Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Alam Perasaan

32
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ALAM DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN PERASAAN DISAMPAIKAN OLEH: DISAMPAIKAN OLEH: HADI SUTOMO HADI SUTOMO 03/30/22 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 1

description

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Alam Perasaan

Transcript of Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Alam Perasaan

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KLIEN DENGAN

GANGGUAN ALAM GANGGUAN ALAM PERASAANPERASAAN

DISAMPAIKAN OLEH:DISAMPAIKAN OLEH:

HADI SUTOMOHADI SUTOMO

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 1

PENGERTIAN PERASAAN (MOOD)

• Bagian dari proses perilaku manusia: pikiran (sensasi, persepsi, perhatian/kesadaran, ingatan, asosiasi, pertimbangan, pikiran sadar); kemauan/kehendak; emosi (pikiran bawah sadar); tindakan/psikomotor.

• Jadi perasaan/mood atau emosi atau afek, seperti halnya kognitif, kemauan, psikomotor dapat mengalami gangguan.

• Contoh gangguan emosi: depresi, mania/manic.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 2

• Mania: gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat,

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide2 yang meloncat, sendau gurau-

tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

• Depresi: gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan

dan berkepanjangan.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 3

Ganguan Alam Perasaan

• Meliputi kondisi mental yang menyebabkan perubahan alam perasaan seseorang atau afek atau keadaan emosional dalam periode waktu yang lama dan panjang, perubahan tersebut dapat berupa depresi, mania atau gabungan dari keduanya. (Patricia D Barry, 1998)

• Dapat dicirikan dengan depresi yang dalam, atau kombinasi dari depresi dan mania yang berlebihan. (buckist Gerbing, 1990).

• Memperlihatkan perubahan suasana perasaan yang menonjol dan menetap dan bersifat patologis. Sebagian besar gangguan alam perasaan berupa depresi dan mania. Alam perasaan merujuk kepada keadaan emosional internal dari individu, sedangkan afek merujuk kepada tampilan luar dari ekspresi emosi seperti mimik, atau postur tubuh yang menunjukkan perasaan sedih atau marah. (Clinton Nelson, 1996).

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 4

FUNGSI PERASAAN

• Sebagai bentuk komunikasi sosial.• Merangsang fungsi fisiologis.• Merupakan tingkat kesadaran seseorang Mereupakan

mekanisme pertahanan psikologis/psikjodinamis. (stuart Laraia, 1998)

• Sebagai cara komunikasi pikiran dengan kita, dimana tubuh atau pikiran ingin memberikan peringatan dini bahwa ada sesuatu yang tidak beres atau belum terpenuhi. (Adi WG, 2006)

• Semua emosi bertujuan baik yaitu untuk memberi informasi, arah dan motivasi yang dapat membantu kita mencapai hidup yang bahagia (Adi WG, 2006)

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 5

Tipe Gangguan Alam Perasaan

• Mania (Bipolar Mania)• Depresi (Bipolar Depresi)

• Campuran mania-depresi (Bipolar Campuran)

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 8

Tanda dan Gejala yang berhubungan dengan mania• Afektif: Gembira yang berlebihan (euforia), harga diri

meningkat, tidak tahan kritik.• Kognitif:ambisi, mudah terpebngaruh, mudah beralih

perhatian, waham kebesaran, ilusi, fight of ideas, gangguan penilaian.

• Fisik: dehidrasi, nutrisi yang tdk adekuat, berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat, berat badan menurun.

• Tingkah Laku: agresif, hiperaktif, aktivitas motorik meningkat, kurang bertanggung jawab, royal, iritabel/ suka berdebat/mudah tersinggung, perawatan diri kurang, tingkah laku seksual berlebihan, bicara bertele-tele.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 9

Tanda dan Gejala berhubungan dengan depresi• Afektif: sedih, cemas, apatis, muyrung kebencian, kekesalan, perasaan

bersalah, merasa malu, merasa tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tidak bereharga

• Kognitif: ambivalensi, bingung, ragu2, tidak punya konsentrasi, hilang perhatian dan moticvasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran yg merusak/destruktif, rasa tdk menentu, pesimistis.

• Fisik:sakit perut, Anoreksia, mual muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dadam overacting, perubahan BB, gangguan selera makan, gangguan menstruasi atau impoitensi, tdk berespon terhadapseksual.

