Aterosklerosis

45
Penyakit Jantung Koroner (PJK)

description

Atero

Transcript of Aterosklerosis

Page 1: Aterosklerosis

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Page 2: Aterosklerosis
Page 3: Aterosklerosis

PENYAKIT JANTUNG KORONER Penyakit Jantung Koroner (PJK) penyebab utama

morbiditas dan mortalitas di Indonesia SKRT 2001 PJK merupakan penyebab utama

kematian di Indonesia (26,3%) Aterosklerosis penyebab utama PJK

Page 4: Aterosklerosis

DEFINISI

Pengerasan pembuluh darah arteri

Aterosklerosis merupakan proses

inflamasi kronik yang melibatkan

akumulasi lemak, trombosis,

elemen dinding pembuluh darah

dan sel imun.

Aterosklerosis adalah proses

pembentukkan plak yang

terjadi akibat adanya

akumulasi dari beberapa lipid

dan plak fibrous yang di

dalamnya terkandung sel otot

polos dan kolagen.

Page 5: Aterosklerosis

Faktor Risiko PJK

Page 6: Aterosklerosis

Pathogenesis

Pada awalnya terbentuk “lipid spots”, kemudian menjadi “lipid streaks” dan pada akhirnya menjadi atheroma

Akumulasi deposit lipid terletak diantara tunika intima “endothelium lining” dan tunika media “lapisan otot polos”

Fatty streaks

Page 7: Aterosklerosis

1) Aktivasi endotel, molekul adhesi, kemokin

2) Peranan makrofag3) Aktivasi sel T dan inflamasi vaskular4) Sitokin kaskade

Page 8: Aterosklerosis
Page 9: Aterosklerosis

Next…

LDL melewati endotel pembuluh darah dan masuk ke tunika intima (dengan syarat terjadi disfungsi endotel yang dapat diakibatkan oleh injury, hipertensi, dan merokok)

Page 10: Aterosklerosis

LDL teroksidasi melepaskan MCP (monocyte chemoattractant proteins) dari sel endotel dan otot polos

Kemudian menarik monosit untuk masuk ke tunika intima

Page 11: Aterosklerosis

LDL teroksidasi menyebabkan monosit berdiferensiasi menjadi makrofag

Makrofag melepaskan sitokin (ex: TNF alfa, IL 1)

P selektin, VCAM-1 pada sel endotel men-stimulasi monosit migrasi ke sel

Page 12: Aterosklerosis

LDL teroksidasi melepaskan M-CSF overekspresi scavenger receptor pada makrofag

Oxidized (modified) LDL membentuk foam cell

Page 13: Aterosklerosis

Foam cell melepaskan sitokin stimulasi proliferasi sel otot polos fibrous cap atheroma

Page 14: Aterosklerosis
Page 15: Aterosklerosis
Page 16: Aterosklerosis

Pembentukan Plak Aterom

Page 17: Aterosklerosis
Page 18: Aterosklerosis
Page 19: Aterosklerosis
Page 20: Aterosklerosis
Page 21: Aterosklerosis
Page 22: Aterosklerosis

GEJALA PENYAKIT JANTUNG KORONER

1) Angina klasik

Rasa tidak enak di daerah substernal, sifatnya

tumpul, seperti ditekan / diperas, menjalar ke

lengan kiri / leher dapat disertai kesulitan

bernapas, berdebar-debar, keringat, mual atau

muntah

2) Angina Equivalent

Tidak ada nyeri / rasa tidak enak di dada yang

khas, namun pasien menunjukkan gejala gagal

jantung mendadak (sesak napas), atau aritmia

ventrikular (palpitasi, presinkop, sinkop)

Page 23: Aterosklerosis

KLASIFIKASI AP menurut CSSKelas 1 : Aktivitas biasa atau sehari-hari tidak menimbulkan angina,

seperti jalan dan naik tangga. Angina timbul pada keadaanfisik berat, cepat, tergesa-gesa,

kegiatan fisik lama dan pekerjaan atau rekreasi.Kelas 2 : Aktivitas sehari-hari agak terbatas. Timbul apabila melakukan

aktivitas lebih berat dari biasanya.Kelas 3: Aktivitas sehari-harinya nyata terbatas

