Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

44
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM DISUSUN OLEH : Kelompok 8 Krismen Peros Demromj Riry (08180100032) Nurul Sudiarto (08180100122) Tiyan Maretiyan (08180100025) Achmad Qomari (08180100048) Sarwi Astuti Prapto Rosita (08180100019) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2019

description

Di susun oleh STIKIM

Transcript of Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM

DISUSUN OLEH :

Kelompok 8

Krismen Peros Demromj Riry (08180100032)

Nurul Sudiarto (08180100122)

Tiyan Maretiyan (08180100025)

Achmad Qomari (08180100048)

Sarwi Astuti Prapto Rosita (08180100019)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

2019

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-

Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Diabetes Miletus” dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka

maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai

dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari

berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus

kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan

baik pada teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan dapat diterapkam dalam, menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan

dengan judul makalah ini.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

ii

DAFTAR ISI

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DM .......................1

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................1

C. TUJUAN ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. Definisi .................................................................................................................3

B. Etiologi .................................................................................................................3

D. Manifestasi ...........................................................................................................3

E. Klasifikasi ............................................................................................................4

F. Penatalaksanaan ..................................................................................................4

G. Pemeriksaan Penunjang .......................................................................................4

H. Kompilkasi ...........................................................................................................5

I. Pengkajian ............................................................................................................6

J. Diagnosa ..............................................................................................................7

K. Perencanaan/Intervensi ........................................................................................8

BAB III TINJAUAN KASUS

…………………………………………………………………………………………

…………..

A. IDENTITAS

KLIEN…………………………………………………………………………

…………………………..12

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

iii

B.

PENGKAJIAN…………………………………………………

…………………………………………………………12

C. ANALISA

DATA……………………………………………………………………………

…………………………22

E. DIAGNOSA

KEPERAWATAN………………………………………………………………

…………………..24

F. DIAGNOSA

KEPERAWATAN………………………………………………………………

…………………..26

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................

Kesimpulan ...................................................................................................................29

saran..................................................................................................................................

.......29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................30

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan gangguan

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar

glukosa darah dan urin. Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit dengan angka

kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit

yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan

meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang berada di urutan

ke- 4 setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar

8,4 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di

tahun 2030(Internasional Diabetes Federation/IDF dan World Health

Organization/WHO). Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pendeita diabetes,

maka perlu adanya kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari

masyarakat untuk peduli terhadap masalah ini. Maka dari itu, tujuan penulisan

makalah ini akan memberikan pengetahuan tentang diabetes serta cara untuk

mengendalikannya, dengan harapan agar tingkat kematian penderita diabetes dapat

berkurang.

B. RUMUSAN MASALAH

a) Apa definisi DM ?

b) Bagaimana etiologi DM?

c) Apa manifestasi klinis dari DM ?

d) Apa klasifikasi dari DM?

e) Bagaimana pemeriksaan penunjang dari DM?

f) Bagaimana penatalaksanaan dari DM?

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

2

g) Bagiaman komplikasi dari DM

h) Bagaimana Asuhan Keperawatan dari DM

C. TUJUAN

a) Tujuan Umum

Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dan masyarakat

dengan masalah DM di Rt 3/Rw5 kelurahan susukan, dengan metode

ilmiah proses keperawatan.

b) Tujuan Khusus

- Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dan

masyarakat dengan masalah DM di Rt3/Rw5 kelurahan susukan.

- Mampu mendiskripsiskan rumusan diagnose keperawatan keluarag

dengan masalah DM di Rt 3/Rw 5 kelurahan susukan.

- Mampu mendiskripsiskan rencana keperawatan pada keluarag dan

masyarakat dengan masalah DM di RT3/Rw5 kelurahan sususkan.

- Mampu mendiskripsikan tindakan keperawatan pada keluarga dan

masyarakat masalah DM di Rt 3/ Rw 5 kelurahan sususkan.

D. Manfaat Penulis

a) Bagi penulis

Laporan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti untuk menambah

wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan asuhan

keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM.

b) Bagi Institusi

Hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber pembelajaran

di jurusan keperawatan pada kasus mengenai penerapan asuhan

keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah DM.

c) Bagi Mahasiswa

Hasil makalah dapat menjadi referensi dan rujukan dalam pembuatan

ataupun pengaplikasian asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat

dengan masalah DM

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan

hiperglikemia yang diakibatkan dari kurangnya sekresi insulin, gangguan

metabolisme insulin, atau keduanya (Smeltzer, 2010)

Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi tingginya kadar gula darah

tubuh akibat dari berkurangnya hormone insulin yang membutuhkan

pengobatan anti diabetes (Miller 2012)

B. Etiologi

Etiologi atau factor penyebab penyakit Diabetes Melitus bersifat heterogen,

akan tetapi dominan genetik atau keturunan biasanya menjanai peran utama

dalam mayoritas Diabetes Melitus (Riyadi, 2011).

Adapun faktor – factor lain sebagai kemungkinan etiologi penyakit

Diabetus Melitus antara lain :

a. Keturunan/genetic

b. Usia

c. Pola makan

d. Stress

e. Obesitas

f. Kurangnya aktifitas fisik/olah raga

g. Infeksi

C. Manifestasi

Manifestasi klinis pada tipe I yaitu IDDM antara lain :

1. cepat lapar

2. sering haus

3. cepat lelah

4. mengantuk

5. terjadi penurunan berat badan

6. pandangan kabur

7. gairah seks menurun

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

4

8. baal atau kesemutan di ekstremitas terutama kaki

9. luka sukar sembuh

10. sering BAK di malam hari.

D. Klasifikasi

Dokumen konsesus tahun 1997 oleh American Diabetes Association’s Expert

Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus ,

menjabarkan 4 kategori utama diabetes, yaitu: (Corwin, 2009)

a. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)/ Diabetes Melitus

tergantung insulin (DMTI)

Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-

sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan

oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol

kadar gula darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30

tahun.

b. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes

Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)

Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II.

Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin

(resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin.

Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar

glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan

insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol

hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari

30 tahun dan pada mereka yang obesitas.

c. DM tipe lain

Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma pankreatik), obat,

infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain, dan penyakit dengan

karakteristik gangguan endokrin.

d. Diabetes Kehamilan: Gestational Diabetes Mellitus (GDM)

Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap

diabetes.

E. Penatalaksanaan

Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan

aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi

komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes

adalah mencapai kadar glukosa darah normal.

Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes (FKUI, 2011) :

1. Diet

2. Latihan

3. Pemantauan

4. Terapi (jika diperlukan)

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

5

5. Pendidikan

Terapi komplementer

1. Bahan :

Daun salam 15 lembar

Empu temu lawak 5 lembar

Temu ireng 15 lembar

Kencur 15 lembar

Brotowali 15 lembar

Kapulaga 1 sendok makan

Cabe jawa 5 biji

Pala 1 biji

Jahe merah 1 biji

Cara meramu :

Semua jenis ramuan dicampur dan direbus, untuk kapulaga, jahe

merah, pala dan cabe digiling terlebih dahulu lalu direbus. Semua

diberi air 6 gelas direbus sampai jadi 1 gelas. Diminum pagi dan

malam sesudah makan.

2. Bahan

Brotowali

Sambiloto

Remujung

Legundi

Widoro laut

Kapulaga

Cara meramu :

Direbus secara bersamaan dengan air sebotol besar dan diminum 2x1

gelas perhari.

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk DM sebagai berikut (FKUI, 2011) :

1. Glukosa darah sewaktu

2. Kadar glukosa darah puasa

3. Tes toleransi glukosa

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali

pemeriksaan :

1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)

3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah

mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

6

G. Kompilkasi

Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat DM Tipe II, antara lain

(Stockslager L, Jaime & Liz Schaeffer, 2007) :

1. Hipoglikemia

Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes yang di

obati dengan insulin atau obat-obatan antidiabetik oral. Hal ini mungkin di

sebabkan oleh pemberian insulin yang berlebihan, asupan kalori yang tidak

adekuat, konsumsi alkohol, atau olahraga yang berlebihan. Gejala

hipoglikemi pada lansia dapat berkisar dari ringan sampai berat dan tidak

disadari sampai kondisinya mengancam jiwa.

2. Ketoasidosis diabetic

Kondisi yang ditandai dengan hiperglikemia berat, merupakan

kondisi yang mengancam jiwa. Ketoasidosis diabetik biasanya terjadi pada

lansia dengan diabetes Tipe 1, tetapi kadang kala dapat terjadi pada

individu yang menderita diabetes Tipe 2 yang mengalami stress fisik dan

emosional yang ekstrim.

3. Sindrom nonketotik hiperglikemi, hiperosmolar (Hyperosmolar

hyperglycemic syndrome, HHNS) atau koma hyperosmolar

Komplikasi metabolik akut yang paling umum terlihat pada pasien

yang menderita diabetes. Sebagai suatu kedaruratan medis, HHNS di tandai

dengan hiperglikemia berat(kadar glukosa darah di atas 800 mg/dl),

hiperosmolaritas (di atas 280 mOSm/L), dan dehidrasi berat akibat deuresis

osmotic. Tanda gejala mencakup kejang dan hemiparasis (yang sering kali

keliru diagnosis menjadi cidera serebrovaskular) dan kerusakan pada

tingkat kesadaran (biasanya koma atau hampir koma).

4. Neuropati perifer

Biasanya terjadi di tangan dan kaki serta dapat menyebabkan kebas

atau nyeri dan kemungkinan lesi kulit. Neuropati otonom juga

bermanifestasi dalam berbagai cara, yang mencakup gastroparesis

(keterlambatan pengosongan lambung yang menyebabkan perasaan mual

dan penuh setelah makan), diare noktural, impotensi, dan hipotensi

ortostatik.

5. Penyakit kardiovaskuler

Pasien lansia yang menderita diabetes memiliki insidens hipertensi

10 kali lipat dari yang di temukan pada lansia yang tidak menderita

diabetes. Hasil ini lebih meningkatkan resiko iskemik sementara dan

penyakit serebrovaskular, penyakit arteri koroner dan infark miokard,

aterosklerosis serebral, terjadinya retinopati dan neuropati progresif,

kerusakan kognitif, serta depresi sistem saraf pusat.

6. Infeksi kulit

Hiperglikemia merusak resistansi lansia terhadap infeksi karena

kandungan glukosa epidermis dan urine mendorong pertumbuhan bakteri.

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

7

Hal ini membuat lansia rentan terhadap infeksi kulit dan saluran kemih

serta vaginitis.

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

8

H. Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan

sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau

kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social

ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan ( Muhlisin 2012). Dalam tahap

pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan

data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat

dan prioritas masalah. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh

informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat

ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang

menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor

lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat

dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian

yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1. Data Inti / Community Core

a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui

wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi

dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum

mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan

komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau

urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan

komunitas dan pola perubahan komunitas.

b. Data Demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status

perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan,

pekerjaan, agama dan komposisi keluarga. Sumber informasi data

dapat diperoleh dari catatan pemerintah.

c. Vital Statistik

Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR,

penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

Angka kematian dilihat berdasarkan umur serta penyebab kematian.

Sumber informasi data dapat diperoleh dari dinas kesehatan dan

puskesmas.

d. Distribusi ras/Etnis

Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas.

Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintahan

e. Sistem nilai/value

Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Apakah terdapat

rumah ibadah? Apakah terlihat homogen?. Sumber informasi data

dapat diperoleh dari kontak personal serta observasi.

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

9

2. Data Subsistem

a. Data lingkungan fisik

Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan

metode: “windshield survey” yaitu survey dengan berjalan

mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen,

antara lain:

No Elemen Deskripsi

1 Perumahan Bangunan, luas, bahan, arsitek,

bersatu/berpindah

2 Lingkungan/daerah

Halaman samping, belakang

Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada

rumput, bersih/kotor, pribadi/umum

3 Lingkungan terbuka Sungai, got, jalan

4 Batas kebiasaan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan

5 Transportasi Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis,

alat transportasi

6 Pusat pelayanan Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan perawatan, tempat ibadah

7 Toko/warung Jenis, siapa pemilik

8 Pusat belanja Bagaimana mencapainya, jenis

9 Tempat ibadah Masjid, gereja

10 Bentuk Bangunan rumah, petak, asrama, pavilion

11 Jenis Bangunan permanen, semi permanen, non permanen

12 Atap Rumah genteng, seng, kayu, asbes

13 Dinding tembok, kayu, bamboo

14 Lantai semen, keramik, tanah

15 Ventilasi ± 15 – 20% dari luas lantai

16 Pencahayaan kurang, baik

17 Penerangan kurang, baik

18 Kebersihan kurang, baik

19

Pengaturan ruangan dan

perabot , kelengkapan alat

rumah

tangga

kurang, baik

b. Sanitasi

1) Penyediaan air bersih (MCK)

2) Penyediaan air minum

3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan

bagaimana jarak dengan sumber air

4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,

bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara

lainnya

6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan

7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry

c. Fasilitas

1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain

2) Pekarangan

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

10

3) Sarana olahraga

4) Taman, lapangan

5) Ruang pertemuan

6) Sarana hiburan

7) Sarana ibadah

d. Batas – batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur dan selatan

e. Kondisi geografis

f. Pelayanan kesehatan dan social

1) Pelayanan kesehatan

a) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader

b) Jumlah kunjungan

c) Sistem rujukan

d) Pelayanan kesehatan dan social (di dalam maupun di luar

komunitas)

e) Data yang dikumpulkan:

pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)

sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)

karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)

statistik; jumlah kunjungan

cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan

2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)

a) Lokasi

b) Kepemilikan

c) Kecukupan

d) Pelayanan Sosial

e) pelayanan dukungan konseling

f) pelayanan khusus/social worker

g) Data yang dikumpulkan:

pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja)

sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan)

karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport)

statistik; jumlah kunjungan

cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan

3) Ekonomi

a) Jenis pekerjaan

b) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan

c) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan

d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut

usia

e) Karakteristik pendapatan keluarga

Persentase pendapatan kelas bawah

Persentase keluarga mendapat bantuan social

Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita

f) Karakteristik pekerjaan

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

11

Status ketergantungan

Jumlah usia produktif/bekerja

Persen pengangguran

Persen bekerja

Persen pengangguaran terselubung

Jumlah kelompok khusus

Kategori yang bekerja

Manajer

Teknikal

Pelayan

Petani

Buruh g. Keamanan dan transportasi

1. Keamanan

System keamanan lingkungan

Penanggulangan kebakaran

Penanggulangan bencana

Penanggulangan polusi, udara dan air tanah 2. Transportasi

Kondisi jalan

Jenis transportasi yang dimiliki

Sarana transportasi yang ada

Politik dan pemerintahan

h. Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan

pemerintahan dalam pelayanan kesehatan.

1. Sistem pengorganisasian

2. Struktur organisasi

3. Kelompok organisasi dalam komunitas

4. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

5. Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst.

6. Kelompok Pelayanan masyarakat

PKK

Karang Taruna

Panti Wredha

LKMD

Posyandu, dll

i. Sistem komunikasi

1. Sarana umum komunikasi

2. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

3. Cara penyebaran informasi

Komponen Sumber

Formal :

- Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,

lingkup)

- Radio dan televisi (jumlah stasiun

komersial dan pendidikan, pendengar)

- Poster (kantor, jumlah telepon umum

dan pribadi)

Kantor koran

Kantor penerangan

Kantor pos dan

telekomunikasi

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

12

Informal :

Sumber : papan pengumuman, poster,

brosur

j. Pendidikan

1. Tingkat pendidikan komunitas

2. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)

3. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

4. Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

5. Jenis bahasa yang digunakan

6. Rekreasi

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

13

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Skenario Kasus

Di RT 3 RW 5 kelurahan Susukan terdapat penduduk yang menderita

diabetes melitus berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang

dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang. Dari jumlah penduduk yang

menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150 orang (50 %) usia dewasa

dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60

orang. Dari data tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25%

sebanyak 75 orang, NIDDM 35% sebanyak 105 orang, dan DM dengan

gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional sebanyak 30 orang

(10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita

DM yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya.

Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan

yang meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa

keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan

melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah

tersebut.

3.2 Pengkajian

Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data

inti dan data sub sistem.

3.2.1 Data Inti Komunitas

1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

a. Lokasi :

Propinsi daerah tingkat 1 : DKI Jakarta

Kabupaten/ kotamadya : Jakarta Timur

Kecamatan : Susukan

Kelurahan : Ciracas

RW : 05

RT : 03

Luas wilayah : 5.220 m2

Batas wilayah/wilayah

- Utara : Jalan raya

- Selatan : RT 06 /RW 04

- Barat : RT 07

- Timur : RT 18/ RW 03

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

14

Keadaan tanah menurut pemanfaatannya

Pemukiman : 4550 m2

2. Data demografi

a. Jumlah penderita hipertensi : 250 orang

b. Jumlah penderita TB Paru : 65 orang

c. Jumlah penderita asma : 20 orang

d. Jumlah penderita DM : 300 orang

Berdasarkan jenis kelamin

- Laki-laki : 120 orang (45 %)

- Perempuan : 180 orang (55 %)

Berdasarkan kelompok penderita DM

- Anak-anak : -

- Remaja : -

- Dewasa : 150 orang (50 %)

- Lansia : 90 orang (30 %)

40%

10% 3%

47%

Kasus Penyakit

Hipertensi

TB Paru

Asma

DM

45%

55%

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

0% 0%

36%

21%

43%

Kelompok Usia

Anak-Anak

Remaja

Dewasa

Lansia

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

15

- Ibu hamil : 60 orang (20%)

- Jumlah penderita DM gangren : 90 orang

Berdasarkan agama

- Islam : 210 orang (80%)

- Kristen : 30 orang (10%)

- Hindu : 15 orang (5%)

- Budha : 15 orang (5%)

- Katolik : 30 orang (10%)

Berdasarakan suku bangsa

- Jawa : 210 orang (70%)

- Madura : 75 orang (25%)

- Sunda : 9 orang (3%)

- WNI keturunan : 6 orang (2%)

Status perkawinan

61%

8%

4%

4% 23%

Agama Islam

Kristen

Hindu

Budha

Katolik

70%

25%

3% 2%

Suku Bangsa Jawa

Madura

Sunda

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

16

- Kawin : 195 orang (65%)

- Tidak kawin : 60 orang (20%)

- Duda : 30 orang (10%)

- Janda : 15 orang (5%)

3.2.2 Data sub sistem

1. Data lingkungan fisik

a. Sumber air dan air minum

Penyediaan Air bersih

- PAM : 180 orang (60%)

- Sumur : 120 orang (40%)

- Sungai : -

Penyediaan air minum

65% 20%

10% 5%

Status Perkawinan

Kawin

Tidak Kawin

Duda

Janda

60%

40%

0%

Air Bersih

PAM

Sumur

Sungai

50%

30%

0% 20%

Air Minum PAM

Sumur

Sungai

Lain-lain/Mineral

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

17

- PAM : 150 orang (50%)

- Sumur : 90 orang (30%)

- Sungai : -

- Lain-lain/air mineral : 60 orang (20%)

Pengolahan air minum

- Selalu dimasak : 300 orang (100%)

- Air mentah : -

b. Saluran pembuangan air/sampah

Kebiasaan membuang sampah

- Diangkut petugas : 30%

- Dibuang sembarangan : 70%

Pembuangan air limbah

- Got/parit : 100%

- Sungai : -

Keadaan pembuangan air limbah

Pengolahan Air Minum

Air masak

Air Mentah

Diangkut; 30%

Dibuang; 60%

Sungai; 0%

Got/Parit; 100%

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

18

- Baik/lancar : 25%

- Kotor : 75%

c. Jamban

Kepemilikan jamban

- Memiliki jamban : 80%

- Tidak memiliki jamban : 20%

Macam jamban yang dimiliki

- Septitank : 75%

- Disungai : 25%

Keadaan jamban

Baik/Lancar; 25%

Kotor; 75%

Jamban; 80%

Tidak Jamban;

20%

Sales

Septitank

Disungai

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

19

- Bersih : 45%

- Kotor : 55%

d. Keadaan rumah

Tipe rumah

- Tipe A/permanen : 210 orang (70%)

- Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)

- Tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)

Status rumah

- Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)

- Kontrak : 120 orang (40%)

Lantai rumah

Bersih; 45%

Kotor; 55%

Tipe A; 70%

Tipe B; 25%

Tipe C; 5%

Sales

Rumah

Kontrak

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

20

- Tanah : 30 orang (10%)

- Papan : 90 orang (30%)

- Tegel/keramik : 180 orang (60%)

Ventilasi

- Ada : 240 orang (80%)

- Tidak ada : 60 orang (20%)

Luas kamar tidur

- Memenuhi syarat : 180 orang (60%)

- Tidak memenuhi syarat : 120 orang (40%)

Penerangan rumah oleh matahari

Tanah; 10%

Papan; 30%

Tegel/Keramik; 60%

Ada; 8,2

Tidak Ada; 3,2

Memenuhi Syarat;

60%

Tidak Memenuhi Syarat;

40%

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

21

- Baik : 120 orang (40%)

- Cukup : 150 orang (50%)

- Kurang : 30 orang (10%)

e. Halaman rumah

Kepemilikan pekarangan

- Memiliki : 240 orang (80%)

- Tidak memiliki : 60 orang (20%)

Pemanfaatan pekarangan

- Ya : 270 orang (90%)

- Tidak : 30 orang (10%)

2. Fasilitas umum dan kesehatan

a. Fasilitas umum

Sarana kegiatan kelompok

- Karang taruna : 1 kelompok

Baik; 40%

Cukup; 50%

Kurang; 10%

Memiliki; 80%

Tidak Memiliki;

20%

Ya; 90%

Tidak; 10%

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

22

- Pengajian : 2 kelompok

- Ceramah agama : 1 kelompok

- PKK : 1 kali per bulan

Tempat perkumpulan umum

- Balai desa : ada (1 buah)

- Dukuh : ada (1 buah)

- RW : ada (1 buah)

- RT : ada (1 buah)

- Masjid/Mushola : ada (2 buah)

b. Fasilitas kesehatan

Pemanfaatan fasilitas kesehatan

- Puskesmas : 150 orang (50%)

- Rumah sakit : 50 orang (16,6%)

- Para dokter swasta : 25 orang (8,3%)

- Praktek kesehatan lain : 75 orang (25%)

Kebiasaan check up kesehatan

- Rutin tiap bulan : 90 orang (30%)

- Jarang : 210 orang (70%)

c. Ekonomi

Puskesmas; 50%

Rumah Sakit;

16,60%

Para Dokter Swasta; 8,30%

Praktes Kes Lain;

25%

Rutin; 30%

Jarang; 70%

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

23

Karekteristik pekerjaan

- PNS/ABRI : 60 orang (20%)

- Pegawai swasta : 60 orang (20%)

- Wiraswasta : 30 orang (10%)

- Buruh tani/pabrik : 150 orang (50%)

Penghasilan rata-rata perbulan

- < dari UMR : 150 orang (50%)

- UMR – 1.000.000,00 : 90 orang (30%)

- > dari UMR : 60 orang (20%)

Pengeluaran rata-rata perbulan

- < dari UMR : 165 orang (55%)

- UMR – 1.000.000,00 : 105 orang (35%)

PNS/ABRI; 20%

Swasta; 20%

Wiraswasta; 10%

Buruh tani/Pabr

ik; 50%

< dari UMR; 50% UMR;

30%

> dari UMR; 20%

< dari UMR; 55%

UMR ; 35%

> dari UMR ;

10%

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

24

- > dari UMR : 30 orang (10%)

Kepemilikan usaha

- Toko : 30 orang (10%)

- Warung makanan : 15 orang (5%)

- UKM : 9 orang (3%)

- Tidak punya : 246 orang (82%)

2. Keamanan dan transportasi

a. Keamanan

Diet makan

- Kebiasaan makan makanan manis : 70% (210 org)

- Kebiasaan makan makanan berlemak : 20% (60 org)

- Lain-lain : 10% (30 org)

Kepatuhan terhadap diet

Toko ; 10%

Warung Makanan

; 5%

UKM; 3%

Tidak Punya;

82%

Makanan Manis;

70%

Makanan Berlemak;

20%

Lain-lain; 10%

Page 29: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

25

- Patuh : 25% (75 org)

- Kadang-kadang : 30% (90 org)

- Tidak patuh : 45% (135 org)

Kebiasaan berolah raga

- Sering : 15% (45 org)

- Kadang-kadang : 40% (120 org)

- Tidak pernah : 45% (135 org)

Kebiasaan sehari-hari

Memakai alas kaki

- Setiap saat : 60% (180 org)

- Saat di luar rumah : 30% (90 org)

Patuh; 25%

Kadang Kdang;

30%

3rd Qtr; 40%

Sering; 15%

Kadang-kadang;

40%

Tidak Pernah;

45%

Setiap Saat; 60%

Saat di luar; 30%

Jarang Pakai; 10%

Page 30: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

26

- Jarang memakai : 10% (30 org)

Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur

- Sering : 10% (30 org)

- Kadang-kadang : 15% (40 org)

- Tidak pernah : 75% (230 org)

b. Transportasi

Fasilitas transportasi : Jalan raya, angkutan umum,

ambulan

Alat transportasi yang dimiliki

- Sepeda : 90 orang (30%)

- Motor : 120 orang (40%)

- Mobil : 6 orang (2%)

- Lain-lain/ becak : 84 orang (28%)

Penggunaan sarana transportasi oleh masyarakat

Sering; 10%

Kadang; 15%

Tidak Pernah;

75%

Sepeda; 30%

Motor; 40%

Mobil; 6%

Lain-Lain; 28%

Page 31: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

27

- Angkutan umum : 165 orang (55%)

- Kendaraan pribadi : 135 orang (45%)

3. Politik dan pemerintahan

a. Struktur organisasi : ada

Terdapat kepala desa dan perangkatnya

Ada organisasi karang taruna

b. Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna,

panti, posyandu)

c. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan ada yaitu

puskesmas

d. Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit DM belum ada

e. Peran serta partai dalam pelayanan kesehatan belum ada

4. Sistem komunikasi

a. Fasilitas komunikasi yang ada\

Radio : 225 orang (75 %)

TV : 165 orang (55 %)

Telepon/handphone : 120 orang (40 %)

Majalah/koran : 135 orang (45%)

Angkutan Umum;

55%

Angkutan Pribadi;

45%

TV; 70%

Radio; 55%

Telepon; 40%

Majalah; 45%

Page 32: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

28

b. Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok DM

Poster tentang diit DM : ada

Pamflet tentang penanganan DM : ada

Leaflet tentang penanganan DM : ada

c. Kegiatan yang menunjang kegiatan DM

Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas

kesehatan dari Puskesmas : ada tapi jarang

5. Pendidikan

Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal

SD : 135 orang (45%)

SLTP : 90 orang (30%)

SLTA : 60 orang (20%)

Perguruan tinggi : 15 orang (5%)

6. Rekreasi

Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan

alun – alun.

Ada program setahun sekali diadakan program wisata

bersama kader kesehatan RT 05 RW 03 Kelurahan Margo

Rukun.

3.3 Analisa Data

No Pengelompokan Data Etiologi Masalah

1 Ds :

Dari hasil wawancara di dapat

tingkat pendidikan ada 50%

warga yang tidak patuh

menjalankan diit

Pengetahuan

yang kurang

Ketidakpatuhan

terhadap diit Di RT

3 RW 5 kelurahan

Susukan

SD; 8,2 SLTP; 3,2

SMA; 1,4

Perguruan tinggi; 1,2

Page 33: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

29

Do :

- Data menyebutkan bahwa

tingkat pendidikan SD

sebanyak 135 orang (45%)

- Penyuluhan kader dari

masyarakat dan petugas

kesehatan dari puskesmas

jarang ada

- Kebiasaan masyarakat makan

makanan yang manis sebanyak

210 orang (70%)

2 Ds:

Dari hasil wawancara didapat

ketidak patuhan masyarakat

untuk melaksanakan check up

kesehatan sebanyak 219 orang

(70%)

Do:

- Sebanyak 210 orang jarang

check up/bulan

- Lulusan SD sebanyak 135

orang

- Lulusan SLTP sebanyak 90

orang

- Penghasilan < UMR sebanyak

150 orang

- Penghasilan UMR-1.000.000

sebanyak 90 orang

- Penghasilan > UMR 60 orang

Faktor

penghasilan

yang rendah

Ketidakpatuhan

masyarakat /

penderita DM

melaksanakan check

up kesehatan Di RT

3 RW 5 kelurahan

Susukan

3 Ds:

Dari hasil wawancara didapat

jumlah penderita DM 300 orang

Do:

- Jumlah penderita DM dengan

ganggren sebanyak 30% (90

orang)

- Distribusi penderita DM

berdasarkan tingkat

pendidikan formal,

Kurangnya

pengetahuan

penderita DM

tentang

pencegahan

terjadinya luka

ganggren

Resiko peningkatan

penderita ganggren

Di RT 3 RW 5

kelurahan Margo

Rukun

Page 34: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

30

SD : 45% (135 orang)

SLTP : 30% (90 orang)

SLTA : 20% (60 orang)

PT : 5%(15 orang)

Sebanyak 210 orang (70%)

penderita DM tidak check up

secara rutin

Kebiasaan sehari hari

penderita DM yang setiap saat

memakai alas kaki sebanyak

45 orang (15%),saat dilauar

rumah 75 orang (25%) dan

jarang memakai 180 orang

(60%)

Page 35: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

1

3.4 Prioritas Masalah

No. MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS

1 Ketidak patuhan terhadap diit

pencegahan DM di Rt 5 Rw 3

kelurahan susukan berhubungan

dengan pengetahuan yang kurang

4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 2 36 3

2 Ketidak patuhan keluarga dan

masyarakat/penderita DM

melakasanakan check up

kesehatan di Rt 5/ Rw 3 kelurahan

susukan berhubungan dengan

faktor penghasilan yang rendah

4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 39 1

3 Resiko peningkatan penderita

ganggeren di Rt 5/ Rw 3

kelurahan susukan dengan

kurangnya pengetahuan penderita

DM tentang senam kaki DM dan

pencegahan terjadinya luka

ganggeren

4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 3 38 2

Keterangan pembobotan :

1. Sangat rendah a. Resiko terjadi e. Mungkin diatasi i. Dana

2. Rendah b. Resiko parah f. Sesuai dengan pemerintah j.Fas kes

3. Cukup c. Potensial untuk pendidikan kesehatan g. Tempat k. Sumber daya

4. Tinggi d. Minat masyarakat h. Waktu

5. Sangat tinggi

Page 36: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

1

3.5 Diagnosa Keperawatan

1. Ketidak patuhan terhadap diit di RT 5 RW 3 kelurahan Susukan

berhubungan dengan Pengetahuan yang kurang ditandai dengan :

Ds :

Dari hasil wawancara di dapat tingkat pendidikan ada 50% warga yang

tidak patuh menjalankan diit

Do :

Data menyebutkan bahwa tingkat pendidikan SD sebanyak 135

orang (45%)

Penyuluhan kader dari masyarakat dan petugas kesehatan dari

puskesmas jarang ada

Kebiasaan masyarakat makan makanan yang manis sebanyak 210

orang (70%)

2. Ketidak patuhan masyarakat/penderita DM melaksanakan check up

kesehatan di RT 5 RW 3 kelurahan Susukan berhubungan

dengan faktor penghasilan yang rendah ditandai dengan:

Ds:

Dari hasil wawancara didapat ketidak patuhan masyarakat untuk

melaksanakan check up kesehatan sebanyak 219 orang (70%)

Do:

Sebanyak 210 orang jarang check up/bulan

Lulusan SD sebanyak 135 orang

Lulusan SLTP sebanyak 90 orang

Penghasilan < UMR sebanyak 150 orang

Penghasilan UMR-1.000.000 sebanyak 90 orang

Penghasilan > UMR 60 orang

3. Resiko peningkatan penderita ganggren di RT 5 RW 3 kelurahan

Susukan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan penderita DM

tentang pencegahan terjadinya luka ganggren di tandai dengan:

Ds:

Dari hasil wawancara didapat jumlah penderita DM 300 orang

Do:

Jumlah penderita DM dengan ganggren sebanyak 30% (90 orang)

Distribusi penderita DM berdasarkan tingkat pendidikan formal :

SD : 45% (135 orang)

SLTP : 30% (90 orang)

SLTA : 20% (60 orang)

Page 37: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

2

Perguruan tinggi : 5%(15 orang)

Sebanyak 210 orang (70%) penderita DM tidak check up secara

rutin

Kebiasaan sehari hari penderita DM yang setiap saat memakai alas

kaki sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar rumah 75 orang (25%)

dan jarang memakai 180 orang (60%)

Page 38: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

3

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

N

o

Dx. Kep

Kom

Tujuan

Umum

Tujuan

Khusus

Strategi

Intervensi

Rencana

Kegiatan

Evaluasi Sum

ber Tempat PJ

Kriteria Standar

1 Ketidak patuhan

terhadap diet

pencegahan DM

di RT 5 RW 3

kelurahan

Susukan

berhubungan

dengan Pengeta

huan yang

kurang

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawata

n komunitas

patuhan

terhadap

diet DM di

RT 5 RW 3

kelurahan

Susukan

Setelah dilakukan

tindakan

Keperawatan

komunitas

Patuh terhadap

diet DM

Pemberdayaan

keluarga dan

masyarakat

dan tentang

diet DM

Pendidikan

kesehatan

kepada

keluarga dan

masyarakat.

Gotong

royong

Pendidi

kan

kesehat

an

tentang

- Pence

gahan

DM

patuhnya

terhadap diet

di RT 5 RW 3

kelurahan

Susukan

100 %

Masyarakat

RT 5 RW 3

Susukan

mengerti

tentang

- Pencegahan

DM

Keluarag

dan

masyarakat

patuh

terhadap

diet

Masyarakat

RT 5 RW 3

kelurahan

susukan

mengerti

tentang

- Pencegah

an DM

Mah

asis

wa

,kelu

arga

dan

mas

yara

kat

Wilaya

h RT 5

RW 3

Kelura

han

Susuka

n

Bap

ak

RT

5

Dan

Ita

Page 39: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

4

N

o

Dx. Kep

Kom

Tujuan

Umum

Tujuan

Khusus

Strategi

Intervensi

Rencana

Kegiatan

Evaluasi Sumber Tempat PJ

Kriteria Standar

2 Ketidak patuhan

keluarga dan

masyarakat/

Penderita DM

melaksanakan

check up

kesehatan di RT 5

RW 3 kelurahan

Susukan

berhubungan

dengan faktor

penghasilan yang

rendah

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawata

n komunitas

patuh dalam

melaksanak

an medical

check up di

RT 5 RW 3

kelurahan

Susukan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawata

n

komunitas

Patuh

terhadap

medical

check up

Pemberday

aan

keluarga

dan

masyarakat

tentang

pentingnya

medical

ceck up

Pendidikan

kesehatan

kepada

keluarga

dan

masyarakat

Pendidika

n

kesehatan

tentang

- Pengertia

n DM

- Tanda

gejala

DM

- Penyebab

DM

- Pencegah

an DM

patuhnya

terhadap

medical check

up di RT 5 RW

3 kelurahan

Susukan

Keluarga dan

masyarakat RT

5 RW 3

Susukan

mengerti

tentang

- Pengertian

DM

- Tanda gejala

DM

- Penyebab DM

- Pencegahan

DM

Keluarga

dan

masyarak

at RT 5

RW 3

kelurahan

susukan

mengerti

tentang

- Penting

nya

medical

check

up

Mahasi

swa,

keluarg

a dan

masyar

akat

Wilayah

RT 5

RW 3

Kelurah

an

Susukan

Bap

ak

RT

5

Dan

Ita

Page 40: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

5

N

o

Dx. Kep

Kom

Tujuan

Umum

Tujuan

Khusus

Strategi

Intervensi

Rencana

Kegiatan

Evaluasi Sumber Tempat PJ

Kriteria Standar

3 Resiko

peningkatan

penderita

ganggren di RT 5

RW 3 kelurahan

Susukan

berhubungan

dengan Kurangny

a pengetahuan

penderita DM

tentang senam

kaki DM dan

pencegahan

terjadinya luka

ganggren

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawata

n komunitas

menurunnya

penderita

gangrene di

RT 5 RW 3

kelurahan

Susukan

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawata

n

komunitas

Penuruna

n

penderita

ganggren

Pemberday

aan

masyarakat

tentang

petingnya

perawatan

luka dan

senam kaki

DM

Pendidikan

kesehatan

kepada

keluarga

dan

masyarakat

Pendidika

n

kesehatan

tentang

P

Pendidika

n

kesehatan

tentang

- Pengertia

n DM

- Tanda

gejala

DM

- Penyebab

DM

- Pencegah

Penurunan

angka

penderita

ganggren

di RT 5

RW 3

kelurahan

Susukan

Masyaraka

t RT 5 RW

3 Susukan

mengerti

tentang

- Pengerti

an DM

- Tanda

Masyaraka

t RT 5 RW

3

kelurahan

susukan

mengerti

tentang

- Pengerti

an DM

- Tanda

gejala

DM

- Penyeba

b DM

- Pencega

han DM

- Perawata

n luka

Mahasiswa

keluarga

dan

masyarakat

Wilayah

RT 5

RW 3

Kelurah

an

Susukan

Bapa

k RT

5

Dan

Ita

Page 41: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

6

an DM

- Perawata

n luka

DM

- Senam

kaki DM

gejala

DM

- Penyeba

b DM

- Pencega

han DM

- Perawata

n luka

DM

- Senam

Kaki

DM

DM

- Senam

kaki DM

Page 42: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

DOKUMENTASI IMPLENTASI DAN EVALUASI

NO

HARI,

TANGGAL,

JAM

IMPLEMENTASI

PARAF

PERAWA

T

EVALUASI

1

Sabtu ,

5 Juli 2019

10.00 WIB

Penyuluhan

kesehatan DM

S :

Masyarakat mengatakan

masih paham tentang

pengertian, penyebab,

penularan, tanda dan

gejala, serta pencegahan

DM.

O :

Masyarakat terlihat antusias

mengikuti penyuluhan

tentang DM

Masyarakat dapat

mengetahui tentang

pengertian, penyebab,

penularan, tanda dan

gejala, serta pencegahan

DM

A : Kurangnya pengetahuan

tentang DM teratasi sebagian

P :Lakukan pemantauan tentang

pengetahuan masyarakat

kelurahan susukan RT 5 RW 3

Page 43: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Mampu mendeskripsikam hasil Asuhan keperawatan keluarga dan

masyarkat dengan masalah DM di Rt 3/ Rw 5 kelurahan susukan, merupakan salah

satu bentuk dari asuhan keperawatan dengan metode ilmiah proses keperawatan ,

yang bersifat komprehensif karena yang dikaji adalah semua anggota keluarga dan

masyarakat . DM ini bisa menjadi penyakit bawaan yang ada pada keluarga dan

masyarakat tersebut. Jadi paa bila ada pada keluarga riwayat keluarga ini,keluarga

harus merawatnya dengan baik seperti melakukan pengontrolan kesehatan di rumah

sakit/puskesmas agar penyakit ini bisa di sembuhkan.

Saran

Oleh karena itu, kami tim penulis memberikan beberapa saran :

a. Makalah ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti untuk menambah wawasan,

pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkam asuhan keperawatan

keluarga dan masyarakat dengan masalah DM

b. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan dan sumber pembelajaran dijurusan

keperawatan pada kasus mengenai penerapan asuhan keperawatan keluarga

dan masyarakat dengan masalah DM

c. Makalah ini dapat menajdi referensi dan rujukan dalam pembuatan ataupun

pengaplikasian asuhan keperawatan keluarga dan masyarakat dengan masalah

DM.

d. Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam

memberikan dan mengembangkan pelayanan terhadap penerapan asuhan

keperawatan keluarga dan masyarkat dengan DM.

Page 44: Asuhan Keperawatan Pada Pasien DM STIKIM

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Terpadu, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner

& Suddarth (Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.

Herdman, T. Heather. (2012). NANDA International Nursing

Diagnoses: Definitions & Classification 2012-2014. UK: Wiley‐

Blacwell, A John Wiley & Sons Ltd

WHO. (2013). Diabetes. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

Allender,J. A. , Rector, C., & Warner, K.D. (2010). Community health nursing :

promoting and protecting the public’s health. Lippincott: Williams & Wilkins

Almatsier, S.

Santoso, siti supardiah. 2003.The Traditional medicion of traditional healers for

diabetes milletus treatment. jakarta