ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

download ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

of 16

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    1/16

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI

    Pengertian

    Pembedahan perut sampai dengan membuka selaput perut .

    Ada 4 cara, yaitu;

    1. Midline incision

    2. Paramedian, yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah ( 2,5 cm), panjang (12,5 cm).

    3. Transverse upper abdomen incision, yaitu ; insisi di bagian atas, misalnya pembedahancolesistotomy dan splenektomy.

    4. Transverse lower abdomen incision, yaitu; insisi melintang di bagian bawah 4 cm di atasanterior spinal iliaka, misalnya; pada operasi appendictomy.

    Indikasi

    1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam)

    2. Peritonitis

    3. Perdarahan saluran pencernaan.

    4. Sumbatan pada usus halus dan usus besar.

    5. Masa pada abdomen ( Tumor, cyste dll).

    PERAWATAN PRE OPERATIF

    PENGKAJIAN

    Point penting dalam riwayat keperawatan preoperative :

    Umur

    Alergi terhadap obat, makanan

    Pengalaman pembedahan

    Pengalaman anestesi

    Tembakau, alcohol, obat-obatan

    Lingkungan

    Kemampuan self care

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    2/16

    Support system

    PEMERIKSAAN FISIK

    Pengkajian dasar preop dilakukan untuk :

    Menentukan data dasar

    Masalah pengobatan yang tersembunyi

    Potensial komplikasi berhubungan dengan anestesi

    Potensial komplikasi post op.

    Fokus : Riwayat dan sistem tubuh yang mempengaruhi prosedur pembedahan.

    System kardiovaskuler

    Untuk menentukan kekuatan jantung dan kemampuan untuk mentoleransi pembedahan dananestesi.

    Perubahan jantung 39 % kematian perioperatif.

    Sistem pernapasan

    Lansia, smoker, PPOM resiko atelektasis, kolap jaringan paru.

    Mencegah pertukaran oksigen/CO2

    Intoleransi karena perubahan dalam dada dan paru.

    Regiditas cavum thoraks dan menurunnya ekspansi paru efisiensi ekskresi paru terhadapanestesi menurun.

    Renal system

    Abnormal renal fungsi menurunkan rata ekskresi obat dan anestesi

    Skopolamin, morphin konfusi disorientasi

    Neuorologi system :

    Kemampuan ambulasi, dan reflek, serta aktivitas lainya.

    Muskulussceletal

    Deformitas mempengaruhi posisi intra dan post-operasi

    Artritis menerima posisi nyeri post-operasi oleh karena immobilisasi

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    3/16

    Kekuatan, tonus otot.

    Status Nutrisi

    Malnutrisi, obesitas resiko tinggi pembedahan

    Vit. C , vit.B diperlukan untuk penyembuhan luka dan pembentukan fibrin.

    Obesitas wondhiling menurun oleh karena jaringan lemak tinggi

    Psikososial asesment

    Tujuan : menentukan kemampuan coping

    Informasi

    Support

    Laboratorium

    Analisis:

    1. Pengetahuan kurang sehubungan dengan pengalaman pre-op2. Kecemasan sehubungan dengan pengalaman pre-op

    Pengetahuan kurang ( knowledge defisite )

    Tujuan : Klien mengatakan dan mematuhi prosedur pre-op

    Mendemostrasikan teknik untuk mencegah komplikasi post-op

    Intervensi

    Fokus : Edukasi pre-operasi

    Informasi : Informed consent, pembatasan diit, pre-operatip preparation, post-op exersice.

    Informed Consent :

    - alasan pembedahan

    - pilhan dan resikonya

    - resiko pembedahan

    - resiko anestesi

    Pembatasan diit NPO (nothing per oral ) 68 jam sebelum pembedahan GI (gastro

    intestinal ) preparasi :

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    4/16

    - mencegah perlukaan colon

    - melihat jelas area

    - mengurangi bacteri intestinal

    Skin preparasi

    Tube, drain, Intra Venous line

    Postop exercise :

    - diaphragmatic breating

    - incestive spirometri

    - cougling and spinting the surgical wound

    - turning and leg exercise

    Kecemasan :

    Tujuan : kecemasan klien menurun , menunjukkan relaksasi saat istirahat

    Intervensi :

    - preoperatip teaching

    - comunikatip

    - rest.

    INTERVENSI KLIEN INTRA OPERATIF

    Anggota tim pembedahan

    Tim pembedahan terdiri dari :

    Ahli bedah

    Tim pembedahan dipimpin oleh ahli bedah senior atau ahli bedah yang sudah melakukanoperasi.

    Asisten pembedahan (1orang atau lebih) asisten bius dokter, risiden, atau perawat, di bawahpetunjuk ahli bedah. Asisten memegang retractor dan suction untuk melihat letak operasi.

    Anaesthesologist atau perawat anaesthesi.

    Perawat anesthei memberikan obat-obat anesthesia dan obat-obat lain untukmempertahankan status fisik klien selama pembedahan.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    5/16

    Circulating Nurse

    Peran vital sebelum, selama dan sesudah pembedahan.

    Tugas :

    - Set up ruangan operasi

    - Menjaga kebutuhan alat

    - Check up keamanan dan fungsi semua peralatan sebelum pembedahan

    - Posisi klien dan kebersihan daerah operasi sebelum drapping.

    - Memenuhi kebutuhan klien, memberi dukungan mental, orientasi klien.

    Selama pembedahan :

    - Mengkoordinasikan aktivitas

    - Mengimplementasikan NCP

    - Membenatu anesthetic

    - Mendokumentasikan secara lengkap drain, kateter, dll.

    Surgical technologist atau Nurse scrub; bertanggung jawab menyiapkan dan mengendalikanperalatan steril dan instrumen, kepada ahli bedah/asisten. Pengetahuan anatomi fisiologi danprosedur pembedahan memudahkan antisipasi instrumen apa yang dibutuhkan.

    Penyiapan kamar dan team pembedahan.

    Keamanan klien diatur dengan adanya ikat klien dan pengunci meja operasi. Dua factorpenting yang berhubungan dengan keamanan kamar pembedahan : lay out kamar operasi danpencegahan infeksi.

    1). Lay Out pembedahan.

    Ruang harus terletak diluar gedung RS dan bersebelahan dengan RR dan pelayananpendukung (bank darah, bagian pathologi dan radiology, dan bagian logistik).

    Alur lalu lintas yang menyebabkan kontaminasi dan ada pemisahan antara hal yang bersihdan terkontaminasi design (protektif, bersih, steril dan kotor).

    Besar ruangan tergantung pada ukuran dan kemampuan rumah sakit.

    Umumnya :

    Kamar terima

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    6/16

    Ruang untuk peralatan bersih dan kotor.

    Ruang linen bersih.

    Ruang ganti

    Ruang umum untuk pembersihan dan sterilisasi alat.

    Scrub area.

    Ruang operasi terdiri dari :

    Stretcher atau meja operasi.

    Lampu operasi.

    Anesthesia station.

    Meja dan standar instrumen.

    Peralatan suction.

    System komunikasi.

    2). Kebersihan dan Kesehatan Team Pembedahan.

    Sumber utama kontaminasi bakteri team pembedahan yang hygiene dan kesehatan (kulit, rambut, saluran pernafasan).

    Pencegahan kontaminasi :

    Cuci tangan.

    Handscoen.

    Mandi.

    Perhiasan (-) cincin, jam tangan, gelang.

    3). Pakaian bedah.

    Terdiri : Kap, Masker, gaun, Tutup sepatu, baju OK.

    Tujuan: Menurunkan kontaminasi.

    4). Surgical Scrub.

    Cuci tangan pembedahan dilakukan oleh :

    Ahli Bedah

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    7/16

    Semua asisten

    Scrub nurse.

    sebelum menggunakan sarung tangan dan gaun steril.

    Alat-alat:

    Sikat cucin tangan reuable / disposible.

    Anti microbial : betadine.

    Pembersih / pemotong kuku.

    Waktu : 510 menit dikeringkan dengan handuk steril.

    Anasthesia.

    Anasthesia (Bahasa Yunani) Negatif Sensation.

    Anasthesia menyebabkan keadaan kehilangan rasa secara partial atau total, dengan atau tanpadisertai kehilangan kesadaran.

    Tujuan: Memblok transmisi impuls syaraf, menekan refleks, meningkatkan relaksasi otot.

    Pemilihan anesthesia oleh anesthesiologist berdasarkan konsultasi dengan ahli bedah dan

    factor klien.

    Type anasthesia:

    Perawat perlu mengenal ciri farmakologic terhadap obat anesthesia yang digunakan dan efekterhadap klien selama dan sesudah pembedahan.

