ASUHANKEBIDANANIBUHAMILTRIMESTER I PADA NY.A … · ii halaman persetujuan karya tulis ilmiah...
-
Upload
truongdiep -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of ASUHANKEBIDANANIBUHAMILTRIMESTER I PADA NY.A … · ii halaman persetujuan karya tulis ilmiah...
i
ASUHANKEBIDANANIBUHAMILTRIMESTER I PADA NY.A UMUR
32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 5+4
MINGGUDENGAN
HIPEREMESISGRAVIDARUM GRADE I
DI KLINIK PRATAMA AN-NUUR
KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas
Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
KIKI ANDRIANI
B.130.68
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHANKEBIDANANIBUHAMILTRIMESTER I PADA NY.A UMUR
32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 5+4
MINGGUDENGAN
HIPEREMESISGRAVIDARUM GRADE I
DI KLINIK PRATAMA AN-NUUR
KARANGANYAR
Diajukan oleh :
Kiki Andriani
B.13068
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 25Juni 2016
Pembimbing
Wijayanti, SST., M.Kes
NIK. 201284104
iii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHANKEBIDANANIBUHAMILTRIMESTER IPADA NY.A UMUR
32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 5+4
MINGGUDENGAN
HIPEREMESISGRAVIDARUM GRADE I
DI KLINIK PRATAMA AN-NUUR
KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan oleh :
Kiki Andriani
B.13068
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggalJuni 2016
PENGUJI I
Arista Apriani, SST., M.Kes
NIK.201188069
PENGUJI II
Wijayanti, SST., M.Kes
NIK.201284104
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Siti Nurjanah, SST., M.Keb
NIK. 201188093
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester
IDengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur
Karanganyar”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. IbuWahyu Rima Agustin, S.kep., Ns., M.Kep, selaku ketua STIKes Kusuma
Husuda Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah,SST,. M.Keb, selaku Ketua Program Studi D III
kebidanan Kusuma Husuda Surakarta.
3. Ibu Wijayanti, SST,. M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. IbuHj. Sri Surti Mulyani Amd.Keb, selaku Kepala Klinik Pratama An nur
Karanganyar yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambil data
awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih
atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan
v
penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2016
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Kiki Andriani
B13068
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.A
UMUR 32 TAHUN G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 6 MINGGU
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE I
DI KLINIK PRATAMA AN-NUUR
KARANGANYAR
xii+ 99 halaman + 13 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Hiperemesis gravidarum adalah muntah berlebihan
pada wanita hamil yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan
(lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis dan tidak normalnya
kadar elektrolit. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
Oktober 2014 - Oktober 2015 di Klinik Pratama An-Nur Karanganyar jumlah ibu
hamil yang periksa sejumlah 527 Orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut, Angka
kejadian ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I berjumlah 15 pasien.
Tujuan Studi Kasus : Melaksanakan atau melakukan asuhan kebidanan pada ibu
hamil Trimester 1 dengan Hiperemis Gravidarum Grade 1 sesuai manajemen
kebidanan yang diaplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut tujuh langkah
Varney.
Metodologi Studi Kasus : Jenis studi kasus yang digunakan pada pengambilan
data ini yaitu observasional deskriptif. Lokasi Studi Kasus ini dilaksanakan di
Klinik Pratama An-Nuur Karanganyar. Subyek studi kasus Ny.A. studi kasus
dilaksanakan tanggal 30 Mei – 5 Juni 2016.Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil : Setelahdilakukan kunjungan rumah sebanyak 3 kali kunjungan, didapatkan
hasil keadaan umum ibu membaik, mual muntah berhenti, kulit tidak kering,
badan tidak lemas, nafsu makan sudah membaik dan ibu sudah menerima
kehamilannya.
Kesimpulan : Pada Kasus Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade 1 terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada data
obyektif nadi tidak meningkat, tidak nyeri epigastrium dan pada pemberian terapi,
meskipun terdapat kesenjangan tetapi dengan adanya penanganan yang baik dan
tepat, maka klien bisa sembuh tanpa komplikasi.
Kata Kunci : Kehamilan, hiperemesis gravidarum grade I, Asuhan kebidanan
Kepustakaan : 23 Referensi ( 2005-2015)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kesanggupannya. (Terjemahan Q.S. Al Baqoroh : 286)
2. Belajar tidak akan berarti jika tanpa budi pekerti dan usaha yang dilakukan
setengah hati hanya akan menghancurkan mimpi.
3. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baiknya
pelindung. (terjemahan Q.S. Ali Imron : 173)
4. Jangan takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil di mulai dari satu
langkah kecil.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat Terselesaikan.
2. Ayah dan Ibu tercinta atas segala doa restu, perhatian, cinta dan kasih
sayang yang selalu tercurah serta kesabaran dalam mendidik dan
membimbingku ke hal-hal yang baik. Terima kasih atas semua usaha dan
pengorbanan Ayah dan Ibu untuk membesarkan dan menuntunku untuk
menjadi seseorang yang sukses dan berguna untuk orang lain karena tanpa
kalian anakmu ini bukan apa.apa Dan terima kasih atas segala restu dan
doanya sehingga putrimu dapat menyelesaikan tugas kampus tepat waktu.
3. Adek semata wayangku Novia Zahra yang sangat kakak sayangi makasih
banyak karena selalu semangatin kakak dan selalu cerewet nelfon dari
rumah buat nanyain kapan kakak pulang, kapan kakak libur dan selalu
bilang adek sayang kakak , kakak yang semangat ya di situ sendiri jauh
dari rumah.
viii
4. Kakek, Nenek dan seluruh keluarga yang sudah semangatin di setiap
langkah yang kiki jalanin selalu mendukung apapun yang sudah kiki pilih ,
Terimakasih tanpa kalian pasti semua ini juga bukan apa.apa.
5. Bu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc selaku Pembimbing Akademik yang
selama ini udah sabar, perhatian dan bahkan seperti mama kiki sendiri .
Terimakasih sudah menjadi orang tua kedua yang sangat baik , sangat
perhatian, sangat peduli dan enggak henti-hentinya selalu semangatin kiki .
6. Bu Wijayanti , SST., M.Kes selaku pembimbing KTI yang selalu sabar
dalam membimbing dan mendukungku dalam mengerjakan KTI.
Terimakasih telah membimbing kiki dengan baik memperlakukan kiki
seperti anak sendiri yang sabar dan perhatian sekali sama kiki .
7. Seluruh teman-teman DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
angkatan 2013 terima kasih atas cabukan-cambukan yang hebat dari mulut
dan perkataan kalian, berkat kalian aku bangkit dan bisa menjadi lebih
baik. Terima kasih juga untuk 3 tahun yang hebat ini, suka dan duka kita
lewati bersama untuk mendapat gelar Amd.Keb.
8. Almamater tercinta.
ix
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Kiki Andriani
Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 21 Juli 1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Pattimura, RT.30, Kuala Pembuang, Seruyan,
Kalimantan Tengah.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 1 Jatimulyo Lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 1 Karanganyar Lulus tahun 2010
3. SMK Negeri Seruyan Lulus tahun 2013
4. Prodi DIII STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2013
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
INTISARI .................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
CURICULUM VITAE .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... .......... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................ ......... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. ........ 3
D. Manfaat Penelitian .................................... ............................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................... ........ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................... 9
1. Kehamilan ..................................................................... 9
2. Hiperemesis Gravidarum ..................................................... 13
3. Hiperemesis Gravidarum Grade I ........................................ 18
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 22
C. Landasan Hukum..................................................... ................. 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus ................................................ ..................... 46
B. Lokasi Studi Kasus ................................................ ................... 46
C. Subyek Studi Kasus ................. ................................................ 46
D. Waktu Pelaksanaan .................................................................. 47
xi
E. Instrument Studi Kasus ...................................................... ...... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... . 47
G. Alat Pengumpulan Data . ......................................................... 51
H. Jadwal Penelitian ....................................................................... 51
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus .......................................................................... 53
B. Pembahasan .............................................................................. 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 96
B. Saran ......................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Pengajuan Pengambilan Studi Kasus
Lampiran 5. Surat Balasan pengambilan Kasus
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)
Lampiran 9. Lembar Observasi
Lampiran 10. Lembar SAP dan Leaflet
Lampiran 11. Lembar SAP dan Leaflet
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Penyebab angka kematian ibu tahun 2012 yaitu perdarahan 30,1%,
hipertensi 26,9%, infeksi 5,6%, partus lama 1,8%, abortus 1,6% lain-lain
34,5% (Kemenkes RI, 2014).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup atau
sebanyak 711 kasus, sedangkan menurut dari data terbaru pada triwulan ke
tiga tahun 2015 angka kematian ibu di provinsi jawa tengah sebanyak 437
kasus. Selanjutnya Angka Kematian Ibu (AKI) di kabupaten Karanganyar
pada triwulan ke tiga di tahun 2015 sebesar 9 kasus (Dinkes Jateng 2015).
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai
pada kehamilan trimester I, kurang lebih pada 6 minggu setelah haid
terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60-80% primigravida dan 40-60%
multigravida mengalami mual dan muntah, namun gejala ini menjadi
lebih berat hanya pada 1 dari 1.000 kehamilan (Mansjoer, 2005).
2
Hiperemesis gravidarum adalah muntah berlebihan pada wanita
hamil yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan (lebih dari
5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis dan tidak normalnya kadar
elektrolit. Hiperemesis gravidarum, yang dilaporkan terjadisekitar
0,05%-2% dari semua kehamilan (Runiari, 2010).
Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam wanita, namun
dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat badan
lahir rendah, kelahiran premature, serta malformasi pada bayi baru lahir
(Runiari, 2010). Bidan di desa dapat merawat wanita hamil dengan
hiperemesis gravidarum di polindes. Dalam perawatan, perlu dilakukan
konsultasi dengan dokter (Manuaba, 2010). Penatalaksanaan hiperemesis
gravidarum pada kehamilan tergantung pada beratnya gejala. Pengobatan
dilakukan mulai dari yang paling ringan dengan perubahan diet sampai
pendekatan dengan pengobatan antiemetic, rawat inap atau pemberian
nutrisi parenteral. Pengobatan terdiri atas terapi secara farmokologi dan
nonfarmakologi(Runiari, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober
2014- Oktober 2015 di Klinik Pratama An-Nur Karanganyar jumlah ibu
hamil yang periksa sejumlah 527. Ibu hamil normal 425 (80,65%), sisanya
102 (19,35%) ibu hamil dengan komplikasi. Anemia 32 pasien (31,37%),
hiperemesis gravidarum 27 pasien (26,37%), perdarahan 21 pasien (20,58%),
abortus 12 pasien (11,76%), pre eklamsia atau eklamsia 7 pasien (6,86%),
KET 3 pasien (2,94%). Dari 27 pasien hiperemesis gravidarum dimana 15
3
pasien hiperemesis gravidarum grade I, 7 pasien hiperemesis gravidarum
grade II , dan 5 pasien hiperemesis gravidarum grade III. Pasien hiperemesis
gravidarum grade II dan III harus dirawat inap.
Mengingat bahwa hiperemesis gravidarum merupakan keluhan yang
sering terjadi pada ibu hamil trimester I dan bila tidak tertangani dengan baik
dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin maka penulis tertarik
mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan KebidananIbu Hamil Trimester
IPada Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu
Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur
Karanganyar”.
B. Perumusan Masalah
”Bagaimana Asuhan KebidananIbu Hamil Trimester IPada Ny.A
Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur Karanganyar?”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan penulis dalam memberikan Asuhan
KebidananIbu Hamil Trimester IPada Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0
Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
I Di Klinik Pratama An-Nur Karanganyardengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.
4
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan penulis mampu
1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap pada Ny.A Umur
32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur
Karanganyar.
2) Menginterpretasikan data dasar, yang meliputi diagnosa
kebidanan, masalah dan kebutuhan pada Ny.A Umur 32
Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur
Karanganyar.
3) Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial pada
Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4 Minggu
Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama
An-Nur Karanganyar.
4) Menetapkan tindakan segera, pada Ny.A Umur 32 Tahun
G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama An-Nur Karanganyar.
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh
pada Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik
Pratama An-Nur Karanganyar.
5
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada
Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4 Minggu
Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama
An-Nur Karanganyar.
7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada
Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur Kehamilan 5+4 Minggu
Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Klinik Pratama
An-Nur Karanganyar.
b. Penulis mampu menemukan kesenjangan antara teori dengan
kasus nyata pada Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0 Umur
Kehamilan 5+4
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I
termasuk faktor pendukung dan penghambat.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Penulis
Penulis mampu menambah pengetahuan dan ketrampilan
tentang cara merawat dan mengatasi masalah yang timbul pada ibu
hamil trimester Idengan hiperemesis gravidarum grade I.
2. Bagi Profesi
Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi dalam
upaya meningkatkankinerja bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil trimester Idengan hiperemesis gravidarum
grade I.
