ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah...

114
ASUHANKE UMUR 4 DI RS Diaju PROGRA SEKOLAH TIN i EBIDANAN BALITA SAKIT PADA 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIF SUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH ukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Merry Megawati NIM B13117 AM STUDI DIPLOMA III KEBIDA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 ANAK H FOID O r ANAN MA HUSADA

Transcript of ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah...

Page 1: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

ASUHANKEBIDANAN

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

i

ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Merry Megawati

NIM B13117

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

BALITA SAKIT PADA ANAK H

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN

Diajukan Oleh :

Merry Megawati

NIM B13117

Telah diperiksa dan disetujui

pada tanggal …………………….

Pembimbing

Muthiah Rissa Pratiwi, S.ST, M.Kes

NIK. 201487131

Page 3: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Merry Megawati

NIM B13117

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program III Kebidanan

Pada tanggal ………………...

PENGUJI 1

Wijayanti, S.ST,MKes

NIK. 201284105

PENGUJI 2

Muthiah Rissa Pratiwi, S.ST, M.Kes

NIK. 201487131

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Tugas Akhir Pendidikan D III Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

Page 4: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Anak H umur

4,5 Tahun dengan Demam Tifoid di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Muthiah Rissa Pratiwi, S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Wijayanti, S.ST, M.Kes selaku penguji.

5. dr. Pursito, Sp.A selaku Direktur RSUD.dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang

telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam mengambil data.

6. Orang tua dari Anak H umur H tahunanaknya yang bersedia menjadi

responden dalam pengambilan studi kasus.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi perbaikan. Semoga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Merry Megawati

B13117

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H

UMUR 4,5 TAHUN DENGAN DEMAM TIFOID

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN

xii + 92 halaman + 1 tabel + 12 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan

yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2012

demam tifoid juga menempati urutan ke-3 dari data 10 besar penyakit pasien

rawat inap di RS tahun 2010 sebesar 55.098 kasus setelah kolitis infeksi (Diare

dan Gastroentritis) dan DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah tahun 2012 Angka Kematian Balita akibat demam tifoid antara 20%-30%

dan diperkirakan 10%-20% per tahun balita yang meninggal karena perdarahan

usus yang merupakan komplikasi dari demam tifoid. Angka kejadian balita sakit

dengan demam tifoid di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen bulan Oktober

2014 – Oktober 2015 yaitu sebesar 97 balita dari 501 balita sakit (19%).

Tujuan : Melakukan pengkajian pada balita sakit dengan Demam Tifoid dengan

menerapkan manajemen kebidanan sesuai dengan manajemen 7 langkah Varney,

menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus di lapangan.

Metodologi :Jenis studi yang digunakan adalah deskriptif, studi kasus dilakukan

di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan dilaksanakan tanggal 28 Maret – 1

April 2016. Subjek studi kasus ini dilakukan pada balita sakit Anak H Umur 4,5

tahun dengan demam tifoid. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara, Pemeriksaan fisik dan observasi.

Hasil Studi Kasus : Pada kasus balita sakit pada An. H umur 4,5 tahun dengan

demam tifoid semua tindakan dilakukan dengan baik dan berhasil dan pasien

sembuh dalam waktu6 hari. Dilakukan pemberian obat secara teratur sesuai

jadwal dan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan, kebersihan anak yang selalu

terjaga dan pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan dirumah untuk

mencegah penyakit demam tifoid. Setelah dilakukan evaluasi didapatkan keadaan

umum baik,tidak demam, mata tidak cekung, turgor kulit kembali normal, bibir

tidak kering, pecah dan lidah normal tidak kotor, BAB normal 2 kali sehari

dengan konsistensi lembek.

Kesimpulan : Pada kasus balita sakit An. H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid

asuhan dilakukan dengan menerapkan manajemen kebidanan sesuai dengan 7

langkah Varney sehingga pasien sembuh dalam waktu 6 hari. Setelah dilakukan

evaluasi pada hari kelima didapatkan keadaan umum baik dan hasil pemeriksaan

fisik dalam batas normal.

Kata kunci :Asuhan Kebidanan, Balita, Demam Tifoid

Kepustakaan : 30 literatur (2007 – 2015)

Page 7: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. AL- insyiroh :6)

Jadikanlah ilmu sebagai penuntunmu, karena dengan ilmu dapat mewujudkan

impianmu laksana seorang raja penguasa dunia, jika berhenti menimba ilmu akan

menjadi pemilik masa lalu ( Penulis )

Apa yang telah berlalu, sudah berlalu apa yang telah pergi tidak akan kembali.

Oleh karena itu jangan pikirkan apa yang telah berlalu, karena sesungguhnya ia

telah pergi dan tidak akan kembali ( Kahlil Gibran )

Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang. Sebaliknya

orang optimis selalu melihat peluang dalam setisp kesulitan ( Winston Churchill )

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan :

1. Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat,

hidayah dan kesehatan sehingga Karya Tulis

ini dapat terselesaikan.

2. Bapak dan ibu tercinta yang paling aku

sayangi yang menjadikan semangat hidup

terima kasih atas doa dan restunya dan

pengorbanannya demi kesuksesan anknya.

3. Teman – teman tercinta di STIKes Kusuma

Husada Surakarta Program DIII Kebidanan

kelas 3C

4. Sahabat terbaikku Jane’s Fam yang selalu

mengajariku tentang arti kedewasaan dan

solidaritas ( Farida, Heni, Nurwinda,

Nurwindi, Susanti, Yesi)

5. Almamaterku tercinta

Page 8: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

Nama

Tempat/ Tanggal Lahir

Agama

Jenis Kelamin

Alamat

Riwayat Pendidikan

1. SDNegeri5 Masaran

2. SMP Negeri 1 Masaran

3. SMA Negeri Kebakkramat

4. Prodi DIII Keb

viii

CURICULUM VITAE

: Merry Megawati

Tempat/ Tanggal Lahir : Sragen, 19 Juli 1995

: Islam

: Perempuan

: Pandak Rt 02 Rw 01 Krikilan, Masaran, Sragen.

egeri5 Masaran LULUS TAHUN 200

Negeri 1 Masaran LULUS TAHUN 20

Negeri Kebakkramat LULUS TAHUN 201

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2013/2014

: Pandak Rt 02 Rw 01 Krikilan, Masaran, Sragen.

LULUS TAHUN 2007

LULUS TAHUN 2010

LULUS TAHUN 2013

2013/2014

Page 9: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………... vii

CURICULUM VITAE………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 3

D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 5

E. KeaslianStudi Kasus ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Medis ......................................................................... 8

1. Balita ................................................................................. 8

2. Demam Tifoid ................................................................... 12

B. Teori Majemen Kebidanan ....................................................... 19

C. Landasan Hukum ...................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi ................................................................................ 43

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 43

C. Subjek Studi Kasus ................................................................... 44

D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 44

E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 44

Page 10: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

x

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 44

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan ...................................................... 48

H. Jadwal Studi Kasus ................................................................... 49

BAB IVTINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus .......................................................................... 50

B. Pembahasan ............................................................................... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 94

B. Saran .......................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah pemeriksaan

darah ............................................................................................ 57

Page 12: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Survey Penelitian / Pengambilan data dari

Bappeda

Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Kasus dalam rangka

pembuatan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian

Lampiran 9. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 9. Lembar Observasi (KU, Kesadaran, TTV, Pemeriksaan Sistematis)

Lampiran 10. Lembar Observasi Intake Output

Lampiran 10. Lembar Observasi Pemberian Obat

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet Cuci tangan

Lampiran 12. Lembar Konsultasi

Page 13: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang

disebabkan oleh Salmonella typhi. Indonesia merupakan negara endemik

demam tifoid, demam tifoid menyerang semua usia, namun golongan terbesar

tetap pada usia kurang dari 20 tahun (Widoyono, 2011).

Angka Kematian Balita (AKABA) menurut Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012) merupakan jumlah angka kematian balita

0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Angka

Kematian Balita (AKABA) pada tahun 2012 yaitu 40 / 1000 kelahiran hidup.

Penyebab kematian balita disebabkan oleh diare sebesar 96.278 kasus,

demam berdarah dengue (DBD) sebesar 79.239 kasus dan demam tifoid

sebesar 55.098 kasus. Menurut data 10 besar penyakit pasien rawat inap di

RS tahun 2010 menduduki peringkat ketiga setelah kolitis infeksi (Diare dan

Gastroentritis) dan DBD (Kemenkes RI, 2012).

AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 11,85 / 1.000

kelahiran hidup. Kematian balita akibat demam tifoid antara 20%-30% dan

diperkirakan 10%-20% per tahun balita yang meninggal karena perdarahan

usus yang merupakan komplikasi dari demam tifoid (Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, 2012). Selain itu komplikasi demam tifoid meliputi

Perdarahan usus,Perforasi usus Peritonotis dan perdarahan di luar usus

Page 14: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

2

(Susilaningrum, 2013). AKABA menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA / Posyandu, tingkat keberhasilan

program KIA / Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.

Penyakit demam tifoid merupakan penyakit yang mengancam

kesehatan masyarakat di Indonesia, oleh karenanya dalam meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat sejak usia dini perlu dilaksanakan

pengendalian demam tifoid dengan pemeriksaan berkala, pengobatan,

pengamatan penyakit dan penyuluhan kesehatan.Selain itu pencegahan

terhadap demam tifoid dapat dilakukan dengan meningkatkan personal

hygiene, memperhatikan sanitasi lingkungan rumah dan kebersihan makanan

dan minuman (Kepmenkes No 364, 2006).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di RSUD

drSoehadi PrijinegoroSragen diperoleh angka kejadian seluruh balita sakit

bulan Oktober 2014 – Oktober 2015 yaitu sebesar 501 balita sakit,angka

kejadian balita sakit dengan penyakit penyakit infeksi meliputi ISPA sebesar

147 balita (28,8%), Diare sebesar 144 balita (28,2%), DHF sebesar 87 balita

(17%) dan lain lainsebesar 35 balita (6,9%).Angka kejadian balita sakit

dengan demam tifoid 97 balita (19%).

Seorang bidan berperan dalam melakukan deteksi dini serta

memberikan asuhan pada bayi dan balita sesuai kebutuhan dengan melakukan

kolaborasi dengan dokter anak. Selain itu, demam tifoid merupakan penyakit

yang mengancam kesehatan.Sehingga penulis tertarik untuk mengambil studi

Page 15: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

3

kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada Anak H Umur 4,5

Tahun dengan Demam Tifoid di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimanakah

penerapan Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit anak H umur 4,5 tahun

dengan demam tifoid di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen tahun 2016

dengan menggunakanpendekatan manajemen asuhan kebidanan menurut 7

langkah varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Diperolehnya pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan

pada anak H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di RSUD

dr. Soehadi Prijonegoro Sragen sesuai denganmanajemen 7 langkah

Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu:

1) Melaksanakan pengkajian meliputi data subyektif dan obyektif

pada kasus balita sakit anak H umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada kasus balita sakit anak H umur 4,5

Page 16: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

4

tahun dengan demam tifoid di RSUDdr. Soehadi Prijonegoro

Sragen.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada balita sakit anak H umur

4,5 tahun dengan demam tifoid di RSUDdr. Soehadi Prijonegoro

Sragen.

4) Mengantisipasi serta melakukan penangan segera pada balita

sakit anak H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di RSUD dr.

Soehadi Prijonegoro Sragen.

5) Merencanakan asuhan kebidanan pada balita sakit anak H umur

4,5 tahun dengan demam tifoid di RSUDdr. Soehadi Prijonegoro

Sragen.

6) Melaksanakan perencanaan secara efisien asuhan kebidanan

pada balita sakit anak H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di

RSUDdr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

7) Mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan pada balita

sakit anak H umur 4,5 tahundengan demam tifoid di RSUDdr.

Soehadi Prijonegoro Sragen.

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata di lapangan pada balita sakit anak H umur 4,5 tahun dengan

demam tifoid di RSUDdr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Page 17: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

5

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana bagi penulis

dalam menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam praktek

dilahan, serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam

memberikan asuhan kebidanan pada balita sakit dengan demam tifoid.

2. Bagi Profesi

Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pada balita sakit dengan

demam tifoid.

3. Bagi Klien dan masyarakat

Studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat

tentang demam tifoid khususnya pada balita.

4. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan

Studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan referensi pada kasus balita

sakit dengan demam tifoid sehingga dapatmeningkatkan mutu

pelayanankesehatan terutama pada balita sakit dengan demam tifoid.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Studi kasus ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah sumber

bacaan atau refrensi mengenai penatalaksanaan pada balita sakit dengan

demam tifoid.

Page 18: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

6

E. Keaslian Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah tentang asuhan kebidanan pada balita sakit dengan

demam tifoid pernah dilakukan oleh:

1. Rita Maharani (2012), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita

sakit anak D dengan sakit demam Tifoid Di BPS Kiran Klaten

Tengah”.Asuhan yang di berikan adalah pemberian terapi obat penurun

panas (parasetamol) secara teratur 3x1, obat kloramfenikol syrup 1 botol

125 ml 1 sendok makan, pemenuhan nutrisi.Setelah di berikan asuhan

selama 5 hari keadaan umum balita baik kelopak mata sudah tidak

cekung, turgor kembali normal,mulut dan lidah tidak kering dan tidak

ada nyeri tekan pada abdomen dan BAB 1 kali dengan konsistensi lunak.