    1. Anasthesia Umum.

    Adalah keadaan kehilangan kesadaran yang reversible karena inhibisi impulse saraf otak.

    Misal : bedah kepala, leher. Klien yang tidak kooperatif.

    Stadium Anesthesia

    Stadium I : Relaksasi

    Mulai klien sadar dan kehilangan kesadaran secara bertahab.

    Stadium II : Excitement.

    Mulai kehilangan kesadaran secara total sampai dengan pernafasan yang iregulair dan

    pergerakan anggota badan tidak teratur.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    8/16

    Stadium III : Ansethesi pembedahan..

    Ditandai dengan relaksasi rahang, respirasi teratur, penurunan pendengaran dan sensasi nyeri.

    Stadium IV : Bahaya.

    Apnoe, Cardiapolmunarry arrest, dan kematian.

    Metode Pemberian

    Inhalasi , IV injection. Instilasi rectal

    Inhalasi

    Metode yang paling dapat dikontrol karena intak dan eliminasi secara primer oleh paru.

    Obat anesthesia inhalasi yang diberikan :

    Gas: Nitrous Axida ( N20).

    Paling sering digunakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau. Non iritasi dengan masainduksi dan pemulihan yang cepat.

    Jenis yang biasa dipakai;

    a. Folatile:

    b. Halotan :

    c. Ethrane.

    d. Penthrane.

    e. Forane.

    Anesthesi Injeksi IV.

    Memberikan perasaan senang., cepat dan pelepasan obat secara pelan. Jenis opbat yamngbiasa dipakai;

    Barbiturat.

    Narcotik:

    Inovar

    Ketamine

    Neuromusculer Brochler.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    9/16

    Anestesi Local Atau Regional

    Anestesi local atau regional secara sementara memutus transmisi impuls saraf menuju dandari lokasi khusus.

    Teknik pemberian.

    Anestesi Topikal

    Pemberian secara langsung pada permukaan area yang dianestesi

    Bentuk: Salep atau spray.

    Lokal Anestesi

    Injeksi obat anestesi secara I C dan S C ke jaringan sekitar insisi, luka atau lesi.

    Field Block

    Injeksi secara bertahab pada sekeliling daerah yang dioperasi

    ( hernioraphy , dental prosedur ,bedah plstik )

    Nerve Block

    Injeksi obat anestesi local ke dalam atau sekitar saraf atau saraf yang mempesarafi daerahyang dioperasi. Block saraf memutus transmisi sensasi, motor, sympatis.

    Spinal Anestesi / Intra Techal

    Dicapai dengan injecsi obat anestesi ke dalam ruang sub orachonoid.

    Pada L 23 atau L 34.

    PENGKAJIAN :

    Di ruang penerimaan perawat sirkulasi:

    - Memvalidasi identitas klien.

    - Memvalidasi inform concent.

    Chart Review.

    - Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi kebutuhan actual danpotensial selama pembedahan.

    - Mengkaji dan merencanakan kebutuhan klien selama dan sesudah operasi.

    Perawat menanyakan.:

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    10/16

    - Riwayat allergi, reaksi sebelumnya terhadap anesthesia atau tranfusi darah.

    - Check riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.

    - Check pengobatan sebelumnya : therapy, anticoagulasi.

    - Check adanya gigi palsu, kontaks lens, perhiasan, wigs dan dilepas.

    - Kateterisasi.

    DIAGNOSIS KEPERAWATAN.

    1. Resiko for injury berhubungan dengan anesthesia, posisi intra operatif dan bahaya lain darilingkungan intra operatif.

    2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.

    3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan anesthesia

    4. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dan cairan tubuh selamapembedahan.

    PERENCANAAN

    Resiko for injury berhubungan dengan anesthesia, posisi intra operatif dan bahaya lain darilingkungan intra operatif.

    Tujuan : Klien akan dipertahankan dalam keadaan anesthesia yang aman selama pembedahandan bebas dari perlukaan peralatan operasi.

    INTERVENSI:

    - Persiapan dan penggunaan obat anesthesia yang tepat.

    - Positioning posisi yang tepat.

    Untuk menjamin posisi yang tepat dikaji : kesesuaian fisiologiss, perubahan sirkulasi yang

    minimal, proteksi struktur tulang dan neuromusculair, penggunaan dan lokasi IV line, caraanesthesia, keamanan dan keselamatan klien.