6
3. Bagi Klinik
Dapat digunakan sebagai masukan bagi pelayanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berupa pemberian
informasi serta ketrampilan yang tepat dan adekuat dalam asuhan
kebidanan, khususnya pada ibu hamil trimester Idengan hiperemesis
gravidarum grade I.
4. Bagi Instutisi Pendidikan
Dapat menambah wacana bagi pembaca di perpustakaan dan
informasi mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester
Idengan hiperemesis gravidarum grade I.
E. Keaslian Studi Kasus
1. Agustina Sekar Arum (2013). STIKes Kusuma Husada Surakarta. Judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A G1P0A0 Umur Kehamilan
4+2 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I Di Puskesmas
Sambungmacan 1 Sragen Tahun 2013”. Data subyektif : Ibu mengatakan
hamil pertama dan belum pernah keguguran, Ibu mengatakan sejak 4 hari
yang lalu mengalami mual muntah 5-6 kali sehari, nafsu makan
berkurang dan badan terasa lemas. Data objektif : Ku: lemah, kesadaran :
Composmentis. HPHT 5 April 2013, HPL : 12 Januari 2014. TD: 110/80
mmHg, Suhu: 36,7oC, Nadi 88x/menit, respirasi 20 x/menit, BB sebelum
hamil 58 kg, BB sekarang 56 kg. Inspeksi : turgor kulit kering. Diagnosa
kebidanan: Ny. A G1P0A0 umur 21 tahun umur kehamilan 4+2 minggu
dengan hiperemesis Gravidarum Grade I. Asuhan yang diberikan adalah
7
kolaborasi dengan kesehatan setempat, KIE tentang hiperemesis
gravidarum grade I dan pemberian terapi meliputi vitamin B6 3x1 sehari
(25mg), B12 3x1 sehari (10mg) dan vitamin C 3x1 sehari (25 mg). hasil
asuhan setelah dilakukan kunjungan rumah 3 kali didapatkan keadaan
umum ibu membaik, mual muntah berhenti, kulit tidak kering, badan
tidak lemas, nafsu makan sudak membaik dan berat badan naik 1 Kg.
2. Eva Cindi Fibriyanti. 2015. Poltekes Majapahit. Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Hamil Dengan Hyperemesis Gravidarum Di Klinik Umum DanRumah
Bersalin Medika Utama Sidoarjo. Data subyektif pasien mengatakan mual
dan muntah lebih dari 5 kali dalam sehari serta didapatkan data objektif
data objektif terdapat hasil seperti: : Keadaan umum : lemah, kesadaran:
composmentis, dengan tekanan darah: 100/60 mmHg, Nadi: 89 x/menit,
suhu: 36,9°C, dan pernafasan 20x/menit, muka tampak pucat, kedua mata
tampak cekung, mukosa bibir kering, terdapat nyeri tekan pada epigastrim,
akral hangat. Diagnosa kebidanan Ny. “E” G2P1A0 usia kehamilan 10
minggu dengan hiperemesis gravidarum. Asuhan yang diberikan yaitu
melakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga, melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital serta tanda-tanda dehidrasi, kaji frekuensi
emesis, beritahukan pada pasien untuk makan sedikit tapi sering, berikan
obat antimuntah seperti antiemetik jika pasien mual dan muntah infus RL
tetes/menit drip NB 1x1, invomit 3x1, gastrucyd 3x1, dimen 3x1, sanmol
3x1, ondancentron 3x4 mg . Obat oral asam folat 1x1, pucecestin 2x1,
cendatro 3x1.lakukan isolasi terhadap klien, dengan membatasi
8
pengunjung, berikan terapi psikologik berupa motivasi terhadap klien.
Evaluasi pada 24 jam setelah dilakukan asuhan kebidanan pasien sudah
tidak muntah.
Letak perbedaan studi kasus yang disusun dengan studi kasus
yang telah diteliti Adalah :Subyek studi kasus, Lokasi studi kasus,
Waktu studi kasus dan penatalaksanaan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari)(Saifuddin, 2008).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan
yaitu mulai dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2012).
b. Klasifikasi kehamilan
Klasifikasi kehamilan menurut Manuaba (2012),meliputi :
1) Kehamilan trimester I yaitu umur kehamilan nol sampai 12
minggu.
2) Kehamilan trimester II yaitu umur kehamilan 13 sampai 28
minggu.
3) Kehamilan trimester IIIyaitu umur kehamilan 29 sampai 42
minggu.
10
c. Proses kehamilan
Proses kehamilan menurut Manuaba (2012), terdiri dari :
1) Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang kompleks.
2) Spermatozoa adalah proses pembentukan spermatozoa
merupakan proses yang komplek. Spermatogonium berasal
dari sel primitif tubulus, menjadi spermatosit pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya
spermatozoa.
3) Konsepsi adalah pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk
zigot.
4) Nidasi adalah masuknya inti spermatozoa ke dalam
sitoplasma, “vitelus” membangkitkan kembali pembelahan
dalam inti ovum yang dalam keadaan “matafase”. Proses
pemecahan dan pematangan mengikuti bentuk anafase dan
“telofase”.
d. Tanda-tanda kehamilan
1) Tanda - tanda kemungkinan hamil
Tanda - tanda kemungkinan hamil menurut Manuaba (2012),
adalah amenore (terlambat datang haid), mual dan muntah
(emesis), mengidam, pingsan (sinkope), payudara tegang, sering
miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, dan varises.
11
2) Tanda - tanda tidak pasti kehamilan
Menurut Manuaba (2012), tanda - tanda tidak pasti hamil, yaitu
rahim membesar, tanda hegar, tanda chadwick, tanda piscaseck,
tanda braxton hicks, teraba ballottement, pemeriksaan tes biologis
kehamilan positif.
3) Tanda - tanda pasti kehamilan
Tanda - tanda pasti hamil menurut Manuaba (2012), yaitu
gerakan janin dalam rahim, terlihat atau teraba gerakan janin,
denyut jantung janin dapat didengar dengan stetoskop, alat
doppler, dan dilihat dengan ultrasonografi.
e. Komplikasi kehamilan
Komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan menurut
Sulistyawati (2013), meliputi :
1) Kehamilan muda
a) Perdarahan per vagina
(1) Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu
hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari
1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu
(Manuaba, 2012).
(2) Kehamilan mola disebut pula kehamilan anggur, yaitu
jonjot korion (chorionic villi) yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelumbung kecil yang mengandung banyak
12
cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan
(Sulistyawati, 2013).
(3) Kehamilan etopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi
tidak berada di dalam endometrium utrerus
(Sulistyawati, 2013).
b) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan
bahkan dapat membahayakan kehidupan (Sulistyawati, 2013).
2. Kehamilan lanjut
1) Perdarahan per vagina
a) Plasenta previa adalah keadan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan
lahir.
b) Solusio plasenta adalah keadaan dimana plasenta yang
letaknya normal terlepas sebagian atau selutuhnya sebelum
janin lahir, biasanya dihitung sejak usia kehamilan lebih 28
minggu.
2) Sakit kepala yang hebat adalah sakit kepala bisa terjadi selama
kehamilan dan sering kali merupakan ketidak nyamanan yang
normal dalam kehamilan , Sakit kepala yang menunjukan
masalah serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap,
dan tidak hilang setelah beristirahat, Kadang-kadang dengan
13
sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatan menjadi kabur atau berbayang, sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi.
3) Penglihatan kabur disebabkan karena pengaruh hormonal,
ketajaman pengelihatan ibu dapat berubah selama proses
kehamilan.
4) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan hampir separuh ibu
hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
istirahat dan meninggikan kaki.
5) Keluar cairan per vagina harus dapat dibedakan antara urine
dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa,
berbau amis, dan warna putih keruh berarti yang keluar adalah
air ketuban.
6) Gerakan janin tidak terasa kesejahteraan janin dapat diketahui
dari keaktifan gerakan.
7) Nyeri perut yang hebat harus dibedakan nyeri yang dirasakan
adalah bukan his seperti pada persalinan.
2. Hiperemesis Gravidarum
a. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada
awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
(Norma dan Dwi, 2013).
14
Hiperemesis gravidarum adalah mual atau muntah yang berlebihan
pada ibu hamil(Rukiyah dan Yulianti, 2010).
b. Etiologi
Berdasarkan buku Norma dan Dewi (2013) menurut Manjoer
(2005), penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit disebabkan oleh faktor
toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Etiologi
hiperemesis gravidarumsebagai berikut :
1) Faktor predisposisi meliputi : primigravida, mola hidatidosa,
kehamilan ganda.
2) Faktor organik meliputi masuknya vili korealis dalam sirkulasi
maternal, perubahan metabolik karena hamil, alergi sebagai
salah satu respon jaringan ibu terhadap anak.
3) Faktor psikologis seperti rumah tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah
sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelariankesukaran hidup.
c. Patofisiologi.
Menurut Norma dan Dewi (2013), perasaan mual akibat estrogen
meningkat :
1) Mual dan muntah terus menerus dapat menyebabkandehidrasi.
15
2) Penurunan klorida urin
3) Terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfus darah ke
jaringan dan menyebabkan tertimbunnya zat toksik.
4) Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan
oksidasi lemak tidak sempurna sehingga menyebabkan
terjadinya ketosis.
5) Hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan
selanjutnya menambah frekunensi muntah dan merusak hepar.
6) Selaput lendir esophagus dan lambung dapat robek (sindrom
Mallory weiss) sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal.
d. Gejala dan tingkat Hiperemesis Gravidarum
Menurut Norma dan Dwi (2013), gejala Hiperemesis Gravidarum
secara klinis dapat dibagi menjadi 3 tingkat, meliputi :
1) Tingkat I (Ringan), dengan gejala mual muntah terus menerus
menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan
turun, rasa nyeri di epigastrum, nadi + 100 x/menit dan tekanan
darah turun, turgor kulit turun, lidah kering dan mata cekung.
2) Tingkat II (Sedang), dengan gejala mual muntah yang hebat
menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah dan
apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), tekanan darah turun,
ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung,
16
hemokonsentrasi, oligoria dan konstipasi, dapat pula terjadi
asetonuria dan dari nafas keluar bau aseton.
3) Tingkat III (Berat), dengan gejala keadaan umum jelek,
kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil
(halus) dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik dan tekanan
darah turun sekali, ikterus, komplikasi yang sangat fatal terjadi
pada susunan syaraf pusat (ensefalopati wernicke, nistagmus,
diplopia, perubahan mental).
e. Diagnosa
Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak sukar, dengan
menentukan kehamilan, muntah berlebihan sampai menimbulkan
gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi. Muntah yang terus
menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh
kembang janin dalam rahim dengan manisfetasi klinis
(Manuaba, 2012).
Oleh karena itu, hiperemesis gravidarum harus dicegah agar tidak
berkelanjutan dan harus mendapatkan pengobatan yang adekuat
(Manuaba, 2012).
f. Penatalaksanaan Hiperemesis gravidarum
Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan pengobatan
menurut Manuaba (2012), yaitu :
1) Isolasi dan pengobatan psikologis, dengan melakukan isolasi di
ruangan sudah dapat meringankan wanita hamil karena
17
perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang
berbagai masalah berkaitan dengan kehamilan
2) Pemberian cairan pengganti dalam keadaan darurat diberikan
cairan pengganti sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi.
Cairan pengganti yang diberikan adalah glukosa 5 sampai 10%
dengan keuntungan dapat mengganti cairan yang hilang dan
berfungsi sebagai sumber energy, sehingga terjadi perubahan
metabolisme dari lemak dan protein menjadi pemecahan
glukosa.
3) Obat yang diberikan untuk hiperemesis gravidarum sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter, sehingga dapat dipilah obat yang
bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan congenital
cacat bawaan lahir) komponen (susunan obat) yang dapat
diberikan adalah :
a) Sedatifa ringan (fenobarbital, luminal 30 mg, valium)
b) Antialergi (antiHitamin, dramamin, avomin)
c) Obat antimual-muntah (Mediamer B6, Emetrole,
Stimetil, Avopreg).
d) Vitamin (terutama vitamin B komplek, vitamin C)
4) Penghentian kehamilan, pada beberapa kasus pengobatan
hiperemesis gravidarum tidak berhasil malah terjadi
18
kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga diperlukan
pertimbangan untuk melakukan gugur kandungan.
Menurut Varney (2009), asuhan kebidaan pada hiperemesis
gravidarum adalah :
1) Berikan cairan intravena dengan larutan dekstrosa 5% pada
kecepatan 200 ml/jam untuk liter pertama, selanjutnya 125-
150 ml/jam
2) Puasa (NPO) atau minum sedikit air putih dan serpihan es.
3) Mulai berikan cairan per oral secara bertahap. Apabila terjadi
mual dan muntah, kembali lagi berpuasa. Apabila cairan dapat
ditoleransi, tingkatkan secara bertahap.
4) Tes dipstick pada semua sampel urine untuk mengetahui
adanya keton.
5) Setelah keton tidak ada, kaji status ibu sebagai tindakan
rumatan.