2. Rina Candrawati (2015), denganjudul ”AsuhanKebidanan Balita Sakit

pada anak R umur 3 tahun dengan demam Tifoid di Puskesmas Tangen

Sragen”.Asuhan yang di berikanpemberian air putih atau syrup,

tehmanis,nutrisi yang mengandung cukup energi dan protein rendah

serat, istirahat,kebersihan lingkungan dan pemberian obat- obatan

kloramfenikol syrup 1 botol 125 ml 1 sendok makan,puyer paracetamol

500 mg, Ceftriaxon injeksi 75 mg setiap 6 jam.Setelah dilakukan

perawatan selama 5 harimulai dari tanggal 11 Mei 2015 -15 Mei 2015

keadaan umum baik, mata tidak cekung, turgor kembali normal mulut

dan lidah tidak kering dan tidak kotor, BAB normal 1 kali sehari pada

tanggal 15 Mei 2015 pukul 06.00 WIB konsistensi warna hitam

kecoklatan dan buang air kecil 1 kali warna kuning jernih

Page 19: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

7

3. Sri Tanjung (2014), dengan judul“Asuhan Kebidanan Pada Balita A

Umur 3,5 Tahun Dengan Demam Tifoid Di Rsud Surakarta”.Asuhan

yang diberikan kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak untuk

pemberian terapi berupa infus D5 ¼ NS 10 tpm makro, Ondansetron

2mg/8 jam per IV, Chloramfenikol 325 mg/6 jam per IV, Solvita syrup

2x1 sendok takar dan Paracetamol syrup 4x1 ½ sendok takar.Selain itu

observasi keadaan umum dan tanda –tanda vital (vital sign), motivasi

orang tua untuk pemberian makan berupa bubur dalam porsi kecil tetapi

sering, motivasi orang tua untuk pemberian banyak minum, dan

menganjurkanistirahat tirah baring selama demam. Setelah dilakukan

perawatan selama 5 harimulai tanggal 1 juni 2014 – 5 juni 2014 keadaan

umum membaikdan anak lebih bersemangat, sehingga berdasarkan gejala

klinis anak sudah dinyatakan sembuh.

Persamaan dari laporan studi kasus ini dengan studi kasus diatas

terdapat pada topik studi kasus yaitu AsuhanKebidanan balita sakit

dengan Deman Tifoid, sedangkan perbedaan laporan studi kasus ini

terdapat pada subyek, waktu dan tempat.

Page 20: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Medis

1. Balita

a. Pengertian Balita

Balita adalah anak dibawah lima tahun.Balita merupakansalah

satu periode usia manusia setelahbayi sebelum anak awal yaitu usia

dua tahun sampai lima tahun (Putra, 2012).Pada masa ini dapat

dikelompokan menjadi dua, yaitu usia 1-3 tahun (masa kanak –kanak /

toddler) dan usia 3-5 tahun ( Susilaningrum dkk, 2013).

Dimana perkembangan anak balitayaituusia 2-5 tahun

merupakan usia pra sekolah (Istiany dan Rusilanti, 2013). Pada masa

balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas dan

emosional berjalan sangat cepat dan merupakan landasan

perkembangan selanjutnya.

b. Tahap Perkembangan Balita

Tahap perkembangan balita menurut Dewi (2013) adalah

sebagai berikut :

1) Sejak Usia 12 sampai 18 bulan, kemampuan yang harus dimilliki

adalah

a) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah

b) Menyusun 2 atau 3 kotak

Page 21: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

9

c) Dapat mengatakan 5 – 10 kata

2) Sejak usia 18 sampai 24 bulan kemampuan yang harus dimilliki

adalah

a) Naik turun tangga

b) Menyusun 6 kotak

c) Menunjuk mata dan hidungnya

d) Menyusun dua kata

e) Belajar makan sendiri

3) Sejak usia 2 sampai 3 tahun, kemampuan yang harus dimilliki

adalah

a) Belajar meloncat, memanjat. Serta melompat dengan satu

kaki.

b) Membuat jembatan dengan 3 kotak

c) Mampu menyusun kalimat

4) Sejak usia 3 sampai4 tahun, kemampuan yang harus dimilliki

adalah

a) Berjalan – jalan sendiri mengunjungi tetangga.

b) Berjalan pada jari kaki (berjinjit).

c) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.

d) Menggambar garis silang

e) Mengenal 2 atau 3 warna

f) Berbicara dengan baik

Page 22: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

10

5) Sejak usia 4 sampai 5 tahun, kemampuan yang harus dimilliki

adalah

a) Melompat dan menari

b) Menggambar orang yang terdiri atas kepala, lengan, dan

badan

c) Menggambar segi empat dan segi tiga.

d) Pandai berbicara.

e) Dapat menghitung jari – jarinya.

c. Tahap Pertumbuhan Fisik Balita

1) Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antopometri

yang terpenting untuk mengetahui keadaan status gizi

anak(Susilaningrum dkk, 2013).Berat badan balita dapat dihitung

dengan rumus menurut Nursalam (2008) sebagai berikut :

(a) Usia 3 – 12 bulan

BB =n + 9

2

(b) Usia 1 – 6 tahun

BB =2n + 8

Keterangan : n adalah usia anak dalam bulan / tahun.

Page 23: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

11

2) Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan ukuran antopometri kedua

terpenting (Susilaningrum dkk, 2013).Tinggi badan juga bisa

diperkirakan berdasarkan rumus dari Behrman (1992) menurut

Susilaningrum (2013) adalah :

Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun = 6n + 77

Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun.

3) Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala dilakukan untuk menaksir

pertumbuhan otak (Susilaningrum dkk, 2013). Normalnya pada

bayi dan balita yaitu 34 – 35 cm. Pada tahun pertama lingkar

kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm / tahun.

4) Lingkar Lengan Atas (LLA, lila )

Pengukuran lingkar lengan atas dilakukanuntuk

menunjukkan status gizi balita (Matondang dkk, 2013).

Normalnya saat lahir yaitu 11 cm, dan pada tahun pertama lingkar

lengan atas menjadi 16 cm, selanjutnya tidak banyak berubah

sampai usia 3 tahun (Susilaningrum, 2013).

Page 24: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

12

2. Demam Tifoid

a. Pengertian

Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan

yang disebabkan oleh Salmonella typhi (Widoyono, 2013).

Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan

bakteri Salmonella tifosa (Novel, 2011).

b. Etiologi

Etiologi typhoid adalah salmonella typhi, salmonella

para typhi A, B,C.Ada dua sumber penularan salmonella typhi

yaitu pasien dengan demam tifoid dan pasien carier. Carier

adalah orang yang sembuh dari demam tifoiddan masih terus

mengekskresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih

selama lebih dari 1 tahun (Padila, 2013).

Sekitar 95 % kasus demam tifoid di Indonesia

disebabkan oleh S.typhi. Masainkubasi sekitar 10 – 14 hari

(Rahmani dkk, 2014).

c. Manifestasi Klinik

Masa tunas tifoid10 -14 hari

1) Minggu I

Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari

dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri

otot, nyeri kepala,mual, batuk, obstipasi / diare, perasaan

tidak enak di perut.

Page 25: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

13

2) Minggu II

Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam,

bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya

hiperemi),hepatomegali, penurunan kesadaran

(Padila, 2013).

Dalam minggu kedua gejala- gejalaterjadi lebih jelas

berupa demam, bradikardi relatif, lidah kotor di tengah, tepi

dan ujung merah dan tremor(Ridha, 2014).

d. Patofisiologi

Salmonella thypi dari mulut manusia yang baru

terinfeksi selanjutnya menuju lambung, sebagian kuman akan

dimusnahkan oleh asam lambung (HCL) dan sebagian lagi

lolos masuk ke usus halus bisa terjadi iritasi dan mengeluarkan

endotoksin sehingga menyebabkan darah mengandung bakteri

(bakterimia), selanjutnya melalui aliran darah dan jaringan

limpoid menuju limfa dan hati.

Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak,

lalu masuk ke aliran darah dan mencapai usus halus sehingga

terjadi peradangan yang menyebabkan malabsorbsi nutrient

dan hiperistaltikusus sehingga terjadi diare.

Semula disangka munculnya demam dan gejala

toksemia (darah yang beracun) pada penderita tipes disebabkan

oleh endotoksemia, tetapi berdasarkan penelitian eksperimental

Page 26: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

14

disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab

utama demam pada tifoid. Endotoksemia berperan pada

patogenesis tifoid, karena membantu proses inflamesi lokal

pada usus halus (Zulkoni, 2011).

e. Komplikasi

Menurut Susilaningrum (2013) komplikasi dari demam

tifoid meliputi :

1) Perdarahan usus suatu keadaan bila perdarahan sedikit,

hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan

benzidin.Jika perdarahan banyak, maka terjadi melena

yang dapat disertai nyeri perut

2) Perforasi usus suatu keadaan timbul biasanya pada minggu

ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian distal ileum.

3) Peritonotis suatu keadaan biasanya menyertai perforasi,

tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus.Ditemukan

gejalanyeri perut yang hebat dan nyeri tekan.

4) Komplikasi di luar usus suatu keadaan terjadi karena

lokalisasi peradangan akibatsepsis.

f. Pencegahan

Cara pencegahan yang dilakukan pada demam tifoid

adalah cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum

makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum susu

Page 27: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

15

mentah, hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih

dan hindari makanan pedas (Padila, 2013).

g. Penatalaksanaan

Menurut Susilaningrum (2013) dalam mengatasi

permasalahannya, perencanaan yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

1) Kebutuhan nutrisi/cairan elektrolit.

a) Berikan makanan yang mengandung cukup cairan,

rendah serat, tinggi protein, dan tidak menimbulkan

gas.

b) Jika kesadaran pasien masih baik, diberikan makanan

lunak dengan lauk pauk dicincang (hati, daging) dan

sayuran labu siam / wortel yang dimasak lunak

sekali.Boleh juga diberi tahu, telur setengah matang

atau matang direbus. Susu diberikan 2 kali sebanyak 1

gelas atau lebih. Jika makanan tidak habis, diberikan

susu ekstra.

c) Berikan makanan cair personde jika kesadarannya

menurun. Berikan kalori sesuai

kebutuhannya.Pemberiannya diatur setiap tiga jam

termasuk makanan ekstra, seperti sari buah atau bubur

kacang hijau yang dihaluskan. Jika kesadaran

Page 28: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

16

membaik, makanan beralih secara bertahap (dari air

ke lunak).

d) Pasang infus dengan cairan glukosa dan NaCl jika

pasien payah (memburuk), seperti menderita

delirium.Jika keadaan sudah tenang, berikan makanan

personde dan infus masih diteruskan. Makanan

personde biasanya merupakan setengah dari jumlah

kalori, setengahnya masih per infus.Secara bertahap

dengan melihat kemajuan pasien, bentuk makanan

beralih ke makanan biasa.

e) Observasi masukan (intake) dan (output).

2) Gangguan suhu tubuh

a) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat

secara adekuat.

b) Anjurkan klien untuk istirahat mutlak sampai suhu

tubuh turun dan diteruskan sampai dua minggu.

c) Atur ruangan agar cukup ventilasi.

d) Berikan kompres dingin dengan air kran.

e) Anjurkan pasien banyak minum (sirup, teh manis,

atau apa yang disukai anak).

f) Berikan pakaian yang tipis.

g) Observasi suhu tubuh

Page 29: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

17

3) Gangguan rasa aman

a) Lakukan perawatan mulut dua kali sehari, oleskan

boraks gliserin (krim) pada bibir bila kering dan

sering berikan minum.

b) Jika pasien dipasang sonde, perawatan mulut tetap

dilakukan dan sekali – kali juga berikan minum agar

selaput lendir mulut dan tenggorokan tidak kering.

c) Selain itu, sebagai akibat lama berbaring setelah mulai

berjalan mula – mula akan terasa kesemutan.Oleh

karena itu, sebelum mulai berjalan harus mulai

dengan menggoyang – goyangkan kakinya dahulu

sambil duduk di pinggir tempat tidur, kemudian

berjalan di sekitar tempat tidur sambil

berpegangan.Katakan bahwa gangguan itu akan

hilang setelah 2 – 3 hari mobilisasi.

4) Risiko terjadi komplikasi

Penyakit tifus abdominalis menyebabkankelainan pada

tukak tukak pada mukosa usus halus dan dapat menjadi

penyebab timbulnya komplikasi perdarahan usus atau

perforasi usus jika tidak mendapatkan pengobatan, diet,

Page 30: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

18

dan perawatan yang adekuat.Hal yang perlu diperhatikan

untuk mencegah komplikasi adalah sebagai berikut :

a) Pemberian terapi sesuai program dokter. Menurut

pedoman dari Laboratorium UPT Ilmu Kesehatan

Anak RSU Dr.Soetomo (1994), obat yang dapat

diberikan adalah kloramfenikol dengan dosis 100 mg /

kg BB / hari diberikan 4x sehari. Agar berhasil baik,

obat harus diberikan setiap 6 jam. Buatlah daftar yang

mudah diingat, misalnya pukul 6, 12, 18, 24, dan

berikan tanda bila obat telah dierikan. Selain

klomramfenikol, mungkin alternatif obat obat lain

adalah sebagai berikut:

(1) Amoksilin 100 mg / kg BB / hari secara oral 3x

sehari selama 14 hari.

(2) Kotrimoksasol 8 - 10 mg / kg BB / hari secara

oral 2-3 x per hari selama 10 -14 hari.

b) Istirahat

Pasien yang menderita tifus abdominalis perlu

istirahat mutlak selama demam, kemudian diteruskan

dua minggu lagi setelah suhu turun menjadi normal.

Setelah satu minggu suhu normal, tiga hari kemudian

pasien dilatih duduk, jika tidak timbul demam lagi,

boleh duduk di pinggir tempat tidur sambil kakinya

Page 31: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

19

digoyang –goyangkan. Pada akhir minggu kedua jika

tidak timbul demam, boleh belajar jalan mulai

mengelilingi tempat tidur. Selama masa istirahat

pengawasan tanda vital mutlak dilakukan 3x sehari.

Jika terdapat suhu tinggi melebihi suhu biasanya, ukur

suhu ekstra dan catat pada catatan perawatan. Berikan

kompres dingin intensif lagi satu jam kemudian.Bila

tidak turun, hubungi dokter.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerpakan metode pemecahan masalah secara

sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa

kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

2. Proses manajemen terdiri dari tujuh langkah yang berurutan

dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik

(Yulifah dan Surachmindari, 2013).

a. Langkah 1 : Pengkajian

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan

kondisi klien (Sulistyawati, 2009).

