areakunci yang tepat memungkinkan penggunaan sumber daya audit secara lebih efisien dan efektifkarena dapat memfokuskan sumber daya pada area audit yang memiliki nilai tambah yang maksimum.

    5. area kunci dapat dilakukan berdasarkan faktor pemilihan (selection factors) yang terdiri atasa) Risiko manajemen; lebih ditekankan pada risiko yang ditanggung manajemen terkait

    dengan aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.b) Signifikan suatu program yang mencakup materialitas keuangan, batas krisis

    keberhasilan, dan visibilitas; Penentuan signifikansi merupakan penilaian profesionaldimana seorang auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti materialitaskeuangan, batas kritis keberhasilan, dan visibilitas.

  • Materialitas keuangan; Faktor ini didasarkan pada penilaian total nilai kekayaanentitas, pengeluaran tahunan, dan/atau penerimaan tahunan dalam area yangdapat diaudit.

    Batas Kritis Keberhasilan; Batas kritis keberhasilan menunjukkan pentingnyasuatu area dalam menentukan keberhasilan suatu entitas.

    Visibilitas atau Kejelasan; Visibilitas atau kejelasan suatu area berkaitan dengandampak eksternal dari kegiatan tersebut.

    c) Dampak audit; Aspek Ekonomi

    a) Pengurangan biaya sebagai hasil dari pengadaan yang lebih baik.b) Pengurangan biaya akibat pemanfaatan sumber daya yang lebih ekonomis.c) Pengurangan fasilitas.

    Aspek Efisiensia) Peningkatan output pada tingkat input yang sama.b) Perbaikan atas pekerjaan ganda dan kurang koordinasi.

    Aspek Efektivitasa) Perbaikan analisis kebutuhanb) Memperjelas tujuan dan kebijakan.c) Memperkenalkan tujuan dan sasaran dengan lebih baik.d) Perbaikan dalam pencapaian tujuan melalui perubahan sifat output atau

    peningkatan sasaran. Peningkatan Perencanaan, Pengendalian, dan Manajemen. Peningkatan Akuntabilitas Peningkatan Mutu Pelayanan

    e) Auditabilitas; Auditabilitas berkaitan dengan kemampuan tim audit untuk melaksanakanaudit sesuai dengan standar profesi.

    5. Auditor tidak memiliki atau mendapatkan keahlian yang disyaratkan.6. Area tersebut sedang dalam perubahan yang signifikan dan mendasar.7. Kriteria tidak tersedia untuk menilai kinerja.8. Lokasi pekerjaan lapangan tidak dapat dijangkau sehubungan dengan bencana

    alam atau alasan lain.

    6. Economy (Spending Less); Economy (ekonomi atau kehematan) merupakan aspek kinerja yangberkaitan dengan input, yang umumnya mengacu pada kegiatan pengadaan sumber daya.Efficiency (Spending Well); Secara sederhana, efficiency (efisiensi) merupakan perbandingan antara

    output dan input.Suatu organisasi dapat dikatakan efisien apabila organisasi tersebut:1. Menghasilkan output yang lebih besar dengan menggunakan input tertentu;2. Menghasilkan output tetap untuk input yang lebih rendah dari yang seharusnya;3. Menghasilkan produksi yang lebih besar dari penggunaan sumber dayanya;4. Mencapai hasil dengan biaya serendah mungkin.

    Terdapat 3 variabel untuk menilai efisiensi suatu pekerjaan, yaitu input, output, dan standar efisiensiEffectiveness (Spending Wisely); 2 kategori outcome, yaitu perubahan kondisi (change in state) dan

    perubahan perilaku (change in behaviour).7.