ARTRITIS REUMATOID JUVENIL.ppt

22
Kuliah Alergi Imunologi Kuliah Alergi Imunologi 1 ARTRITIS REUMATOID JUVENIL ARTRITIS REUMATOID JUVENIL (ARJ) (ARJ) Subbagian Alergi Imunologi Subbagian Alergi Imunologi Ilmu Kesehatan Anak Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT/RS Prof. Dr. R.D. Kandou- FK UNSRAT/RS Prof. Dr. R.D. Kandou- Manado Manado 03/12/22 03/12/22

description

ARTRITIS REUMATOID JUVENIL.

Transcript of ARTRITIS REUMATOID JUVENIL.ppt

Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi 11

ARTRITIS REUMATOID JUVENILARTRITIS REUMATOID JUVENIL(ARJ)(ARJ)

Subbagian Alergi ImunologiSubbagian Alergi ImunologiIlmu Kesehatan AnakIlmu Kesehatan Anak

FK UNSRAT/RS Prof. Dr. R.D. Kandou-ManadoFK UNSRAT/RS Prof. Dr. R.D. Kandou-Manado

04/17/2304/17/23

22Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

ARJARJ

• Inflamasi persendian anak < 16 Inflamasi persendian anak < 16 tahuntahun

• Mengenai satu sendi atau lebihMengenai satu sendi atau lebih• Berlangsung Berlangsung ++ 6 mnggu 6 mnggu• Dapat disertai gejala sistemik atau Dapat disertai gejala sistemik atau

gejala ekstraartikular lainnya, serta gejala ekstraartikular lainnya, serta penyebab artritis lainnya telah penyebab artritis lainnya telah dapat disingkirkandapat disingkirkan

04/17/2304/17/23

33Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

Etiologi / PatogenesisEtiologi / Patogenesis

• Belum diketahuiBelum diketahui• Faktor :Faktor :

- Infeksi- Infeksi - Trauma- Trauma

- Autoimun- Autoimun - Stress- Stress

- Faktor imunogenetik- Faktor imunogenetik• Patogenesis ARJ Patogenesis ARJ

- Imunopatogenesis penyakit kompleks - Imunopatogenesis penyakit kompleks imunimun

- Penyakit autoimun- Penyakit autoimun

04/17/2304/17/23

44Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

• Autoimunitas : hilangnya kemampuan Autoimunitas : hilangnya kemampuan toleransi tubuh terhadap struktur toleransi tubuh terhadap struktur antigen tubuh sendiriantigen tubuh sendiri

• Secara imunologis tubuh :Secara imunologis tubuh :- antigen tubuh sendiri (antigen “self”)- antigen tubuh sendiri (antigen “self”)- antigen yang berasal dari luar tubuh - antigen yang berasal dari luar tubuh (antigen “non self”)(antigen “non self”)

• Pada penyakit autoimun Pada penyakit autoimun sistem imun sistem imun tidak mengenal antigen “self” lagi dan tidak mengenal antigen “self” lagi dan akan menyerangnya akan menyerangnya kerusakan kerusakan

• Akibat reaksi autoantigen autoantibodi Akibat reaksi autoantigen autoantibodi kompleks imun yang mengaktifkan kompleks imun yang mengaktifkan sistem komplemen sistem komplemen pelepasan pelepasan material biologis aktif material biologis aktif reaksi inflamasi reaksi inflamasi

04/17/2304/17/23

55Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

Manifestasi KlinisManifestasi Klinis

• ArtritisArtritis• Sendi teraba hangat, tidak eritemaSendi teraba hangat, tidak eritema• Artritis : ditentukan dengan Artritis : ditentukan dengan

menemukan salah satu dari gejala menemukan salah satu dari gejala pembengkakkan atau efusi sendi atau pembengkakkan atau efusi sendi atau dengan menemukan paling sedikit 2 dengan menemukan paling sedikit 2 gejala inflamasi sendi yaitu gerakan gejala inflamasi sendi yaitu gerakan sendi yang terbatas, nyeri atau sakit sendi yang terbatas, nyeri atau sakit pada pergerakan dan panaspada pergerakan dan panas

04/17/2304/17/23

66Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

• Pada anak kecil, rasa nyeri sendi pada Pada anak kecil, rasa nyeri sendi pada pergerakkan tidak begitu menonjol, pergerakkan tidak begitu menonjol, tetapi yang lebih jelas adalah kekakuan tetapi yang lebih jelas adalah kekakuan sendi pada pergerakkan terutama pada sendi pada pergerakkan terutama pada pagi haripagi hari

• Nyeri sendi :Nyeri sendi :