Page 32: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

20

1) Identitas pasien

a) Nama

Diperlukan untuk mengetahui nama klien. Nama jelas

dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari – hari

agar tidak keliru dalam memberikan penanganan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

b) Umur

Untukmengingat periode usia anak balita dan untuk

menginterpretasi apakah data pemeriksaan klinis anak

tersebut normal sesuai dengan umurnya

(Matondang dkk, 2013).

c) Jenis Kelamin

Untuk mengetahui jenis kelamin pasien (Sondakh dan

Mid, 2013).

d) Nama Orang tua

Untuk memudahkan memanggil / menghindari

kekeliruan (Sondakh dan Mid, 2013).

e) Agama

Untuk mengetahui keyakinan tersebut untuk

membimbing pasien dalam berdoa (Ambarwati dan

Wulandari, 2010).

Page 33: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

21

f) Pendidikan

Berpengaruh dalam tindakan kebidanan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya,

sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai

dengan pendidikannya (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

g) Pekerjaan :

Guna untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial

ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi

pasien tersebut (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

h) Alamat :

Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila

diperlukan (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

2) Anamnesa (Data Subjektif)

a) Alasan datang atau keluhan utama

Keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa

berobat (Matondang dkk, 2013). Pada pasien demam

tifoid keluhan utama berupa demam berangsur naik,

terutama sore hari dan malam hari, mual, batuk,

obstipasi / diare, lidah putih, kotor di tengah, tepi dan

ujung merah (Ridha, 2014) dan perasaan tidak enak,

Page 34: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

22

lesu, nyeri kepala, pusing, kurang bersemangat, dan

nafsu makan kurang(Susilaningrum, 2013).

b) Riwayat Kesehatan, meliputi :

(1) Imunisasi

Status imunisasi klien dinyatakan khususnya yang

imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak dan hepatitis

B. Untuk mengetahui angka penderita suatu

penyakit yang sangat membahayakan kesehatan,

bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderita

(Putra, 2012).

(2) Riwayat penyakit lalu

Penyakit yang pernah diderita anak sebelumnya

untuk mengetahui apakah ada hubungannya

dengan penyakit sekarang, atau setidaknya

memberikan informasi untuk membantu

pembuatan diagnosis dan tata laksana penyakitnya

sekarang (Matondang dkk, 2013). Jika penderita

diobati dengan benar, maka kuman tidak akan di

temukan pada tinja dan urin pada minggu ke-

4.Akan tetapi, jika masih terdapat kuman pada

minggu

ke -4 melalui pemeriksaan kultur tinja maka

penderita dinyatakan sebagai carrierjadi selain

Page 35: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

23

penderita tifoid, sumber penularan utama berasal

dari carrier (Widoyono, 2011).

(3) Riwayat penyakit sekarang

Untuk mengetahui kemungkinan adanyapenyakit

yang diderita pada saat ini (Ambarwati dan

Wulandari, 2010). Padapasien demam tifoid pasien

mengeluh demam, tidak enak badan, nafsu makan

berkurang,kurang bersemangat, pusing, dan lesu

(Susilaningrum, 2013)

(4) Riwayat penyakit keluarga

Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh

penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan

pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).Riwayat

penyakit demam tifoid karena bakteri Salmonella

typhi ini hanya menginfeksi manusia. Prinsip

penularan penyakit ini adalah melalui fekal –

oral.Kuman berasal dari tinja atau urin penderita

atau bahkan carrier (pembawa penyakit yang tidak

sakit)yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui

air dan makanan (Widoyono, 2011).

3) Riwayat sosial

a) Siapa yang mengasuh balita.

b) Hubungan pasien dengan anggota keluarga, yaitu

Page 36: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

24

dengan ibu, ayah, serta anggota keluarga yang lain.

c) Hubungan dengan teman sebaya di lingkungan sekitar

rumah.Perlu diupayakan untuk mengetahui terdapatnya

masalah dalam keluarga, tetapi harus diingat bahwa

masalah ini sering menyangkut hal-hal sensitif, hingga

diperlukan kebijakan dan kearifan tersendiri dalam

pendekatannya (Matondang dkk, 2013).

4) Riwayat Kebiasaan Sehari – hari

Hal ini berkaitan dengan kebiasaan sehari – hari menurut

Ambarwati dan Wulandari (2010) meliputui : nutrisi,

istirahat / tidur, Personal hygiene, dan aktivitas.

a) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan

(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada demam tifoid

terjadi penurunan nafsu makan (Susilaningrum, 2013).

b) Istirahat / tidur

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa

jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur (Ambarwati

dan Wulandari, 2010). Pada demam tifoid perlu

istirahat mutlak selama demam sampai suhu menjadi

normal (Susilaningrum, 2013).

c) Personal hygiene

Page 37: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

25

Dikaji untuk mengetahui tingkat perawatan kebersihan

dirinya yang akan berpengaruh terhadap kesehatan

pasien, meliputi mandi, keramas, ganti baju dan celana

dalam serta kebersihan kuku (Sulistyawati, 2013)

d) Eliminasi

Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi

dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi

frekuensi, warna, jumlah (Ambarwati dan Wulandari,

2010). Menurut Ridha (2014) eliminasi pada kasus

balita sakit dengan demam tifoid yaitu terjadi obstipasi

/ diare. Selain itu balita sakit dengan demam tifoid

mengalami perut kembung, merasa tidak enak dan diare

karena terjadi peradangan yang menyebabkan

malabsorbsi nutrient danhiperistaltik usus, namun

beberapa kasus terjadisembelit (sulit buang air besar)

(Zulkoni, 2011).

5) Pemeriksaan fisik (Data objektif)

Data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan

(Sulistyawati, 2009).

a) Keadaan umum

Page 38: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

26

Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan

mengamati keadaan pasien secara keseluruhan

(Sulistyawati, 2013). Keadaan umum anak dengan

demam tifoid yaitu kurang baik (sedang)

(Susilaningrum, 2013).

b) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran

pasien dengan melakukan pengkajian tingkat kesadaran

mulai dari keadaan composmentis (kesadaran

maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam

keadaan sadar) (Sulistyawati, 2013).

Menurut Astuti (2012) tingkat kesadaranmeliputi:

(1) Composmentisyaitu kesadaran normal.

(2) Apatis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk

berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak

acuh.

(3) Somnolen yaitu kesadaran menurun, mudah

tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila

dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh

tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

Pada balita yang sakit demam tifoidkesadarannya

menurun walaupun tidak berapa dalam, yaitu

apatis sampai somnolen (Susilaningrum, 2013).

Page 39: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

27

c) Tanda – tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi denyut jantung,

suhu, nadi, dan pernafasan (Muslihatun, 2010).

a) Pemeriksaan Nadi

Untuk menilai kecepatan dan frekuensi nadi, irama

dan kualitas nadi (Muslihatun, 2010). Normal 70 –

110x/menit. Pada pasien demam tifoid kenaikan

denyut nadi tersebut relatif sedikit apabila

dibandingkan dengan kenaikan suhu (Matondang

dkk, 2013).

b) Pernafasan

Untuk menilai frekuensi, irama, kedalaman, dan

tipe atau pola pernafasan (Muslihatun dkk, 2009).

Pernafasannormal usia anak 1 – 2 tahun rentang

nya yaitu 25 – 50 x / menit, usia 3 – 4 tahun 20 –

30 x / menit (Matondang dkk, 2013). Pada balita

yang sakit demam tifoid mengalami penurunan

(Matondang dkk, 2013).

c) Suhu

Dalam keadaan normal suhu aksila adalah

360Csampai 37

0C(Matondang dkk, 2013)

Page 40: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

28

Pada kasus balita sakit dengan demam

tifoid mengalami peningkatan suhu (Matondang

dkk, 2013).

d) Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan sistematis pada balita sakit dengan

demamtifoid biasanya terdapat perut kembung

padaabdomen Bisa terjadi konstipasi dapat juga diare

atau normal, sedangkan pada hati dan limfa membesar

disertai nyeri pada perabaan (Susilaningrum, 2013).

Pemeriksaan sistematis meliputi :

(1) Kepala

Menilai lingkar kepala dan ubun – ubun

(Muslihatun, 2010). Pada balita demam tifoid

biasanya ubun ubunya cekung jika mengalami

dehidrasi (Susilaningrum, 2013).

(2) Muka

Menilai kesimestrisan wajah, adakah paralisis

wajah, dan pembengkakan (Muslihatun, 2010).

Pada balita sakit dengan demam tifoid muka

tampak kemerahan karena demam (Padila, 2013).

(3) Mata

Page 41: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

29

Pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva,

tanda – tanda infeksi (pus) (Sondakh dan Mid,

2013). Pada balita sakit demam tifoid bila

mengalami dehidrasi ringan / sedang kelopak mata

cekung (Susilaningrum, 2013).

(4) Telinga

Menilai telinga bagian luar dan fungsi pendengaran

(Muslihatun, 2010).

(5) Hidung

Menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis

(Muslihatun, 2010).

(6) Mulut

Menilai adakah trismus (kesukaran membuka

mulut), labioskisis, edema dan peradangan gusi,

kelainan pada lidah, ukuran dan adanya tremor

lidah, keadaan gigi dan pengeluaran saliva

(Muslihatun, 2010). Pada balita demam tifoid bibir

kering, dan pecah – pecah, lidah tertutup selaput

putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan, jarang

disertai tremor (Susilaningrum, 2013).

(7) Leher

Menilai adanya massa pada leher atau tidak dan

pembesaran kelenjar tiroid(Muslihatun, 2010).

Page 42: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

30

(8) Dada

Untuk menilai bentuk dan besardada, kesimetrian,

gerakan dada, pembekakakan dan kelainan lain

(Muslihtaun, 2010). Pada kasus balita dengan

demam tifoid biasanya karena emboli basil dalam

kapiler kulit yang dapat ditemukan pada minggu

pertama demam (Suslaningrum, 2013).

(9) Perut

Dengan inspeksi ukuran dan bentuk perut,

auskultasi peristaltik usus dan suara bising, palpasi

dinding abdomen, nyeri tekan, pembesaran organ

dan perkusi abdomen (Muslihatun, 2010). Pada

balita sakit demam tifoid keadaan perut kembung,

hati dan limpa membesar disertai nyeri perabaan

(Susilaningrum, 2013).

(10) Ekstremitas

Menilaiadanya kelainan pada tulang, otot, sendi,

nyeri tekan, gaya berjalan dan atropi / hipertropi

(Muslihatun, 2010). Pada balita sakit demam tifoid

turgor kulit memburuk bila mengalami dehidrasi

(Susilaningrum, 2013).

(11) Anogenital

Page 43: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

31

Pemeriksaan genetalia pada anak dilakukan cara

inspeksi dan palpasi untuk mendeteksi dini adanya

kelainan (Matondang dkk, 2013).

e) Pemeriksaan Antropometri

Untuk menentukan pertumbuhan fisik anak dilakukan

pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.

Pengukuran antropometri yang sering didigunakan

dilapangan untuk memantau tumbuh kembang anak

meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala

(Susilaningrum, 2013).

f) Pemeriksaan tingkat perkembangan

Perkembangan anak tergolong normal apabila

umur anak dan kemampuan / kepandaian anak sesuai

dengan patokan yang berlaku (Susilaningrum, 2013).

g) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang pada balita sakit demam tifoid

menurut Susilaningrum (2013) adalah :

(1) Darah tepi terdapat gambaran leukopenia

(kekurangan sel darah putih / leukosit ) normal sel

darah putih (leukosit) pada balita adalah rata – rata

5700 – 18000 sel/ mm3,limfositosis (peningkatan

limfosit dalam darah) dimana jumlah normal

limfosit yaitu 20 – 35% dari seluruh jumlah

Page 44: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

32

leukosit, dan aneosinofilia (hilangnya eosinofil dari

darah tepi) pada permukaan sakit, normal eosinofil

yaitu 1 – 2% dari seluruh jumlah leukosit.

(2) Darah untuk kultur (biakan, empedu)

(3) Biakan empedu basil Salmonella typhosa dapat

ditemukan dalam urine dan feses.

(4) Pemeriksan widal

Untuk membuat diagnosis yang diperlukan ialah

titer zat anti terhadap antigen o.Titer yang bernilai

1 / 200 atau lebih menunjukkan kenaikan yang

progresif

b. Langkah 2 : Interpretasi Data Dasar

Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang

spesifik.Rumusandiagnosa dan masalah keduanya digunakan

karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi

tetap membutuhkan penanganan.Masalah sering berkaitan

dengan hasil pengkajian(Walyani, 2015).

1) Diagnosa kebidanan

Hasil dari perumusan masalah merupakan keputusan yang

ditegakkan oleh bidan (Aticeh dkk, 2014).

Page 45: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

33

Pada kasus balita sakit dengan Demam Tifoid diagnose

kebidanan yang dapat ditegakkan yaitu :Anak X umur X

tahun Jenis kelamin X dengan Demam Tifoid

Data dasar

Data subjektif :

a) Ibu mengatakan umur balita X tahun

b) Ibu mengatakan anaknya demam, pusing, mual muntah

dan batuk

c) Ibu mengatakan nafsu makan anaknya turun

d) Ibu mengatakan anaknya diare / obstipasi / konstipasi

e) Ibu mengatakan anaknya rewel dan kurang bersemangat

Data objektif :

a) Keadaan Umum : Keadaan umum kurang

baik(Susilaningrum, 2013).

b) Kesadaran : Apatis sampai

somnolen(Susulaningrum,

2013)

c) Pemeriksaan vital sign :

(1) Pemeriksaan Nadi : Normal 70 –

110x/menit(Matondang dkk,

2013).

Page 46: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

34

(2) Pernafasan : Mengalami

percepatan(Matondang dkk,

2013).

(3) Suhu : Mengalami peningkatan

suhu(Matondang dkk, 2013).

(4) Kepala : Ubun – ubun cekung

jikamengalami dehidrasi

(Susilaningrum, 2013).

(5) Muka : Tampak kemerahan karena

demam (Padila, 2013).

(6) Mata : Kelopak mata

cekung(Susilaningrum,

2013).

(7) Mulut : Bibir kering, dan pecah

pecah, lidah tertutup

selaput putih kotor, ujung

dan tepinya kemerahan,

jarang disertai

tremor(Susilaningrum,

2013).

(8) Dada : Terdapat Roseola

(Susilaningrum, 2013).

