AUDIO VIDEO 4
-
Upload
ptaudiomedia-nusantara-raya -
Category
Documents
-
view
410 -
download
30
description
Transcript of AUDIO VIDEO 4
f i tur andalan monitor berbasis LCD maupun LED agar performanya ter l ihat lebih baik
audioHOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT
video
SHOPPING GUIDE PRODUK BARU235
loudspeaker Alexandria mampu mereproduksi permainan musik bertempo cepat tanpa terkesan kedodoran
kualitas lensa, microphone dan merekam event tanpa kompromi
Uji Coba Camcorder Sony NEX-VG20
EDISI 04 / THN. II / JANUARI 2012
4 audio Januari 2012video
contents 8 NEW PRODUCT
Panasonic TC-L32X30 32” Viera, JVC GZ-HM445.
12 PRODUCT INFO
Panasonic Viera TC-P50GT30, Samsung HT-D6500W, Sony Tablet S, iHome iHM79.
14 THEME
Dynamic Contrast Ratio.
18 REVIEW 1
Uji Coba Camcorder Sony NEX-VG20.
22REVIEW 2
Uji Coba Monitor Audio - ideck 200.
24 REVIEW 3
KEF XQ10.
26 REVIEW 4Mission MX-1.
28 REVIEW 5
AudioLab 8200CD.
30 HI END 1
Alexandria Not a Woman’s Name.
34HI END 2
JBL dan Mark Levinson Koor Bersama Mengguncang Kamar
38 HOME THEATER
Fast Five Bukan Menarik Peti Kosong.
42 INTERIOR
Modern Minimalis Springhill.
46 TIPS & TRICKS
Membangun Sendiri Sistem Karaoke di Rumah.
50 VISIT 1
Aventage Series.
54 VISIT 2
Lenovo Luncurkan Ponsel 3,5G Dual SIM Android.
56REVIEW CD
Pinkan Mambo : “Tentang Cinta” ; Patrick Stump : “Soul Punk” ; Lady Antebellum : ‘Own The Night’ ; ZZ Top : ‘A Tribute From Friends” ; Helloween : “7 Sinners “; Il Volo : ‘Special Christmas Edition’ ; Michael Buble : ‘Christmas” ; Rossa : “The Best Of” ; Pixie Lott : “Young
Foolish Happy”
75SHOPPING GUIDE
TV Plasma, TV LED, TV LCD, HTIB, Blu-Ray, Camcorder, Micro Compo.
8
12
14
18
54
62
22
26
28
24
30
34
38
42
5 audio Januari 2012video
6 audio Januari 2012video
Tjandra Ghozalli
Budi Santoso
David Susilo, Doharto Simatupang
Dita Nursari
Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke,
Herwin, Tony Susanto, Wiyono.
Cecep
A. Aziz
Fajar Tri Pertiwi
Ridwan Candra
A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno
Jl. Pulo Buaran III F5-6 BPSP-Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
Telp: (021) 4619502
Fax: (021) 46826450
PT Audiomedia Nusantara Raya
Mario Alisjahbana
Milyanti Yani
Lukmanul Hakim Adham
Pemimpin Umum
Pemimpin Redaksi
Redaksi
Sekretaris Redaksi
Kontributor
Grafis
Manajer Iklan
Promosi
Keuangan
Fotografer
Alamat Redaksi
Penerbit
Pres Dir
Pres Kom
Komisaris
Group MediaIr. Tjandra GhozalliPemimpin Umum
audiovideo
Tak terasa – kita sudah memasuki tahun 2012. Ini adalah majalah Audio Video on-line edisi Januari 2012, no.4. Komunitas penggemar audio dan video seperti komunitas lainnya, tentu mempunyai filosofi yang
beraneka ragam dalam mendifinisikan “kesempurnaan” suatu perangkat. Ada yang menyukai musik yang berasal dari PH (pir-ingan hitam), ada yang menyukai dari CD. Ada yang menyukai amplifier vacuum tube namun ada juga yang menyukai amplifier solid state. Perbedaan filosofi memang bagus, supaya ada warna warni di dalam teknologi audio sehingga tidak monoton alias begitu begitu saja yang membosankan. Sebetulnya berdebat itu sehat, menambah wawasan – namun tentu saja harus sportif dan berada dalam koridor kesopanan yang tidak menyerang pribadi orang per orang. Di Belanda ada kelompok penyuka audio “Glass Audio Club” yang secara rutin mengadakan pertemuan
BERDEBAT ITU SEHATtriwulanan untuk membahas perangkat audio high end yang tengah “in”. Ketika mereka bertemu, maka mulailah melemparkan penda-pat tentang kualitas perangkat audio yang sedang diperdengarkan. Ada yang bilang “begini” dan ada pula yang “begono”. Mereka berdebat serius – masing masing membawa “jurus” pamungkasnya. Sudah barang tentu ada “juri” (moderator) yang mencegah terjadin-ya benturan fisik. Dan juri ini yang menentukan resume yang diambil dari perdebatan itu. Hal yang sama terjadi di komunitas kita Avifans. Anda boleh lemparkan argumen dari sebuah produk ke milis [email protected]. Silahkan berdebat, karena berdebat itu sehat dan membuat kita semakin mencintai hobi yang kita geluti. Jadi mulai edisi ini apabila Anda menemukan suatu pernyataan yang berlawanan dari yang ditulis di artikel, silahkan membuat sanggahan ke milis Avifans. Saya harap dengan adanya kegiatan ini maka hobi audio video di negara kita semakin dikenal dan semakin semarak.
7 audio Januari 2012video
8 audio Januari 2012video
NEW
PROD
UCT
DOMESTIKby: Budi Santoso
GZ-HM445 HD adalah sebuah cam-
corder full HD (1080P) keluaran JVC dengan sen-sor CMOS yang dapat menghasilkan gambar video lebih baik walaupun berada di dalam ruang yang kurang cahaya karena sudah dilengkapi lampu LED untuk bantuan pencahayaan. Camcorder yang memiliki Zoom optikal sampai 40x ini juga telah dilengkapi dengan performa dari fitur “Image Stabilization” secara optik yang akan memastikan bahwa hasil gambar foto tanpa efek blur. Objek bidikan dan hasil rekaman
JVC GZ-HM445
Produk besutan Panasonic yang satu ini merupakan seri Viera dengan ukuran layar 32 inci yang didukung oleh fitur 3D
color management yang mampu men-ingkatkan hue, saturation dan tingkat kecerahan secara akurat. Teknologi link Viera memungkinkan Anda menikmati kenyamanan dari satu remote control untuk mengoperasikan dan mengenda-likan semua perangkat hiburan rumah yang kompatibel. Termasuk mengguna-kan HDMI CEC standar agar dengan mudah mengaktifkan dan kontrol HDMI-komponen yang kompatibel tanpa harus menggunakan remote kontrol ganda. Sudut pandang yang lebar dari panel LCD IPS memungkinkan pemirsa menikmati gambar yang superior dari kiri, kanan, atas atau
Panasonic TC-L32X30 32” Viera
bawah sampai 178 derajat. Panel IPS Alpha akan memberikan perbaikan dalam off-axis rasio kontras bila dibandingkan dengan panel LCD konvensional.
dapat ditampilkan secara baik di LCD layar sentuh berukuran 2,7 inci yang sudah ter-integrasi. Perekam video HD ini juga dapat mengambil gambar foto dan media peny-impanannya disediakan 2 (dua) slot kartu memori SD/SDHC/SDXC.
9 audio Januari 2012video
10 audio Januari 2012video
Untuk menonton tayangan film, Anda akan dimanjakan oleh warna TV berbasis Plasma yang kaya dan dinamis. Panasonic
TC-P50GT30 mampu menampilkan fitur yang brilian, seperti Netflix ®, Hulu Plus ™, dan lebih (berlangganan diperlukan untuk beberapa layanan). Anda dapat menghubungkan pemutar Blu-ray 3D tanpa menggunakan kacamata 3D, di mana tayan-gan film dapat ditampilkan melampaui batas layar Anda.
GT30 menawarkan desain yang ramping dan tidak menyita ruang tamu, walau ukuran layarnya sebesar 49,9 inci. Untuk fitur suara, Panasonic VIERA® TCP50GT30 menawar-kan sistem THX® dan kemampuan gambar video 2D yang dapat dikonversi menjadi 3D, sehingga dapat menampilkan film dengan
Panasonic VIERA TC-P50GT30
kualitas bioskop.TV Panasonic ini built-in Wi-Fi, seh-
ingga Anda akan dapat menikmati internet tanpa kabel, serta menonton episode terba-ru dari acara favorit di Hulu Plus dan film streaming dari Netflix. Anda juga dapat me-manfaatkan TV ini dengan Skype bila Anda menambahkan sebuah kamera opsional.
Samsung HT-D6500W
Samsung HT-D6500W adalah sistem home theater yang kompak dan mampu memberikan Anda pilihan hiburan yang banyak. Anda
dapat memutar film dengan format Blu-ray dengan kualitas gambar yang spektakuler, dalam 2D maupun 3D, lengkap dengan tata suara surround menarik dari sebuah sistem
lima-speaker. Anda juga dapat menon-ton film dan men-dengarkan musik dari layanan online populer seperti
Netflix®, dan Pandora® radio internet atau bermain lagu favorit Anda dari iPod® Anda atau iPhone®. Dengan adanya penerima nirkabel untuk speaker belakang, Anda diberikan fleksibilitas setup secara ekstra.
Dengan built-in Blu-ray player, tentu-nya akan menghadirkan kualitas gambar definisi tinggi yang menakjubkan di layar monitor dengan resolusi full HD. Sistem ini juga mendukung format suara surround
terbaru, seperti Dolby® TrueHD dan DTS-HD Mas-ter Audio®, bahkan bagi penggemar gadget, disedia-kan iPod docking, sehingga Anda dapat menikmati akses koleksi musik digital dengan mudah.
PROD
UCT I
NFO
by: Budi Santoso
11 audio Januari 2012video
12 audio Januari 2012video
PROD
UCT I
NFO
by: Budi Santoso
iHome iHM79 Bayangkan jika Anda memegang sebuah kapsul kecil di telapak tangan Anda, kemudian dengan gerakan tangan sedikit cekatan,
abracadabra, maka berubah menjadi sistem speaker portabel yang mampu mengeluar-kan suara dengan jelas dari iPod® Anda. Itulah konsep dibalik speaker portabel iHome iHM79. Speaker tersebut telah
built-in baterai rechargeable yang dapat Anda isi ulang melalui port USB dari komputer maupun char-ger adaptor. Selain mendukung iPod dan iPhone, dengan dukun-gan koneksi audio Minijack, maka speaker ini kompatibel dengan perangkat portabel atau komputer yang memiliki out-put headphone minijack. Jadi, Anda dapat mendengarkan suara
dari peranti konsol game ponsel, PDA, MP3 player, bahkan untuk
pemutar CD portabel.
Dengan Sony Tablet S, Anda dapat mengontrol A / V sistem, untuk menonton film dan serta program
acara untuk menonton di TV dimanapun Anda berada. Seperti fungsi tablet kelas atas, Anda difasilitasi dengan fitur on-line untuk membaca e-book, mengirim email, surfing internet, bermain game, maupun mendengar lagu, dan tentunya dengan kemampuan yang tidak terbatas.
Tablet keluaran Sony ini didukung oleh layar LCD sentuh dengan ukuran 9,4 inci dengan resolusi layar 1280 x 800 yang smooth, serta dilengkapi dengan memory flash 32 GB sebagai storage-nya. Selain
Sony Tablet S
terdapat fitur Wi-Fi, juga built-in IR remote control khusus untuk produk Sony, seperti untuk TV, Blu-ray player, stereo set dan lain-nya. Tablet ini juga difasilitasi oleh dua kam-era belakang 5 megapiksel dan depan 0,3 megapiksel. Dan sebagai operating system utamanya, Sony Tablet S berbasis Android Honeycomb 3.1.
13 audio Januari 2012video
14 audio Januari 2012video
THEM
ATHEMA
by: Budi Santoso
Istilah Contrast Ratio dalam dunia pertelevisian sebenarnya sudah cukup lama dikenal, hanya saja pada saat peralihan teknologi TV tabung ke jenisTV LCD, istilah tersebut menjadi semakin dilirik oleh para pengguna monitor berbasis LCD maupun LED, bahkan ban-yak merek yang menjadikan fitur tersebut sebagai andalan agar performanya terlihat baik.
Dynamic Contrast Ratio
15 audio Januari 2012video
Seperti kita tahu, bahwa rasio kontras dari sebuah TV LCD pada dasarnya adalah merupakan tingkat kecerahan yang dapat ditampilkan oleh layar, di
mana semakin tinggi rasio kontrasnya, tentunya semakin baik kualitas gambarnya. Sedangkan rasio kontras dinamis (dynamic contrast ratio) adalah teknologi yang diciptakan untuk mening-katkan jumlah level kecerahan dengan mengu-rangi pancaran cahaya dari lampu di TV LCD. Misalnya, untuk meningkatkan kualitas warna agar lebih gelap, maka lampu LCD akan redup sendiri bukan hanya menunjukkan warna gelap ketika lampu menyala dengan kekuatan penuh. Hal ini memungkinkan untuk rasio kon-tras menjadi terkesan sangat tinggi dan dinamis.
Namun kadang, rasio kontras dinamis dinyata-kan sebagai data statistik yang menyesatkan.
Jangan membandingkan rasio kontras antara dua produsen yang berbeda, karena tidak ada metode yang akurat untuk mengukur rasio kontras dengan standar yang berbeda. Namun, jika Anda membandingkan rasio kontras dinamis antara monitor merek yang sama, maka hasil pengukuran akan lebih akurat.
Jika melihat kata”dinamis” di mana saja da-lam spesifikasi dari TV LCD milik Anda, maka akan memiliki backlight (yang saat ini didu-kung oleh teknologi LED) yang dapat disesuai-kan. Sedangkan untuk TV yang tidak memiliki cahaya latar yang dapat diatur (bukan rasio kontras dinamis), maka tingkat kecerahannya
16 audio Januari 2012video
THEMAby: Budi Santoso
THEM
Aakan tidak signifikan. Namun, akan sulit untuk menemukan sebuah TV LCD tanpa back-light pada saat ini, karena hampir setiap TV LCD kini hadir den-gan bantuan cahaya LED sebagai backlight. Walaupun begitu, kinerja grayscale dari layar juga tidak kalah penting, karena tingkat skala abu-abu sebuah TV LCD jauh lebih utama dari pada rasio kontras sangat tinggi dan dinamis. ApA ITu ConTRAST RATIo RATA-RATA?
Rasio kontras rata-rata meru-pakan sebuah sistem tampilan layar yang didefinisikan sebagai rasio pencahayaan dari warna terang, yaitu putih dengan warna yang paling gelap, yaitu hitam. Inilah yang menjadi patokan untuk menghasilkan nilai rasio kontras. Untuk hasil pengukuran warna terang ke warna gelap dapat berlaku pada jenis monitor komputer, tele-visi sinar katoda, televisi LCD atau sejenisnya. METoDE pEngukuRAn
Dalam layar tampilan putih dibandingkan dengan layar tampilan hitam, merupakan salah satu metode yang dipakai dalam pengukuran rasio kontras statis atau dinamis. Metode ini
tentunya mengesampingkan efek cahaya ruang dan memberikan rasio yang ideal. Selama efek cahaya ruang tetap sama, proporsi yang sama cahaya yang dipantulkan dari layar hitam dan putih.
Metode lain adalah penggunaan kontras ANSI denagn pola uji luminositas citra yang diu-kur secara bersamaan. Dalam hal rasio kontras dinamis untuk LCD TV atau beberapa tampilan lainnya, metode yang paling efektif adalah pen-gukuran pada metode off, di mana rasio kontras statis diukur dengan metode kontras ANSI. Sedangkan rasio kontras dinamis lebih match untuk digunakan pada teknologi LCD terbaru, termasuk Plasma serta LED.
Definisi rasio kontras dinamis adalah jumlah putih cemerlang dalam sebuah adegan terang atau gambar yang diambil dan dibandingkan dengan hitam yang paling gelap dalam sebuah adegan. Jadi, jika menonton di ruangan gelap, rasio kontras potensial statis dari panel LCD di adegan gelap akan diuntungkan. Intensitas cahaya yang dipancarkan atau kecerahan diukur dalam candela per meter persegi (cd/m2).
RASIo konTRAS DInAMIS yAng BAIk
Ketika mempertimbangkan rasio kontras di-namis yang paling baik, Anda perlu mempertim-bangkan kemampuan mata manusia yang dapat mengatasi rasio kontras 1000 : 1 pada setiap
17 audio Januari 2012video
satu yang penting. Karena Anda tidak peduli seberapa besar layar kosong hitam-hitam atau semua-putih dapat terlihat. Yang penting adalah tingkat kontras yang dapat dihadirkan secara real.
Mungkin pada waktu silam, dengan rasio kontras 5000:1 sudah dianggap fenomenal. Apalagi diluncurkan TV LCD dengan rasio kontras 10.000 : 1, bahkan saat ini rasio kontras 400,000 : 1 sampai 1.000.000 : 1 sudah menjadi salah satu fitur yang diunggulkan. Kini layar LED berbasis LCD mengklaim rasio kontras yang tak terbatas. Tentunya, ini adalah rasio kontras dinamis (meskipun kata “dinamis” ser-ing tinggalkan).