6) Banyak wanita mampu menoleransi cairan oral dan makanan
setelah terapi IV awal. Rumatan dengan antiemetik oral dapat
direkomendasikan.
Apabila tidak mampu menoleransi cairan oral atau makanan
setelah terapi awal dilakukan, konsultasi dengan dokter.
19
3. Hiperemesis Gravidarum Grade I
a. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Grade 1
Menurut Fauziyah (2012) tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum
Grade I sebagai berikut :
1) Mual dan muntah terus menerus sehingga menyebabkan
penderita lemah, tidak mau makan.
2) Berat badan turun.
3) Rasa nyeri diepigastrum.
4) Nadi sekitar 100 kali per menit.
5) Tekanan darah turun.
6) Turgor kulit kering.
7) Lidah kering.
8) Mata cekung.
b. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum Grade I
Didalam buku Normal dan Dwi (2013) menurut varney 2007;
Sarwono 2009; Arif Mansjoer 2005)asuhan kebidanan secara
menyeluruh pada hiperemesis gravidarum grade I :
1) Kolaborasi dengan dokter kandungan dalam pemberian program
terapi :
a) Infus untuk memberi larutan dekstrosa 5% dengan kecepatan
aliran 200 ml per jam untuk liter pertama, larutan yang
diberikan akan membantu mengganti cairan yang hilang.
20
b) Terapi obat : Sedativa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan
B6), anti muntah (Mediamer B6, Dramamin, Avopreg,
Avomin,Metoklopramid, Disiklomin hidroklorida atau
klorpromazin).
2) Memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada
ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir, cari dan coba
hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi dan
pekerjaan serta linkungan
3) Mempuasakan wanita atau meminimalkan asupan cairan per oral
selama beberapa jam akan memberi waktu cukup bagi lambung
untuk beristirahat. Setelah beberapa jam tawarkan minuman per
oral sedikit demi sedikit. Apabila mual muntah muncul lagi,
minta wanita tersebut puasa. Apabila wanita tersebut
menoleransikan cairan, tambahkan cairan sedikit demi sedikit.
4) Lakukan pemeriksaan sampel urine untuk mendeteksi keton
5) Begitu keton tidak ada lagi dalam urie, kaji status meternal untuk
rumatan
6) Menganjurkan ibu untuk makan dalam jumlah kecil, tetapi lebih
sering sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, serta ketika
bangun pagi jangan turun dari tempat tidur dan anjurkan ibu
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
7) Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.
21
8) Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas
atau hangat.
Menurut Esti Nugraheny (2010), asuhan kebidaan pada
hiperemesis gravidarum grade 1 adalah :
1. Pencegahan dengan informasi dan edukasi, Hiperemesis akan
berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf
pusat.
3. Nasehati diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi lebih
sering. Makanan yang menimbulkan mual dan muntah dihindari.
4. Terapi obat menggunakan sedativa ringan luminal 3x30 mg
(luminal, stesolid, valium), vitamin (B1&B6), anti munntah
(mediamer B6, Drammamin, Avopreg, Avomin, torecan,
primperan), antasida dan anti muntah.
5. Nasehat pengobatan : banyak minum dan hindari minuman atau
makanan yang asam untuk mengurangi inritasi lambung.
22
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yangdigunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan ketrampilan
dalamrangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan atau
keputusanyang berfokus pada klien (Sulistyawati, 2013).
2. Manajemen Kebidanan dan langkah-langkah Asuhan Kebidanan
menurut Varney
Manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang berurutan,
dimanasetiap langkah disempurnakan secara periodik dimulai
denganmengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh
langkahtersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat menjadi
langkah–langkah tertentu dan dapat berubah sesuai dengan keadaan
pasien(Sulistyawati). Adapun langkah-langkah tersebut sebagai berikut.
a. Langkah I: Pengkajian
Mengumpulkan semua data fokus yang dibutuhkan baik melalui
anamnesa maupun pemeriksaan umum untuk menilai keadaan klien
secara menyeluruh. Pengumpulan data ini meliputi :
1) Data Subjektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai
suatu pendapat terhadap suatusituasi dan kejadian
(Nursalam, 2007).
23
Menurut Astuti (2012), Data subyektif meliputi :
a) Biodata : Identitas pasien dan penanggung jawab
(suami, ayah, keluarga)
(1) Nama : dikaji untuk membedakan pasien satu
dengan yang lain agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan.
(2) Umur : dikaji untuk mengetahui adanya resiko,
apabila dibawah 20 tahun, alat-alat
reproduksi belum matang Sedangkan umur
lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk
terjadi perdarahan dalam masa kehamilan,
persalinan dan nifas.
(3) Agama : dikaji untuk mengetahui keyakinan pasien
untuk membimbing atau mengarahkan
pasien dalam berdoa.
(4) Suku : dikaji untuk mengetahui adat dan kebiasaan
yang berhubungan dengan kehamilan.
(5) Pendidikan : dikaji untuk mengetahui sejauh mana
tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya.
(6) Pekerjaan : dikaji untuk mengetahui dan mengukur
tingkat sosial ekonominya, karena
24
mempengaruhi dalam pemenuhan gizi
pasien.
(7) Alamat : dikaji untuk mempermudah hubungan jika
diperlukan dalam keadaan mendesak
sehingga bidan mengetahui tempat tinggal
pasien
b) Keluhan utama
Mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan
(Nursalam, 2007). Keluhan yang muncul pada kasus
hiperemesis gravidarum grade I adalah amenore, muntah
(segala yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan),
pekerjaan sehari-hari terganggu dan haus hebat
(Norma dan Dwi, 2013).
c) Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain
adalah menarche, siklus menstruasi, volume, keluhan utama
yang dirasakan saat haiddan menstruasi terakhir yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk perhitungan tanggal
kehamilan dan perkiraan kelahiran (Sulistyawati, 2013).
d) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui hari pertama haid terakhir,
perkiraan kelahiran, kehamilan ke berapa karena terdapat
perbeaan perawatan pada kehamilan pertama dan pada
25
kehamilan keberapa, masalah dan tanda - tanda bahaya,
jumlah ANC, tempat ANC, keluhan - keluhan lazim pada
kehamilan, penggunaan obat - obatan (termasuk jamu -
jamuan) serta kekhawatiran lain yang dirasakan
(Astuti, 2012). Pada kasus hiperemesis gravidarum grade I
dapat terjadi pada awal kehamilan sampai umur 20 minggu
dan juga pada kehamilan primigravida, mola hidatidosa
ataupun kehamilan ganda (Norma dan Dwi, 2013).
e) Riwayat kesehatan
(1) Riwayat kesehatan ibu
Penyakit yang pernah diderita apakah pernah menderita
penyakit keturunan, maka ada kemungkinan janin
menderita penyakit yang sama, penyakit yang sedang
diderita hal ini penting untuk menentukan asuahan
berikutnya, apakah pernah dirawat hal ini untuk
melengkapi anamnesa, berapa lama dirawat dengan
penyakit apa dirawat hal ini menunjukkan keseriusan
penyakit (Astuti, 2012).
(2) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit menular hal ini ditanyakan untuk menghindari
penularan penyakit pada janin, penyakit keturunan
untuk mendiagnosa apakah ada kemungkinan janin
mendrita penyakit yang sama (Astuti, 2012).
26
(3) Riwayat operasi.
Riwayat operasi ditanyakan untuk mengetahui riwayat
operasi bekas luka SC, operasi laparotomi, apendixitis
maupun operasi lainnya (Rukiyah, 2014).
f) Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah status pernikahan yang meliputi
menikah, usia saat menikah, lama pernikahan, istri keberapa
dengan suami sekarang (Astuti, 2012).
g) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mengetahui metode kontrasepsi jenis apa,
berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan
kontrasepsi (Astuti, 2012).
h) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Jumlah kehamilan (Gravi/G) jumlah kehamilan ditanyakan
untuk mengetahui seberapa besar pengalaman klien tentang
kehamilan, jumlah anak yang hidup untuk mengetahui
pernah tidaknya klien mengalami keguguran, apabila pernah
maka kehamilan berikutnya akan menjadi resiko mengalami
keguguran kembali, jumlah kelahiran prematur, jumlah
keguguran, persalinan dengan tindakan (operasi sesar,
vakum forsep (Astuti, 2012).
27
i) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Untuk mengetahui kebiasaan pasien sehari-hari meliputi :
(1) Makan meliputi frekuensi, jenis makanan, jumlah,
pantangan dan makanan kesukaan. (Sulistyawati, 2013)
Pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade
1 segala yang dimakan dan diminum akan muntahkan
(Norma dan Dwi, 2013).
(2) Minum meliputi meliputi frekuensi, banyaknya, jenis
minuman, pantangan dan makanan kesukaan
(Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade 1 segala yang dimakan
dan diminum akan muntahkan (Norma dan Dwi, 2013).
(3) Aktivitas meliputi di tempat kerja dan di rumah
(Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade 1 pekerjaan sehari-hari
terganggu (Norma dan Dwi, 2013).
(4) Istirahat meliputi malam, siang dan
keluhan(Sulistyawati, 2013).
(5) Hubungan seksual meliputi frekuensi dan
keluhan(Sulistyawati, 2013).
(6) Personal hygiene meliputi mandi, sikat gigi, ganti baju,
ganti celana dalam dan bra, potong kuku, dan
keramas(Sulistyawati, 2013).
28
(7) Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu
dalam menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga,
jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini
direncanakan atau tidak, adakah pantangan makan
selama kehamilan, kebiasaan adat - istiadat dalam
kehamilan(Astuti, 2012). Padahiperemesis
gravidarumfaktor yang dapat memicu adalah rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut dalam
kehamilan dan persalinan dan takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu (Norma dan Dwi, 2013).
(8) Penggunaan obat - obatan atau rokok
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok dan
pemakai obat - obatan atau tidak selama hamil
(Rukiyah dkk, 2013).
2) Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan dilihat oleh
tenaga kesehatan (Nursalam, 2013).
a) Status generalis.
(1) Keadaan umum
Untuk mengetahui apakah ibu dalam keadaan baik atau
lemah :
29
(a) Baik adalah jika pasien memperlihatkan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain,
serta secara fisik pasien tidak mengalami
ketergantungan dalam berjalan.
(Sulistyawati, 2013).
(b) Lemah adalah jika pasien kurang atau tidak
memberi respons yang baik terhadap lingkungan
dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi
untuk berjalan sendiri (sulistyawati, 2013). Pada
hiperemesis gravidarum grade 1 keadaan umum
ibu lemah (Norma dan Dewi, 2013)
(2) Kesadaran
Kesadaran untuk mengetahui respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan.Penilaian
kesadaran dinyatakan sebagai berikut:
(a) Composmentisyaitu kesadaran normal, sadar
sepenuhnya, dapat menjawab pertanyaan tentang
keadaan sekelilingnya.
(b) Apatisadalah keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak
acuh.
(c) Delirium adalah gelisah, disorientasi,
memberokntak, berteriak-teriak.
30
(d) Somnolenkesadaran menurun respon psikomotor
yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran
dapat pulih bila diransang .
(e) Stupor yaitu keadaan seperti tertidur lelep, tetapi
respon terhadap nyeri.
(f) Koma yaitu tidak bisa dibangunkan tidak ada
respon trhadap rangsang apapun (Astuti, 2012).
Pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
grade 1 kesadaran ibu composmentis
b) Tanda-tanda vital meliputi :
(1) Tekanan darah
Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter
dan stetoskop, tekanan darah normal sistolik antara
110-140 mmHg dan diastolik antara 70-90 mmHg
(Astuti, 2012). Pada kasus hiperemesis gravidarum
grade 1 tekanan darah menurun
(Norma dan Dwi, 2013).
(2) Denyut jantung
Frekuensi nadi normal adalah adalah 60-80 x/menit
(Astuti, 2012). Nadi pada hiperemesis gravidarum
grade 1 sekitar 100 kali per menit
(Norma dan Dwi, 2013).
31
(3) Pernafasan
Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1
menit. Respirasi normal 40-60 x/menit (Astuti, 2012).
(4) Temperatur
Temperatur normal rektal axilla yaitu 37°C dan kulit
36,5°C (Astuti, 2012).
c) Pemeriksaan Antropometri
Pemeriksaan atropometri meliputi:
(1) Berat badan untuk mengetahui kenaikan berat badan
atau penurunan berat badan. Dalam trimester I berat
badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan
biasanya menurun karena kekurangan nafsu makan
(Astuti, 2012). Pada kasus hiperemesis gravidarum
grade 1 berat badan menurun
(Norma dan Dwi, 2013).
(2) Tinggi badan untuk mengetahui tinggi badan ibu
yang dilakukan untuk mendeteksi adanya resiko
apabila hasil pengukuran < 145 cm (Astuti, 2012).
(3) LILA untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan
batas lingkar lengan normal, yaitu 23,5 cm
(Astuti, 2012).
32
d) Pemeriksaan sistematis.
(1) Kepala
Inspeksi dengan memperhatikan kesimetrisan wajah,
tengkorak, warna dan distribusi rambut, serta kulit
kepala, selanjutnya palpasi untuk mengetahui keadaan
rambut, massa, pembengkakan, nyeri tekan, keadaan
tengkorak, dan kulit kepala (Astuti, 2012).
(2) Muka
Pada daerah wajah/muka dilihat simetris atau tidak,
apakah warna kulitnya, ekspresi wajahnya, dan
pembengkakan daerah wajah dan kelopak mata. Serta
mengetahui ada tidaknya odema (Astuti, 2012).
(3) Mata
Pemeriksaan mata dilakukan dengan inspeksi meliputi
konjungtiva sklera, dan odema (Astuti, 2012). Pada
hiperemesis gravidarum grade I mata tampak cekung
(Manuaba, 2012)
(4) Telinga
Pengkajian telinga secara umum bertujuan untuk
mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga,
gendang telinga/membran timpani, dan pendengaran
(Astuti, 2012).
33
(5) Hidung
Hidung dikaji dengan tujuan untuk mengetahui keadaan
bentuk dan fungsi hidung. Pengkajian hidung mulai
dari bagian luar, bagian dalam kemudian sinus-sinus.
Pada pemeriksaan hidung juga dilihat apakah ada polip
dan kebersihannya (Astuti, 2012).
(6) Mulut dan faring
Pengkajian mulut dan faring dilakukan dengan posisi
pasien duduk. Pengkajian dimulai dengan mengamati
bibir, gudi, lidah, selaput lendir, pipi bagian dalam,
lantai dasar mulut, dan palatum kemudian faring. Pada
ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade 1
lidah terlihat kering (Astuti, 2012).
(7) Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar gondok atau thyroid,
tumor dan pembesaran getah bening (Astuti, 2012).
(8) Payudara
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau
tidak,simetris atau tidak, puting susu menonjol atau
tidak, areolahiperpygmentasi atau tidak, keadaan axilla
ada benjolan dan nyeri atau tidak (Astuti, 2012).
34
(9) Ekstemitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya
varices atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek
patella positif atau negatif (Astuti, 2012).
(10) Kulit
Untuk mengetahui turgor kulit kering atau lebih
mengurang. Pada kasus hiperemesis gravidarum grade
I turgor kulit turun (Manuaba, 2012).
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Inspeksi Untuk mengetahui adanya bentuk perut dan
pembesaran perut, adanya strie dan linea, luka bekas
operasi, gerakan janin, TFU, hasil pemeriksaan palpasi
leopold, TBJ, DJJ dan presentasi (Astuti, 2012).
(2) Palpasi
(a) Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus dan
meraba bagian janin yang berada di
fundus dengan kedua telapak tangan
(Mangkuji dkk, 2013).
(b) Leopold II : untuk menentukan bagian kanan dan
kiri perut ibu (Mangkuji dkk, 2013).
35
(c) Leopold III : untuk mengetahui bagian apa yang
terdapat di bagian bawah perut dan
apakah bagian bawah tersebut sudah
atau belum masuk pintu atas
panggul (Mangkuji dkk, 2013).
(d) Leopold IV : untuk mengetahui seberapa
masuknyabagian bawah janin ke
dalam rongga panggul (Mangkuji
dkk, 2013).Untuk kehamilan
trimester I palpasi hanya dilakukan
pada leopold I dengan pengukuran
menggunakan jari untuk menge-
tahui tinggi fundus uteri
(Manuaba, 2012).
(e) TBJ : untuk mengetahui tafsiran berat
janin yang diukur dari panjang
antara simpisis dan fundus uteri
dikurangi 12 untuk kepala janin
yang masih diatas simpisis dan
dikurangi 11 untuk kepala janin
yang telah masuk PAP dikali 155
(Manuaba, 2012).
36
(3) Auskultasi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya DJJ
apakah dalam batas normal atau tidak (Astuti, 2012).
b) Anogenital
(1) Vagina
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak,
mengetahui apakah ada kelenjar bartolini, mengetahui
pengeluaran yaitu perdarahan dan flour albus
(Astuti, 2012).
(2) Anus
Untuk mengetahui kebersihannya dan adanya
haemoroid atau tidak (Astuti, 2012).
4) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan rontgen dan pemeriksaan USG
( Yulifah dan Sutachmindari, 2014).
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil meliputi pemeriksaan
urine untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya.
Normalnya protein dan glukosa urine negatif. Pemeriksaan
darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb, dan
penyakit rubbela. Normal Hb normal pada trimester I > 11 gr/dl,
dan tidak ada penyakit rubella(Astuti, 2012).
37
b. Langkah II : Interpretasi data dasar
Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga
dirumuskan diagnosa, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan
adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek kebidanan
(Sulistyawati, 2013).
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan yang ditegakkan dalam lingkup praktik
kebidanan (Sulistyawati, 2013).
Ny. X G…..P………A……umur …..tahun kehamilan…
minggudengan hiperemesis gravidarum grade I
Data dasar :
Data subyektif:
a) Ibu mengatakan nama Ny. X.... Umur...
b) Ibu mengatakan hamil Ke….dan belum/sudah pernah
keguguran.
c) Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
d) Ibu mengatakan HPHT…….
e) Ibu mengatakan mual muntah yang dialami terjadi dari awal
kehamilan.
f) Ibu mengatakan terlambat haid dan muntah (segala yang
dimakan dan diminum akan dimuntahkan).
g) Ibu mengatakan mual muntah berlebihan dan mengganggu
aktifitas sehari-hari.
38
h) Ibu mengatakan pekerjaan sehari-harinya terganggu.
i) faktor yang dapat memicu terjadinya hiperemesis
gravidarum adalah rumah tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut dalam kehamilan dan persalinan dan takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu.
Data Objektif :
a) KU lemah
b) Kesadaran composmentis
c) TTV : TD= turun, nadi lebih dari 100 kali per menit
d) BB menurun
e) Mata cekung
f) Lidah kering
g) Turgor kulit menurun
h) Nyeri Epigrastrium
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosis
(Yulifah dan Surachmindari, 2014).Pada kasus Hiperemesis
Gravidarum Grade I adalah kekurangan cairan dan nutrisi, mual
muntah, nafsu makan berkurang dan lemah
(Norma dan Dwi, 2013).
39
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
terindentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisis data
(Yulifah dan Surachmindari, 2014).
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I adalah
memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada
ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir, cari dan coba
hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi dan
pekerjaan serta lingkungan. Menganjurkan ibu untuk makan
dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering sehingga memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu, serta ketika bangun pagi jangan turun dari
tempat tidur dan anjurkan ibu makan roti kering atau biskuit
dengan teh hangat(Norma dan Dwi, 2013).
c. Langkah III : Diagnosa Potensial
Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang dapat
menimbulkan kegawatdaruratan pada klien
(Yulifah dan Surachmindari, 2014). Dari kasus Hiperemesis
Gravidarum Grade I didapatkan diagnosa potensial terjadi
Hiperemesis GravidarumGrade II dan III. Diplopia atau penglihatan
ganda, perubahan mental, payah hati ditandai ikterus (Norma dan
Dwi, 2013).
40
d. Langkah IV : Antisipasi
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain berdasarkan kondisi klien
(Yulifah dan Surachmindari, 2014). Antisipasi dalam kasus
hiperemesisgravidarum grade I yaitu kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapiinfuse dekstrosa 5% dengan kecepatan aliran
200 ml per jam, obat injeksi metokloperamid 3x1 ampul dan anti
ulceran 2x1 ampul(Norma dan Dwi, 2013)
e. Langkah V : Rencana tindakan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
tersebut (Yulifah dan Surachmindari, 2014).
Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus
Hiperemesis Gravidarum Grade I, menurut Norma dan Dwi (2013).
meliputi:
1) Kolaborasi dengan dokter kandungan dalam pemberian program
terapi :
a. Infus untuk memberi larutan dekstrosa 5% dengan
kecepatan aliran 200 ml per jam untuk liter pertama, larutan
yang diberikan akan membantu mengganti cairan yang
hilang.
41
b. Terapi obat : Sedativa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan
B6), anti muntah (Mediamer B6, Dramamin, Avopreg,
Avomin,Metoklopramid, Disiklomin hidroklorida atau
klorpromazin).
2) Memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada
ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan
fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir, cari dan coba
hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi dan
pekerjaan serta linkungan
3) Mempuasakan wanita atau meminimalkan asupan cairan per oral
selama beberapa jam akan member waktu cukup bagi lambung
untuk beristirahat. Setelah beberapa jam tawarkan minuman per
oral sedikit demi sedikit. Apabila mual muntah muncul lagi,
minta wanita tersebut puasa. Apabila wanita tersebut
menoleransikan cairan, tambahkan cairan sedikit demi sedikit.
4) Lakukan pemeriksaan sampel urine untuk mendeteksi keton
5) Begitu keton tidak ada lagi dalam urie, kaji status meternal
untuk rumatan
6) Menganjurkan ibu untuk makan dalam jumlah kecil, tetapi lebih
sering sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, serta ketika
bangun pagi jangan turun dari tempat tidur dan anjurkan ibu
makan roti kering atau biskuit dengan the hangat.
42
7) Menganjurkan menghindari makanan yang berminyak dan
berbau lemak.
8) Menganjurkan makanan dan minuman sebaiknya disajikan
dalam keadaan panas atau hangat.
Menurut Esti Nugraheny (2010), asuhan kebidaan pada hiperemesis
gravidarum grade 1 adalah :
1. Pencegahan dengan informasi dan edukasi, Hiperemesis akan
berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasehati diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi lebih sering.
Makanan yang menimbulkan mual dan muntah dihindari.
4. Terapi obat menggunakan sedativa ringan luminal 3x30 mg
(luminal, stesolid, valium), vitamin (B1&B6), anti munntah
(mediamer B6, Drammamin, Avopreg, Avomin, torecan,
primperan), antasida dan anti muntah.
5. Nasehat pengobatan : banyak minum dan hindari minuman atau
makanan yang asam untuk mengurangi inritasi lambung.
f. Langkah VI : Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
menyeluruh seperti diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan
aman. Pelaksanaan asuhan disesuaikan dengan rencana tindakan
(Sulistyawati, 2013).
43
g. Langkah VII : Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa
yang telah dilakukan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang
diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
merencanakan kembali yang belum terlaksana
(Yulifah dan Surachmindari, 2014).
Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade I menurut Norma dan Dwi (2013),
meliputi : keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis tekanan
darah dan nadi normal, berat badan ibu sudah stabil, ibu bersedia
makan dan minum sedikit tapi sering, ibu bersedia menghindari
makanan yang berbau minyak dan lemak, ibu bersedia bedrest total,
mual muntah berkurang tidak terjadi hiperemesis gravidarum grade
II, dan yang diharapkan dari asuhan yang telah dilakukan kehamilan
dapat dipertahankan.
44
3. Data Perkembangan.
Didalam memberikan asuhan lanjutan digunakan Tujuh Langkah
Managemen Varney, sebagai catatan Perkembangan dilakukan asuhan
kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Wulyani (2015),
sistem pendokumentasian menggunakan SOAP meliputi :
a. S (Subyek)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data
klien melalui anamnesa.
b. O (Obyek)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan
dalam data fokus untuk mendukung assesment.
c. A (Assesment)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi
diagnosa atau masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter, konsultasi atau kolaborasi atau rujukan.
d. P (Planning)
Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi berdasarkan Assesment.
45
C. Landasan Hukum
Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10 ayat (1).
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan
yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil,
kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara duakehamilan
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan
menggunakan metode deskriptif. Studi kasus adalahstudi yang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi (Nasir dkk, 2011). Metode deskriptif adalah suatu metode yang
dilakukan dengan bertujuan untuk mendeskriptifkan, atau memaparkan
peristiwa-peristiwa yang dilakukan secara sistematis dan menekankan pada
data faktual dari pada penyimpanan(Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan
(Notoadmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam melaksanakan
pengambilan kasus ini adalah di Klinik Pratama An nuur Karanganyar.
C. Subyek Studi Kasus
Subyek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan
pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010). Subjek yang digunakan dalam studi
kasus ini adalah IbuHamilTrimester I Pada Ny.A Umur 32 Tahun G3P2A0
Umur Kehamilan 5+4 MingguDengan HiperemesisGravidarum Grade I.
47
D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan penulis
untuk melakukan pengambilan kasus yang diambil (Notoatmodjo, 2012).
Pada kasus inidilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 05 Juni 2016..
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang
variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif (Notoatmodjo,
2010).Pengambilan data untuk kasus ini menggunakan format dokumentasi
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode Varney dan SOAP.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2014).
Ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013).
Data primer dalam penelitian ini meliputi :
48
b. Pemeriksaan fisik
Menurut Nursalam (2009), pemeriksaan fisik digunakan untuk
mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara :
1) Inspeksi
Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara
sistematik dengan menggunakan indra penglihatan,
pendengaran, dan penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan
data(Nursalam, 2009). Pada kasus hiperemesis gravidarumgrade
I pemeriksaan mulai dari kepala, leher, dada dan axilla,
abdomen, genetalia, anus, ekstremitas, kulit, dan mammae
(Norma dan Dwi, 2013).
