Audit Investigasi (Resume)

8
AUDIT INVESTIGASI Audit Investigasi adalah sebuah kegiatan sistematis dan terukur untuk mengungkap kecurangan sejak diketahui atau diindikasikannya sebuah peristiwa/ kejadian/ transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan; serta dapat digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan sebelumnya dalam rangka mencapai keadilan (search of the truth). Tujuan audit Investigasi Untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud Mencakup: Adanya perbuatan fraud (Obyek) Mengidentifikasi pelaku fraud (Subyek) Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus) Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak yang ditimbulkannya. Tahapan Audit Investigasi 1. Penelaahan Informasi Awal Langkah Penelaahan Informasi Awal sebagai berikut : a. Sumber Informasi b. Mengembangkan Hipotesis Awal ( SIADIBIBAG ) c. Menyusun Hasil Telaah - Informasi Awal d. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigatif Pendekatan Audit Investigasi a. Individu yang terkait dengan tindak kejahatan

Transcript of Audit Investigasi (Resume)

  • AUDIT INVESTIGASI

    Audit Investigasi adalah sebuah kegiatan sistematis dan terukur untuk

    mengungkap kecurangan sejak diketahui atau diindikasikannya sebuah peristiwa/

    kejadian/ transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan; serta dapat

    digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam

    menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan sebelumnya dalam rangka

    mencapai keadilan (search of the truth).

    Tujuan audit Investigasi

    Untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu proses pengujian,

    pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan

    fraud, dan untuk mengungkapkan fakta-fakta fraud

    Mencakup:

    Adanya perbuatan fraud (Obyek)

    Mengidentifikasi pelaku fraud (Subyek)

    Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)

    Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak yang ditimbulkannya.

    Tahapan Audit Investigasi

    1. Penelaahan Informasi Awal Langkah Penelaahan Informasi Awal sebagai berikut :

    a. Sumber Informasi

    b. Mengembangkan Hipotesis Awal ( SIADIBIBAG )

    c. Menyusun Hasil Telaah - Informasi Awal

    d. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigatif

    Pendekatan Audit Investigasi

    a. Individu yang terkait dengan tindak kejahatan

  • b. Benda-benda yang terkait dengan tindak kejahatan (Apa yang dimaksud

    dengan bukti fisik; Bagaimana memperoleh dan menyimpannya;

    Bagaimana memperoleh informasi yang optimal dari bukti fisik tersebut;

    Bagaimana mengartikan/ menafsirkan informasi yang telah diperoleh

    tersebut).

    The Case Theory Approach

    a. Analisis data yang tersedia (analyzing available data)

    b. Membuat hipotesa (creating hypothesis)

    c. Menguji hipotesa (testing the hypothesis).

    d. Menyaring dan merubah hipotesa (refining and amending the

    hypothesis)

    2. Perencanaan Perencanaan Audit Investigatif harus dapat menjawab

    What

    When

    Where

    How

    Who

    Why

    Langkah-langkah perencanaan audit investigasi

    Penetapan Sasaran, Ruang Lingkup dan Susunan Tim

    Membuat hipotesis dengan tujuan sebagai berikut :

    - Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup audit;

    - Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan hubungan antar

    fakta yang telah teridentifikasi;

    - Sebagai alat yang sederhana dalam membangun

    fakta-fakta yang tercerai-berai tanpa koordinasi ke

    dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh;

  • - Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian fakta dan

    antar fakta.

    Menyusun program kerja

    Perencanaan Sumber Daya Yang Dibutuhkan

    Perencanaan Audit Investigatif Dengan Metode SMEAC

    - S = Situation (Situasi)

    - M = Mission (Misi)

    - E = Execution (Pelaksanaan)

    - A = Administration & Logistics

    - C = Communication/ Komunikasi

    Penugasan

    3. Pelaksanaan Melakukan survey pendahuluan yaitu ,

    Sumber Informasi yang perlu di hubungi (orang, instansi/lembaga,

    badan, tempat dll)

    Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat diperoleh dari sumber

    tersebut (untuk mendukung pembuktian fraud)

    Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup, elisitasi, wawancara dsb-

    nya)