Page 47: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

35

(9) Perut : Terjadi pembesaran hati

danlimfa (Susilaningrum

2013).

(10) Ekstremitas : Turgor kulit memburuk

bilamengalami

dehidrasi(Susilaningrum,

2013).

d) Pemeriksaan Penunjang

Menurut Susilaningrum (2013) sebagai berikut:

(1) Darah tepi : Terdapat gambaran

leukopenia (kekurangan

seldarah putih) normal sel

darah putih (leukosit) pada

balita adalah rata – rata 5700

– 18000 sel / mm3

(Chernecky dan Berger,

2008)limfositosis dan darah

untuk kultur

(biakan,empedu).

(2) Biakan empedu : basil Salmonella

typhosadapat ditemukan

dalam urinedan feses.

Page 48: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

36

(3) Pemeriksan widal : Titer yang bernilai 1 / 200

atau lebih

menunjukkankenaikan yang

progresif.

2) Masalah

Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyatan

pasien(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus balita

sakit dengan demam tifoid adalah kebutuhan nutrisi atau

cairan elektrolit, gangguan suhu tubuh, gangguan rasa aman

dan nyaman dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang

penyakit (Susilaningrum, 2013).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan

dengan melakukan analisa data (Yulifah dan Surachmindari,

2013). Pada kasus balita sakit dengan demam tifoid

kebutuhannya adalah penggantian cairan tubuh, pencegahan

kenaikan suhu, edukasi emosi pada orang tua

(Susilaningrum, 2013).

c. Langkah 3 : Diagnosa Potensial

Mengidentifikasi masalah potensialatau diagnosispotensial

berdasarkan diagnosis / masalah yang sudah diidentifikasi.

(Yulifah dan Surachmindari, 2013). Bidan diharapkan dapat

Page 49: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

37

bersiap – siap bila diagnosis / masalah potensial ini benar –

benar terjadi.

Diagnosa potensial yang mungkin muncul pada kasus balita

sakit dengan demam tifoid adalah terjadinya komplikasi

menurut Susilaningrum (2013)yang berupa :

1) Perdarahan usus

2) Perforasi

3) Peritonitis

d. Langkah 4 : Tindakan Segera Atau Antisipasi

Mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan yang terjadi dalam kondisi darurat.Kondisi darurat

merupakan kondisi yang membutuhkan tindakan dengan segera

untuk menangani diagnosis maupun masalah darurat yang

terjadi dan apabila tidak segera dilakukan tindakan segera akan

dapat menyebabkan kematian ibu maupun anak (Yulifah dan

Surachmindari, 2013).Berdasarkan diagnosa potensial yang

mungkin terjadi pada kasus balita sakit dengan demam tifoid

maka antisipasi yang dapat dilakukan bidan menurut

Susilaningrum (2013) adalah :

1) Berkolaborasi dengantim medis untuk pemberian obat

secara adekuat.

2) Berkolaborasi dengan tim laboratorium diperlukan dalam

menegakkan diagnosis yang tepat.

Page 50: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

38

e. Langkah 5 : Rencana Tindakan

Langkah ini merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil

pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat

kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya (Yulifah dan

Surachmindari, 2013).

Dalam kasus balita sakit dengan demam tifoid, rencana asuhan

menurut Susilaningrum (2013) yang diperlukan meliputi :

1) Kebutuhan nutrisi / cairan elektrolit.

a) Berikan makanan yang mengandung cukup cairan,

rendah serat, tinggi protein, dan tidak menimbulkan

gas.

b) Jika kesadaran pasien masih baik, diberikan makanan

lunak dengan lauk pauk dicincang (hati, daging) dan

sayuran labu siam / wortel yang dimasak lunak sekali.

c) Berikan makanan cair personde jika kesadarannya

menurun.

d) Pasang infus dengan cairan glukosa dan NaCl jika

pasien payah (memburuk).

e) Observasi masukan (intake) dan (output).

2) Gangguan suhu tubuh.

a) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat

secara adekuat.

Page 51: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

39

b) Anjurkan klien untuk istirahat mutlak sampai suhu

tubuh turun

c) Atur ruangan agar cukup ventilasi dan berikan kompres

dingin.

d) Berikan pakaian yang tipis dan observasi suhu tubuh

3) Gangguan rasa aman

a) Lakukan perawatan mulut dua kali sehari.

b) Lakukan mobilisasi dini

4) Risiko terjadi komplikasi

Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi

adalah sebagai berikut :

a) Pemberian terapi sesuai program dokter. Obat yang

dapat diberikankloramfenikol dengan dosis 100 mg /kg

BB / hari diberikan 4x sehari.Selain klomramfenikol,

mungkin alternatif obat obat lain adalah sebagai

berikut:

(1) Amoksilin 100 mg / kg BB / hari secara oral 3x

sehari selama 14 hari.

(2) Kotrimoksasol 8 -10 mg / kg BB / hari secara oral

2-3 x per hari selam 10 -14 hari.

b) Istirahat

Page 52: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

40

Anjurkanistirahat mutlak selama demam, kemudian

diteruskan dua minggu lagi setelah suhu turun menjadi

normal.

f. Langkah 6 : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana Asuhan

menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah V secara

efisien dan aman. Pelaksanaan ini dilakukan seluruhnya oleh

bidan atau sebagian bidan atau anggota tim kesehatan lainnya.

Jika bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap memikul

tanggung jawab dalam pelaksanaannya (Yulifah dan

Surachmindari, 2013). Pelaksanaan tindakan pada kasus balita

sakit dengan Demam Tifoid disesuaikan dengan perencanaan

yang telah dibuat.

g. Langkah 7 : Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah mengetahui sejauh mana keberhasilan

asuhan yang telah diberikan kepada pasien (Sulistyawati,

2013)Menurut Ngastiyah (2014) Mortalitas pada balita sakit

dengan demam tifoid yang dirawat di rumah sakit prognosisnya

menjadi lebih baik apabila : Demam menurun, pulih kembali

kondisinya dan tidak terjadi komplikasi yang berat.

DATA PERKEMBANGAN KONDISI PASIEN

Page 53: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

41

4 langkah yang dinamakan SOAP ini dirumuskan dari proses pemikiran

penatalaksanaan kebidanan.Dipakai untuk mendokumentasikan asuhan

pasien dalam rekam medis pasien sebagai catatan kemajuan.Pada balita

sakit dengan demam tifoid meliputi :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumemntasian haisl pengumpulan data

klien melalui anamnesis (langkah 1 varney) (Yulifah dan

Surachmindari, 2013).

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney

(Yulifah dan Surachmindari, 2013).Membantu menegakkan diagnosis

demam tifoid dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium yang terdiri

dari : Pemeriksaan Leukosit, Biakan darah dan Uji widal (Padila,

2013).

A : Assessment / Pengkajian

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :

1. Diagnosis / masalah.

2. Antisipasi diagnosis / masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter / konsultasi /

Page 54: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

42

kolaborasi dan atau rujukan (langkah II, III, IV Varney).

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi

perencanaan berdasarkan assessment dan(langkah V, VI dan VII

Varney) (Yulifah dan Surachmindari, 2013).

C. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan aturan

atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dengan hukum (mal

praktek), dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada balita

sakit demam tifoid, landasan hukum yang digunakan yaitu : Peraturan

Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1464/Menkes /Per/X/2010

1. Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan

pelayanan meliputi :

a. Pelayanan kesehatan ibu

b. Pelayanan kesehatan anak

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana

2. Pasal 11 ayat (1)

Bidan mempunyai wewenang dalam memberikan asuhan pada bayi baru

lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.

3. Pasal 11 ayat (2)

Page 55: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

43

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagai mana

dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk :

a. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal termasuk

resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi

vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28

hari), dan perawatan tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.

c. Penanganan kegawat-daruratan dilanjutkan dengan perujukan.

d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.

e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.

f. Pemberian konseling dan penyuluhan.

g. Pemberian surat keterangan kelahiran.

h. Pemberian surat keterangan kematian.

Page 56: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi

Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode observasional deskriptif

dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif yaitu suatu metode yang

bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang

terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial,

ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup, dan lain-lain. Atau

dengan kata lain, rancangan ini mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau

kondisi populasi saat itu (Hidayat, 2010).

Studi kasus ini menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Balita

sakit Anak H Umur 4,5 dengan demam tifoid dengan menggunakan asuhan

kebidanan menurut tujuh langkah Varney.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat atau lokasi penelitian tersebut

dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan di RSUD dr

Soehadi Prijonegoro Sragen.

Page 57: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

45

C. Subjek Studi Kasus

Subjek merupakan orang yang dituju untuk diteliti atau yang menjadi

pusat perhatian dan sasaran peneliti (Arikunto, 2013).Subjek pada studi kasus

ini yaitu pada Anak H Umur 4,5 dengan demam tifoid.

D. Waktu Studi Kasus

Suatu penelitian sering kalimemerlukan waktuyang lebih lamadari

yang telah ditentukan, sehingga menjadi kendala bagi semua penelititerutama

peneliti pemula untuk memperkirakan waktu yang diperlukan (Nursalam,

2013). Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan 28 Maret –

1 April 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus yang dilakukan ini

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah format asuhan

kebidanan balita sakit menurut manajemen tujuh langkah varney dan SOAP

sebagai data perkembangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder :

Page 58: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

46

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono,

2012).Data primer diperoleh dengan cara :

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat teknik yaitu :

1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses observasi dengan menggunakan mata.

Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang

berhubungan dengan status fisik (Priharjo, 2006). Pada kasus

Balita Sakit pada Anak H umur 4,5 tahun dengan Demam Tifoid

dilakukan pemeriksaan inspeksi untuk mengetahui kecekungan

pada ubun – ubun, kelopak mata, kemerahan pada wajah karena

demam, mulutmengetahui bibir kering, dan pecah – pecah, lidah

tertutup selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan,

dan menilai adanya bercak ross (roseola) pada dada.

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan

menggunakan sentuhan atau rabaan. Metode ini dikerjakan

untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ

(Priharjo, 2006).Pada kasus Pada kasus Balita Sakit pada Anak

H umur 4,5 tahun dengan Demam Tifoid dilakukan pemeriksaan

Page 59: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

47

palpasiuntuk mengetahui kelembaban kulit serta memastikan

perut jika dicubit kembalinya cepat atau lambat.

3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk.

Tujuan perkusi untuk menentukan batas-batas organ atau bagian

tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat

adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan

(Priharjo, 2006). Pada kasus Balita Sakit pada Anak H umur 4,5

tahun dengan Demam Tifoid dilakukan pemeriksaan perkusi

yaitu pemeriksaan perut untuk mengetahui perut balita kembung

atau tidak.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mewawancarai langsung responden yang di teliti untuk menggali

informasi dari responden (Hidayat, 2014).Pada studi kasus ini

wawancaradilakukan pada tenaga medis dengan orang tua balita

sakit Anak H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid dan keluarga

dengan menggunakan pedoman manajemenasuhan kebidanan

menurut tujuh langkah varney.

Page 60: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

48

c. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung kepada Responden penelitian untuk

mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2010).

Pada kasus ini balita sakit Anak H umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid yang diobservasi adalah tanda tanda vital, keadaan

umum,suhu tubuh, intake, outtake serta terapi pada dehidrasi

meliputi mata dan turgor kulit.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh peneliti (Saryono, 2011).

Data sekunder diperoleh dengan cara :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2013).Dalam studi kasus ini

diperolehdi dapatkan dari buku rekam medik di RSUD dr. Soehadi

Prijonegoro Sragen.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis dari permasalahan

penelitian (Hidayat, A 2014).

Page 61: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

49

Pada kasus ini studi kepustakaan berupa buku-buku referensi, artikel

internet, karya ilmiah yang terdahulu, dan sumber pustaka lainnya dari

tahun 2005-2015.

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengumpulan data antara lain :

1. Alat pengambilan data :

a. Format asuhan kebidananBalita sakit dan lembar observasi

b. Buku tulis

c. Pulpen

2. Alat untuk melakukan pemeriksaan dan observasi

a. Stetoskop

b. Thermometer

c. Timbangan berat badan

d. Pengukur tinggi badan

e. Spatel lidah

f. Pita LILA

g. Jam tangan

h. Metlin

i. Sarung tangan

Page 62: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

50

H. Jadwal Studi Kasus

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

Karya Tulis Ilmiah penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012).

Jadwal studi kasus terlampir

Page 63: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

51

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : Anggrek

Tanggal Masuk :28 Maret 2016

No. Register :458708

I. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul:13.00 WIB

A. Identitas

1. Identitas Anak

a. Nama anak : An. H

b. Umur : 4,5 Tahun

c. Anak ke : 2 (kedua)

d. Jenis kelamin : Perempuan

e. Tanggal Lahir : 22 Agustus 2011

f. Alamat : Bagan Rt 02 /Rw 01,Nglorog, Sragen.

2. Identitas Ibu Identitas Ayah

a. Nama : Ny. S Nama : Tn. A

b. Umur : 38 Tahun Umur : 41Tahun

c. Agama : Islam Agama : Islam

d. Pendidikan : SMA Pendidikan : STM

e. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

f. Alamat : Bagan Rt 02 /Rw 01,Nglorog, Sragen.

Page 64: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

52

B. Anamnesa (Data Subyektif) :

1. Alasan datang ke RB / RS : Ibu mengatakan ini rujukan dari

klinik Aisyah Sragen demam sejak hari Selasa 22 Maret 2016 pukul

18.00 WIB disertai batuk, pilek dan sembelit sudah 4 hari tidak

buang air besar dan terlihat kurang bersemangat selama 4 hari

dengan rawat jalan dan mendapatkan obat berupa Paracetamol sirup

botol 60 ml 3 x 1 sendok makan setelah makan dan puyer batuk 3 x 1

setelah makan tidak ada perubahan dan suhunya tidak turun

kemudian ibu memeriksakan kembali ke klinik Aisyiah Sragen pada

hari Selasa 27 Maret 2016 pukul 19.00WIB tetapi belum sembuh dan

demamnya tidak turun turun di bawa ke RSUD Sragen Pada sekitar

jam 21.00 WIB

2. Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi

1) BCG : Tanggal 20 September 2011

2) DPT I : Tanggal 20 Oktober 2011

3) DPT 2 : Tanggal 21 November 2011

4) DPT 3 : Tanggal 20 Desember 2011

5) Polio 1 : Tanggal 20 September 2011

6) Polio 2 : Tanggal 21 Oktober 2011

7) Polio 3 : Tanggal 21 November 2011

8) Polio 4 : Tanggal 20 Desember 2011

9) Campak : Tanggal20 April 2011

Page 65: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

53

b) Riwayat Penyakit yang lalu

Ibu mengatakan anaknya pernah menderita sakit demamtinggi

sampai kejang saat berumur 2 tahun sebanyak satu kali tidak

diobati hanya diberikan alternatif peberian minum kopi.