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik yang dilakukan dengan menggunakan
peranan telapak atau punggung tangan pemeriksaan untuk
mengetahui ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kulitas palpasi,
kondisi tulang dan sendi, temperatur kulit dan kelembaban,
akumulasi cairan dan odema serta vibrasi dinding dada
(Nursalam, 2009). Pada kasus hiperemesis gravidarum grade I
palpasi dilakukan pada leopold I untuk mengetahui tinggi
fundus uteri dan pemeriksaan turgor kulit (Rukiyah, dkk 2013).
3) Perkusi
Perkusi adalah sesuatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk
untuk membandingkan kiri kanan pada setiap daerah permukaan
49
tubuh dengan tujuan menghasilkan suara, perkusi bertujuan
untuk mengindentifikasi lokasi, ukuran dan konsistensi jaringan
(Nursalam, 2009). Pada kasus ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum grade I seperti pada reflek patella kanan dan kiri
negatif atau positif.
4) Auskultasi
Pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop (Nursalam, 2009).
Pada hiperemesis gravidarumgrade I dilakukan pemeriksaan
auskultasi menggunakan stetoscope monoculer untuk
mendengarkan detak sistole dan diastole pada pemeriksaan
tekanan darah ibu.
c. Wawancara
Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti
mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang
sasaran penelitian, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan
orang tersebut (face to face). Pada studi kasus ini
wawancaradilakukan pada pasien dan keluarga.
d. Observasi
Menurut Notoatmodjo (2012), observasi adalah suatu prosedur yang
berencana meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah
situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
50
Dalam studi kasus ini observasi pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum grade I dilakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, serta observasi intake dan output.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil
maupun non komersial (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh
dengan cara:
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli
(Hidayat, 2014). Pengambilan studi kasus ini menggunakan catatan
informasi dan catatan medik yang ada di Klinik Pratama An-nur
berupa nomor registrasi pasien, riwayat kesehatan, buku KIA.
b. Studi kepustakaan
Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam menunjang latar
belakang teoritis dari suatu kasus (Hidayat, 2014). Studi kasus ini
diambil dari buku-buku referensi tentang ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade I tahun 2005 - 2015.
51
G. Alat yang Digunakan
Alat yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain:
1. Alat dan bahan untuk wawancara:
a. Format pengkajian pada asuhan kehamilan.
b. Alat tulis (buku dan bolpoint).
c. Kartu KB.
2. Alat dan bahan
a. Spygmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Timbangan berat badan
e. Pita pengukur lingkar lengan atas
f. Stetoskop monoculer atau leanec
g. Metlin
h. Jam tangan dengan penunjuk second
i. Dopler
j. Alat untuk mengukur Hb
1) Standar Sahli Hemometer
2) Pipet Hb
3) Pipet tetes
4) Batang pengaduk
5) Tabung pengencer haemometer
6) HCl 0,1 N
52
7) Aquadest
k. Alat pemeriksaan Urine
1) Tabung reaksi
2) Penjepit tabung reaksi
3) Rak tabung
4) Corong
5) Pipet volume
6) Lampu spiritus/bunsen
7) Beker glass
H. Jadwal Penelitian
Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai penyusunan
proposal penelitian, sampai penulisan laporan penelitian, serta waktu
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut.
53
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
Tanggal : 30 Mei 2016
Pukul : 18.00 WIB
Ruang : KIA
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien Identitas Suami
1) Nama : Ny. A Nama : Tn. I
2) Umur : 32 Tahun Umur : 34 Tahun
3) Agama : Islam Agama : Islam
4) Suku Bangsa : Jawa Indonesia Suku Bangsa : Jawa Indonesia
5) Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Swasta
7) Alamat : Banyu Agung RT.02, Kadipiro, Surakarta.
b. Anamnesa (Data Subyektif)
1) Keluhan utama pada waktu masuk
Ibu mengatakan telat menstruasi dan sudah melakukan pp test di
rumah tanggal 22 April 2016 dan hasilnya Positif (+), ini
merupakan kehamilan yang ketigadan mengeluh sejak tanggal
27 mei 2016 mengalami mual dan muntah ± 4 - 5 kali
sehari,tidak nafsu makan dan badanterasa lemas.
54
2) Riwayat menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 13
tahun.
b) Siklus : Ibu mengatakan siklusnya 28 hari.
c) Lama : Ibu mengatakan lama haid 5 hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan 2 – 3 kali ganti pembalut
perhari.
e) Teratur/ tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur.
f) Sifat darah : ibu mengatakan sifat darahnya Encer.
g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak nyeri waktu haid.
3) Riwayat hamil ini
a) HPHT : 21 April 2016
b) Gerakan janin
Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
c) Obat yang dikonsumsi
Ibu mengatakan hamil ini belum minum obat.
d) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah.
e) ANC
Ibu mengatakan ini pemeriksaan yang pertama.
f) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan pada
kehamilan sekarang.
55
g) Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 1 kali
pada waktu akan menikah.
h) Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa cemas dan gelisah terhadap mual
dan muntah yang dialaminya ini.
4) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini merasa mual muntah dan badan
terasa lemas.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasa cepat lelah
dan jantung berdebar-debar saat
beraktifitas ringan.
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri
pinggang bagian kanan maupun kiri.
(3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan
sesak nafas.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah menderita
batuk yang berkepanjangan.
(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah ada tanda-
tanda kuning pada mata, kulit maupun
ujung-ujung kuku.
56
(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah banyak
minum serta banyak buang air kecil pada
malam hari dan tidak cepat lelah.
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah
mempunyai tekanan darah tinggi diatas
140/ 90 mmHg.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
kejang-kejang dan mengeluarkan busa
dari mulutnya.
(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit lain-lain.
c) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti asma, DM, hipertensi
dan jantung.
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya maupun
suaminya tidak ada yang mempunyai keturunan kembar.
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.
57
5) Riwayat perkawinan
a) Status perkawinan : Syah kawin 1 kali
b) Kawin : Umur 27 tahun, dengansuami umur
29 tahun, lamanya 4 tahun.
6) Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan pernah memakai alat kontrasepsi KB suntik 3
bulan sejak kelahiran anak pertamanya sampai september 2013
selama setahun, Keluhan : ibu merasa pegal pada pinggang ,
Alasan Lepas : karena merasa tidak nyaman dengan sakit
pinggang yg dialami dan ingin hamil lagi. Ibu mengatakan
setelah kelahiran anak kedua tidak menggunakan alat
Kontrasepsi apapun.
7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tgl/Thn
Patus
Tempat
Partus
Umur
Kehamilan
Jenis
Partus Penolong
Anak Nifas Keadaan
Anak
Sekarang Jenis BB PB Keadaan Laktasi
1 2012 RB 38 Spontan Bidan P 3000 48 Baik 2th Sehat
2 2014 RS 39 SC Dokter L 3600 49 Baik 2th Sehat
3 Hamil Sekarang
8) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari
dengan porsi sedang seperti nasi, lauk,
sayur dan kadang buah, minum 6 – 7
58
gelas/ hari air putih dan kadang teh pada
pagi hari.
Keluhan : Tidak ada
Selama hamil : Ibu mengatakan nafsu makannya
berkurang, makan + 1 – 2 kali sehari,
dengan porsi sedikit seperti nasi lauk
sayur dan kadang buah, minum 4 – 5
gelas/ hari air putih dan kadang teh pada
pagi hari.
Keluhan : setiap makan atau minum merasa mual
dan ingin muntah.
b) Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi lunak, bau dan warna khas
feses, BAK 5 – 6 kali sehari.
Keluhan : Tidak ada.
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi keras, bau dan warna khas
feses, BAK 6 - 7 kali sehari warna
kuning.
Keluhan : Tidak Ada.
59
c) Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil biasa
melakukan pekerjaan rumah tangga
memasak, mencuci dan menyapu.
Keluhan : Tidak ada.
Selama hamil : Ibu mengatakan aktivitasnya menjadi
terganggu terutama pada saat mengajar
karena kondisi yang dialaminya saat ini,
pekerjaan rumah sehari-hariseperti
memasak, mencuci, menyapu dilakukan
ibu dengan dibantu oleh suaminya.
Keluhan : ibu mengatakan pekerjaan jadi
terganggu karena mual muntah yg
dialami.
d) Istirahat/ tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang + 2 jam dan
tidur malam + 8 jam.
Keluhan : Tidak ada.
Selama hamil : Ibu mengatakan hampir tidak bisa tidur
siang karena merasa tidak nyaman
dengan kondisinya saat ini dan ibu
mengatakan tidur malam + 6 – 7 jam.
60
Keluhan : ibu mengatakan istirahat terganggu
karena mual yang dialami.
e) Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1 minggu 3 kali.
Keluhan : Tidak ada.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1 minggu 1 kali.
Keluhan : Tidak ada.
f) Psikososial budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan belum siap dengan kehamilannya saat
ini karena anaknya masih berumur 22 bulan.
(2) Kehamilan ini direncanakan/ tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan tidak menjadi
masalah.
(4) Dukungan terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dan
mendukung kehamilan ini.
61
(5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan
suaminya dan kedua anaknya.
(6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan dalam keluarga ada adat istiadat yang
dilakukan dalam kehamilan seperti mitoni (7 bulanan).
g) Penggunaan obat-obatan/ rokok
Ibu mengatakan belum mengkonsumsi obat apapun suami
juga tidak merokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Status generalis
a) Keadaan umum : Lemah.
b) Kesadaran : Composmentis.
c) TTV
Tekanan darah : 90/ 60 mmHg.
Nadi : 80 x/ menit.
Suhu : 36,5 C.
Respirasi : 22 x/ menit.
d) TB : 156 cm.
e) BB sebelum hamil : 44 kg.
f) BB sekarang : 43 kg.
62
g) LILA : 25 cm.
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : Bersih dan tidak berketombe.
(2) Muka : Bersih, tidak ada cloasma gravi-
darum dan tidak oedema.
(3) Mata : Simetris, conjungtiva merah muda,
sklera putih dan mata tidak cekung.
(4) Hidung : Simetris, bersih dan tidak ada polip.
(5) Telinga : Simetris, tidak ada serumen keluar.
(6) Mulut/ gigi/ gusi/ Lidah : Tidak tercium bau aseton,
tidak ada caries, gusi tidak berdarah
dan tidak ada stomatitis, Lidah tidak
kering.
b) Leher
(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
kelenjar gondok.
(2) Tumor : Tidak ada tumor.
(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
c) Dada dan axilla
(1) Mammae
(a) Membesar : Membesar dalam batas normal.
63
(b) Tumor : Tidak ada tumor.
(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri.
(d) Areola : Hiperpigmentasi.
(e) Puting susu : Menonjol.
(f) Kolostrum : Belum keluar.
(g) Palpasi Dada : tidak terdapat nyeri
diepigastrium.
(2) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada benjolan.
(b) Nyeri : Tidak ada nyeri.
d) Ekstremitas
(a) Varices : Tidak ada varices di kaki kanan/kiri.
(b) Oedema : Tidak ada oedema pada kaki dan
tangan kanan/kiri.
(c) Reflek patella : Kanan dan kiri ++.
(d) Turgor kulit : Kering.
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembesaran perut : Normal.
(b) Bentuk perut : Normal.
(c) Linea alba/nigra : Tidak ada linea alba/ nigra.
64
(d) Strie albican/livide : Tidak ada strie albican/
livide.
(e) Kelainan : Tidak ada kelainan.
(f) Pergerakan Janin : Belum ada.
(2) Palpasi
(a) Kontraksi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
(b) Leopold : Tidak dilakukan pemeriksaan.
(3) Auskultasi
DJJ : Punctum maximum : Tidak dilakukan.
Frekuensi : Tidak dilakukan.
Teratur/ tidak : Tidak dilakukan.
b) Pemeriksaan panggul
(1) Kesan panggul : Normal (Gynekoid).
(2) Distantia spinarum : 25,5 cm.
(3) Distantian kristarum : 28 cm.
(4) Conjungata eksterna : 18,5 cm (Bouldeloque).
(5) Lingkar panggul : 89 cm.
c) Anogenital
(1) Vulva vagina
(a) Varices : Tidak ada.
(b) Luka : Tidak ada.
(c) Kemerahan : Tidak ada
(d) Nyeri : Tidak nyeri
65
(e) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada.
(2) Perineum
(a) Bekas luka : Tidak ada.
(b) Lain-lain : Tidak ada.
(3) Anus
(a) Haemorhoid : Tidak ada.
(b) Lain-lain : Tidak ada.
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hb: 12,5 gr%.
2) Pemeriksaan penunjang lain
Pemeriksaan USG : Terdapat kantong kehamilan dan terlampir
foto USG di Lampiran.
2. Interpretasi Data
Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 18.40 WIB
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. A G3P2A0, umur 32 tahun, umur kehamilan 5+4 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
Data Dasar:
1) Data subyektif
a) Ibu mengatakan nama Ny.A umur 32 tahun.
b) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga dan belum
pernah keguguran.
66
c) Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
d) Ibu mengatakan HPHT : 21 April 2016.
e) Ibu mengatakan Aktivitasnya sedikit terganggu karena mual
muntah yang dialami.
f) Ibu mengatakan sejak 3 hari yang lalu mengalami mual dan
muntah ±4-5 kali sehari, tidak nafsu makan dan badan
terasa lemas.
g) Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan karena
tidak menggunakan KB.
2) Data obyektif
a) KU : lemah.
b) Kesadaran : composmentis.
c) HPHT : 21 April 2016
d) HPL : 28 januari 2017
e) Vital sign
(1) Tekanan darah : 90/ 60 mmHg.
(2) Suhu : 36,5 C.
(3) Nadi : 80 x/ menit.
(4) Respirasi : 22 x/ menit.
(5) BB sebelum hamil : 44 kg.
(6) BB sekarang : 43 kg.
67
f) Mulut/gigi/gusi/lidah : Tidak tercium bau aseton,
tidak ada caries, gusi tidak berdarah dan tidak ada
stomatitis, Lidah tidak kering.
g) Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera
putih dan mata tidak cekung.
h) Dada : tidak nyeri epigastrium
i) Inspeksi : Tidak dilakukan.
j) Kulit : turgor kulit kering
k) Hb : 12,5 gr%
l) Pemeriksaan penunjang : USG :terlihat kantong kehamilan.
b. Masalah
Ibu merasa cemas dan gelisah dengan kehamilannya saat ini karena
kehamilan yang tidak direncanakan akibat tidak menggunakan KB.
c. Kebutuhan
Berikan pengertian bahwa anak adalah anugerah dari tuhan Yang
Maha Esa dan harus dijaga dengan baik jadi ibu harus ikhlas dan
bisa menerima kehamilannya.
3. Diagnosa Potensial
Tanggal : 30 Mei 2016 Pukul : 18.45 WIB
Potensial terjadi Hiperemesis Gravidarum Grade II.
68
4. Tindakan Segera
Tanggal : 30 mei 2016 Pukul : 18.50 WIB
Mandiri : Memberikan pendidikan kesehatan tentang mual muntah yang
dialami.
5. Rencana Tindakan
Tanggal: 30 Mei 2016 Pukul: 18.55WIB
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
b. Beri penjelasan kepada ibu bahwa mual danmuntahyang berlebihan
disebabkan oleh perubahan hormon yang wajar terjadi pada
kehamilan muda dan akan menghilang setelah kehamilan 4 bulan.
c. Anjurkan untuk istirahat total dan mengurangi aktivitas yang berat.
d. Anjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dan
menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
e. Anjurkan ibu jangan langsung berdiri pada saat baru bangun tidur di
waktu pagi hari, tetapi duduk dulu baru perlahan berdiri untuk
menghindari mual dan muntah.
f. Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih.
g. Berikan terapi:
1) Vitamin B6 : 3 x sehari sebanyak 25 mg sebanyak 12 tablet
2) Vitamin B12 : 3 x sehari sebanyak 10 mg sebanyak 12 tablet
h. Beritahu ibu untuk pemeriksaan berikutnya dilakukan kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan 2 hari berikutnya.
69
6. Implementasi/ Pelaksanaan
Tanggal: 30 Mei 2016
a. Pukul 19.00WIB : Memberitahu ibu semua hasil pemeriksaan yaitu
berupa hasil pemeriksaan USG , TTV dan hasil pemeriksaan
Laboratorium.
b. Pukul 19.15WIB : Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual
danmuntah yang berlebihan disebabkan oleh perubahan hormon
yang wajar terjadi pada kehamilan muda dan akan menghilang
setelah kehamilan 4 bulan.
c. Pukul 19.20WIB : Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat
dengan tidur siang + 2 – 3 jam serta tidur malam tidak terlalu larut +
8 jam dan mengurangi aktifitas rumah tangga untuk sementara
waktu.
d. Pukul 19.25WIB : Menganjurkan ibu untuk makan dengan porsi
sedikit tapi sering dan sementara waktu menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak (contoh: daging, keju, susu dan lain-
lain) untuk sementara waktu sampai kondisi ibu pulih.
e. Pukul 19.30WIB : Menganjurkan ibu jangan langsung berdiri pada
saat baru bangun tidur pagi, tetapi duduk terlebih dahulu baru
perlahan berdiri untuk menghindari mual dan muntah.
f. Pukul 19.35WIB : Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal
2 – 3 liter per hari atau 7 – 8 gelas per hari agar kebutuhan cairan ibu
70
terpenuhi dengan baik dan untuk mencegah agar ibu tidak terjadi
dehidrasi.
g. Pukul 19.40WIB : Memberikan terapi:
1) Vitamin B6 : 3 x sehari sebanyak 25 mg sebanyak 12 tablet.
2) Vitamin B12: 3 x sehari sebanyak 10 mg sebanyak 12 tablet.
h. Pukul 19.45WIB :Memberitahu ibu tentang pemeriksaan berikutnya
dilakukan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan 2 hari
berikutnya.
7. Evaluasi
Tanggal: 30 mei 2016
a. Pukul 19.10 WIB : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
b. Pukul 19.18 WIB : Ibu sudah paham dan mengerti tentang
keadaannya saat ini sehubungan dengan mual muntah.
c. Pukul 19.23WIB : Ibu bersedia istirahat total tidur siang + 2 – 3 jam
serta tidur malam tidak terlalu larut + 8 jam dan mengurangi aktifitas
rumah tangga yang berat untuk sementara waktu.
d. Pukul 19.28WIB : Ibu bersedia untuk makan dengan porsi sedikit
tapi sering dan menghindari makanan yang berminyak ataupun
berbau lemak (contoh: daging, keju, susu dan lain-lain) untuk
sementara waktu sampai kondisi pulih.
e. Pukul 19.33WIB : Ibu bersedia untuk duduk terlebih dahulu
kemudian baru perlahan berdiri setelah bangun pagi untuk
menghindari mual dan muntah.
71
f. Pukul 19.38WIB : Ibu bersedia banyak minum minimal 2 – 3 liter
per hari atau 7 – 8 gelas per hari.
g. Pukul 19.43 WIB : Ibu bersedia untuk minum obat secara teratur.
h. Pukul 19.48 WIB : Ibu merasa nyaman dan senang dengan
pelayanan yang diberikan kepadanya.
i. Pukul 19.53WIB : Ibu merasa senang dengan adanya kunjungan
rumah yang akan dilakkan oleh tenaga kesehatan yaitu pada tanggal
01 juni 2016.
j. Pukul 19.58WIB : ibu paham dengan kondisinya kehamilannya saat
ini.
72
DATA PERKEMBANGAN I
( Kunjungan Rumah )
Tanggal : 01 Juni 2016
Pukul : 16.00 WIB
Tempat : Banyu Agung RT.02, Kadipiro, Surakarta.
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan masih bekerja dan melakukan pekerjaan rumah tapi
dibantu suaminya.
2. Ibu mengatakan BAB 1 kali setiap pagi hari dan BAK 3-4 kali.
3. Ibu mengatakan badan masih terasa lemas.
4. Ibu mengatakan nafsu makan masih sedikit 1 – 2 kali sehari dengan
menu nasi sayur tetapi setiap makan selalu dimuntahkan dan minum
air putih masih sedikit 4 – 5 gelas.
5. Ibu mengatakantadi malam sudah tidak muntah dan dapat tidur
dengan nyenyak ±7 jam tetapi istirahat siangnya masih terganggu
karena mual yang masih dialaminya.
6. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaan kehamilannya
sehubungan dengan mual muntah yang dialaminya.
7. Ibu mengatakan masih cemas dengan mual muntah yang dialaminya
dan ibu mulai mencoba menerima kehamilannya.
73
8. Ibu mengatakan obat yang diberikan Bidan masih :
Vitamin B6 : 3 x sehari sebanyak 6 tablet.
Vitamin B12 : 3 x sehari sebanyak 6 tablet.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
2. Vital sign
Tekanan darah : 100/ 80 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Respirasi : 24 x/ menit
Suhu : 36,50 C
BB sekarang : 43 kg
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih dan
mata tidak cekung.
Lidah dan mulut : Kering
Turgor kulit : Kering
Dada : Tidak ada nyeri epigastrium
A : Assessment
Ny. A G3P2A0, umur 32 tahun, umurkehamilan 5+6 minggu, dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
74
P : Pelaksanaan
Tanggal: 1Juni 2016
1. Pukul 16.30 WIB : Menganjurkan ibu untuk makan selagi hangat
dengan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak seperti gorengan, susu, keju, daging
untuk sementara waktu sampai kondisi klien pulih dan menganjurkan
ibu untuk banyak minum agar kebutuhan cairan ibu terpenuhi dengan
baik.
2. Pukul 16.35 WIB : Menganjurkan ibu banyak istirahatsiang±2 – 3 jam
dan tidur malam jangan terlalu larut ± 8 jam.
3. Pukul 16.40 WIB : Menganjurkan ibu untuk mengatur waktu
bekerjanya dengan baik dan beristirahat dikantor jika tidak ada jam
mengajar , sepulang mengajarkan pastikan ibu melakukan pekerjaan
ruman untuk dibantu oleh suami atau anggota keluarga lain yang
tinggal serumah.
4. Pukul 16.45 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat
yang diberikan oleh bidan secara teratur.
5. Pukul 16.50 WIB : Memberi dukungan moril untuk bisa menerima
kehamilannya dengan dukungan dari suami dan keluarga yang lain.
6. Pukul 16.55 WIB : Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah
2 hari lagi sampai keadaan membaik.
75
Evaluasi
Tanggal: 01 Juni 2016
1. Pukul 16.33 WIB : Ibu bersedia untuk makan selagi hangat dengan porsi
sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak seperti gorengan, susu, keju dan daging untuk semenentara waktu
sampai kondisi klien pulih dan ibu bersedia untuk banyak minum + 2 – 3 liter
per hari atau + 7 – 8 gelas per hari.
2. Pukul 16.38 WIB : Ibu bersedia banyak istirahat tidur siang ± 2 – 3 jam atau
beristirahat dikantor saat tidak ada jam mengajar dan tidur malam jangan
terlalu larut + 8 jam.
3. Pukul 16.43 WIB : ibu bersedia untuk meminum obat yang diberikan oleh
bidan secara teratur.
4. Pukul 16.48 WIB : Ibu mengatakan akan mencoba untuk bisa menerima
kehamilannya karena suami dan keluarga mendukung dengan kehamilannya
sekarang.
5. Pukul 16.53 WIB : Ibu merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan.
6. Pukul 16.58 WIB : Ibu merasa senang dengan kunjungan yang dilakukan
untuk kesehatannya.
76
DATA PERKEMBANGAN II
( Kunjungan Rumah )
Tanggal : 03 Juni 2016.
Pukul : 15.30 WIB.
Tempat : Banyu Agung RT.02, Kadipiro, Surakarta.
S : Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah menerapkan apa yang dianjurkan sebelumnya
seperti makan sedikit tapi sering, menghindari mkanan berlemak dan
bnyak minum air putih.
2. ibu mengatakan masih sedikit mual saat makan makanan yang
bersantan dan terlalu manis tetapi mualnya sudan tidak mengganggu
aktivitasnya lagi dan ibu sudah tidak muntah dari tadi malem sampai
saat ini.
3. ibu mengatakan makan sedikit tapi sering sesuai anjuran petugas ± 2-
3x/hari menu yang dimakan nasi sayur, lauk di selingi buah dan kue
kering dan ibu juga sudah mulai banyak minum ±6-7 gelas sehari.
4. Ibu mengatakan sedikit bisa istirahat disiang hari saat pulang bekerja
1-2 jam dengan nyenyak karena mual sudah berkurangdan Ibu juga
sudah dapat tidur malam dengan baik ± 8 jam karena sudah tidak
muntah lagi.
5. Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari.
77
6. Ibu mengatakan obat dari bidan masih
Vitamin B6 : 3 x sehari sebanyak 1 tablet.
Vitamin B12 : 3 x sehari sebanyak 1 tablet.
7. Ibu mengatakan sudah tidak begitu cemas lagi dengan kondisi
kehamilannya karena ibu sudah mulai menerima kehamilannya berkat
dukungan dari suami dan dukungan keluarga yang lain.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik.
2. Kesadaran : Composmentis.
3. Vital sign
Tekanan darah : 110/ 80 mmHg.
Nadi : 84 x/ menit.
Respirasi : 24 x/ menit.
Suhu : 36,50C
4. Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
dan mata tidak cekung.
5. Lidah dan mulut : Tidak kering.
6. Dada : Tidak nyeri epigastrium.
7. Turgor kulit : Tidak Kering.
A : Assessment
Ny. A G3P2A0, umur 32 tahun, umur kehamilan 6+1minggu, Hamil
Normal.
78
P : Pelaksanaan
Tanggal: 03 Juni 2016
1. Pukul 15.55 WIB : Menjelaskan kembali tentang cara mengatasi mual
yaitu, dengan cara makan selagi hangat dengan porsi sedikit tapi
sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak
seperti gorengan, susu, keju, daging untuk sementara waktu sampai
kondisi klien pulih.
2. Pukul 16.00 WIB : Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang gizi
ibu hamil.
3. Pukul 16.05 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat
secara teratur sampai obat habis atau sesuai yang dianjurkan.
4. Pukul 16.10 WIB : Memberitahu ibu kalau akan dilakukan kunjungan
rumah sekali lagi pada tanggal 5 Juni 2016 untuk memastikan
keadaannya benar-benar sudah baik.
Evaluasi
Tanggal: 03 juni 2016
1. Pukul 15.58WIB : Ibu sudah lebih paham tentang pencegahan mual
muntah.
2. Pukul 16.03 WIB : Ibu sudah mengerti dan paham tentang gizi ibu
hamil.
3. Pukul 16.08 WIB : Ibu bersedia untuk minum obat yang diberikan
secara teratur.
79
4. Pukul 16.13 WIB : Ibu senang dengan kunjungan rumah yang
dilakukan untuk memulihkan kondisinya dan mengetahui tentang
perkembangan kesehatannya.
80
DATA PERKEMBANGAN III
( Kunjungan Rumah )
Tanggal : 05 Juni 2016
Pukul : 16.00 WIB
Tempat : Banyu Agung RT.02, Kadipiro, Surakarta.
S : Subyektif
1. Ibu mengatkan sudah menerapkan anjuran oleh tenaga kesehatan yang
dilakukan pada tanggal 03 juni 2016 seperti untuk makan sedikit tapi
sering, menghindari makanan berlemak dan berminyak , banyak
minum air putih untuk kebutuhan cairannya dan ibu jga sudah mulai
mengatur istirahatnya saat pulang bekerja atau saat dikantor jika tidak
mengajar dan saat tidur malam.
2. Ibu mengatakan sudah tidak muntah saat kunjungan pada tanggal 03
juni 2016 tetapi masih sedikit mual dan sejak kemarin ibu sudah tidak
mual lagi sampai saat ini.
3. Ibu mengatakan badan sudah tidak lemas lagi sejak kunjungan kedua
pada tanggal 03 juni 2016.
4. Ibu mengatakan nafsu makan sudah membaik + 3 – 4 kali dalam
sehari dengan menu nasi sayur , lauk , buah dan minum air putih 7-8
gelas sehari .
81
5. Ibu mengatakan aktivitas dikantor saat mengajar ataupun saat
mengerjakan pekerjaan rumah sudah tidak terganggu lagi.
6. Ibu mengatakan bisa istirahat disiang hari dengan baik karena sudah
tidak mual lagi 1-2 jam saat pulang bekerja dan bisa tidur nyenyak ±8
jam pada malam hari .
7. Ibu mengatakakan obat yang diberikan Bidan sudah habis.
8. Ibu mengatakan sudah menerima kehamilannya dengan baik.
O : Obyektif
1. Keadaan umum : Baik.
Kesadaran : Composmentis.
2. Vital sign
Tekanan darah : 110/ 80 mmHg.
Nadi : 82 x/ menit.
Respirasi : 22 x/ menit.
Suhu : 36,50C.
3. Pemeriksaan Fisik
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
dan mata tidak cekung.
Turgor kulit : Tidak Kering.
82
A : Assessment
Ny. A G3P2A0, umur 32 tahun, umur kehamilan 6+3minggu Hamil
Normal.
P : Pelaksanaan
Tanggal: 05 juni 2016
1. Pukul 16.20 WIB : Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu
dalam keadaan baik dan semua dalam batas normal.
2. Pukul 16.30 WIB : Menganjurkan ibu untuk kontrol ketenaga
kesehatan 1 bulan lagi atau jika merasa ada keluhan dan
menganjurkan untuk pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Evaluasi
Tanggal: 05 juni 2016
1. Pukul 16.25 WIB : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Pukul 16.30 WIB : Ibu bersedia untuk melakukan kontrol 1 bulan lagi
atau jika ada keluhan dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara
teratur.
83
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tantang kesenjangan
yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di Klinik Pratama Annur
Karanganyar dengan teori yang ada. Di sini peneliti akan menjelaskan
kesenjangan tersebut menurut langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
menurut Varney yang meliputi tujuh langkah. Pembahasan ini dimaksudkan
agar dapat diambil suatu kesempatan dan pemecahan masalah dari
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai
tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang meliputi:
1. Pengkajian
Menurut teori Pengkajian adalah Mengumpulkan semua informasi
yang akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien (sulistyawati, 2009).
Pada data subyektif didapat Keluhan utama yang muncul pada
kasus hiperemesis gravidarum grade I adalah amenore, muntah (segala
yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari
terganggu dan haus hebat(Norma dan Dwi, 2013). Pada kasus Ny.A,
didapatkan ibu mengeluh telat datang bulan, muntah pekerjaan sehari-
hari terganggu tetapi tidak haus hebat. Pada langkah ini terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik dilahan.
Pada Riwayat kehamilan sekarang menurut teori hiperemesis
gravidarum grade I dapat pada awal kehamilan sampai umur 20 minggu
dan juga pada kehamilan primigravida, mola hidatidosa ataupun
84
kehamilan ganda. Pada kaus Ny.A terjadi pada awal kehamilan tetapi
tidak terjadi pada primigravida, mola hidatidosa ataupun kehamilan
ganda melainkan pada multigravida jadi mual muntah ini tidak hanya
dapat terjadi pada ibu hamil primigravida, mola hidatidosa ataupun
kehamilan ganda tetapi juga dapat dialami oleh multigravida. Pada
langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilahan.
Pada pola nutrisi menurut teori hiperemesis gravidarum grade 1
segala yang dimakan dan diminum akan muntahkan. Pada kasus Ny.A
nafsu makannya berkurang, minumnya juga sedikit dan setiap makan dan
minum ingin dimuntahkan. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktik dilahan.
Pada pola aktivitas menurut teori Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade 1 pekerjaan sehari-hari terganggu. Pada
Ny.A aktivitasnya menjadi terganggu terutama pada saat mengajar
karena kondisi yang dialaminya saat ini, pekerjaan rumah sehari-hari
seperti memasak, mencuci, menyapu dilakukan ibu dengan dibantu oleh
suaminya. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik dilahan.
Pada pola psikososial budaya menurut teori Pada hiperemesis
gravidarum faktor yang dapat memicu adalah rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut dalam kehamilan dan persalinan dan takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu. Pada Ny.A psikososialnya
terganggu disebabkan belum siap dengan kehamilannya ini karena umur
85
anaknya yang baru 22 tahun. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktik dilahan.
Pada data Obyektif Pada hiperemesis gravidarum grade 1 keadaan
umum ibu lemah, tekanan darah menurun, Nadi sekitar 100 kali per
menit, berat badan menurun. Pada Kasus Ny.A hasil pemeriksaan umum
didapatkan keadaan umum lemah, TD : 90/60 mmHg, Nadi : 80x/menit,
berat badan menurun dari 44 kg menjadi 43 kg. Pada langkah ini terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik dilahan yaitu nadi tidak sekitar 100
kali per menit.
Pada pemeriksaan sistematis menurut teori didapatkan mata
tampak cekung, lidah terlihat kering, turgor kulit turun. Pada kasus Ny.A
mata tidak cekung, lidah tidak kering, turgor kulit turun. Pada langkah ini
terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik dilahan yaitu mata tidak
cekung dan lidah tidak kering.
2. Interpretasi Data
Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga
dirumuskan diagnosa, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan
adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek kebidanan
(Sulistyawati, 2013).
Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada kasus Hiperemesis
gravidarum grade I : Ny. X G…..P………A……umur …..tahun
kehamilan… minggu dengan hiperemesis gravidarum grade I. Masalah
yang sering muncul pada kasus ibu hamil dengan Hiperemesis
86
Gravidarum Grade I yaitu kekurangan cairan dan nutrisi, mual muntah,
nafsu makan berkurang dan lemah. Kebutuhan pasien pada kasus
Hiperemesis gravidarum grade I Memberikan informasi dan edukasi
tentang kehamilan kepada ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal yang
wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir, cari dan
coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi dan
pekerjaan serta lingkungan. Menganjurkan ibu untuk makan dalam
jumlah kecil, tetapi lebih sering sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi
ibu, serta ketika bangun pagi jangan turun dari tempat tidur dan anjurkan
ibu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat
(Norma dan Dwi, 2013).
Pada kasus ini penulis mendapat diagnosa kebidanan Ny. A
G3P2A0, umur 32tahun, hamil 5+4 minggu, dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I. Masalah dari kasus Ny.A merasa cemas dan
gelisah dengan kehamilannya saat ini karena kehamilan yang tidak
direncanakan akibat tidak menggunakan KB. Sedangkan Kebutuhan
Berikan pengertian bahwa anak adalah anugerah dari tuhan Yang Maha
Esa dan harus dijaga dengan baik jadi ibu harus ikhlas dan bisa menerima
kehamilannya. Pada langkah ini menunjukkan bahwa penulismenemukan
adanya kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.
87
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini diagnosa merupakan tindakan segera yang dapat
menimbulkan kegawatdaruratan pada klien
(Yulifah dan Surachmindari, 2014)
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I didapatkan
diagnosa potensial terjadi Hiperemesis GravidarumGrade II
(Norma dan Dwi2013).
Pada kasus Ny.A dengan Hiperemesis gravidarum grade I diagnosa
potensialnyayang ditegakkan adalah terjadi Hiperemesis gravidarum
grade I.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara
teori dan kasus dilahan.
4. Antisipasi
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien
(Yulifah dan Surachmindari, 2014).
Menurut teori Norma dan Dwi (2013), antisipasi atau tindakan
segera pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I dengan
melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi berupa
infuse dekstrosa 5% dengan kecepatan aliran 200 ml per jam, obat injeksi
metokloperamid 3x1 ampul dan anti ulceran 2x1 ampul.
88
Pada kasus Ny.A tindakan segera berupa tindakan Mandiri :
Memberikan pendidikan kesehatan tentang mual muntah yang dialami.
Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori
dan kasus dilahan yaitu tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi berupa infuse dekstrosa 5% dengan kecepatan aliran
200 ml per jam, obat injeksi metokloperamid 3x1 ampul dan anti ulceran
2x1 ampul, tetapi karena asuhan yang diberikan dengan tepat maka
kesenjangan ini tidak menghambat dalam melaksanakan asuhan
berikutnya.
5. Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan,
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut
(Yulifah dan Surachmindari, 2014).
Menurut teori Norma dan Dwi (2013), yaituKolaborasi dengan dokter
kandungan dalam pemberian program terapi :Infus untuk memberi
larutan dekstrosa 5% dengan kecepatan aliran 200 ml per jam untuk liter
pertama, larutan yang diberikan akan membantu mengganti cairan yang
hilang, Terapi obat : Sedativa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan B6),
anti muntah (Mediamer B6, Dramamin, Avopreg,
Avomin,Metoklopramid, Disiklomin hidroklorida atau klorpromazin),
Memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu bahwa
kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak
89
perlu takut dan khawatir, cari dan coba hilangkan faktor psikologis
seperti keadaan sosial ekonomi dan pekerjaan serta linkungan,
Mempuasakan wanita atau meminimalkan asupan cairan per oral selama
beberapa jam akan member waktu cukup bagi lambung untuk
beristirahat. Setelah beberapa jam tawarkan minuman per oral sedikit
demi sedikit. Apabila mual muntah muncul lagi, minta wanita tersebut
puasa. Apabila wanita tersebut menoleransikan cairan, tambahkan cairan
sedikit demi sedikit, Lakukan pemeriksaan sampel urine untuk
mendeteksi keton, Begitu keton tidak ada lagi dalam urie, kaji status
meternal untuk rumatan, Menganjurkan ibu untuk makan dalam jumlah
kecil, tetapi lebih sering sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, serta
ketika bangun pagi jangan turun dari tempat tidur dan anjurkan ibu
makan roti kering atau biskuit dengan the hangat, Menganjurkan
menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak,
Menganjurkan makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau hangat
Pada kasus Ny.A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I ini
penulis dapat membuat perencanaan sebagai berikut: Beritahu ibu hasil
pemeriksaan, Beri penjelasan kepada ibu bahwa mual danmuntah yang
berlebihan disebabkan oleh perubahan hormon yang wajar terjadi pada
kehamilan muda dan akan menghilang setelah kehamilan 4 bulan,
Anjurkan untuk istirahat total dan mengurangi aktivitas yang berat,
Anjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dan
90
menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, Anjurkan ibu
jangan langsung berdiri pada saat baru bangun tidur di waktu pagi hari,
tetapi duduk dulu baru perlahan berdiri untuk menghindari mual dan
muntah, Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih, Berikan
terapi:Vitamin B6 dan Vitamin B12.
