Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pneumonia

download Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pneumonia

of 14

description

asuhan keperawatan pada pasien pneumonia

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pneumonia

  • Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumonia

    a; Pengkajian; Identitas Klien

    Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, status, pendidikan,pekerjaan

    ; Keluhan UtamaMenjelaskan tentang keluhan yang dirasakan klien saat pertama kaliberobat ke rumah sakit.

    ; Riwayat Kesehatan; Riwayat Kesehatan Dahulu

    Menjelaskan tentang penyakit yang pernah diderita oleh klien.; Riwayat Kesehatan Sekarang

    Menjelaskan tentang penyakit yang diderita klien saat ini dan

    penyakit yang dulu pernah diderita yang mana sampai saat ini

    masih dirasakan klien.

    ; Riwayat Kesehatan KeluargaMenjelaskan tentang riwayat penyakit yang diderita oleh keluargaklien serta gambaran kesehatan keluarga

    b; Pemeriksaan Fisik; INSPEKSI

    - Gerakan dada sakit tertinggal

    - Dada kanan nampak cembung

    - Trakea & Jantung terdorong ke sisi sehat.

    - Akral dingin

    -Warna wajah kebiruan

    - Irama nafas irregular

    ; PALPASI

    - ICS sisi sakit melebar

    - Fremitus vokal sisi sakit turun / Hilang

  • ; PERKUSI

    - Hipersonor s/d timpani

    - Jantung terdorong ke sisi sehat.

    ; AUSKULTASI

    - Fremitus vokal melemah / hilang

    - Suara amforik ( bila ada fistel )

    - Bronkofoni negatip

    - Suara metalik positip

    1; Keadaan Umum : Kesadaran pasien Kondisi pasien Suhu Nadi Tekanan darah Pernafasan TB dan BB

    2; Keadaan Khusus Kepala : keadaan rambut, kekuatan rambut, dan kebersihan

    rambut. Mata : keadaan palpebra, sklera Hidung : Luka / kebersihan dan penciuman. Gigi dan mulut : bentuk, keadaan selaput lendir, keadaan

    mulut, luka atau perdarahandan keadaan gigi. Telinga : bentuk, pendengaran dan kebersihan. Leher : pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran

    kelenjar tiroid. Dada : bentuk, bunyi jantung, pergerakan dada. Abdomen : peristaltik usus, umbilikus, turgor. Genitalia : perdarahan, pengeluaran cairan. Ekstremitas : bentuk pergerakan, edema dan varises.

    c; Pemeriksaan Diasnostik

    1. Sinar X

  • Mengidentifikasikan distribusi strukstural (misalnya Lobar,

    bronchial); dapat juga menyatakan abses luas/infiltrate, empiema

    (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bacterial);

    atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering virus).

    Pada pneumonia mikoplasma, sinar x dada mungkin bersih.

    2; GDA

    Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang

    terlibat dan penyakit paru yang ada.

    3; JDL

    leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah

    terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun.

    4; LED5; Fungsi paru

    Hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan nafas meningkat

    dan komplain menurun.

    6; Elektrolit7; Na dan Cl rendah8; Bilirubin

    Meningkat

    9; Aspirasi / biopsi jaringan paru

    Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.

    Perawatan tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia

    disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik.

    10; Pemeriksaan penunjang:- Rontgen dada- Pembiakan dahak- Hitung jenis darah- Gas darah arteri.

  • Aplikasi Nanda Noc NicDiagnosa Keperawatan ( NANDA) Kriteria Hasil ( NOC ) Intervensi Keperawatan ( NIC )Pola nafas tidak efektif b.d

    hiperventilasiDefinisi : inspirasi dan/atau ekspirasi tidak

    menyediakan ventilasi yang cukup

    Tanda-tanda : Dyspnea Penurunan tekanan

    inspirasi/ekspirasi Menggunakan otot pernafasan Tahap ekspirasi berlangsung

    sangat lama Penurunan kapasitas vital

    Status pernapasan: ventilasi

    Indicator :

    Tingkat pernafasan normal Irama pernafasan normal Kedalaman inspirasi Volume tidal normal Kapasitas vital klien dalam

    keadaan normal Test fungsi paru klien dalam

    keadaan normal Klien tidak mengalami sesak

    nafas pada saat istirahat Klien tidak mengalami

    gangguan ekspirasi

    Status pernapasan:pertukaran gas

    Indicator:

    Tekanan parsial oksigen

    1; Manajemen Jalan Napas Membuka jalan nafas dengan cara dagu diangkat atau

    rahang ditinggikan. Memposisikan pasien agar mendapatkan ventilasi yang

    maksimal. Mengidentifikasi pasien berdasarkan penghirupan

    nafas yang potensial pada jalan nafas. Memberikan terapi fisik pada dada. Mendengarkan bunyi nafas, mancatat daerah yang

    mangalami penurunan atau ada tidaknya ventilasi dan

    adanya bunyi tambahan.. Memeriksa bronchodilators dengan tepat. Mengajarkan pasien bagaimana penghirupan nafas

    yang tepat. Memberikan oksigen yang tepat. Memposisikan pasien untuk mengurangi dyspnea. Memeriksa keadaan pernafasan dan oksigen.2; Terapi oksigen

    Aktivitas:

  • karbondoksida di arteri

    darah(Pa co2) normal Tekanan parsial oksigen di

    pembuluh darah arteri (pa o2)

    normal Ph arteri normal Saturasi oksigen normal X-ray dada normal Keseimbangan perfusi

    ventilasi Tida ada dispnea saat istirahat Tidak ada sianosis Tidak ada somnolen Dispnea dengan pengerahan

    tenaga

    Bersihkan oral, nasaldan sekresi trakea Pembatasan merokok

    menyiapkan peralatan Oksigen dan mengelola

    melalui sistem,dipanaskan hunidified mengelolaoksigen

    Tambahan suplemen seperti yang diperintahkan Memantau aliran liter oksigen Memantau posisi perangkat pengiriman oksigen Berkala memeriksa perangkat oksigen pengiriman

    untuk memastikan bahwa konsentrasi resep sedang

    disampaikan Memantau efektivitas terapi oksigen

    menjamin penggantian masker oksigen / kapanpun

    kanula perangkat adalah menghapus Monitor pasien kemampuan untuk mentolerir

    penghilangan oksigen saat makan Mengubah perangkat oksigen pengiriman dari masker

    untuk hidung cabang selama makan memamtau pernapasan aktivitas Monitor denyut, irama, kedalaman, dan usaha

    respirasi Monitor pola pernapasan

  • Palpasi untuk ekspansi paru-paru sama Perkusi dada anterior dan posterior dari apeks ke

    basis bilateral Catatan lokasi trake Monitor untuk kelelahan otot diafragma Auskultasi paru terdengar setelah pengobatan Memantau nilai PFT, kapasitas sangat penting,

    kekuatan inspirasi maksimal, terpaksa ekspirasi Monitor dada x ray laporan Monitor tanda-tanda vital aktivitas Monitor tekanan darah Monitor jumlah dan iramajantung Monitor irama jantung Monitor bunyi jantung

    Monitor suhu, warna dan kelembapan kulitGangguan pertukaran gas b.d

    ketidakseimbangan perfusi ventilasi

    Tanda-tanda: Sakit kepala ketika bangun Dypsnoe Takikardi Penurunan CO2

    a; Status pernapasan Indikator :

    Jumlah pernapasan diharapkan

    normal Ritme pernapasan diharapkan

    normal Kedalaman pernapasan

    diharapkan normal Klien diharapkan tidak

    a; manajemen jalan nafas aktifitas :

    posisikan klien pada posisi yang memudahkan untuk

    bernafas dengan ventilasi yang besar keluarkan sekresi melalui batuk yang efektif atau

    pengisapan mendorong bernafas dalam dan batuk yang efektif untuk

    mengeluarkan spuctum instruksikan bagaimana batuk yang efektif untuk

  • Keletihan Hipoksia Sianosis Warna kulit abnormal

    (pucat,kehitaman) Frekuensi dan kedalaman nafas

    abnormal

    mengalami sesak nafas saat

    istirahat klien diharapkan tidak

    mengalami batuk lagi akumulasi spuctum diharapkan

    berkurang dan habis Sianosis sudah tidak ada Diaphoresis diharapkan tidak

    ada Klien diharapkan tidak

    merasakan lelah

    b; Status pernafasan :

    Pertukaran Gas

    Indikator :

    Kebutuhan jumlah oksigen

    terpenuhi Keseimbangan pertukaran

    jaringan Klien diharapkan tidak

    mengalami sesak nafas saat

    mengeluarkan spuctum ajarkan klien bagaimana menarik nafas yang seharusnya

    (tehnik nafas dalam) posisikan klien untuk mengurangi sesak nafas monitor status pernafasan dan oksigenasi mengajarkan cara batuk efektif dengan bantuan

    pembebatan. Pemberian mukolitik dan hidrasi

    b; monitor respirasiaktifitas :

    monitor jumlah, ritme dan usaha untuk bernafas. Catat pergerakan dada, lihat kesimetrisan, penggunaan

    otot bantu nafas dan reaksi otot supraklavikula dan

    interkosta Monitor bunyi nafas Catat jenis batuk Auskultasi bunyi paru

    Pemasangan WSD untuk mengurangi akumulasi udara di

    kavum pleura

  • istirahat Tidak gelisah saat beristirahat Tidak terjadi sianosis Tidak somnolence