Sebelumnya anaknya pernah demam batuk, pilek dan

dipeirksakan ke bidan dan sembuh pada tanggal 21 Januari 2016

c) Riwayat Penyakit sekarang

Ibu mengatakan saat ini anaknya demam, pusing, batuk, pilek,

nafsu makan menurun, kurang bersemangat sejak 1 minggu yang

lalu dansembelit sudah 4 hari belum buang air besar

d) Riwayat Penyakit keluarga / menurun

Ibu mengatakan keluarga nya baik pihak ibu maupun ayah tidak

ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun seperti

Hipertensi, stroke, TBC, Hepatitis, Jantung dan tidak ada riwayat

penyakit demam tipoid ataupun penyakit menular seperti

HIV/AIDS

3) Riwayat Sosial

a. Yang Mengasuh

Ibu mengatakan anaknya diasuh kedua orang tua kandungnya

b. Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan anaknya dengan keluarga baik

Page 66: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

54

c. Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan hubungan anaknya dengan teman sebaya baik

dan sering bermain.

d. Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumahnya aman, bersih dan rapi,

jendela rumah dibuka setiap hari

4) Pola Kebiasaan sehari – hari ( Sebelum sakit dan selama sakit)

a) Nutrisi

Nutrisi yang diberikan :

1) Pagi : Ibu mengatakan sebelum anaknya sakitpagi

jam 07.00 WIB jenis Nasi, sayur, lauk,

porsi banyak dan minum susu 1 gelas.

Sedangkan selama sakit makan pagi sekitar

jam 07.00 WIB2-3 sendok makan berupa

bubur tim, Sayur, lauk dan minum air putih

1 gelas sesuai diet dari rumah sakit.

2) Siang : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

makan siangsekitar jam 11.00 WIB

sepulang sekolah jenis Nasi, sayur, lauk

dengan porsi sedang, kadang makan buah

jeruk, apel dan minum air putih1

gelas.Sedangkan selama sakit 2 sendok

bubur tim, sayur, lauk dan minum 1/2 gelas

Page 67: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

55

jus jambu merah dan minum air putih

1/2gelas

3) Malam : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

makan malamsekitar jam 18.00 WIB jenis

Nasi, Sayur, lauk dengan porsi sedang, dan

minum air putih1 gelas.Sedangkan selama

sakit 1- 2 sendok bubur tim, Sayur,lauk

danminum air putih 1 gelas.

b) Istirahat / Tidur

1) Tidur Siang : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

tidur siang pukul 13.00 WIB lamanya 1

jam.Sedangkan selama sakit anaknya tidur

siang pukul 11.00 WIB lamanya 1 jam dan

rewel, sering terbangun dan harus di dekat

ibunya

2) Tidur Malam : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

tidur malam pukul 20.00 WIB lamanya 7 –

8 jam. Sedangkan selama sakit anaknya

tidur malam pukul 20.00 WIB lamanya 6

jam, anaknya sering terbangun di tengah

malam karena rewel ingin pulang.

Page 68: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

56

c) Mandi

1) Pagi jam : Ibu mengatakan anaknya mandi pagi pukul

06.30 WIB.Sedangkan selama sakit

anaknya mandi pagi hanya disibin dengan

air hangat pukul 07.00 WIB

2) Sore jam : Ibu mengatakan anaknya mandi sore jam

16.30 WIB. Sedangkan selama sakit

anaknya hanya disibin dengan air hangat

pukul 16.00 WIB.

d) Aktifitas :Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya aktif dalam

bermain. Sedangkan selama sakit anaknya tampak lemah, rewel,

malas bermain dan kurang bersemangat.

e) Eliminasi :

1) BAK : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

BAK 3 kali sehari, berwarna kuning, pekat,

lancar. Sedangkan selama sakit anaknya

BAK 4-5 kali sehari warna kuning pekat,

bau khas urine.

2) BAB : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

BAB 1-2kali sehari konsistensi lembek.

Sedangkan selama sakit sudah 4 hari belum

BAB.

Page 69: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

57

5) Pemeriksaan Tingkat Perkembangan :

Ibu mengatakan tingkat perkembangan anaknya sesuai dengan

usianya anak sudah bisamelompat, menari, menggambar orang,

menggambar segi empat, menggambar segi tiga, pandai berbicara

dan dapat menghitung jari jarinya.

C. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

a. Keadaan Umum : Sedang

b. Kesadaran : Apatis

c. TTV :

1) Suhu : 38,80C

2) Nadi : 110 x/menit

3) Respirasi : 38x/menit

d. BB / TB : 17 kg / 104 cm

e. Tanggal Lahir : 22 Agustus 2011

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala : Rambut hitam, bersih, ikal tidak

rontok,ubun ubun cekung, tidak ada

kelainan di kepala

b) Muka : Tampak kemerahan karena demam

c) Mata : Simetris, Kelopak mata cekung,

conjungtiva agak pucat, sklera putih

d) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen

Page 70: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

58

e) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, ada secret

karena pilek

f) Mulut : Bibir berwarna merah muda, kering, agak

pecah – pecah, lidah kotor,warna putih

semua ujung dan tepinya kemerahan

g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,

normal

h) Dada : Simetris tidak ada tarikan dada ke dalam,

tidak ada bercak roseolapada dada

i) Perut : Tidak ada pembesaran hati dan limfa,

tidak kembung, bising usus normal 10

x/menit

j) Ekstremitas : Jari tangan dan kaki lengkap, tidak

oedema, akral hangat, turgor pada kulit

jika dicubit kembalinya lambat (± 4

detik), terpasang infus KAEN 3A 15 tpm

di tangan kiri.

k) Genetalia : Lengkap, Labia mayora menutupi labia

minora,uretra berlubang,normal.

l) Anus : Normal, tidak ada haemoroid

Page 71: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

59

3) Pemeriksaan Penunjang

Tabel 4.1 Pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah pemeriksaan

darah pada tanggal : 27 Maret 2016. Jenis Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal

HEMATOLOGI

Darah Rutin 1

Hemoglobin 10,1 g/dL 11,5 -15,5

Eritrosit 4,90 Juta/µL 4.0 – 4,2

Hematokrit 34,1 % 35- 45

Leukosit 8,23 Ribu/ µL 4,5 -14,5

Trombosit 367 Ribu/ µL 150 – 450

Hitung Jenis

Neutrofil 60,7 % 40 – 70

Limfosit 21,7 % 19 -48

Monosit 16,4 % 1-6

Eosinofil 0,1 % 0 – 5

Basofil 1,1 % 0 – 1

Total Neutrofil 5 Ribu/ µL 1,5 – 7

Total Lymphosit 2 Ribu/ µL 1 – 3,7

Total Monosit 1,35 Ribu/ µL

Total Eosinofil 0,0 Ribu/ µL

Total Basofil 0,09

IMUNOSEROLOGI

Widal

S. Typhi – H Positif (+)1/160 Negatif <1/80

S. Typhi – O Positif (+)1/160 Negatif <1/80

S. Paratyphi A – O Positif (+)1/160 Negatif <1/80

S. Paratyphi B – O Negatif (-) Negatif <1/80

2. Interpretasi Data

Tanggal 28 Maret 2016 Pukul 13.00 WIB

a. DIAGNOSA KEBIDANAN

An. H umur 4,5 Tahun jenis kelamin perempuan dengan demam tifoid

Data Dasar

Data Subjektif :

1) Ibu mengatakan anaknya bernama An.H berumur 4,5 Tahun yaitu

lahir pada tanggal 12 Agustus 2011

2) Ibu mengatakan anaknya berjenis kelamin perempuan

Page 72: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

60

3) Ibu mengatakan saat ini anaknya demam, pusing, batuk, pilek, nafsu

makan menurun, kurang bersemangat sejak 1 minggu yang lalu

dansembelit sudah 4 hari belum buang air besar

4) Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang , anaknya makan

dengan porsi sangat sedikit sehari 3 kali, jenis bubur tim, sayur, lauk

hanya 2 – 3 sendok makan, minum air putih 21/2 gelas dan½gelas jus

jambu merah perhari

Data Objektif :

1) Keadaan Umum : Sedang

2) Kesadaran : Apatis

3) TTV : Suhu : 38,80C

Nadi : 110x/menit

Respirasi : 38x/menit

4) Kepala : Rambut hitam, bersih, ikal tidak rontok,

ubun ubun cekung, tidak ada kelainan di

kepala

5) Muka : Tampak kemerahan karena Demam

6) Mata : Simetris, kelopak mata

cekung,conjungtiva agak pucat, sklera

putih

7) Mulut : Bibir berwarna merah muda, kering,

agak pecah – pecah, lidah kotor, warna

Page 73: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

61

putih semua ujung dantepinya

kemerahan

8) Ekstremitas : Jari tangan dan kaki lengkap,

tidakoedema, akral hangat, turgor pada

kulit jika dicubit kembalinya lambat (± 4

detik), terpasang infuse KAEN 3A 15

tpm di tangan kiri.

9) Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

IMUNOSEROLOGI

Widal

S. Typhi – H Positif (+) 1 / 160

S. Typhi O Positif (+) 1 / 160

S. Paratyphi A – O Positif (+) 1 / 160

S. Paratyphi B – O Negatif (-)

b. Masalah

Rewel ingin pulang

c. Kebutuhan

Menganjurkan ibu untuk selalu mendampingi anaknya

3. Diagnosa Potensial

Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul : 13.25 WIB

Perdarahan usus, Perforasi usus dan Peritonitis

4. Tindakan Segera / Antisipasi

Tanggal 28 Maret 2016 Pukul 13.20 WIB

Page 74: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

62

Berkolaborasi dengan dokter Spesialis Anak untuk pemberian terapi obat.

Obat yang diberikan adalah :

a Obat Oral :

1) Ambroxol sirup 1 botol 60 ml3 x ¾ sendok makan setelah makan.

2) Paracetamol sirup 1 botol 60 ml 4 x 1 sendok makan setelah makan.

b Obat Parenteral :

1) Ceftriaxone injeksi 2 x 350 mg melalui IV

2) Ranitidin injeksi 3 x 8,3 mg melalui IV

3) Dexametasone 3 x 1,4 mg melalui IV

4) Norages 150 mg bila suhu > 390C melalui IV

c Cairan infus KAEN 3A 15 tpm.

5. Rencana Tindakan

Tanggal 28 Maret 2016 Pukul 13.30 WIB

a. Beritahu tentang hasil pemeriksaan dan keadaan anaknya

b. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan anak

c. Anjurkan ibu untuk memakaikan pakaian anaknya yang tipis dan yang

dapat menyerap keringat

d. Atur ruangan agar cukup Ventilasi

e. Kaji Pola BAB dan BAK

f. Anjurkan ibu untuk mengkompres dengan air hangat jika demamnya

tidak turun

g. Berikanterapi sesuai Program dokter Spesialis Anak

h. Lakukan observasi keadaan umum dan TTV anak setiap 8 jamdan

Page 75: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

63

observasi intake output setiap hari

6. Pelaksanaan

Tanggal : 28 Maret 2016

a. Pukul 13.30 WIB Memberitahu tentang hasil pemeriksaan dan

keadaananaknya bahwa pernafasannya mengalami percepatan disebabkan

kondisi hidung yang tersumbat selain itu, anaknya menderita sakit tifus

yaitu penyakit yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke tubuh anak

yang berasal dari makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi

bakteri Salmonella typhiyang ditandai dengan demam, nyeri kepala,

mual, batuk diare / sembelit, lidah yang khas kotor berwana putih dan

ujung dan tepinya kemerahan. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena

sudah diberikan terapi obat sesuai dari dokter Spesialis Anak dan selalu

dipantau keadaanya oleh perawat.

b. Pukul 15.15 WIB Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan anak dengan

menu gizi seimbang diet tinggi protein seperti bubur, telur ayam

kampung, wortel, daging dicincang, dan memberikan minum air putih

yang banyak atau sirup, teh manis atau apa yang disukai anak sedikit

sedikit tapi sering.

c. Pukul 16.00 WIB Menganjurkan ibu untuk memakaikan pakaian anaknya

yangtipis dan yang dapat menyerap keringat seperti kain berbahan katun.

d. Pukul 16.20 WIB Mengatur ruangan agar cukup ventilasi dengan

membuka jendela setiap pagi agar udara diruangan segar danmemberikan

Page 76: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

64

kipas angin di ruangan anaknya agar anaknya merasa nyaman.

e. Pukul 16.45 WIBMengkaji pola BAB dan BAK dengan cara

memberitahu kepada orang tuanya apabila anaknya BAB atau BAK harus

menghubungi perawat di ruangan agar bisa dikaji BAB atau BAK

anaknya.

f. Pukul 17.00 WIB Meganjurkan ibu untuk mengkompres dengan air

hangat jika demamnya tidak turun. Pengompresan dapat dilakukan di

daerah ketiak, lipatan paha.

g. Pukul 18.00 WIB Memberikanterapi sesuai program dokterSpesialis

Anak.

h. Melalukan observasi keadaan umum dan TTV anak setiap 8 jam dan

observasi intake output

7. Evaluasi

Tanggal : 28 Maret 2016

a. Pukul : 13.35 WIB Orang tua sudah mengerti tentang penyakit anaknya.

b. Pukul : 15.20 WIB Ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

anaknya. Pukul 13.00 WIB – pukul 19.00 WIB anak sudah minum 3

gelas air putih dan sudah makan bubur tim 2- 3 sendok, sayur, telur ayam

kampung dan anak tidak muntah.

c. Pukul : 16.05 WIB Ibu sudah memakaikan pakaian yang tipis dan

menyerap keringat pada anaknya.

d. Pukul : 16.22 WIB Ruangan sudah cukup ventilasi.

e. Pukul : 17.00 – 19.00 WIB BAK 3x warna urine kuning pekat, bau khas

Page 77: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

65

urine dan belum BAB.

f. Pukul : 17.03 WIB Ibu bersedia untuk mengkompres dengan air

hangatjika demamnya tidak turun di daerah ketiak, lipatan paha. Masih

demam yaitu 380C.

g. Terapi obat sudah diberikan sesuai jadwal.

Pukul : 19.00 WIB Ambroxol sirup ¾ sendok makan setelah makan dan

Paracetamol 1 sendok makan setelah makan secara oral telah diberikan

Pukul : 23.00 WIB Injeksi Ranitidin 8,3 mg melalui IV, Injeksi

Dexametasone 1,4 mg melalui IV telah diberikan

h. Hasil Observasi

Pukul 20.00 WIB :

1) Keadaan Umum : Sedang

2) TTV :

a) Suhu : 38,10C

b) Nadi : 110 x/menit

c) Respirasi : 37x/menit

Hasil intake output terlampir

Page 78: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

66

DATA PERKEMBANGAN 1

Tanggal : 29 Maret 2016 Pukul : 08.10 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya masih batuk, pilek, demamnya sudah mulai

turun

2. Ibu mengatakan anaknya sudah buang air besar 1 kali pukul 06.00 WIB,

konsintensi keras, berwarna coklat dan buang air kecil 3 kali warna

kuning jernih, bau khas urine

3. Ibu mengatakan anaknya makan 3 – 4 sendok makan bubur tim, sayur,

lauk pukul 07.00 WIB

4. Ibu mengatakan aktivitas anaknya masih menurun dan anaknya semalam

rewel ngajakin pulang

O : Data Objektif

1. Keadaan umum :Sedang

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Suhu : 38,10C

Nadi : 90x/menit

Respirasi : 32x/menit

4. Ubun – ubun : Cekung

5. Mata : Cekung, conjungtiva merah muda, sklera putih

6. Mulut : Bibir merah muda, kering, agak pecah – pecah, lidah

kotor, warna putih semua ujung dan tepinya

kemerahan.

Page 79: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

67

7. Ekstremitas : Cubitan kulit kembalinya pelan pelan – pelan.

Masih terpasang infus KAEN 3A 15 tpm di tangan

kiri

A : Assesment

An. H umur 4,5 Tahun jenis kelamin perempuan dengan demam tifoid

perawatan hari kedua

Diagnosa Potensial : Perdarahan usus, Perforasi usus dan Peritonitis

Tindakan Segera : Advis dr. Spesialis Anak pemberian terapi obat

tetap dilanjutkan.

P: Planing

Tanggal : 29 Maret 2016

1. Pukul 08.10 WIB Menjelaskan keadaan anaknya demamnya sudah

mulai turun.

2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi dan cairan anaknya dengan menu gizi

seimbang tinggi protein seperti bubur, telur ayam

kampung, wortel, daging dicincang dan

memberikan minum air putih yang banyak atau

sirup, teh manis atau apa yang disukai anak

sedikit sedikit tapi sering.

3. Pukul 08.20 WIB Menganjurkan ibu tetap memakaikan pakaian

anaknya yangtipis dan yang dapat menyerap

keringat seperti kain berbahan katun.

Page 80: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

68

4. Pukul 08.25 WIB Mengkaji pola BAB dan BAK dengan cara

memberitahu kepada orang tuanya apabila

anaknya BAB atau BAK harus menghubungi

perawat di ruangan agar dapatdikaji BAB atau

BAK anaknya.

5. Pukul 08.30 WIB Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan

anaknya terutama kebersihan mulut anaknya.

6. Pukul 08.32 WIB Meneruskan terapi obat sesuai jadwal.

Evaluasi :

Tanggal : 29 Maret 2016

1. Pukul : 08.12 WIB Ibu sudah mengetahui keadaan anaknya,

demamnya sudah mulai turun.

2. Pukul : 08.17 WIB Ibu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

anaknya, anaknya sudah makan3 – 4 sendok makan

bubur tim, sayur, lauk pukul 07.00 WIB.

3. Pukul : 08.23 WIB Ibu sudah memakaikan baju anaknya yang tipis

4. Pukul : 08.30 WIB Anak sudah buang air besar 1 kali pukul 06.00

WIB, konsintensi keras,berwarna coklat dan buang

air kecil 3 kali warna kuning jernih, bau khas urine.

5. Pukul : 08.32 WIB Ibu bersedia menjaga kebersihan diri anaknya

terutama kebersihan mulut, anaknya sudah gosok

gigi pada saat mandi pagi.

Page 81: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

69

6. Terapi obat telah diberikan sesuai jadwal

Pukul : 08.35 WIB Ambroxol sirup ¾ sendok makan setelah makan

dan Paracetamol1 sendok makan setelah makan

secara oral telah diberikan

Pukul : 09.00 WIB Injeksi Dexametasone 1,4 mg melalui IV telah

diberikan.

Pukul : 12.00 WIB Injeksi Ceftriaxone 350 mg secara IV, Injeksi

Ranitidin 8,3 mg secara IV telah diberikan.

Page 82: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

70

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 30 Maret 2016 Pukul : 08.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas sejak jam 05.00 WIB , tetapi

masih batuk, pilek.

2. Ibu mengatakan sudah buang air besar 2 kali tanggal 29 Maret 206 Pukul

22.00 – tanggal 30 Maret 2016 Pukul : 08.00 WIB, konsintensi lunak,

berwarna coklat dan buang air kecil2 kali warna kuning jernih, bau khas

urine.

3. Ibu mengatakan anaknya hanya disibin setiap pagi dan sore.

4. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya mulai meningkatdengan porsi

sedang jenis nasi, sayur, lauk 5 – 6 sendok makan pukul 07.00 WIB.

5. Ibu mengatakan anaknya semalam rewel ngajakin pulang.

O : Data Objektif

1. Keadaan umum :Sedang

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Suhu : 37,10C

Nadi : 100x/menit

Respirasi : 32x/menit

4. Ubun – ubun : Cekungan pada ubun – ubun mulai berkurang

5. Mata : Cekungan pada mata mulai berkurang,

conjungtivamerah muda, sklera putih

Page 83: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

71

6. Mulut : Bibir berwarna merah muda, kering, agak pecah –

pecah, lidah kotor, warna putih semua ujung dan

tepinya kemerahan

7. Ekstremitas : Masih terpasang infus KAEN 3A 15 tpm

ditangankiri, turgor kulit mulai membaik

A : Assesment

An. H umur 4,5 Tahun jenis kelamin perempuan dengan demam tifoid

perawatan hari ketiga

Diagnosa Potensial : Perdarahan usus,Perforasi usus dan Peritonitis

Tindakan Segera : Advis, visite dr Spesialis Anak Lepas Infus, Injeksi

stop, Obat Oral lanjutakan

P : Planing

Tanggal : 30 Maret 2016

1. Pukul 08.10 WIB Memantau keadaan anak dan suhu anak.

2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu tetap memberikan anaknya

banyak minum 5 – 6 gelas / hari dan memenuhi

kebutuhan nutrisi anaknya dengan gizi seimbang

meliputi nasi, sayur, lauk,buah buahan dan susu.

3. Pukul 08.20 WIB Menganjurkan keluarga untuk tetap mengompres

pada daerah ketiak, lipatan paha jika suhunya naik

kembali.

4. Pukul 08.25 WIB Menganjurkan Ibu untuk tetap memakaikan pakaian

pada anaknya yang bahannya dapat menyerap

Page 84: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

72

keringan seperti kaain katun dan kaos.

5. Pukul 08.30 WIB Meneruskan terapi obat sesuai advis dokter Spesialis

Anak.

6. Pukul 12.00 WIB Melakukan pelepasan infus sesuai dengan advis

dokter Spesialis Anak.

Evaluasi :

Tanggal : 30 Maret 2016

1. Pukul 08.12 WIB Keadaan anak sudah mulai membaik selalu dipantau

perawat dan keluarga, suhunya sudah normal yaitu

37,10C.

2. Pukul 08.17 WIB Anak sudah banyak minum air putih 5 gelas tidak

kekurangan cairan lagi, dan nafsu makan anak

meningkat sudah makan dengan porsi banyak jenis

nasi 1 piring, sayur bayam, lauk daging ayam,

buahjerukdan susu 1 gelas.

3. Pukul 08.25 WIB Ibu bersedia mengompres anaknya jika suhu

badannya naik lagi.

4. Pukul 08.26 WIB Anak sudah memakai baju berbahan katun.

5. Obat telah diberikan sesuai jadwal.

Pukul 09.00 WIB Ambroxol sirup ¾ sendok makan setelah makan dan

Paracetamol1 sendok makan setelah makan

secara oral telah diberikan, Puyer batuk

Page 85: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

73

(Glyceryl Guaiacolate)

Pukul 12.00 WIB Injeksi Ceftriaxone 350 mg melalui IV telah

diberikan, Ranitidin 8,3 mg secara IV telah

diberikan

Pukul 16.30 WIB Injeksi Dexametasone 1,4 mg secara IV

6. Pukul 18.00 WIB Infus telah di lepas

Page 86: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

74

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 31 Maret 2016 Pukul : 16.30 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas dalam satu hari ini, tetapi

masih batuk, sudah tidak pilek.

2. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya meningkatdengan porsi

banyaksudah makan 3 kalijenis nasi, sayur, lauk, buah dan 4 gelas air

putih.

3. Ibu mengatakan Anak BAB pada jam 10.00 WIB dan 16.30 WIB

konsistensi lunak, berwarna coklat dan BAK 2 kali warna kuning jernih,

bau khas urine.

4. Ibu mengatakan anaknya sudah tidakrewel.

O : Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Suhu : 36,90C

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 32x/menit

4. Ubun – ubun : Tidak cekung ( normal )

5. Mata : Kelopak mata sudah tidak cekung,

conjungtivamerah muda, sklera putih

6. Mulut : Bibir merah muda, tidak pecah – pecah, lidah

Page 87: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

75

tidak kotor dan kembali normal

7. Ekstremitas : Sudah tidak terpasang infus, turgor kulit baik

A : Assesment

An. H umur 4,5 Tahun jenis kelamin perempuan post demam tifoid perawatan

hari keempat

Diagnosa Potensial : Perdarahan usus, Perforasi usus dan Peritonitis

Tindakan Segera : Advis dokter Spesialis Anak Terapi Obat Oral

lanjutkan dan Pemberian Obat Kloramfenikol sirup

1 botol 125 ml 3 x 1 sendok makan setelah makan.

P :Planing

Tanggal : 31 Maret 2016

1. Pukul 16.35 WIB Memberitahu ibu bahwa keadaan anaknya normal

dan baik, suhu badan anaknya normal yaitu 36,90C.

2. Pukul 17.00 WIB Menganjurkan ibu tetap menjaga pola makan

anaknya.

3. Pukul 17.10 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan

anaknya dalam hal mencuci tangan, mandi dan

gosok gigi.

4. Pukul 17.20 WIB Memberikan obat sesuai advis dokter Spesialis

Anak

5. Pukul 17.30 WIB Menganjurkan ibu agar anaknya tetap istirahat

selama perawatan untuk mempercepat proses

penyembuhannya.

Page 88: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

76

Page 89: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

77

Evaluasi

Tanggal : 31 Maret 2016

1. Pukul : 16.40 WIB Ibu sudah mengetahui keadaan anaknya sudah sehat.

2. Pukul : 17.05 WIB Ibu sudah menjaga pola makan anaknya,

anaknyasudah makan 3 x dengan porsi banyak jenis

nasi, sayur, lauk, buah, 2 gelas susu dan 2 gelas air

putih.

3. Pukul 17.15 WIB Ibu tetap menjaga kebersihan anaknya, anaknya

sudah mandi, keramas dan gosok gigi.

4. Obat telah diberikan sesuai jadwal.

Pukul : 17.30 WIB Kloramfebikol sirup 1 sendok makan setelah makan,

Puyer batuk 1 bungkus, Ambroxol sirup ¾ sendok

makan setelah makan.

Pukul 17.35 WIB Anak sudah istirahat yang cukup tidur siang 2 jam

dan tidur malam 8 - 9 jam.

Page 90: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

78

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal : 1 April 2016 Pukul 08.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakansudah 2 hari anaknya tidak demam sejak kemarin

2. Ibu mengatakan nafsu makan anak meningkat dengan porsi banyak sudah

makan 3 kali sehari nasi, sayur, lauk dan minum 4 gelas air putih

3. Ibu mengatakan anaknya sudah BAB teratur 2 kali sehari konsistensi

lunak, berwarna coklat dan BAK 3 kali sehari warna kuning jernih, bau

khas urine

4. Ibu mengatakananaknya tidak rewel dan aktif jika diajak bermain

O : Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : Suhu : 370C

Nadi : 84x/menit

Respirasi : 21x/menit

4. Ubun – ubun : Normal, tidak cekung

5. Mata : Kelopak mata sudah tidak cekung,

conjungtivamerah muda, sklera putih

6. Mulut : Bibir merah muda, lembab, lidah normal tidak

kotor

7. Ekstremitas : Sudah tidak terpasang infus, turgor kulit baik

Page 91: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

79

A : Assesment

An. H umur 4,5 Tahun jenis kelamin perempuanpost demam tifoid

Diagnosa Potensial : Perdarahan usus, Perforasi usus dan Peritonitis

Tindakan Segera : Advis, visite Obat oral tetap dilanjutkan dan

pasien diperbolehkan pulang.

P : Planing

1. Pukul 09.00 WIB Memberitahu penjelasan kepada ibutentang

hasilvisit dokter bahwa keadaan anaknya sehat dan

sudah diperbolehkan untuk pulang.