Dan yang patut dipahami, bahwa tidak ada aturan untuk pengujian rasio kontras, bahkan setiap produsen bebas untuk merancang prose-dur pengujian mereka sendiri. Karena produsen yang berbeda menggunakan prosedur pengujian dengan trik yang berbeda pula. Bahkan model dari produsen yang sama tetapi dengan model dari produksi tahun yang berbeda, ternyata tidak memberikan dasar yang akurat untuk perbandingan rasio kontras, karena setiap produsen terus me-nyempurnakan trik yang mereka gunakan untuk mengembang-kan angka kontras ra-sio.Semua itu kembali pada para pengguna TV LCD, apakah den-gan fitur rasio kontras yang jauh melebihi jumlah minimum apa diperlukan untuk me-lihat tayangan dengan nyaman. Ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan, apakah perlu membayar ekstra untuk rasio kontras tertinggi sedangkan untuk tingkat ke-nyamanannya tidak pernah memanfaatkan tingkat rasio kontras secara maksimum.
titik waktu. Karena mata manusia juga dapat mengubah sensitivitas terhadap cahaya dengan waktu. Sebagai contoh, jika Anda langsung masuk dalam ruangan gelap dari kondisi terang sinar matahari, mata Anda akan memakan waktu sekitar setengah jam untuk dapat menyesuaikan diri. Rasio kontras secara keseluruhan dapat menghasilkan lebih dari 1.000.000 : 1 dalam hitungan singkat. Jadi, rasio kontras dinamis yang baik harus di atas 1500 : 1, sedangkan un-tuk rasio kontras dinamis terbaik untuk TV LCD akan berada di atas 10.000 : 1.
Kontras Dinamis statis vs rasio
Ada dua jenis rasio kontras : Rasio kontras statis - juga dikenal sebagai rasio kontras asli - mengukur tampilan TV hitam terhitam dan terang putih dapat pada waktu yang bersamaan. Untuk rasio kontras dinamis, mengacu pada gelap hitam dan putih terangnya layar selama rentang seluruh pengujian, maka hasil angka yang tinggi selalu lebih mengesankan, sehingga yang digunakan dalam hampir semua promosi pada setiap TV LCD yang ditawarkan.
Tentu saja rasio kontras statis adalah salah
18 audio Januari 2012video
REVI
EWby: David Susilo
PRODUK
HARGA
SPESIFIKASI
US$ 2,199
Sony NEX-VG20
Battery Life: up to 12 hoursPower: 4W x 2 <0.1%THD, 5V in 2W x 2 <0.1%THD, 3.6V inOutput Level: 97dB @ 0.5m, 5V 95dB @ 0.5m, 3.6VFreq. Response: 80Hz-20kHz (DIN 4500)Connections:power in, audio in, sub ouAC Adapter: 5V 2A Max 15WAccessories: included: AC adapter, USB cable, 3.5mm audio cable, travel pouch, anti-slip acoustic matDimensions: 143 x 55 x 35 mm (5.6 x 2.2 x 1.4 inch)Weight: 269 gram (9.5 oz)
Uji Coba Camcorder Sony NEX-VG20
Tahun 2010 merupakan anniversary Handycam yang ke 25 dan Sony merilis camcorder NEX-VG10. Tahun ini, tahun ke-
26, Sony meng-update beberapa fitur penting ke Handycam tersebut dan dirilis ulang dengan nama NEX-VG20. Berapa bagusnya dan apa saja perbedaan pentingnya sih?
Dari segi spesifikasi, Handycam ini sangatlah hebat. Sensor kamera berukuran APS-C (antara 6 hingga 10 kali ukuran sen-sor camcorder biasa), bias merekam dengan format AVCHD dengan data-rate 24 Mbps (kurang lebih setara dengan data-rate cakram blu-ray) dan lensa yang dapat diganti-ganti (interchangeable lens) yang tidak saja harus menggunakan lensa Sony, tetapi dengan adapter khusus dari Sony, pengguna dengan mudah bisa menggunakan lensa Canon atau
Nikon. Paket NEX-VG20 termasuk lensa 18-200mm dengan optical stabilizer system (OSS) berharga sekitar $2,199 . Yang luar biasa adalah paket kamera ini dating dengan charger batere terpisah sehingga pengguna tidak harus menggunakan camcordernya sebagai charger. Ditambah lagi untuk mik-rofon kamera, digunakan mikrofon berkuali-tas amat tinggi yang bisa directionality-nya dapat diubah dari mono, stereo, dan Dolby Digital surround. Masih kurang? Sebagai anti debu dan anti angin (sehingga suara tiupan angin tidak terekam), Sony sudah menyediakan “dead cat” filter.
KUaliTaS lENSa NyariS TaNpa Kompromi
Kualitas lensa 18-200mm f/3.5-6.3 OSS, untuk standar camcorder, sangatlah baik.
rEViEW
19 audio Januari 2012video
Karena menggunakan sensor APS-C, lensa ini kurang lebih setara dengan lensa 28m-300mm layaknya kamera 35mm. Built-qual-ity-nya sangat baik dengan feel yang mantap ditangan tanpa adanya perasaan memgang lensa murah. Di titik wide-angle terbesar, distorsi relatif kecil sehingga objek di kiri/kanan layar tidak terlalu kelihatan bengkok seperti layaknya camcorder biasa dengan wide-angle 28mm equivalent.
Aberasi warna dan purple-fringing juga hamper tidak terlihat meskipun hasdil reka-man saya tonton di layar seukuran 9 kaki dari jarak 9 kaki. Keempat sudut frame juga cukup tajam dan vignetting juga tak terlihat. Malah dibandingkan dengan lensa yang di-gunakan oleh BBC-UK untuk merekam seri blu-ray “Planet Eartth” masih kalah diband-ingkan dengan lensa kamera ini.
KUaliTaS miCrophoNE TaNpa Kompromi
Lihat saja foto mikrofon yang saya ambil, how cool is that? Di dalam modul mikrofon tersebut Sony meletakkan empat mikrofon terpisah dan ada control di menu setting untuk merekam suara dengan mode mono, stereo maupun surround. Juga untuk men-guarangi suara tiupan angin, Sony memberi-kan “dead cat” filter sehingga tiupan angin ter-filter tanpa harus menggunakan shevling
EQ yang biasa digunakan oleh camcorder biasa yang mengurangi suara angin dengan cara membuang frekuensi bass yang jus-tru malah merusak kualitas suara. Dengan menggunakan “dead cat” filter, suara bass tetap terekam dengan baik dengan respons frekuensi yang lengkap dari 20 Hz hingga 20 kHz.
Lebih asik lagi, bila ada yang mau mer-ekam audio soundtrack tanpa mikrofon (misalnya audio output dari mixing board), NEX-VG20 menyediakan audio input beru-pa colokan stereo 3.5mm dengan auto DAN manual volume control (versi NEX-VG10 hanya ada auto volume control)
proSES mErEKam EVENT TaNpa Kompromi
Seperti camcorder manapun, NEX-VG20 dilengkapi dengan sistim full auto, hanya bedanya karena ukuran sensor yang sangat besar serta prosesor yang sangat canggih, auto fokus bergerak sangat cepat dan akurat, serta pengambilan gambar low-light dan dalam-ruangan sangatlah bersih. Handycam ini juga tidak hanya bisa menerima versi “kuntet” dari Memory Stick, tetapi juga bisa menggunakan SD card atau AD-HC card biasa, Tentu diperlukan SD/SDHC berkecepatan Class-6 atau lebih tinggi untuk pengambilan gambar HD yang jernih tanpa
Lensa Camcorder Sony NEX-VG20
Microphone Camcorder Sony NEX-VG20
20 audio Januari 2012video
REV
IEW
artifak. Fungsi lain yang mengagumkan adalah sensor-gain setinggi +27dB sehingga bila ruangan terlalu gelap, pengguna bisa menaikkan sensor gain (seperti menaikkan ISO di kamera digital) sehingga pengam-bilan di lingkungan low-light tidak melulu kelihatan kusam dan gelap (under exposed). Lebih hebat lagi, pengguna bisa mengguna-kan Automatic Sensor Gain sehingga expo-sure bisa dideteksi dan ditanggulangi oleh NEX-VG20 secara otomatis meskipun reak-sinya agak sedikit lambat. Tetap jauh lebih baik daripada tidak menggunakan Automatic Sensor Gain sama sekali.
Kehebatan terbesar dari handycam ini adalah posisi peletakan mikrofon, handle pegangan serta distribusi berat yang sangat berimbang. Untuk pengambilan gambar yang stabil, kamera perlu di-handle dengan se-stabil mungkin. Dengan distribusi berat yang nyaris sempurna serta handle pegangan yang sangat ergonomis, hasi gambar yang diambil sangatlah stabil, apalagi setelah ditambah kemampuan anti-getar dari Optical Stabilizer System di bagian dalam lensanya.
Dengan menggunakan batere tambahan NP-FV100, kemampuan power-on/recording Handycam ini hampir full 8-jam (4 jam bila menggunakan batere NP-FV70 yang sudah
termasuk didalam paket). Hal ini bisa dica-pai karena kamera ini tidak menggunakan motorized zoom. Zoom in serta zoom out harus dilakukan secara manual. Hal ini mer-upakan hal yang sangat ideal karena bukan saja menghemat batere, tetapi juga pengguna bisa mengatur sesuai selera berapa cepat atau lambatnya kecepatan zooming dan juga bisa mendapatkan titik zooming yang akurat sesuai selera masing-masing pengguna.
KESimpUlaNDibandingkan pendahulunya, NEX-
VG10, Handycam NEX-VG20 ini lebih merupakan revisi dengan ditambahnya full-manual control, touch focus dimana pengguna tinggal menunjuk objek yang mau difokus di touch-panel LCD, pilihan untuk menggunakan manual Audio Level Control serta tombol record on/off yang ada di handle Handycam. Dimana semua revisi tersebut sangatlah berguna dan membuat kamera ini menjadi Handycam yang sem-purna dari sudut pandang konsumen amatir maupun advanced hobbyist.
Harga yang relatif tinggi, bila dibanding-kan dengat fitur dan kualitas yang dihasil-kan membuat camcorder ini menjadi relatif murah.
by: David Susilo
rEViEW
20 audio Januari 2012video
21 audio Januari 2012video
22 audio Januari 2012video
Frequency Response : 60Hz – 30kHzMaximum S.P.L (dBA) : 104 dBAPower Output : Bass 2 x 50 wattsTweeter 2 x 20 wattsSystem Configuration : 2 way portedAuxiliary input imped-ance/sensitivity : 10K Ohms/300mVSignal to Noise SNR : 94dBA.C input Voltage : 100-240v (auto range)Amplifier category : Class DPower consumption : <0.33 watts (standby)150 watts maximumWeight : 2 4.54 Kgs (10 lbs)
PRODUK
HARGA
SPESIFIKASI
Na
Monitor Audio - ideck 200
Setiap speaker driver, baik tweeter maupun woofer, menggunakan C-CAM Meta. (Ceramic-Coated Aluminum and Magnesium) yang
lebih kaku dari bahan kertas biasa sehingga tidak menimbulkan distori maupun anti-fase Bahan C-Cam ini aslinya digunakan sebagai bahan internal mesin jet karena sifatnya yang sangat kuat bebas distorsi. Speaker-speaker ini lalu diamplifikasi dengan amplifier digital Class D dengan sistim bi-amplification (satu amplifier stereo untuk tweeter, satu amplifier stereo lagi untuk woofer) sehingga suara lebih bersih dan tidak mungkin terjadi negative feedback yang bisa merusak kualitas suara. Dengan sistim bi-ampilifikasi, setiap amplifier hanya
Uji Coba monitor audio - ideck 200
REVI
EWby: David Susilo
berkonsentras di “range” frekuensi tertentu sehingga distorsipun menjadi sangatlah rendah dan tidak mungkin terjadi distorsi crosstalk antar frekuensi yang biasanya terjadi oleh passive-crossover di dalam speaker. Hasilnya? Secara matematis sistim seperti ini bisa menghasilkan suara yang jangat bersih.
Monitor Audio i-Deck 200 juga menggu-nakan sistim BLM Technology (Bass Level Management), diamana suara bass akan tetap terdengar bersih, jernih dan jelas dimanapun alat ini diletakkan. Hal ini dicapai dengan sistim kalibrasi otomatis untuk frekuensi bass yang otomatis mengkalibrasi-diri ketika i-Deck 200 ini dinyalakan.
SEGi poSiTif Untuk mencoba “automatic position
correction” dari sistim BLM Technology, saya letakkan Monitor Audio i-Deck 200
rEViEW
22 audio Januari 2012video
23 audio Januari 2012video
di berbagai tempat yang saya tahu respons bass-nya terlalu tinggi, normal, dan lemah. Menggunakan test tone serta Real Time Analyzer, terbukti jelas bahwa dimanapun i-Deck 200 ini diletakkan, frekuensi bass-nya bisa dibilan relatif tidak berubah. Ditambah lagi apakah diputar dengan volume suara rendah maupun tinggi, respons bass tetap terjaga dengan nyaris sempurna.
Yang paling penting, musik apapun yang saya putar (saya gunakan dari easy listen-ing hingga Heavy Metal), Monitor Audio i-Deck 200 ini bisa mereproduksi dengan cukup akurat, terutama di level volume ren-dah dan menengah dimana rata-rata pembeli alat macam ini biasanya meng-set volume level-nya lebih sebagai background music
SEGi NEGaTif Tidak banyak. A udiophile-grade DAC
yang digunakan oleh i-Deck 200 ini san-
gatlah efektif tetapi sayangnya satu-satunya digital input hanyalah dari koneksi iPod. Dengan tidak adanya digital input (baik optical maupun S/PDIF coaxial), penggu-naan alat ini terbatas hanya untuk iPod saja. Sayang, padahal DAC sebagus itu menjadi tidak bisa digunakan secara maksimal; mis-lanya dengan menggunakan CD transport. However, I’m nitpicking here.
KESimpUlaNKualitas suara Monitor i-Deck 200 ini
sangat enak didengar. Tetapi akurasi suara masih belum sempurna (hingga saat ini saya belum ketemu iPod dock yang akurasi suar-anya sempurna). Yang pasti, dibandingkan dengan B&W Zeppelin milik saya, Monitor Audio i-Deck 200 ini terdengar jauh lebih nyaman dan enak ditelinga dengan respons bass yang jauh lebih baik.
24 audio Januari 2012video
KEf XQ10merek KEF memang
bukan wajah baru dalam menghasilkan sistem tata suara audio home, bahkan
kiprahnya di dunia audio-video sudah tidak diragukan lagi, terutama dengan penggunaan driver yang berkualitas, sehingga KEF memiliki konsumen yang cukup fanatik sebagai media reproduksi suara untuk memenuhi kebutuhan audio rumahan.
Cukup banyak varian produk loudspeaker buatan KEF yang beredar di Indonesia, kini kami kedatangan sistem speaker seri XQ10
yang masuk dalam jajaran loudspeaker model bookshelf yang khusus dirancang untuk keperluan home audio, cukup banyak fitur yang ditawarkan juga tidak jauh ber-beda dengan seri-seri sebelumnya, di mana terdiri dari sepasang speaker yang dikemas dalam kotak model kompak.
XQ10s didesain dengan sistem 2-jalur, walau terlihat seperti sebuah driver tunggal. Karena dikemas dengan teknologi yang be-rasal dari Reference Series, fitur generasi baru KEF dengan Uni-Q ® array dipadu dengan fitur Waveguide pada tweeter yang
PRODUK
HARGA
SPESIFIKASI
Na
KEF XQ10
REVI
EWby: Budi Santoso
rEViEW
Impedansi : 8 ohmRekomendasi Amplifier : 15 - 100 watt Tanggapan Frekuensi : 63 Hz - 55 kHzFrekuensi Crossover : 2 kHzDimensi : 330 x 190 x 247 mm Bobot : 6,4 kg
25 audio Januari 2012video
mampu memberikan respons frekuensi yang halus dan tinggi dengan dispersei lebih luas.
Melihat tampilan KEF XQ10, maka terkesan sebuah kemudahan sistem pengop-erasian ditawarkan di sini, karena didukung oleh terminal masukan yang kompatibel den-gan berbagai jenis kabel, termasuk dengan fasilitas binding-post yang dapat diaplikasi-kan untuk sistem bi-wire maupun bi-amp, sehingga memudahkan penggunanya. Waktu kami mencoba memutar beberapa musik dari format CD dan MP3 dari sistem audio standar, speaker ini mampu mereproduksi suaranya secara jernih dan smooth, di mana kualitas trebel sudah cukup membuat telinga kita tergelitik, bahkan tanpa menggunakan
modul bass terpisah, kualitas bass tergolong cukup baik, sehingga diperoleh tonal balance yang tidak kalah dengan speaker home yang berukuran besar.
Dari hasil pengujian kami secara keselu-ruhan, kualitas audio dari KEF XQ10 boleh dibilang lebih dari cukup untuk menghan-tarkan anda saat mendengarkan musik serta menghadirkan efek suara dengan panorama panggung yang terasa luas, bahkan mampu merespons musik berdinamika tinggi dengan kualitas bass lembut namun tetap gesit. Dan cukup mudah dari segi penempatan loud-speaker.
Dalam hal lain, kualitas suara cukup menjanjikan dan positif untuk jenis speaker dengan dimensi yang tidak besar. Frekuensi Mid dan treble memiliki koherensi yang baik, lebih-lebih tidak terjadi pergeser-an fase yang tidak diinginkan , sehingga kualitas bunyi dengan musical yang tidak mengecewakan.
Secara umum, produk KEF ini men-yuguhkan kualitas midrange yang seim-bang dengan efek yang halus. Frekuensi tinggi yang hadir terdengar tepat. Pada akhirnya, XQ-10 yang “dipaku “di depan sofa dengar kami, mampu menciptakan sebuah nuansa ruang konser kecil yang nya-man didengar.
26 audio Januari 2012video
PRODUK
HARGA
SPESIFIKASI
Na
Mission mx-1
REVI
EW
Setelah sekian lama tidak me-review produk Mission, kekangengan pada loudspeaker buatan Inggris tersebut akhirnya terwujud juga,
kali ini adalah dari MX Series yang salah satunya adalah MX-1 yang merupakan jenis loudspeaker model bookshelf.
Dengan penampilan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk desain kotak maupun
susunan drivernya, MX-1 tetap mempertah-ankan posisi driver high yang selalu berada di bawah driver mid/bas, sehingga Mission juga memiliki karakter suara yang juga khas.
Pada bafel depan memang terlihat dua susun driver midbas dan tweeter yang terkesan terbalik, dengan pengaman grill kain yang dikemas rapi sesuai ukuran driver, sedangkan pada bagian belakang kotak
by: Budi Santoso
rEViEW
Format : Stand/ShelfEnclosure type : 2-way reflexUnit Driver : bass/mid 5” tweeter 1” DomeFrekuensi Crossover : 3kHzTanggapan frekuensi +/-3dB : 58Hz - 20kHzSensitivitas SPL/M @ 2.83V : 86dBVolume liters : 12.4Nominal impedance : 8 ohmRekomendasi amplifier : 25 - 100WDimensi (H x W x D) inches : 11”x 6.75”x 10.15”Bobot : 11 lbs
miSSioN mX-1
27 audio Januari 2012video
terdapat binding post terminal dari amplifier yang juga terlihat eksk-lusif, dimana terdapat port udara yang meng-hadap ke belakang, sehingga Anda akan dapat mengatur kete-balan bas dari dinding sesuai keinginan.
MX Series meru-pakan terobosan baru dari banyaknya var-ian loudspeaker bua-tan Mission. Seperti produk terdahulunya yang ditujukan pada para Audiophile den-gan memberikan pengalaman menden-gar musik modern dan menarik, MX-1didu-kung oleh teknologi terkemuka untuk me-nyajikan loudspeaker yang sesuai dengan ke-butuhan audio ru-mah untuk berbagai kalangan pendengar.
Dalam pengujian kali ini, kami menggunakan penguat daya amplifier AudioLab 8200A berkekuatan 60 watt per kanal serta mesin source AudioLab 8200CD yang keduanya memang terlihat menjadi pasangan serasi yang cocok untuk mendrive MX-1.Dari hasil uji dengar den-gan alunan music CD dari genre Country, seperti Eagles, kami dapati nuansa akustik yang terasa kental, dimana bunyi instrumen gitar akustik dapat direpresentasikan dengan baik, bahkan bobot vocal Don Henley, sang vokalis Eagles terdengar natural, layaknya kita mendengar dari langsung di panggung. Walau repro bas tidak terlalu rendah, namun tonal balance yang dicapai dari sistem ini da-pat merespon frekuensi bidang audible yang mumpuni, sehingga diperoleh sajian dengan
musikalitas yang apik dan enak didengar telinga.
Di sini,kesan yang ditampilkan dari Mis-sion MX Series, ternyata memang diran-cang untuk memberikan suara maksimum dengan budget minimum, bahkan setiap model secara khusus dirancang untuk beker-ja dengan baik bila berada dekat dinding, se-hingga membuat peletakan speaker tergo-long mudah, terutama untuk ruang kamar yang tidak terlalu besar.
Seperti telah dijelas di atas, bahwa dalam modelnya, seri MX ini memberi kesan tra-disional, dengan model standmount yang menempatkan posisi tweeter di bawah drive unit mid/bas, yang diklaim mampu mem-bantu dalam keselarasan waktu. Dengan menempatkan unit treble lebih rendah dari tingkat telinga, maka panjang jalur dari unit treble untuk pendengar akan lebih lama dari pada driver mid/bass.
28 audio Januari 2012video
produk buatan Inggris yang satu ini memang sudah dikenal di kalangan Audiophile, yaitu AudioLab yang kali ini
menyuguhkan CD player dengan fitur menarik, yang menawarkan jalur keluaran dengan tingkat kompatibilitas tinggi, selain keluaran standar model RCA, juga tersedia jalur untuk digital optikal dan coaxial, bahkan ditambah dengan fasilitas jalur keluaran balanced XLR bagi pengguna yang antusias, sehingga mencerminkan sebuah produk berkelas. Soal penampilan, CD player AudioLab 8200 memang termasuk yang terdepan dalam melakukan inovasi desain. Ini dapat terlihat dari casing-nya yang selalu menawarkan citra kelembutan namun terkesan kokoh. Walau kini banyak yang menggunakan casing model slim, namun AudioLab 8200CD tetap menampilkan sebuah mesin player dengan desain yang klasik didukung oleh display modern.
Kemampuan player ini boleh dibilang cu-kup memadai, selain dapat memutar cakram CD, juga mampu memutar CD-R dan CD-RW. Tampilan yang mewah dari SA7001 dengan casing bersaput warna silver juga didukung oleh sistem koneksi analog berla-
audiolab 8200CD
REVI
EWby: Budi Santoso
rEViEW
PRODUK
HARGA
SPESIFIKASI
Rp. 9.900.000,-
Audio Lab 8200CD
DAC : ESS Sabre32 9018 chipResolusi : 32 bitsRespon frekuensi : 20 – 20.000 Hz (+/- 0,2 dB)THD : RCA (0,0025%), XLR (0,0008 %)Dimension (WxHxD) : 445 x 74 x 335mmCrosstalk : RCA (120 dB) XLR (130 dB)
pis emas serta koneksi digital yang lengkap.Sementara kebanyakan CD player diran-
cang murni untuk CD playback, AudioLab 8200CD memenangkan berbagai peng-
29 audio Januari 2012video
dari komputer dan perangkat media lain-nya. Dengan demikian, manfaat musik se-mua dari kualitas suara yang luar biasa yang dihasilkan oleh dukungan mesin DAC kelas atas produk AudioLab.
Ketika dilakukan pengujian pada player CD ini, penulis menyiapkan album CD dari Eagles, dimana salah satu lagu Hotel Cali-fornia mampu dihadirkan dengan suara yang tergolong detil, dimana panorama panggung yang ditampilkan dapat tersalur dengan baik, bahkan mampu merepro transient music yang gesit. Kali ini kami menguji meng-gukan amplifier yang juga buatan AudioLab seri 8200A, yaitu sebuah amplifier terinte-grasi yang disainnya serasi dengan 8200CD.
Untuk kualitas vokal, player ini terden-gar simetris, sehingga bobot vokal memiliki bobot yang baik dan ajeg di tengah apitan loudspeaker. Walau CD player ini belum melalui masa break-in, tapi kualitas vokal sudah menampakan ‘bakat’ yang baik dan cenderung smooth. Terutama ketika kami mencoba album Basso dengan bobot vokal yang lebih berat, terdengar bunyi tekanan vokal Basso pada lagu ini tidak terlalu ren-dah, namun memiliki kedalaman vokal serta intonasi yang sangat jelas. Bahkan dengan dukungan musikalitas yang jelas, terasa vokal tetap mampu membangkitkan emosi.
hargaan, karena diciptakan dengan flek-sibilitas tinggi. Desain arsitektur rangkaian yang diadopsi juga diklaim menggunakan mesin DAC (Digital-ke-Analog Converter) yang telah memilih Sabre 32-bit DAC au-dio dari teknologi ESS untuk melaksana-kan konversi digital ke analognya. Jadi, inti utama dari perangkat ini adalah kontri-busi komponen DAC pilihan Audiolab yang menggunakan sebuah chip ESS buatan dari perusahaan Kanada yang belum kita temu-kan sebelumnya. Sebuah spesifikasi yang paling mengesankan adalah untuk konversi ini, dimana kinerja chip 32-bit pada 84MHz sebagai basicnya. Sebuah suguhan mewah untuk jenis pemutar CD yang memiliki kelas tersendiri. Dengan kelengkapan input digital - optik, coaxial, terdapatnya koneksi USB, berarti dapat digunakan untuk mem-berikan kualitas suara dari semua jenis sum-ber-sumber digital, termasuk file audio
30 audio Januari 2012video
HI E
ND
HI ENDby: Tjandra ghozalli Alexandria Not a Woman’s Name
Saya sempat mampir ke kamar konsorsium Wilson Audio dan LAMM Industries di pameran audio high end di Las Vegas, Amerika Serikat. Baik Wilson Audio maupun Lamm, keduan-ya produk asli Amerika Serikat, bukan Eropa atau Kanada.
Saya teringat ketika masih jadi mahasiswa, hampir tiap Sabtu siang saya mampir ke Karossa Audio di lantai dasar Harco Glodok (sebelum
pindah ke Glodok Plaza). Walaupun tokonya mungil, tapi yang datang berkunjung banyak sehingga agak sempit dibuatnya. Om Lukman, sang pemilik selalu ramah kepada para pengunjungnya tidak peduli yang mau beli atau yang cuma mau numpang dengar seperti saya, mahasiswa berkocek
31 audio Januari 2012video
Alexandria Not a Woman’s Name
tipis. Namun sesekali saya membeli PH yang waktu itu masih berharga Rp 10.000,-. Ketika itu saya suka jalan bersama seorang teman, Winahyusidi (entah di mana beliau sekarang?). Saya bersama Winahyusidi adalah orang orang yang membuka front audio hi-fi di harian Sinar Harapan Minggu mulai tahun 1979 dan memperkenalkan hobi audiophile di Indonesia (Jakarta). Kami suka berdebat dalam mengevaluasi sebuah produk, sama sama tidak mau mengalah – ya
waktu itu kami sama sama muda dan seusia. Di awal dekade 80 an, produk audio high end buatan Amerika Serikat menguasai pasar dunia – belum banyak produk audio buatan Eropa termasuk Inggris.
Karossa adalah importir yang memperkenalkan beragam produk audio high end buatan Amerika Serikat, seperti; Audio Research, Infinity, Dahlquist, Conrad Johnson, Spectral, dan belasan asesoris audio juga buatan Amerika Serikat. Berbeda dari pengusaha audio sekarang, om Lukman sangat menguasai teknologi di balik setiap produk yang dijualnya dan dari beliau saya banyak belajar.
Kembali ke Alexandria – adalah nama speaker buatan Wilson Audio, Amerika Serikat. Terus terang saya punya ikatan emosional kuat dengan produk audio buatan Amerika Serikat katimbang buatan negara lain. Oleh sebab itu di kebanyakan pameran audio saya lebih mengutamakan memantau produk Amerika Serikat.
ArTISTIkSaya ditemani seorang
penjaga kamar bernama Clark dan kebetulan Clark adalah orang yang suka bicara – yang menjelaskan banyak hal walaupun saya tidak bertanya. Menurut Clark, body loudspeaker Alexandra adalah yang paling artistik.
Belum pernah ada loudspeaker buatan pabrik lain yang punya lekukan tubuh demikian artistik. Sehingga oleh Dave Wilson (produser Wilson Audio) dinamakan Alexandria, karena segala ilmu tentang loudspeaker yang dimiliki Dave diberikan semua ke rancangan loudspeaker ini, sama seperti perpustakaan tertua di dunia yang ada di
32 audio Januari 2012video
by: Tjandra ghozalli
HI END Mesir, Alexandria, yang menampung seluruh kumpulan dari buku buku ilmu pengetahuan ternama dunia. Sebelumnya telah lahir Alexandra X-1, namun setelah Dave berkunjung ke Vienna’s Musikverein concert hall di Austria – Dave merasa seluruh loudspeaker buatannya tidak mampu mereproduksi tata suara seperti concert hall tersebut.
Maka setelah balik ke Amerika, Dave bereksperimen mengganti midrange, tweeter, dan tuning ulang cross overnya maka lahirlah Alehandra X-2 yang menurut Dave mampu mereplika Vienna”s Musikverein concert hall. Alexandra X-2 kalau diurai dari domain frekuensi adalah terbagi dalam enam bidang frekuensi: infra bass ditangani oleh subwoofer 15”, bass oleh woofer 13”, midrange 2 buah 7”, tweeter 1”, dan super tweeter 1” dipasang di belakang kabinet.
Jadi lengkap sudah tanggapan frekuensinya mulai dari 19,5 Hz (infra bass) hingga 22,5 Kkz (ultra treble). Seluruh drivernya campuran dari Focal
(woofer), Vifa / Dynaudio (midrange), Focal (tweeter), dan Scanspeak (super tweeter), sedang rangkaian cross over seutuhnya rancangan Wilson Audio yang dicelup dalam epoxy supaya tidak dijiplak orang, karena jantung dari sebuah rancangan loudspeaker terletak pada rangkaian cross overnya. Ibarat
masakan, bumbu (driver) boleh sama tapi kalau racikan (crossover) beda maka rasanya (suaranya) juga beda.
UjI DENgArDi dalam kamar telah terpasang:
Turntable : DaVinci Audio Gabriel•CD transport : Neodio NR22T•DAC : Neodio NR22D•Phono pre amplifier : Lamm LP2 x2•Pre amplifier • : Lamm LL1 SignaturePower amplifier : Lamm ML3 (mono) x 2•Loudspeaker : Wilson Audio Alexandria X-2•Perkabelan : Kubala-Sosna Elation•
Seluruh perangkat kelas bintang lima plus dengan harga total Rp 4,5M !!
Oleh Clark saya dipilihkan album PH The New Brubeck Quartet “Unsqaure Dance” yang sudah berusia 33 tahun, tapi karena perawatannya bagus, maka suaranya masih jernih. Saya suka musik jazz Brubeck karena mereka bermain gesit (cocok untuk mencoba Alexandria) dan rekamannya (Sheffield Labs) juga ciamik. Maka saya enjoy banget menyimak reproduksi suara dari perangkat keras yang hebat ditambah perangkat lunak yang ciamik.
Keistimewaan loudspeaker buatan Wilson Audio ini adalah kontras dinamikanya yang nyata, mampu mereproduksi permainan musik bertempo cepat tanpa terkesan kedodoran. Semisal bunyi pukulan snar drum, wah hidup banget kalau direpro oleh Wilson Audio Alexandria X-2 – kalau direpro oleh loudspeaker lain belum tentu bisa segesit itu. Selain itu ekspresi harmonik tiupan trumpetnya “medok” banget – saya suka yang demikian. Ibaratnya kita
33 audio Januari 2012video
mendengar langsung Brubeck bersaudara memainkan musik jazz di hadapan kita!!. Saya tidak mendengar kolorasi sedikitpun dari loudspeaker ini, apakah karena Dave memakai material “x” (rahasia) yang konon sangat tegar tahan getaran sehingga kabinet loudspeaker tidak berandil dalam menciptakan pewarnaan tambahan. Bunyi cymbal terdengar renyah sekali mempunyai separasi detil yang jelas - tidak menggumpal.
Kemudian album diganti dengan album CD Aziza Mustafa Zadeh “Character!”. Ini artis Azerbaijan yang mahir bermain piano – dalam format digital lebih nyata lagi kalau Alexandria mampu mengikuti kegesitan permainan piano Aziza. Jelas kalau gejolak musik dalam media CD lebih besar kontras dinamikanya dari PH. Tersimak bunyi ketukan pianonya yang meletup-letup penuh enerji.
Nikmat sekali menyimak permainan Aziza, tanpa sadar sudah dua nomor tandas di telinga. Dari tadi hanya permainan instrument musik, lalu saya rekues permainan Norah Jones, karena saya pingin survei macam mana kebolehan reproduksi vokal wanita di loudspeaker Alexandria X-2? Vokal Norah sudah familiar di telinga saya, jadi kalau ada yang “mislek” saya pasti tahu. Lalu Clark memilih nomor populer “Dont Know Why” juga dalam media CD. Saya dapati kenyataan kalau sibilans Norah direpro oleh Alexandria dengan wajar tidak terjadi esser metalik menusuk telinga, namun tanpa mengorbankan bunyi cymbal yang renyah itu yang tersimak tajam seperti sesungguhnya piringan logam
tembaga diketuk oleh stick drum . Nah ini kebolehan racikan cross-over Wilson Audio yang serba bisa. Mendadak saya kepingin menyimak musik kalem, apakah loudspeaker Alexandria ini tidak “kaku” kalau merepro musik kalem? Sebab biasanya loudspeaker yang bersuara “gesit” suka kaku kalau dimainkan untuk musik lembut. Untuk itu saya rekues album Diana Krall “The Look of Love” yang saya tahu berjalan lamban.
Ternyata loudspeaker Alexandria mampu menghadirkan vokal Diana Krall tanpa sedikitpun terkesan edging. Sungguh Alexandria sebuah loudspeaker multi talenta alias serba bisa, untuk musik gesit oke, musik lambat juga oke, sibilan oke cymbal juga oke.
Tentu saja semua kebolehan loudspeaker Alexandria didukung oleh amplifier Lamm rancangan Vladimir Lamm, imigran Rusia yang sukses berkarya di Amerika Serikat. Pilihan Wilson Audio Alexandria X-2 dipasangkan dengan amplifier Lamm ML3 sangat cocok baik dari segi kualitas reproduksi dan harganya yang “selangit mesra” itu. Mungkin pasangan inilah yang layak mendapat award “the best” di CES The Venetian.
34 audio Januari 2012video
HI E
ND
HI END JBL dan Mark Levinson Koor Bersama Mengguncang Kamar
Harman International Group membawahi sejumlah merek produk audio beken mancanegara – di antaranya JBL dan Mark Levinson.
Mereka berdua selalu “berbagi kamar” di setiap pameran High End. Semenjak Mark Levinson pindah tangan
dari pemilik lama Proceed ke pemilik baru Harman Groups, maka ikatan ke duanya semakin erat. Mereka sering sharing kamar di setiap pameran high end domestik USA
by: Tjandra Ghozalli
35 audio Januari 2012video
JBL dan Mark Levinson Koor Bersama Mengguncang Kamar
Seorang penjaga stand wanita muda cantik (saya lupa menanyakan namanya, kita sebut saja Silvy), menemani saya beranjangsana ke dunia tata suara JBL-Mark Levinson. Oleh Silvy saya diberi tabel menu lagu hari ini – sssttt.. jadi ingat masuk restoran. Saya rasa kamar Harman Groups adalah kamar yang penataannya paling rapih dan profesional, bahkan disiapkan menu lagu untuk pilihan pengunjung. Dari menu saya pilih Take The A Train oleh Duke Elington, Whats New oleh Frank Sinatra, dan Tennesee Waltz oleh Holy Cole Trio, Lalu oleh Silvy dipersiapkan sejumlah album pilihan saya sebagian berupa CD dan sebagian lagi SACD.
Berhubung hari masih pagi sekitar pk 10.15, jadi masih sepi pengunjung maka saya lebih “rileks” untuk menikmati sajian perangkat JBL dan Mark Levinson ini – apalagi bersama Silvy – pasti betah berlama-lama...he..he.. hmmm... Silvy memakai blouse dengan belahan dada rendah, wah...oopss jangan salah target, bukankah kita ingin mereview high end? Sesuai urutan album - oleh Silvy yang pertama diputar “Take The A Train” - ini lagu bercirikan jazz klasik yang bertempo cepat. Saya simak suara piano Duke Ellington sangat dinamis dan rada galak. Mungkin ini ciri khas dari tweeter dan midrange horn yang dipakai oleh loudspeaker JBL Synthesis 1400 Array.
Audiophile Jepang hingga kini menyukai produk JBL dan produk loudspeaker horn lainnya. Kata mereka midrange dan tweeter horn berkarakter – punya kontras dinamik – musik jadi hidup. Sebagus bagusnya loudspeaker dome, karakter suaranya tidak sehidup horn. Tetapi memang, kalau treatmennya benar, maksudnya tiada efek honky tonky (efek
atau pameran mancanegara. Untuk pameran kali ini mereka menurunkan:
CD/SACD Player : Mark Levinson No. 512•Pre amp : Mark Levinson No. 326S•Power amp : Mark Levinson No. 532H • (2 x 300W)Loudspeaker : JBL Synthesis 1400 Array•
36 audio Januari 2012video
gentong), maka reproduksi suara speaker horn “galak” menjurus ke music live. Ciri khas tone bass JBL Synthesis 1400 termasuk nge”punch” (nonjok) – saya perkirakan tanggapan frekuensinya tidak rendah rendah amat (saya taksir di atas 30 Hz). Bagi mereka yang suka bass rendah, perlu menambahkan subwoofer. Lalu album kami ganti dengan Whats New nya Frank Sinatra. Kalau anda bandingkan dengan Linda Ronstadt yang suaranya melengking bisa mencapai 3 oktaf, vokal Frank berbeda karakter. Dia cenderung berkarakter semi bariton, tapi vokal macam Frank inilah yang paling asyik untuk menguji sebuah midrange horn, apakah berefek gentong atau tidak.
Ternyata mid JBL Synthesis 1400 tidak honky tonky – vokalnya tetap penuh harmonic expression tidak diwarnai oleh efek gentong sedikitpun. Lagu terakhir Tennesee Waltz, lagu kesayangan saya dibawakan oleh Holy Cole Trio - juga vokal Holy Cole (wanita) tidak diwarnai efek hongky tonky. Saya suka lantunan Holy Cole Trio yang membawakan lagu sweet country ini. Bagi mereka yang terbiasa dengan loudspeaker yang bermidrange
dome atau cone, tentu merasa suara reproduksi JBL Synthesis Array 1400 “kasar” - namun bagi para seniman musik yang sering kali
HI E
ND
HI ENDby: Tjandra Ghozalli
Mark Levinson No. 512
JBL Synthesis 1400 Array
Output Connectors •twobalancedXLRanalogoutputs•twosingle-endedRCAanalogoutputs•twodigitaloutputs–oneAES(XLR)andoneS/PDIF(RCA)
Frequency Response :+0.0dB/–0.2dBPCM/CD+0.0dB/–0.5dBDSD/SACD
Signal-to-Noise Ratio : 108dB
Dynamic Range : 108dBTotal Harmonic Distortion : 92dB PCM/CD 99dB DSD/SACD
Decodable Formats : CD and SACD
Fixed Output Level:4V(balanced),2V(single-ended)
Maximum Output Level : 16V (balanced), 8V(single-ended)
Output Impedance : 10Ω
Power Requirements:100/120/220/230–240V,100W, 50/60Hz, factory set for destination country
Dimensions :•Height:4.56in(116mm)•Width:17.39in(442mm)•Depth:17.63in(448mm)
Weight : 32.5 lbs ( kg)
Operating Environment :•Operatingtemperature:+5oto+35oC(41oto95oF)•Storagetemperature:–20oto55oC(–4oto131oF)•Operatinghumidity:5%to80%noncondensing
Description:Three-way,reflex-loaded,floor-standingloudspeaker.Drive-units:1”(25mm)titanium-diaphragmcompressiontweeterand3”Aquaplas-coatedaluminum-domecom-pression midrange driver, both mounted in constant-directivitybiradialhorns;14”dopedpulp-conewoofer.Crossoverfrequencies:750Hz,8kHz.Frequencyresponse:32Hz–40-kHz,–3dB.Sensitivity:89dB/2.83V/m.Nominalimpedance:8ohms.Recommendedamplifica-tion:10–300W.
Dimensions:46.5”(1181mm)Hby15.5”(394mm)Wby19”(483mm)D.Weight:115lbs (52kg) each.
37 audio Januari 2012video
Mark Levinson No. 326S
Mark Levinson No. 532H
Description :Two-channel,solid-statelinepreampli-fierwithremotecontrol,optionalphonostage,3pairsbalancedinputsonXLRs,4pairssingle-endedinputsonRCAs,1pairbalancedmainoutputsonXLRs,1pairsin-gle-endedmainoutputsonRCAs,2pairsrecordoutputsonRCAs,communicationconnectionson8-pinmodu-larRJ-45jacks,IRinputandtriggeroutputon3.5mmphonejacks,andRS-232on6-pinRJ-11jack.Maximumvoltage gain: 0, 6, 12, or 18dB, individually selectable foreachlineinput.Volume-controlrange:80.0dB.Gainresolution:0.1dBstepsabove23.0ondisplay(–57dB),1.0dBstepsbelow23.0ondisplay(–57dB).Frequencyresponse:10Hz–40kHz,±0.2dB.Inputoverload:1.6VonXLR,800mVonRCA(18dBgainsetting);3.3VonXLR,1.6VonRCA(12dBgain);6.6VonXLR,3.3VonRCA(6dBgain);13.2VonXLR,6.6VonRCA(0dBgain).Inputimpedance:100kohms.Outputimpedance:<50ohms.THD+N:<0.001%.Channelseparation,anyinputtoanyoutput,inputterminated:>90dB.Residualnoise,20Hz–20kHz,inputterminated:<–94dBV.Powerconsumption:50W maximum.
Dimensions:17.75”(451mm)Wby2.915”(74mm)Hby14.05”(357mm)D.Shippingweight:30lbs(14kg).
Description:Solid-state,dual-monopoweramplifier.Inputs:1pairunbalanced(RCA),1pairbalanced(XLR).Outputs:2pairsofbindingposts.Outputpowerat0.5%distortioninto8ohms:300WpcRMS,20Hz–20kHz(24.8dBW).Frequencyresponseat300Wpc:10Hz–20-kHz,±0.5dB.Inputimpedance:60kohmsbalanced,30kohmsunbalanced.Voltagegain:26.8dB.Outputimped-ance:0.05ohm,20Hz–20kHz.Inputsensitivity:130mVfor 2.83V output, 2.25V input for full output. Signal/Noise Ratio:>85dBref.2.83VRMS.Powerconsumptionat1/8power:3Wstandby,85Widle,475Wdriven,4Acurrentdraw.
Dimensions: 17.75”(451mm)Wby7.65”(194mm)Hby19.83”(504mm)D.Weight:74lbs(33.6kg)net,84lbs(38.1kg) shipping.
bergaul dengan instrument musik “beneran”, maka seharusnya bunyi musik hidup seperti loudspeaker “kasar” ini. Sebagai tambahan loudspeaker JBL Synthesis Array 1400 juga dilengkapi dengan loudspeaker surround, center, dan subwoofer – rupanya loudspeaker ini dirancang untuk home theater sekaligus home auditorium – jadi boleh untuk film dan musik – “AC / DC” gitu.
Mengenai produk amplifier Mk Levinson yang saya suka adalah karakter suaranya “clean” tetapi punya “harmonic expression”, artinya bukan clean “polos” tetapi clean “timbre”. Ibaratnya clean polos itu seperti kulit ular hijau yang licin tapi polos tanpa tekstur. Nah kalau clean timbre, ibaratnya ular sanca yang juga licin tapi kulitnya punya tekstur. Kebayang? Ternyata reproduksi amplifier solid state tidak kalah asyiknya dari amplifier vacuum tube. Jangan menyama-ratakan amplifier solid state sebagai amplifier yang tidak “warm”.
Ada beberapa amplifier solid state yang bagus, mempunyai “hawa” yang mampu menghangatkan pendengarnya. Jadi kalau saya dikasih uang dan disuruh pilih (seperti acara Rezeki Nomplok di TV) apakah membeli amplifier vacuum tube atau solid state dengan kualitas yang sama bagusnya, maka saya akan membeli pre-amp dan power amp solid state yang punya “hawa” - saya tidak akan membeli amplifier vacuum tube yang “hawa cantik”nya sebentaran, lalu butuh penggantian komponen aktif dan sebagainya. Amplifier solid state – cantiknya abadi seperti Titiek Puspa – awet muda lho!!
Bagi mereka yang punya pengalaman berbeda dan ingin menyanggah tulisan saya ini silahkan lempar sanggahan ke milis [email protected]. Atau bagi anda yang kebetulan punya aliran yang berbeda dari aliran saya (solid state) – silahkan bawa teman teman satu perguruan untuk lempar argumen anda di loy thay (panggung laga) [email protected]. Kami siap menunggu kehadiran Anda dkk.
38 audio Januari 2012video
HOME
THEA
TER
HOME THEATERby: Tjandra Ghozalli FAST FIVE
BUKAN MENARIK PETI KOSONGBulan silam saya menghadiri undangan di salah satu resto, Pacific Place pukul 18.00 sore, tapi karena three in one, terpaksa pergi kesana pukul 15.30. Kebetulan sekali di Pacific Place, Bung Rudolph buka show room Art Sound Labs, maka supaya efisien saya gunakan waktu “penantian” tersebut untuk meliput tata suara home theater kelas platinum.
39 audio Januari 2012video
Saya diterima oleh Reza yang kebetulan hari itu sedang menjaga show room Art Sound Labs. Saat itu kebetulan lagi tidak ada
pengunjung maka kedatangan saya tentu tidak mengganggu bisnis Art Sound Labs. Kalau bulan sebelumnya saya meliput tata suara yang ada di luar kamar, maka kali ini saya meliput perangkat home theater yang ada di dalam kamar. Inilah perangkatnya:
Blu-ray player : Pioneer BDP LX-91•Surround processor : Moon CP-8•Power amplifier : Moon MC 8 / 7•Projector video : Runco LS-5•Front loudspeaker : Dali Euphonia MS-4•Center Loudspeaker : Dali Euphonia CS-4•Surround Loudspeaker : Dali Euphonia RS-3•Subwoofer : Dali Euphonia AS-4•
Seperti biasa Bung Reza menawarkan album Blu-ray apa yang ingin saya saksikan, maka saya pilih album Fast Five, karya Justin Lin. Ini album film hebat dengan tata suara DTS Master Audio 5.1. Menceritakan soal penjebolan peti besi yang besarnya separuh kontainer – berisi uang hasil korupsi polisi. Mengambil tempat di Rio de Janeiro, Brasil. Dengan menggunakan dua mobil sport hitam, mereka berhasil menarik peti besi raksasa ini ke jalan raya. Dan terjadilah kebut-kebutan antara mobil polisi dengan kedua mobil sport yang menarik peti besi. Inilah episode favorit saya. Suara gesekan peti besi dengan jalan raya terkesan berat – terasa yang ditarik mobil sport itu sesungguhnya peti besi yang berat dan terisi penuh dengan uang dan emas batangan. Walaupun kita tidak melihat apakah isinya kosong atau tidak, namun kita merasakan bahwa peti ini sangat berbobot. Di setiap tikungan jalan, peti uang ini terlempar dari jalurnya dan menghantam tiang lampu atau dinding pertokoan dan mobil.
40 audio Januari 2012video
HOME THEATERby: Tjandra Ghozalli
An enormous power supply featuring a proprietary •toroidal transformer design that allows for astonishing dynamics from Blu-Ray soundtracksThe world fs first and only multi-channel amplifier ca-•pable of simultaneously handling 7 channels of uncom-pressed audio without any dynamic compressioClass A output to 5 watts for greater efficiency and •refined sonics at typical listening levelsBalanced differential circuitry•Extremely fast circuitry for real-time amplification•Modular circuit design using plug-in cards for the addi-•tion/removal of channels gin the field hVirtually non-existent intermodulation distortion•Proprietary • MOON Bipolar output transistors with unprecedented gain linearity resulting in improved bass response and even more accurate sonic reproductionA very high damping factor yielding extremely tight, ac-•curate and fast reproduction of bass notesUltra rigid chassis construction to minimize the effects •of external vibrationsAccurate matching of the highest quality electronic •componentsRS-232 port for full custom external control•12 Volt trigger for remote operation•Very short signal path for a faster transient response•Requires a 220-240V AC power outlet•Pure copper circuit board tracings with extremely low •impedance characteristicsDesigned to remain powered up at all times for optimal •performanceLow operating temperature for an exceptionally long •life.
Moon MC-8 Significant Design Features:
7.1 Channels with up-to-date HD audio and video •decodingHDMI 1.3a inputs and output•Three-zone multiple source capability•RS-232C and serial IR ports for full custom external •controlDual assignable 12 Volt trigger outputs•HD Video Circuitry using 12-bit/216MHz encoders/de-•coders with NSV Precision Video that includes Faroud-ja DCDi video processing, 1080p video pass-through, and up to 1080p analog-video-to-HDMI upscaling Full-function programmable remote-control with touch-•screenAn over-sized power supply with 2 transformers includ-•ing 1 proprietary toroidal specifically for analog audio circuitryPower supply voltage regulation includes 20 stages of •i²DCf (Independant Inductive DC Filtering)6 assignable digital audio inputs•Secondary remote control for basic operation•Hidden control panel allows for full operation and setup •without a remote control10 DSP simulation playback Modes•Auto Surround Mode for Digital & Analog inputs•2 subwoofer outputs•Three user-selectable muting levels•“Auto Setup Calibration” (w/ microphone); Auto & •Manual room calibrationAudyssey “MultEQ XT” with “Dynamic Volume” and •“Dynamic EQ”Crossover points at 40, 60, 80, 100, 120, 150 & •250Hz in either 12 dB or 24dB stepsBuilt-in AM/FM Tuner and RIAA Phono Section (MM)•SIRIUS and XM Satellite Radio ready•Short signal paths for a faster transient response•Designed to remain powered up at all times for optimal •performance.
Moon CP-8 Significant Design Features:
Bunyi benturannya terkesan berat sekali yang dinyatakan dengan bergetarnya subwoofer. Saya pernah menyaksikan adegan yang sama di rumah seorang kawan, namun nuansa “berat” petinya tidak segamblang ini – kemungkinan freq cut-off subwoofer kawan ini dipasang terlalu
rendah sehingga tidak ada punchy sama sekali. Bunyi letikan api akibat gesekan antara peti dan jalan raya juga tersimak walaupun perlahan. Lalu album Fast Five diganti dengan album musik Blu-ray; David Foster Hit Man Returns dengan lagu-lagu medley dari Trio Earth Wind and Fire.
41 audio Januari 2012video
Euphonia MS4 Specifications
Product Series : Euphonia•Speaker Type : Front•Sensitivity (2,83 V/1 m) [dB] : 88,0•Nominal Impedance [• Ω] : 4Maximum SPL [dB] : 111•Crossover Frequency [Hz] : 3.000/•(15.000)High Frequency Drivers : 1 x 10 x 55 •mm Ribbon 1 x 29 mmLow Frequency Driver : 2 x 6.6”•Bass Reflex Tuning Frequency [Hz] •: 31,5Max. Dimensions Incl. Base And •Grille (HxWxD) [mm] : 1020 x 220 x 423Cut-Out Dimensions (HxWxD) [mm] •: 0.00Weight [kg] : 38,0•
Euphonia RS 3 Specifications:
Euphonia CS4 Specifications
Product Series : Euphonia•Speaker Type : Rear•Sensitivity (2,83 V/1 m) [dB] : Surround•Nominal Impedance [• Ω] : 87.00 4.00Maximum SPL [dB] : 108.00•Crossover Frequency [Hz] : 2.600 / (15.000)•High Frequency Drivers : 1 x 10 x 55 mm Ribbon •1 x 29 mm RibbonLow Frequency Driver : 1 x 6½” •Bass Reflex Tuning Frequency [Hz] : 72.50•Recommended Placement : Shelf•Max. Dimensions Incl. Base And Grille (HxWxD) [mm] : •470 x 200 x 203Weight [kg] : 11.00•
Product Series : Euphonia•Sensitivity (2,83 V/1 m) •[dB] : 88.50Nominal Impedance [• Ω] : 4.00Maximum SPL [dB] : •111.00Crossover Frequency [Hz] : •2.400 / (15.000)High Frequency Drivers : 1 x •10 x 55 mm Ribbon 1 x 29 mmLow Frequency Driver : 2 x •6½”
Low Frequency Passive Driver : 1414•Bass Reflex Tuning Frequency [Hz] : •30.00Max. Dimensions Incl. Base And Grille •(HxWxD) [mm]: 239 x 673 x 517Weight [kg] : 26.00•
Tersimak bunyi reproduksi bass cukup solid, mid (vokal) penyanyi cukup tebal, dan treble-nya cukup soft yang tidak menyerang telinga (menurut saya malah terlalu soft). Bosan dengan David, kami putar album DVD “Harmony in Surround Sound”, bonus DVD dari majalah Audiopro dan kami putar nomor “Sing Sing So”. Fantastik, bunyi perangkat musik China macam guzheng (harpa) dan erhu (violin) sangat jernih. Inilah album musik surround discrete pertama di dunia yang mampu membawa pendengarnya ke perjamuan makan ala kaisar Tang. Anda sedang lesehan, makan bersama sang kaisar di tengah ruang, sementara para penari dan musisi mengitarinya. Vokal penyanyi tetap direpro oleh speaker center, tetapi bunyi instrumen musik bebas berada di mana saja, di kiri, kanan, depan, atau belakang, bahkan berputar mengelilingi Anda. Kualitas reproduksi suaranya bagus, bunyi petikan dawai guzheng terkesan jernih. Saya kira semua ini andil dari sinergi perangkat Moon dan Dali yang menyuguhkan dinamika (gejolak) reproduksi suaranya hidup. Di
saat sepi, memang tak terbersit suara sedikitpun dan di saat ramai,
suaranya mampu menggelitik telinga kita cukup keras namun tanpa ada tendensi kliping. Setelah itu, album diganti dengan Blu-ray Avatar. Tidak tahu kenapa - saya tak pernah merasa bosan dengan album Avatar ini - meski saya pernah menontonnya tiga kali. Adegan yang paling saya sukai (untuk menguji sound) adalah ketika terjadi peperangan antara tentara bumi dan tentara Avatar. Bunyi rotor helicopter dan ledakan granat luar biasa transiennya, menyapu telinga penonton. Bunyi deru langkah binatang raksasa terasa bobotnya terutama sewaktu menghantam robot – tersimak bunyi tabrakan yang berbobot.. Sungguh saya merasa cukup puas dengan bunyi reproduksi perangkat Moon dan Dali ini.
42 audio Januari 2012video
INTE
RIO
RINTERIOR
Selama ini sebuah ruang home theater umumnya masih patuh terhadap “pakem” yakni menyelaraskan desain ruang home theater sebagai salah satu bagian dalam rumah dengan desain interior rumah sebagai bagian utama.
Bila sebuah rumah memiliki desain interior klasik, kecenderungannya, ruang home theater pun dikemas dengan penataan yang
klasik. Namun, bila desain interior rumah minimalis yang saat ini menjadi tren, ruang home theater yang dibuat pun cenderung mengusung konsep minimalis. Hal ini pula yang AUVI temukan saat berkunjung ke
43 audio Januari 2012video
sebuah ruang home theater milik seorang pengusaha spare part di perumahan eksklusif di kawasan Kemayoran, yakni Springhill Golf Residences.
Ruang home theater tersebut mengusung konsep minimalis seperti diangkat dalam desain interior rumah secara keseluruhan. Tentunya, ada variasi yang diberikan sehingga ada kesan beda saat seseorang
berada dalam ruang ini dengan ruang lain. Salah satunya, memunculkan nuansa Boxy dimana pada bagian ruang, terutama dinding yang dikemas dengan kotak-kotak dan ditata dengan tinggi permukaan berbeda.
“Ya, Konsep yang saya tawarkan adalah one stop entertainment dimana pemilik bisa menikmati waktu santai untuk segala kegiatan hiburan di satu ruangan. Secara desain kami memberikan konsep minimalis modern dengan nuansa boxy yang sedang trend saat ini,” jelas Teguh, konsultan interior yang menangani penataan ruang home theater.
Penataan yang dilakukan Teguh dan tim memang mengikuti keinginan sang klien yakni interior ruang yang simple, tetapi tetap memperhatikan fungsi-fungsi akustik dari setiap desain dan elemen yang digunakan sehingga sistem dalam ruang yang terdiri atas sistem home theater dan karaoke bisa berperforma optimal. Apa saja penataan yang dilakukan?
AkusTIk Untuk penataan
akustik pada ruang yang memiliki ukuran panjang 6 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2,8 meter tersebut, tim konsultan berupaya meramu dan menata aneka material yang sesuai dengan konsep ruang modern minimalis dan diharapkan mampu mengoptimalkan performa perangkat audio video yang dipasang, baik untuk home theater maupun karaoke. Artinya, tetap
44 audio Januari 2012video
mengutamakan fungsi akustik dengan baik dan menjaga estetika ruang. Untuk lantai, parket dijadikan pilihan, ketimbang karpet tebal atau sekedar keramik atau marmer. Pemilihan material itu sendiri dikarenakan kemudahan dalam perawatan. “Lantai kayu parket pun memiliki penyerapan suara yang bagus karena terbuat dari bahan High Density Fiberboard,” jelas Teguh. Sementara itu, pada dinding, mulai dari dinding kiri, kanan, depan, dan belakang didasari material glasswool yg dicover dengan material MDF 12 mm. Adapun untuk sentuhan akhir dilakukan finishing berupa panel akustik foam yg dilapis dengan kain fabric ateja. Adapun, untuk plafon menggunakan
material gypsum dengan desain pola diffuser. Penggunaan material ini memang disesuaikan dengan teknik dan kebutuhan akustik ruang yang dibutuhkan.
WARNA Warna yang dominan dalam ruang
adalah hitam dan cokelat. Warna cokelat dimunculkan kain ateja yang cukup mendominasi ruang. Sementara itu, warna hitam dimunculkan lewat multipleks yang menjadi pembatas, plafon yang didukung gipsum, dan parket dengan corak kayu warna cokelat muda. Dengan kombinasi ini setidaknya citra kalem dan bersih menyeruak dalam ruang. Selain itu, warna lain yang
INTE
RIO
RINTERIOR
45 audio Januari 2012video
dimunculkan adalah warna putih seperti yang dimunculkan pada plafon. Warna hitam ini pun muncul dari sebaris sofa yang menjadi tempat duduk penonton serta warna perangkat audio video yang didominasi warna hitam dengan kombinasi cokelat seperti speaker, subwoofer, Blu-ray player, AV receiver, dan proyektor.
PENcAhAyAAN Pencahayaan dalam ruang bersumber
pada lampu halogen yang bisa diatur dengan dimmer. Lampu-lampu ini umumnya ditempatkan di bagian plafon dengan posisi di bagian belakang, tengah, dan depan dengan jumlah total sebanyak empat belas buah. Selain itu, juga menggunakan neon biru sebanyak dua puluh buah. Penggunaan lampu-lampu ini pada ruang, menurut sang konsultan, agar mampu mendapatkan nuansa cozy, khususnya pada lampu halogen. Sementara itu, indirect light menggunakan neon warna biru agar mendapatkan kesan modern. Perangkat
Untuk perangkat, dalam ruang dilengkapi aneka perangkat audio video baik untuk home theater maupun karaoke dengan pertimbangan performa dan harga. Berikut, perangkat yang digunakan dalam ruang:
home Theater: Blue-ray player: Harman Kardon BDP-10 • Receiver: Harman Kardon AVR 360 • Speaker Main: PSB Image T6 •
Speaker Center: PSB Image T5 • Speaker Surround: PSB Image • Projektor: Sony SXRD • Layar: Cinema View 92” •
karaoke: Player: Hyundai SH-300 • Monitor: LG LD340 (plus CPU) • Amplifier: MK SOund RMA 220 • Speaker: MK Sound • Mikrofon: Shure •
Susunan perangkat ini cukup menjanjikan untuk performa home theater dan karaoke. Terlebih untuk ruang yang terbilang tak besar dan ruang yang telah diberikan sentuhan akustik. Sejauh ini, Handy, sang pemilik, mengakui lumayan puas dengan performa perangkat dan penataan ruang yang telah dilakukan. Tak heran, saat waktu senggang tiba, menonton film dan karaoke dalam ruang home theater menjadi pilihannya.
46 audio Januari 2012video
by: Budi SantosoTIP
S & TR
ICKS
Istilah Karaoke (berarti melodi tanpa lirik) yang berasal dari Jepang sudah dikenal sejak tahun 70’an, bahkan di kawasan Asia, termasuk Indonesia karaoke sudah menjadi sarana hiburan keluarga yang cukup mengasyikan, wajar saja kalau memiliki budget lebih dibuat ruang khusus untuk karaoke di rumah.
47 audio Januari 2012video
Banyaknya perangkat audio yang telah dilengkapi dengan fitur karaoke, tentunya tidak terlalu sulit jika Anda ingin membuat
sendiri sistem tata suara karaoke paling standar, sebut saja mesin pemutar video pertama kali yang menggunakan pita analog, seperti VHS player yang telah dilengkapi dengan jalur mikrofon serta efek gema untuk vokal, bahkan sampai saat ini dari jenis DVD player dengan dukungan fitur yang sama, maka secara tidak sengaja Anda telah memiliki perangkat audio dengan kemampuan untuk berkaraoke.
Kali ini AVI ingin mengulas lebih detail mengenai sistem karaoke standar yang baik, agar Anda dapat memiliki sistem standar yang tidak kalah dengan hiburan karaoke di mal-mal atau di tempat khusus karaoke keluarga yang harus mengeluarkan dana tersendiri untuk keperluan tersebut. Tidak ada salahnya jika Anda dapat memanfaatkan lahan sempit di rumah sebagai media hiburan keluarga tanpa harus keluar rumah.
Apa yang harus diperhatikan agar diperoleh standar hiburan karaoke yang mumpuni, ini tentunya tidak lepas dari
48 audio Januari 2012video
penggunaan perangkat serta sedikit setting supaya dihasilkan kualitas yang baik.
Pemilihan Perangkat Dalam memilih perangkat karaoke,
memang dapat disesuaikan dengan budget, di mana untuk mesin source paling standar, Anda dapat menggunakan peranti DVD player yang kini harganya semakin terjangkau. Pilihlah produk yang telah dilengkapi fasilitas karaoke mode, ini dapat dilihat dari adanya jalur masukan mikrofon, karena player ini tentunya sudah built-in fitur karaoke mode yang sepenuhnya sudah menunjang karaoke, terutama dalam pengaturan suara vokal atau musik, walau untuk jalur mikrofon sebaiknya tidak dimanfaatkan, karena efek suara yang dihasilkan biasanya tidak seoptimal jika menggunakan prosesor terpisah.
Kalau Anda memiliki dana lebih, sebaiknya menggunakan sistem amplifikasi yang terpisah, di mana prosesor/preamplifier dan amplifier tidak dalam satu casing, namun dengan amplifier terintegrasi juga tidak kalah baiknya, jika menggunakan brand ternama yang memang dirancang untuk sistem karaoke. Penggunaan mixer prosesor di rumah tidak diharamkan, walau biasanya digunakan untuk outdoor, hanya saja kebutuhan paling sedikit untuk masukan mikrofon sebanyak dua jalur. Seperti halnya pemilihan amplifier dengan daya besar untuk di dalam ruang sepertinya akan mubazir, karena Anda tidak akan pernah memutar tombol volume sampai tingkat ekstrem yang
tentunya mengurangi tingkat kenyamanan saat berkaraoke, artinya dengan daya keluaran sebesar 2 x 75 watt kami anggap sudah cukup besar, dan ini juga akan menghemat budget yang cukup signifikan jika menggunakan daya besar.
Dalam memilih loudspeaker agar matching, tidak ada salahnya Anda mencoba sistemnya di tempat belinya, agar diperoleh hasil yang tidak mengecewakan. Jangan menggunakan jenis speaker rumah untuk sistem stereo sebagai ujung tombaknya, karena driver-nya hanya dirancang untuk mereproduksi dari mesin pemutar, tidak seperti loudspeaker karaoke yang menggunakan driver khusus yang mampu menghandel repro vokal langsung dari mikrofon, layaknya loudspeaker kelas profesional yang sangat handal untuk live music.
merancang SiStem karaoke
Dalam meracik sistem karaoke sendiri di rumah Anda, sangat bijaksana jika dapat dilakukan sendiri tanpa harus mendatangkan konsultan, kecuali jika Anda menggunakan ruang tersendiri dengan penggunaan perangkat yang semipro, di mana diperlukan kerapihan serta proses setting audio
by: Budi Santoso
49 audio Januari 2012video
melalui tahap optimasi.Untuk penempatan
loudspeaker, memang diperlukan trial & error dalam posisi idealnya, walau tidak harus simetris seperti saat setting untuk sistem stereo agar diperoleh tata suara dengan panorama panggung (sound staging) yang baik. Yang paling penting adalah titik penempatan loudspeaker dengan tingkat feedback paling rendah agar tidak timbul suara ber”cuit” atau “nging” yang akan sangat mengganggu nantinya, namun tanpa harus merusak pandangan mata. Penggunaan alat tambahan, seperti feedback destroyer dan vocal enhancement tentunya akan menambah citra vokal yang lebih sempurna, walau perangkat tersebut masuk dalam jajaran kelas profesional, dan pastinya Anda
harus merogoh kantong untuk tambahan kedua alat tersebut.
Mikrofon dalam karaoke merupakan salah satu penentu hasil olah vokal yang tidak dapat diabaikan, karena tidak semua jenis mikrofon cocok. Jika Anda menggunakan jenis mikrofon dengan kabel, maka pilih model dengan karakter suara yang enteng dan lepas dengan sensitivitas yang sedang, sedangkan untuk jenis mikrofon wireless, sebaiknya gunakan model frekuensi UHF agar tidak
terjadi gangguan interferensi dari sinyal liar.
karaoke modernSaat ini, kemajuan teknologi digital yang
terus berkembang, ternyata tidak dilewatkan oleh para penghasil mesin karaoke. Ini dapat terlihat dari banyaknya model perangkat kebutuhan karaoke, baik dari jenis pemutarnya yang serba digital, dengan memanfaatkan format MIDI yang mampu ditampung dalam jumlah besar hanya dari satu cakram DVD atau hard disk, sehingga setiap pengguna akan dimanjakan dengan koleksi lagu yang ‘bejibun’.
Belum lagi jika anda memiliki budget super, maka konsep PC karaoke dapat dihadirkan di rumah dengan tingkat kenyamanan yang semakin disempurnakan, terutama dalam request lagu yang dapat dilakukan menggunakan LCD touchscreen maupun remote dengan setting daftar antri yang tersusun rapi.
Dari penjelasan di atas, acuan untuk membangun sistem karaoke sendiri di rumah Anda tentunya tidaklah terlalu sulit, bahkan Anda dapat melakukan eksperimen sendiri tanpa terhambat oleh keterbatasan ruang maupun perangkat yang dimiliki. Selamat bereksperimen!
50 audio Januari 2012video
VISI
TVISIT
by: Tjandra Ghozalli
Saya sudah mengikuti perkembangan AV Receiver Yamaha sejak tahun 1983 hingga sekarang. Yamaha adalah pabrikan AV Receiver per-
tama yang menciptakan DSP alias Digital Sound field Processor (huruf S disini bukan signal). Teknik DSP ini masih dipakai bah-kan disempurnakan hingga kini.
Dalam kesempatan launching ini saya berjumpa dengan Teruhiku Tsurumi (Pres Dir Yamaha Indonesia), Yo Maekawa (GM Sales & Marketing), Junichi Yamazaki (Se-nior Manager Asia Pacific), Shin Nishizawa
Bulan silam kami diundang oleh Yamaha Indonesia untuk menyaksikan launching produk terbarunya AV Receiver AVENTAGE.
AVENTAGE SERIES
(Assistant Manager Asia Pacific), Okada Ryota (AV Entertainment AVENTAGE), Ronald Ferry Wajong (Marketing Manager AV Dept), dan tentu saja Lunardi (GM PT Multi Alam Elok, mitra Yamaha Indonesia).
ANTI RESoNANcE dAN IPhoNE REmoTE
Tahun 2012 dimeriahkan oleh ke-
Okada Ryota sedang menunjuk pengoperasian Aventage via iPad
50 audio Januari 2012video
51 audio Januari 2012video
fasilitas standar: Dolby True HD, dts-HD, HDMI-CEC, Cinema DSP-HD, Virtual Sur-round, Select Cinema, Compressed Music Enhancer, Air Wired Remote, YPAO, dan USB Connection. Sungguh saya sendiri sebagai pengamat Yamaha masih heboh den-gan begitu banyaknya fasilitas yang berada di receiver Aventage ini. Tetapi tuntutan zaman memang begitu. Ini adalah amplifier new generation – bagi anak muda tidak ada
hadiran Aventage, singkatan dari AV ENTer-tainment for the new AGE. Aventage diran-cang sebagai jawaban atas kebutuhan AV Receiver yang mampu berinteraksi dengan internet. iPad, dan iPhone. Aventage ada empat model; RX-A3010 (9 kanal – 150W x 9 /8 Ohm), RX-A2010 (9 kanal – 140W x 9 / 8 Ohm), RX-A1010 (7 kanal - 110W x 7/8 Ohm), dan RX-A810 ( 7 kanal - 100W x 7 /8Ohm). Semuanya dilengkapi dengan
52 audio Januari 2012video
VIS
ITVISIT
by: david Susilo
masalah menghadapi sekian banyak fasilitas, karena mereka sudah terbiasa dengan PC, game, dan Smartphone. Khusus format 9.2 kanal, dipakai masing masing untuk sinyal utama kiri, tengah, kanan ditambah kanal surround kiri, surround kanan, utama
DSP kiri, DSP kanan, DSP surround kiri, DSP surround kanan DSP, dan sepasang subwwofer. Untuk format 7.2 kanal, hanya DSP surround kanan dan DSP surround kiri ditiadakan.
Keunikan lain dari AV Receiver Aventage adalah memiliki 5 kaki (um-umnya amplifier punya 4 kaki) – kaki tambahan ini dipasang diperpotongan diagonal lembaran alas - berguna sebagai anti resonansi (Anti Resonance Technology - ART) . Getaran trafo dan getaran lain dari luar tidak mengalami penguatan, karena adanya kaki tamba-han di tengah bidang alas dan bingkai casis berbentuk huruf H yang mencegah
hidupnya rambatan getaran yang meng-ganggu.
Dengan memakai iPhone atau iPad standar yang sudah diprogram khusus, maka iPhone ini beralih fungsi menjadi remote control. Uniknya fasilitas remote iPhone atau iPad ini semua bisa didownload gratis
Ketika seri AVENTAGE diperkenalkan per-tama kali pada tahun 2010, produk AVReceiver buatan Yamaha memasuki lompatan yang dramatis dengan mengusung fitur terbaik di kelas audio / video dengan desain komponen yang elegan.
AVENTAGE diharapkan mampu memba-wa kualitas suara kelas studio dengan perang-kat tambahan video canggih untuk rumah Anda yang mampu menampilkan detail yang
Aventage, AV Receiver Yamaha Kelas High End
tak tertandingi dalam desain, teknik fabrikasi, serta setiap bagian. Dimana setiap bahan baku diuji secara menyeluruh, melalui proses control kualitas ketat untuk memaksi-malkan kinerja, sehingga menghasil-kan sebuah karya seni audio visual yang spektakuler.
Fitur Berlimpah dan high Class AV Receiver Aventage memi-liki fitur analog-ke-HDMI video 1080p upscaling dengan dein-terlacing yang tepat untuk kual-itas gambar yang tinggi bahkan dari sumber non- HD. Seri Aventage menawarkan teknologi Deep Color (30/36 bit), xvColor, refresh rate24Hz input audio menetapkan ke-
53 audio Januari 2012video
via email. Jadi kalau remote aslinya hilang, maka dapat dipakai remote hasil download yang berupa telpon genggam.
YPAoYPAO atau Yamaha Parameter Room
Acoustic Optimizer adalah kaliberasi oto-matis untuk mengambil parameter akustik yang paling pas untuk sebuah ruang. YPAO sering dipakai untuk mengadjust ruang hidup (live room) dan ruang mati (dead room). Ruang hidup yang sifatnya memantul mu-dah dibuat normal namun ruang mati sulit dibuat normal. Dengan bantuan YPAO akan diperoleh parameter ruang akustik yang pas atau mendekati dengan mode tata suara yang sedang dipasang.
comPRESSEd muSIc ENhANcER
Reproduksi musik yang telah mengalami kompresi seperti MP-3 bertanggapan frekue-nsi yang kurang lebar. Compressed Music
Enhancer (bukan equalizer) akan melebar-kan tanggapan frekuensinya sehingga repro musik tersimak wajar.
Demikian banyak fasilitas dari AV Re-ceiver Aventage yang telah dipersiapkan.
Tertarik? Silahkan hubungi Yamaha Indo-nesia, segera!
mampuan untuk HDMI dan input video komponen dan kompensasi auto sync, yang secara otomatis menghilangkan masalah sinkro-nisasi audio/video. Semua model Aventage Yamaha menawarkan dukungan 3D video dengan konek-tivitas dari berbagai sumber.
Untuk seri tertingginya, Yamaha, RX-A2010, dan RX-A3010, meng-gabungkan prosesor HQV Vida untuk kinerja video yang lebih baik untuk upscaling.
suara Yamaha aventage
Aventage didukung oleh pengaturan fungsi otomatis YPAO, Dolby TrueHD dan DTS-HD Master Audio decod-ing, serta channel audio HDMI. Semua model, mendukung HD radio, dan bisa memutar radio internet (MP3/WMA)
termasuk Rhapsody dan Sirius melalui Ether-net. File suara yang seri Aventage Yamaha bisa bermain termasuk WAV, MP3, WMA, AAC, FLAC 96/24, dari PC atau server DLNA.
AV Receiver Aventage Yamaha menawar-kan konfigurasi 7.2 kanal dengan full audio HD decoding (Dolby TrueHD dan DTS-HD Master Audio; Dolby digital dan DTS-ditambah audio HD resolusi tinggi). Aventage juga memiliki Cinema 3D audio yang eksklusif teknologi DSP dengan pengolahan dan Keberadaan virtual 3D untuk melengkapi teknologi TV 3D .
Restio MCR-140-Micro compenent System
54 audio Januari 2012video
VISI
TVISIT
by: Budi Santoso
Awal Desember lalu Lenovo Mobile Indonesia meluncurkan sebuah produk ponsel pertama berbasis Android yang masuk dalam jajaran
EcoTech Series.Sebagai salah satu brand global asal Cina
yang telah cukup di kenal di Indonesia, Lenovo
Lenovo Luncurkan Ponsel 3,5G Dual SIM Android
memperkenalkan jenis ponsel seri A60 yang didesain elegan mengikuti tren jenis smartphone merek lain, dimana tampil dengan performa yang menggiurkan. Lenovo A60 dipersenjatai dengan prosesor sekelas 600 Mhz yang didukung oleh sistem operasi Android versi 2.3 (Gingerbread), bahkan dengan kemampuan 3,5G HSDPA 7,2 Mbps, maka dijamin ponsel ini mampu mengarungi dunia maya dengan akses yang cepat. Dan yang cukup menarik, A60 dilengkapi dengan dual SIM yang tentunya terkesan praktis.
Kini Lenovo A60 telah beredar di pasaran tanah air dan tersedia di beberapa outlet Erafone dan Indomaret yang dalam kesempatan ini juga menyampaikan hasil kerjasamanya dalam menunjang pemasaran ponsel tersebut. Kerjasama lainnya juga dilakukan dengan pihak Telkomsel, sehingga dalam setiap paket pembelian Lenovo A60, maka akan di bundling dan mendapatkan free internet sepuasnya selama 3 bulan. Dan rencananya A60 akan dipasarkan dengan kisaran harga satu setengah jutaan rupiah.
SpeSifikaSi Lenovo a60Layar sentuh LCD TFT 3,5 inci (HVGA)•Dual SIM WCDMA+GSM•Memori RAM 2 GB, ROM 4 GB•Support memori 16 GB•
fitur :G-Sensor & P-Sensor•FM Radio•GPRS Class 12•Blutooth 2.0•USB 2.0•Batere 1500 mAh•TalkTime : 3- 5 Jam•Video Recording 3GP,AVI, MP4•Built-in A-GPS•Kamera 3,2 Mpixel•
55 audio Januari 2012video
1
0
5
25
75
95
100
0
5
25
75
95
100
0
5
25
75
95
100
0
5
25
75
95
100
IKLAN digital amo apro .psGraphic115 September 2011 17:48:43
Color profile: Generic CMYK printer profileComposite Default screen
56 audio Januari 2012video
by : AndreRE
VIEW
CD
REVIEW CD
Banyak alasan, kenapa A-Pro selalu penasaran setiap penyanyi bersuara sengau ini meluncurkan album. Dan pada kenyataannya, penasaran ini berakhir dengan suka. Pinkan Mambo memang seorang good entertainer, karena penyanyi ini selalu berhasil memberikan gimmick-gimmick, yang selalu membuat fresh saat setiap merilis album. Bahkan cenderung unik, inovatif dan berani. Tidak hanya pada penampilan fisiknya, tapi materi lagu yang dibawakannya. Lagu hits-nya ‘Cintaku Dimutilasi’, sebenarnya tipikal pop mainstream. Tapi dengan suara sengau dan iringan musik yang inovatif berkarakter pop-dance yang ceria, lagu ini jauh dari kesan norak, seperti judulnya. Justru disinilah nilai lebih
Patrick Stump, rupanya memanfaatkan kosongnya jadwal band Fall Out Boy, untuk menyempatkan merampungkan proyek solo-nya yang mengendap lama. Kali ini, vokalis sekaligus rhythm guitar band Fall out Boy ini, ingin tampil total sebagai dirinya sendiri. Materi pun terkumpul, dan dirilislah debut album solo-nya ini. Berbeda dengan band-nya tersebut, Patrick Stump yang memainkan sendiri hampir semua instrumen di album solo-nya ini tampil lebih luas. Tidak hanya berpijak pada pop-punk, tapi juga pada alternatif rock sampai funk. Lagu pembukanya ‘Explode’ saja berkarakter elektronik-rock, yang mendapat sentuhan dance. Dengan sound yang menghentak, akan tetapi banyak karaker efek sound digital yang membangun
Pinkan mambo : “Tentang Cinta”
Patrick Stump : “Soul Punk”
penyanyi ini. Kemampuan olah vokalnya memang sudah tidak diragukan lagi, lagu ‘Jangan Pergi’ yang berkarakter ballad, membuktikan eksplorasi vokal-nya yang apik. Hal yang menarik adalah lagu kolaborasinya dengan Titiek Puspa, di lagu ‘Si Hitam’, yang merupakan karya Titiek puspa. Lagu legendaris ini tampil centil dan enerjik. Bahkan paduan vokalnya,
tampak seksi di lagu ini. Atau lagu ‘Banget’ yang tidak kalah centil-nya dengan aransemen yang didominasi permainan gitar akustik. Kekuatan vokal sengau-nya memang sanggup membuat lagu-lagu berbagai genre yang dibawakan tetap menarik, seksi dan tentunya tidak heran kalau gampang untuk disukai.***@ztroo
mood di lagu ini. Album ini mengunggulkan hits ‘This City’. Masih mengandalkan sound elektronik sebagai pembangun nuansa. Tapi berkarakter elektro-pop, dengan sedikit sentuhan nuansa funk, walau masih mampu menunjukkan lagu yang enerjik. Lagu yang mudah dicerna ini memang tipikal lagu mainstream di panggung musik
dunia saat ini. Di lagu ‘Run Dry (X Heart X Fingers)’ menampilkan dance-funk, dengan mengambil sound nuansa ‘80-an. Di lagu ‘Everybody Wants Somebody’ tampil dengan aransemen yang eksploratif dari sisi sound, walau kali ini tampil dengan konsep band utuh. Rupanya di debut solo-nya ini, Patrick Stump cukup berhasil menjadi diri sendiri, dan keluar dari bayang-bayang band-nya, Fall Out Boy.***@ztroo
57 audio Januari 2012video
REVIEW CD
Apa jadinya jika lagu-lagu dari band rock ‘n roll legendaris, dibawakan kembali oleh beberapa nama yang justru berbeda karakter. Inilah uniknya album ini, beberapa rocker, membawakan lagu-lagu trio ZZ Top dengan karakter masing-masing. Dibuka dengan ‘Sharp Dressed Man’ yang dibawakan oleh The M.O.B. yang berawakan Mike Fleetwood, Steven Tyler, Jonny Lang dan John McVie. Jadilah lagu ini rock ‘n roll berbalut sayatan gitar blues. Berbeda dengan lagu di atas, Filter membawakan ‘Gimmo All Your Lovin’ dengan sentuhan industrial rock, tanpa menghilangkan aura rock ‘n roll-nya. Ada pula Nickelback yang membawakan ‘Legs’. Tentu saja tampil dengan distorsi tebal, karena membawakan lagu berkarakter metal yang sarat dengan sound-sound distorsi. Tidak
Lady Antebellum ; “Own The Night”
ZZ Top : “A Tribute From Friends”beda jauh dengan Mastodon, yang banyak menampilkan sound distorsi di lagu ‘Just Got Paid’ walau mendapat sentuhan sedikit progresif, tapi tanpa menghilangkan nuansa rock ‘n roll. Wolfmother malah membawakan nuansa old school hard-rock di lagu ‘Cheap Sunglasses’. Berbeda dengan
yang lainnya, ‘Wyclef Jean’ malah membawa nuansa R&B yang modern dengan lagu ‘Rough Boy’. Ada pula Daughtry yang tampil dengan rock alternatif yang membawakan lagu medley ‘Waitin’ For The Bus / Jesus Just Left Chicago’. Album ini diakhiri dengan aksi Jamey Johnson, yang membawakan lagu ‘La Grange’ dengan sentuhan blues old school. Album ini tampil menarik dan terkesan lebar. Beberapa karakter disatukan dalam sebuah nafas rock ‘n roll.***@ztroo
Trio pengusung country pop ini memang sukses menarik perhatian publik musik dunia di awal karier-nya. Kelompok yang digawangi Charles Kelley (Lead, Background Vocals), Dave Haywood (Background Vocals, Guitar, Piano, Mandolin) dan Hillary Scott (Lead, Background vocals) ini tampil dengan konsep yang unik. Dengan lagu-lagu country yang dikemas modern dan perpaduan olah vokal para personelnya. Tidak mengherankan, jika trio asal Nashville, Tennessee ini diganjar berbagai penghargaan bergengsi. Album ketiganya ini merupakan bukti eksistensi mereka yang seakan tidak tergoyahkan. Album terbarunya ini masih menampilkan country-pop tentunya, simak saja ‘We Owned The Night’ yang dipilih menjadi salah satu hits-nya. Menampilkan country yang
dapat sisipan sound rock dari distorsi gitar yang dimainkan. Perpaduan olah vokal di lagu ini memang tertata apik. Walaupun musiknya tampil enerjik. Bahkan saat melantunkan ballad di lagu ‘Just a Kiss’ yang tampil dengan iringan musik yang lebih minimalis, dengan dominasi permainan piano pada blocking. Di lagu-lagu seperti inilah, trio ini
meraih sukses. ‘Friday Night’ tampil beda, dengan mengadaptasi sound rock yang kuat dari permainan gitar, dengan sisipan nuansa digital. Akan tetapi tanpa menghilangkan karakter country, terutama dari corak vokal khas mereka. Mengakhiri album ini dengan ‘Need You Now’ (versi akustik). Lagu ini tampil cukup emosional, dengan hanya iringan piano. Sebuah lagu ballad yang memang cukup menyentuh.***@ztroo
REVIEW CDby : Andre
58 audio Januari 2012video
REVI
EW C
Dby : Andre
REVIEW CD
Band metal asal Jerman ini, ternyata masih mampu bertahan di panggung musik dunia. Di tengah gempuran band dan genre musik baru. Tapi Andi Deris (Lead Vocals), Michael Weikath (Lead Guitar), Sascha Gerstner (Guitar), Markus Grosskopf (Bass) dan Daniel Löble (Drums) termasuk band yang sangat produktif. Album ini adalah album-nya yang ke-13, selama karier-nya sejak awal tahun ‘80-an. Tentu saja masih mengandalkan kecepatan dalam bermusik. Lagu ini memilih lagu ‘Are You Metal’ sebagai hits-nya. Lagu ini diawali dengan permainan keyboard yang sangat musikal, dan langsung disusul dengan distorsi gitar dan gebukan drum yang memburu. Bagai sebuah opera musik rock yang tampil dengan aransemen lebar. Karakter vokalis yang cenderung serak, berat, dan melengking tinggi beradu dengan karakter musik yang berkecepatan tinggi. Di lagu ‘Where The
Kelompok penyanyi opera asal Italia ini memang sempat mengejutkan dunia. Di usianya yang belasan tahun Gianluca Ginoble, Piero Barone, Ignazio Boschetto ini tampil memukau dengan karakter suara tenor, yang memang cenderung sulit. Mereka membawakan lagu-lagu klasik dengan sentuhan pop, dan tentunya menonjolkan olah vokal tenor mereka yang memukau. Album ini adalah album yang dirilis cukup spesial untuk menyambut Christmas karena berisi 2 CD. CD pertama berisi album debut mereka, yang menampilkan lagu-lagu seperti ‘Il Mondo’, ‘Smile’ atau hits-nya ‘O
Helloween : “7 Sinners”
Il Volo : “Special Christmas Edition”
Sinners Go?’ tidak secepat lagu di atas, tapi tampil bagai anthem dengan aransemen yang lebih dinamis, lengkap dengan backing vocal-nya yang menambah nuansa. Di lagu ini memang menampilkan aransemen yang cenderung sedikit rumit. Opera rock yang dibalut dengan eksplorasi keyboard, distorsi gitar dan drum yang memburu ditampilkan di lagu ‘Who Is Mr.
Madman?’, lagu yang menjadi ciri khas mereka. Walaupun iringan keyboard-nya lebih terkesan orkestratif modern. Mereka juga memunculkan lagu berkarater ballad, walau masih menampilkan raungan gitar dan sound orkestratif di lagu ‘The Smile of The Sun’. Helloween masih sanggup tampil garang di panggung musik dunia. Mereka mengembangkan musiknya, yang tidak hanya mengandalkan kecepatan, tapi harmonisasi, dengan memasukkan unsur orkestrasi, dengan permainan keyboard dan efek sound.***@ztroo
Sole Mio’. Sedangkan di CD kedua, mereka membawakan 5 lagu Christmas. Mulai dari lagu ‘Silent Night’ yang ditampilkan dengan iringan orkestrasi yang lebar. Ada juga lagu ‘Panis Andelicus’ dengan iringan yang tidak kalah megahnya. Yang menarik, mereka membawakan lagu Christmas medley dari lagu ‘Jingle Bell Rock / Let It Snow, Let It Snow,
Let It Snow/ It’s the Most Wonderful Time of The Year’. Kali ini mereka tidak menampilkan iringan orketrasi. Tapi tampil dengan big-band bernuansa swing klasik yang lebih enerjik. Tapi tetap saja mereka menonjolkan kolaborasi tenor vokal.***@ztroo
59 audio Januari 2012video
REVIEW CD
by : AndreREVIEW CD
Michael Buble : “Christmas”
Penyanyi asal Kanada ini termasuk penyanyi yang produktif merilis album sukses. Mengejutkan dunia dengan alunan lagu pop-jazz sampai big band yang dikemas dalam nuansa modern. Untuk urusan penghargaan, Michael Buble ini sepertinya menjadi langganan. Tidak hanya aktif merilis album standar, penyanyi bersuara merdu ini ternyata tidak ketinggalan ikut dalam euforia nuansa Christmas. Album ini memang diluncurkan bertepatan pada bulan Desember menyambut Christmas. Sebenarnya komposisi lagu-lagu yang dibawakan, bukan lagu-lagu baru. Justru lagu standar Christmas yang banyak dinyanyikan.
Tapi bukan Michael Buble kalau album ini tidak menarik. Bahkan pada minggu pertama dirilis yaitu pada bulan Oktober lalu di US dan UK, album ini menduduki peringkat pertama versi Billboard. Dibuka dengan lagu yang cukup membuai “It’s Beginning to Look a Lot Like Christmas”, yang dikemas dengan nuansa orkestrasi yang megah. Atau lagu Christmas klasik “Santa Claus is Coming to Town”
dibawakan dengan sentuhan swing, dengan iringan big-band yang inovatif. Apalagi balutan Brush section yang membuat nuansa lagu ini tampil megah. Yang menarik lagu ‘Jingle Bells’.
Masih dengan nuansa swing senada dengan lagu di atas. Yang membuat menarik, Michael Buble berkolaborasi dengan Puppini Sisters, kelompok vokal acapela yang membawakan nauansa retro. Lagu ini tampil bak lagu bernuansa ‘40-an, dan terkesan fresh, dibandingkan banyak lagu serupa yang dinyanyikan oleh penyanyi lain.
Tidak hanya dengan Puppini Sisters, kali ini penyanyi country Shania Twain membawakan ‘White Christmas’, tetap dengan nuansa retro dengan iringan big-band dan choir. Tidak semua lagu dibawakan dengan nuansa retro.
Lagu “All I Want for Christmas is You” yang pernah dipopulerkan dan diciptakan oleh Mariah Carey dibawakan dengan sentuhan pop-jazz modern. Walaupun masih mengusung orkestrasi sebagai iringan. Atau lagu “Cold December Night” yang merupakan ciptaan Michael Buble sendiri. Kali ini lagu ini memang terkesan lebih nge-pop, dengan iringan musik yang lebar.
Bahkan memasukan unsur musik bernuansa latin, dengan dominasi permainan gitar akustik sebagai iringan, di lagu “Mis Deseos/Feliz Navidad”, kolaborasinya dengan Thalia, lagu ini bernuansa chill out, sangat nyaman didengarkan di segala suasana. Akan tetapi dengan karakter musik retro yang masih lebih dominan. Album ini adalah pilihan pas untuk menyambut datangnya Christmas.***@ztroo
60 audio Januari 2012video
REVI
EW C
Dby : Andre
REVIEW CD
Penyanyi ini adalah salah satu dari sedikit solois cewek yang karier-nya terbilang sangat gemilang. Tidak hanya populer di Indonesia, akan tetapi sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura atau Brunei. Setelah lebih dari 1 dekade berkarier, akhirnya penyanyi cantik ini merilis album The Best, yang menampilkan lagu-lagu hits-nya selama berkarya. Sebut saja ‘Tegar’, ‘Ayat-ayat Cinta’, ‘Pudar’ dan lainnya. Tapi album ini tampil istimewa, karena membawakan juga 3 buah lagu baru yang sangat beda dengan karakter-nya selama ini. Misalnya kolaborasinya
Penyanyi sekaligus songwriter cantik asal London ini memang sudah mempesona di awal karier-nya. Bahkan sudah mengantongi berbagai penghargaan bergengsi. Album kedua-nya ini memang ada sedikit pergeseran dari konsep bermusiknya. Rupanya Pixie Lott berusaha update tren musik. Masih menampilkan elektro-pop yang dominan, tapi dikembangkan ke berbagai genre musik. Lagu ‘Come Get It Now’ malah menampilkan karakter soul, yang mencampurkan vintage sound dan beat digital yang modern. Lagu ‘All About Tonight’ masih menampilkan elektro-pop yang enerjik. Tipikal lagu bernuansa dance
Rossa : “The Best Of”
Pixie Lott : “Young Foolish Happy”
dengan Pasha Ungu di lagu ‘Terlanjur Cinta’. Yang menarik adalah lagu ‘Jangan Ada Dusta Di Antara Kita’ kolaborasinya dengan almarhum Broery Marantika. Dengan menggunakan teknologi, duet ini berjalan dengan baik dan cukup emosional. Kolaborasi yang belum pernah dilakukan penyanyi Indonesia sebelumnya. Bahkan menampilkan pop
dance yang enerjik, dengan lagu lirik berbahasa Inggris di lagu ‘One Night Love’. Kali ini berkolaborasi dengan rapper asal Malaysia Joe Flizzow. Terobosan atau gimmick yang cukup menarik di album ini.***@ztroo
seperti ini memang lagi tren saat ini. Lagu ini adalah hal baru dalam karier-nya, tapi rupanya ia pas-pas saja dengan lagu seperti ini. Atau lagu ‘What Do You Take Me For?’ yang masih mengandalkan sound elektronik, walau dikemas dengan nuansa hip hop. Di lagu ‘Nobody Does It Better’ malah lebih inovatif, karena karakter old school soul dari
instrumen akustik beradu dengan efek sound digital sebagai penambah nuansa. Pixie Lott, tidak cukup puas dengan konsep musiknya terdahulu, walaupun terhitung sukses. Justru kali ini, penyanyi ini tampil lebih fresh dan lebih menarik.***@ztroo
61 audio Januari 2012video
By: DohartoSHOPPING GUIDE
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
TV PLASMA
TV LED
Audio Video kali ini akan memunculkan deretan produk dan harga yang disusun oleh tim redaksi berdasarkan pemantauan terhadap produk dan harga tersebut di
sejumlah gerai-gerai elektronik. Tentunya deretan harga ini diharapkan bisa menjadi referensi awal yang bisa anda gunakan sebagai panduan belanja.
NAMA PRODUK HARGALG 50PJ350, 50”, Full Stereo, 1366X768p, Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB,
Rp 9.265
LG 42PJ350, 42”, Full Stereo, 1024X768p, Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB,
Rp 5.160
LG 42PJ250, 42”, Full Stereo, 1024X768p, Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB,
Rp 5.250
LG 50PQ60, 50”, Full Stereo, Double Window, 1366X768p, Digital TV tuner, PC input, HDTV Ready, 2.000.000:1 contrast ratio, 3 HDMI, USB, Power Cons. 200w,
Rp 15.855
LG 42PT250, 42”, Full Stereo, 1024X768p, PC input,HDTV Ready,USB,HDMI,
Rp 4.900
LG 42PT350, 42”, Full Stereo, 1024X768p, PC input,HDTV Ready,USB,HDMI,
Rp 5.500
LG 42PW450, 42”, 3D, Full Stereo, 1024X768p, PC input, HDTV Ready, USB, HDMI,
Rp 6.500
Panasonic TH-P42UT30, 42”, 3D, Full Stereo, Full HD, 1.920x1.080p, card Reader, PC input, USB, HDMI,
Rp 9.600
Panasonic TH-P42U30, 42”€, Full Stereo, Full HD, 1.920x1.080p, card Reader, PC input, USB, HDMI,
Rp 5.800
Panasonic TH-P46U30, 46”€, Full Stereo, Full HD, 1.920x1.080p, card Reader, PC input, PC input, HDMI,
Rp 9.600
Panasonic TH-P50U30, 50”€, Full Stereo, Full HD, 1.920x1.080p, card Reader, PC input, PC input, HDMI,
Rp 12.400
Panasonic TH-P42X10, 42”€, Full Stereo, PiP(1 tuner), PC input, DVD input, HDMI,
Rp 5.800
Panasonic TH-P42X30, Smart TV, 42”€, Full Stereo, 1024X768p, LAN, Card Reader, PC input, 3 HDMI, USB,
Rp 5.100
Panasonic TH-P50X30, Smart TV, 50”€, Full Stereo, 1024X768p, LAN, Card Reader, PC input, 3 HDMI, USB,
Rp 9.800
Panasonic TH-P42X306, 42”€, Full Stereo, Full HD, 3 HDMI, USB, PC input,
Rp 6.700
NAMA PRODUK HARGAPanasonic TH-P42ST30, 42”€, Full Stereo, 3D, Full HD, HDMI, USB, PC input,
Rp 14.600
Samsung PS-42C450, 42”€, Full Stereo, 1.366x768p, Tru Surround, DNIe, PC input, 3 HDMI, DVD input,
Rp 5.740
Samsung PS-43D450, 43” , Full Stereo, Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround, DNIe, PC input, 3 HDMI, DVD input
Rp 4.900
Samsung PS-51D450, 51”, Full Stereo, Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround, DNIe, PC input, 3 HDMI, DVD input,
Rp 11.000
Samsung PS-50C7000, 50”€, Full Stereo, 3D, Full HD 1.920x1.080p, Tru Surround, DNIe, 600Hz,Internet TV, PC input, 4 HDMI, DVD input,
Rp 22.770
NAMA PRODUK HARGAAdvance LC-40LE820, TV LED 40”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 10.000
Akira LED-24B10FHD, 24”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, Contrast 50.000:1, Brightness 300 cd/m2, Response Time 5ms, HDMI, PC input, USB,
Rp 1.900
Changhong LE24818, 24”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, HDMI, PC input, USB, DVD input,
Rp 1.900
LG 37LE5500, TV LED 37”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, DVD input, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 8.425
LG 47LE5500, TV LED 47”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, DVD input, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 18.842
LG 42LE7500, TV LED 42” , Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Bluetooth, PC input, Wireless, 4 HDMI, USB,
Rp 14.850
LG 32LF2000, TV LED 32”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, DVD input, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 3.555
LG 32LV2130, TV LED 32”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, DVD input, PC input, HDMI, USB,
Rp 3.600
LG 32LV2530, TV LED, Smart TV, 32”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 4.000
LG 32LV3500, TV LED, Smart TV, 32”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 5.200
62 audio Januari 2012video
SHOP
PING G
UIDE
By: Doharto
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
NAMA PRODUK HARGALG 42LV3500, TV LED, Smart TV, 42”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 7.000
LG 32LV3730, TV LED, Smart TV, 32”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 3.800
LG 42LV3730, TV LED, Smart TV, 42”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, Smart TV, HDMI, USB,
Rp 9.500
LG 47LV3730, TV LED 47”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, Smart TV,
Rp 14.700
LG 55LV3730, TV LED 55”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, Smart TV,
Rp 23.500
LG 42LV3500, TV LED 42”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, 3 HDMI, USB,
Rp 7.800
LG 32LW4500, TV LED 32”, 3D, Smart TV, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 6.000
LG 42LW4500, TV LED 42”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 13.000
LG 47LW4500, TV LED 47”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB, Digital TV,
Rp 21.600
LG 42LW5700, TV LED 42”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 14.700
LG 47LW5700, TV LED 47”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 22.200
LG 55LW5700, TV LED 55”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 33.700
LG 47LW6500, TV LED 47”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 26.300
LG 55LW6500, TV LED 55”, 3D, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, Smart TV, Digital TV, LAN, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 47.500
Panasonic THL42E3G, TV LED 42”, Full Stereo, 1920x1080p, Tru Surround, 100Hz, Power Cons. 140w, DVD input, 3 HDMI, USB, PC input,
Rp 8.000
Polytron PLD55D603, TV LED 55”, Full Stereo, 1920x1080p, Sub Woofer, HDMI, USB, PC input,
Rp 20.000
NAMA PRODUK HARGAPolytron PLD46D603, TV LED 46”, Full Stereo, 1920x1080p, Sub Woofer, HDMI, USB, PC input,
Rp 13.000
Samsung UA40C7000, TV LED 40”, 3D TV, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, Clear Motion Rate 600Hz, PC input, DVD input, 4 HDMI, USB,
Rp 19.000
Samsung UA46C7000, TV LED 46”, 3D TV, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, Clear Motion Rate 600Hz, 20w 10% RMS, Power Cons. 170W, PC input, DVD input, 4 HDMI, USB,
Rp 24.000
Samsung UA46C8000, TV LED 46”, 3D TV, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PiP, 20w 10% RMS, Clear Motion Rate 800Hz, Internet @ TV, WiFi, PC input, DVD input, 4 HDMI 1.4, USB,
Rp 26.315
Samsung UA55C8000, TV LED 55”, 3D TV, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PiP, Clear Motion Rate 800Hz,Internet @ TV, WiFi, 30w 10% RMS, PC input, DVD input, 4 HDMI 1.4, USB,
Rp 42.105
Samsung UA32D4010, TV LED 32”, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 3.950
Samsung UA32D4003, TV LED 32”, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 3.400
Samsung UA46D5500, TV LED 46”, Smart TV, Full Stereo, 1920ix1080p, Tru Surround, 100Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, PC input, 4 HDMI, 2 USB,
Rp 13.650
Samsung UA40D6000, Smart TV, TV LED 40”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 200Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 13.775
Samsung UA46D6000, Smart TV, TV LED 46”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 200Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI,3 USB,
Rp 17.575
Samsung UA40D6600, Smart TV, TV LED 40”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 15.200
Samsung UA46D6600, Smart TV, TV LED 46”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 21.000
Samsung UA55D6600, Smart TV, TV LED 55”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 400Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 30.000
63 audio Januari 2012video
By: DohartoSHOPPING GUIDE
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
NAMA PRODUK HARGASamsung UA46D7000, Smart TV, TV LED 46”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3D Sound, 800Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 24.200
Samsung UA55D8000, Smart TV, TV LED 55”, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 3 D Sound, 800Hz CMR, Digital HD Tuner Built-in, LAN, PC input, 4 HDMI, 3 USB,
Rp 39.000
Sanyo LCE-24C100, 24”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, Dynamic Contrast 2.500.000:1, Tru Surround, Response Time 6.5ms, PC input, HDMI, USB,
Rp 2.110
Sharp LC40LE430, 40”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 7.100
Sharp LC19LE520, 19”, Full Stereo, 1366x768p, PC input, HDMI,
Rp 2.000
Sharp LC60LE630, 40”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Tru Surround, PC input, HDMI, USB,
Rp 25.250
Sharp LC-40LE700M, TV LED 40”, Full Stereo, 1920ix1080p, Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1, Tru Surround, 20w 10% RMS, Power Cons. 134, PC input, DVD input, 4 HDMI,
Rp 8.250
Sharp LC22LE520, 22”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, PC input, 3 HDMI,
Rp 2.430
Sharp LC40LE820, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, 100hz/120Hz, Tru SurroundPower Cons. 126W, PiP, PC input, 3 HDMI, USB,
Rp 9.300
Sharp LC40LE830, 40”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Tru Surround, X-Gen Panel, Power Cons. 126W, PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 12.150
Sharp LC46LE830, 46”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB,
Rp 22.800
Sharp LC52LE830, 52”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Tru Surround, X-Gen Panel, PC input, 4 HDMI,USB,
Rp 36.500
Sharp LC60LE830, 60”, 3D, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB
Rp 43.700
Sony KDL-40EX720, 40”, 3D, TV LED, Smart TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB,
Rp 17.000
Sony KDL-55EX720, 55”, 3D, TV LED, Smart TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB,
Rp 29.000
NAMA PRODUK HARGASony KDL-46EX720, 46”, 3D, TV LED, Smart TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB,
Rp 21.000
Sony KDL-32EX720, 32”, 3D, TV LED, Smart TV, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV, LAN, X-Reality, WiFi, PC input, USB,
Rp 8.000
Sony KDL-40NX720, 40”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, WiFi, DVD input, 4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp 22.000
Sony KDL-46NX720, 46”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, WiFi, DVD input, 4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp 21.000
Sony KDL-60NX720, 60”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, WiFi, DVD input, 4 HDMI, PC input,USB,Internet TV,
Rp 54.000
Sony KDL-55HX925, 55”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Internet TV, WiFi, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 56.000
Sony KDL-65HX925, 65”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, Internet TV, WiFi, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 78.000
TCL 32LP11E, TV LED, 32”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,
Rp 3.740
TCL 24LP11E, TV LED, 24”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,
Rp 2.210
TCL 19LP11E, TV LED, 19”, Full Stereo, 1920ix1080p, HDMI, PC input, USB,
Rp 1.690
Toshiba 32PS1, 32”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, DVD input, HDMI, PC input, USB,
Rp 4.315
Toshiba 32AL10ES, 32”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,
Rp 3.700
Toshiba 40AL10ES, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,
Rp 7.150
Toshiba 32PS10, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input, USB,
Rp 4.300
Toshiba 40PS10, 40”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, 2 HDMI, PC input,USB,
Rp 7.650
Toshiba 42XL700, 42”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, Contrast 3.000.000:1, 20w 10% RMS, 149w Power Cons., DVD input, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 10.000
Toshiba 46WL700, 46”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 16.650
Toshiba 55WL700, 55”, TV LED, 3D, Full Stereo, 1920ix1080p, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 28.000
64 audio Januari 2012video
SHOP
PING G
UIDE
By: Doharto
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
TV LCD 40”-49”
NAMA PRODUK HARGAAdvanced LC-40M500, 40”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, PC input, HDMI, USB,
Rp 6.350
LG 42LD420, 42”, Full HD 1920x1080p, Full Stereo, PC input, Contrast Ratio 80.000:1, 3 HDMI, DVD input, USB,
Rp 7.265
LG 42LD450, 42”, Full HD 1920x1080p, Full Stereo, Brightness 450cd/m2, Audio output 20w 10% RMS, PC input, 2 HDMI, DVD input,
Rp 6.850
LG 42LD460, 42”, Full HD 1920x1080p, Full Stereo, USB, PC input, HDMI, DVD input,
Rp 7.895
LG 42LD550, 42”, Full HD 1920x1080p, 200 Hz, Full Stereo, PC input, 3 HDMI, DVD input,
Rp 8.425
LG 46LD550, 46”, Full HD 1920x1080p, 200 Hz, Full Stereo, PC input, 3 HDMI, DVD input,
Rp 9.685
LG 42LD650, 42”, Full HD 1920x1080p, 100 Hz, Full Stereo, Contrast Ratio 150.000:1, USB, PC input, HDMI, DVD input,
Rp 10.105
LG42LK410,42”, Full Stereo, 1920x1080p, PC input, 2 HDMI, USB,
Rp 6.100
LG 42LK450, 42”, Full Stereo, 1920x1080p, PC input, HDMI, USB,
Rp 7.200
Panasonic TH-L42U30, 42”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Contrast 20.000:1, LAN, Tru Surround, Card reader, PiP, DVD input, PC input, 3 HDMI, USB,
Rp 5.850
Panasonic TH-L42E36, 42”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Contrast 3.000.000:1, PiP, DVD input, PC input, HDMI, USB,
Rp 9.700
Polytron PLM-42H11, 42”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, Contrast ratio 50.000:1, 106w 10% RMS, Power Cons. 250W, Brightness 500cd/m2, Times Response 4mm, HDMI, USB,
Rp 6.900
NAMA PRODUK HARGASamsung LA-40C550, 40”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, 20w 10% RMS, PiP (1 Tuner), PC input, 4 HDMI, USB, DNIe, Tru Surround,
Rp 8.630
Samsung LA-46C550, 46”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, 20w 10% RMS, PiP (1 Tuner), power Cons. 210W, PC input, 4 HDMI, USB, DNIe, Tru Surround,
Rp 10.530
Samsung LA-40D550, 40”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, PiP (1), PC input, 4 HDMI, USB,
Rp 6.600
Samsung LA-40D551, 40”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, PiP (1), PC input, 2 HDMI, USB,
Rp 7.000
Sharp LC40M500, 40”, Full Stereo, Tru Surround, PC input, DVD input,HDMI,
Rp 6.350
Sharp LC40L500, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, Contrast Ratio 50.000:1, PiP, Tru Surround, PC input, DVD input, 3 HDMI,
Rp 6.650
Sharp LC40L650, 40”, Full Stereo, Full HD 1920ix1080p, 100hz, Contrast 50.000:1, Tru Surround, USB, PC input, PiP, DVD input, 3 HDMI,
Rp 8.800
Sony KLV-46BX400, 46”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, PiP, 2 HDMI, PiP, 20w 10% RMS, Power Cons. 151w, PC input, USB, DVD input,
Rp 6.060
Sony KLV-40BX420, 40”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, PiP, HDMI, PiP, 20w 10% RMS, PC input, USB, DVD input,
Rp 6.000
Sony KDL-40CX520, 40, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, 4 HDMI, USB, Internet TV, WiFi, PC input,
Rp 7.000
Sony KDL-46CX520, 46, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, 4 HDMI, USB, Internet TV, WiFi, PC input,
Rp 10.000
Toshiba 40PB1, 40”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 50.000:1, DVD input, HDMI, PC input, USB, Tru Surround,
Rp 6.300
Toshiba 40CV700,40”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Contrast 50.000:1, PiP (1 Tuner), DVD input, 2 HDMI, PC input, USB, Tru Surround,
Rp 6.000
Toshiba 40AV10, 40”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input, USB, DVD input, 2 HDMI,
Rp 6.400
NAMA PRODUK HARGAToshiba 55XL700, 55”, TV LED, Full Stereo, 1920ix1080p, Contrast 3.000.000:1, 20w 10% RMS, 149w Power Cons., DVD input, 4 HDMI, PC input, USB,
Rp 20.530
65 audio Januari 2012video
By: DohartoSHOPPING GUIDE
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
TV LCD 32”
TV LCD 19”-24”NAMA PRODUK HARGAChanghong LT32716, 32”, 1366x768p, Full Stereo, PC input, 2 HDMI, USB,
Rp 2.400
Changhong LT32726,32”, 1366x768p, Full Stereo, PC input, HDMI, DVD input, USB,
Rp 2.800
LG 32LD310, 32”, 1366x768p, Full Stereo, Contrast 30.000:1, Contrast 30.000:1, Time Response 5.2ms, PC input, HDMI, DVD input,
Rp 2.750
LG 32LK311,32”, 1366x768p, Contrast 60.000:1, Full Stereo, PC input, HDMI,
Rp 2.800
Panasonic TH-L32C20, 32”, Full Stereo, Tru Surround, 1366x768p, Contrast 20.000:1, Card Reader, Analog TV, DVD input, PC input, 1 HDMI, Long Panel Life up to 60.000 jam,
Rp 3.400
Panasonic TH-L32C22, 32”, Full Stereo, Tru Surround, 1366x768p, Card Reader, DVD input, PC input, 1 HDMI, Long Panel Life up to 60.000 jam,
Rp 2.450
Panasonic TH-L32C30, 32”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input, 1 HDMI, USB, WiFi, LAN,
Rp 3.300
Panasonic TH-L32C3, 32”, Full Stereo, Full HD 1920x1080p, Tru Surround, PC input, 1 HDMI, USB, WiFi, LAN,
Rp 3.300
Polytron PLM 32M11, 32”, Full Stereo, Full HD, Contrast 40.000:1, Picture Freeze, Ultra XBR, Time response 5 ms, HDMI, USB, PC input,
Rp 2.850
Samsung LA-32C530, 32”, Full Stereo, Tru Surround, Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, PiP (1 Tuner), DVD input, PC input, 3 HDMI, DNIe,
Rp 2.900
Samsung LA-32D450, 32”, Full Stereo, Tru Surround, Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, DVD input, PC input, HDMI,DNIe,
Rp 2.950
Samsung LA-32D451, 32”, Full Stereo, Tru Surround, Full HD 1920x1080p, 20w 10% RMS, DVD input, PC input, HDMI,DNIe,
,Rp 3.300
Sony KLV-32BX320, 32”€, Full Stereo, 1366x768p, PC input, HDMI,
Rp 3.000
Sharp LC-32L4071, 32”€, Full Stereo, 1366x768p, PC input,HDMI,Tru Surround,
Rp 2.800
TCL L32H9, 32, Full Stereo, 1366x768p, DVD input, HDMI, PC input, Power Cons. 130W,
Rp 2.575
NAMA PRODUK HARGAAkira Advance V2220, 22”, Full Stereo, 1366x768p, PC input, HDMI, DVD input,
Rp 1.250
Changhong LT24699, 24”, Full Stereo, Full HD 1920X1080p, Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2, HDMI, PC input, USB,
Rp 1.550
Changhong LT19699, 19”, AV Stereo, 1366x768p, PiP, HDMI, PC input,
Rp 1.535
Konka 24NS62, 24”, Full Stereo, 1366x768p, HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.525
LG RT-22LD310, 22”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 30.000:1, 20w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.740
LG RT-19LD330, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.530
LG RT-22LD330, 22”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 50.000:1, 20w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.635
LG RT-19LD340, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 70.000:1, Response Time 4ms, 1 HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.790
LG RT-22LK311, 22”,1366x768p, Contrast 40.000:1,1 Speaker, USB,PC input,
Rp 1.475
LG M-227WAP, 22”, Full Stereo, 1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input,
Rp 1.555
LG M-197WAP, 19”, Full Stereo, 1366x768p, 1 HDMI,PC input,DVD input,
Rp 1.320
Panasonic TH-LH19C20, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 20.000:1, Bass X, 1 HDMI, PC input,
Rp 1.425
Polytron PLM 19B51, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast ratio 10.000:1, Picture Freeze, Time response 4 ms, 3.6w 10% RMS, Brightness 300cd/m2, 1 HDMI, PC input, USB,
Rp 2.000
Polytron PLM 1930R, 19”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast ratio 10.000:1, Picture Freeze, Time response 4 ms, 3.6w 10% RMS, Brightness 300cd/m2, 1 HDMI, PC input, USB,
Rp 1.950
NAMA PRODUK HARGAToshiba 32PB1, 32”€, Full Stereo, 1366x768p, Contrast 50.000:1, DVD input, HDMI, PC input, USB, Tru Surround,
Rp 2.700
66 audio Januari 2012video
SHOP
PING G
UIDE
By: Doharto
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
NAMA PRODUK HARGAPolytron PLM 24M60, 24” , Full Stereo, Full HD, Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze, 6w 10% RMS, Time response 5 ms, Power Cons. 55W, 2 HDMI, USB, PC input,
Rp 1.600
Polytron PLM 24M51, 24” , Full Stereo, Full HD, Contrast 40.000:1, Brightness 300cd/m2, Picture Freeze, 6w 10% RMS, Time response 5 ms, Power Cons. 55W, 2 HDMI, USB, PC input,
Rp 2.100
Samsung LA-19C350, 19”, Full Stereo, 1366x768p, 6w 10% RMS, 1 HDMI, PC input, DVD input,
Rp 1.740
Samsung LA-19D400, 19”, Full Stereo, 1366x768p, 85w Power Cons., HDMI, USB,PC input,
Rp 1.355
Samsung LA-22D400, 22”, Full Stereo, 1366x768p, 85w Power Cons., HDMI, USB, PC input,
Rp 1.475
Samsung LA-26D400, 26”, Full Stereo, 1366x768p, 85w Power Cons., HDMI, USB, PC input,
Rp 2.000
Sanyo 19K40, 19”, Full Stereo, 1366x768p, DVD input, HDMI, PC input,
Rp 1.370
Sanyo 24K50, 24”, Full Stereo, 1366x768p, DVD input, HDMI, PC input,
Rp 1.565
Sharp LC-22L10, 22”, Full Stereo, 1366x768p, HDMI, PC input, 10w 10% RMS,
Rp 1.650
TCL 20E6, 20”, Full Stereo, 1366x768p, power Cons. 45W, DVD input, HDMI, P C input,
Rp 1.375
TCL 24D10, 24”, Full Stereo, 1366x768p, DVD input, HDMI, PC input,
Rp 1.690
Toshiba 19HV10, 19”, Full Stereo,Contrast 8400:1,1366x768p,HDMI,PC input,USB,
Rp 1.000
Toshiba 24HV10, 24”, Full Stereo, 1366x768p,USB input,1 HDMI,PC input,
Rp 1.500
Toshiba 24PB1, 24”, Full Stereo, 1366x768p, Contrast ratio 20.000:1, USB input, 1 HDMI, PC input,
Rp 1.700
Weston WS TV2001, 20”, Full Stereo, 1366x768p, DVD input, HDMI, PC input,
Rp 1.375
HTiB
NAMA PRODUK HARGALG LH-HT305SU, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, 300w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II,USB, HDMI,
Rp 1.560
NAMA PRODUK HARGALG LH-HT503PH, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 2 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI,
Rp 2.895
LG LH-HT554, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, 500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,
Rp 3.115
LG LH-HT805, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, 850w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, 1080p up-scaling, USB,
Rp 2.000
LG LH-HB905TA, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,
Rp 3.800
LG LH-HT906TA, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, 1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, lPod Docking,
Rp 3.800
LG LH-HT806TM, 1 DVD, 6 Speaker with 4 floorstanding, 1080p up-scaling, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,
Rp 2.650
Panasonic SC-XH10, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,
Rp 1.330
Panasonic SC-XH55, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI,
Rp 2.550
Panasonic SC-XH155, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 2 floorstanding, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, 1.000w 10% RMS, USB, HDMI,
Rp 3.675
Panasonic SC-BTT270, 1 Bluray, 3D, 6 Speaker, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI, Dock for iPod,
Rp 6.000
Panasonic SC-BTT775, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 floorstanding, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI,
Rp 9.750
Philips HTS2500, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, 300w 10% RMS,
Rp 1.595
Philips HTS3181, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II, USB, 300w 10% RMS,
Rp 1.650
Philips HTS3276, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 2 Floorstanding, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 3.100
Philips HTS3510, 1 DVD, 6 Speaker, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI,
Rp 1.705
67 audio Januari 2012video
BLU-RAY
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
By: DohartoSHOPPING GUIDENAMA PRODUK HARGA
Philips HTS3530, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 3.000
Philips HTS5540, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 5.000
Philips HTS5550, 1 DVD, DivX, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS, DVD output, DTS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 5.100
Pioneer HTZ-181, 1 DVD, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, 350w 10% RMS,
Rp 2.890
Pioneer HTZ-202, 1 DVD, 6 Speaker with 4 Floorstanding, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI,
Rp 4.700
Pioneer HTZ-808, 1 DVD, 6 Speaker with 4 Floorstanding, Ready for iPod, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI,
Rp 8.500
Polytron PHT138, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, 80w 10% RMS, Power Cons.98w,
Rp 1.195
Polytron PHT158, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II,
Rp 1.500
Polytron PHT170, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB, HDMI, Bluetooth,
Rp 2.000
Samsung HT-C5550W, 1 Blu-Ray, 6 Speaker with 4 Floorstanding, Wireless LAN Ready, WiFi, 1.000w 10% RMS, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, 2 HDMI, USB, iPod Dock,
Rp 8.000
Samsung HT-D455HK, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 850w 10% RMS, Power Bass, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 2.900
Samsung HT-D453HK, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 850w 10% RMS, Power Bass, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 2.700
Samsung HT-D350K, 1 DVD, 6 Speaker, 330w 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3, dts, 1080p Up-scale, Dolby Prologic II, USB,
Rp 1.525
Samsung HT-D3330, 1 DVD, 6 Speaker, 330w 10% RMS, Power Bass, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, USB,
Rp 1.450
NAMA PRODUK HARGASharp HTCN-390DVW, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker, DVD output, Dolby AC3, dts, 210w 10% RMS, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 1.500
Sharp HTCN-790DVW, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 210w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 3.500
Sharp HTCN-830DVW, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker with 2 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 2.000
Sharp HTCN-890DVW, 1 DVD, 1080p Up-scale, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 420w 10% RMS, DVD output, Dolby AC3, dts, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 2.400
Sony DAV-TZ200, 1 DVD, DivX, 6 Speaker, DVD output, 500w 10% RMS, Dolby AC3, Dolby Prologic II,
Rp 2.650
Sony DAV-DZ640, 1 DVD, 6 Speaker with 4 Floorstanding, Dolby AC3, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 3.000
Sony DAV-DZ840, 1 DVD, 6 Speaker with 4 Floorstanding, 1.000w 10% RMS, Dolby AC3, Dolby Prologic II, HDMI, USB,
Rp 4.500
NAMA PRODUK HARGALG BD370, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 3.100
LG BD550, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 1.100
LG BD560, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 1.765
LG BD570, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 2.000
LG BD660, 3D, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 2.500
Sharp BD-HP25, 3HDMI ver. 1.3a, USB, Tru Surround, Simplink,
Rp 2.790
Sharp BD-HP90, 3HDMI ver. 1.3a, USB, Tru Surround, Simplink,
Rp 4.850
Sony BDP-S380, internet video streaming, WiFi, Dolby True HD, Wireless, USB,
Rp 1.700
Sony BDP-S470, internet video streaming, WiFi, Dolby True HD,
Rp 2.300
Pioneer DV-430V, Dolby True HD Support, USB Port,
Rp 1.225
68 audio Januari 2012video
CAMCORDER
MiCRO COMPO
SHOP
PING G
UIDE
By: Doharto
Ket : Semua harga yang ditampilkan dalam ribuan rupiah
NAMA PRODUK HARGAMEDiA REKAM : HARD DiSK DRiVE
JVC GZ-HM445, Zoom 40/200, LCD 2.7”, Full HD 1920x1080i, SD Card, Built-in HDD, Digital Camera, HDMI, USB,
Rp 5.300
JVC GZ-MG630, Zoom 40/200, LCD 2.7”€, SD Card, Built-in HDD 60 GB, Digital Camera, HDMI, USB,
Rp 2.400
Sony DCR-SR21, Zoom:60/..LCD 2.7”€, Touch Panel, HDD 80GB, Carl Zeiss Vario Tessar Lens, Digital Camera, Memory Stick DuoTM,
Rp 3.000
Sony DCR-SR68, Zoom:60/..LCD 2.7”€, Touch Panel, HDD 80GB, Carl Zeiss Vario Tessar Lens, Digital Camera, Memory Stick DuoTM,
Rp 3.350
MEDiA REKAM : KARTU MEMORi
BenQ DV M21, Zoom : 5/.., Full HD, LCD 3.0”€, SD Card, HDMI,
Rp 1.500
Canon HFR26, Zoom : 28/.., Full HD 1920x1080i, CMOS Censor,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, LCD 3.0”€ E32GB Built-in HDD, HDMI, USB,
Rp 5.900
Canon FS405, Zoom : 41/.., LCD 2.7”€, SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera,
Rp 2.000
Canon FS46, Zoom : 37/.., Digital Camera, LCD 2.7”€, Stereo Condenser Microphone
Rp 3.000
JVC GZ-MS215, Zoom 45/900, LCD 2.7”€, Digital Camera, Berat 230gr,
Rp 2.055
JVC GZ-HM30, Zoom 40/200, LCD 2.7”€, Digital Camera,
Rp 2.425
JVC GZ-MS110, Zoom 39/800, LCD 2.7”€, Digital Camera, SD Card,
Rp 1.800
Panasonic SDR-S15, Zoom 10/.., LCD 2.7”€, Digital Camera, 1.5m’€ Ewater proof, SD Card,
Rp 2.970
Sanyo CA9, Water Proof, Zoom : 5/12, LCD 2.5”€, Photo 9 MP, SD Card, Image Stabilizer Function,
Rp 3.000
NAMA PRODUK HARGASony HDR-PJ10, LCD 3.0”€, Carl Zeiss Lenses, Digital Camera, Built-in Projector, Exmor RCMOS Censor, Full HD, HDMI, 16 GB Built-in Flash Memory, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 8.000
Sony DCR-SX20, Zoom:50/2000, LCD 2.7”€, Carl Zeiss Lenses, Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.160
Sony DCR-SX21, Zoom:57/2000, LCD 2.7”€, Face Detection, Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.060
Sony DCR-SX44, Zoom:60/2000, LCD 2.7”€, Carl Zeiss Lenses, Digital Camera, 4 GB Built-in Flash Memory, Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.650
Sony DCR-SX60, Zoom:60/2000, LCD 2.7”€, Carl Zeiss Lenses, Berat:240gr, Digital Camera 0.3 MP, 16 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 4.060
Sony DCR-SX65, Zoom:60/2000, LCD 3.0”€, Carl Zeiss Lenses, 4 GB Built-in Flash Memory, Pro-HG DuoTM, Memory Stick Pro DuoTM
Rp 2.845
NAMA PRODUK HARGALG XB-12, 1 DVD, DivX, M radio, Rp 1.025
Philips MCD-170, 1 DVD, DivX, FM radio, Dinamic Bass boost, Automatic Recording Level, Audio Output 400w PMPO, USB,
Rp 1.500
Philips MCD-183/98, 1 DVD, DivX, FM radio, Dinamic Bass boost, USB,
Rp 1.700
Philips MCD-909, 1 DVD, MP3, FM radio, Dinamic Bass boost, USB,
Rp 6.500
Polytron PNH-2100, 1 DVD, FM tuner, USB, Docking for Didital Player, Powerfull Bass, 30w 10% RMS, Sub Woofer Out,
Rp 2.000
Samsung MMC-330D, DVD Player, 120w 10% RMS, CD Ripping, Power Bass, 2 way speaker, FM Tuner,
Rp 1.320
Samsung MMC-430D, DVD player, Single Deck, FM Tuner, 120w 10% RMS, Power Bass, CD Ripping, 2 way speaker, Cradle for iPod,HDMI, USB,
Rp 1.750
Yamaha MCR-040, Rp 3.400
69 audio Januari 2012video