• Tingkah Laku: agresif, agitasi, tdk toleran, gangguan tingkat aktivitas, kremunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritabel, berkesan menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 10

PENGKAJIAN PERAWAT

• Faktor predisposisi.– Faktor genetik– Teori agresi berbalik pada diri sendiri.– Teori kehilangan.– Teori kepribadian.– Teori kognitif.– Model belajar ketidak berdayaan.– Model perilaku– Model biologis

• Faktor presipitasi.– Faktor biologis: disebabkan oleh pengaruh obat2an, berbagai penyakit fisik, seperti

infeksi, neoplasma, atau ketidak seimbangan metabolisme.– Faktr psikologis: kehilangan kasih sayang, kehilangan cinta, dan kehilangan harga diri.– Faktor sosial budaya: kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.

• Perilaku dan mekanisme koping.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 11

Faktor genetik

• Faktor keluarga dan lingkungan disepakati bisa menurunkan depresi terutama tipe bipolar.

• Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigot daripada dizigot.

• Orangtua yang menderita depresi atau depresi bipolar maka anak memilki kesempatan untuk mengalami gangguan alam perasaan.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 12

Teori Agresi berbalik pada diri sendiri• Depresi diakibatkan oleh rasa marah yang diarahkan kepada

diri sendiri.• Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek atau orang,

ambivalen antara perasaan cinta dan benci dapat berbalik menjadi perasaan yg menyalahkan diri sendiri.

• Contoh: seseorang yang marah kepada kekasihnya karena diketahui memiliki kekasih selain dirinya, ia mengugkapkan kemarahannya kepada dirinya sendiri karena timbul ambivalensi pada kekasihnya yaitu perasaan benci sekaligus mencintai. Bila hal ini dianggap sebagai ppemecahan masalah yang adaptif maka seterusnya ia akan menggunakan koping tersebut yg sebenarnya bersifat destruktif.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 13

Teori kehilangan

• Berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orang tua pada masa anak2.

• Perpisahan traumatik individu dengan benda atau seseorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan sesorang yang sangat berarti dalam fase membutuhkan seseorang yang memberikan rasa aman untuk lekatan/attacment.

• Bila pada masa anak2 berpisah dengan orang yg penting maka dalam kehidupan dewasa dapat menjadi faktor pencetus terjadinya stress.

• Menurut laporan penelitian: perpisahan seorang bayi dengan ibunya saat bayiberusia 6-12 bulan menyebabkan reaksi maladapif pada bayi antara lain: kekhawatiran, menangis, menarik diri, gerakan psikomotor yg lambat, sedih, kesulitan tidur, kelambatan dalam pertumbuhan dengan perkembangan. (Splitz).

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 14

Teori kepribadian

• Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania.

• Atau bagaimana konsep diri yang jelek dan harga diri yang rendah mempengaruhi sistem keyakinan individu dan penilaian seseorang terhadap stressor.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 15

Teori kognitif

• Depresi merupakan masalah kognitif yg dipengaruhi oleh evaluasi/penilaian negatif sesorang terhadap dirinya sendiri, lingkungan dan masa depannya.

• Klien depresi didominasi oleh perasaan/sikap pesimistis.• Klien depresi selalu memfokuskan pada kekurangan

kepribadiannya. • Contoh: seorang suami yag ditinggal oleh istrinya mengatakan

bahwa “saya tidak mampu mencintai istri saya” padahal kejadian sebenarnya adalah istrinya memiliki masalah sendiri.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 16

Model belajar ketidakberdayaan• Depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif

dan tidak mampu menghadapi masalah.• Kemudian individu timbul keyakinan akan

ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan shg ia tidak berupaya lagi untuk belajar mengembangkan respon yg adaptif.

• Ia percaya bahwa tidak seorangpun yang dapat membantunya, dan tidak seorang pun dapat melakuakan sesuatu untuk dirinya. Keyakinan negatif seperti ini menyebabkan dia menjadi putus harapan, bersikap pasif, dan ketidakmampuan untuk bersikap asertif pada dirinya dan orang lain.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 17

Model perilaku

• Depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) selama berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 18

Model biologis

• Pada depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu katekolamin. Tidak berfungsinya endorkin dan hipersekresi kortisol.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 19

Contoh kasus (Rehat)

• Seorang klien Ny W (30 thn) datang ke UGD RSJ Menur. Berdasarkan informasi Keluarganya setelah ibunya meninggal dunia, selama 1 bulan klien gaduh gelisah, kesulitan tidur, peningkatan aktivitas psikomotor, banyak bicara. Hasil pengkajian perawat menunjukkan adanya perasaan2 tidak berharga, Perasaan berdosa yg berlebihan berkurangnya kemamppuan untuk berfikir atau konsentrasi. Selanjutnya terjadi penurunan secara lambat dalam aktivitasnya menuju ke arah perilaku normal lagi. Setelah itu klien akan memulai lagi siklus hipoaktivitas, disertai dengan depresi.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 20

1. Menurut stuart Laraia, keadaan emosi (mood) yang dialami klien tersebut memilki fungsi sebagi berikut , kecuali…

a. Sebagai bentuk komunikasi sosial.b. Merangsang fungsi fisiologis.c. Kesadaran secara subjektif.d. Mekanisme pertahanan psikodinamis.e. Merupakan ekspresi emosi normal.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 21

2. Hal dibawah ini merupakan pernyataan yang tepat mengenai perbedaan mood dan afek pada kklien di atas, kecuali…

a. Mood merujuk pada keadaan emosional internal dari individu.b. Data yang menunjukkan mood klien di atas “saya merasa tidak

berharga”c. Affect merujuk dari tampilan luar dari ekspresi emosi.d. Data yang menunjukkan afek klien di atas mimik wajah atau postur

tubuh.e. Mood berlangsung dalam waktu pendek.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 22

3. Berdasarkan rentang respon emosi, klien diatas berada pasa fase..a. Responsifb. Reaksi kehilangan yang wajar.c. Supresi.d. Reaksi kehilangan yang memanjang.e. Mania atau depresi.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 23

4. Hal dibawah ini merupakan tahap awal dimana koping Ny W termasuk mal adaptif..

a. Responsifb. Reaksi kehilangan yang wajar.c. Supresi.d. Reaksi kehilangan yang memanjang.e. Mania atau depresi.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 24

1. Berdasarkan pengkajian Ny W, faktor predisposisi gangguan mood klien diatas adalah kurangnya reinforcement dalam rentang kehidupan klien, hal ini termasuk…

a. Behavioral perilaku.b. Teori kehilangan.c. Teori kepribadian.d. Teori kognitif.e. Model belajar ketidakberdayaan.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 25

MASALAH KEPERAWATAN

• Berduka disfungsional• Ketidakberdayaan.

• Peningkatan mobilitas fisik.• Gangguan pola tidur.• Resiko terhadap cedera• Perubahan nutrisi.

• Defisit perawatan diri.• Ansietas.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 26

PERENCANAAN PERAWAT

• Tujuan umum: mengajarkan kepada klien berespon emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta kesenangan yang dapat diterima oleh lingkungan.

• Tindakan Perawat fokus pada:– Lingkungan– Hubungan perawat-klien.– Afektif – kognitif – perilaku– Sosial– fisiologis

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 27

RENCANA TINDAKAN

1. Menciptakan lingkungan yang aman bagi klien. (lingkungan)R// Klien dengan mania cenderung memiliki daya nilai rendah, hiperaktif, senang

tindakan beresiko tinggi. Sedangkan klien depresi potensial untuk bunuh diri. (lingkungan).

2. Bina hubunghan saling percaya dg klien serta hubungan terapeutik. (hubungan perawat klien) R// klien depresi membutuhkan hubungan yang hangat, penerimaan, empati,

kejujuran. Pada klien mania perlu batasan yang konstruktif untuk erilaku klien yang cenderung hiperaktif.

3. Perwat bersikap menerima, hangat, sederhana dalam mengekspresikan pengharapan kepada klien. Prinsip tindakan adalah menerima klien dengat hangat bukan menggembirakan atau mengatakan bahwa klien tdk perlu khawatir. (afektif) R// kesadaran dan kontrol diri perawat merupakan syarat uta,ma merawat

pasien depresi atau mania4. Dorong klien untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan dan

menyedihkan secar verbal. (Afektif)R//mengurangi intensitas masalah yg dihadapi.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 28

• Membantu klien untuk meningkatkan kontrol diri serta meningkatkan harga diri klien dan membantu mengubah pikiran atau kepercayaan/belief yang negatif. (perilaku)R// Kepercayaan, belief negatif merupakan penyebab tersering dari tingkah laku depresi dan mania serta gangguan tingkah laku lainnya.