Perencanaan pada kasus ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek di
lapanganyaitu pada teori dilakukan kolaborasi dengan dokter kandungan,
pemberian infuse D5%, pemberian obat sedetiva dan mempuasakan
pasien sedangkan pada kasus tidak tidalukan. Tetapi kesenjangan ini
tidak menghambat dalam melaksanakan asuhan berikutnya.
Menurut Esti Nugraheny (2010), asuhan kebidaan pada
hiperemesis gravidarum grade 1 adalah :Pencegahan dengan informasi
dan edukasi, Hiperemesis akan berkurang sampai umur kehamilan 4
bulan, Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat,
Nasehati diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi lebih sering.
Makanan yang menimbulkan mual dan muntah dihindari, Terapi obat
menggunakan sedativa ringan luminal 3x30 mg (luminal, stesolid,
valium), vitamin (B1&B6), anti munntah (mediamer B6, Drammamin,
Avopreg, Avomin, torecan, primperan), antasida dan anti muntah,
Nasehat pengobatan : banyak minum dan hindari minuman atau makanan
yang asam untuk mengurangi inritasi lambung.
91
Pada kasus Ny.A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I ini
penulis dapat membuat perencanaan sebagai berikut:Beritahu ibu hasil
pemeriksaan, Beri penjelasan kepada ibu bahwa mual danmuntah
yang berlebihan disebabkan oleh perubahan hormon yang wajar
terjadi pada kehamilan muda dan akan menghilang setelah kehamilan
4 bulan, Anjurkan untuk istirahat total dan mengurangi aktivitas yang
berat, Anjurkan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering dan
menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, Anjurkan
ibu jangan langsung berdiri pada saat baru bangun tidur di waktu pagi
hari, tetapi duduk dulu baru perlahan berdiri untuk menghindari mual
dan muntah, Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih, Berikan
terapi:Vitamin B6 dan Vitamin B12.
perencanaan pada kasus ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek
di lapanganyaitu pada teori dilakukan pemberian obat sedativa ringan
sedangkan pada kasus tidak dilakukan. Tetapi kesenjangan ini tidak
menghambat dalam melaksanakan asuhan berikutnya.
6. Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
menyeluruh seperti diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan
aman. Pelaksanaan asuhan disesuaikan dengan rencana tindakan
(Sulistyawati, 2013).
92
Menurut Normal dan Dwi (2013) menurut varney 2007; Sarwono
2009; Arif Mansjoer 2005), Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum
grade I adalah Infus untuk memberi larutan dekstrosa 5% dengan
kecepatan aliran 200 ml per jam untuk liter pertama, larutan yang
diberikan akan membantu mengganti cairan yang hilang, Terapi obat :
Sedativa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan B6), anti muntah
(Mediamer B6, Dramamin, Avopreg, Avomin,Metoklopramid,
Disiklomin hidroklorida atau klorpromazin), Memberikan informasi dan
edukasi tentang kehamilan kepada ibu bahwa kehamilan adalah suatu hal
yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir,
cari dan coba hilangkan faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi
dan pekerjaan serta linkungan, Mempuasakan wanita atau meminimalkan
asupan cairan per oral selama beberapa jam akan member waktu cukup
bagi lambung untuk beristirahat. Setelah beberapa jam tawarkan
minuman per oral sedikit demi sedikit. Apabila mual muntah muncul
lagi, minta wanita tersebut puasa. Apabila wanita tersebut
menoleransikan cairan, tambahkan cairan sedikit demi sedikit, Lakukan
pemeriksaan sampel urine untuk mendeteksi keton, Begitu keton tidak
ada lagi dalam urie, kaji status meternal untuk rumatan, Menganjurkan
ibu untuk makan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering sehingga
memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, serta ketika bangun pagi jangan turun
dari tempat tidur dan anjurkan ibu makan roti kering atau biskuit dengan
the hangat, Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
93
dihindari, Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan
panas atau hangat.
Menurut Esti Nugraheny (2010), asuhan kebidaan pada
hiperemesis gravidarum grade 1 adalah :
1) Pencegahan dengan informasi dan edukasi, Hiperemesis akan
berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2) Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3) Nasehati diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi lebih sering.
Makanan yang menimbulkan mual dan muntah dihindari.
4) Terapi obat menggunakan sedativa ringan luminal 3x30 mg (luminal,
stesolid, valium), vitamin (B1&B6), anti munntah (mediamer B6,
Drammamin, Avopreg, Avomin, torecan, primperan), antasida dan
anti muntah.
5) Nasehat pengobatan : banyak minum dan hindari minuman atau
makanan yang asam untuk mengurangi inritasi lambung.
Implementasi pada kasus ini melakukan pemeriksaan kehamilan
secara intensif, memberi ibu dukungan moril, menganjurkan makan
selagi hangat dengan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan
berminyak dan berbau lemak, dan anjurkan untuk cukup minum dan
istirahat serta pemberian terapi seperti vitamin B6, vitamin B12 dan
vitamin C. Dalam kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan
kasus yaitu tidak dilakukanKolaborasi dengan Dokter kandungan
94
untuk pemberian terapi, pemberian Infus D5%, obat sedativa,
mempuasakan ibu dan pemeriksaan keton dalam urine. Namun
setelah dilakukan asuhan kebidanan secara baik, klien bisa sembuh
dan tidak terjadi Hiperemesis Gravidarum Grade II, Dankesenjangan
ini tidak menghambat dalam melaksanakan asuhan berikutnya.
7. Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa
yang telah dilakukan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang
diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau
merencanakan kembali yang belum terlaksana
(Yulifah dan Surachmindari, 2014)
Menurut Norma dan Dwi (2013), meliputi : keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis tekanan darah dan nadi normal, berat
badan ibu sudah stabil, ibu bersedia makan dan minum sedikit tapi
sering, ibu bersedia menghindari makanan yang berbau minyak dan
lemak, ibu bersedia bedrest total, mual muntah berkurang tidak terjadi
hiperemesis gravidarum grade II.
Pada kasus ibu hamil Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I telah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 3 kali didapatkan
hasil keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, vital sign : TD :
110/80 mmHg, S: 36,5 0C, N: 82x/menit, R: 22x/menit, mata : simetris,
conjungtiva merah muda, sklera putih dan mata tidak cekung, turgor kulit
95
tidak kering dan ibu sudah tidak mual muntah lagi serta nafsu makan
sudah membaik, aktivitas sudah tidak terganggu dan dapat istirahat dan
tidur dengan nyenyak.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan praktik dilahan.
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. A dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di Klinik Pratama An-nuur Karanganyar ini
dapat dilaksanakan dengan baik sehingga penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam kasus ibu hamil Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I
diperoleh data subyektif: Ibu mengatakan sejak awal kehamilan
mengalami mual dan muntah ±4 – 5 kali sehari, nafsu makan berkurang
dan badan terasa lemas. Pada pola nutrisi nafsu makannya berkurang,
minumnya juga sedikit dan setiap makan dan minum ingin dimuntahkan.
Pada pola aktivitas menjadi terganggu terutama pada saat mengajar
karena kondisi yang dialaminya saat ini, pekerjaan rumah sehari-hari
dibantu oleh suaminya. Pada pola psikososial terganggu disebabkan
belum siap dengan kehamilannya ini karena umur anaknya yang baru 22
tahun. Sedangkan data obyektif meliputi: Keadaan umum ibu lemah,
kesadaran composmentis, vital sign (tekanan darah: 90/60 mmHg, nadi:
80 x/ menit, suhu: 36,5 C, respirasi: 22 x/ menit, BB sekarang: 43 kg dan
turgor kulit tampak kering.
2. Interpretasi data yang didapat pada ibu hamil yaitu Ny. A G3P2A0, umur
32 tahun, hamil 5+4minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
97
Masalah dari kasus Ny.A merasa cemas dan gelisah dengan
kehamilannya saat ini karena kehamilan yang tidak direncanakan akibat
tidak menggunakan KB. Sedangkan Kebutuhan Berikan pengertian
bahwa anak adalah anugerah dari tuhan Yang Maha Esa dan harus dijaga
dengan baik jadi ibu harus ikhlas dan bisa menerima kehamilannya.
3. Diagnosa potensial dalam kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I yaitu
potensial terjadi Hiperemesis Gravidarum Grade II.
4. Pada kasus Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I, antisipasi
yang diberikan adalah Memberikan pendidikan kesehatan tentang mual
muntah yang dialami.
5. Pada kasus Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I perencanaan
yang dilakukan adalah : Beritahu ibu hasil pemeriksaan, Beri penjelasan
kepada ibu bahwa mual danmuntah yang berlebihan disebabkan oleh
perubahan hormon yang wajar terjadi pada kehamilan muda dan akan
menghilang setelah kehamilan 4 bulan, Anjurkan untuk istirahat total dan
mengurangi aktivitas yang berat, Anjurkan ibu untuk makan dengan porsi
sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak, Anjurkan ibu jangan langsung berdiri pada saat baru bangun tidur
di waktu pagi hari, tetapi duduk dulu baru perlahan berdiri untuk
menghindari mual dan muntah, Anjurkan ibu untuk banyak minum air
putih, Berikan terapi:Vitamin B6dan Vitamin B12.
6. Implementasi pada Ny. A denganHiperemesis Gravidarum Grade I
sesuai dengan rencana tindakan yang telah dilakukan.
98
7. Dalam kasus Ny. A dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I yang telah
dilakukan kunjungan rumah 3 kali didapat hasil keadaan umum ibu
membaik, mual muntah berhenti, kulit tidak kering, badan tidak lemas
dan nafsu makan sudah membaik, psikologis : ibu sudah menerima
kehamilannya.
8. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. A Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade Ipenulis menemukan kesenjangan antara
teori dan praktik dilahan pada data subyektif pada keluhan utama ibu
tidak merasa haus hebat, pada riwayat kehamilan sekarang mual muntah
tidak terjadi pada primigravida, mola hidatidosa ataupun kehamilan
ganda melainkan pada multigravida, pada data obyektif nadi tidak sekitar
100 kali per menit, pada pemeriksaan sistemik pata tidak cekung dan
lidah tidak kering, pada interpretasi data yaitu terletak pada masalah dan
kebutuhan, pada antisipasi tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi berupa infuse dekstrosa 5% dengan kecepatan
aliran 200 ml per jam, obat injeksi metokloperamid 3x1 ampul dan anti
ulceran 2x1 ampul, pada perencanaan dan pelaksanaan tidak dilakukan
kolaborasi dengan dokter kandungan, pemberian infuse D5%, pemberian
obat sedetiva dan mempuasakan pasien.
99
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan/ Bidan
Diharapkan lebih meningkatkan standar pelayanan kebidanan
yang sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney,
sehingga pelayanan yang efektif dan efisien dapat tercapai pada klien.
2. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Bagi pasien ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I
hendaknya mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengertian
Hiperemesis Gravidarum, gizi seimbang bagi ibu hamil dan tanda
bahaya kehamilan, serta memeriksakan kehamilannya secara teratur
supaya kehamilan dapat berlanjut dengan baik tanpa ada komplikasi.
b. Bagi keluarga diharapkan memberikan dukungan moril pada klien
supaya ibu lebih tenang dalam menghadapi kehamilan.
3. Bagi Klinik
Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan memperhatikan mutu
pelayanan kesehatan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
4. Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber bacaan referensi
untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada ibu
hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas, Yogyakarta : Nuha Medika
Astuti. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan), Yogyakarta :
Rohima Press
Dinkes Jateng. 2012. Buku Profil Kesehatan Privinsi Jawa Tengah :
www.dinkesjatengprov.go.id
Esti Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan Pathologi, Yogyakarta :
Pustaka Rihama
Fauziah. 2012. Obstetri Patologi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawat,
Yogyakarta : Nuha Medika
Hidayat. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, Jakarta :
Salemba Medika
Kemenkes RI. 2014. InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI
KEMENTRIAN KESEHATAN RI : www.kemenkes.go.id
Mangkuji dkk. 2013. Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC
Mansjoer. 2005. Kapital Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius
Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB, Jakarta : EGC
Marmi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Nasir dkk. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika
Norma dan Dwi. 2013. Asuhan Kebidanan Patologi, Yogyakarta : Nuha Medika
Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT.Rineka Cipta
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Jakarta : Salemba Medik
________. 2013. Metodeologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medik
Prawiroharjo. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : PT
Bina Pustaka
Riwidikdo. 2013.Statistik Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan, Jakarta :
CV.Trans Info Info Medika
Rukiyah. 2014. Dokumentasi Kebidanan, Jakarta Timur : CV.Trans Info Media
Runiari. 2010. Asuhan Pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum, Jakarta :
Salemba Medika
Sulistyawati. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa kehamilan, Jakarta : Salemba
Medika
Varney. 2009. Asuhan Kebidanan Varney, Jakarta : EGC
Yulifah dan Sutachmindari. 2014. Konsep Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika