Attitude scale construction
-
Upload
seta-wicaksana -
Category
Education
-
view
783 -
download
0
description
Transcript of Attitude scale construction
ATTITUDE SCALE CONSTRUCTION
www.humanikaconsulting.com
Mengapa Sikap ?:- Suatu predisposisi (perilaku), konsep paling
klasik dalam pengukuran di bidang sosial – prinsip dan pengukuran kemudian banyak juga diterapkan ke hal lain: belief, nilai, bahkan test-test kepribadian (traits)
- Masalahnya :Definisi & konsep Sikap : beragam tergantung
theoretical ApproachPenskalaan (scaling) - scale construction
SIKAP
- Direct or indirect method ?Misal : mengapa tidak tanya langsung:
bagaimana sikap anda terhadap Aborsi ?Persoalan dengan direct: tidak mau terus
terang, takut di”hukum”, terlalu global, tidak terlalu mengerti dengan konsep yang ditanya.
Ada usulan untuk melihat manifestasi sikap dg perilaku langsung.
Studi La Piere (1934) – hubungan sikap perilaku --- tidak langsung
SIKAP
Definisi: (dalam Azwar. 1988)Suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi
SIKAP & PERILAKU
ÀTTITUDE STATEMENT
SikapNILAIOPINI
TEORI SIKAP
STIMULUS (individu, situasi, issu, sosial, kelompok, dan obyek sikap lainnya)
SIKAP
AFEK
Kognisi
Perilaku
Respons syaraf simpatis
Pernyatnaan lisan tentang afek
Respon Perseptual
Pernyataan Lisan tentang keyakinan
Tindakan yang tampak
Pernyatan lisan mengenai perilaku
Konsepsi skematik Rosenberg & Hovlan mengenai sikap (adaptasi Fisben & Ajzen, 1975
Variabel indenpenden yang dapat diukur
Variabel interveningVariabel denpenden yang dapat diukur
Behavioral Beliefs & outcomes evaluation
Normative Beliefs & Motivation to comply
Beliefs about ease or difficulty of control behavior
Attitude toward the behavior
Subjective Norm
Perceived Behavioral Control
Behavioral Intention Behavior
Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1985)
13 Kriteria Informal Edward1. Jangan menulis pernyataan yang membicarakan
mengenai kejadian yang telah lewat kecuali kalau obyek sikapnya berkaitan dengan masa lalu.
2. Jangan menulis pernyataan yang berupa fakta ataupun dapat ditafsirkan sebagai fakta
3. Jangan menulis pernyataan yang dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran
4. Jangan menulis pernyataan yang tidak relevan dengan obyek psikologisnya
ATTITUDE STATEMENT
13 Kriteria Informal Edward5. Jangan menulis pernyataan yang sangat besar
kemungkinannya akan disetujui oleh hampir semua orang atau bahkan hampir tak seorangpun akan menyetujuinya
6. Pilihlah pernyataan-pernyataan yang diperkirakan akan mencakup keseluruhan liputan skala afektif yang diinginkan
7. Usahakan agar setiap pernyataan dditulis dalam bahasa yang sederhana, jelas, lugas dan langsung. Jangan menuliskan pernyatatan dengan menggunakan kalimat-kalimat yang rumit
8. Setiap pernyataan hendaknya ditulis ringkas dengan menghindari kata-kata yang tidak diperlukan dan tidak akan memperjelas isi pernyataan.
ATTITUDE STATEMENT
13 Kriteria Informal Edward9. Setiap pernyataan berisi satu ide (gagasan) yang
lengkap10. Pernyataan yang berisi unsur universal seperti
“Tidak pernah”, “semuanya”, “selalu”, “tak seorangpun”, dan semacamnya , seringkali menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda dan karenanya sedapat mungkin dihindari.
11. Kata-kata seperti “hanya”, “sekedar”, “semata-mata”, dan semacamnya harus digunakan seperlunya saja dan dengan berhati-hati agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran isi pernyataan.
12. Jangan menggunakan kata atau istilah yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh para responden
13. Hindarkan pernyataan yang berisi kata negatif ganda
ATTITUDE STATEMENT
QUESTION AND STATEMENT
- Beda antara “pertanyaan”dan “pernyataanHarap dibedakan antara kuesioner yang
berisi pertanyaan dan pernyataan
PERTANYAAN_ Memerlukan jawaban
- Lebih obyektif; misal menyangkut fakta
- tidak dirancang untuk membentuk skala (bisa berupa aitem-aitem terpisah)
- Tidak perlu analisa item
PERNYATAAN- Memerlukan “respon”
- Lebih Subyektif
- dirancang untuk membentuk suatu “SCALE”
- perlu perhitungan validitas, reliabilitas (analisa item)
Vs
SKALA SIKAPATAU SKALA (KONSTRUKS) PSIKOLOGIK LAIN :
BELIEF, NILAI, TRAIT, DLL
STIMULUS:PERNYATAAN-PERNYATAAN
TEKNIK PENSCALAAN
Terdiri dari Multiple item
SCALE
1. Penentuan tujuan (skala) apa yang akan diukur sikap, belief, nilai, trait tertentu, kecenderungan lainnya – Konstruk apa yang ingin diukur
2. Perjelas konsep, batasan, pendekatan teori
3. Definisi secara operasional dalam bentuk indikator perilaku - Pembatasan konsep sikap
4. Penentuan dan pembatasan obyek sikap
PERANCANGAN SKALA SIKAP
Ranah/aspek Komponen Jumlahaspek A kognitif afektif konatif
aspek B
aspek C
aspek D …dst
BATASAN KOMPONEN OBJEK SIKAP(MATRIKS)
Continum : suatu rangkaian atau deretan suatu pengukuran yang tersusun menurut atura (order) tertentu.
Tujuan : scale adalah untuk mengurut “obyek”Mulai dari rendah – tinggi, misal :cm, kg (dalam
kontinum fisik) -- misal kita perlu “scale”(timbangan berat adan misalnya)
KONTINUM:FISIK VS PSIKOLOGIS
Obyektif -- SKALA FISIK Sangat akurat, valid, reliabel
Misal: berat kita dekati dengan “Judgement”- 5 orang secara bergantian mengurut
Kemudian dirata-rata : perkiraan subyektif dibuat kontinum
- SKALA PSIKOLOGIS
BAGAIMANA DENGAN SKALA PSIKOLOGIS ?
Serangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap
PERNYATAAN SIKAP
Likert scale
Method of summated ratings
A s u m s I :
1. Skor (Kontinum interval) adalah pada pada tingkat total skor, bukan pada item.
2. Item dianggap ordinal
3. Setiap item yang ditulis harus dapat dikategorikan sebagai item favorable atau unfavorable
4. Sehingga nilai skala dari masing-masing item tidak dinilai dari nilai stimulusnya seperti pada thurstone, tapi dari distribusi respons
5. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap + harus diberi bobot (skor) yang lebih tinggi dibanding individu yang mempunyai sikap negatif
6. Karena skor total merupakan indikasi sikap + atau -, karenanya item-item yang membentuknya harus “selaras”dengan kecenderungan total skor
7. Sehingga pernyataan-pernyataan yang baik harus berkorelasi dengan total skor (internal consistency)
8. Item yang bagus juga harus bisa membedakan antara respson + dengan respon -
Likert scale
Method of summated ratings
LANGKAH PEMBUATAN SKALA LIKERT:
1. Rumuskan skala sikap yang ingin dikembangkan (gunakan teori yang jelas, indikator sikap, dimensi dan ranah (kognitif, afeksi, konatif)
2. Gunakan 13 kriteria informal Penulisan Item dari Edwards
3. Siapkan kurang lebih 5 atau 6 kali dari jumlah item yang direncanakan akan digunakan dalam skala
4. Lakukan uji coba pada sejumlah subyek
5. Hitung nilai t (indeks discriminasi)
6. Atau hitung nilai korelasi item-total pada menu reliabilitas di SPSS
7. Pilih item yang r dan t nya tinggi
Edward, A (1957), Technique of Attitude Scale . New York: Appleton-Century-Crof,Inc
Azwar, Saifuddin. (1988). Sikap manusia : Teori dan pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Eagly.A.H & Chaiken,S (1993). The Psychology of Attitude. New York:Harcourt Brace College Publisher.
Osgood, Suci & Tanembaum. (1957). Measurement of meaning. Urbana: University of Ill inois
REFERENCE