• Memberikan tanggung jawab secara bertahap kepada klien dalam kegiatan ruangan. (perilaku)R//

• Membantu memfasilitasi dan mendorong hubungan sosial yang lebih baik. Caranya: (sosial)– Kaji kemampuan, dukungan dan minat klien.– Observasi dan kaji sumber dukungan yang ada pada klien.– Bimbing klien melakukan hubungan interpersona;, dg role play, role

model.– Bimbing klien melakukan hubungan inerpersonal yang positif.– Dorong klien untuk memulai hubungan sosial yang lebih luas.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 29

• Meningkatkan status kesehatan fisik klien. (fisiologis)R// pemenuhan KDM dan kesehatan fisik mutlak harus mendapat perhatian utama.

• Meningkatkan keawaspadaan terhadap kemungkinan bunuh diri dengan cara mengobservasi klien dengan depresi dari fase2nya serta klien mania akut. (kewaspadaan perawat)R// klien depresi memiliki energi untuk bunuh diri ketika ia

keluar dari fase depresi yang tdk terkontrol, sedang klien mania potensial bunuh diri terjadi pada tipe mania akut.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 30

Sumber: Budi Anna keliat, 2002

Sumber Bacaan:Sumber Bacaan:1. Keliat, Budi Anna, 2002. 1. Keliat, Budi Anna, 2002. Kumpulan Kumpulan

Materi kuliah Keperawatan Jiwa. Materi kuliah Keperawatan Jiwa. Fakultas Ilmu Keperawatan, UI, tidak Fakultas Ilmu Keperawatan, UI, tidak

dipublikasikan.dipublikasikan.2. Yosep, Iyus, 2007. 2. Yosep, Iyus, 2007. Keperawatan Keperawatan

Jiwa. Jiwa. Refika Aditama: Bandung. Refika Aditama: Bandung.3. Suliswati, 2006. Konsep Dasar 3. Suliswati, 2006. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan kesehatan Asuhan Keperawatan kesehatan

Jiwa. EGC: Jakarta.Jiwa. EGC: Jakarta.4. Gunawan, Adi W, 2006. 4. Gunawan, Adi W, 2006. Manage Manage your mind for Success. your mind for Success. Gramedia Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta.Pustaka Utama: Jakarta.5. Gunawan Adi W, 2008. 5. Gunawan Adi W, 2008. The Secret The Secret

Of Mindset. Of Mindset. Gramedia pustaka Gramedia pustaka utama: Jakarta.utama: Jakarta.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 31

Penutup

Bila engkau bersedih atau merasa tidak berharga, ingatlah hal2 dibawah ini:

“maafkanlah diri anda, orang lain yang menyakiti anda, dan berprasangka baik pada Alloh”

“dengan mengingat Alloh hati akan menjadi tenang”

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 32

SEPULUH LANGKAH MENUJU JIWA SEHAT:• Membiasakan diri memilih hal yang benar walau sulit.

• Menikmati dengan puas dan mensyukuri apa yang dimiliki (dalam jangkauan).

• Membiasakan diri untuk berbagi dan peduli, mengubah paradigma dari penerima menjadi pemberi.

• Membiasakan diri untuk berpikir dan berdzikir.• Membiasakan bekerjasama dan bersinergi tolong menolong,

saling memuaskan.• Belajar mengambil hikmah di balik musibah.

• Membiasakan diri memberi respon yang positif meskipun terhadap aksi yang negatif.

• Menyebar kasih sayang seluas-luasnya.• Membersihkan hati dari sampah pergaulan.

• Tidak marah kecuali mendidik. Marah sebagai tugas, bukan pelampiasan emosi.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 33

ALHAMDULILLAH..ALHAMDULILLAH..

SEKIANSEKIANWASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.WASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.

04/19/23 Dokumen/Kep/Jiwa/Hadi Sutomo 34