Kelas 4: Nyeri dada dapat timbul sekalipun pada waktu istirahat

Page 24: Aterosklerosis

Klasifikasi Sindrom Koroner Akut1) Non-ST Elevation Acute Coronary Syndromes (NSTEACS)2) ST Elevation Acute Coronary Syndromes (STEACS)3) UAP

Page 25: Aterosklerosis

Presentasi Klinik NSTEACS Angina tipikal persisten lebih dari 20 mnt Angina awitan baru (de novo) kelas III klasifikasi

The Canadian Cardiovascular Society Angina stabil yang mangalami destabilisasi

(angina progresif atau kresendo) Angina pasca infark miokard

Page 26: Aterosklerosis

ANAMNESIS Lokasi sakit atau nyeri terdapat pada

sentral atau substernal. Sifat sakit berat seperti ditekan,

diitindih, diremas, rasa panas terbakar, kencang, ditusuk, atau nyeri epigastrik

Penjalaran nyeri ke leher, bahu, rahang, punggung (intra skapula), lengan kiri atau kedua lengan.

Kesulitan bernapas / sesak napas Faktor pencetus seperti aktivitas fisik,

stress emosi, udara dingin. Mual, muntah Berkeringat dingin Cemas dan lelah

Page 27: Aterosklerosis

EKGDiagnosis IMA dengan

elevasi ST memiliki

gambaran EKG yang khas

dengan adanya elevasi

ST > 2 mm, minimal pada

2 sadapan prekordial

yang berdampingan atau

> 1 mm pada 2

sadapan ekstremitas.

Page 28: Aterosklerosis

Enzim jantung Me setelah Mencapai kadar puncak

Kembali normal

Terjadi pada keadaan

CK-MB 3 jam 10 – 24 jam 2 – 4 hari Infark miokard,operasi jantung,

miokarditis

cTn 2 jam 10 – 24 jam - Infark miokard

Mioglobin 1 jam 4 – 8 jam - Infark miokard

CK 3 – 8 jam 10 – 36 jam 3 – 4 hari Infark miokard

LDH 24 – 48 jam 3 – 6 hari 8 – 14 hari. Infark miokard

Page 29: Aterosklerosis
Page 30: Aterosklerosis

Management

Page 31: Aterosklerosis

Jejas endotel

Plak ateroskleros

is

Plak ruptur

Agregasi trombosit

Aktivasi kaskade koagulasi

Pembentukan trombus

Nyeri dada

Infark

Remodelling miokard

statin

AspirinClopidogrel

GP Iib/III inhtrombolitik

heparin

Nitrat,O2

ACEi

Morfin

BBCCBBed rest

Page 32: Aterosklerosis
Page 33: Aterosklerosis
Page 34: Aterosklerosis

PCI atau Trombolitik

Keberhasilan reperfusi :Nyeri dada berkurang

ST segmen normalPuncak cardiac marker lebih cepat dari

seharusnya

Page 35: Aterosklerosis

Trombolitik Dosis Koterapi

Streptokinase 1,5 juta U dlm 30 – 60 mnt

Heparin iv 12 U/kg selama 24 – 48 jam

Alteplase (tPA) Bolus 15 mg iv 0,75 mg/kg selama 60 mnt

Heparin iv 12 U/kg selama 24 – 48 jam

Reteplase 10 U + 10 U iv bolus diberikan selang 30 mnt

Heparin iv 12 U/kg selama 24 – 48 jam

Tenecteplase (TNK-tPA)

Bolus iv tunggal30 mg jk BB<6035 mg jk BB 60 - < 70

Heparin iv 12 U/kg selama 24 – 48 jam

• Kontraindikasi absolut– Stroke hemoragik / iskemik– Kerusakan SSP & neoplasma– Operasi / trauma kepala berat 3minggu

terakhir– Perdarahan sal. Cerna 1 bln terakhir– Peny. Perdarahan– Diseksi aorta

• Kontraindikasi relatif– TIA– Konsumsi antikoagulan oral– Hamil atau 1 minggu postpartum– Resusitasi traumatik– Infektif endokarditis– Peny. Hati lanjut– Ulkus peptikum aktif– Hipertensi refrakter (sistol > 180)

PCI dilakukan pd pasien dengan kontraindikasi trombolitik dan pada pasien dg onset 12 jam

Page 36: Aterosklerosis

PCI

Page 37: Aterosklerosis

CABG

Page 38: Aterosklerosis

PRINSIP TATALAKSANA

A : Aspirin, AntikoagulanB : Beta bloker, Blood PressureC : Cholesterol, CigaretteD: Diet, DiabetesE : Education, Exercise

