Atresia Esofagus

3
Esofagus Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respira. torium (tunas paru) nampak di dinding ventral usus depan, di perbatasan dengan faring (Gambar 14.4). Divertikulum ini atau berangsur-angsur terpisah dari bagian dorsal usus depan melalui sebuah pembatas, yang dikenal sebagai septum esofagotrakealis (Gambar 14.5). Dengan cara ini, usus depan terbagi menjadi bagian ventral, yaitu primordium pernapasan, dan bagian dorsal, yaitu esofagus Gambar 14.4. Gambar skematik mudigah selama perkembangan minggu ke-4 (A) dan ke-5 (B) untuk memperlihatkan pembentukan saluran pencernaan dan berbagai turunan yang berasal dari lapisan benih endoderm. Gambar 14.5. Urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esofagus melalui penyekafan usus sederhana

description

hvdh

Transcript of Atresia Esofagus

Page 1: Atresia Esofagus

Esofagus

Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respira. torium (tunas paru) nampak di dinding ventral usus depan, di perbatasan dengan faring (Gambar 14.4). Divertikulum ini atau berangsur-angsur terpisah dari bagian dorsal usus depan melalui sebuah pembatas, yang dikenal sebagai septum esofagotrakealis (Gambar 14.5). Dengan cara ini, usus depan terbagi menjadi bagian ventral, yaitu primordium pernapasan, dan bagian dorsal, yaitu esofagus

Gambar 14.4. Gambar skematik mudigah selama perkembangan minggu ke-4 (A) dan ke-5 (B) untuk memperlihatkan pembentukan saluran pencernaan dan berbagai turunan yang berasal dari lapisan benih endoderm.

Gambar 14.5. Urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esofagus melalui penyekafan usus sederhana depan. A. Pada akhir minggu ke-3 (pandangan lateral). B dan C Selama minggu ke-4 (pandangan ventral).

Pada mulanya esofagus tersebut pendek (Gambar 14.4A), tetapi karena jantung dan paru-paru bergerak turun, bagian ini memanjang dengan cepat (Gambar 14.4B). Lapisan otot, yang dibentuk oleh mesenkim di sekitarnya, bercorak seran lintang pada dua pertiga bagian atasnya dan dipersarafi oleh nervus vagus; lapisan otot di bagian sepertiga bawah adalah otot polos dan dipersarafi oleh pleksus splangnikus.

KORELASI KLINIK

Page 2: Atresia Esofagus

Atresia Esofagus (AE) dan/atau fistula esofagotrakealis (FET) bisa disebabkan oleh penyimpangan spontan septum esofagotrakealis ke arah posterior atau oleh faktor mekanik yang mendorong Binding dorsal usus depan ke anterior. Pada bentuk yang paling sering ditemukan, bagian proksimal esofagus mempunyai ujung berupa kantong buntu, sementara bagian distal berhubungan dengan trakea melalui sebuah saluran sempit pada.titik tepat di atas percabangan (Gambar 14.6A). Jenis carat yang lain di daerah ini jauh lebih jarang terjadi. Atresia esofagus menahan jalannya cairan amnion yang normal menuju ke saluran usus, sehingga mengakibatkan penumpukan cairan yang banyak sekali di kantong amnion (polihidramnion).

Gambar 14.6. Gambar skematik variasi-variasi atresia esofagus dan/atau fistula esofagotrakealis menurut frekuensi timbulnya: A, 90%; B, 4%; C, 4%; D, 1%; E 1%.

Di samping atresia, lumen esofatus bisa menjadi sempit, sehingga menimbulkan stenosis esofagus. Stenosis biasanya terjadi di sepertiga bagian bawah dan mungkin disebabkan oleh rekanalisasi yang tidak sempurna atau kelainan vaskuler atau kecelakaan yang mengganggu aliran darah.

Kadang-kadang, esofagus gagal memanjang, dan akibatnya lambung tertarik ke atas ke hiatus esofagus melalui diafragma. Akibatnya terjadi hernia hiatus kongenital.

Salder. 1997. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta. EGC. Hlm 248, 249