    - Penggunaan peralatan elektrik. Lempeng grounding yang ditutupi jeli tidak menekan tubuh.

    - Chek hati-hati alat / electrosurgical mencegah luka bakar.

    Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.

    Tujuan: Klien akan mengalami gangguan integritas kulit yang dan kontaminasi yangminimal.

    Intervensi:

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    11/16

    - Plastic adhesive drape setelah daerah pembedahan dibersihkan dan kering.

    - Penutupan kulit:

    - Tujuan:

    - Menutup lumen pembuluh darah.

    - Mencegah perdarahan dan kehilangan cairan tubuh.

    - Mencegah kontaminasi luka.

    Dua factor yang menentukan kekuatan penutupan luka :

    - Materi jahitan.

    Ahli bedah akan memilih metode dan type penutupan kulit berdasarkan letak incisi, ukurandan kedalaman luka, usia dan riwayat medik klien.

    - Staples dan plester digunakan untuk menutup luka superfisialis atau epidermis.

    Benang jahit : Absorbable dan non absorbable.

    Ukuran benang : 0.-5, 2011- 0.

    INTERVENSI KLIEN POST OPERASI.

    PENGKAJIAN;

    Setelah menerima laporan dari perawat sirkulasi, dan pengkajian klien, perawat mereviewcatatan klien yang berhubungan dengan riwayat klien, status fisik dan emosi, sebelum

    pembedahan dan alergi.

    Pemeriksaan Fisik Dan Manifestasi Klinik

    System Pernafasan.

    Ketika klien dimasukan ke PACU, Perawat segera mengkaji klien:

    - Potency jalan nafas, meletakan tangan di atas mulut atau hidung.

    - Perubahan pernafasan (rata-rata, pola, dan kedalaman). RR

    - Auscultasi paru keadekwatan expansi paru, kesimetrisan.

    - Inspeksi: Pergerakan didnding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, retraksisternal efek anathesi yang berlebihan, obstruksi.

    Thorax Drain.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    12/16

    Sistem Cardiovasculer.

    Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x). 2 jam (4x)dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil.

    Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung depresi miocard, shock, perdarahan atauoverdistensi.

    Nadi meningkat shock, nyeri, hypothermia.

    Kaji sirkulasi perifer (kualitas denyut, warna, temperatur dan ukuran ektremitas).

    Homans saign trombhoplebitis pada ekstrimitas bawah (edema, kemerahan, nyeri).

    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

    - Inspeksi membran mukosa : warna dan kelembaban, turgor kulit, balutan.

    - Ukur cairan NG tube, out put urine, drainage luka.

    - Kaji intake / out put.

    - Monitor cairan intravena dan tekanan darah.

    Sistem Persyarafan.

    - Kaji fungsi serebral dan tingkat kesadaran semua klien dengan anesthesia umum.

    - Klien dengan bedah kepala leher : respon pupil, kekuatan otot, koordinasi. Anesthesiaumum depresi fungsi motor.

    Sistem Perkemihan.

    - Kontrol volunter fungsi perkemihan kembali setelah 68 jam post anesthesia inhalasi, IV,spinal.

    Anesthesia, infus IV, manipulasi operasi retensio urine.

    Pencegahan : Inspeksi, Palpasi, Perkusi abdomen bawah (distensi buli-buli).

    - Dower catheter kaji warna, jumlah urine, out put urine

    Sistem Gastrointestinal.

    - Mual muntah 40 % klien dengan GA selama 24 jam pertama dapat menyebabkan stressdan iritasi luka GI dan dapat meningkatkan TIK pada bedah kepala dan leher serta TIOmeningkat.

    - Kaji fungsi gastro intestinal dengan auskultasi suara usus.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    13/16

    - Kaji paralitic ileus suara usus (-), distensi abdomen, tidak flatus.

    - jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 68 jam.

    - Insersi NG tube intra operatif mencegah komplikasi post operatif dengan decompresi dan

    drainase lambung.

    Meningkatkan istirahat.

    Memberi kesempatan penyembuhan pada GI trac bawah.

    Memonitor perdarahan.

    Mencegah obstruksi usus.

    Irigasi atau pemberian obat.

    Sistem Integumen.

    - Luka bedah sembuh sekitar 2 minggu. Jika tidak ada infeksi, trauma, malnutrisi, obat-obatsteroid.

    - Penyembuhan sempurna sekitar 6 bulansatu tahun.

    - Ketidak efektifan penyembuhan luka dapat disebabkan :

    Infeksi luka.

    Diostensi dari udema / palitik ileus.

    Tekanan pada daerah luka.

    Dehiscence.

    Eviscerasi.

    Drain dan Balutan

    Semua balutan dan drain dikaji setiap 15 menit pada saat di ruang PAR, (Jumlah, warna,konsistensi dan bau cairan drain dan tanggal observasi), dan minimal tiap 8 jam saat diruangan.

    Pengkajian Nyeri

    Nyeri post operatif berhubungan dengan luka bedah , drain dan posisi intra operative.

    Kaji tanda fisik dan emosi; peningkatan nadi dan tekanan darah, hypertensi, diaphorosis,gelisah, menangis. Kualitas nyeri sebelum dan setelah pemberian analgetika.

    Pemeriksaan Laboratorium.

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    14/16

    Dilakukan untuk memonitor komplikasi .

    Pemeriksaan didasarkan pada prosedur pembedahan, riwayat kesehatan dan manifestasi postoperative. Test yang lazim adalah elektrolit, Glukosa, dan darah lengkap.

    DIAGNOSIS KEPERAWATAN.

    1. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri.

    2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka pemebedahan, drain dan drainage.

    3. Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan dan posisi selama pembedahan.

    4. Potensial terjadi perlukaan berhubungan dengan effect anesthesia, sedasi, analgesi.

    5. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan intra dan post operasi.

    6. Ketidak efektifan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan skresi.

    7. Perubahan eliminasi urine ( penurunan) berhubungan dengan obat anesthesia danimmobilisasi.

    PERENCANAAN

    1. Gangguan pertukaran gas

    Tujuan :

    Klien akan mempertahankan ekspansi paru dan fungsi pernapasan yang adekuat.

    Intervensi :

    - Posistioning klien untuk mencegah aspirasi

    - Insersi mayo mencegah obstruksi, melakukan suction.

    - Pemberian aksigen

    - Endotracheal tube/mayo dilepas refleks gag kembali

    - Dorong batuk dan bernapas dalam 510 x setiap 2 jam. Khususnya 72 jam pertama(potensial komplikasi :atelektasis, pneumonia).

    - Klien dengan penyakit paru, orang tua, perokok, panas spirometer.

    - Suction.

    1. Gangguan integritas kulit

    Tujuan :

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    15/16

    - luka klien akan sembuh tanpa komlikasi luka post operatif.

    Penyebab luka infeksi :

    - kontaminasi selama pembedahan

    - infeksi preoperative

    - teknik aseptic yang terputus

    - status klien yang jelek.

    Intervensi :

    - Terapi obat :

    antibiotik profilaksis spectrum luas (2472 jam post op)

    perawatan luka dengan gaas antibiotik.

    - Balutan luka : ganti sesuai order dokter. Luka yang ditutup dengan balutan dibuka 3-6 hari.

    - Drain :

    evakuasi cairan dan udara

    mencegah luka infeksi yang dalam dan pembentukan abses pada luka bedah.

    1. Nyeri

    Tujuan : klien akan mengalami pengurangan nyeri akibat luka bedah dan posisi selamaoperasi.

    Intervensi :

    - Terapi obat :

    Pemberian anlgetik narkotik dan non narkotik nyeri akut (meperidin hydroclorida,morphine sulphate, codein sulphate, dan lain-lain.)

    Mengkaji tipe, lokasi ditensitas nyeri sebelum pemberian obat.

    Pada pembedahan yang luas kontrol nyeri iv pump.

    Observasi tekanan darah, pernapasan, kesadaran, (depresi napas, hyotensi, mual, muntah komplikasi narkotik).

    Metode pangendalian nyeri yang lain :

    1. positioning

  • 8/11/2019 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN LAPARATOMI.docx

    16/16

    2. perubahan posisi tiap 2 jam3. masase

    EVALUASI :

    Kriteria hasil yang diharapkan pada klien post op adalah :

    1. Mempertahankan ekspansi paru dan fungsi yang adekuat yang ditandai suara napas jernih.

    2. Mengikuti diet TKTP

    3. menjelaskan dan mendemonstrasikan perawatan balutan dan drain.

    4. Penyembuhan komplit tanpa komplikasi

    5. Mengungkapkan nyeri hilang.