Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun

3
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN Penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) merupakan sejumlah gangguan yang memengaruh pergerakan uadra dari dan ke luar . Gangguan yang penting adalah brongkhitis obstruktif emfisema,asma bronkhial (Black,1993) Bronkhitis kronis Gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mukus yang berlebihan dalam bronhkus dan dimanifetasikan dalam bentuk batuk kronis membentuk sputum selama 3 bulan dalam setahun minimal 2 tahun berturut-turut lihat kembali pembahasan mengenai bronkhitis kronis di bab 3. Emfisema Perubahan anatomi perenkim paru ditandai dengan pelebaran dinding alveolus, duktus alveolar, dan dektruksidinding alveolar. Asma Bronkhia Suatu penyakit yang ditandai tanggapan reaksi yang meningkat dari trakhea dan bronkhus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernapas yang disebabkan oleh penyempitan menyeluruh dari saluran pernapasan.pembahasan lebih lanjut mengenai emfisema dan asma bronkhial dilihat pada halaman 165 dan 172. Patofisiologi

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Menahun

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUNPenyakit paru obstruktif menahun (PPOM) merupakan sejumlah gangguan yang memengaruh pergerakan uadra dari dan ke luar . Gangguan yang penting adalah brongkhitis obstruktif emfisema,asma bronkhial (Black,1993)

Bronkhitis kronis Gangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mukus yang berlebihan dalam bronhkus dan dimanifetasikan dalam bentuk batuk kronis membentuk sputum selama 3 bulan dalam setahun minimal 2 tahun berturut-turut lihat kembali pembahasan mengenai bronkhitis kronis di bab 3.Emfisema Perubahan anatomi perenkim paru ditandai dengan pelebaran dinding alveolus, duktus alveolar, dan dektruksidinding alveolar.Asma BronkhiaSuatu penyakit yang ditandai tanggapan reaksi yang meningkat dari trakhea dan bronkhus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernapas yang disebabkan oleh penyempitan menyeluruh dari saluran pernapasan.pembahasan lebih lanjut mengenai emfisema dan asma bronkhial dilihat pada halaman 165 dan 172.PatofisiologiObstruksi jalan napas menyebabkan reduksi aliran udara yang beragam bergantung pada penyakit.pada bronkhitis kronis dan bronkhiolitis, terjadi penumpukan lendir dan sekresi yang sangat banyak sehingga menyumbat jalan napas.pada emfisema obstruksi pada pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi akibat kerusakan dinding alveoli yang disebabkan oleh overekstensi ruang udara dalam paru.protokol pengobatan tertentu digunakan dalam semua kelainan ini, meski patofisiologi dari masing-masing kelainan ini membutuhkan pendekatan spesifik.

PPOM dianggap sebagai penyakit yang berhubunga dengan interaksi genetik dengan lingkungan,merokok,polusi,udara,dan paparan di tempat kerja ( terhadap batubara,kapas,dan padi-padian) merupakan faktor risiko penting yang menunjang terjadinya penyakit ini.prosesnya dapat terjadi dalam rentang lebih dari 20-30 tahun. PPOM juga ditemukan terjadi pada individu yang tidak mempunyai enzim yang normal untuk mencegah penghancuran jaringanparu oleh enzim tertentu. PPOM merupakn kelainan dengan kemajuan lambat yang membutuhkan waktu bertahun- tahun untuk menunjukkan awitan (onset) gejala klinisnya seperti kerusakan fungsi paru. PPOM sering terjadi simptomatik selama tahun-tahun usia baya,tetapi insidennya meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Meskipun askep-askep fungsi paru tertentu seperti kapasitas vital (VC) dan volume ekspirasi paksa (FEV) menurun sejalan dengan peningkatan usia.PPOM dapat memperburuk perubahan fisiologi yang berkaitan dengan penuaan dan mengakibatkan obstruksi jalan napas misalnya pada brokhitis serta kehilangan daya pengembangan (elatisitas) paru misalnya pada emfisema.oleh karena itu, terdapat perubahan tambahan dalam rasio ventilasi perfusi pada klien lansia dengan PPOM.