Page 39: Aterosklerosis
Page 40: Aterosklerosis

INTERVENSI PREVENTIF Pasien PJK/ penyakit aterosklerotik

lain Individu sehat yang memiliki

potensi tinggi (faktor risiko: rokok, HT, dislipid, DM)

Riwayat keluarga PJK

Page 41: Aterosklerosis

Terapi Nutrisi

Tujuan:1. Memberi nutrisi tanpa

memberatkan kerja jantung

2. Menurunkan berat badan (pasien gemuk)

3. Mencegah/menghilangkan penimbunan garam dan air

Syarat:1. Energi cukup, protein

cukup (0,8 g/kg)2. Batasi lemak jenuh,

rendah kolesterol3. Asupan garam dan cairan4. Makanan mudah dicerna,

cukup serat5. Bentuk makanan

dikondisikan

Page 42: Aterosklerosis

Diet Jantung I Pasien MCI, Gagal

jantung berat Cairan 1-1,5 liter/hari Hanya untuk 1-3 hariDiet Jantung II Makanan saring/lunak Jika edema/hipertensi:

+ rendah garam

Diet Jantung III Kondisi pasien tidak

terlalu berat Makanan lunak/biasa Jika edema/hipertensi: +

rendah garamDiet Jantung IV Makanan biasa Jika edema/hipertensi: +

rendah garam

Page 43: Aterosklerosis

Makanan yang dianjurkan

Sumber KH yang mudah dicerna (nasi, kentang, tepung beras, gula, dll)

Sumber protein yang rendah lemak (daging sapi tak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu skim, dll )

Sayuran/buah yang tidak mengandung gas (bayam, wortel, labu siam, tauge, pisang, pepaya, jeruk, dll)

Sumber lemak tak jenuh (minyak jagung, minyak ikan, minyak zaitun)

Makanan yang tidak dianjurkan

Sumber KH yang sukar dicerna (ubi, singkong, ketan)

Sumber protein yang tinggi lemak (daging berlemak, jeroan, kepiting, keju, susu full-cream)

Sayuran/buah yang banyak mengandung gas (nangka, kol, sawi, lobak, kembang kol, durian)

Sumber lemak jenuh (minyak kelapa sawit, santan kental)

Kopi, alkohol, minuman bersoda

Bumbu yang tajam dan merangsang

Page 44: Aterosklerosis

Daftar Pustaka

Hansson, Goran. 2005 : Inflammation, Atherosclerosis, and Coronary Artery Disease. New England J Med 352;16

Sudoyo AW, Setiyohadi B, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid III. Jakarta. Balai Penerbit FKUI;2006.

Florian Lang. Hormon. Di: Stefan Silbernagl & Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta, Indonesia: EGC, 2003

Page 45: Aterosklerosis

Daftar Pustaka American Heart Association, 2010. Heart Disease and Stroke Statistics_2010 Update: A Report

From the American Heart Association. Available from: http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/121/7/e46.

Antman E, Braunwald E. ST elevation myocardial infraction : management In : Braunwald E, Zipes DP, Libby P,eds. Heart Disease: A textbook of cardiovascular Medicine. 7th ed. Phiadelphia, Pa : WB Saunders; 2005: 1167-226.

Braunwald, Eugene. ST-Segmen Myocardial Infarction in Harrison's Principles of Internal Medicine.16th ed. 2005. pg 1448-59.

Kumar, Abbas, Fausto. Pathologic Basis Of Disease. Seven edition. Philadelphia. Elseviers Saunders. 2005.

Silbernagl Stefan, Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Alih bahasa : Iwan Setiawan, Iqbal Mochtar, editor edisi bahasa Indonesia, Titiek Resmisari. Jakarta : EGC.2006. hal 236-9.

ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patientspresentingwithout persistent ST-segment elevation. European Heart Journal. 2011

Sudoyo AW, Setiyohadi B, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid III. Jakarta. Balai Penerbit FKUI;2006.

PERKENI. Buku Pedoman Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2011.

Florian Lang. Hormon. Di: Stefan Silbernagl & Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta, Indonesia: EGC, 2003

Coolins, Kumar, Cotran. Robbins Pathologic Basis of Disease. 6th edition. USA.