2. Pukul 09.20 WIB Memberikan pendidikan kesehatan

tentangperawatan dirumah untuk mencegah

penyakit demam tifoid meliputi mencuci tangan

adalah proses yang mekanis melepaskan kotoran

dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa

dan air. Mencuci tangan yang baik dan benar

setelah dari toilet, sebelum makan maupun sesudah

makan dan setelah bermain dengan 6 langkah.

Langkah cuci tangan yang baik dan benar adalah :

1. Langkah pertama menggosok telapak tangan.

2. Langkah kedua menggosok punggung tangan

kanan dan sebaliknya.

3. Langkah ketiga menggosok kedua telapak

tangan dan sela sela jari.

Page 92: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

80

4. Langkah keempat menggosok jari- jari sisi

dalam posisi tangan saling mengunci.

5. Langkah kelimamenggosok ibu jari kiri secara

berputar menggunakan ibu jari.

6. Langkah keenam menggosok dengan memutar

ujung jari kanan di telapak tangan kiri dan

sebaliknya.

Selain itu, An. H dianjurkan untuk menghindari

minum susu mentah atau minum air mentah,

merebus air sampai mendidih dan tetap menjaga

kebersihan lingkungan.

3. Pukul 09.30 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan obat

sesuai jadwal dan secara teratur.

4. Pukul 10.00 WIB Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi

atau jika ada keluhan pada anaknya.

Page 93: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

81

Evaluasi

Tanggal : 1 April 2016

1. Pukul : 09.10 WIB Ibu mengetahui keadaan anaknyadan sudah

mempersiapkan untuk pulang setelah pengurusan

biaya administrasi selesai.

2. Pukul : 09.30 WIB Ibu sudah mengetahui cara mencegah penyakit

demam tifoid dan akan menerapkannya kepada

anaknya di rumah.

3. Pukul : 09.35 WIB Obat telah diberikan sesuai jadwalKloramfebikol

sirup 1 sendok makan setelah makan, Puyer batuk

1 bungkus, Ambroxol sirup ¾sendok makan

setelah makan dan ibu bersedia memberikannya

kepada anaknya sampai habis.

4. Pukul 10.10 WIB Ibu bersedia Kontrol 1 minggu lagi atau jika ada

keluhan. Tanggal 1 April Pukul 13.00

WIBibu dan anaknya telah pulang.

Page 94: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

82

DATA PERKEMBANGAN V

KONTROL PERTAMA

Tanggal : 8 April 2016 Pukul : 08.00 WIB

S : Data Subjektif

1. Ibu mengatakanini kontrol pertamaanaknya setelah pulang dari rumah

sakit

2. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya meningkat Ibu mengatakan nafsu

makan anak meningkatdengan porsi banyak sudah makan 3 kali sehari

nasi, sayur, lauk dan minum 5 gelas air putih dan pagi hari minum 1 gelas

susu

3. Ibu mengatakan anaknya sudah BAB teratur 2 kali sehari konsistensi

lunak, berwarna coklat dan BAK 3 kali sehari warna kuning jernih, bau

khas urine

4. Ibu mengatakan sudah mandi sendiri

5. Ibu mengatakan kebersihan anaknya selalu terjaga dan aktivitasnya aktif

kembali

6. Ibu mengatakan sudah menerapkan cara mencuci tangan yang baik dan

benar pada anaknya

7. Ibu mengatakan obat dari rumah sakit masih sedikit

O : Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

Page 95: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

83

3. TTV : Suhu : 36,90C

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 25x/menit

4. Ubun – ubun : Normal, tidak cekung

5. Mata : Kelopak mata sudah tidak cekung, conjungtivamerah

muda, sklera putih

6. Mulut : Bibir merah muda, lembab, lidah normal tidak kotor,

normal

7. Ekstremitas : Normal, turgor kulit baik

A : Assesment

An. H umur 5 Tahun 4 bulan 14 hari jenis kelamin perempuan denganriwayat

demam tifoid

Tindakan Segera : Tidak Perlu Kontrol lagi.

P :Planing

Tanggal : 8 April 2016

1. Pukul 08.10 WIB Memberitahu hasil pemeriksaannya bahwa anaknya

sehat, kodisinya baik dan dinyatakan sembuh.

2. Pukul 08.15 WIB Menganjurkan ibu agar tidak memberikan makanan

ringan sembarangan pada anaknya.

3. Pukul 08.30 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan.

4. Pukul 08.45 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menghabiskan obat

yang sudah diberikan dari rumah sakit apabila

obatnya masih.

Page 96: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

84

5. Pukul 09.00 WIB Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu tidak perlu

kontrol lagi karena kondisi anaknya sudah sembuh.

Evaluasi

Tanggal : 8 Maret 2016

1. Pukul 08.20 WIB Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan ibu

senang anaknya sudah sembuh.

2. Pukul 08.25 WIB Ibu bersedia untuk tidak memberikan makanan

ringan sembarangan pada anaknya.

3. Pukul 08.32 WIB Ibu sudah menjaga kebersihan anaknya.

4. Pukul 08.50 WIB Ibu akan tetap memberikan obatnya sampai habis.

5. Pukul 09.10 WIB Ibu mengerti dan tidak perlu untuk kontrol kembali

karena anaknya sudah sembuh.

Page 97: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

85

B. Pembahasan Kasus

Pada langkah ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori

dengan praktek mengenai asuhan kebidanan balita sakit pada An. H Umur 4,5

tahun dengan demam tifoid menggunakan manajemen kebidanan menurut

Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu Pengkajian, Interpretasi data,

Diagnosa potensial, Tindakan segera / Antisipasi, Rencana tindakan,

Pelaksanaan dan Evaluasi.Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Pengkajian

Menurut Susilaningrum (2013), Pada pasien demam tifoid

keluhan utama berupa demam, perasaan tidak enak, lesu, nyeri kepala,

pusing, kurang bersemangat, dan nafsu makan kurang. Menurut

Matondang (2013) suhu dan pernafasan mengalami peningkatan,

kesadarannya Apatis sampai Somnolen. Menurut Susilaningrum (2013)

pada pemeriksan sistematis meliputi Ubun ubun, kelopak mata cekung

dan turgor kulit memburuk apabila mengalami dehidrasi. Untuk

menegakkan diagnosa pada balita sakit demam tifoiddilakukan

pemeriksaan penunjang antara lain pemeriksaan darah tepi, darah untuk

kultur (biakan, empedu), biakan empedu basil Salmonella typhosa dapat

ditemukan dalam urine, feses dan pemeriksaan widal.

Pada kasus Anak H umur 4,5 tahun dengan deman tifoid setelah

dilakukan pengkajian berdasarkan data subjektif, Ibu mengatakan saat ini

anaknya demam, pusing, batuk, pilek, nafsu makan menurun, kurang

bersemangat sejak 1 minggu yang lalu dansembelit sudah 4 hari belum

Page 98: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

86

buang air besar. Data objektifnya didapatkan keadaan umum sedang,

kesadaran, ApatisTTV : suhu :38.80C; respirasi : 38 x / menit; nadi : 110

x / menit; ubun ubun cekung, muka tampak kemerahan karena demam,

kelopak mata cekung, conjungtiva agak pucat, sklera putih, bibir

berwarna merah muda, kering, agak pecah – pecah, lidah kotor, warna

putih semua ujung dan tepinya kemerahan, dada simetris tidak ada

tarikan dada ke dalam, tidak ada bercak roseola pada dada, perut tidak

ada pembesaran hati dan limfa, tidak kembung, bising usus normal 10

x/menit, turgor pada kulit jika dicubit kembalinya lambat (± 4 detik),

terpasang infuse KAEN 3A 15 tpm di tangan kiri. Pemeriksaan

penunjang (Pemeriksaan Hematologi) dengan hasil monositnya tinggi

16,4% dan Pemeriksaan Imunoserologi (Widal) dengan hasil S. Typhi –

H Positif (+) 1/160, S. Typhi O Positif (+) 1/160, S. Paratyphi A – O

Positif (+) 1/160.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek

yaitu pada kasus An. H umur 4,5 tahun dengan demam tipoid di RSUD

dr Soehadi Prijonegoro Sragen pemeriksaan penunjang hanya dilakukan

dengan pemeriksaan imunoserologi dan hematologi karena dengan

pemeriksaan tersebut sudah mewakili semua pemeriksaan penunjang.

Sehingga sudah didapatkan diagnosa demam tifoid dan tidak perlu

dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya.

Page 99: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

87

2. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan data dasar yang telah dikumpulkan

diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah

yang spesifik (Walyani, 2015).

Diagnosa kebidanan adalah hasil dari perumusan masalah dan

merupakan keputusan yang ditegakkan oleh bidan (Aticeh dkk, 2014)

Pada kasus balita sakit dengan Demam Tifoid diagnosa kebidanan yang

dapat ditegakkan yaitu Anak X Umur X Tahun jenis kelamin X dengan

Demam Tifoid.

Masalah yang sering terjadi pada anak dengan demam tifoid

adalah kebutuhan nutrisi atau cairan elektrolit, gangguan suhu tubuh,

gangguan rasa aman dan nyaman, dan kurangnya pengetahuan orang tua

tentang penyakit (Susilaningrum, 2013). Pada kasusbalita sakit dengan

demam tifoid kebutuhannya adalah penggantian cairan tubuh,

pencegahan kenaikan suhu, edukasi emosi pada orang tua

(Susilaningrum, 2013).

Diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah balita An. H umur 4,5

tahun dengan demam tifoid. Masalah yang muncul pada kasus ini adalah

balita rewel ingin pulang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan

bahwa pada anak dengan demam tifoid dapat mengalami gangguan rasa

nyaman.

Page 100: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

88

Kebutuhan yang diperlukan adalah Menganjurkan ibu untuk

selalu mendampingi anaknya. Hal ini kebutuhan pada kasus balita sakit

dengan demam tifoid sesuai teori.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial yang mungkin muncul pada kasus balita

sakitdengan demam tifoid adalah terjadinya komplikasi menurut

Susilaningrum (2013) yaitu berupa Perdarahan usus, Perforasi,

Peritonittis.

Pada kasus balita sakit An. H umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid diagnosa potensial adalah perdarahan usus, perforasi dan peritonitis

tetapi tidak muncul karena balita mendapat antisipasi dan penanganan

yang baik dan tepat. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori

denganpraktek.

4. Tindakan segera / Antisipasi

Berdasarkan diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada kasus

balita sakit dengan demam tifoid maka antisipasi yang dapat dilakukan

bidan menurut Susilaningrum (2013) meliputi berkolaborasi dengan tim

medis untuk pemberian obat secara adekuat.

Pada kasus ini antisipasi yang dilakukan pada balita sakit An. H

umur 4,5 tahundengan demam tifoid yaitu berkolaborasi dengan dokter

Spesialis Anak untuk pemberian terapi obat.

Page 101: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

89

Pada langkah ini tidak terdapatkesenjangan antara teori dengan

praktek

5. Rencana tindakan

Dalam kasus balita sakit dengan demam tifoid, rencana asuhan

menurut Susilaningrum (2013) yang diperlukan meliputi :

a. Kebutuhan nutrisi / cairan elektrolit.

1) Berikanmakanan yang mengandung cukup cairan, rendah serat,

tinggi protein, dan tidak menimbulkan gas.

2) Jika kesadaran pasien masih baik, diberikan makanan lunak

dengan lauk pauk dicincang (hati, daging) dan sayuran labu siam /

wortel yang dimasak lunak sekali.

3) Berikan makanan cair personde jika kesadarannya menurun.

4) Pasang infus dengan cairan glukosa dan NaCl jika pasien payah

(memburuk).

5) Observasi masukan (intake) dan (output).

b. Gangguan suhu tubuh.

1) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat secara

adekuat.

2) Anjurkan klien untuk istirahat mutlak sampai suhu tubuh turun

3) Atur ruangan agar cukup ventilasi dan berikan kompres dingin.

4) Berikan pakaian yang tipis dan observasi suhu tubuh

Page 102: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

90

c. Gangguan rasa aman

1) Lakukan perawatan mulut dua kali sehari.

2) Lakukan mobilisasi dini

d. Risiko terjadi komplikasi

Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi adalah

sebagai berikut :

1) Pemberian terapi sesuai program dokter. Obat yang dapat

diberikankloramfenikol dengan dosis 100 mg /kg BB / hari

diberikan 4x sehari.Selain klomramfenikol, mungkin alternatif

obat obat lain adalah sebagai berikut: Amoksilin 100 mg / kg BB /

hari secara oral 3x sehari selama 14 hari, Kotrimoksasol 8 -10 mg

/ kg BB / hari secara oral 2-3 x per hari selama 10 -14 hari.

2) Istirahat

Anjurkanistirahat mutlak selama demam, kemudian diteruskan dua

minggu lagi setelah suhu turun menjadi normal.

Perencanaan yang dilakukan pada kasus balita sakit An. H umur

4,5 tahun dengan demam tifoid yaitu beritahu tentang hasil pemeriksaan

dan keadaan anaknya, anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

dan cairan anaknya, anjurkan ibu untuk memakaikan pakaian anaknya

yang tipis dan yang dapat menyerap keringat, atur ruangan agar cukup

ventilasi, kaji pola BAB dan BAK, anjurkan ibu untuk mengkompres

dengan air hangat jika demamnya tidak turun, berikan terapi sesuai

Program dokter Spesialis Anak meliputi : Obat Oral yang diberikan

Page 103: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

91

antara lain : Ambroxol sirup 1 botol 60 ml3 x ¾ sendok makan,

Paracetamol sirup 1 botol 60 ml 4 x 1 sendok makan. Obat Parenteral

yang diberikan antara lain : Ceftriaxone injeksi 2 x 350 mg, Ranitidin

injeksi 3 x 8,3 mg, Dexametasone 3 x 1,4 mg, Kloramfenikol syrup 1

botol 125 ml 3 X 1 sendok makan dan Norages 150 mg bila suhu > 390C.

Hal ini sesuai dengan teori menurut Susilaningrum (2013).

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek. Pada teori dalam pemberian kompres dilakukan menggunakan

kompres dingin, sedangkan pada lahan pemberian kompres dilakukan

menggunakan kompres hangat.

