SGD 2 Asuhan Keperawatan Anak Dengan Gangguan Endokrin (DM Tipe 1)
Asuhan Keperawatan PASIEN DENGAN DM
-
Upload
ika-ayu-lestari -
Category
Documents
-
view
198 -
download
3
description
Transcript of Asuhan Keperawatan PASIEN DENGAN DM
ASUHAN KEPERAWATANSTASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Di Ruang Mawar RSUD Prof.dr.Margono Soekarjo PurwokertoPada Ny.S dengan Diabetes Melitus
Disusun Oleh :
Novita JennyIka Ayu Lestari
OrizaeliaOktriani
Ratih IndriFajar Sidik
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS
Tahun 2012-2013
1
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 15 November 2012
Tanggal pengkajian : 19 November 2012
Jam : 10.45 WIB
Sumber data : pasien, keluarga pasien, status rekam medic, perawat
1. Identitas
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 44 tahun
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : ibu rumah tangga
f. Alamat : Tambaksari, Rt 02/Rw 03 Kuwarasan
g. No. RM : 78408
h. Diagnosa medis : Diabetes mellitus, hiperglikemi
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh mual
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dari IGD dengan keluhan pusing, muntah, mual, lemas pada tanggal
15 November 2012 ke ruang Mawar. Kondisi pasien lemah, sehingga keluarga
langsung membawa pasien ke rumah sakit.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah di rawat di rumah sakit selama 5 hari dengan penyakit
yang sama diabetes mellitus. Karena tidak ada perkembangan, keluarga meminta
pasien untuk dibawa pulang kemudian di rawat di rumah. Namun, selama
perawatan di rumah kondisi pasien drop kemudian dibawa ke rumah sakit
margono. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi, alergi, jantung dan asma.
d. Riwayat penyakit keluarga
2
Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi,
diabetes mellitus, jantung, asma, dsb.
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan bila salah satu anggota keluarganya sakit, di
bawa ke puskesmas atau rumah sakit.
b. Nutrisi metabolic
Sebelum di rawat : pasien mengatakan suka minum teh atau sirup yang manis-
manis. Sedangkan untuk makanan, pasien mengatakan suka makan sayur bayam
dan daun katuk, pasien tidak suka semangka. pasien mengatakan semenjak sakit,
ia menjadi kurang nafsu makan. Dalam sehari pasien makan 3x 1/2porsi nasi.
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi makanan.
Selama di rawat : pasien mengatakan saat makan ia merasa mual dan ingin
muntah, sehingga makanannya hanya habis 3 sdm. Namun pasien banyak minum.
Untuk pagi hari pasien minum 1gelas (300cc) jus melon, 1gelas (250cc) air putih.
Berat badan : 27 kg, tinggi badan : 148 cm.
Penghitungan BMI :
{(Tinggi badan dlm kg) – 100} – 10% atau 90% (TB-100) kg
maka :
90 % (148 – 100) = 43,2 kg
Berat Badan Ny.S : 27 kg, berarti : BB NyataBBideal
x 100 %
2743,2
x 100 % = 62,5 %
Interpretasi hasil :
BB ideal : 90%
BB kurang : < 90% BBI
BB lebih : > 10% BBI
Gemuk : > 20% BBI
Jadi, Ny.S mengalami kekurangan berat badan (kurus) < 90% BBI.
.
3
c. Eliminasi
Sebelum di rawat : pasien mengatakan selama di rumah BAB 1 kali, tidak keras,
tidak ada darah. Sedang untuk BAK, pasien mengatakan sering bolak balik ke
kamar mandi untuk BAK. Dalam 1 hari bisa >5kali.
Selama di rawat : di rumah sakit pasien terpasang kateter, produksi urin dalam 1
jam 1500cc. Sedangkan untuk BAB, pasien mengatakan baru BAB setelah di
rawat selama 4 hari. Konsistensi feses keras, kecil-kecil seperti peluru, tidak ada
darah.
d. Aktivitas
Dalam melakukan aktivitasnya, pasien dibantu oleh keluarga. Pasien juga
mengatakan bila duduk lama, ia merasa pusing.
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum X
Toileting X
Berpakaian X
Mobilitas di tempat tidur X
Berpindah X
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : di bantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : tergantung total
e. Pola persepsi kognitif
Pasien masih dapat melihat dengan baik, namun untuk membaca sedikit kabur,
pasien masih dapat mendengar dan bekomunikasi dengan orang lain walaupun
dengan volume suara kecil. Pasien juga masih mengingat namanya, umur, siapa
nama suami, berapa anaknya, dan sebagainya.
4
f. Pola istirahat dan tidur
Sebelum di rawat : pasien mengatakan tidurnya tidak terganggu, pasien tidur jam
9 malam, dan bangun jam 4.30 WIB.
Selama di rawat : pasien mengatakan sulit untuk tidur nyenyak. Selama 3 hari di
rawat, pasien mengatakan tidak bisa tidur. Hari ke 4 pasien baru bisa tidur, namun
belum nyenyak.
g. Pola konsep diri
Pasien mengatakan sudah ikhlas menerima kondisi penyakitnya namun tetap
optimis bisa sembuh dari penyakitnya.
h. Pola hubungan peran
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan anak dan suaminya.
i. Pola reproduksi dan seksual
Pasien sudah menikah dan mempunyai anak 3. Pasien menggunakan KB : IUD
j. Pola pertahanan dan koping
Ketika ada masalah, pasien dan keluarga selalu membicarakan baik-baik, dan
dipecahkan bersama-sama. Dalam pengambilan keputusan dilakukan oleh suami
pasien, setelah ditemukan kesepakatan bersama.
k. Pola keyakinan dan nilai
Pasien menganut agama Islam. Sebelum dirawat, pasien mengatakan rajin
menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Namun setelah di rawat di rumah sakit dan
melihat kondisinya yang lemah, pasien hanya berdoa dan beristighfar saja.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg S : 36,5’C
RR : 24 x/menit N: 100x/menit
Head to toe
a. Kepala :
Rambut : hitam, agak bergelombang, kondisi rambut bersih.
Mata : konjungtiva anemis, mata bersih tidak ada kotoran.
5
Hidung : terpasang O2 kanul nasal 3L/menit
Mulut : terdapat sariawan, gigi berlubang > 3 gigi, bibir kering
Telinga : bersih, tidak keluar cairan
Leher : tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis
b. Dada : simetris, tidak ada bagian yang tertinggal ketika bernapas
Paru-paru Perkusi : suara sonor, Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung Perkusi : suara redup, Auskultasi : tidak ada bunyi gallop
atau mur-mur
c. Abdomen : Inspeksi : simetris, Perkusi : tidak ada suara
hipertimpani, Palpasi : tidak ada nyeri tekan, perut lembek,
Auskultasi : bising usus hiperaktif.
d. Genital : terpasang Dowler Cateter
e. Ekstremitas : terpasang infuse di tangan kanan, tidak ada edem
ekstremitas
f. Kulit : warna kuning langsat, turgor kulit baik (kembali < 2detik).
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah, urin lengkap dilakukan pada hari Kamis, 15 November 2012 jam
20.45 WIB. Dengan hasil :
Jenis Pemeriksaan Hasil
Urin lengkap
Warna Kuning
Kejernihan agak keruh
Bau Khas
Keton negatif
pH 6,5
Nitrit -
Protein 100
Glukosa 100
Bilirubin (-)
AGD
6
pH 7,45
PO2 126,3
PCO2 19,8
HCO3 14,1
Base Excess -8,0
O2 saturasi 98,2
Darah Lengkap
Hb 9,4
leukosit 27550
hematokrit 24
eritrosit 3,6
trombosit 649.000
MCV 65,3
MCH 25,9
MCHC 39,7
Basofil 0,0
Eosinofil 0,0
Batang 0,00
Limfosit 1,6
Monosit 2,8
Kimia Klinik
ureum 108,5
kreatinin 2,22
Natrium 122
Kalium 1,7
Glukosa sewaktu 540
Pemantauan Glukosa Darah
Tanggal 17 November 2012 320
Tanggal 18 November 2012 67
Tanggal 19 November 2012 349
Tanggal 20 November 2012 277
7
6. Terapi
Ceftriaksone 2x1 gr
Ranitidine 2x1 amp
Metronidazole 500mg
Cefotaxime 2x1gr
Antrain 2 amp
B. Analisa Data
No. Tanggal/jam DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 19 November
2012
Ds : pasien mengatakan mual, muntah,
tidak nafsu makan
Do :
Pasien terlihat lemas, muntah 1x,
konsistensi cair
Makan 3 sdm, TB : 148cm, BB : 27
kg (BB < 90% BBI = kurus)
Ketidakmampuan
menelan
makanan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
2 Ds : pasien mengatakan pusing kalau
duduk lama
Do : pasien terlihat lemas, aktivitas di
bantu oleh suami/anaknya
Kelemahan Intoleransi aktivitas
3 Ds : pasien mengatakan tidak bisa
tidur selama di rumah sakit, ketika
tidur terbangun terus.
Do : pasien tampak lemas, lesu, pasien
tidur ± 3jam, konjungtiva anemis
Kurang privasi Gangguan pola tidur
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Factor biologis, anoreksia
8
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang privasi
9
D. NCP
Tanggal No.Dx NOC NIC
19 -11-12 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, diharapkan
kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi, dengan criteria hasil :
Indikator Skala awal Skala
target
Masukan peroral meningkat 2 5
Porsi makan yang disediakan habis 2 5
Tidak terjadi penurunan berat badan 2 5
Kadar gula dalam batas normal 2 5
Intake zat makanan dan cairan 2 5
Berat badan 2 5
Keterangan :
1 : keluhan ekstrim 4 : keluhan ringan
2 : keluhan berat 5 : tidak ada keluhan
3 : keluhan sedang
1. Timbang berat badan awal dan akhir
2. Kaji status nutrisi dan kebiasaan
makan (makanan yang disukai dan
tidak disukai)
3. Catat adanya mual, muntahan
makanan yang belum sempat dicerna
4. Berikan makanan cair yang
mengandung zat makanan (nutrient)
dan elektrolit dengan segera jika
pasien sudah dapat mentoleransi
melalui oral
5. Kolaborasi pemeriksaan gula darah
6. Kolaborasi pemberian insulin
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
8. Libatkan keluarga dalam pemberian
makanan terhadap pasien
9. Motivasi pasien untuk makan sedikit
tapi sering
10. Libatkan keluarga dalam memotivasi
pasien untuk meningkatkan nutrisi
10
yang adekuat.
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, diharapkan
pasien
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan
pasien
11
E. Implementasi
Tanggal/jam No.dx IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
19 -11-12
10.45
11.30
1
2
3
1
2
Melakukan perkenalan kepada pasien
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan riwayat kesehatan pasien
Mengukur tanda-tanda vital
Menanyakan keluhan
Menanyakan makanan yang disukai dan tidak disukai pasien
Mengukur berat badan pasien
Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien
Ds : pasien mengatakan pusing, mual,
pengen muntah, sesak, tidak nafsu makan,
tetapi minum banyak. Pasien mengatakan
sudah 4 hari tidak bisa tidur nyenyak
Do :
Pasien terlihat lemas, lesu, pucat, makan
hanya 3 sdm, minum 1gelas (250cc) air
putih. Aktivitas pasien di bantu keluarga.
Terpasang O2 kanul nasal 3L/mnt.
Ds :
Pasien mengatakan pusing, merasa mual
ketika makan, suka sayur bayam dan daun
katuk, tidak suka semangka. Pasien
mengatakan jika di beri bubur, diusahakan
untuk makan.
Do:
TD :110/70mmHg, S : 36,5’C,
RR : 24x/menit, N : 100x/menit,
BB : 27 kg, TB : 148cm (BB<90% BBI →
12
12.00 1 Melakukan kolaborasi pemberian insulin
Memonitor gula darah sewaktu
kurus)
Pasien bisa miring kanan kiri, namun untuk
duduk masih dibantu
Do : suntik insulin 1unit IM, GDS :
349mg/dL
S : pasien mengatakan mual, pusing, tidak
nafsu makan, kurang tidur
O : pasien makan 3sdm, minum 250cc,
TD :110/70mmHg, S : 36,5’C,
RR : 24x/menit, N : 100x/menit,
BB : 27 kg, TB : 148cm (BB<90% BBI
→ kurus)
Injeksi insulin 1 unit/IM
Aktivitas pasien dibantu keluarga.
A : masalah nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh, gangguan pola tidur, intoleransi
aktivitas.
P : lanjutkan intervensi nutrisi :
memotivasi pasien untuk makan sedikit tapi
13
sering, mengontrol keadaan ruangan,
memotivasi pasien untuk mobilisasi di
tempat tidur.
20-11-12
09.00
11.00
1
2
3
1
Kolaborasi memberikan terapi injeksi
Menanyakan keluhan saat ini
Memonitor tanda-tanda vital
Mengkaji asupan makanan dan minuman pasien
Mencatat keluaran urin
Ds :
pasien mengatakan masih lemas, masih
mual, semalam makan hanya sedikit dan
belum bisa tidur nyenyak
Do :
TTV :
TD :110/70 mmHg
N : 100x/menit
RR : 24x/menit
S : 36,5’C
Makan 3sdm.
Injeksi ceftriaksone 1x1gr, ranitidine
1x1ampul, metronidazole 1 x 500 mg
Pasien tidur hanya 1 jam
Ds :
pasien mengatakan masih lemas, tadi saat
14
14.00
17.00
21.00
2
1
2
3
Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan makanannya
Membantu pasien untuk latihan gerak di tempat tidur (miring
kanan-miring kiri)
melibatkan keluarga dalam latihan gerak pasien, seperti
membantu untuk duduk.
Menanyakan keluhan
Mengkaji asupan makanan dan minuman
Memotivasi pasien untuk makan sedikit tapi sering
Menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat
Memonitor gula darah sewaktu
Memberi tahu keluarga untuk tidak membantu pasien
melakukan aktivitasnya selagi pasien mampu
Memberikan lingkungan yang nyaman dengan mematikan
makan buah hanya tertahan di tenggorokan
kemudian di muntahkan.
Do :
pasien makan 3 sdm nasi dan lauk, 2
potong kecil buah, 250cc air putih, 250cc
jus melon. Pasien terlihat lemah, makan
minum masih dibantu anaknya.
Urin pagi : 150cc. pasien sudah bisa duduk
di tempat tidur tetapi tidak lama.
Ds :
pasien mengatakan mual saat mau makan
sehingga hanya mau minum saja.
Do :
kaki gemetar, makan 5sdm. Tekanan darah
110/70mmHg. GDS : 277 mg/dL
Do : pasien sudah bisa miring kanan,
miring kiri sendiri.
Do : pasien terlihat lebih tenang, dan
15
23.00 3
lampu
Memberikan terapi injeksi
Menanyakan keluhan pasien
Menganjurkan keluarga untuk memotivasi pasien untuk tidur
dan menemani pasien di ruangan
berusaha untuk tidur
Ds
Pasien mengatakan sulit untuk tidur, masih
mual
Do : injeksi ceftriaksone 1x1gr
Injeksi ranitidine 1x1amp
Injeksi metronidazole 1ml
Keluarga tampak menemani pasien.
S : pasien masih merasa mual, sulit untuk
tidur.
O : pasien makan 3sdm nasi+lauk, 250cc
air putih, 250cc jus melon, sudah bisa
miring kanan-kiri, tidak ada muntahan.
TD :110/70 mmHg
N : 100x/menit
RR : 24x/menit
S : 36,5’C
GDS : 277mg/dL
A : asupan makanan meningkat, masalah
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi nutrisi : kolaborasi
16
dengan ahli gizi untuk makanan pasien
(coba nasi diganti bubur), kolaborasi
pemberian insulin 1unit jam 6.30, injeksi
ranitidine 1x1amp, kolaborasi dengan
keluarga dalam memotivasi pasien untuk
mobilisasi di tempat tidur.
21-11-12
06.30
09.00
1
2
1
2
3
Mengukur tanda-tanda vital
Mengkaji keluhan
Memotivasi pasien untuk lebih banyak makan dalam porsi
kecil tapi sering
Memotivasi pasien untuk makan buah-buahan yang
mengandung kadar gula rendah namun banyak serat (melon di
jus)
Memberikan terapi insulin
Mencatat asupan makanan dan cairan pasien
Memonitor tanda-tanda vital
Memotivasi pasien untuk lebih meningkatkan asupan
makanan
Ds :
pasien mengatakan badannya terasa lemas,
semalam tidak bisa tidur
Do :
TD : 110/70mmHg.
Pasien terlihat lemah, pucat.
Pemberian insulin 1 unit/IM
Tidur ½ jam kebangun.
Ds : pasien mengatakan masih mual, namun
ia berusaha untuk makan. pasien
mengatakan kalau buat makan dadanya
terasa sakit
17
14.00
17.00
1
3
1
2
Memberikan pengetahuan kepada keluarga mengenai
makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pasien
Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien
Menganjurkan pasien untuk minum banyak dan makan buah
Menganjurkan keluarga untuk mengusap-usap punggung atau
badan pasien ketika pasien mau tidur
Menanyakan keluhan saat ini
Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien
Do : pasien makan ¼ porsi (4sdm
nasi+lauk)
Kaki pasien gemetar
Pemberian posisi semifowler
TTV :
TD : 110/70mmHg
N : 93x/menit
RR : 19x/menit
S : 37,1’C
Do : pasien minum 125cc (1/2 gelas),
makan 4potng buah
Pasien tampak lemas
Ds : pasien mengatakan tambah mual, saat
makan mulut terasa pahit. Badannya terasa
pegel, perut terasa panas ingin diusap-usap
terus.
Do :
Perut teraba lembek, pasien terlihat lemah.
18
22.00 1
2
3
Memberikan terapi injeksi
Menanyakan keluhan pasien
Memberikan lingkungan yang nyaman agar pasien dapat
beristirahat
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien di ruangan
Pasien sudah 2 kali BAB, konsistensi padat,
kecil-kecil seperti tai kambing.
Ds : pasien mengatakan badannya lemas,
mulut terasa pahit, mual.
Do :
Pasien BAB 3kali sejak sore dengan
konsistensi padat, kecil-kecil seperti tai
kambing. Pasien makan 2sdm, minum jus
melon 250cc, air putih 125cc.
S : pasien mengatakan masih mual namun
sudah tidak seperti kemarin, pasien
berusaha untuk makan.
O :
Pasien makan 3x sehari, habis 2-4sdm
nasi+lauk, minum ±500cc.
Sudah injeksi insulin 1unit/IM,
TD : 110/70mmHg
N : 93x/menit
RR : 19x/menit
S : 37,1’C
19
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi timbang BB,
memberikan terapi insulin 1unit/IM,
motivasi untuk makan dan
bergerak/mobilisasi sesuai kemampuan.
22-11-12
05.30
09.00
1
2
3
1
2
3
Menanyakan keluhan pasien
Mengukur TTV
Mengukur berat badan pasien
Mengkaji asupan makanan dan cairan
Memonitor kemampuan mobilisasi pasien
Memantau gula darah sewaktu
Ds : pasien mengatakan kondisinya sudah
lumayan, sudah tidak terlalu mual, bisa
tidur tapi sebentar.
Do : pasien masih terlihat lemas. Tidur ±
3jam
TD : 100/60mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5’C
Do :
BB : 28kg, GDS : 350mg/dL
Pasien makan 5sdm, minum 125cc air putih
Pasien sudah miring kanan-miring kiri,
namun untuk duduk masih pusing.
20
S : pasien mengatakan sudah tidak begitu
mual, belum bisa tidur nyenyak
O :
TD : 100/60mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5’C
Makan 5sdm, minum 125cc air putih
Pasien sudah miring kanan-kiri
A :
Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
21
F. EVALUASI
Tanggal/jam No.Dx Evaluasi Paraf
22-11-12
10.00
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, didapatkan hasil :
S : pasien mengatakan sudah tidak begitu mual, tidak ada perasaan ingin muntah.
O : TD : 100/60mmHg BB : 28 kg
N : 95x/menit GDS : 350mg/dL
S : 36,5’C
Makan : 5sdm nasi+lauk
Minum : 125cc air putih
A :
Indikator Skala awal Skala
target
Skala
Akhir
Masukan peroral meningkat 2 5 3
Porsi makan yang disediakan habis 2 5 3
22
Tidak terjadi penurunan berat badan 2 5 3
Kadar gula dalam batas normal 2 5 1
Intake zat makanan dan cairan 2 5 3
Berat badan 2 5 3
Keterangan :
1 : keluhan ekstrim 4 : keluhan ringan
2 : keluhan berat 5 : tidak ada keluhan
3 : keluhan sedang
P : lanjutkan intervensi penanganan GDS.
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam, didapatkan hasil :
S : pasien mengatakan badannya masih lemes, pegel-pegel
O: TD : 100/60mmHg
N : 95x/menit
S : 36,5’C
Saat duduk pasien merasa pusing
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam, di dapatkan hasil :
23
24
G.
25