Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

23
ASUHAN KEPERAWATAN TBC Wanda Julianingtyas Renika Evadiasti Nanda Yudip A.S Evy Sri Wahyuni

Transcript of Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Page 1: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

ASUHAN KEPERAWATAN TBC

Wanda JulianingtyasRenika EvadiastiNanda Yudip A.SEvy Sri Wahyuni

Page 2: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Pengertian TBCTBC (Tuberculosis) adalah Infeksi

penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, suatu basil aerobic tahan asam, yang ditularkan melalui udara (air bone). Infeksi tuberculosis didapat melalui inhalasi partikel kuman yang cukup kecil sekitar 1-5 nm.

Page 3: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Narasi Askep

Tuberculosis paru (TBC) kebanyakan menyerang laki-laki, namun bukan yang berkulit putih dan tinggal di Negara asing. Selain itu, risiko paling tinggi yang dapat terpajan pada bacillus pada waktu lalu dan yang tidak mampu atau mempunyai kekebalan rendah karena kondisi kronis, seperti AIDS, Cancer, usia lanjut, malnutrisi dsb.

Page 4: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Etiologi

• Agen infeksius utama, mycobacterium tuberculosis adalah batang aerobic tahan asam yang tumbuh dengan kambat dan sensitive terhadap panas dan ultraviolet.

• Mycobacterium bovis dan mycobacterium avio pernah, pada kejadian yang jarang, berkaitan dengan terjadinya infeksi tuberculosis.

Page 5: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Page 6: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Page 7: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Pemeriksaan penunjang Rontgen dada

Pada pemeriksaan ini, kita dapat melihat adanya lesi paru

pada penyakit tuberculosis, mendeteksi adanya tumor,

benda asing, pembengkakan paru, penyakit jantung, dan

melihat struktur organ yang abnormal

Pemeriksaan bakteriologik (pemeriksaan sputum)

Mycobakterium tuberculosis (+) pada tahap aktif, penting

untuk menetapkan diagnose pasti dan melakukan uji

kepekaan terhadap obat.

Pemeriksaan tes tuberculin (mantoux test)

Teknik standar (tes mantoux) adalah dengan menyuntikkan

tuberkulin (PPD) sebanyak 0,1 ml yang mengandung 5 unit

tuberkulin secara intrakutan. Untuk memperoleh reaksi

kulit yang maksimum diperlukan waktu antara 48-72 jam

sesudah penyuntikan. Jika daerah indurasi sebesar 10 mm

maka dianggap bermakna dan mencerminkan adanya

sensitifitas yang berasal dari infeksi.

Page 8: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Histologi atau kultur jaringan

Hasil akan positif bila menunjukkan serangan ekstrapulmonal.

Biopsy jarum pada jaringan paru

Hasil positif untuk granuloma TB, adanya giant cell

menujukkan nekrosis.

Pemeriksaan darah

LED

Interprestasi Hasil : indikator stabiltas biolgi penderita, respon

terhadap pengobatan, dan prediksi tingkat penyembuhan.

Sering meningkat saat proses aktif.

Limfosit

Interprestasi Hasil : menggambarkan status imunitas penderita

(normal atau supresi)

Elektrolit

Interprestasi Hasil : hiponatremia dapat terjadi akibat retensi

cairan pada TB paru kronis luas.

Analisa gas darah

Interprestasi Hasil : hasil bervariasi tergantung lokasi dan

beratnya kerusakan paru.

Page 9: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Persiapan pemeriksaan penunjang Mantoux Test

Alat dan bahan :1. Spuit tuberkulin dengan jarum nomor 252. Hanscound3. Kapas alcohol4. PPD (Protein Perified Derivation) 0.1 cc

Persiapan pasien :5. Jaga privasi pasien.6. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien.

Page 10: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Analisa data • Data subjektif :

1. Kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek, kesulitan tidur

atau demam pada malam hari.

2. Demam hilang timbul.

3. Perasaan tak berdaya

4. Hilang nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan.

5. Nyeri dada meningkat pada saat batuk.

6. Batuk kering, setelah peradangan menjadi produktif

(menghasilkan sputum).