6. Implementasi / Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan

menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah 5 secara efisien dan

aman. Pelaksanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian

bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan

sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab dalam pelaksanaannya

(Yulifah dan Surachmindari, 2013). Pelaksanaan tindakan pada kasus

balita sakit dengan Demam Tifoid disesuaikan dengan perencanaan yang

telah dibuat.

Pelaksanaan yang dilakukan pada kasus balita sakit pada An. H

umur 4,5 tahun dengan demam tifoid meliputi : Memberitahu tentang

hasil pemeriksaan dan keadaan anaknya; menganjurkan ibu untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan anaknya; menganjurkan ibu

Page 104: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

92

untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat; Mengatur

ruangan yang nyaman; mengkaji pola BAB dan BAK; meganjurkan ibu

untuk mengkompres dengan air hangatjika demamnya tidak turun;

menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya terutama

kebersihan mulut anaknya; memberikanterapi obatsesuai program

dokterSpesialis Anak. Obat yang diberikan adalah : Obat Oral yang

diberikan antara lain : Ambroxol sirup 1 botol 60 ml 3 x ¾ sendok

makan, Paracetamol sirup 1 botol 60 ml 4 x 1 sendok makan. Obat

Parenteral yang diberikan antara lain : Ceftriaxone injeksi 2 x 350 mg,

Ranitidin injeksi 3 x 8,3 mg, Dexametasone 3 x 1,4 mg, Kloramfenikol

syrup 1 botol 125 ml1 sendok makandan Norages 150 mg bila suhu >

390C. Memberikan pendidikan kesehatan tentangperawatan dirumah

untuk mencegah penyakit demam tifoid; menganjurkan ibu agar tidak

memberikan makanan ringan sembarangan pada anaknya.; menganjurkan

ibu agar anaknya tetap istirahat.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek. Pada teori dalam pemberian kompres dilakukan menggunakan

kompres dingin, sedangkan pada lahan pemberian kompres dilakukan

menggunakan kompres hangat.

7. Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah mengetahui sejauh mana keberhasilan

asuhan yang telah diberikan kepada pasien (Sulistyawati, 2013). Menurut

Ngastiyah (2014) mortalitas pada balita sakit dengan demam tifoid yang

Page 105: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

93

dirawat Prognosisnya menjadi lebih baik apabila : Demam menurun,

pulih kembali kondisinya dan tidak terjadi komplikasi yang berat.

Pada kasus balita sakit pada An. H umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid semua tindakan dilakukan dengan baik dan berhasil dan pasien

sembuh dalam waktu 6 hari.

Pada data perkembangan 1, pada tanggal : 29 maret 2016 pukul :

08.10 WIB diperoleh hasil keadaan umum pasien sedang, TTV : Suhu :

38,10C; nadi : 90x/menit; respirasi : 32x/menit. Kemudian dilakukan

tindakan pengompresan di daerah ketiak dan lipatan paha menggunakan

air hangat dan memberikan terapi obat sesuai sesuai program

dokterSpesialis Anak. Obat yang diberikan adalah : Obat Oral yang

diberikan antara lain : Ambroxol sirup 1 botol 60 ml3 x ¾ sendok makan,

Paracetamol sirup 1 botol 60 ml 4 x 1 sendok makan. Obat Parenteral

yang diberikan antara lain : Ceftriaxone injeksi 2 x 350 mg, Ranitidin

injeksi 3 x 8,3 mg, Dexametasone 3 x 1,4 mg, Kloramfenikolsyrup 1

botol 125 ml1 sendok makandan Norages 150 mg bila suhu > 390C .

Pada data perkembangan II, tanggal : 30 maret 2016 pukul : 08.00

WIB diperoleh hasil keadaan umum pasien sedang, TTV : Suhu : 37,10C;

nadi : 100x/menit; respirasi : 32x/menit. Kemudian dilakukkan tindakan

mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan, memakaikan pakaian yang

dapat menyerap keringat dan tetap memberikan terapi obat sesuai

jadwalnya.

Page 106: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

94

Pada data perkembangan III, tanggal : 31 maret 2016 pukul :

16.30 WIB diperoleh hasil keadaan umum pasien baik, TTV : TTV :

Suhu : 36,90C; nadi : 80x/menit; respirasi : 32x/menit. Kemudian

dilakukan tindakan mejaga pola makan anak dan menjaga kebersihan

anaknya dalam hal mencuci tangan, mandi dan gosok gigi, melanjutkan

terapi obat oral yang diberikan kloramfenikol sirup 1 botol 125 ml 3 x 1

sendok makan setelah makan, puyer batuk tetap diminumkan setelah

makan, ambroxol sirup 1 botol 60 ml 3 x ¾ sendok makan setelah makan

dan mengnajurkan untuk istirahat selama perawatan.

Pada data perkembangan IV, tanggal : 1 april 2016 pukul : 08.00

WIB diperoleh hasil keadaan umum pasien baik, TTV : Suhu : 370C;

nadi: 84x/menit; respirasi :21x/menit. Kemudian dilakukan tindakan

memberikan pendidikan ksehatan tentang perawatan dirumah untuk

mencegah penyakit demam tifoid meliputi mencuci tangan yang baik dan

benar, menghindari minum susu mentah atau minum air mentah,

menganjurkan untuk merebus air sampai mendidih dan tetap menjaga

kebersihan lingkungan, tetap memberikan obat sesuai jadwal.

Pada data perkembangan V, tanggal : 8 maret 2016 pukul :08.00

WIB diperoleh hasil keadaan umum baik, TTV : Suhu : 36,90C; nadi :

80x/menit; respirasi : 25x/menit. Kemudian dilakukan tindakan

menganjurkan ibu agar tidak memberikan makanan ringan sembarangan

pada anaknya, menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya,

Page 107: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

95

menghabiskan obat yang sudah diberikan sebelumnya dan menjelaskan

pada ibu tidak perlu kontrol ulang karena anaknya sudah sembuh.

Setelah dilakukan evaluasi didapatkan keadaan umum baik,tidak

demam, mata tidak cekung, turgor kulit kembali normal, bibir tidak

kering, pecah dan lidah normal tidak kotor, BAB normal 2 kali sehari

dengan konsistensi lembek.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek.

Page 108: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

96

BAB V

PENUTUP

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan balita sakit demam tifoid, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran yang dapat meningkatkan mutu

pelayanan asuhan kebidanan khususnya pada balita sakit demam tifoid.

A. Kesimpulan

1. Dari hasil pengkajian pada kasus An. H Umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid didapatkan data subjektif ibu mengatakan Ibu mengatakan saat ini

anaknya demam, pusing, batuk, pilek, nafsu makan menurun, kurang

bersemangat sejak 1 minggu yang lalu dansembelit sudah 4 hari belum

buang air besar. Data objektifnya didapatkan keadaan umum sedang,

kesadaran composmentis, TTV: suhu :38.80C. Pemeriksaan penunjang

(Pemeriksaan Hematologi) dengan hasil monositnya tinggi 16,4% dan

Pemeriksaan Imunoserologi (Widal) dengan hasil S. Typhi – H Positif (+)

1/160, S. Typhi O Positif (+) 1/160, S. Paratyphi A – O Positif (+) 1/160.

2. Dari hasil interpretasi data diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah

balitaAn. H umur 4,5 tahun dengan demam tifoid. Masalah yang muncul

pada kasus ini adalah balita Rewel ingin pulang. Kebutuhan yang

diperlukan adalah Menganjurkan ibu untuk selalu mendampingi anaknya.

3. Dari hasil diagnosa potensial Pada kasus ini adalah potensial terjadi

perdarahan usus, perforasi dan peritonitis tetapi pada kasus ini tidak

terjadi perdarahan usus dikarenakan tenaga medis dapat menangani kasus

demam tifoid dengan tepat.

Page 109: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

97

4. Dari hasil antisipasi yang dilakukan pada kasus ini yaitu berkolaborasi

dengan dokter Spesialis Anak untuk pemberiain terapi obat. Obat yang

diberikan adalah :

a Obat Oral :

1) Ambroxol sirup 1 botol 60 ml3 x ¾ sendok makan setelah

makan.

2) Paracetamol sirup 1 botol 60 ml 4 x 1 sendok makan setelah

makan.

3) Puyer batuk (Gliceryl Guaiacolate) 3x1

4) Kloramfenikol sirup 1 botol 125 ml 3x1 sendok makan setelah

makan

b Obat Parenteral :

1) Ceftriaxone injeksi 2 x 350 mg melalui IV

2) Ranitidin injeksi 3 x 8,3 mg melalui IV

3) Dexametasone 3 x 1,4 mg melalui IV

4) Norages 150 mg bila suhu > 390C melalui IV

c Cairan infus KAEN 3A 15 tpm.

5. Dari hasil rencana tindakan pada An. H umur 4,5 tahun dengan demam

tifoid meliputi : Beritahu hasil pemeriksaan, anjurkan ibu untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan anaknya, anjurkan ibu untuk

memakaikan pakaian yang menyerap keringat pada anaknya, atur

ruangan agar cukup ventilasi, kaji pola BAB dan BAK, anjurkan ibu

Page 110: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

98

untuk mengkompres dengan air hangat jika demamnya tidak turun,

berikan terapi sesuai Program dokter Spesialis Anak.

6. Dari hasil pelaksanaan pada kasus balita sakit An. H umur 4,5 tahun

dengan demam tifoid disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat.

Pada kasus ini, pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan.

7. Dari hasil evaluasi pada kasus balita sakit An. H umur 4,5 tahun dengan

demam tifoid yaitu semua tindakan dilakukan dengan tepat sehingga

pasien sembuh dalam waktu 6 hari. Setelah dilakukan evaluasi pada hari

kelima didapatkan keadaan umum baik,tidak demam, mata tidak cekung,

turgor kulit kembali normal, bibir tidak kering, pecah dan lidah normal

tidak kotor, BAB normal 2 kali sehari dengan konsistensi lembek. Pasien

sudan diperbolehkan pulang.

8. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini terdapat kesenjangan antara

teori dengan praktek yaitu pada teori Menurut Susilaningrum (2013).

Pada langkah pengkajian khususnya pemeriksaan penunjang dilakukan

pemeriksaan dareah tepi, darah untuk kultur (biakan empedu) dan

pemeriksaan widal, sedangkan pada lahan pemeriksaan penunjang hanya

dilakukan dengan pemeriksaan widal. Pada langkahrencana dan

pelaksanaan tindakanterdapat kesenjangan antara teori dengan praktek.

Pada teori dalam pemberian kompres dilakukan menggunakan kompres

dingin, sedangkan pada lahan pemberian kompres dilakukan

menggunakan kompres hangat. ‘

Page 111: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

99

B. Saran

1. Bagi Penulis

Penulis diharapkan dapat meningkatkan pengetahuanya dan

keterampilanya dalam menangani kasus terutama pada balita sakit

dengan demam tifoid.

2. Bagi Profesi

Bidan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan

khususnya pada balita sakit dengan demam tifoid

3. Bagi Keluarga Pasien dan masyarakat

Ibu balita dan keluarga diharapkan dapat mengetahui lebih awal tanda

gejala demam tifoid, cara perawatan dirumah dan melakukan pertolongan

pertama pada balita sakit demam tifoid dengan datang ke tenaga

kesehatan sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk mencegah terjadinya

komplikasi yang berlanjut.

4. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan adanya kolaborasi dan koordinasi yang lebih baik antara tim

tenaga kesehatan dengan petugas laboratorium untukmeningkatkan mutu

dalam pelayanan kesehatan khususnya pada kasus balita sakit dengan

demam tifoid.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan khususnya Stikes Kusuma Husada Surakarta

diharapkan dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada

mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan khususnya pada kasus

Page 112: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

100

balita sakit dengan demam tifoid sehingga dapat meningkatkan kualitas

lulusan.

Page 113: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Aticeh. Nirwala, G. Follona, W. 2014. Konsep Kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.

Candrawati, R. 2015.AsuhanKebidanan Balita Sakit pada anak R umur 3 tahun

dengan demam Tifoid di Puskesmas Tangen Sragen

Dewi, V, N, L. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Salemba

Medika.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2012 : http : //www.dinkesjatengprov.go.id

diakses tanggal 25 November 2015.

Hidayat, A. A. A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A. A. A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Medika.

Istiany, A, Rusilanti. 2013. Gizi Terapan. Bandung : PT.Remaja Rasdakarya.

Maharani, R. 2012. Asuhan Kebidanan pada Balita sakit anak D dengan sakit

demam Tifoid Di BPS Kiran Klaten Tengah. Thesis

Matondang, G. Wahidiyat, I. Sastroasmoro, S. 2013. Diagnosis Fisis Pada Anak.

Jakarta : CV Sagung Seto.

Muslihatun, W, N. Mufdlilah, Setiyawati, N. 2009. Dokumentasi Kebidanan.

Yogyakarta : Fitramaya.

Muslihatun, W. N. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Bailta. Yogyakarta :

Fitramaya.

Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Novel, S. S. 2011. Ensiklopedi Penyakit Menular dan Infeksi. Yogyakarta :

Familia.

Page 114: ASUHANKEBIDANAN BALITA SAKIT PADA ANAK H · PDF fileii halaman persetujuan karya tulis ilmiah asuhankebidanan balita sakit pada anak h umur 4,5 tahun dengan demam tifoid di rsud dr.

Nursalam, Susilaningrum, R, Utami, S. 2008. Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk

Perwata dan Bidan ). Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.

Priharjo, R. 2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran

EGC.

Profil Kesehatan. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta :

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2012.

Putra, S. R. 2012.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk Keperawatan dan

Kebidanan. Yogyakarta : Medika.

Ridha, N. H. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia

Press.

Sondakh, J, J, S. Mid, M, C. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru

Lahir. Jakarta : Erlangga.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

Salemba Medika.

Tanjung, S. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Balita A Umur 3,5 Tahun Dengan

Demam Tifoid Di Rsud Surakarta. Thesis.

Walyani, E. S. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : PT

Pustaka Baru Press.

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemologi, Penularan, Pencegahan

&Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.

Yulifah, R. Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.