- Sendi besar- Sendi besar

- Sendi kecil- Sendi kecil

- Satu sendi atau lebih- Satu sendi atau lebih

04/17/2304/17/23

77Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

• Gejala bergantung pada tipe penyakit :Gejala bergantung pada tipe penyakit :- oligoartritis- oligoartritis- mengenai 4 sendi atau kurang- mengenai 4 sendi atau kurang- sendi besar sering terkena, biasanya di - sendi besar sering terkena, biasanya di daerah tungkaidaerah tungkai

• PoliartritisPoliartritis- mengenai 5 sendi atau lebih- mengenai 5 sendi atau lebih- biasanya simetris : sendi jari, sendi lutut - biasanya simetris : sendi jari, sendi lutut

pergelangan kaki, sikupergelangan kaki, siku

04/17/2304/17/23

88Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

• SistemikSistemik

- demam intermiten puncak tunggal / - demam intermiten puncak tunggal / ganda ganda

> 39 °C, 2 minggu atau >> 39 °C, 2 minggu atau >

- artritis- artritis

- kelainan sistemik : rash reumatoid, - kelainan sistemik : rash reumatoid, kelainan kelainan

viseral (hepatomegali, serositis, viseral (hepatomegali, serositis,

limfadenopati)limfadenopati)

04/17/2304/17/23

99Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

Pemeriksaan Pemeriksaan LaboratoriumLaboratorium

• Beberapa pemeriksaan imunologis Beberapa pemeriksaan imunologis tertentu menyokong diagnosa ARJ, tertentu menyokong diagnosa ARJ, tetapi tidak ada pemeriksaan tetapi tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk laboratorium yang spesifik untuk menegakkan diagnosa ARJmenegakkan diagnosa ARJ

04/17/2304/17/23

1010Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

• Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

- Darah- Darah

* anemia ringan / sedang* anemia ringan / sedang

* leukositosis dengan predominasi * leukositosis dengan predominasi

neutrofilneutrofil

* trombositosis (trombosit ↑ hebat, * trombositosis (trombosit ↑ hebat, pada pada

tipe sistemis berat atau poliartritis)tipe sistemis berat atau poliartritis)

* LED meningkat* LED meningkat

* CRP (+)* CRP (+)

04/17/2304/17/23

1111Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

- Imunologis- Imunologis

* kadar Ig G, A, M, E meningkat* kadar Ig G, A, M, E meningkat

* kadar komponen C3 dan C4 * kadar komponen C3 dan C4 meningkatmeningkat

* faktor reumatoid (Ig M anti Ig G)* faktor reumatoid (Ig M anti Ig G)

* ANA (antibodi anti nuklear) (+)* ANA (antibodi anti nuklear) (+)

- Radiologis : foto sendi AP dan leteral- Radiologis : foto sendi AP dan leteral

pembengkakkan jaringan lunak pembengkakkan jaringan lunak sekitar sekitar

sendi, pelebaran ruang sendi, sendi, pelebaran ruang sendi,

osteoporosisosteoporosis

04/17/2304/17/23

1212Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

DiagnosisDiagnosisKriteria diagnosis A.R.J. menurut ARA Kriteria diagnosis A.R.J. menurut ARA (American rheumatic Association)(American rheumatic Association)

1. Usia penderita pada saat onset 1. Usia penderita pada saat onset penyakit < 16 tahunpenyakit < 16 tahun

2. Artritis pada satu sendi atau lebih2. Artritis pada satu sendi atau lebih3. Lama masa sakit 6 minggu – 3 bulan3. Lama masa sakit 6 minggu – 3 bulan4. Tipe onset penyakit terdiri dari4. Tipe onset penyakit terdiri dari

* Poliartrititis* Poliartrititis* Oligoartritis* Oligoartritis* Sistemik* Sistemik

5. Kemungkinan penyakit reumatik 5. Kemungkinan penyakit reumatik (artritis) lain dapat disingkirkan(artritis) lain dapat disingkirkan

04/17/2304/17/23

1313Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

PengobatanPengobatan

I. Istirahat CukupI. Istirahat Cukup

Pendidikan pada penderita dan Pendidikan pada penderita dan keluarga, ARJ keluarga, ARJ penyakit inflamasi penyakit inflamasi berulang berulang pengobatan jangka pengobatan jangka panjangpanjang

04/17/2304/17/23

1414Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

II. MedikamentosaII. Medikamentosa

1. Asam Asetil Salisilat (AAS)1. Asam Asetil Salisilat (AAS)

- obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) - obat antiinflamasi nonsteroid (AINS)

terpentingterpenting

- menekan proses inflamasi, aman - menekan proses inflamasi, aman

pemakaian jangka panjangpemakaian jangka panjang

- dosis : 75-100 mg/kgBB/hari, 3-4 x - dosis : 75-100 mg/kgBB/hari, 3-4 x

pemberian/haripemberian/hari

- selama 2 tahun setelah semua - selama 2 tahun setelah semua gejala gejala

aktif penyakit menghilangaktif penyakit menghilang

04/17/2304/17/23

1515Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

2. Analgesi lain2. Analgesi lain

- Asetaminofen : walaupun bukan obat - Asetaminofen : walaupun bukan obat

antiinflamasi, tapi dapat bermanfaat antiinflamasi, tapi dapat bermanfaat untuk untuk

mengontrol nyeri atau demam terutama mengontrol nyeri atau demam terutama

pada penyakit sistemik. Obat ini tidak pada penyakit sistemik. Obat ini tidak boleh boleh

pemakaian lama pemakaian lama kelainan ginjal kelainan ginjal

04/17/2304/17/23

1616Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) lain3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) lainsebagian besar AINS generasi baru tidak sebagian besar AINS generasi baru tidak boleh diberikan untuk anak, dan boleh diberikan untuk anak, dan pemberiannya hanya untuk mengontrol pemberiannya hanya untuk mengontrol nyeri, kekakuan dan inflamasi pada anak nyeri, kekakuan dan inflamasi pada anak tersebut yang tidak responsif terhadap tersebut yang tidak responsif terhadap AAS atau sebagai pengobatan inisialAAS atau sebagai pengobatan inisial- Tolmiten : 30 mg/kgBB/hari- Tolmiten : 30 mg/kgBB/hari- Naproksin : 10-15 mg/kgBB/hari- Naproksin : 10-15 mg/kgBB/hari

04/17/2304/17/23

1717Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

4. Obat Antireumatik Kerja Lambat4. Obat Antireumatik Kerja Lambat- obat anti malaria (hidroksiklorokuin)- obat anti malaria (hidroksiklorokuin)- preparat emas oral dan suntikan- preparat emas oral dan suntikan- pennisilamine- pennisilamine- sulfasalazin- sulfasalazin

Hidroksiklorokuin :Hidroksiklorokuin :* dosis awal 6-7 mg/kgBB/hari, setelah 8 * dosis awal 6-7 mg/kgBB/hari, setelah 8 minggu diturunkan 5 mg/kgBB/hariminggu diturunkan 5 mg/kgBB/hari* bila setelah pengobatan 6 bulan, tidak * bila setelah pengobatan 6 bulan, tidak ada ada

perbaikan, dihentikanperbaikan, dihentikan

04/17/2304/17/23

1818Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

5. Kortikosteroid5. Kortikosteroid

bila terdapat gejala penyakit sistemik, uveitis bila terdapat gejala penyakit sistemik, uveitis kronik, atau untuk suntikan intraartikular.kronik, atau untuk suntikan intraartikular.

Prednison :Prednison :

0.5-1 mg/kgBB/hari dosis tunggal atau 0.5-1 mg/kgBB/hari dosis tunggal atau

dosis terbagi pada keadaan lebih berat. dosis terbagi pada keadaan lebih berat.

Bila terjadi perbaikan klinis, dosis Bila terjadi perbaikan klinis, dosis

diturunkan perlahan-lahan dan prednison diturunkan perlahan-lahan dan prednison

dihentikandihentikan

04/17/2304/17/23

1919Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

6. Imunosupresan6. Imunosupresan- Azatioprine, Sklofosfamide, Klorambusil, - Azatioprine, Sklofosfamide, Klorambusil, MetotreksatMetotreksat- Kelainan sistemik berat yang mengancam - Kelainan sistemik berat yang mengancam kehidupan da tidak memberi respons kehidupan da tidak memberi respons

terhadap pengobatan lainterhadap pengobatan lain

Metotreksat :Metotreksat :dosis initial 5 mg/mdosis initial 5 mg/m22/minggu, dapat /minggu, dapat

dinaikkan menjadi 10 mg/mdinaikkan menjadi 10 mg/m22/minggu /minggu

bila respons tidak adekuat setelah 8 bila respons tidak adekuat setelah 8

minggu pemberianminggu pemberianlama pengobatan = 6 bulanlama pengobatan = 6 bulan04/17/2304/17/23

2020Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

III. FisioterapiIII. Fisioterapi

Untuk mencegah deformitasUntuk mencegah deformitas

04/17/2304/17/23

2121Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi

KomplikasiKomplikasi

• Gangguan tumbuh kembangGangguan tumbuh kembang• Kelainan tulang dan sendi lain seperti Kelainan tulang dan sendi lain seperti

ankilosis, luksasi dan frakturankilosis, luksasi dan fraktur• VaskulitisVaskulitis• EnsefalitisEnsefalitis• Iridosiklitis (katarak, glaukoma)Iridosiklitis (katarak, glaukoma)• UveitisUveitis• PerikarditisPerikarditis• HepatitisHepatitis• PleuritisPleuritis• Amiloidosis sekunderAmiloidosis sekunder04/17/2304/17/23

2222Kuliah Alergi ImunologiKuliah Alergi Imunologi04/17/2304/17/23