    Ekspose Awal

    Sumber data/informasi awal yang diperoleh

    Bukti-bukti awal

    Analisis

    Rekayasa Indikasi Fraud

    Simpulan awal dan Saran tindak yang perlu dilakukan pada tahap

    investigasi

    Pelaksanaan Audit Investigasi

    Pembicaraan Pendahuluan

    Pelaksanaan Program Kerja

    Penerapan Teknik Audit Investigatif

  • Melakukan Observasi dan Pengujian fisik

    Mendokumentasikan Hasil Pengujian Observasi dan Pengujian fisik

    Melakukan Wawancara

    Penandatanganan Berita Acara

    Pendokumentasian dan Evaluasi Kecukupan Bukti

    Menetapkan Jenis Penyimpangan dan Kerugian Negara

    Menegaskan apakah penyimpangan yang diindikasikan telah memenuhi

    unsur TPK atau hanya terjadi pelanggaran bersifat administratif atau

    bahkan tidak ada penyimpangan sama sekali

    Menetapkan nilai kerugian negara yang dianggap definitif berdasarkan

    bukti-bukti yang tersedia

    Pemberkasan Hasil Investigasi

    Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau Bertanggungjawab

    Kasus Posisi

    Bukti-Bukti yang Diperoleh

    o Keterangan Saksi

    Saksi Ali

    Saksi Badu

    Saksi Cecep

    o Keterangan Ahli

    Bagian Teknik

    Bagian Keuangan

    Bagian Pemasaran

    o Bukti Utama

    Bukti Transaksi

    Rekening Koran

    Bukti Dasar Pencatatan

    Bilyet, Cek

    Perhitungan fisik

    o Bukti Pendukung

  • Hasil Konfirmasi

    Risalah Rapat

    Keputusan Direksi

    Bukti Pengujian Silang

    dll

    o Keterangan Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab

    Pelaku Utama

    Pihak Pendukung

    Atasan Langsung

    o Telaahan (Isi telaahan merupakan pembuktian masing-masing unsur

    dengan alat bukti yang diperoleh, dikaitkan dengan unsur-unsur

    pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku)

    o Kesimpulan (Berisi tentang simpulan hasil investigasi secara

    menyeluruh, apakah indikasi fraud yang dituduhkan telah memenuhi

    persyaratan (terbukti), tidak terbukti ataukah masih diperlukan

    upaya pendalaman lebih lanjut beserta alasannya.

    o Saran/Rekomendasi (berisi saran tindak berupa langkah perbaikan,

    penjatuhan sanksi dan proses hukum yang harus ditempuh

    berikutnya). ??

    4. Pelaporan Laporan Hasil Audit Investigatif atas dugaan penyimpangan yang merugikan

    keuangan negara menyajikan temuan dan informasi penting lainnya dengan

    maksud untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan guna

    keperluan tindak lanjut, monitoring tindak lanjut atau untuk keperluan

    penanganan lebih lanjut.

    Tujuan Pelaporan Hasil Audit Investigasi

    Menunjang pelaksanaan kerja sama antara unit pengawasan internal

    dengan lembaga penegakan hukum, dan mudah dipahami oleh

    penggunanya dalam hal ini para staf lembaga penegakan hukum yang

    terkait.

  • Memudahkan pejabat yang berwenang dan atau pejabat obyek yang

    diperiksa dalam mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang

    berlaku.

    Bentuk Pelaporan Hasil Audit Investigasi

    - Bab I : Simpulan dan Saran

    - Bab II : Umum

    1. Dasar Audit

    2. Tujuan Audit

    3. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit

    4. Data Umum

    - Bab III : Uraian Hasil Audit Investigatif, yang memuat:

    1. Dasar Hukum Auditee

    2. Temuan Hasil Audit

    2.1. Sistem Pengendalian Intern

    2.2. Materi Temuan

    2.2.1. Jenis penyimpangan

    2.2.2. Modus operandi penyimpangan

    2.2.3. Dampak penyimpangan

    2.2.4. Sebab Penyimpangan

    2.2.5. Unsur kerja sama

    2.2.6. Pihak yang diduga terlibat

    2.3. Tindak lanjut

    3. Rekomendasi

    4. Lampiran

    Menyampaikan hasil audit investigatif, baik kepada pimpinan instansi

    maupun lembaga penegakan hukum, merupakan tahapan berikutnya

    dalam rangkaian kegiatan audit.

    Penanganan kasus yang berindikasi tindak pidana korupsi, tidak selesai

    sampai di unit pengawasan saja, namun harus diteruskan dengan proses

  • penyelidikan, penyidikan dan penuntutan yang dalam hal ini dilakukan

    oleh lembaga penegakan hukum.

    5. Tindak Lanjut

    PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT INVESTIGATIF

    Langkah Penanganan Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

    Instansi yang berwenang

    Ekpose Hasil Audit Investigatif

    Persiapan Sebagai Saksi/Pemberi Keterangan Ahli

    POTENSI TUNTUTAN HUKUM TERHADAP AUDITOR

    1. Tuntutan Pidana

    a. dapat dituntut berdasarkan Pasal 242 KUHP karena telah

    memberikan keterangan yang tidak benar (sumpah palsu).

    b. Jika ternyata keterangan yang diberikan adalah merupakan fitnah,

    maka terhadap Fraud Auditor tersebut dapat diancam pidana

    berdasarkan Pasal 317 KUHP (penistaan).

    c. kemungkinan ancaman pidana berdasarkan Pasal 322 KUHP

    (membuka rahasia) jika ternyata Fraud Auditor tersebut dengan

    sengaja tidak mengindahkan adanya Pasal 170 KUHAP atau Pasal 145

    Ayat (3) HIR (mengenai pengunduran diri dari kewajiban sebagai

    Saksi atau Ahli karena jabatan, martabat ataupun kewajiban untuk

    menyimpan rahasia)

  • 2. Tuntutan Perdata

    a. seorang Fraud Auditor yang memberikan keterangan sebagai Saksi

    maupun sebagai Ahli terbuka kemungkinan untuk dituntut secara

    perdata berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata (perbuatan melanggar

    hukum yang mengakibatkan kerugian pihak lain).

    b. Tuntutan secara perdata terhadap Fraud Auditor ini dapat diajukan

    oleh pihak yang merasa dirugikan, baik secara bersamaan atau

    terpisah dengan pengajuan tuntutan secara pidana