7. Perubahan kapasitas fisik.

• Data objektif :

1. Demam biasanya sub febris 40-41o celcius.

2. Takikardi, takipnea atau dipsnea.

3. Tugor kulit buruk, kering, bersisik, hilang lemak subkutan.

4. Pengembangan pernafasan tidak simetris, bunyi nafas menurun.

5. Perkusi redup, kavitas yang besar, hipersonor atau timpani.

6. Auskultusi suara nafas tambahan : ronkhi basah kasar dan

nyaring, vesikuler melemah bila terdapat penebalan pleura.

Page 11: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Diagnosa KeperawatanDiagnosa keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien TBC sebagaimana dalam

NANDA Internasional 2012-2014, yakni

a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d sekret darah yang ditandai dengan

frekuensi pernafasan dan bunyi nafas. Hasil yang diharapkan :

Mempertahankan jalan nafas klien.

Mengeluarkan sekret tanpa batuan.

Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki atau mempertahankan bersihan jalan

nafas.

Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan atau

situasi.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d batuk, anorexia.

Hasil yang diharapkan :

Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan Lab normal dan

bebas tanda malnutrisi.

Melakukan perilaku atau perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau

mempertahankan berat yang tepat.

c. Ketidakefektifan pola nafas b/d kerusakan neurologis, nyeri, keletihan otot

pernafasan, hiperventilasi.

d. Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas b/d penurunan permukaan

efektif paru, atelektasis, kerusakan membran alveolar-kapiler, sekret kental,

edema bronkial. Hasil yang diharapkan : melaporkan tidak ada / penurunan dipsnea.

Page 12: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Intervensi Keperawatan

Secara Umum, tujuannya adalah:1) Mempertahankan jalan napas agar efektif 2) Mempertahankan pola pernafasan agar

kembali efektif3) Mempertahankan pertukaran gas4) Menunjukan berat badan meningkat

mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas pada malnutrisi

Page 13: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Rencana Tindakan

1. Awasi perubahan kasus jalan nafas dengan memonitor jumlah, bunyi atau status kebersihannya

2. Berikan Humidifier atau pelembab

3. Lakukan tindakan pembersihan jalan nafas dengan fibrasi, clapping, atau postural drainase (jika perlu lakukan suction)

4. Ajarkan teknik batuk yang efektif dan cara menghindari alergen

5. Pertahankan jalan nafas agar tetap terbuka dengan memasang jalan nafas buatan seperti oropharingeal/nasopharingeal airway, inkubasi endotrakhea atau trakheostomi sesuai dengan indikasi

1. Awasi perubahan status pola pernafasan

2. Atur posisi sesuai dengan kebutuhan (semi fowler)

3. Berikan oksigenisasi

4. Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi yang benar

1. Awasi perubahan status pola pernafasan

2. Atur posisi sesuai dengan kebutuhan (semi fowler)

3. Berikan oksigenisasi

4. Lakukan suction bila memungkinkan

5. Berikan nutrisi tinggi protein dan rendah lemak

6. Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi yang benar

4. Rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet

Ketidakefektifan pola nafas b/d kerusakan

neurologis, nyeri, keletihan otot pernafasan, hiperventilasi

Mempertahankan pola pernafasan kembali efektif

Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran

gas b/d penurunan permukaan efektif paru, atelektasis,

kerusakan membran alveolar-kapiler,

sekret kental, edema bronkial

Mempertahankan pertukaran gas

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN

Mempertahankan jalan nafas klien agar

efektif

Ketidakefektifan bersihan jalan napas

b/d sekret darah yang ditandai dengan

frekuensi pernafasan dan bunyi nafas

Page 14: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

2. Berikan Humidifier atau pelembab

1. Awasi perubahan status pola pernafasan

2. Atur posisi sesuai dengan kebutuhan (semi fowler)

3. Berikan oksigenisasi

4. Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi yang benar

1. Awasi perubahan status pola pernafasan

2. Atur posisi sesuai dengan kebutuhan (semi fowler)

3. Berikan oksigenisasi

4. Lakukan suction bila memungkinkan

5. Berikan nutrisi tinggi protein dan rendah lemak

6. Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi yang benar

7. Pertahankan berkembangnya paru dengan memasang ventilasi mekanik, Chest tube dan Chest Drainage

1. Catat status nutrisi pasien pada penerimaan, catat turgor kulit, BB dan derajat kekurangan BB, intregritas mukosa oral, kemampuan/ketidakmampuan menelan, adanya tonus usus riwayat mual atau diare

2. Pastikan pola diet biasa pasien yang disukai/tidak disukai pasien

3. Awasi masukan atau pengeluaran dan BB secara periodik

4. Rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet

5. Konsul dengan rapi pernafasan untuk jadwal pengobatan 1-2 jam sebelum atau setelah makan

Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran

gas b/d penurunan permukaan efektif paru, atelektasis,

kerusakan membran alveolar-kapiler,

sekret kental, edema bronkial

Mempertahankan pertukaran gas

Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b/d batuk, anorexia

Menunjukan berat badan meningkat mencapai tujuan

dengan nilai laboratorium normal

dan bebas pada malnutrisi

Page 15: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Tinjauan Pustaka1. Price, Sylvia A.1994.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit Buku 2.Jakarta:EGC

2. Hidayat, Aziz Alimul dan Musrifatul Ulya.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta:Salemba Medika.

3. Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri.2013.Keperwatan Medikal Bedah 1.Jogjakarta:Nuha Medika.

4. Manurung,Santa dan kawan-kawan.2009.Seri Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi.Jakarta:Trans Info Media.

Page 16: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

ASUHAN KEPERAWATAN SARS

Wanda JulianingtyasRenika EvadiastiNanda Yudip A.SEvy Sri Wahyuni

Page 17: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Page 18: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Instruksi Kerja Transfusi Darah

Wanda JulianingtyasRenika EvadiastiNanda Yudip A.SEvy Sri Wahyuni

Page 19: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Persiapan Alat dan bahan

Alat : a) Standart infusb) Set tranfusic) Pengalasd) Torniquete) Gunting

Bahan : 1) Botol berisi NaCl 0,9%2) Produk darah yang benar sesuai program medis3) Kapas alkohol4) Plester5) Kassa steril6) Betadine7) Sarung tangan

Page 20: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

Intruksi kerja1. Beritahukan prosedur yang akan dilakukan.2. Cuci tangan3. Gantungkan larutan NaCl 0.9% dalam botol untuk

digunakan setelah tranfusi darah.4. Gunakan selang infus yang mempunyai filter (selang

Y atau tunggal).5. Lakukan pemberian infus NaCl 0.9% (lihat prosedur

pemasangan infus) terlebih dahulu sebelum pemberian tranfusi darah.

6. Lakukan lebih dahulu tranfusi darah dengan memeriksa identifikasi produk darah, periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluarsa, dan periksa adanya bekuan.

7. Buka set tranfusi darah : Untuk selang Y, atur ketiga klem. Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi

off.

Page 21: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

8. Cara tranfusi darah dengan selang Y : Tusukkan kantong NaCl 0.9%. Isi selang dengan NaCl 0.9% Buka klem pengatur pada selang Y dan

hubungkan ke kantong NaCl 0.9% Tutup atau klem pada selang yang tidak

digunakan Tekan ruang tetes dengan ibu jari dan jari

telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian) Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan

selang NaCl 0.9% Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali

agar sel-selnya tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah.

9. Cara tranfusi darah dengan selang tunggal : Tusuk kantong darah Tekan ruang tetes dengan ibu jari dan jari

telunjuk sehingga filter terisi sebagian. Buka klem pengatur, biarkan selang infus terisi

darah.

Page 22: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

10. Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur bawah.

11. Setelah darah masuk pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.

12. Setelah darah dalam kantong habis, bersihkan selang dengan NaCl 0.9%.

13. Catat tipe, jumlah, dan komponen darah yang diberikan.

15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Page 23: Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah

T r m k s h