Atritis Reumatoid 1 (LP)
-
Upload
novi-puspitasari -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Atritis Reumatoid 1 (LP)
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan koferensi Alma Alta yang diselenggarakan di Rusia
menghasilkan sebuah resolusi yaitu Health For All atau kesehatan untuk
semua yang berdasarkan visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia Sehat
2010 maka diharapkan kondisi masyarakat yang ada di Indonesia berada
dalam keadaan sehat.
Pembangunan di biang kesehatan yang merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional, mempunyai arti penting di dalam kehidupan nasional
khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang erat
kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
sebagai modal dasar pembangunan nasional khususnya dibidang kesehatan.
Masyarakat Indonesia yang berada di desa maupun diperkotaan
mempunyai banyak kendala dalam memenuhi kesehatan diantaranya dilihat
dari faktor sosial ekonomi yang rendah, perilaku yang kurang sehat, serta
kesadaran akan kesehatan yang kurang sehingga tingkat derajat kesehatan
masih rendah.
Contoh penyakit yang beredar di masyarakat perkotaan maupun pedesaan
adalah penyakit rheumatik. Penyebab dari penyakit ini, belum cukup jelas
selain dari faktor genetik/keturunan.
1
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
2/15
Sehingga dalam kesempatan ini penulis tertarik membahas tentang
penyakit reumatik ini agar lebih mengerti bagaimana cara perawatan dan
pencegahan serta pengobatan pada reumatik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa sebenarnya rheumatik itu ?
2. Apa penyebab dari penyakit ini ?
3. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatannya ?
4. Adakah pengobatan yang aman tanpa adanya efek samping atau yang
minimal efek sampingnya ?
C. Ruang Lingkup Kajian
Makalah ini berisi tinjauan teoritis tentang rheumatik yang meliputi
pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, manifestasi klinis,
penatalaksanaan medik, pemeriksaan diagnostik, gambaran radiologik,
komplikasi, pencegahan penyakit rheumatik, serta pemanfaatan tanaman obat
keluarga untuk reumatik.
2
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
3/15
D. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya dapat mengetahui dan
memahami tentang rheumatik yang meliputi pengertian, etiologi, tanda dan
gejala, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan medik, pemeriksaan
diagnostik, gambaran radiologik, komplikasi, pencegahan penyakit rheumatik,
serta pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk reumatik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan studi kepustakaan, yaitu
dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber mengenai bahasan yang
dikaji.
3
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
4/15
BAB II
KONSEP DASAR RHEUMATIK
A. Pengertian
Atritis reumatoid adalah sebuah poliartritis dengan penyebaran bilateral
dan simetris dan menyerang semua sendi kecil tangan dan jari (Evelyn Pearce,
2000).
Atritis reumatoid adalah suatu penyakit imflamasi sistemik kronik dengan
manifestasi utama poliartritis progresif dan mengakibatkan seluruh organ
tubuh (Arif Mansjoer, 2001).
Artritis rematoid adalah suatu penyakit peradangan kronik yang
menyebabkan degenerasi jaringan ikat. (Elizabeth J. Corwin, 2001).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Artritis Reumatoid/
reumatik adalah suatu penyakit inflamasi yang menyebabkan degenerasi
jaringan ikat sendi dan menyerang semua sendi kecil tangan kaki.
B. Etiologi
1. Belum diketahui
2. Faktor genetik
3. Proses penuaan
4. Kelelahan/keletihan
5. Proses kekebalan tubuh menurun
4
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
5/15
6. Cidera mendadak
7. Infeksi kuman
C. Tanda dan Gejala
Tanda-tanda seseorang menderita rheumatik sebagai berikut :
1. Adanya peningkatan rheumatik darah.
2. Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
3. Terdapat tofus yang telah dibuktikan dengan pemeriksaan kimia.
4. Terjadi lebih dari satu kali serangan nyeri di persendian.
5. Adanya serangan di satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki.
6. Sendi tampak kemerahan.
7. Adanya pembengkakan tidak simetris di satu sendi.
8. Tidak adanya bakteri saat terjadi serangan dan peradangan,
Sama halnya dengan penyakit kanker yang terdiri atas beberapa stadium.
Kasus rheumatik menurut tingkat keparahannya terdiri dari empat
tahapan/stadium, yaitu :
1. Tahap Asimtomatik (stadium I).
Tanda-tanda penyakit rheumatik/gout pada stadium I atau permulaan
biasanya ditandai dengan peningkatan kadar rheumatik tetapi tidak
dirasakan oleh penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali dan
tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu
urat di saluran kemih.
5
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
6/15
2. Tahap Akut (stadium II).
Rheumatik Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai
dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada
pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan
menjelang pagi hari.
3. Tahap Interkritikal (stadium III).
Rheumatik Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut.
Biasanya terjadi setelah satu sampai dua tahun kemudian.
4. Tahap Kronik (stadium IV).
Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau
perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk
seperti semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis gout kronis.
Pada kondisi ini frekwensi kambuh akan semakin sering dan disertai rasa
sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Bila
demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau lumpuh karena
sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.
D. Patofisiologi
Destruksi jaringan sendi terjadi melalui dua cara. Pertama adalah destruksi
pencernaan oleh produksi protease, kolagenase dan enzim-enzim hidrolitiik.
Enzim-enzim ini memecahkan tulang rawan, ligamen, tendon dan tulang pada
sendi, serta dilepaskan bersama-sama dengan radikal oksigen dan metabolit
asam arakidonat oleh leukosit polimorfonuklear dalam cairan sinovial. Proses
6
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
7/15
ini diduga adalah bagian dari respon autoimun terhadap antigen yang
diproduksi secara lokal.
Destruksi jaringan juga terjadi melalui kerja panus reumatoid. Panus
merupakan jaringan granulasi vaskular yang terbentuk dari sinovium yang
meradang dan kemudian meluas ke sendi. Sepanjang pinggir vanus didapatkan
destruksi kolagen dan proteoglikan melalui produksi enzim oleh sel-sel di
dalam panus tersebut.
E. Manifestasi Klinis
1. Kaku pada pagi hari (morning stiffnes)
2. Atritis pada 3 daerah
3. Atritis pada persendian tangan
4. Atritis simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid senam positif
7. Terdapat perubahan gambaran radiologis yang khas pada pemeriksaan
sinar rontgen tangan posteroanterior atau pergelangan tangan.
Diagnosis atritis reumatoid ditegakkan jika sekurang-kurangnya terpenuhi
4 dari 7 kriteria diatas, kriteria 1 dampai 4 terdapat minimal selama 6 minggu.
7
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
8/15
F. Pemeriksaan Diagnostik
Temuan Laboratorium
1. Faktor anti-gama globulin, dengan titer tinggi yaitu lebih besar dari 1 :
160.
2. LED ( Laju Endap Darah ) 100 mm/jam atau lebih tinggi lagi.
3. Cairan sinovial kehilangan viskositasnya.
4. Sel darah putih 15.000-20.000/mm3.
G. Gambaran Radiologik
Pada tahap awal, biasanya tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
radiologik kecuali pembengkakan jaringan lunak. Tetapi setelah sendi
mengalami kerusakan yang lebih berat, dapat terlihat penyempitan ruang sendi
karena hilangnya tulang rawan sendi. Juga dapat terjadi erosi tulang padatepi
sendi dan pengurangan densitas tulang. Perubahan-perubahan ini tidak
reversibel.
H. Komplikasi
1. Kelainan sistem pencernaan (gastritis dan ulkus peptik)
2. Kelainan sistem syaraf
3. Dapat terbentuk nodus rematoid ekstrasinovium di katup jantung, paru,
mata atau limpa. Fungsi pernafasan atau jantung dapat terganggu. Dapat
timbul glaukoma.
4. Vaskulitis (peradangan sistem vaskular) dapat menyebabkan trombosis
dan infark.
8
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
9/15
BAB III
UPAYA MENGATASI RHEUMATIK
A. Penatalaksanaan
1. Tujuan : Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan
a. Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimum
dari penderita
b. Untuk mencegah dan/atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada
sendi.
2. Penatalaksanaan
a. Memberikan pendidikan tentang penyakit meliputi pengertian,
perjalanan penyakit, penyebab dan prognosis termasuk komponen
program penatalaksanaan rejimen obat.
b. Istirahat
c. Pemberian antiradang non steroid (AINS) seperti aspirindan
analgesik. Suntikan intra-artikular dilakukan apabila ada aksaserbasi
akut dari sinovitis
d. Latihan-latihan mencakup gerak aktif dan pasif sedikitnya dua kali
sehari.
e. Kompres panas pada sendi yang sakit dan bengkak
f. Mandi parafin dengan suhu yang bisa diatur dan dengan mandi suhu
panas dan dingin
9
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
10/15
g. Alat-alat pembantu dan adaptif
h. Diet seimbang
i. Pembedahan untuk mengeluarkan membran sinovium atau untuk
memperbaiki deformitas.
B. Pencegahan
1. Hindari atau kurangi makanan yang tinggi kadar rheumatiknya :
a. Yang berprotein tinggi khususnya protein hewani, seperti ikan sarden,
kerang, makanan laut lainnya, jeroan otak, bebek burung
b. Golongan sayur seperti : kacang-kacangan, kembang kol, bayam,
jamur
c. Makanan yang mengandung alkohol seperti tape dan durian
d. Minuman yang mengandung soda
2. Konsumsi vitamin B & vitamin C.
3. Periksakan kesehatan secara teratur.
4. Istirahat yang cukup.
5. Hindari kerja berat/berlebihan dengan kemampuan tubuh.
6. Berjemur dipanas matahari pagi terlalu lama.
7. Olahraga teratur.
8. Makanan tinggi kalsium serta susu, ikan dan sayuran hijau, buah jeruk.
9. Mengurangi berat badan (berat badan ideal).
10. Hindari mandi pada malam hari.
10
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
11/15
C. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Reumatik
1. Jahe
Dapat juga digunakan untuk luka karena lecet, exim, syaraf muka yang
sakit, memperkuat lambung dan memperbaiki pencernaan.
a. Rimpang dipotong minimal memiliki 2 mata tunas kemudian ditanam.
b. Siapkan 1 atau 2 buah rimpang jahe, panaskan diatas kemudian
ditanam.
2. Lengkuas
Lengkuas dapat juga digunakan untuk aneka penyakit kulit, obat gosok.
a. Perbanyakannya dengan cara memotong rimpang yang sudah memiliki
mata tunas kemudian ditanam.
b. Cara pengolahannya rimpang lengkuas direbus dan airnya yang masih
hangat digunakan untuk mandi.
3. Batrawali
Dapat juga digunakan untuk demam, penambahan nafsu makan, kudis, anti
septik pada koreng, kudis atau luka.
a. Perbanyakannya dengan cara stek batang.
b. Cara pengolahannya dengan cara direbus batangnya dan diminum
airnya.
Di bawah ini juga contoh obat tradisional yang penulis sarankan untuk
mencobanya.
11
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
12/15
1. Bahan :
Temulawak 20 gr, cabe jawa 20 gr, jahe 20 gr, kumis kucing 30 gr dan air
4 gelas
2. Cara pembuatan :
Bahan-bahan dicuci hingga bersih, dirajang/diiris tipis-tipis, direbus
hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring.
3. Ukuran pemakaian :
Diminum 2x sehari (pagi dan sore), sekali minum 1 gelas agar rasanya
segar bisa ditambah 2 sendok makan perasan jeruk nipis.
12
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
13/15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Artritis
Reumatoid/reumatik adalah suatu penyakit inflamasi yang menyebabkan
degenerasi jaringan ikat sendi dan menyerang semua sendi kecil tangan kaki.
Penyakit reumatik merupakan suatu penyakit yang menyerang pada otot
dan persendian yang bersifat progresif (perlahan) dan cenderung kronik
sehingga otot dan sendi terasa sakit. Penyakit ini makin lama terasa parah dan
sering sekali kambuh apabila banyak beraktifitas sedangkan manusia
mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap harinya.
Bila penyakit ini kurang diperhatikan atau kurang diperdulikan penyakit
sehingga pengobatan terhadap penyakitnya hanya pergi ke akupuntur dan
diberikan minyak sereh, param kocok saja. Hal ini disebabkan oleh karena
kurangnya pengetahuan masyarakat umumnya dan penderita khususnya
tentang penyakit rheumatik. Maka dari itu perlu adanya perhatian khusus
terhadap penyakit ini dan para penderitanya.
Ada banyak langkah pencegahan untuk menghindarkan diri dari penyakit
rheumatik. Dengan membiasakan diri hidup sehat maka kemungkinan
terjangkit penyakit rheumatik akan dapat diminimalisir.
13
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
14/15
B. Saran
Penyakit rheumatik termasuk penyakit usia juga, tetapi walaupun
demikian berdasarkan paparan pada bab sebelumnya penulis menyarankan
agar melakukan pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
14
-
7/28/2019 Atritis Reumatoid 1 (LP)
15/15
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusma, Ryanie. 2007. Rematik, Bukan Penyakit Sepele. Available :
http://kompas.co.id/rheumatik. Akses tanggal 21 Januari 2008.
2. Suddarth & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih
Bahasa : Agung Waluyo, Edisi 8. Jakarta : EGC.
3. .2000. Seminar Obat Anti Rheumatik dan Obat Anti Inflamasi Non
Steroid. Available : http://porltalkalbe.co.id/rheumatik. Akses tanggal 21
Januari 2008.
15
http://kompas.co.id/rheumatikhttp://porltalkalbe.co.id/rheumatikhttp://kompas.co.id/rheumatikhttp://porltalkalbe.co.id/rheumatik