    Tidak mengalami kerusakan

    kognitifGangguan rasa nyaman b.d nyeri a; Tingkat kenyamanan

    Indikator

    Nyeri berkurang Kecemasan berkurang Stres berkurang Ketakutan berkurangb; Kontrol nyeri

    Indikator :

    Menyarankan penngunaan

    analgesik Memantau gejala nyeri dari

    waktu ke waktu Menjelaskan faktor faktor

    penyebab nyeri Mengunakan langkah-

    a; Manajemen nyeriAktifitas :

    Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

    termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,

    kualitas, dan factor presipitasi Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan Kaji kebiasaan yang mempengaruhi respion nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan

    tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Tanyakan pada pasien apa saja hal yang memberatkan

    rasanya nyeri Tanyakan pada pasien teknik apa saja yang dapat

    mngurangi rasa nyeri yang di rasakan Ajarkan pasien untuk bernafas releks dan

  • langkah pencegahan Menggunakan bantuan non

    analgesik seperti yang d

    rekomendasikan Melaporkan perubahan dalam

    perubahan gejala nyeri

    menggunakan bernafas lewat bibir.

    Intoleransi aktivitas b/d isolasi

    respiratory

    Energy conservation Self Care : ADLs

    Kriteria Hasil :

    v Berpartisipasi dalam

    aktivitas fisik tanpa disertai

    peningkatan tekanan darah,

    nadi dan RR v Mampu melakukan

    aktivitas sehari hari

    (ADLs) secara mandiri

    1; Activity Therapy Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik

    dalammerencanakan progran terapi yang tepat. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang

    mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai

    dengan kemampuan fisik, psikologi dan social Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan

    sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang

    diinginkan Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas

    seperti kursi roda, krek Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu

  • luang Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi

    kekurangan dalam beraktivitas Sediakan penguatan positif bagi yang aktif

    beraktivitas Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan

    penguatan Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

    2; Energy Management Observasi adanya pembatasan klien dalam

    melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan

    terhadap keterbatasan Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

    emosi secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat

    pasien

  • Hipertermi kemungkinanberhubungan dengan prosesinfeksi penyakit

    krikriteria hasil :a. Suhu tubuh pasienturun dan bertahan dalambatas normal 35,60-37,40Cb. Badan pasien terabahangatc. TTV dalam batas normal

    Pengendalian Infeksi

    Mengalokasikan kaki persegi sesuai per pasien , seperti

    yang ditunjukkan oleh Pusat Pengendalian dan

    Pencegahan Penyakit ( CDC ) pedoman

    Bersihkan lingkungan tepat setelah setiap kali digunakan

    pasien

    Ubah peralatan perawatan pasien , per protokol lembaga

    Isolasi orang yang terkena penyakit menular

    Place pada kewaspadaan isolasi yang ditunjuk , sesuai

    Menjaga teknik isolasi , sesuai

    Batasi jumlah pengunjung , yang sesuai

    Ajarkan peningkatan cuci tangan untuk petugas

    kesehatan

    Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat

    memasuki dan meninggalkan ruangan pasien

    Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci tangan ,

    sesuai

    Cuci tangan sebelum dan sesudah setiap kegiatan

    perawatan pasien

  • Institute kewaspadaan universal

    Pakailah sarung tangan sebagaimana diamanatkan oleh

    kebijakan pencegahan yang universal

    pakaian Wear scrub atau gaun saat menangani bahan

    infeksius

    Pakailah sarung tangan steril , sesuai

    Gosok kulit pasien dengan agen antibakteri , yang sesuai

    Cukur dan persiapan daerah, seperti yang ditunjukkan

    dalam persiapan untuk prosedur invasif dan / atau

    pembedahan

    Menjaga lingkungan aseptik yang optimal selama

    bebside penyisipan garis tengah

    Menjaga lingkungan aseptik yang optimal saat

    mengganti TPN tubing dan bothles

    DAFTAR PUSTAKA

  • Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi : Pemeriksaan & Manajemen Edisi 2. Jakarta : EGC

    Herdman, T. Heather. 2012. NANDA Internasional Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC